Anda di halaman 1dari 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI DOSIS OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT


INAP BERDASARKAN ESTIMASI LAJU FILTRAT GLOMERULUS DI
RS PANTI RINI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :
Maria Kusuma Wahyu Pervitasari
148114106

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI DOSIS OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT


INAP BERDASARKAN ESTIMASI LAJU FILTRAT GLOMERULUS DI
RS PANTI RINI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :
Maria Kusuma Wahyu Pervitasari
148114106

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas penyertaan dan kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Evaluasi Dosis Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap
Berdasarkan Estimasi Laju Filtrat Glomerulus di RS Panti Rini” sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Kaprodi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si, Apt. selaku pembimbing saya yang
telah berkenan membimbing, memberikan dukungan, motivasi, kritik dan
saran dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku
dosen penguji yang telah memberikan arahan, kritik dan saran dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Keluarga tercinta Bapak Alex, Ibu Sisil, serta Erma saudariku yang telah
memberikan semangat, doa, dan motivasi serta dukungan moril dan
metrial sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Partner skripsiku Mella, Petrus, Debo, Dian, dan Nita yang memberikan
masukan dan menemaniku selalu.
7. Sahabatku Uya dan teman-teman C1 meja 3, FSM C 2014, Farmasi 2014,
dan Universitas yang telah memotivasi dan memberikan masukan dalam
pengerjaan skripsi ini.
8. Direktur RS Panti Rini, Kepala bagian RM, dan pegawai di RS Panti Rini
yang telah membantu dalam pengambilan data skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap kritik dan saran
yang dapat membantu memperbaiki skripsi ini agar menjadi karya yang lebih baik
serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khalayak yang
membutuhkan. Terima kasih.

Yogyakarta, 28 Februari 2018

Penulis

Maria Kusuma Wahyu Pervitasari

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
ABSTRACT ...................................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 2
A. Rancangan Penelitian ................................................................................ 2
B. Lokasi dan Subyek Penelitian .................................................................... 2
C. Analisis Data ............................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A. Profil dan Karakteristik Subyek ................................................................. 3
B. Kesesuaian Dosis Obat Antihipertensi Berdasarkan Estimasi Laju Filtrat
Glomerulus....................................................................................................... 5
C. Monitoring Luaran .................................................................................. 11
KESIMPULAN ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
LAMPIRAN ...................................................................................................... 15
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 49

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Subyek Penelitian .......................................................................... 4


Tabel II. Penggunaan Obat Antihipertensi ............................................................ 4
Tabel III. Data Kesesuaian Dosis Pasien Terhadap Estimasi Laju Filtrat
Glomerulus .......................................................................................................... 6

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Pengambilan Subjek ........................................................................... 2

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance .......................................................................... 15
Lampiran 2. Definisi Operasional Penelitian ...................................................... 16
Lampiran 3. Nilai LFG Subyek .......................................................................... 17
Lampiran 4. Lembar Data Subyek ...................................................................... 18
Lampiran 5. Instrumen Pengambilan Data .......................................................... 48

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Aging increased the decrease in body excretion function. Kidney was an


excretory organ that removes toxic substances from the body. A declining kidney
was indicated by a decrease in creatinine clearance. Decreased kidney function
leads to the need for dose adjustment for nephrotoxic antihypertensive drugs. The
antihypertensive drugs of ACEi, ARB, and Thiazid group have nephrotoxic
properties. This research was conducted in Panti Rini Sleman Hospital and was a
observational descriptive evaluative research with retrospective case series
research. Data were collected from medical records of patients with heart failure,
hypertension, and stroke diagnoses that had laboratory serum creatinine serum test
results and received antihypertensive therapy in the period from January to March
2017. The total subjects in this study were 30 cases. Antihypertensive drugs
received by patients during hospitalization are ARB, CCB, loop diuretics and
combination of classes. For renal condition, it was known that 2 of 30 cases have
significant function decline (eGFR<30 ml / min / 1.73m2). Almost all cases of
treatment were given in accordance with the guidelines but 4 out of 30 cases could
not reach the outcome set. So it can be concluded that the treatment given was
effective.

Keyword : hypertension, anti-hypertension, creatinine clearance, drug dose

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Pertambahan usia meningkatkan terjadinya penurunan fungsi ekskresi


tubuh. Ginjal merupakan organ ekskresi yang membuang zat toksik dari dalam
tubuh. Ginjal yang mengalami penurunan fungsi ditunjukkan dengan penurunan
klirens kreatinin. Penurunan fungsi ginjal mengakibatkan perlunya penyesuaian
dosis untuk obat-obat antihipertensi yang bersifat nefrotoksik. Obat antihipertensi
golongan ACEi, ARB, dan Thiazid memiliki sifat nefrotoksik. Penelitian ini
dilakukan di RS Panti Rini Sleman dan merupakan jenis penelitian observasional
deskriptif evaluatif dengan rancangan penelitian case series bersifat retrospektif.
Data diambil dari data rekam medis pasien dengan diagnosis penyakit jantung,
hipertensi, dan stroke yang mempunyai hasil tes laboratorium nilai serum
kreatinin dan menerima terapi antihipertensi pada periode Januari-Maret 2017.
Total subyek dalam penelitian ini adalah 30 kasus. Obat antihipertensi yang
diterima pasien saat rawat inap adalah golongan ARB, CCB, diuretik loop dan
kombinasi kombinasi golongan. Untuk kondisi ginjal, diketahui 2 dari 30 kasus
mengalami penurunan fungsi yang cukup tinggi (eLFG<30 ml/min/1,73m2).
Hampir seluruh kasus pengobatan yang diberikan sudah sesuai dengan guideline
yang digunakan namun 4 dari 30 kasus tidak dapat mencapai luaran yang
ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan pengobatan yang diberikan sudah efektif.
Kata kunci : hipertensi, antihipertensi, klirens kreatinin, dosis obat

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Seiring pertambahan usia, fungsi organ tubuh juga menurun. Hal ini akan
berdampak terhadap sistem ekskresi. Menurunnya sistem ekskresi tubuh akan
sangat berpengaruh pada ekskresi obat (Dirjen Binfarkes, 2006). Kemampuan
fungsi ginjal ditunjukkan dengan nilai klirens salah satunya dapat diukur dengan
menggunakan kreatinin (Fenty, 2010; Lujambio et. al., 2014). Penurunan fungsi
ginjal akan terlihat dari berkurangnya nilai klirens kreatinin. Dalam penelitian
Homer Smith, penurunan klirens kreatinin dari usia 30 tahun sampai 89 tahun
adalah sebesar 45% (Glassock and Rule, 2013). Penurunan ini terjadi karena
hilangnya nefron yang memiliki kualitas baik dan akibat dari perbaikan yang
kurang kuat (Glassock and Rule, 2016).
Obat antihipertensi merupakan salah satu obat yang akan diekskresi
melalui ginjal. Terdapat kasus pasien dengan penurunan fungsi ginjal, konsentrasi
puncak captopril di dalam plasma akan mengalami peningkatan 2,5 kali
dibandingkan pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal (Drummer et al.,
1987). Efek toksik lain berupa hiperkalemia juga sering terjadi pada pasien gagal
ginjal (Ashley and Currie, 2009). Untuk menghindari efek samping tersebut maka
obat antihipertensi diperlukan adanya penyesuaian dosis dengan menggunakan
perbandingan nilai kreatinin klirens/eGFR/SCr (Bicalho, Soares and Botoni,
2015).
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian dosis obat antihipertensi
pada pasien rawat inap berdasarkan estimasi laju filtrat glomerulus di RS Panti
Rini Yogyakarta periode Januari-Maret 2017. RS Panti Rini dipilih sebagai
tempat penelitian karena merupakan rumah sakit swasta rujukan di kecamatan
Kalasan dan Prambanan. Selain itu, penyakit hipertensi merupakan peringkat ke-2
penyakit yang masuk dalam kategori 10 besar penyakit terbanyak di rumah sakit
tersebut. Pasien dengan komplikasi dari penyakit hipertensi seperti jantung
koroner dan stroke ada pada urutan ke 6 dan ke 8 terbanyak dalam rawat inap dan
masih masuk dalam kategori 10 besar penyakit terbanyak dalam rawat jalan.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian “Evaluasi Dosis Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Inap
Berdasarkan Estimasi Laju Filtrat Glomerulus di RS Panti Rini” periode Januari-
Maret tahun 2017 berjenis observasional dengan menggunakan rancangan
deskriptif case series yang bersifat retrospektif. Formula yang digunakan untuk
mengetahui nilai estimasi laju filtrat glomerulus (eLFG) pada penelitian ini adalah
adalah MDRD-4. Formula tersebut menggunakan variabel jenis kelamin, umur,
ras dan nilai serum kreatinin.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di RS Panti Rini Yogyakarta. Data penelitian
diperoleh dari populasi rekam medis pasien dengan diagnosis hipertensi (HT),
penyakit jantung (PJ), dan stroke (S) pada periode Januari-Maret 2017. Kriteria
inklusi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap terdiagnosis penyakit
hipertensi, stroke, dan penyakit jantung periode Januari-Maret 2017, melakukan
pengecekan serum kreatinin, dan menggunakan antihipertensi. Pasien akan
dieksklusi ketika data yang diperoleh tidak lengkap.

Gambar 1. Skema Pengambilan Subjek


Keterangan :
ACEI = Angiotensin Converting Enzym Inhibitor
AH = antihipertensi
ARB = Angiotensin II Receptor Blocker
RM = rekam medis
CCB = Calcium Channel Blocker

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Analisis Data
Data yang diperoleh berupa umur, jenis kelamin, nilai serum kreatinin,
nama obat antihipertensi, dosis obat antihipertensi, dan frekuensi penggunaan obat
antihipertensi yang diberikan pada pasien. Data yang diperoleh tersebut diplotkan
dalam persamaan MDRD-4 untuk mendapatkan nilai eLFG.
Analisis data dengan membandingkan dosis obat yang diterima saat rawat
inap dengan guideline. Peneliti menggunakan Drug Information Handbook edisi
24 sebagai standar dosis. Digunakan juga acuan penatalaksanaan terapi hipertensi
dan penyakit jantung di Indonesia yang dikeluarkan oleh Perki (2015) serta terapi
stroke menggunakan Perdossi (2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Profil dan Karakteristik Subyek
Subyek penelitian sebanyak 30 RM dari pasien dengan diagnosis
hipertensi (HT), penyakit jantung (PJ), dan stroke (S) periode Januari – Maret
2017. Tujuan pemilihan subyek dengan diagnosis hipertensi, penyakit jantung,
dan stroke diharapkan pasien dengan diagnosis tersebut menggunakan obat
antihipertensi sebagai salah satu obat saat rawat inap. Berdasarkan Wells et. al.
(2015) pasien yang terdiagnosis penyakit jantung disarankan menambahkan terapi
antihipertensi golongan ACEI atau ARB untuk pencegahan kerusakan jantung
yang lebih parah. Pasien dengan diagnosis hipertensi mengonsumsi terapi
antihipertensi untuk menjaga tekanan darah yang lebih stabil. Tekanan darah
merupakan salah satu parameter yang menentukan terjadinya keterulangan stroke
pada pasien, sehingga pemilihan pasien stroke pada subjek penelitian ini juga
dilakukan (Wells et.al., 2015).
Berdasarkan Kidney Disease Improving Global Outcome/KDIGO (2013),
fungsi ginjal dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelas berdasarkan urutan fungsi
ginjal normal sampai fungsi ginjal paling rendah yaitu G1 (>90 ml/min/1,73), G2
(60-89 ml/min/1,73), G3A (45-59 ml/min/1,73), G3B (30-44 ml/min/1,73), G4
(15-29 ml/min/1,73), G5 (<15 ml/min/1,73). Berikut merupakan tabel profil
subyek penelitian sebanyak 30 RM :

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel I. Profil Subyek Penelitian


Dewasa Lansia Lansia
Manula
Diag- Fungsi ginjal Akhir Awal Akhir
(>65 th) Total
nosis (ml/min/1,73) (36- 45 th) (46- 55 th) (56 – 65 th)
L P L P L P L P
G1 - 1 - - 1 - 1 1 4
G2 - 2 1 - 2 1 5 6 17
S(18) G3A - - - 2 - 2 1 1 6
PJ(7)
HT(5) G3B - 1 - - - - - - 1
G4 - - - - 1 - 1 - 2
G5 - - - - - - - - 0
Total 4 3 7 16 30
Keterangan : Total subyek perempuan = 17, Total subyek laki-laki = 13

Berdasarkan tabel profil subyek penelitian, dapat diketahui bahwa subyek


penelitian yang diperoleh lebih banyak berjenis kelamin perempuan jika
dibandingkan dengan laki-laki dan berdasarkan kelompok umurnya, manula
merupakan subyek tebanyak dalam penelitian ini. Berdasarkan fungsi ginjalnya, 2
subyek dengan fungsi ginjal dengan nilai paling buruk terdapat pada subyek laki-
laki kelompok umur lansia akhir dan manula. Sebanyak 28 subyek masih
memiliki fungsi ginjal yang baik (eLFG>30 ml/min/1,73) walaupun sudah
mengalami penurunan fungsi.
Tabel II. Penggunaan Obat Antihipertensi
Diagnosis
Golongan Antihipertensi Total
HT (5) PJ (7) S (18)
ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) 2 4 6
Diuretik Loop 4* 1 5
CCB (Calcium Channel Blocker) 3 3
Kombinasi
CCB + Diuretik (loop/osmotik) 2 3 5
CCB + ARB 1 1
Diretik Aldosteron Antagonis + Diuretik loop 1 1
ARB + Diuretik (loop/osmotik) 1 3 4
CCB + ARB + Diuretik (loop/osmotik) 1 1* 2
ARB + CCB + α2 agonis adrenergik + Diuretik
3 3
(loop/osmotik)
Keterangan : *akan dijelaskan pengobatan yang diterima subyek dengan eLFG <30 ml/min/1,73

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan tabel II dapat diketahui 8 kasus menggunakan pengobatan


antihipertensi golongan ARB tunggal, 5 kasus menggunakan pengobatan
antihipertensi diuretik loop tunggal, 3 kasus menggunakan pengobataan
antihipertensi CCB, dan 15 kasus menggunakan pengobatan kombinasi
antihipertensi. Dapat diketahui berdasarkan tabel II bahwa pasien dengan nilai
eLFG rendah sebanyak 2 orang menerima terapi diuretik loop pada subyek
terdiagnosis penyakit jantung dan golongan kombinasi CCB + ARB + Diuretik
(loop/osmotik) terdiagnosis stroke.

B. Kesesuaian Dosis Obat Antihipertensi Berdasarkan Estimasi Laju


Filtrat Glomerulus
Berdasarkan Naughton (2008), obat antihipertensi golongan ACEi dan
ARB bersifat nefrotoksik dengan mekanisme mengubah hemodinamik
intraglomerular, golongan diuretik bersifat nefrotoksik dengan mekanisme
interstitial akut sedangkan golongan CCB tidak memicu penurunan fungsi ginjal.
Obat antihipertensi yang digunakan oleh pasien ada 4 macam golongan obat yaitu
golongan ARB, CCB, diuretik (loop), dan kombinasi. Berdasarkan data nilai
eLFG dan dosis obat antihipertensi yang diperoleh, akan dilakukan evaluasi
dengan menggunakan standar APhA (2015), Perki (2015), dan Perdossi (2011).
Data pengobatan pasien dibandingkan dengan tekanan darah pasien sebagai luaran
untuk melihat efektivitas antihipertensi yang digunakan. Pada kasus dengan
diagnosis stroke akan digunakan luaran berupa MAP sedangkan pada kasus
dengan diagnosis penyakit jantung dan hipertensi akan digunakan luaran berupa
tekanan darah sistolik. Pengobatan akan dianggap sesuai apabila dosis dan
frekuensi yang diberikan sesuai dengan dosis panduan DIH edisi 24 berdasarkan
fungsi ginjal. Pengobatan akan dianggap efektif apabila pasien memiliki luaran
yang ditetapkan yaitu tekanan darah sistolik <140 mmHg atau MAP 70-110
mmHg pada saat keluar rumah sakit.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Data Kesesuaian Dosis Pasien Terhadap Estimasi Laju Filtrat Glomerulus

eLFG Evaluasi Dosis Evaluasi


Kode Obat yang diterima
ml/min/1,73 berdasarkan LFG Luaran

Diltiazem 30 mg (3x1)
HT1 81,40 Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (1x1) iv
HT2 71,90 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Efektif
Amlodipin 5 mg (1x1)
HT3 89,08 Valsartan 80 mg (1x1) Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (1x1) iv
Diltiazem 30 mg (3x1)
HT4 58,93 Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (1x1) iv
HT5 50,60 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Efektif
PJ1 100,17 Furosemid 40 mg (3x1) iv Sesuai Efektif
PJ2 23,37 Furosemid 40 mg (3x1) iv Sesuai Efektif*
Candesartan 16 mg (1x1)
PJ3 90,90 Sesuai Efektif
Amlodipin 10 mg (1x10)
Spironolacton 25 mg (2x1)
PJ4 63,18 Sesuai Efektif
Furosemid 80 mg (3x1) iv
PJ5 69,02 Furosemid 40 mg (3x1) iv Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (2x1)
PJ6 96,19 Sesuai Efektif
Valsartan 80 mg (1x1)
PJ7 75,02 Furosemid 40 mg (3x1) Sesuai Efektif
Diltiazem 30 mg (3x1)
S1 66,65 Sesuai Efektif
Furosemid 40 (1x1) iv
Valsartan 80 mg (1x1)
S2 66,13 Sesuai Efektif
Manitol 125 cc (4x1) iv
Candesartan 16 mg (1x1)
S3 27,64 Diltiazem 30 mg (3x1) Sesuai Efektif*
Furosemid 40 mg (2x1) iv
S4 78,61 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Efektif
Amlodipin 10 mg (1x1)
S5 77,02 Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (1x1) iv
S6 55,35 Amlodipin 5 mg (1x1) Sesuai Efektif
Candesartan 8 mg (1x1)
Clonidin 0,15 mg (2x1)
S7 77,46 Sesuai Efektif
Diltiazem 30 mg (3x1)
Manitol 125 cc (4x1) iv
Clonidin 0,15 mg (2x1)
S8 94,52 Diltiazem 30 mg (3x1) Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (3x1) iv
Clonidin 0,15 mg (2x1)
S9 46,20 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Tidak efektif*
Furosemid 40 mg (1x1) iv
S10 79,94 Amlodipin 10 mg (1x1) Sesuai Efektif
S11 54,62 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Efektif
Candesartan 8 mg (1x1)
S12 59,49 Sesuai Tidak efektif*
Furosemid 40 mg (1x1) iv
S13 69,75 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Tidak efektif*

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Data Kesesuaian Dosis Pasien Terhadap Estimasi Laju Filtrat Glomerulus
(Sambungan)
eLFG Evaluasi Dosis Evaluasi
Kode Obat yang diterima
ml/min/1,73 berdasarkan LFG Luaran
S14 40,11 Furosemid 40 mg (2x1) Sesuai Efektif
Candesartan 8 mg (1x1
Amlodipin 5 mg (1x1)
S15 79,53 Sesuai Efektif
Furosemid 40 mg (1x1) iv
Manitol 125 cc (4x1) iv
S16 79,28 Candesartan 8 mg (1x1) Sesuai Efektif
Amlodipin 10 mg (1x1)
S17 62,03 Furosemid 40 mg (2x1) Sesuai Tidak efektif*
Manitol 125 cc (4x1)
S18 83,56 Amlodipin 10 mg (1x1) Sesuai Efektif
Keterangan : *akan dibahas lebih lanjut, iv = intravena
Berdasarkan tabel III, dapat diketahui 4 dari 30 pasien masih memiliki
pengobatan yang tidak efektif. 2 dari 30 pasien dengan penurunan fungsi ginjal
berat (LFG < 30 ml/min/1.73) sudah memiliki pengobatan yang efektif. 6 kasus
tersebut akan dibahas secara rinci untuk mengetahui penggunaan obat dan
kesesuaian dosis, serta monitoring yang sebaiknya dilakukan.
a. Evaluasi Pengobatan Pasien berdasarkan Estimasi Laju Filtrat
Glomerulus ( eLFG < 30 ml/min/1,73)
Subyek PJ2
Pasien dengan kode PJ2 berusia 78 tahun terdiagnosis CHF, PPOK,
anorexia, AFRVR. Pasien memiliki eLFG sebesar 23,37 ml/min/1,73. Pada saat
rawat inap pasien menerima terapi furosemid 40 mg (3x1) secara intravena.
Furosemid merupakan obat golongan diuretik loop. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan dengan kepala instalasi farmasi di RS Panti Rini, diketahui bahwa
penggunaan furosemid ditujukan untuk 2 hal yaitu mengurangi udem pada pasien
dan menjaga tekanan darah pasien. Berdasarkan diagnosisnya, pasien terdiagnosis
AFRVR (Atrial Fibrilasi Rapid Ventricular Respon) yang dapat memicu
terjadinya udem paru (Arrigo et. al., 2014). Berdasarkan algoritma Perki (2015),
penggunaan diuretik loop sebagai terapi udem sudah sesuai. Berdasarkan APhA
(2015) dosis furosemid pada kondisi kerusakan ginjal akut, dosis tinggi (1-3
gram/hari) baik oral maupun intravena digunakan untuk memicu efek yang
diinginkan namun hindari penggunaannya pada pasien dengan kondisi oligoruria.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan data yang telah diambil pasien menerima terapi furosemid dengan
dosis kecil sehingga penggunaannya sudah sesuai dan tidak memerlukan
penyesuaian dosis (APhA, 2015).
Pemberian furosemid tunggal sudah cukup untuk mengontrol tekanan
darah serta mengatasi risiko udem paru pada pasien. Berdasarkan tekanan
darahnya, pasien masuk rumah sakit dengan tekanan darah 140/90 mmHg dan
keluar rumah sakit dengan tekanan darah 110/70 mmHg. Pasien memiliki tekanan
darah yang normal sejak awal masuk rumah sakit sehingga, pemberian furosemid
40 mg (3x1) iv pada kasus ini sudah efektif.

Subyek S3

Pasien S3 berusia 57 tahun terdiagnosis hemipares dextra dd SNH dd SH.


Pasien memiliki eLFG sebesar 27,64 ml/min/1,73. Pada saat rawat inap pasien S3
menerima terapi candesartan 16 mg (1x1) dan furosemid 40 mg (2x1) secara
intravena. Pemberian kombinasi candesartan dan furosemid sudah sesuai pada
kasus ini untuk mengontrol tekanan darah dan menurunkan tekanan intrakranial
akibat stroke hemoragi namun lebih disarankan penggunaan golongan CCB pada
pasien stroke (Perdossi, 2011). Berdasarkan APhA (2015), candesartan pada
orang dewasa dengan eLFG <30 ml/min/1,73 penggunaannya secara berulang
akan meningkatkan kadar AUC dan Cmax dalam darah 2 kali dari pasien normal
namun tidak disebutkan dosis penyesuaian yang dilakukan untuk memulai
pengobatan sehingga dosis 16 mg (1x1) candesartan pada kasus ini sudah sesuai.
Berdasarkan APhA (2015) dosis furosemid pada kondisi kerusakan ginjal akut,
dosis tinggi (1-3 gram/hari) baik oral maupun intravena digunakan untuk memicu
efek yang diinginkan namun hindari penggunaannya pada pasien dengan kondisi
oligoruria. Berdasarkan data yang telah diambil pasien menerima terapi furosemid
dengan dosis kecil sehingga penggunaannya sudah sesuai dan tidak memerlukan
penyesuaian dosis (APhA, 2015).
Setelah diberikan candesartan dan furosemid, akan dilakukan pemantauan
perfusi darah menuju otak. Berdasarkan luaran yang ingin dicapai, pasien

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki nilai perfusi darah normal sehingga, penggunaan furosemid dan


candesartan pada kasus ini sudah efektif.
b. Evaluasi Pengobatan Pasien dengan Luaran Tidak Efektif
Subyek S9
Pasien dengan kode S9 berusia 55 tahun terdiagnosis stroke dd SNH, HT
emergency. Pasien memiliki eLFG 46,20 ml/min/1,73. Pasien menerima terapi
antihipertensi klonidin 0,15 mg (2x1), candesartan 8 mg (1x1), furosemid 40 mg
(1x24 jam) secara intravena.
Berdasarkan algoritma terapi Perki (2015), pemberian lini pertama untuk
hipertensi pada pasien dengan usia <60 tahun adalah golongan ARB atau ACEi.
Pada pasien dengan diagnosis stroke lebih disarankan penggunaan antihipertensi
golongan CCB. Sebaiknya penggunaan α-2 agonist adrenergic dihindari sebagai
antihipertensi pasien stroke karena dapat mempengaruhi pemulihan pada pasien
(Perdossi, 2011). Berdasarkan penggunaannya diltiazem, manitol, furosemid, dan
candesartan sudah sesuai (Perdossi, 2011). Dosis obat yang diberikan sudah sesuai
berdasarkan APhA (2015).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan membandingkan dosis obat yang
diterima dengan tekanan darah pasien maka pengobatan yang diberikan pada
pasien S9 belum efektif. Pasien memiliki nilai perfusi di atas normal sejak masuk
rumah sakit hingga keluar rumah sakit. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena
singkatnya waktu rawat inap pasien yaitu 3 hari sehingga efek obat yang
diinginkan belum muncul selama dirawat.
Subyek S12
Pasien S12 berusia 59 tahun terdiagnosis stroke ulang. Pasien memiliki
nilai eLFG 59,49 ml/min/1,73. Pada saat rawat inap pasien menerima terapi
candesartan 8 mg (1x1) dan furosemid 40 mg (1x24 jam) secara intravena.
Pemberian kombinasi candesartan dan furosemid sudah sesuai namun lebih
disarankan penggunaan golongan CCB pada pasien stroke (Perdossi, 2011). Dosis
yang diberikan untuk kedua obat tersebut sudah sesuai (APhA, 2015).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan membandingkan dosis obat yang
diterima dengan tekanan darah pasien maka pengobatan yang diberikan pasien

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

S12 belum efektif. Selama rawat inap, pasien memiliki tekanan perfusi darah yang
fluktuatif. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perasaan cemas dari pasien dan
terjadi keterulangan stroke
Subyek S13
Pasien S13 berusia 66 tahun terdiagnosis stroke dd SNH, HT stage II.
Pasien memiliki nilai eLFG 69,75 ml/min/1,73. Pada saat rawat inap, pasien
menerima terapi candesartan 8 mg (1x1) kemudian ditingkatkan menjadi 16 mg
(1x1) pada hari ke-4 rawat inap. Penggunaan antihipertensi pada pasien stroke
lebih disarankan golongan CCB (Perdossi, 2011). Dosis yang diberikan pada
kasus ini sudah sesuai dengan APhA (2015).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan membandingkan dosis obat yang
diterima dengan tekanan darah pasien maka pengobatan yang diberikan pada
pasien S13 belum efektif. Hal ini ditunjukkan dari nilai perfusi darah yang stabil
namun berada di atas normal sejak masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit.
Subyek S17
Pasien S17 berusia 84 tahun terdiagnosis obs. penurunan kesadaran dd
stroke ulang, HT emergency, febris. Pasien memiliki nilai eLFG 62,03
ml/min/1,73. Pasien menerima terapi amlodipin 10 mg (1x1), furosemid 40 mg
(2x1) secara intravena, dan manitol 125 cc (4x1) secara intravena. Berdasarkan
penggunaannya, amlodipin sudah sesuai (Perdossi, 2011). Penggunaan furosemid
dan manitol juga sudah sesuai (Perdossi, 2011). Dosis pengobatan yang diberikan
sudah sesuai (APhA, 2015).
Berdasarkan luaran yang ingin dicapai diketahui bahwa pasien S17
memiliki nilai perfusi darah di atas normal. Pada saat masuk rumah sakit hingga
hari ke 3 di rumah sakit, perfusi darah pasien meningkat. Pada hari ke 4 perfusi
darah pasien sudah turun mendekati normal namun cenderung meningkat sampai
pasien keluar rumah sakit. Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya
keterulangan stroke dan rasa kecemasan pasien. Dapat disimpulkan pengobatan
yang diterima oleh pasien S17 belum efektif dalam mengontrol tekanan darah
pasien.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Monitoring Luaran
Penggunaan furosemid dan candesartan pada pasien dengan kerusakan
ginjal parah (eLFG < 30 ml/min/1.73) memerlukan perhatian khusus karena
candesartan dapat menyebabkan peningkatan AUC dan Cmax dalam darah 2 kali
dibandingkan pasien normal dan furosemid dapat menimbulkan efek samping
sering buang air kecil. Peningkatan konsentrasi obat dalam darah pada
penggunaan berulang candesartan akan meningkatkan juga risiko toksisitasnya.
Untuk penggunaan candesartan sebaiknya lakukan monitoring tekanan darah,
konsentrasi kalium, dan lakukan pengecekan fungsi organ vital seperti ginjal dan
jantung. Untuk penggunaan furosemid sebaiknya lakukan monitoring kadar
kalium dan elektrolit, frekuensi buang air kecil, serta infeksi yang mungkin
terjadi.
Pada kasus pengobatan yang tidak efektif pada saat rawat inap sebaiknya
dilakukan monitoring rawat jalan berupa fungsi organ seperti jantung dan ginjal
secara berkala. Selain itu juga dilakukan monitoring penyakit dan pengobatan
yang diterima, apabila pengobatan yang diterima belum dapat mengontrol tekanan
darah pasien dapat dilakukan peningkatan dosis obat atau menambahkan golongan
obat yang diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, tekanan darah pasien saat melakukan rawat
inap di RS Panti Rini sebagian besar terkontrol dan stabil setelah dilakukan
pengobatan. Terdapat 2 kasus penurunan fungsi ginjal berat (eLFG <30
ml/min/1.73) dan 4 kasus pengobatan yang belum efektif terhadap luaran yang
ingin dicapai. Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak digunakannya standar
pelayanan medik RS Panti Rini untuk mengevaluasi dosis antihipertensi dan
keterbatasan klarifikasi langsung karena sifat pengambilan data retrospektif. Saran
untuk RS Panti Rini berdasarkan evaluasi ini sebaiknya melakukan monitoring
kondisi pasien setelah pasien pulang rawat inap untuk mencegah terjadinya
komplikasi atau keparahan penyakit.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESIMPULAN
28 dari 30 subyek masih memiliki fungsi ginjal yang baik (eLFG> 30
ml/min/1,73) walaupun sudah mengalami penurunan nilai namun tidak
memerlukan penyesuaian dosis obat antihipertensi. Pengobatan yang dilakukan
sebagian besar sudah sesuai dengan guideline DIH edisi 24, Perki, dan Perdossi.
Terdapat 2 dari 30 kasus eLFG pada pasien berada di bawah 30 ml/min/1,73m2
dan 4 dari 30 kasus memiliki luaran yang belum tercapai. Dengan demikian hasil
evaluasi dosis obat antihipertensi pasien rawat inap berdasarkan fungsi ginjal di
RS Panti Rini adalah efektif.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacists Association (APhA), 2015. Drug Information Handbook
(24 ed.). USA: Lexicomp. pp. 119,120,327-329, 609-612, 910-912, 2062-
2065.
Arrigo, M., Bettex, D., & Rudiger, A., 2014. Management of Atrial Fibrillation in
Critical Ill Patient. (M. J. Schultz, Penyunt.) Hindawi, 2014, 1-6.
doi:10.1155/2014/840615
Ashley, C. and Currie, A. 2009. Renal Drug Handbook. 3rd edn. New York:
Radcliffe Publishing.
Baharudin, Kabo, P., dan Suwandi, D., 2013. Perbandingan Efektivitas Dan Efek
Samping Obat Anti Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi. Universitas Hasanudin.
Bicalho, M. D., Soares, D. B. and Botoni, F. A., 2015. Drug-Induced
Nephrotoxicity and Dose Adjustment Recommendations : Agreement
Among Four Drug Information Sources’, pp. 11227–11240. doi:
10.3390/ijerph120911227.
Black and Hawks, 2005. Medical Surgical Nursing Clinical Magement for
Positive Outcomes. 7th edn. St. Louis: Missouri Elsevier Saunders.
Bonow, O., Carabello, F. B. A. and Erwin, F. J. P., 2014. AHA/ACC Guideline
for the Management of Patients With Valvular Heart Disease, Journal of
the American College of Cardiology. Elsevier Ltd. doi:
10.1016/j.jacc.2014.02.536.
Chan, L., Chen, C.H., Hwang, J.J., Yeh, S.J., Shyu, K.G., Lin, R.T., Li, Y.H., Liu,
L.Z., Li, J.Z., Shau, W.Y., and Weng, T.C., 2016. Cost-Effectiveness Of
Amlodipine Compared With Valsartan In Preventing Stroke And
Myocardial Infarction Among Hypertensive Patients In Taiwan.
International Journal of General Medicine vol 9:175-182.
Dipiro, J. T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,
2008. Pharmacotherapy Apathophysiologic Approach. United State: Mc-
Graw Hill Education. pp. 101-120.
Dirjen Binfarkes, 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi (Tata Laksana Terapi
Obat) Untuk Pasien Geriatri. Jakarta: departemen kesehatan RI.
Drummer, O. H. et al., 1987. The Pharmacokinetics of Captopril and Captopril
Disulfide Conjugates in Uraemic Patients on Maintenance Dialysis :
Comparison with Patient with Normal Renal Function. Euro: Clin
Pharmacol.
Fenty, 2010. Laju Filtrasi Glomerulus pada Lansia Berdasarkan Tes Klirens
Kreatinin dengan Formula Cockroft-Gault, Cockroft-Gault Standardisasi,
dan Modification of Diet in Renal Disease, Jurnal Penelitian Vol. 13,
No. 2, pp. 217–226.
Glassock, R. J. and Rule, A. D., 2013. The Impllications of Anatomical and
Functional Changes of The Aging Kidney : With An Emphasis on The
Glomeruli, NIH Public Access, 82(3), pp. 270–277. doi:
10.1038/ki.2012.65.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Glassock, R. J. and Rule, D., 2016. Aging and the Kidneys : Anatomy ,
Physiology and Consequences for Defining Chronic Kidney Disease,
92677, pp. 25–29. doi: 10.1159/000445450.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar.
http://www.depkes.go.id/ diakses pada tanggal 14 Juli 2017.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kidney Disease Improving Global Outcome (KDIGO), 2013, 2012 Clinical
Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic
Kidney Disease, Official Journal of The International Society of
Nephrology, Vol. 3. p. 6.
Lujambio, I., Sottolano, M., Luzardo, L., Robaina, S., Krul, N., Thijs, L., et al.,
2014. Estimation of Glomerular Filtration Rate Based on Serum Cystatin
C Versus Creatinine in A Uruguayan Population, International Journal
of Nephrology, 2014. doi: 10.1155/2014/837106.
Nasution, A., 2015. Farmakokinetik Klinik. Medan: USU Press.
Naughton, C.A., 2008. Drug Induce Nephrotoxicity, American Academy of
Family Phyicians, volume 78, number 6.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki), 2015. Pedoman
Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular, Kementrian
Kesehatan RI. pp. 8-14.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki), 2015. Pedoman
Tatalaksana Sindrom Koroner Akut, Kementrian Kesehatan RI. pp. 8,30-
35.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), 2011. Guideline Stroke.
Kementrian Kesehatan RI.
Verdiansah, 2016. Pemeriksaan Fungsi Ginjal. CDK-237/ vol. 43 no. 2, 148-154.
Wells, B. G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2015.
Pharmacotherapy Handbook. 9th edn. United State: Mc-Graw Hill
Education. pp.75-100, 120-125.
WHO, 2013. ‘World Health Statistic 2013’, http://www.who.int/en/ diakses pada
tanggal 15 Juli 2017.
Willems, J. M., Vlasveld, T., Elzen, W.P., Westendorp, R.G., Rabelink, T.J.,
Craen, A.J., et al., 2013. Performance of Cockcroft-Gault , MDRD , and
CKD-EPI in Estimating Prevalence of Renal Function and Predicting
Survival in The Oldest Old, BMC Geriatrics. BMC Geriatrics, 13(1), p.
1. doi: 10.1186/1471-2318-13-113.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Definisi Operasional Penelitian


a. Obat antihipertensi adalah obat-obatan yang memiliki efek yang dapat
menurunkan tekanan darah yaitu golongan ACEi, ARB, CCB, β-blocker dan
diuretic (loop, thiazid, osmotik, aldosteron antagonis)
b. Kondisi pasien yang dimaksud adalah pemeriksaan tanda vital yang terdapat
dalam rekam medis yaitu tekanan darah
c. Serum kreatinin adalah kadar limbah dalam tubuh dengan satuan mg/dL yang
didapatkan berdasarkan hasil tes laboratorium yang dilakukan dan tertera pada
rekam medis.
d. Laju Filtrat Glomerolus merupakan suatu indeks fungsi ginjal. Didapatkan
dengan menghitung menggunakan rumus MDRD-4 seperti dibawah ini :
Rumus MDRD untuk laki-laki :
𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚 𝑐𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛𝑒 -1,154
𝐿𝐹𝐺 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/1,73) = 175 × ( ) × 𝑢𝑚𝑢𝑟-0,203
1

Rumus MDRD untuk perempuan :


𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚 𝑐𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛𝑒 -1.154
𝐿𝐹𝐺 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/1,73) = 0,742 × 175 × ( ) × 𝑢𝑚𝑢𝑟-0,203
1

e. Dosis adalah kekuatan obat yang diberikan dan frekuensi pemberian obat
antihipertensi.
f. Luaran yang akan dicapai pada pasien terdiagnosis hipertensi dan penyakit
jantung adalah sistolik pada sedangkan pada pasien terdiagnosis stroke adalah
MAP (Mean Arterial Pressure).
g. Pengobatan dianggap sesuai ketika pengobatan yang diberikan sesuai
berdasarkan evaluasi dosis dengan DIH edisi 24, Perki, dan Perdossi.
h. Pengobatan dianggap efektif ketika pengobatan yang diberikan dapat mencapai
luaran yang diharapkan.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Nilai LFG Subyek

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Lembar Data Subyek


RPO RM/
Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis
Kode
Diltiazem 123592
L 79 21-3-2017 25-3-2017 TIA dd Stroke Infark
30 mg HT1
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 21 22 23 24 25
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 31
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,9
LFG - ml/min/1,73 81,40
TEKANAN DARAH
Pagi - 153/80 147/77 170/86 160/84
Siang - 150/80 130/90 120/80
mmHg
Sore 189/100 130/80 140/80 120/80
Malam 150/90 - 140/80 138/80
Obat Kekuatan Frekuensi
Miniaspi 80 mg 1x1 I I I I I
Metrix 1x1 I I I I I
Renapar 2x1 I II II II I
Diltiazem 30 mg 3x1 I III III III I
Citicolin 250 mg 2x1 X XX XX XX X
Furosemid 40 mg 1x1 X X X X X

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tanggal Tanggal RPO RM/Kod


Nama JK Umur Diagnosis
Masuk Keluar e
Obs. Hemiplegi dextra susp. SH dd
Candesarta 251117
L 80 3-3-2017 9-3-2017 TIA,
n 8 mg HT2
HT stage II
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 3 4 5 6 7 8 9
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 19
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1
ml/min/1,7
LFG - 71,90
3
TEKANAN DARAH
130/8 120/7 110/8 150/8 140/80
Pagi 134/110 130/80
0 0 0 0
144/8 130/6 120/8 140/9 120/80
Siang - 140/80
0 0 0 0
mmHg
110/8 120/8 160/9 120/7 150/10
Sore 140/80 -
0 0 0 0 0
120/7 - - 130/8 170/10
Malam 140/90 -
0 0 0
Obat Kekuatan Frekuensi
Candotens 8 mg 1x1 I I I I I I
Asam
500 mg 3x1 III III III III III II
Mefenamat
Citicolin iv 250 mg 2x1 XX XX X Stop
Ranitidin iv 2x1 XX XX XX X Stop
Tranexamat 500 mg 3x1 XXX XXX XXX XXX XXX XX Stop
Ondansetron iv 3x1 - - - - - XXX

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RPO RM/
Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis
Kode
228844
L 54 17-3-12017 20-3-2017 Hipertensi Maligna Captopril
HT3
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 17 18 19 20
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 30
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,89
LFG - ml/min/1,73 89,08
TEKANAN DARAH
Pagi - 160/100 140/100 160/95
Siang - - - 140/90
mmHg
Sore 167/80 140/90 170/100
Malam - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Amlodipin 5 mg 1x1 I I
KSR 2x1 II II II
Valesco 80 mg 1x1 I I I
mefenamat 500 mg 2x1 II I
Furosemid 40 mg 1x1 x x x

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RPO RM/
Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis
Kode
Epistaksis 235282
P 49 5-1-2017 6-1-2017 -
HT emergency HT4
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 5 6
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 34
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1
LFG - ml/min/1,73 58,93
TEKANAN DARAH
Pagi 200/120 140/90
Siang 180/110 130/90
mmHg
Sore 140/80 -
Malam -
Obat Kekuatan Frekuensi
Diltiazem 30mg 3x1 III I
Proneuron 2x1 - I
Furosemid iv 40mg 1x1 X X

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Candesartan
HT emergency 199826
P 67 2-2-2017 4-2-2017 8 mg
Vertigo dengan dispepsia HT5
Vastigo
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 2 3 4
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 23
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,08
LFG - ml/min/1,73 50,60
TEKANAN DARAH
Pagi - 140/90 140/80
Siang - 140/90 140/80
mmHg
Sore - - -
Malam - 140/80 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Candotens 8 mg 1x1 I I
Lansoprazol 2x1 II I
Vastigo 3x1 III I
Antasida 3x1 III I
Pamol 3x1 III I
Ondansetron 3x1 III I

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


250737
Tugimin L 69 19-2-2017 22-2-2017 Dispneu susp ec PPOK eks akut dd epa awal, AFRVR
PJ1
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 19 20 21 22
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 34
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,77
LFG - ml/min/1,73 100,17
TEKANAN DARAH
Pagi 130/80 118/85 150/90 90/80
Siang - 100/70 120/70 -
mmHg
Sore 100/70 - 110/80 -
Malam 120/80 - 110/80 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aspar K 1x1 I I II (2x1)
CPG 1x1 I I I
Digoxin 1x1 I I I
ISDN 5mg 3x1 II III III
Ceftri 1 gram 2x1 xx xx xx
Furosemid 80 mg 3x1 xx xxx xxx
Ventolin 3x1 xx xxx xxx
Panlok S 1x1 - - x

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


CHF 103984
PPOK Amlodipine
L 78 th 24-2-2017 28-2-2017 PJ2
Anorexia 10 mg 1x1
AFRVR
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 24 25 26 27 28
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 76
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 2,66
LFG - ml/min/1,73 23,37
TEKANAN DARAH
Pagi - 130/70 136/90 120/70 120/70
Siang - 175/90 120/80 - 110/70
mmHg
Sore - 100/60 130/80 - -
Malam 140/90 - 110/70 - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Lasix iv 40 mg 3x1 - xxx xxx xxx -
Aspar K 1x1 I I I I I
ISDN 5mg 3x1 I III III III I
Ceftriaxone iv 1 gram 2x1 x xx xx xx -
Ventolin iv 3x1 x xx xxx xxx -

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Candotens 8 mg 1x1
Dispeu dd Oedem 120877
P 44 23-3-2017 25-3-2017 Furosemide 40 mg
Pulmo akut, HT emergency PJ3
1x1/2
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 23 24 25
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 18
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,7
LFG - ml/min/1,73 90,90
TEKANAN DARAH
Pagi - 150/100 140/90
Siang - 140/100 -
mmHg
Sore 120/80 160/100 -
Malam 120/80 - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Vastigo 3x1 III
Unalium 5mg 2x1 II
Candotens 16 mg 1x1 I
Amlodipin 10 mg 1x1 I
Alprazolam 0,5 mg 1x1 I
Pamol 500 mg 3x1 III
Aspar K 1x1 I
Pantoprazol 1x1 X
Ondasetron 3x1 xxx

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Dispneu 249657
P 39 15-1-2017 18-1-2017 -
CHF cf III-IV PJ4
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 15 16 17 18
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 20
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,98
LFG - ml/min/1,73 63,18
TEKANAN DARAH
Pagi 125/96 110/80 100/80 120/80
Siang 140/100 100/70 100/80 -
mmHg
Sore 100/60 120/80 110/90 -
Malam 113/87 120/80 - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Digoxin 1x1 I I I I
Renapar 1x1 I I I I
Spironolacton 25 mg 2x1 I II II I
Lesicol 2x1 I II II I
Liver core 2x1 I II II I
Furosemid iv 80 mg 3x1 x xxx x
Ranitidin iv 2x1 - xx x

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Obs dispneu dd 248495
P 80 23-1-2017 25-1-2017
Oedem pulmo, CHF, HT PJ5
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 23 24 25
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 20
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,8
LFG - ml/min/1,73 69,02
TEKANAN DARAH
Pagi 140/90 120/80 130/70
Siang 130/90 130/80 -
mmHg
Sore 110/80 - -
Malam 130/80 - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Digoxin 2x ½ ½ ½½ ½
Aspilet 1x1 I I I
Farsix iv 40 mg 3x1 x xxx x
Proton pump inh. Iv 1x1 x x X
Oxtercid iv 2x1 x Xx X

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


192955
P 80 11-2-2017 16-2-2017 Obs bronkitis
PJ6
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 11 12 13 14 15 16
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 16
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,6
LFG - ml/min/1,73 96,19
TEKANAN DARAH
Pagi - 120/80 160/80 140/70 160/90 120/80
Siang - 1120/70 - 140/70 120/80 -
mmHg
Sore 120/70 140/80 - - 120/80 -
Malam - - - 150/80 130/70 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Ambroxol 3x1 II III III III III I
Cefadeoxil 500 mg 2x1 II II
Metil Prednisolone 4mg 2x1 II II
Lansoprazole 1x1 I I I
Furosemide 40 mg 2x1 II II
Valesco 80 mg 1x1 I I
Oxtercid iv 2x1 xx xx x stop

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


125090
P 71 14-2-2017 18-2-2017 CHF NYHA 3-4
PJ7
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 14 15 16 17 18
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 24
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,76
LFG - ml/min/1,73 75,02
TEKANAN DARAH
Pagi - 140/90 155/100 - 130/90
Siang - 140/90 110/80 130/80 -
mmHg
Sore - 130/90 120/80 - -
Malam - 130/80 120/90 120/90 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aspar K 3x1 I III III III I
Mecobalamin 500 mg 2x1 II II I
Lasix iv 40 mg 3x1 x xxx xx (2x1) xx
Oxtercid 2x1 x xx xx xx

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Stroke dd TIA 150307
L 58 15-3-2017 19-3-2017
Stroke hemoragi S1
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 15 16 17 18 19
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 25
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,13
LFG - ml/min/1,73 66,65
TEKANAN DARAH
Pagi 180/90 150/80 130/80 180/90 150/80
Siang 140/90 - 150/90 140/80 -
mmHg
Sore - 130/80 150/90 150/90 -
Malam 140/80 - - 140/90 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Disolf 2x1 II II II II I
KSR 2x1 II II II II I
Diltiazem 30 mg 3x1 I III III III I
Unalium 5 mg 2x1 I II II II I
Simvastatin 1x1 I I I I I
Brenolin iv 500 mg 2x500 mg x xx xx xx x
Dexpira iv 3 gram 2x3 gram x xx xx xx x
Furosemid iv 40 mg 1x1 x x x x x
Panloc iv 1 gram 1x1 gram x x x x x

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK U mur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


103984
L 78 21-2-2017 28-2-2017 Stroke ulang
S2
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 21 22 23 24 25 26 27 28
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 46
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,08
LFG - ml/min/1,73 66,13
TEKANAN DARAH
Pagi - 90/60 130/70 100/70 - 100/70 110/80
Siang - 110/60 150/90 110/80 - 120/70 100/70
mmHg
Sore - 90/60 90/60 110/60 110/80 - -
Malam - 90/60 100/60 - - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Phenitoin 100 mg 2x1 II II II II II II
Valesco 80 mg 1x1 I
Sistenol 1x1 I
Pantoprazol iv 2x1 xx xx xx xx
Asam tranexamat iv 500 mg 3x1 xxx xxx xxx xxx
Manitol iv 125 cc 4x125cc xxxx xxxx xxx xx x stop
Brainolin iv 500 mg 2x500 xx xx xx xx
Ketorolac iv 2x1 xx xx xx xx

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


172625
L 57 16-1-2017 19-1-2017 Hemipares dextra dd SNH dd SH
S3
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 16 17 18 19
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 54
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 2,43
LFG - ml/min/1,73 27,64
TEKANAN DARAH
Pagi 200/90 180/90 140/90 150/80
Siang 180/80 190/90 140/90 140/80
mmHg
Sore 150/90 160/100 150/80 -
Malam 170/90 200/100 130/90 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Vaclo 75 mg 1x1 I I I
Ranitidin 2x1 II II II
Candesartan 16 mg 1x1 I I I
Diltiazem 30 mg 3x1 III III
Brainolin iv 500 mg 2x500 mg xx xx xx
Furosemid iv 40 mg 2x40 mg xx xx

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Stroke infark 249855
L 69 21-1-2017 25-1-2017 -
IHD S4
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 21 22 23 24 25
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 16
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,95
LFG - ml/min/1,73 78,61
TEKANAN DARAH
Pagi 150/80 130/70 120/80 120/80 130/80
Siang 150/70 140/90 - 120/80 110/80
mmHg
Sore 130/60 120/70 - 130/70 -
Malam - 120/70 - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aspilet 80 mg 1x1 I I I I I
Candoten 8 mg 1x1 I I I I I
Ranitidine 2x1 xx xx xx xx
Ondancetron iv 4 mg 3x4 xx xxx xxx xxx
Citicolin iv 250 mg 2x1 xx xx xx

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


furosemid 40 mg
250855
L 57 21-2-2017 16-2-2017 Snh dd sh 1x1
S5
renapar 1x1
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 21 22 23 24 25 26
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 39
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1
LFG - ml/min/1,73 77,02
TEKANAN DARAH
Pagi - 160/100 130/80 110/70 140/70 137/70
Siang - 180/100 - 110/80 120/80 120/60
mmHg
Sore - 140/80 130/80 - 110/70 -
Malam 160/100 - - - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aptor 100 mg 1x1 I I I I I
Ranitidin 100 mg 2x1 II II II II I
Micardis 80 mg 1x1 I I I I I
Amlodipin 10 mg 1x1 I I I I I
Digoxin ½ tab 1x ½ ½ ½ ½ ½ ½
Aspark 1 tab 1x1 I I I I
Citicolin 250 mg 2x1 xx xx xx xx
Furosemid 1x1 x x x x
Lansoprazol 1x1 x x

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Penurunan kesadaran dd.stroke, HT emergency captopril 117843
Sukardiman L 78 4-1-2017 7-1-2017
DCA dengan dehidrasi sedang 3x1 S6
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 4 5 6 7
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 46
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,26
LFG - ml/min/1,73 55,35
TEKANAN DARAH
Pagi - 120/60 120/80 130/80
Siang - 120/70 140/90 160/100
mmHg
Sore - 120/80 130/100 -
Malam 130/80 - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
Amlodipin 5 mg 1x1 I I I
Arcapec 3x2 tab I 222 222
Neuroplex 1x1tab I I
Aspilet 80 mg 1x1 I I
Ciprofloxaxin 500 mg 2x1
Ranitidin 2x1 x xx xx
Oxtercide 2x1 x xx

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diag/nosis RPO RM/Kode


obs.penurunan kesadaran Candesartan 174811
L 89 10-2-2017 17-2-2017
susp.stroke. obs. Febris 8 mg S7
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 10 11 12 13 14 15 16 17
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 35
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,92
LFG - ml/min/1,73 77,46
TEKANAN DARAH
Pagi 180/80 160/90 200/100 - 180/88 160/100 143/80 110/70
Siang - 180/80 170/70 160/80 - 140/80 - -
mmHg
Sore - 170/60 140/70 - 173/73 - 147/70 -
Malam - - 160/70 - - - - 110/70
Obat Kekuatan Frekuensi
Nimotop 60 mg 4x1 I IIII IIII IIII IIII 2222 2222 2222
Analsix I III III I
Candesartan 8 mg 1x1 I
Clonidin 0,15 mg 2x1 I II I
Diltiazem 30 mg 3x1 I III III III III III
Manitol 125 cc 4x1 xx xxx Xxxx xxxx 3x125 xxx xxx

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


211044
Semi Mardi Sumitro L 56 1-1-2017 5-1-2017 obs.Hemiparese sinistra dd.stroke -
S8
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 1 2 3 4 5
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 32
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,84
LFG - ml/min/1,73 94,52
TEKANAN DARAH
Pagi 240/140 160/90 120/80 140/90 140/80
Siang - 172/93 100/80 120/85 160/90
mmHg
Sore 180/90 140/90 110/70 150/90
Malam 160/70 180/100 150/80 135/80
Obat Kekuatan Frekuensi
Aptor 100 mg 1x1 I I I I I
Neurodex 1x1 I I I I I
Asam Folat 1x1 I I I I I
Clonidin 0,15 mg 3x1 I III III III I
Diltiazem 30 mg 3x1 I III III III I
KSR 2x1 I II II II I
Furosemid 40 mg 3x1 xx xxx xx xx x
Citicolin 250 mg 2x1 xx xxx xx

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Stroke dd SNH 251210
P 55 6-3-2017 8-3-2017 Captopril
HT emergency S9
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 6 7 8
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 26
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,21
LFG - ml/min/1,73 46,20
TEKANAN DARAH
Pagi 205/115 172/100 170/100
Siang 200/100 170/120 130/90
mmHg
Sore - 130/90 170/100
Malam 190/120 150/100 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aspilet 80 mg 1x1 I I I
Clonidine 0,15 mg 2x1 I II I
Candotens 8 mg 1x1 I I I
Citicolin iv 250 mg 1x1 x xx x
Furosemid iv 40 mg 1x1 x x x

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tanggal Tanggal RP RM/Kod


Nama JK Umur Diagnosis
Masuk Keluar O e
Obs hemipares dd SNH, HT terkontrol, 183671
P 56 18-2-2017 21-2-2017
ISPA S10
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 18 19 20 21
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 15
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,75
ml/min/1,7
LFG - 79,94
3
TEKANAN DARAH
- 160/9 110/7 120/7
Pagi
0 0 0
- 140/8 120/7 -
Siang
0 0
mmHg
170/8 140/9 130/7 -
Sore
0 0 0
130/9 140/9 120/8 -
Malam
0 0 0
Obat Kekuatan Frekuensi
Amlodipin 10 mg 1x1 I I
Lifezar 100 mg 1x1 I I
Panloc iv 1x1 x x
Dexametason
3x1 xxx x
iv
Branidin iv 500 mg 2x500 mg xx x

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RPO RM/Kod
Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis
e
Hemipares sinistra dd Amlodipi 249818
P 57 7-1-2017 12-1-2017
SNH n 5 mg S11
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 7 8 9 10 11 12
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 26
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,04
ml/min/1,7
LFG - 54,62
3
TEKANAN DARAH
- 200/12 150/9 170/10 150/90
Pagi 130/85
0 0 0
- 180/10 - 160/12 130/90
Siang -
0 0
mmHg
180/10 180/10 140/9 150/80 150/10
Sore -
0 0 0 0
- - 150/9 150/80 150/90
Malam -
0
Obat Kekuatan Frekuensi
Ranitidin 2x1 II II II II
Candesarta
8 mg 1x1 I I I I
n
Apton 100 mg 1x1 I I I I
Citicolin iv 250 mg 2x250 mg xx xx xx xx x

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


115794
P 59 19-2-2017 24-2-2017 Stroke ulang
S12
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 19 20 21 22 23 24
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 24
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,96
LFG - ml/min/1,73 59,49
TEKANAN DARAH
Pagi - 160/100 140/80 140/100 130/80 170/100
Siang - 180/100 180/80 160/100 120/70 -
mmHg
Sore 180/110 170/100 190/80 - - -
Malam 160/100 180/80 - - 180/90 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aspilet 80 mg 1x1 I I I I I
Candotens 8 mg 1x1 I I I I I
Citicolin iv 250 mg 2x250 mg xx Xx x stop
Ranitidin iv 2x1 xx Xx xx
Furosemid iv 40 mg 1x1 x X x

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Stroke dd SNH 249094
P 66 28-12-2016 1-1-2017 Captopril 1x1
HT stage II S13
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 28 29 30 31 1
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 20
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,82
LFG - ml/min/1,73 69,75
TEKANAN DARAH
Pagi - 160/90 180/100 160/110 170/100
Siang 190/100 180/90 180/100 - -
mmHg
Sore - - 200/120 160/100 -
Malam 150/80 - 200/90 160/85 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Aptor 100 mg 1x1 I I I I I
Ranitidine 2x1 II II II I
Candotens 8 mg 1x1 I I I (1x16) I
Citicolin iv 250 mg 2x250 mg xx xx xx xx x stop

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Umu Tanggal Tanggal RP RM/


Nama JK Diagnosis
r Masuk Keluar O Kode
Obs. Penurunan kesadaran, susp. Stroke 25011
P 41 29-1-2017 31-1-2017 ulang 6
Obs konv. IHD S14
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 29 30 31
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 26
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 1,44
ml/min/1,7
LFG - 40,11
3
TEKANAN DARAH
- 130/9 120/8
Pagi
0 0
130/9 120/7 110/7
Siang
mmHg 0 0 0
110/9 - -
Sore
0
Malam - - -
Obat Kekuatan Frekuensi
ISDN 5 mg 3x1 I III I
Aspilet 80 mg 1x1 I I I
Phenitoin 100 mg 2x1 I I
Lasix iv 40 mg 2x1 x xx x
Phenitoin
xx x stop
iv

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RPO RM/
Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis
Kode
HT emergency Amlodipin 242205
P 85 10-3-2017 15-3-2017
Susp TIA dd SNH dd SH 10 mg S15
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 10 11 12 13 14 15
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 42
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,7
LFG - ml/min/1,73 79,53
TEKANAN DARAH
Pagi 175/90 170/100 190/110 - 150/90 150/90
Siang 100/60 150/100 150/100 160/100 - -
mmHg
Sore 160/100 160/80 160/100 160/100 - -
Malam 200/100 160/90 150/100 - 140/80 -
Obat Kekuatan Frekuensi
Renapar 2x1 II II II II II
Candesartan 8 mg 1x1 I I I I I
Amlodipin 5 mg 1x1 I I
Furosemid iv 40 mg 1x1 x x X x x
Asam tranexamat iv 500 mg 3x500 mg xxx xxx Xxx xxx x
Neulin iv 250 mg 2x250 mg xx xx Xx xx xx
Dexpira iv 3 gram 2x3 gram xx xx Xx xx xx
Ranitidin iv 2x1 xx xx Xx stop
Manitol iv 125 cc 4x125 cc xxxx xxx Xx x stop

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Umu Tanggal Tanggal RP RM/Ko


Nama JK Diagnosis
r Masuk Keluar O de
obs.hemiparese dextra dd, stroke non hemoragik, DM II, 251693
P 68 23-3-2017 28-3-2017
hiperglikemia non obesitas S16
Hasil Laboratorium Tanggal
Nilai
Hasil Satuan 23 24 25 26 27 28
Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 23
Kreatinin 0,7-1,3
mg/dl 0,73
ml/min/1,
LFG - 79,28
73
TEKANAN DARAH
- 140/7 130/9 125/7 150/9
Pagi 142/78
0 0 5 0
- 124/6 - 160/8 140/8
Siang -
0 0 0
mmHg
140/7 130/8 - 166/8 180/9
Sore -
0 0 1 0
- - 150/9 - 163/8
Malam -
0 0
Frekuens
Obat Kekuatan
i
Miniaspi 80 mg 1x1 I I I I I
Candoten 8 mg 1x1 I I I I I
Omeprazol 1x1 I
Brainolin 500 mg 2x1 x xx xx xx x
Dexpira 3g 3x1 x xxx xxx xxx x
Ranitidin 2x1 x xx xx xx
Novorapid
6U 3x 6U x xxx xxx xxx
S.C

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


obs.penurunan kesadaran
076921
P 84 15-2-2017 21-2-2017 dd.stroke ulang
S17
HT emergency Febris
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 15 16 17 18 19 20 21
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 19
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,87
LFG - ml/min/1,73 62,03
TEKANAN DARAH
Pagi - 180/120 200/110 213/135 174/80 160/90 186/100
Siang - 200/120 200/150 190/120 168/92 190/97 160/100
mmHg
Sore 200/120 200/120 - 204/95 - 160/100
Malam 200/110 190/100 - - 170/100
Obat Kekuatan Frekuensi
Lifezar 10 mg 1x1 I I I
Amlodipin 10 mg 1x1 I I I
Lasix 40 mg 2x1 xx xx xx
Ceftriaxone 1 gram 2x1 xx xx xx
Tranexamat 500 mg 3x1 x xxx xxx xxx xx
Brainolin 500 mg 2x1 x xx xx xx xx
Manitol 125 cc 4x1 x xxx xxxx xxx
Omeprazol 40 mg 1x1 x x x

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama JK Umur Tanggal Masuk Tanggal Keluar Diagnosis RPO RM/Kode


Valsartan 80
mg
stroke dd SNH/SH Simvastatin 204034
P 45 19-1-2017 23-1-2017
HT emergency 10 mg S18
Allopurinol
100mg
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai Normal Satuan 19 20 21 22 23
FUNGSI GINJAL
Ureum 15-43 mg/dl 22
Kreatinin 0,7-1,3 mg/dl 0,75
LFG - ml/min/1,73 83,56
TEKANAN DARAH
Pagi 190/126 180/120 165/100 160/110- 140/80
Siang - 180/130 140/100 120/80 130/90
mmHg
Sore 180/120 - 160/100 140/90 -
Malam - - 164/100 150/100 -
Obat Kekuatan Frekuensi
CPG 75 mg 1x1 I I I I I
Asam Folat 1x1 I I I I I
Lifezar 100 mg 1x1 I I I I I
Amlodipin 10 mg 1x1 I 2x10mg I II II I
Neulin 1 gr 2x1 iv xx xx xx xx X
Dexpira 12 gram/24 jam iv x x x x X

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Instrumen Pengambilan Data

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS
Maria Kusuma Wahyu Pervitasari lahir di
Yogyakarta, 3 Juni 1995 merupakan anak kedua dari dua
bersaudara dari pasangan Caecilia Wahyu Estiniing
Rahayu dan A.M. Sajarwadi. Penulis telah menempuh
pendidikan dari SD Kanisius Demangan Baru pada tahun
2002-2008, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tahun
2008-2011, SMA Negeri 8 Yogyakarta pada tahun 2011-
2014, kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
pada tahun 2014. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain
Pharmacy Performance pada 2016. Selain itu, penulis juga mengikuti berbagai
macam lomba taekwondo dari tingkat regional sampai tingkat nasional salah satunya
mendapatkan juara 2 dalam Kejuaraan Nasional Sleman dalam rangka HUT Sleman
ke-102. Penulis juga pernah mengikuti lomba Pharmanova dalam bidang formulasi
sediaan dan berhasil menjadi semifinalis. Penulis juga aktif dalam organisasi tingkat
universitas salah satunya menjadi bendahara dalam UKM Taekwondo. Penulis juga
pernah mengikuti kepanitiaan kegiatan antar budaya yaitu menjadi LO dalam Pekan
Budaya Tionghoa di Yogyakarta. Selain itu, penulis juga aktif dalam kegiatan sosial
seperti baksos yang diadakan oleh YPMJ dan universitas. Penulis juga mengikuti
kegiatan kepramukaan tingkat DIY sejak tahun 2012 hingga saat ini menjadi
koordinator divisi pencarian dana.

49

Anda mungkin juga menyukai