Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Fisika 2

Modul 3 – Jembatan Wheatstone


Afnan Prasetyawan Akmal / 19524045
Asisten: Isro Dandi.
Tanggal Praktikum: 1 Juli 2020
19524045@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknik Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak – Jembatan Wheatstone yaitu rangkaian untuk Setelah itu dihitung menggunakan rumus seri-paralel.
mencari suatu hambatan yang belum diketahui. Jika nilai
nilai semua resistor sama, maka tegangan potensial sama Komponen jembatan Wheatstone hanya Galvanometer
dengan nol. Untuk mengukur nilai arus, ampermeter diseri dan resistor atau bahan resistif. Jika terdapat rangkaian
dengan rangkaian. Jika salah satu nilai hambatan jembatan Wheatstone berisi R1, R2, R3 yang sudah
dinaikkan, maka nilai tegangan yang terukur juga naik. diketahui nilainya, Galvanometer dan Rx. Untuk mencari
nilai Rx, nilai R1 atau R3 diubah sampai Galvanometer
Kata kunci – Jembatan Wheatstone, Galvanometer tidak mendeteksi arus yang mengalir. Kemudian, catat nilai
R1, R2, R3 lalu hitung dengan rumus : Rx = R2.R3/R1.
I. PENDAHULUAN
III. METODE PRAKTIKUM
A. Latar Belakang
Pertama, membuka link TinkerCad. Kemudian, login.
Pada suatu konduktor, terdapat nilai hambatan. Nilai
Selanjutnya, memilih “Circuit” dan mengklik “Create new
hambatan tersebut dapat diperoleh dengan ohmmeter.
circuit”. Lalu, membuat rangkaian jembatan Wheatstone
Namun jika tidak, nilai hambatan tersebut juga dapat
dengan komponen yang ada di TinkerCad seperti baterai 9v,
diperoleh dengan jembatan Wheatstone. Jembatan
breadboard, resistor, dan multimeter. Setelah merangkai
Wheatstone juga diterapkan untuk mencari nilai kebocoran
sesuai ketentuan, kemudian mencari nilai arus dan tegangan.
pada kabel.
Setelah itu, mencatat hasil pengukuran arus dan tegangan
B. Tujuan pada lembar kerja.
Praktik ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik atau
sifat dari jembatan Wheatstone, mengetahui cara merangkai IV. HASIL DAN ANALISIS
rangkaian tersebut, dan mengetahui pengaruh perubahan A. Percobaan 1
salah satu nilai resistor terhadap nilai tegangan dan nilai
Tabel 1. R2=R3= 100 ohm
arus.
N R1 (Ω) R4 (Ω) I1 (mA) I2 (mA)
II. TINJAUAN PUSTAKA o
1 50 100 59.0 44.2
2 150 220 35.6 27.8
3 220 500 27.9 14.9
4 300 1300 22.4 6.40
5 1200 2200 6.91 3.91
6 1400 2400 5.99 3.59
7 1800 2800 4.73 3.10
8 2200 3200 3.91 2.72
9 2500 3500 3.46 2.50
10 3000 4000 2.90 2.19
Pada tabel tersebut terlihat bahwa seiring dengan kenaikan
Jembatan Wheatstone merupakan suatu rangkaian yang nilai hambatan R1 dan R4, nilai arus I1 dan I2 menurun.
tidak bisa ditentukan hambatan penggantinya dan dipakai
untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan B. Percobaan 2
pengukuran terhadap suatu hambatan yang nilainya relatif Tabel 2. R1=R2=R3= 100 ohm
sangat kecil. Cara mencari hambatan penggantinya yaitu
N R4 (Ω) Vc-d (V)
jika perkalian silang antara R1 dan R3 = R2 dan R4, maka
o
hambatan penggantinya dihitung dengan rumus seri-paralel.
1 100 0
Namun jika perkalian R1 dan R3 tidak sama dengan R2 dan
R4, maka harus disusun dengan susunan baru. Rumus : 2 220 1,67
3 500 2.97
Ra = R1.R2/(R1+R2+R5) 4 1300 3.82
Rb = R1.R5/(R1+R2+R5) 5 2200 4.08
Rc = R2.R5/(R1+R2+R5) 6 2400 4.11
7 2800 4.16
8 3200 4.19
9 3500 4.22
10 4000 4.25
Terlihat pada tabel tersebut bahwa semakin bertambah nilai
hambatan R4, semakin naik nilai tegangan yang terukur.

V. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktik tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pada jembatan Wheatstone, jika semua resistor
bernilai sama maka tegangannya 0. Ketika salah satu nilai
resistor diubah, maka nilai tegangan nya juga berubah bisa
positif atau negatif (berubah arah).

VI. DAFTAR PUSTAKA


Modul praktikum fisika 2 unit 3 – Jembatan Wheatstone

https://rumusrumus.com/jembatan-wheatstone/ (diakses
pada 4 Juli 2020)

https://idschool.net/smp/fisika-smp/susunan-hambatan-
jembatan-wheatstone/ (diakses pada 4 Juli 2020)

VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai