Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA RANGKAIAN LISTRIK

PRAKTIKUM ANALISA RANGKAIAN LISTRIK 1

Dosen Pengampu :

Albert Sudaryanto, S. ST., M.T.

Disusun oleh :

Risma Alfiyani (194308062)

TEKNIK PERKERETAAPIAN 3A

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

KOTA MADIUN

2020/2021
Hukum Ohm dan Rangkaian Resistor
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum hukum ohm dan rangkaian resistor ini adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari dan menganalisa kode gelang resistor dan mengukur nilai
resistor dengan multimeter.
2. Mempelajari dan menganalisa hubungan arus listrik, tegangan listrik
dan hambatan listrik yang lebih dikenal dengan hukum Ohm.

2. Teori Dasar
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin
dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi
tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir sesuai
dengan hukum Ohm. Resistor merupakan salah satu komponen yang
paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam
komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Satuan Resistor adalah
Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari
nama Georg Ohm.
Identifikasi warna gelang resistor terdapat 2 macam yaitu
identifikasi empat pita yang terdiri dari empat pita warna yang dicetak
mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua
digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol
yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat
merupakan toleransi harga resistansi. Identifikasi lima pita digunakan pada
resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan
harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi,
pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Berikut
adalah tabel identifikasi warna gelang resistor.
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir di
dalam suatu rangkaian listrik akan berbanding lurus dengan tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Atau secara
matematis dapat ditulis:

Dimana V adalah tegangan listrik (Volt), I adalah arus listrik


(Ampere) dan R adalah hambat listrik (Ohm).

3. Rangkaian Percobaan
Berikut adalah rangkaian percobaan pada praktikum ini :
- Percobaan Pengukuran Hambatan Resistor

- Percobaan Hukum Ohm

4. Peralatan Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Resistor 1KΩ, 3KΩ, 5KΩ, dan10KΩ masing-masing sebanyak 1 buah.
2. Amperemeter 1 buah
3. Voltmeter 1 buah
4. Sumber Tegangan DC 1 buah
5. Kabel penghubung secukupnya

5. Prosedur Percobaan
- PERCOBAAN PENGUKURAN HAMBATAN RESISTOR
1. Bacalah kode gelang-gelang warna pada resistor.
2. Catat dan hitunglah toleransinya pada tabel hasil percobaan.
3. Ukurlah nilai hambatan pada resistor menggunakan multimeter.
4. Hitunglah nilai resistor yang didapatkan dari hasil pembacaan
gelang dan pengukuran apakah masuk dalam toleransi.
5. Analisalah mengapa terjadi perbedaan hasil pengukuran.

- PERCOBAAN HUKUM OHM


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 2 pada papan rangkaian atau
project Board.
2. Pasanglah alat ukur pada rangkaian pengujian yang sudah dibuat,
pasang voltmeter paralel dengan resistor dan ampere meter seri
dengan resistor.
PERHATIAN: Untuk pengukuran arus pastikan multimeter pada
bagian ampere atau multimeter akan rusak.\
3. Nyalakan sumber tegangan secara bertahap dari 1-10V dan
amatilah arus listrik dan tegangan listrik yang terukur.
4. Catatlah hasil pengamatan anda dalam tabel.
5. Gantilah resistor dengan ukuran lainnya yang tersedia.

6. Hasil Percobaan
Tabel 1. Pengukuran Resitor
No Penghit Kode Warna Nilai Nilai Nilai Apakah
ungan Resistor Resistor Range Hambatan Masih
Gelang (Berdas Hambatan Resistor Masuk
arkan Resistor (Berdasar Dalam
Warna ) Berdasar Pengukuran) Toleransi?
Toleransi (Ω) (Ya/Tidak)
(Ω)
1. Coklat - Hitam – 1000 Ω - 1kΩ Ya
Merah
2. Jingga – Hitam 3000 Ω - 3kΩ Ya
– Merah
4 Gelang
3. Hijau – Hitam – 5000 Ω - 5kΩ Ya
Merah
4. Coklat – Hitam 10000 Ω - 10kΩ Ya
– Jingga
5.

6.
5 Gelang

7.
8.

Tabel 2. Hukum Ohm


No. Nilai Resistor Nilai Tegangan Tegangan Pada Arus
(Ω) Masukan (V) Hambatan Resistor (V) (A)
1. 1V 1V 0.001
2. 2V 2V 0.002
3. 3V 3V 0.003
4. 4V 4V 0.004
5. 1k 5V 5V 0.005
6. 6V 6V 0.006
7. 7V 7V 0.007
8. 8V 8V 0.008
9. 9V 9V 0.009
10. 10 V 10 V 0.01
11. 1V 1V 0.0003
12. 2V 2V 0.0006
13. 3V 3V 0.001
14. 4V 4V 0.0013
15. 3k 5V 5V 0.0016
16. 6V 6V 0.002
17. 7V 7V 0.0023
18. 8V 8V 0.0026
19. 9V 9V 0.003
20. 10 V 10V 0.0033
21. 1 1V 0.0002
22. 2 2V 0.0004
23. 3 3V 0.0006
24. 4 4V 0.0008
25. 5k 5 5V 0.001
26. 6 6V 0.0012
27. 7 7V 0.0014
28. 8 8V 0.0016
29. 9 9V 0.0018
30. 10 10V 0.002
31. 10k 1 1V 0.0001
32. 2 2V 0.0002
33. 3 3V 0.0003
34. 4 4V 0.0004
35. 5 5V 0.0005
36. 6 6V 0.0006
37. 7 7V 0.0007
38. 8 8V 0.0008
39. 9 9V 0.0009
40. 10 10V 0.001

7. Tugas Praktikum
1. Dari data pembacaan nilai hambatan resistor yang di dapat apakah
semua resistor masuk range toleransi?
Jawab : Dari data pembacaan nilai hambatan resistor yang di dapat,
semua resistor menunjukkan nilai yang masih masuk range toleransi
yang telah dihitung sesuai nilai kode gelang.

2. Dari data yang anda dapat buatlah grafik tegangan terhadap arus listrik.

Grafik Tegangan - Arus


0.01

0.01
f(x) = 0 x + 0
0.01
Arus (A)

0.01

0
f(x) = 0 x − 0
0
f(x) = 0 x − 0
0 f(x) = 0 x − 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tegangan (V)

3. Dari grafik yang sudah anda buat, dengan menggunakan regresi linier,
carilah persamaan regresi linier untuk grafik tersebut.
Jawab : Berikut adalah penghitungan regresi linier dari grafik di atas
Tegangan Arus
Hambatan X2 Y2 XY
(X) (Y)
1kΩ 1V 0.001 1 0.00001 0.001
2V 0.002 4 0.00004 0.004
3V 0.003 9 0.00009 0.009
4V 0.004 16 0.000016 0.016
5V 0.005 25 0.000025 0.025
6V 0.006 36 0.000036 0.036
7V 0.007 49 0.000049 0.049
8V 0.008 64 0.000064 0.064
9V 0.009 81 0.000081 0.081
10V 0.01 100 0.0001 0.1
Jumlah 55V 0.055 385 0.00385 0.385

(n)(XY )  (X )(Y )


b
(n)(X 2 )  (X ) 2
__ ___
a  Y  b. X
(10 )( 0.385 )−(55)(0.055)
Sehingga : b=
10 ( 385 )−(55)2
3,85−3,025
b=
825
b = 0.001
a = 0.0055 – (0.001)(5,5)
a = 0.0055 – 0.0055
a=0
Maka, persamaan regresinya adalah Y = 0.001X. Dari perhitungan
diatas dapat kita amati bahwa nilai b sama dengan 1/R. Sehingga untuk
regresi hambatan lainnya diperoleh sebagai berikut :
No. Nilai Resistor (Ω) Persamaan Regresi Linier
1 1 K Y = (0,001)X
2 3 K Y = (0,00033)X
3 5 K Y = (0,0002)X
4 10 K Y = (0,0001)X
4. Dari persamaan linier yang sudah anda dapat tentukan berapa
hambatan resistor. Bandingkan hasil pengukuran dengan besar
hambatan resistor yang sebenarnya. Jelaskan jawaban anda.
Jawab :
Misal untuk nilai resistor 10K dengan persamaan regresinya Y=
0.0001X, dimana Y merupakan arus (A) dan X merupakan tegangan
(V) yang bernilai 4 Volt maka :
Y = 0.0001 (4)
= 0.0004 A
Untuk mencari resistor adalah sebagai berikut :
X
R=
Y
4V
R=
0.0004 A
R = 10.000 Ω
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai hambatan resistor
dari hasil pengukuran sama dengan hambatan resistor yang
sebenarnya. Pada persamaan linier tersebut kontanta X bernilai sama
dengan 1/R, dimana R merupakan besar hambatan yang sudah
ditentukan.

5. Ulangilah percobaan untuk nilai resistor yang lainnya, kemudian


buatlah hubungan matematika antara tegangan listrik, arus listrik dan
hambatan listrik. Bandingkan dengan hukum Ohm.
Jawab : Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
nilai arus berbanding lurus dengan tegangan dan hambatannya. Nilai
arus akan sama dengan tegangan dibagi dengan hambatannya. Hal
tersebut sesuai dengan hukum Ohm yang secara matematika ditulis
sebagai berikut :
V = I.R

8. Analisa Data
Analisa dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
- Percobaan Pengukuran Hambatan Resistor
Dari data yang telah didapat dari pengukuran hambatan resistor dengan
menghitung kode warna gelang didapatkan nilai hambatan yang sama
dengan pengukuran melalui simulasi yang dilakukan. Oleh karena itu
nilai yang didapatkan dari hasil pengukuran masuk dalam range nilai
hambatan yang ditentukan dalam penghitungan kode gelang resistor.
- Percobaan Hukum Ohm
Dari data yang telah didapat dari pengukuran pada simulasi bernilai
sama dengan penghitungan yang dilakukan dengan menggunakan
rumus hukum ohm. Namun pada pengukuran pada simulasi jika
menggunakan satuan Ampere (A) maka hasil tidak dapat seluruhnya
terbaca (terbaca : 0,00) karena adanya keterbatasan dalam
menampilakn digit angka dalam jumlah banyak. Untuk mengetahui
nilai pasti dari hasilnya dapat dilakukan dengan mengubah satuan
Ampere (A) menjadi milliampere (mA).

9. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah adanya kesamaan pada hasil
pengukuran besar hambatan antara pengukuran dengan menggunakan kode
gelang dengan menggunakan simulasi dan masih dalam range nilai yang
telah ditentukan pada kode gelang. Sedangkan pada percobaan kedua
dapat kita ketahui bahwa adanya hubungan antara arus, tegangan, dan
hambatan dalam suatu rangkaian listrik. Hubungannya adalah tegangan
pada suatu rangkaian berbanding lurus dengan arus dan hambatannya. Hal
tersebut lebih dikenal dengan Hukum Ohm.

Anda mungkin juga menyukai