Anda di halaman 1dari 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN


HIPERKOLESTEROLEMIA PADA POPULASI DEWASA DI DUSUN
DLINGSENG, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Tommy Aditya
NIM : 158114029

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN


HIPERKOLESTEROLEMIA PADA POPULASI DEWASA DI DUSUN
DLINGSENG, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Tommy Aditya
NIM : 158114029

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PESEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada


Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih
Papa dan Mama Tercinta
Sahabat-sahabatku tersayang
Teman-teman Farmasi Angkatan 2015
dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji Tuhan penulis panjatkan kepata Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat serta cinta kasih-Nya, skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik
dengan Kejadian Hiperkolesterolemia pada Populasi Dewasa di Dusun Dlingseng,
Kulon Progo, D.I. Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.
Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini merupakan bagian dari
penelitian dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK, Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., dan Yunita
Linawati, M.Sc., Apt. yang berjudul “Intervensi Edukasi Berbasis Pedagogi
Reflektif pada Masyarakat Pedesaan dengan Sindrom Metabolik sebagai Preventif
Penyakit Kardiovaskular (Tahun II)” berdasarkan SK no: 017/Penel.LPPM
USD/III/2018.
Penyelesaian naskah skrispi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
baik langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis hendak
menyampaikan ungkapan terimakasih pada kesempatan ini. Ungkapan terimakasih
ini disampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dan Dosen Pembimbing Akademik.
2. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing tim penelitian dengan sabar, selalu memberikan perhatian,
kasih, semangat, dukungan, motivasi, kritik dan saran dari awal hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Aris Widayati, M. Si., Ph. D., Apt., dan Putu Dyana Christasani, M.Sc.,
Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang
sangat berharga dalam penulisan naskah ini dari awal hingga akhir.
4. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana yang telah memberikan izin pelaksanaan
penelitian.
5. Perangkat Dusun dan seluruh masyarakat Dusun Dlingseng yang telah
bersedia membantu dan meluangkan waktunya untuk mendukung penelitian
ini.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Papa Bong Tie Men dan Mama Djap Fie Fun yang selalu memberikan doa,
motivasi, semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
7. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. yang telah memberikan banyak
pengalaman dan pengetahuan berharga bagi penulis dalam masa perkuliahan.
8. Kelompok penelitian “Kulon Progo’s Surprise” Claudia, Alicia, Cinta,
Oswin, Dio, Veve, Valen, Kemara, dan Johannes yang senantiasa bekerja
sama dan selalu semangat menghadapi ‘kejutan’ yang sering datang tiba-tiba.
9. Sahabat-sahabat tersayang Komang, Siska, Aldo, Bryant, Alicia, Epen,
Misty, Claudia, Cinta yang selalu menjadi sahabat terbaik bagi penulis dan
sabar menghadapi penulis yang tidak jarang membuat salah.
10. Kakak-kakak terbaik Cik Erica, Kak Maria, dan Kak Dian yang selalu
membimbing penulis dan memberikan pengalaman berharga bagi penulis
dalam kegiatan perkuliahan.
11. Geng “Ciggu” Claresta, Nadia, Graciella, Tia, Indian dan Nia yang selalu
menghibur, menemani dan rajin belajar bersama kalau sudah mau ujian.
12. Expo kesayangan Yessica, Mauren, Edward, Agista dan Eka atas
kebersamaan dan kesenangan yang selama ini kita lalui.
13. Teman-teman seperjuangan Karin, Sinta, Christa, Desty, Yayas, Cindy,
Rian, Galang, Thiara, Menyeng atas keseruan dan dinamika yang kita alami.
14. Teman-teman FSM A 2015 serta Angkatan 2015 Farmasi yang telah
memberikan banyak kenangan dalam masa perkuliahan.
15. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian penyusunan naskah ini.
Penulis menyadari bahwa naskah penelitan ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan masih memiliki banyak kekurangan. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun naskah penelitian agar
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 24 September 2018

Penulis

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………… vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………... vii
PRAKATA………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiii
ABSTRAK………………………………………………………………… xiv
ABSTRACT………………………………………………………………. xv
PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
METODE PENELITIAN………………………………………………….. 2
Desain dan Subjek Penelitian…………………………………………… 2
Izin dan Etika Penelitian……………………………………………….... 3
Lokasi dan Sampel Penelitian…………………………………………… 3
Penilaian Aktivitas Fisik………………………………………………… 4
Penilaian Kadar Kolesterol Total……………………………………….. 5
Analisis Statistik..……………………………………………………….. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………. 7
KESIMPULAN……………………………………………………………. 13
SARAN………………………………………………………………......... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 14
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 17
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………... 38

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian (N = 53)………………... 7


Tabel II. Perbedaan Nilai Aktivitas Fisik antara Responden Laki-laki 9
terhadap Perempuan (N = 53)………………………………
Tabel III. Distribusi Data Kadar Kolesterol Total berdasarkan Variabel 10
Umur, Jenis kelamin dan Merokok…………………………..
Tabel IV. Hasil Analisis Uji Komparatif Aktivitas Fisik dengan 11
Kejadian Hiperkolesterolemia……………………………….

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses pengambilan sampel penelitian (N = 53)……….... 4

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik .............. 18
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo) .......... 19
Lampiran 3. Ethical Clearance ........................................................................... 20
Lampiran 4. Instrumen POCT merk Family Doctor ........................................... 21
Lampiran 5. Kalibrasi Instrumen POCT merk Family Doctor ........................... 22
Lampiran 6. Informed Consent............................................................................ 23
Lampiran 7. Kartu Catatan Aktivitas Fisik ......................................................... 24
Lampiran 8. Pedoman Wawancara ...................................................................... 25
Lampiran 9. Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner Aktivitas Fisik (IPAQ) .......... 26
Lampiran 10. Sertifikat CE & BU ....................................................................... 28
Lampiran 11. Program Perhitungan Aktivitas Fisik IPAQ ................................. 29
Lampiran 12. Dokumentasi pengambilan data .................................................... 30
Lampiran 13. Uji Statistik……………………………………………………….31

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh oleh otot rangka yang
membutuhkan penggunaan energi. Aktivitas fisik yang kurang dapat menjadi faktor
risiko terjadinya hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko
penyebab kematian peringkat ke-enam di dunia. Hiperkolesterolemia tidak hanya
menjadi permasalahan masyarakat di perkotaan tetapi juga di pedesaan dilihat dari
prevalensi hiperkolesterolemia di pedesaan. Peningkatan prevalensi
hiperkolesterolemia dapat dipengaruhi kurangnya aktivitas fisik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian
hiperkolesterolemia pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I.
Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional
analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel
dilakukan secara non-random sampling dengan teknik purposive sampling dan
didapat sampel sebanyak 53 orang. Pengambilan data aktivitas fisik melalui
wawancara dengan protokol International Physical Activity Questionnaire Short
Form (IPAQ-SF), sedangkan hiperkolesterolemia dilihat dari kadar kolesterol total
yang diperoleh dengan pengukuran menggunakan reaksi enzimatis dengan
instrumen Point of Care Testing (POCT). Analisis data penelitian ini menggunakan
SPSS dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian ini
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan
kejadian hiperkolesterolemia pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon
Progo, D.I. Yogyakarta (p = 0,391). Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk
menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan memberikan penjelasan lebih
lengkap tentang penelitian untuk meminimalisir terjadinya recall bias.

Kata kunci: aktivitas fisik, kolesterol total, hiperkolesterolemia

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Physical activity is movement by skeletal muscle that requires energy use.


Less of Physical activity can cause hypercholesterolemia. Hypercholesterolemia is
the sixth leading cause of mortality in the world. Hypercholesterolemia is not only
problem in urban areas but also in rural areas, seen from the prevalence of
hypercholesterolemia in rural areas. High prevalence of hypercholesterolemia can
be affected by physical activity. The purpose of this study was to identify the
relationship between phyiscal activity with the hypercholesterolemia event among
adult population in Dlingseng Village, Kulon Progo, Special Region of Yogyakarta.
This research was an observational analytic research using cross sectional
research type. The sampling was done by non-random sampling with purposive
sampling technique and the sample was an amount of 53 people. Physical activity
data collection was using IPAQ questionnaire (short version) and total cholesterol
measured by using enzymatic reaction with Point of Care Testing (POCT)
instrument. Analysis of this research data was using SPSS with confidence interval
of 95% using Fisher Test. The results of the study showed that there is no significant
relationship between physical activity with hypercholesterolemia event among
adult population in Dlingseng Village, Kulon Progo, Special Region of Yogyakarta
(p = 0,391). For further study, it is recommended to use a larger of sample size and
provide a more complete explanation of the research to minimize the recall bias.

Keywords: physical activity, total cholesterol, hypercholesterolemia


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Hiperkolesterolemia yang ditandai dengan kondisi peningkatan kadar
kolesterol total darah ≥240 mg/dL merupakan faktor risiko kematian peringkat ke-
enam tertinggi di dunia sebesar 4,5% (WHO, 2009). Hiperkolesterolemia
merupakan faktor risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus dan
penyakit kardiovaskular. Hiperkolesterolemia menyebabkan lebih dari 50%
kejadian stroke dan penyakit jantung koroner (Churilla et al., 2013).
Prevalensi hiperkolesterolemia di dunia pada populasi dewasa sebesar
39,0% (WHO, 2009). Hiperkolesterolemia terjadi baik di negara maju maupun
berkembang. Angka kejadian hiperkolesterolemia di Amerika Serikat sebanyak 34
juta jiwa (U.S. National Library of Medicine, 2017). Prevalensi hiperkolesterolemia
pada populasi dewasa di Indonesia sebesar 35,9%, di daerah perkotaan sebesar
39,5% sedangkan daerah pedesaan sebesar 32,1% (Kemenkes RI, 2013). Penelitian
Sunu dkk (2017) menunjukkan prevalensi hiperkolesterolemia sebesar 23,5% pada
masyarakat Desa Kepuharjo yang merupakan salah satu desa di D.I. Yogyakarta.
Faktor yang mempengaruhi hiperkolesterolemia adalah aktivitas fisik,
genetik dan konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. Peningkatan
aktivitas fisik direkomendasikan sebagai upaya pencegahan dan terapi
hiperkolesterolemia (Kemenkes RI, 2013). Pengukuran aktivitas fisik dapat
menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ)
yang mengukur aktivitas seseorang berdasarkan nilai Metabolic Equivalent Task
dan diklasifikasikan menjadi kategori aktivitas fisik tinggi, sedang dan rendah
(IPAQ, 2005). IPAQ-Short Form (IPAQ-SF) digunakan karena lebih mudah
diaplikasikan pada saat penelitian karena hanya berisi 7 pertanyaan yang meliputi
aktivitas fisik responden selama 7 hari (Craig et al., 2003). Kuesioner IPAQ-SF
dalam versi terjemahan Bahasa Indonesia telah digunakan pada tempat penelitian
dan telah divalidasi pada penelitian sebelumnya (Effendy et al., 2018; Suyoto et al.,
2016).
Prevalensi populasi dewasa di dunia yang termasuk kategori aktivitas fisik
kurang aktif sebesar 23,0% (WHO, 2009). Prevalensi penduduk di Indonesia yang
memiliki kategori aktivitas fisik kurang aktif sebesar 35,9% dan di provinsi Daerah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Istimewa Yogyakarta (D.I. Yogyakarta) sebesar 20,8%. Proporsi masyarakat yang


memiliki kategori aktivitas fisik kurang aktif di salah satu kabupaten di D.I.
Yogyakarta yaitu Kulon Progo sebesar 40,0% (Depkes RI, 2009; Kemenkes RI,
2013). Penelitian Effendy et al (2018) pada masyarakat Desa Banjaroyo
menunjukkan masyarakat yang dikategorikan memiliki aktivitas fisik kategori
rendah dan sedang sebesar 16,0% dan tinggi sebesar 84,0%.
Terdapat banyak penelitian yang menganalisis hubungan aktivitas fisik
dengan kadar kolesterol total dan kejadian hiperkolesterolemia, namun hasil
penelitian yang didapatkan berbeda-beda. Terdapat beberapa penelitian, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Bakker et al (2017) dan Zuhroiyyah dkk (2017)
menyatakan hubungan yang bermakna aktivitas fisik yang kurang aktif
meningkatkan kadar kolesterol total dan kejadian hiperkolesterolemia. Hasil
penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Polychronopoulos et al (2005) dan
Sunu dkk (2017) yang menyatakan hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar
kolesterol total tidak bermakna. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik
dengan kejadian hiperkolesterolemia pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng,
Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.

METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional analitik


dengan rancangan potong lintang atau cross-sectional. Penelitian ini menganalisis
hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia, dimana variabel
bebas pada penelitian ini adalah aktivitas fisik dan variabel tergantung adalah
kejadian hiperkolesterolemia. Responden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah masyarakat desa Dusun Dlingseng, Desa Banjaroyo, Kulon Progo, D.I.
Yogyakarta.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non
random dengan jenis purposive sampling. Jumlah minimal sampel yang dibutuhkan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didapatkan melalui perhitungan dengan nilai Zα = 1,96 dan Zβ = 0,84. Nilai P2


dalam perhitungan merupakan prevalensi hiperkolesterolemia di Desa Kepuharjo
yang merupakan salah satu desa di D.I. Yogyakarta berdasarkan penelitian Sunu,
dkk (2017) yakni sebesar 23,5%, nilai Q2 merupakan prevalensi yang tidak
mengalami hiperkolesterolemia. Nilai P1 dan Q1 didapatkan dari perhitungan
menggunakan nilai Odds Ratio (OR) berdasarkan penelitian Sunu, dkk (2017) yaitu
7,76 dan didapatkan total sampel minimal yang dibutuhkan adalah 34 orang.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah adalah laki-laki dan perempuan
berusia 18 – 65 tahun, sehat jasmani dan rohani (tidak mengalami cacat fisik karena
dapat mengganggu aktivitas fisik dan cacat mental karena tidak dapat dilakukan
wawancara), bersedia menandatangani informed consent dan berpuasa makan dan
minum selama 10 - 12 jam. Kriteria eksklusi adalah wanita hamil, sedang
mengonsumsi obat rutin penurun kolesterol dan tidak hadir pada saat pengambilan
data

Izin dan Etika Penelitian


Penelitian ini telah mendapat izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
dengan nomor: 074/5723/Kesbangpol/2018 dan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan nomor : 070.2/00514/V/2018.
Penelitian ini juga mendapatkan ethical clearance dari Komite Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
dengan nomor : 689/C.16/FK/2018. Izin penelitian dilakukan untuk memenuhi
etika penelitian menggunakan responden manusia dan hasil penelitian dapat
dipublikasikan.

Lokasi dan Sampel Penelitian


Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 2 Juni 2018 di Dusun
Dlingseng, Desa Banjaroyo, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Proses pengambilan
data dilakukan dengan mengundang masyarakat Dusun Dlingseng untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan di bagian halaman rumah Kepala Dusun
Dlingseng.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63 responden penelitian

10 responden dieksklusi karena


tidak berpuasa 10 - 12 jam
sebelum pengambilan data

53 responden penelitian

Analisis statistik

Gambar 1. Proses pengambilan sampel penelitian (N = 53)

Penelitian dilakukan di Dusun Dlingseng, Desa Banjaroyo, Kulon Progo,


D.I. Yogyakarta dan mendapatkan responden penelitian sebanyak 63 orang dan
keseluruhan responden mengikuti rangkaian penelitian yang dilakukan peneliti.
Data dari 10 responden dieksklusi dan tidak diikutkan dalam analisis statistik
karena tidak melakukan puasa selama 10 – 12 jam sebelum pemeriksaan sehingga
didapatkan 53 data responden penelitian yang dianalisis secara statistik.

Penilaian Aktivitas Fisik

Penilaian aktivitas fisik dilakukan dengan metode wawancara


menggunakan panduan wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner International
Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). Pedoman wawancara
aktivitas fisik yang digunakan tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena
panduan wawancara IPAQ-SF sudah pernah digunakan untuk penelitian
sebelumnya dan dianggap valid dan reliabel (Hastuti, 2013; Suyoto et al., 2016;
Effendy et al., 2018). Panduan wawancara terlebih dahulu dilakukan uji
pemahaman bahasa pada masyarakat di Dusun Temanggal 2, Desa Purwomartani,
Kalasan, Sleman sebanyak 5 orang. Dusun Temanggal 2 dipilih karena merupakan
salah satu wilayah pedesaan yang berada di D.I. Yogyakarta dan tidak dilibatkan
dalam penelitian sehingga diharapkan memiliki kondisi demografi dan karakteristik
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang mirip dengan masyarakat dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.
Responden dalam uji pemahaman bahasa diminta menjawab pertanyaan yang
tertera dalam panduan wawancara dan peneliti meminta saran apabila terdapat
bahasa yang sulit dipahami.

Responden diberikan kartu catatan aktivitas fisik yang bertujuan untuk


membantu responden dalam mengingat aktivitas fisik yang dilakukan responden
selama 1 minggu terakhir. Kartu ini dibawa pada saat pengambilan data sebagai alat
membantu responden dalam menjawab pertanyaan dengan panduan wawancara
IPAQ. Hasil wawancara menggunakan panduan wawancara IPAQ-SF diolah
menggunakan program perhitungan resmi IPAQ dalam bentuk Microsoft Excel
untuk mendapatkan hasil aktivitas fisik dalam satuan MET menit/minggu dan
aktivitas fisik akan dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah dengan kriteria
yang ditentukan oleh IPAQ. Klasifikasi tinggi apabila memenuhi salah satu kriteria
yaitu melakukan aktivitas fisik berat minimal 3 hari dalam seminggu mencapai nilai
total physical activity minimal 1500 MET menit/minggu atau 7 hari melakukan
kombinasi aktivitas fisik mencapai nilai total physical activity minimal 3000 MET
menit/minggu. Kategori sedang apabila memenuhi salah satu dari kriteria yaitu 3
hari atau lebih melakukan aktivitas berat minimal 20 menit per hari, 5 hari atau
lebih melakukan aktivitas ringan atau sedang minimal 30 menit per hari atau 5 hari
melakukan kombinasi aktivitas fisik mencapai total physical activity sebesar
minimal 600 MET menit/minggu. Kategori rendah apabila tidak mencapai kriteria
dari kategori tinggi dan sedang (IPAQ, 2005).

Penilaian Kadar Kolesterol Total

Penilaian kadar kolesterol total responden penelitian di Dusun Dlingseng


dilakukan menggunakan instrumen Point of Care Testing (POCT) merk Family
Doctor. Instrumen POCT merk Family Doctor telah dikalibrasi dan dibandingkan
dengan standar NIST SRM 911, didapatkan hasil presisi pengulangan dengan nilai
Coefficient of Variation (CV) sebesar 6,7%; 6,3% dan 6,6% sedangkan nilai presisi
antara dengan nilai CV sebesar 7,0% dan 7,1%. Pengukuran kadar kolesterol total
menggunakan prinsip reaksi enzimatis yaitu metode CHOD-PAP (Cholesterol
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Oxidase Peroxidase Amnoantipyrine Phenol) dimana terjadi berbagai reaksi


enzimatik dari kolesterol ester dengan enzim cholesterol esterase dan cholesterol
oxidase menghasilkan peroksida yang bereaksi dengan enzim peroxidase
menghasilkan senyawa yang berwarna merah. Intensitas warna dari senyawa ini
sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah (Stepien and Gonchar, 2013).
Instrumen POCT sering digunakan karena memberikan hasil pemeriksaan yang
akurat, mudah digunakan dan praktis karena tidak memerlukan pemeriksaan klinis
di laboratorium (Haggerty and Tran, 2016).

Pada pengukuran ini akan dilakukan pengambilan sampel darah pada


pembuluh darah kapiler jari tangan responden. Hasil pengukuran kadar kolesterol
total dikategorikan berdasarkan klasifikasi dari NCEP-ATP III menjadi
hiperkolesterolemia (≥240 mg/dL) dan tidak hiperkolesterolemia (<240 mg/dL).

Analisis Statistik

Analisis data statistik dilakukan di Clinical Epidemiology and Biostatistic


Unit (CE&BU) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang
diolah dengan program IBM SPSS 22 dengan taraf kepercayaan 95%. Data diolah
dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk
mendeskripsikan distribusi frekuensi umur, jenis kelamin, nilai aktivitas fisik (MET
menit/minggu), dan jumlah subjek berdasarkan kadar kolesterol total dan
hiperkolesterolemia. Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan
aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia dengan menggunakan uji
komparatif yaitu uji Fisher. Analisis statistik dilakukan pada 53 responden yang
terdiri dari 19 orang laki-laki dan 34 orang perempuan.

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian (N = 53)
Variabel Laki-laki Wanita Total
(n = 19) (n = 34) (N = 53)
n (%) n (%) N (%)
Umur 40 – 65 16 (30,2) 30 (56,6) 46 (86,8)
tahun
18 – 39 3 (5,7) 4 (7,5) 7 (13,2)
tahun
Aktivitas Fisik Rendah 0 (0,0) 0 (0,0) 0 (0,0)
(IPAQ) Sedang 1 (1,9) 5 (9,4) 6 (11,3)
Tinggi 18 (34,0) 29 (54,7) 47 (88,7)
Hiperkolesterolemia Ya 0 (0,0) 4 (7,5) 4 (7,5)
Tidak 19 (35,8) 30 (56,6) 49 (92,5)
Perokok Aktif Ya 10 (18,9) 0 (0,0) 10 (18,9)
Tidak 9 (16,9) 34 (64,2) 43 (81,1)
Pekerjaan Petani 15 (28,3) 21 (39,6) 36 (67,9)
Lain-lain 4 (7,6) 13 (24,5) 17 (32,1)
Konsumsi Makanan Ya 17 (32,1) 33 (62,3) 51 (94,3)
Tinggi Kolesterol Tidak 2 (3,8) 1 (1,9) 3 (5,7)

Total responden pada penelitian ini adalah sebanyak 53 yang terdiri dari
19 laki-laki (35,8%) dan 34 perempuan (64,2%) dengan rentang usia 18 – 65 tahun
di Dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Variabel umur dikelompokkan menjadi dua yaitu dibawah 40
tahun (18 – 39 tahun) dan 40 – 65 tahun. Pengelompokan umur pada penelitian ini
berdasarkan risiko terjadinya penyakit aterosklerosis (atherosclerotic
cardiovascular disease risk atau ASCVD risk). Prevalensi terjadinya ASCVD lebih
rendah pada laki-laki dibawah umur 40 tahun dan perempuan dibawah umur 50
tahun (Patel et al, 2017; Ridker and Cook, 2017). Populasi umur terbanyak pada
responden dalam penelitian ini terdapat pada rentang umur 40 – 65 tahun yang
berjumlah sebanyak 46 responden (86,8%).

Hasil analisis statistik karakteristik responden penelitian pada Tabel I


menunjukkan bahwa penduduk Dusun Dlingseng paling banyak termasuk dalam
kategori aktivitas fisik tinggi. Data aktivitas fisik menunjukkan 47 responden
memiliki aktivitas fisik kategori tinggi (88,7%) yang terdiri dari 18 responden laki-

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

laki (34,0%) dan 29 responden perempuan (54,7%). Aktivitas fisik moderate


sebesar 6 responden (11,3%) yang terdiri dari 1 responden laki-laki (1,9%) dan 5
responden perempuan (9,4%). Tidak terdapat responden yang termasuk aktivitas
fisik low (0,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Effendy et al (2018) yang menunjukkan mayoritas responden di Desa Banjaroyo
termasuk ke dalam aktivitas fisik kategori tinggi sebesar 84,0%.

Dari 53 responden, terdapat 4 responden (7,5%) mengalami


hiperkolesterolemia dimana seluruhnya terdiri dari responden perempuan.
Responden yang tidak mengalami hiperkolesterolemia terdiri dari 19 laki – laki
(35,8%) dan 30 perempuan (56,6%). Penelitian yang dilakukan oleh Sunu dkk
(2017) pada masyarakat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, D.I.
Yogyakarta juga menunjukkan prevalensi hiperkolesterolemia lebih banyak terjadi
pada perempuan (15,7%) daripada laki-laki (7,8%).

Responden yang merokok terdiri dari 10 responden (18,9%) laki-laki dan


yang tidak merokok terdiri dari 43 responden (81,1%) dengan proporsi 9 responden
(16,9%) laki-laki dan 34 responden (64,2%) perempuan. Hal ini sesuai dengan
penelitian pada masyarakat dewasa di Kabupaten Jembrana, Bali dimana kebiasaan
merokok kebanyakan terjadi pada kaum laki-laki (Narayana dan Sudhana, 2015).

Responden penelitian memiliki pekerjaan utama sebagai petani sebanyak


36 responden (67,9%) yang terdiri dari 21 responden perempuan (39,6%) dan 15
responden laki-laki (28,3%), sedangkan pekerjaan lain ibu rumah tangga sebanyak
11 responden (20,8%), guru dan wiraswasta masing-masing sebanyak 2 responden
(3,8%), buruh dan perangkat desa masing-masing sebanyak 1 responden (1,9%).
Hasil wawancara menunjukkan sebesar 51 responden (94,3%) mengonsumsi
makanan tinggi kolesterol. Berdasarkan hasil wawancara, makanan tinggi
kolesterol yang sering dikonsumsi responden yaitu kuning telur ayam, makanan
gorengan dan bersantan.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Perbedaan Nilai Aktivitas Fisik antara Responden Laki-laki terhadap
Perempuan (N = 53)
Variabel Laki-laki (n = 19) Perempuan (n = 34)
x p-value x p-value
Aktivitas 11515,2 ± 5478,5 0,548 6750,0 (840,0 – 23226,0)b 0,004
a *

Fisik
(MET menit
/minggu)
* Data terdistribusi normal (p > 0,05)
a
x = Rata-rata ± simpangan baku
b
x = Median (nilai minimum – maksimum)

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat normalitas distribusi data ini
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah data tiap kategori <50. Hasil uji
normalitas Shapiro Wilk menunjukkan nilai aktivitas fisik laki-laki terdistribusi
normal sedangkan nilai aktivitas fisik perempuan tidak terdiristribusi normal. Pada
Tabel II rata-rata nilai aktivitas fisik responden laki-laki adalah 11515,2 MET-
min/minggu (range 1113 – 24493 MET menit/minggu) dan rata-rata nilai aktivitas
fisik responden perempuan adalah 8431,5 MET menit/minggu (range 840 – 23226
MET menit/minggu). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai aktivitas fisik
laki-laki lebih tinggi daripada perempuan dan sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Tomioka et al (2011) dan Chan et al (2017) bahwa aktivitas fisik yang
dihitung menggunakan instrumen IPAQ pada laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan. Aktivitas fisik pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan dapat
disebabkan pada responden laki-laki mayoritas bekerja sebagai petani yang
cenderung melakukan aktivitas fisik intensitas berat, dibandingkan responden
perempuan yang memiliki beragam, yaitu ibu rumah tangga dan pedagang yang
cenderung aktivitas fisik intensitas sedang.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Distribusi Data Kadar Kolesterol Total berdasarkan Variabel Umur,
Jenis kelamin dan Merokok
No Variabel Kolesterol Total (mg/dL)
x Nilai p
1. Umur 40 – 65 tahun 168,9 ± 41,1 a
0,080*
18 – 39 tahun 150,6 ± 21,7 a 0,146*
2 Jenis Laki – laki 139,6 ± 21,0 a
0,495*
Kelamin Perempuan 172,0 (100,0 – 266,0) b 0,026
a
3 Merokok Ya 143,3 ± 22,0 0,732*
Tidak 167,0 (100,0 – 266,0) b 0,007
* Data terdistribusi normal (p>0,05)
a
x = Rata –rata ± Simpangan baku
b
x = Median (range minimum – maksimum)

Kadar kolesterol total dideskripsikan berdasarkan variabel umur, jenis


kelamin dan aktivitas merokok pada Tabel III. Hasil uji normalitas menunjukkan
variabel umur kategori 18 – 39 tahun dan 40 – 65 tahun terdistribusi normal,
variabel jenis kelamin kategori laki-laki terdistribusi normal sedangkan perempuan
tidak terdistribusi normal, variabel merokok kategori ya (merokok) terdistribusi
normal sedangkan yang tidak merokok tidak terdistribusi normal.

Pada Tabel III kadar kolesterol total pada variabel umur kategori 40 – 65
tahun lebih tinggi dibandingkan 18 – 39 tahun. Umur merupakan faktor risiko dari
terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular dan saling berhubungan dengan faktor
lain seperti aktivitas fisik, obesitas, konsumsi alkohol, aktivitas merokok, dan faktor
lainnya (WHO, 2009). Menurut Patel el al (2017) dan Ridker and Cook (2017),
individu memiliki risiko terjadi penyakit aterosklerosis pada umur lebih dari 40
tahun pada perempuan dan 50 tahun pada laki-laki.

Pada Tabel III kadar kolesterol total pada variabel jenis kelamin kategori
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hasil ini sesuai dengan penelitian
Sunu dkk (2017) yang menunjukkan responden perempuan cenderung memiliki
kadar kolesterol total yang lebih tinggi daripada laki-laki. Menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tentang kolesterol yang abnormal (>200 mg/dL)
lebih sering terjadi pada perempuan.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada Tabel III kadar kolesterol total pada variabel aktivitas merokok
kategori tidak merokok lebih tinggi dibandingkan kategori merokok. Hasil ini tidak
sejalan dengan penelitian Cariappa et al., 2014 menunjukkan aktivitas merokok
mempengaruhi kadar lemak darah. Penelitian yang dilakukan Polychronpoulos et
al (2005) terdapat hubungan positif bermakna antara kebiasaaan merokok dengan
kejadian hiperkolesterolemia (p = 0,03) Merokok dan hiperkolesterolemia
merupakan salah satu faktor terjadinya risiko penyakit jantung koroner (PJK).
Nikotin yang merupakan kandungan dari rokok menyebabkan peningkatan
katekolamin menyebabkan terjadi mekanisme lipolisis yang mempengaruhi kadar
serum lipid, yaitu tingkat kadar trigliserida, kolesterol dan very low density
lipoprotein (VLDL) tinggi dan tingkat kadar HDL rendah. Pada penelitian yang
dilakukan Cariappa et al (2014) terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar
lemak tubuh (kadar trigliserida dan low density lipoprotein atau disebut LDL) pada
responden laki – laki yang merokok lebih dari 10 batang per hari selama 5 tahun
dibandingkan dengan bukan perokok. Kadar trigliserida dan LDL perokok lebih
tinggi dibandingkan bukan perokok (p < 0,001).

Tabel IV. Hasil Analisis Uji Komparatif Aktivitas Fisik dengan Kejadian
Hiperkolesterolemia
Variabel Hiperkolesterolemia Nilai p
Ya Tidak
n (%) n (%)
Aktivitas Fisik Sedang 1 (1,9) 5 (9,4) 0,391a*
(IPAQ) Tinggi 3 (5,7) 44 (83,0)
a
Uji komparatif uji fisher
* p-value > 0,05 hubungan tidak bermakna

Hasil uji Fisher variabel aktivitas fisik terhadap kejadian


hiperkolesterolemia dapat dilihat pada Tabel IV menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia (p =
0,391) sehingga aktivitas fisik tidak mempengaruhi kejadian hiperkolesterolemia
pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan Polychronopoulos et al (2005) menyatakan tidak ada
hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan hiperkolesterolemia (p = 0,38).
Penelitian yang dilakukan Sunu dkk (2017) juga menunjukkan tidak ada hubungan

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bermakna antara aktivitas fisik dengan rasio kolesterol total/HDL pada masyarakat
pedesaan di Yogyakarta (p = 0,038; CI 95% = 0,98 – 61,33).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil dari beberapa penelitian
antara lain penelitian yang dilakukan Bakker et al (2017) menunjukkan aktivitas
fisik yang kurang aktif meningkatkan kejadian hiperkolesterolemia (p = 0,01) dan
Zuhroiyyah dkk (2017) yang menunjukkan hubungan negatif bermakna antara
aktivitas fisik dengan kadar kolesterol total (p = 0,001; r = -0,302). Peningkatan
aktivitas fisik mempengaruhi kadar kolesterol total dengan meningkatkan
kebutuhan ATP sehingga meningkatkan metabolisme Asetil-KoA menjadi ATP
dan tidak dimetabolisme menjadi kolesterol (Rodwell et al, 2015). Peningkatan
intensitas aktivitas fisik juga dapat meningkatkan pemecahan trigliserida dengan
menginduksi enzim adipose triglycerol lipase (ATGL), hormone-sensitive lipase
(HSL), dan monoglyceride lipase (MGL) sehingga menyebabkan penurunan kadar
VLDL yang merupakan komponen kolesterol total sehingga terjadi penurunan
kejadian hiperkolesterolemia (Watson and Meester, 2016).

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara


aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia dapat disebabkan beberapa hal.
Pertama, hasil penelitian ini dapat terjadi sebaran data yang tidak merata dan
menghasilkan hubungan yang tidak bermakna (nilai p > 0,05). Hasil penelitian
menunjukkan mayoritas responden yang termasuk kategori aktivitas fisik tinggi
tidak mengalami hiperkolesterolemia yaitu sebesar 44 responden (83,0%), namun
terdapat 3 responden (5,7%) yang mengalami hiperkolesterolemia. Pada responden
yang termasuk kategori aktivitas fisik sedang, hanya terdapat 1 responden (1,9%)
yang mengalami hiperkolesterolemia sedangkan 5 responden (9,4%) tidak
mengalami hiperkolesterolemia.

Kedua, responden dengan kategori aktivitas fisik tinggi yang mengalami


hiperkolesterolemia dapat disebabkan responden mengonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol yang tinggi. Konsumsi makanan tinggi kolesterol
merupakan faktor risiko terjadinya hiperkolesterolemia (Bakker et al., 2017;
Listiana dan Purbosari, 2010). Hasil wawancara menunjukkan responden ini
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol, namun namun hasil


penilaian tentang konsumsi makanan tinggi kolesterol pada penelitian ini tidak
bersifat kuantitatif sehingga tidak dapat menghitung dan mengetahui apakah
konsumsi makanan tinggi kolesterol benar berpengaruh terhadap kadar kolesterol
total responden. Alasan terakhir, kelemahan dari panduan wawancara yang
digunakan adalah IPAQ-SF adalah memiliki versi yang lebih pendek sehingga tidak
dapat menilai secara rinci aktivitas fisik yang dilakukan responden (Tomioka et al.,
2011).

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pengambilan data tanpa


dilakukan replikasi, terjadinya recall bias pada saat pengambilan data melalui
metode wawancara karena responden kesulitan dalam mengingat aktivitas fisik
yang dilakukan selama 7 hari terakhir, dan kesalahan responden dalam
mengimplementasikan kartu catatan aktivitas fisik.

KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara
aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia pada populasi dewasa di Dusun
Dlingseng, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta (p = 0,391).

SARAN

Untuk mendukung studi lebih lanjut dapat dilakukan penelitian dengan


jumlah sampel yang lebih besar dan dilakukan sosialisasi tatap muka pada
masyarakat tentang penelitian sehingga masyarakat dapat mendapatkan informasi
tentang penggunaan kartu catatan aktivitas fisik dengan tepat dan dapat
meminimalisir hasil wawancara terdapat recall bias.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Anagnostis, P., Stevenson, J.C., Crook, D., Johnston, D.G. and Godsland, I.F.,
2015. Effects of Menopause, Gender and Age on Lipids and High-Density
Lipoprotein Cholesterol Subfractions. Maturitas, 1 – 7.
Atmadja, A.S., Bororing, S.R. dan Djaja, N., 2013. Gambaran Kadar Kolesterol
Total Serum Karyawan Rumah Sakit Atma Jaya dengan Obesitas Sentral.
Damianus Journal of Medicine. 12 (1), 16 – 24.
Aziz, I., 2016. Dasar-Dasar Penelitian Olahraga. Jakarta : Kencana p. 158.
Bakker, E.A., Lee, D.C., Sui, X., Eijvogels, T.M.H., Ortega, F.B., Lee, I. et al.,
2017. Association of Resistance Exercise With the Incidence of
Hypercholesterolemia in Men. Mayo Clin Proc., 1 – 10.
Beydoun, M.A. 2008. Ethnic differences in dairy and related nutrient consumption
among US adults and their association with obesity, central obesity, and
the metabolic syndrome. Am J Clin Nutr., 87(6): 1914 – 1925.
Cariappa, K.B., Sathisha, T.G. and Hamsa, V., 2014. Sequels of Smoking on Blood
Lipid Levels in a Rural Population of South India. RRJMHS, 3 (2), 23 –
25.
Chan, Y.Y., Lim, K.K., Lim, K.H., Teh, C.H., Kee, C.C., Cheong, S.M., et al.,
2017. Physical activity and Overweight/Obesity among Malaysian Adults:
findings from the 2015 National Health and Morbidity Survey (NHMS).
BMC Public Health, 17 (733), 1 – 12.
Churilla, J.R., Johnson, T.M. and Zippel, E.A., 2013. Association of Physical
Activity Volume and Hypercholesterolemia in US Adults. Q J Med, 106,
333 – 340.
Dahlan, M.S., 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif,
Bivariat dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS.
Jakarta : Salemba Medika. pp. 71 – 75.
Depkes RI, 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Di
Yogyakarta Tahun 2007. Yogyakarta : Kementerian Kesehatan RI. p. 151.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2013. Profil Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2013 (Data 2012). Kulon Progo : Kementerian
Kesehatan RI. pp. 120 – 122.
Effendy, S., Gunawan, M.F., Argoputra, D.L.A., Anggraeni, P.D., Abraham, Y.B.,
and Fenty, 2018. The Relationship between Physical Activity and Obesity
based on Bod Fat Percentage in Banjaroyo Village, Kalibawang, Kulon
Progo, D.I. Yogyakarta. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 15 (1), 29
– 36.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

International Physical Activity Questionnaire, 2005. Guidelines for Data


Processing and Analysis of the International Physical Activity
Questionnaire (IPAQ) Short and Long Forms, 3-6.
Jeong, T.D., Lee, W.C., Choi, S.E., Kim, J.S., Kim, H.K., Bae, S.J, Chun, S., and
Min, W.K, 2014. Relationship between Serum Total Cholesterol Level and
Serum Biochemical Bone Turnover Markers in Healthy Pre- and
Postmenopausal Women. Biomed Research International, 1 – 6.
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. p. 259.
Lee, P.H., Macfarlane, D.J., Lam, T.H. and Stewart, S.M., 2011. Validity of the
international physical activity questionnaire short form (IPAQ-SF): A
systematic review. International Journal of Behavioral Nutrition and
Physical Activity, 8, 115 – 119.
Lieberman, M.A. and Marks, D.B., 2009. Marks’ Basic Medical Biochemistry A
Clinical Approach. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. pp. 612 –
620.
Listiana, L., dan Purbosari, T.Y., 2010. Kadar Kolesterol Total pada Usia 25 – 60
Tahun. Electronic Journal UM Surabaya, 5 (1), 36 – 40.
Listiyana, A.D., Mardiana dan Prameswari, G.N., 2013. Obesitas Sentral dan Kadar
Kolesterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat., 9 (1), 38 – 43.
Malik, M.A., Mewo, Y.M. dan Kaligis, S.H.M., 2013. Gambaran Kadar Kolesterol
Total Darah pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh 18,5 – 22,9 kg/m2.
Jurnal e-Biomedik (eBM). 1 (2), 1008 – 1013.
Narayana, I.P.A. dan Sudhana, I.W., 2015. Gambaran Kebiasaan Merokok dan
Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekutatan I Tahun 2013. E-Journal Medika Udayana, 1 (2), 1 – 11.
NCEP ATP III, 2002, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III), National Institutes of
Health. pp. 1 – 23.
Nugraha, G., 2017. Lipid : Klasifikasi, Metabolisme, Aterosklerosis dan Analisis
Laboratorium. Jakarta : Trans Info Media. pp. 17 – 30.
Patel, K.K., Taksler, G.B., Hu, B., and Rothberg, M.B, 2017. Prevalence of
Elevated Cardiovascular Risks in Young Adults. Annals of Internal Medicine,
1 – 8.
Polychromopoulos, E., Panagiotakos, D.B., and Polystipioti, A., 2005. Diet,
Lifestyle Factors and Hypercholesterolemia in Elderly Men and Women
From Cyprus. Lipids in Health and Disease, 4 (17), 1 – 7.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ridker, P.M. and Cook, N.R., 2017. Cholesterol Evaluation in Young Adults:
Absence of Clinical Trial Evidence Is Not a Reason to Delay Screening.
Annals of Internal Medicine, 1 – 3.
Rodwell, V., Bender, D., Botham, K., Kennelly, P., and Weil, A., 2015. Harper’s
Illustrated Biochemistry 30th ed. Mc Graw Hill Education. pp. 212 – 221.
Stepien, A.E. and Gonchar, M., 2013. A Simple Method for the Determination of
the Cholesterol Esterase Activity. Acta ABP, 60 (3), 401 – 403.
Sunu, U.F.S., Permadi, G., Fenty, 2016. Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Rasio
Kolesterol Total/ HDL pada Masyarakat di Desa Kepuharjo Kecamatan
Cangkringan Sleman Yogyakarta, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 14
(1), 15 – 24.
Suyoto, P.S.T., Huriyati, E., Susilowati, R., and Julia, M., 2016. Relative Validity
of Administered Indonesian Version of the Short-Form International Physical
Activity Questionnaire (IPAQ-SF) among Obese Adolescent Girl Population.
Pakistan Journal of Nutrition, 15 (9), 816 – 820.
Swarjana, I.K., 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta:
ANDI. pp. 130 – 132.
Taylor, J.R. and Lopez, L.M., 2004. Cholesterol : Point-of-care Testing. The Annals
of Pharmacotherapy,38, 1252 – 1260.
Tomioka, K., Iwamoto, J., Saeki, K. and Okamoto, N., 2011. Reliability and
Validity of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) in
Elderly Adults: The Fujiwara-kyo Study. J Epidemiol, 21 (6), 459-465.
U.S. National Library of Medicine. 2018. Hypercholesterolemia. Genetic Home
Reference(Online),https://ghr.nlm.nih.gov/condition/hypercholesterolemia#s
tatistics accessed 6 Maret 2018.
Utomo, G.T., Junaidi, S. dan Rahayu, S., 2012. Latihan Senam Aerobik untuk
Menurunkan Berat Badan, Lemak dan Kolesterol, Journal of Sport Sciences
and Fitness. 1 (1), 7 – 10.
Watson, R.R. and Meester, F.D., 2016. Handbook of Lipid in Human Function :
Fatty Acid. London : Elsevier Inc., pp 499 – 503.
Waloya, T., Rimbawan, dan Andarwulan, N., 2013. Hubungan antara Konsumsi
Pangan dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Kolesterol Darah Pria dan Wanita
Dewasa di Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. 8 (1), 9 – 16.
World Health Organization. 2009. Global Health Risks : Mortality and Burden of
Disease Attributable to Selected Major Risks. Geneva : WHO Press. p. 11.
Zuhroiyyah, S.F., Sukandar, H. dan Sastraadmadja, S.B. 2017. Hubungan Aktivitas
Fisik dengan Kadar Kolesterol Total, Kolesterol Low-Density Lipoprotein,
dan Kolesterol High-Density Lipoprotein pada Masyarakat Jatinangor. JSK,
2(3), 116 – 121.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Surat Izin penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo)

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Ethical Clearance

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Instrumen POCT merk Family Doctor

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Kalibrasi Instrumen POCT merk Family Doctor

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Informed Consent

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Kartu Catatan Aktivitas Fisik

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Pedoman Wawancara

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner Aktivitas Fisik (IPAQ)

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Sertifikat CE & BU

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Program Perhitungan Aktivitas Fisik IPAQ

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Dokumentasi pengambilan data

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13. Uji Statistik

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Aktivitas Fisik
Descriptives

Aktivitas Fisik Statistic Std. Error


MET-min/mingu Sedang Mean 1510.17 428.618
95% Confidence Lower Bound 408.37
Interval for Mean
Upper Bound 2611.97
5% Trimmed Mean 1431.30
Median 1123.00
Variance 1102282.167
Std. Deviation 1049.896
Minimum 840
Maximum 3600
Range 2760
Interquartile Range 1148
Skewness 2.194 .845
Kurtosis 4.971 1.741
Tinggi Mean 10497.85 839.612
95% Confidence Lower Bound 8807.80
Interval for Mean
Upper Bound 12187.90
5% Trimmed Mean 10233.07
Median 9492.00
Variance 33132542.434
Std. Deviation 5756.087
Minimum 1607
Maximum 24493
Range 22886
Interquartile Range 7933
Skewness .767 .347
Kurtosis -.121 .681
Kholesterol Sedang Mean 170.17 13.034
95% Confidence Lower Bound 136.66
Interval for Mean
Upper Bound 203.67
5% Trimmed Mean 168.24
Median 161.00
Variance 1019.367
Std. Deviation 31.928
Minimum 143
Maximum 232
Range 89
Interquartile Range 36
Skewness 1.915 .845
Kurtosis 4.059 1.741
Tinggi Mean 165.98 5.922
95% Confidence Lower Bound 154.06
Interval for Mean
Upper Bound 177.90
5% Trimmed Mean 164.22

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Median 164.00
Variance 1648.543
Std. Deviation 40.602
Minimum 100
Maximum 266
Range 166
Interquartile Range 36
Skewness .837 .347
Kurtosis .694 .681

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Aktivitas Fisik Statistic df Sig. Statistic df Sig.
MET-min/mingu Sedang .340 6 .029 .688 6 .005
Tinggi .155 47 .007 .935 47 .011
Kholesterol Sedang .323 6 .050 .787 6 .045
Tinggi .168 47 .002 .928 47 .006

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Explore
Jenis kelamin
Descriptives

Jenis kelamin Statistic Std. Error


MET-min/mingu Laki-laki Mean 11515.21 1256.857
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 8874.65
Upper Bound 14155.77
5% Trimmed Mean 11371.01
Median 10773.00
Variance 30014108.509
Std. Deviation 5478.513
Minimum 1133
Maximum 24493
Range 23360
Interquartile Range 6222
Skewness .588 .524
Kurtosis .774 1.014
Perempuan Mean 8343.26 1074.964
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6156.23
Upper Bound 10530.29
5% Trimmed Mean 7971.41
Median 6750.00
Variance 39288594.201
Std. Deviation 6268.061
Minimum 840
Maximum 23226
Range 22386

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Interquartile Range 7685


Skewness .973 .403
Kurtosis .132 .788
Kholesterol Laki-laki Mean 139.58 4.807
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 129.48
Upper Bound 149.68
5% Trimmed Mean 139.75
Median 143.00
Variance 439.035
Std. Deviation 20.953
Minimum 100
Maximum 176
Range 76
Interquartile Range 26
Skewness -.377 .524
Kurtosis -.129 1.014
Perempuan Mean 181.47 6.790
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 167.66
Upper Bound 195.29
5% Trimmed Mean 180.87
Median 172.00
Variance 1567.590
Std. Deviation 39.593
Minimum 100
Maximum 266
Range 166
Interquartile Range 43
Skewness .644 .403
Kurtosis .214 .788
Umur Laki-laki Mean 52.89 2.102
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 48.48
Upper Bound 57.31
5% Trimmed Mean 53.33
Median 55.00
Variance 83.988
Std. Deviation 9.165
Minimum 34
Maximum 64
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness -1.171 .524
Kurtosis .536 1.014
Perempuan Mean 52.74 1.629
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 49.42
Upper Bound 56.05
5% Trimmed Mean 53.36

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Median 53.00
Variance 90.201
Std. Deviation 9.497
Minimum 28
Maximum 65
Range 37
Interquartile Range 12
Skewness -.842 .403
Kurtosis .568 .788

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Jenis kelamin Statistic df Sig. Statistic df Sig.
MET-min/mingu Laki-laki .188 19 .076 .959 19 .548
Perempuan .163 34 .023 .896 34 .004
Kholesterol Laki-laki .132 19 .200* .956 19 .495
Perempuan .202 34 .001 .927 34 .026
Umur Laki-laki .198 19 .048 .853 19 .007
Perempuan .112 34 .200* .927 34 .026

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Explore
Merokok
Descriptives

Merokok Statistic Std. Error


Kholesterol Ya Mean 143.30 6.955
95% Confidence Lower Bound 127.57
Interval for Mean
Upper Bound 159.03
5% Trimmed Mean 143.56
Median 140.50
Variance 483.789
Std. Deviation 21.995
Minimum 106
Maximum 176
Range 70
Interquartile Range 37
Skewness -.012 .687
Kurtosis -.741 1.334
Tidak Mean 171.84 6.228
95% Confidence Lower Bound 159.27
Interval for Mean
Upper Bound 184.41
5% Trimmed Mean 170.70
Median 167.00
Variance 1668.140
Std. Deviation 40.843
Minimum 100
Maximum 266
Range 166

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Interquartile Range 47
Skewness .702 .361
Kurtosis .404 .709

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Merokok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kholesterol Ya .143 10 .200* .957 10 .751
Tidak .180 43 .001 .929 43 .011

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Explore
Usia
Descriptives

Usia Statistic Std. Error


Kholesterol 18-39 Mean 163.00 18.244
95% Confidence Interval Lower Bound 118.36
for Mean
Upper Bound 207.64
5% Trimmed Mean 161.50
Median 152.00
Variance 2330.000
Std. Deviation 48.270
Minimum 100
Maximum 253
Range 153
Interquartile Range 52
Skewness 1.020 .794
Kurtosis 1.701 1.587
40 - 65 Mean 166.98 5.687
95% Confidence Interval Lower Bound 155.52
for Mean
Upper Bound 178.43
5% Trimmed Mean 165.23
Median 165.50
Variance 1487.711
Std. Deviation 38.571
Minimum 100
Maximum 266
Range 166
Interquartile Range 34
Skewness .880 .350
Kurtosis .926 .688

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Usia Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kholesterol 18-39 .280 7 .103 .905 7 .365
40 - 65 .190 46 .000 .927 46 .007

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Aktivitas


Fisik dengan Kejadian Hiperkolesterolemia pada
Populasi Dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon Progo,
D.I. Yogyakarta” bernama Tommy Aditya. Penulis
merupakan anak tunggal dari pasangan Bong Tie Men
dan Djap Fie Fun. Penulis lahir di Jakarta, 30 Desember
1997. Pendidikan formal penulis diawali di TK
Mogalana (2002-2003), melanjutkan pendidikan ke SD
Mogalana (2003-2009), kemudian pendidikan menengah di SMP Marsudirini
Bekasi (2009-2012) dan SMA Marsudirini Bekasi (2012-2015). Pendidikan
dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam beberapa kegiatan organisasi dan
kepanitiaan antara lain anggota divisi Penelitian dan Pengembangan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Farmasi 2016, koordinator divisi Penelitian
dan Pengembangan BEMF Farmasi 2017, Steering Committee kegiatan TITRASI
2018, anggota divisi Dampok kegiatan TITRASI 2017, anggota divisi Expo
kegiatan Faction 2018 serta menjadi asisten praktikum mata kuliah Farmasi Fisika
(2016), Farmakognosi Fitokimia (2017), Biokimia (2017), Biofarmasetika-
Farmakokinetika (2017), Anatomi Fisiologi Manusia (2017), Botani Farmasi
(2018) dan Komunikasi (2018). Penulis mengikuti beberapa perlombaan tingkat
nasional antara lain sebagai Semifinalis Pharmacy Competition Pharmadays 2018
di Universitas Gadjah Mada, Juara 2 dan Juara Favorit lomba Video Competition
Pharmacy of Soedirman 2017 di Universitas Jendral Soedirman, Juara 1 lomba
Herbal Cosmetic Competition tahun 2017 di Universitas Sanata Dharma, dan Juara
1 Olimpiade Farmasi Indonesia ke–X Tahun 2018 bidang Farmakologi dan Farmasi
Klinis yang diselenggarakan di Universitas Andalas, Padang.

38

Anda mungkin juga menyukai