SKRIPSI
Oleh :
Erica Kusuma Rahayu Sudarsono
NIM : 148114093
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Erica Kusuma Rahayu Sudarsono
NIM : 148114093
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan atas bimbingan, rahmat,
dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengukuran Ketaatan Terapi Antidiabetika Menggunakan Metode 8-Item
Morisky Medication Adherence Scale dan Pengaruhnya Terhadap
Terkontrolnya Indeks Glikemik Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian payung dari Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm. Apt., M.Sc.
dengan nomor SK 082.Penel./LPPM USD/VI/2017 dengan judul proposal
“Pengaruh Komorbiditas Terhadap Ketaatan Terapi Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe II”. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rendah hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm. Apt., M.Sc. selaku dosen pembimbing utama
dan satu-satunya. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena
telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, perhatian, kritik dan saran
dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing akademik
yang senantiasa memberikan arahan, saran, dan semangat dalam
menyelesaikan studi.
5. Orang tua tercinta Mama Oerip Rahajoe, yang telah memberikan seluruh doa,
motivasi, dan dukungan, serta Papa Alm. Sudarsono yang meskipun telah
berpulang namun semasa hidupnya selalu memberikan motivasi dan doa yang
akan selalu penulis ingat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
7. Teman-teman kelompok skripsiku, Kalvin Halimawan Susanto, Mercy Tiara
Kezia Zebua, Anastasia Satya Ari Nantyastuti, Ni Luh Putu Meilina Ulandari,
Fransiska Indri Sagala yang senantiasa bekerjasama, berbagi suka duka, dan
saling memberikan motivasi serta dukungan.
8. Teman-temanku FSM C 2014 dan semua angkatan 2014 yang telah
memberikan semangat dan berbagi suka duka di Farmasi Sanata Dharma
Yogyakarta.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat membantu
perbaikan skripsi ini agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Terima kasih
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 2
Lokasi dan Sampel Penelitian ............................................................................. 2
Pengambilan dan Analisis Data .......................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 4
Karakteristik Pasien dan Pengobatan .................................................................. 4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan Terapi .......................................... 7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terkontrolnya GDS dan GDP .................... 9
KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
SARAN ................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN ...........................................................................................................18
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................29
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta ................................................................................. 5
Tabel II. Profil Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta ........................................................................................... 5
Tabel III. Profil Obat Diabetes ............................................................................. 7
Tabel IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan Terapi ........................... 8
Tabel V. Faktor yang Mempengaruhi Terkontrolnya GDS .............................. 10
Tabel VI. Faktor yang Mempengaruhi Terkontrolnya GDP .............................. 11
Tabel VII. Perbedaan Rerata GDS dan GDP pada Pasien Taat dan Tidak Taat .. 12
Tabel VIII. Pengaruh Ketaatan Terapi terhadap Terkontrolnya GDS .................. 13
Tabel IX. Pengaruh Ketaatan Terapi terhadap Terkontrolnya GDP .................. 13
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Angka kejadian diabetes mellitus di dunia meningkat dari 4,7% pada tahun
1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014. Pada tahun 2012, diabetes mellitus
menyebabkan 1,5 juta kematian. Kadar glukosa yang melebihi kadar optimal
menyebabkan 2,2 juta kematian akibat peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
(WHO, 2016). Di Indonesia, angka kejadian diabetes mellitus meningkat dari 1,1%
pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013. Yogyakarta menduduki peringkat
teratas prevalensi diabetes mellitus yang terdiagnosis dokter yakni 2,6%
(Kemenkes, 2013).
Pengobatan diabetes merupakan pengobatan jangka panjang dan memerlukan
adanya ketaatan dalam mengkonsumsi obat. Tanpa adanya ketaatan, pengobatan
tidak akan mencapai target glikemik yang diharapkan yakni nilai glukosa puasa
(GDP) 80-130 mg/dL, HbA1c <7% (ADA, 2017) dan glukosa sewaktu (GDS) ≤
135 mg/dL (Rasmussen et al., 2014). Ketidaktaatan dalam pengobatan dapat
mengakibatkan peningkatan kadar gula darah maupun HbA1c. Peningkatan
ketaatan terapi dapat menurunkan nilai HbA1c (Asche, LaFleur, and Conner, 2011;
Wong et al., 2015; Rhee et al., 2005). Selain ketaatan terapi, faktor seperti usia,
tingkat pendidikan, lama durasi terdiagnosis, dan BMI dapat mempengaruhi kontrol
glikemik (Chen et al., 2015). Variabilitas parameter glikemik dapat dihubungkan
dengan peningkatan risiko kematian ataupun komplikasi pada diabetes mellitus tipe
2. Penurunan HbA1c, GDP dan GDS dapat menurunkan risiko komplikasi
mikrovaskular maupun makrovaskular (Gorst et al., 2015; Yu et al., 2010; Bragg
et al., 2014). GDS merupakan indikator yang penting karena dapat memprediksi
komplikasi yang mungkin terjadi pada diabetes mellitus tipe 2 (Bragg et al. 2014).
Eight-Item Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) merupakan
salah satu cara pengukuran ketaatan self-report and healthcare professional
assessment yang berisi pertanyaan mengenai kebiasaan mengkonsumsi obat,
termasuk perilaku lupa mengkonsumsi obat, sehingga ketaatan dapat diidentifikasi
dengan jelas (Tan et al., 2014). MMAS-8 memiliki sensitivitas sebesar 93% dan
spesifisitas 53% dibandingkan dengan MMAS-4 yang hanya memiliki sensitivitas
sebesar 81% dan spesifisitas sebesar 44% (Chew, Hassan and Sherina, 2015 ;
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Morisky et al., 2008). Beberapa faktor diketahui dapat menurunkan ketaatan pasien,
diantaranya adalah kompleksnya pengobatan, diet, dan aktivitas fisik/olahraga
(Jarab et al., 2014).
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih karena merupakan salah
satu rumah sakit yang memiliki klinik spesialis penyakit dalam dengan jumlah
pasien diabetes yang cukup banyak sehingga mendukung efektivitas pengambilan
data. Usia yang dipilih adalah rentang usia 40-74 tahun karena merupakan usia
dengan prevalensi diabetes mellitus yang tinggi di Indonesia (Kemenkes, 2013).
ADA (2017) mengatakan adanya peningkatan risiko diabetes mellitus pada orang
dengan usia 40 tahun atau lebih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik pasien,
mengetahui pengaruh faktor yang mempengaruhi ketaatan terapi, GDS, dan GDP,
serta mengetahui pengaruh ketaatan terapi antidiabetik terhadap terkontrolnya nilai
glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan
pendekatan potong lintang (cross-sectional). Penelitian ini menganalisis pengaruh
ketaatan terapi dan faktor lain diantaranya usia, lama terdiagnosa diabetes, BMI,
olahraga, merokok, jamu dan polifarmasi terhadap terkontrolnya nilai glikemik
berupa GDS dan GDP pada pasien diabetes mellitus tipe 2, serta menganalisis
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap ketaatan terapi dalam satu waktu
pengambilan data.
Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta dan bekerjasama dengan dr. X selaku dokter spesialis penyakit
dalam. Subjek penelitian merupakan pasien diabetes mellitus tipe 2 yang datang ke
klinik dalam rentang waktu tersebut. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien
terdiagnosa diabetes mellitus tipe 2 dengan usia 40-74 tahun yang bersedia
menandatangani informed consent, mengkonsumsi obat antidiabetik, serta dapat
berkomunikasi secara lisan, dan dengan kriteria eksklusi pasien yang menderita
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Total Populasi
738
Total Sampel
141
Gambar I. Bagan Sampel Penelitian Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Periode
Mei-Juni 2017
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
deskriptif dan dinyatakan dalam banyak data (n) dan persentase dalam bentuk tabel.
Data GDS pada pasien taat dan tidak taat dianalisis dengan Kolmogorov Smirnov
dan data GDP pada pasien taat dan tidak taat dianalisis dengan Saphiro Wilk dan
didapatkan hasil data terdistribusi normal kemudian dilakukan t-test tidak
berpasangan untuk melihat adanya perbedaan nilai GDS dan GDP pada kelompok
taat dan tidak taat dengan taraf kepercayaan 95%.
Data GDS, GDP, ketaatan, BMI, lama terdiagnosa DM, dan usia diubah
menjadi kategorikal. Dilakukan analisis dengan uji Chi Square atau Fisher (jika
syarat uji Chi Square tidak memenuhi) untuk melihat pengaruh ketaatan terapi, usia,
lama terdiagnosa diabetes mellitus, BMI, olahraga, merokok, jamu, dan polifarmasi
terhadap terkontrolnya nilai GDS dan GDP dengan taraf kepercayaan 95%.
Dilakukan analisis dengan uji Chi Square atau Fisher (jika syarat uji Chi Square
tidak memenuhi) untuk melihat pengaruh jenis kelamin, usia, lama terdiagnosa
diabetes mellitus, BMI, olahraga, merokok, jamu, dan polifarmasi terhadap
ketaatan terapi dengan taraf kepercayaan 95%. Pengaruh faktor tersebut terhadap
terkontrolnya nilai GDS dan GDP maupun terhadap ketaatan terapi dapat dilihat
dari nilai Odds Ratio (OR) dan p-value dari hasil analisis melalui uji Chi Square
atau Fisher.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Farsaei et al. (2014) yang menunjukkan tidak adanya pengaruh pendidikan
terhadap ketaatan terapi. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian lain yang
menyatakan adanya pengaruh pendidikan (Jernal et al., 2017; Shams et al., 2015)
dan polifarmasi (Jarab et al., 2014; Shams et al. 2015) terhadap ketaatan terapi.
Penelitian tersebut menunjukkan pasien dengan pendidikan rendah dan pasien yang
mendapat polifarmasi cenderung memiliki ketaatan yang rendah.
Tabel IV menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan merokok dan
riwayat keluarga terhadap ketaatan terapi. Hal ini sesuai dengan penelitian Jarab et
al. (2014) yang menunjukkan merokok tidak mempengaruhi ketaatan terapi, dan
penelitian El-Khawaga et al. (2015) yang menunjukkan tidak adanya pengaruh
riwayat keluarga terhadap ketaatan terapi.
Hasil menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara jenis pengobatan
diabetes (tunggal atau kombinasi) dan penggunaan insulin terhadap ketaatan terapi.
Hal ini sesuai dengan penelitian Jarab et al. (2014) yang menunjukkan tidak adanya
pengaruh jumlah obat diabetes maupun penggunaan insulin terhadap ketaatan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terkontrolnya GDS dan GDP
Data dianalisis dengan menggunakan chi-square atau fisher untuk melihat
pengaruh ketaatan terapi, dan variabel lain seperti usia, lama terdiagnosis diabetes,
BMI, olahraga, merokok, jamu, dan polifarmasi terhadap terkontrolnya GDS (Tabel
V) dan GDP (Tabel VI).
Hasil pada Tabel V dan Tabel VI menunjukkan tidak adanya pengaruh usia,
lama terdiagnosa diabetes mellitus, BMI, olahraga, merokok, konsumsi jamu, dan
polifarmasi terhadap terkontrolnya GDS maupun GDP. Hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2015) yang menunjukkan
adanya pengaruh usia, BMI, dan lama terdiagnosis diabetes mellitus terhadap
terkontrolnya nilai glikemik. Chen et al. (2015) menunjukkan peningkatan BMI,
bertambahnya usia, dan semakin lama durasi berakibat pada rendahnya kontrol
glikemik. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Cheneke et al. (2016)
yang menunjukkan tidak adanya pengaruh usia, lama terdiagnosis diabetes, dan
BMI terhadap terkontrolnya nilai glikemik.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adanya pengaruh konsumsi jamu atau obat herbal terhadap nilai HbA1c
(Putthapiban et al., 2017).
Penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh polifamasi terhadap
terkontrolnya GDS dan GDP. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian de Pablos-
Velasco et al. (2014) yang menunjukkan adanya pengaruh jumlah obat yang
diberikan terhadap terkontrolnya indeks glikemik. Penelitian tersebut menunjukkan
semakin banyak dan kompleks pengobatan yang diberikan, maka semakin rendah
kemungkinan terkontrolnya indeks glikemik.
Tabel VI. Faktor yang Mempengaruhi Terkontrolnya GDP
Terkontrol Tidak Terkontrol OR
Variabel p-value
(n = 15) (n = 22) (95% CI)
Usia
40-60 tahun 6 10 0,80
0,74
> 60 tahun 9 12 (0,21-3,03)
Lama Terdiagnosis
≤ 10 tahun 6 11 0,67
0,55
> 10 tahun 9 11 (0,18-2,52)
BMI
< 23 kg/m2 7 5 2,97
0,13
≥ 23 kg/m2 8 17 (0,72-12,34)
Olahraga
Ya 9 9 2,17
0,25
Tidak 6 13 (0,57-8,25)
Merokok
Ya 6 5 2,27
0,26
Tidak 9 17 (0,54-9,53)
Jamu
Ya 5 5 1,70
0,48
Tidak 10 17 (0,39-7,36)
Polifarmasi
Ya 1 4 3,11
0,63*
Tidak 14 18 (0,31-31,03)
Insulin
Ya 10 12 1,67
0,46
Tidak 5 10 (0,43-6,51)
Jenis Pengobatan
Tunggal 8 12 0,95
0,94
Kombinasi 7 10 (0,25-3,55)
*analisis dengan uji fisher
Penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh jenis pengobatan diabetes
(tunggal atau kombinasi) maupun penggunaan insulin terhadap terkontrolnya GDS
dan GDP. Hal ini sesuai dengan penelitian Cheneke et al. (2016) yang menunjukkan
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak adanya pengaruh yang signifikan antara jenis pengobatan (insulin atau tanpa
insulin) terhadap kontrol glikemik dan penelitian Zhu et al. (2011) yang
menunjukkan tidak adanya pengaruh jumlah obat diabetes terhadap kontrol
glikemik.
Pengaruh Ketaatan Terapi Terhadap Terkontrolnya GDS dan GDP
Tabel VII. Perbedaan Rerata GDS dan GDP pada Pasien Taat dan Tidak Taat
Rerata GDS Rerata GDP
Kriteria p-value p-value
(mg/dL) (mg/dL)
Taat 175,24 ± 9,43 151,12 ± 9,93
<0,01 0,95
Tidak Taat 218,79 ± 13,02 150,08 ± 10,37
Pada Tabel VII ditunjukkan perbedaan rerata antara GDS dan GDP pada
pasien taat dan tidak taat dengan menggunakan t-test tidak berpasangan. Rerata
nilai GDS pada pasien taat dan tidak taat berturut-turut adalah 175,24 ± 9,43 mg/dL
dan 218,79 ± 13,02 mg/dL sedangkan rerata nilai GDP pada pasien taat dan tidak
taat berturut-turut yakni 151,12 ± 9,93 mg/dL dan 150,08 ± 10,37 mg/dL. Hasil
analisis menunjukkan terdapat perbedaan signifikan rerata nilai GDS pada pasien
taat dan tidak taat dengan p-value <0,01 dan tidak ada beda signifikan pada nilai
GDP pasien taat dan tidak taat (p-value 0,95). Dari hasil tersebut dapat dilihat
adanya pengaruh antara ketaatan terapi terhadap rerata GDS namun tidak terhadap
rerata GDP. Pengukuran GDS dapat mencerminkan HbA1c sebagai kontrol
glikemik karena keduanya memiliki korelasi. Pasien dengan HbA1c yang tinggi
memiliki GDS yang lebih tinggi jika dibandingkan pasien dengan HbA1c yang
lebih rendah (Bleyer et al., 2009). Oleh karenanya, penelitian ini menunjukkan hasil
positif terdapat perbedaan signifikan pada rerata GDS karena GDS merupakan
cerminan dari HbA1c. Hal ini sesuai dengan penelitian Dibonaventura et al. (2014)
yang menunjukkan adanya pengaruh antara ketaatan terapi dengan HbA1c,
peningkatan 1 poin ketidaktaatan akan meningkatkan HbA1c sebesar 0,21%. Meski
demikian, korelasi GDS dengan HbA1c memiliki bias, terutama pada pasien
dengan diabetes mellitus tipe 1 dan pasien yang menggunakan insulin (Rasmussen
et al., 2014).
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih
menunjukkan 56,74% merupakan laki-laki, sebanyak 72,34% pasien tidak
merokok, pasien yang taat sebesar 56,74%, pasien yang memiliki GDS dan
GDP terkontrol masing-masing 29,82% dan 40,54%.
2. Tidak ada pengaruh signifikan secara statistik antara jenis kelamin, usia, lama
terdiagnosa, pendidikan, riwayat keluarga, olahraga, merokok, polifarmasi,
banyak obat diabetes, dan penggunaan insulin terhadap ketaatan terapi maupun
terkontrolnya GDS dan GDP. Namun, usia menjadi faktor yang paling
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berpengaruh secara klinis terhadap ketaatan terapi (OR 1,959; 95% CI 0,997-
3,848).
3. Ketaatan terapi berpengaruh terhadap terkontrolnya GDS (OR 3,23; 95% CI
1,34-7,78) namun tidak terhadap GDP (OR 3,33; 95% CI 0,73-15,21).
SARAN
Akan lebih baik jika dilakukan pengambilan data GDS selama 3 bulan
sehingga lebih mencerminkan HbA1c serta dilakukan pengukuran faktor lain
seperti ketaatan terhadap diet, komplikasi, pendapatan, lingkar pinggang dan
lingkar pinggul untuk melihat pengaruh faktor tersebut terhadap ketaatan terapi
maupun GDS dan GDP.
DAFTAR PUSTAKA
Adisa, R., Fakeye, T.O., Fasanmade, A., 2011, Medication adherence among
ambulatory patients with type 2 diabetes in a tertiary healthcare setting in
southwestern Nigeria, Pharm Pract 9(2):72-81
American Diabetes Association (ADA), 2017, Standards of Medical Care in
Diabetes, Diabetes Care 40 (1) : S13, S15, S37, S52.
Asche, C., LaFleur, J., and Conner, C., 2011, A Review of Diabetes Treatment
Adherence and the Association with Clinical and Economic Outcomes, Clin
Ther 33 (1) : 74-109.
Bleyer, A.J., Hire, D., Russell, G.B., Xu, J., Divers, J., Shihabi, Z., et al., 2009,
Ethnic Variation in the Correlation Between Random Serum Glucose
Concentration and Glycated Haemoglobin, Diabet Med 26 : 128-133.
Bragg, F., Li, L., Smith, M., Guo, Y., Chen, T., Millwood, I., et al., 2014,
Associations of Blood Glucose and Prevalent Diabetes with Risk of
Cardiovascular Disease in 500000 Adult Chinese : the China Kadoorie
Biobank, Diabet Med 31 (5) : 540-551.
Bushardt, R.L., Massey, E.B., Simpson, T.W., Ariail, J.C., Simpson, K.N., 2008,
Polypharmacy : Misleading but manageable, Clin Interv Aging 3 (2) : 383-
389.
Chen, R., Li, L., Chen, L., Chen, L., Cai, D., Feng, B., et al., 2015, Glycemic
Control Rate of T2DM Outpatients in China: A Multi-Center Survey, Med
Sci Monit 21 : 1440-1446.
Cheneke, W., Suleman, S., Yemane, T., and Abebee, G., 2016, Assessment of
glycemic control using glycated hemoglobin among diabetic patients in
Jimma University specialized hospital Ethiopia, BMC Res Notes 9 : 96.
Chew, B.H., Hassan, N.H., and Sherina, M.S., 2015, Determinants of Medication
Adherence Among Adults with Type 2 Diabetes Mellitus in Three Malaysian
Public Health Clinics : A Cross-Sectional Study, Patient Prefer Adherence 9
: 639-648.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chidozie, N.J., Okorie, E.A., Chima, O.E., Sally, N.O.I., Amadi, A.N., Dozie,
I.N.S., et al., 2014, Study on the effect of smoking on type 2 diabetic patients
in Federal Medical Center Owerri Southeastern Nigeria, Asian J Med Sci 5
(3) : 63-71.
DiBonaventura, M., Wintfeld, N., Huang, J., and Goren, A., 2014, The Association
Between Nonadherence and Glycated Hemoglobin among Type 2 Diabetes
Patients Using Basal Insulin Analogs, Patient Prefer Adherence 8 : 873-882.
El-Khawaga, G., and Abdel-Wahab, F., 2015, Knowledge, attitudes, practice and
compliance of diabetic patients in Dakhlia, Egypt. Int J Res Med Sci 3 (1) :
40-53.
Farsaei, S., Radfar, M., Heydari, Z., Abbasi, F., and Qorbani, M., 2014, Insulin
adherence in patients with diabetes: Risk factors for injection omission, Prim
Care Diabetes 8(4) : 338-345.
Gorst, C., Kwok, C.S., Aslam, S., Buchan, I., Kontopantelis, E., et al., 2015, Long-
Term Glycemic Variability and Risk of Adverse Outcomes : A Systematic
Review and Meta-Analysis, Diabetes Care 38 : 2354-2369.
Jaam, M., Ibrahim, M.I.M., Kheir, N., and Awaisu, A., 2017, Factors associated
with medication adherence among patients with diabetes in the Middle East
and North Africa region: A systematic mixed studies review, Diabetes Res
Clin Pract 129 : 1-15.
Jarab, A.S., Almrayat, R., Alqudah, S., Thehairat, E., Mukattash, T.L., Khdour, M.,
et al., 2014, Predictors of Non-Adherence to Pharmacotherapy in Patients
with Type 2 Diabetes, Int J Clin Pharm 36(4):725-733.
Jernal, A., Abdela, J., and Sisay, M., 2017, Adherence to Oral Antidiabetic
Medications among Type 2 Diabetic (T2DM) Patients in Chronic Ambulatory
Wards of Hiwot Fana Specialized University Hospital, Harar, Eastern
Ethiopia: A Cross Sectional Study, J Diabetes Metab 8 : 721.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, hal. 88.
Lin, Y.C., Lin, Y.C., Chen, H.H., Chen, T.W., Hsu, C.C., Wu, M.S., 2017,
Determinant Effects of Average Fasting Plasma Glucose on Mortality in
Diabetic End-Stage Renal Disease on Maintenance Hemodialysis, Kidney Int
Rep 2 : 18-26.
Monami, M., Adalsteinsson, J.E., Desideri, C.M., Ragghianti, B., Dicembrini, I.,
and Mannucci, E., 2013, Fasting and Post-Prandial Glucose and Diabetic
Complication A Meta-Analysis, Nutr Metab Cardiovasc Dis 23 (7) : 591-598.
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Wood, M., and Ward, H.J., 2008, Predictive
Validity of a Medication Adherence Measure in An Outpatient Setting, J Clin
Hypertens 10 (5) : 348-354.
Mulyani, R., Andayani, T.M., dan Pramantara, I.D.P., 2012, Kepatuhan Terapi
Berbasis Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik
Endokrinologi RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi 2 (2) : 83-89.
Pablos-Velasco, P., Parhofert, K.G., Bradleys, C., Eschewege, E., Gonder-
Frederick, L., Maheux, P., et al., 2014, Current level of glycaemic control and
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
its associated factors in patients with type 2 diabetes across Europe: data from
the PANORAMA study, Clin Endocrinol (Oxf) 80 (1) : 47-56.
Pascal, I.G.U., Ofoedu, J.N., Uchenna, N.P., Nkwa, A.A., Uchamma, G.E., 2012,
Blood Glucose and Medication Adherence Among Adult Type 2 Diabetic
Nigerians Attending A Primary Care Clinic in Under-resourced Environment
of Eastern Nigeria, N Am J Med Sci 4 (7) : 310-315.
Putthapiban, P., Sukhumthammarat, W., Sriphrapradang, C., 2017, Concealed use
of herbal and dietary supplements among Thai patients with type 2 diabetes
mellitus, J Diabetes Metab Disord 16 : 36-43.
Rasmussen, J.B., Nordin, L.S., Rasmussen, N.S., Thomsen, J.A., Street, L.A.,
Bygbjerg, I.C., et al., 2014, Random blood glucose may be used to assess
long-term glycaemic control among patients with type 2 diabetes mellitus in
a rural African clinical setting, Trop Med Int Health 19 (12) : 1515-1519.
Rhee, M.K., Slocum, W., Ziemer, D.C., Culler, S.D., Cook, C.B., et al., 2005,
Patient Adherence Improves Glycaemic Control, Diabetes Educ 31 (2) : 240-
250.
Samuel, G.K., Chhabra, J., Fernandez, M.L., Vega-López, S., Perez, S.S., Damio,
G., et al., 2011, Determinants of Fasting Plasma Glucose and Glycosylated
Hemoglobin Among Low Income Latinos with Poorly Controlled Type 2
Diabetes, J Immige Minor Health 13 (5) : 809-817.
Shah, R.S., and Cole, J.W., 2010, Smoking and stroke : the more you smoke the
more you stroke, Expert Rev Cardiovasc Ther 8 (7) : 917-932.
Shams, N., Amjad, S., Kumar, N., Ahmed, W., and Saleem, F., 2016, Drug Non-
Adherence in Type 2 Diabetes Mellitus; Predictors and Associations, J Ayub
Med Coll Abbottabad 28 (2) : 302-307.
Tan, X., Patel, J., and Chang, J., 2014, Review of The Four Item Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS-4) and Eight Item Morisky Medication
Adherence Scale (MMAS-8), Inov Pharm 5 (3) : 165.
Wong, M.C.S, Wu, C.H.M., Wang, H.H.X., Li, H.W., Hui, E.M.T., et al., 2015,
Association Between the 8-Item Morisky Medication Adherence Scale
(MMAS-8) Score and Glycaemic Control Among Chinese Diabetes Patients,
J Clin Pharmacol 55 (3) : 279-287.
World Health Organization (WHO), 2016, World Health Day 2016 : Global Report
on Diabetes, Geneva.
Yu, P.C., Bosnyak, Z., Ceriello, A., 2010, The Importance of Glycated
Haemoglobin (HbA1c) and Postprandial Glucose (PPG) Control on
Cardiovascular Outcomes in Patients with Type 2 Diabetes, Diabetes Res
Clin Pract 89 : 1-9.
Zhu, V.J., Tu, W., Marrero, D.G., Rosenman, M.B., and Overhage, J.M., 2011,
Race and Medication Adherence and Glycemic Control: Findings from an
Operational Health Information Exchange, AMIA Annu Symp Proc 2011 :
1649-1657.
Zongo, A., Guénette, L., Moisan, J., Grégiore, J., 2016, Predictive Validity of Self-
Reported Measures of Adherence to Noninsulin Antidiabetes Medication
against Control of Glycated Hemoglobin Levels, Can J Diabetes 40 (1) : 58-
65.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Ketaatan Ketaatan adalah tingkat Kategorikal 1 = taat
terapi perilaku dari seseorang yang 2 = tidak taat
mendapatkan pengobatan Berdasarkan
sesuai dengan rekomendasi skor MMAS-8
tenaga kesehatan (WHO,
2003).
Ketaatan terapi diukur dengan
MMAS-8 dan dikategorikan
menjadi taat (skor 6-8), dan
tidak taat (skor < 6) (Shams et
al., 2016).
Glukosa GDS merupakan kadar glukosa Rasio 1 = terkontrol
Sewaktu pada darah yang diambil pada (≤ 135 mg/dL)
(GDS) waktu tertentu tanpa Diubah 2 = tidak
memperhatikan waktu makan menjadi terkontrol (>
(Chisholm-Burns et al., 2016). kategorikal 135 mg/dL)
GDS dilihat dari rekam medis
pada hari pengambilan data.
GDS dikatakan terkontrol
apabila ≤ 135 mg/dL
(Rasmussen et al., 2014).
Glukosa GDP menunjukkan produksi Rasio 1 = terkontrol
Puasa glukosa oleh hepar selama (80-130
(GDP) waktu puasa (Chisholm-Burns Diubah mg/dL)
et al., 2016). GDP dilihat dari menjadi 2 = tidak
rekam medis pada hari kategorikal terkontrol (>
pengambilan data. Target GDP 130 mg/dL)
untuk pasien diabetes adalah
80-130 mg/dL (ADA, 2017).
Usia Lama hidup subjek yang Rasio 1 = 40-60
dihitung sejak lahir hingga tahun
waktu pengambilan data. Usia Diubah 2 = ≥ 60 tahun
subjek didapatkan dengan menjadi
melihat rekam medis. kategorikal
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Pendidikan Pendidikan formal terakhir Kategorikal 1 = ≤ SMP
yang dijalani oleh subjek 2 = > SMP
berdasarkan ijazah terakhir
yang diperoleh. Pendidikan
subjek didapatkan dengan
melihat rekam medis.
BMI Proporsionalitas antara tinggi Rasio 1 = <23 kg/m2
badan dengan berat badan. 2 = ≥ 23 kg/m2
Untuk orang Asia, BMI Diubah
dikatakan normal apabila <23 menjadi
kg/m2 (Wong et al., 2015) kategorikal
Lama Lama waktu yang dilalui Rasio 1 = ≤ 10 tahun
menderita subjek sejak dokter 2 = > 10 tahun
DM menegakkan diagnosis DM Diubah
hingga hari pengambilan data. menjadi
kategorikal
Merokok Kegiatan menghisap asap Kategorikal 1 = merokok
tembakau yang dibakar. Yang 2 = tidak
termasuk dalam kategori merokok
merokok adalah perokok aktif
atau yang pernah merokok
setidak-tidaknya 5 tahun yang
lalu, dan perokok pasif (subjek
yang menghirup asap rokok)
(Chidoziel et al., 2014; Shah
and Cole, 2010).
Olahraga Gerakan tubuh dengan Kategorikal 1 = olahraga
intensitas sedang untuk 2 = tidak
meningkatkan kebugaran fisik olahraga
minimal 3 hari tiap minggu
(ADA, 2017).
Polifarmasi Kondisi pasien mengkonsumsi Kategorikal 1 = ya
lebih dari 5 jenis obat tiap 2 = tidak
harinya (Bushardt et al., 2008).
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Jenis Macam obat yang diberikan Kategorikal 1 = tunggal
Pengobatan kepada pasien. Jenis 2 = kombinasi
pengobatan dibagi menjadi 2,
yakni tunggal dan kombinasi.
Tunggal berarti pasien hanya
mendapatkan 1 obat,
kombinasi berarti pasien
mendapatkan 2 jenis obat atau
lebih (baik obat oral semua,
maupun kombinasi oral-
insulin) (Pablos-Velasco et al.,
2014).
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Zα = Nilai statistik Zα pada kurva normal standart pada tingkat kemaknaan
P = Prevalensi ketaatan terapi diabetes mellitus menurut pustaka (Zongo et
al., 2016)
Q = 1-P
d = Presisi absolut yang dikehendaki
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Erica Kusuma Rahayu Sudarsono lahir di Grobogan, 18
November 1996 merupakan anak satu-satunya dari pasangan
Alm. Sudarsono dan Oerip Rahajoe. Penulis menempuh
pendidikan di SD Negeri 2 Kuwu 2002 – 2008, SMP Negeri 1
Kradenan 2008-2011, SMA Sedes Sapientiae Semarang 2011-
2014, dan pada tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama
menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi USD, penulis aktif
dalam mengikuti kegiatan seperti panitia Pharmacy
Performance and Road to School 2016, anggota Pos Kesehatan Kotabaru, dan
anggota Patient Counseling Club. Penulis pernah mendapat juara 1 dalam lomba
Olimpiade Farmasi Indonesia IX 2017 bidang farmakologi yang diadakan oleh
Ristekdikti dan IAI di Universitas Islam Indonesia, dan juara 3 dalam lomba
Olimpiade Farmasi Indonesia – Pharmacito 2016 yang diadakan oleh Universitas
Muhammadyah Yogyakarta.
29