NIM : 205090701111005
Kelompok : C-1
Korektor Asisten
............................... ...............................
...... CO Asisten
Charissa Arik W
Catatan:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
Tanggal Masuk Revisi : ______________________________________________________
Pukul : ______________________________________________________
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Pada percobaan penguat kelas A menggunakan bias pembagi tegangan ini, tujuan
yang ingin dicapai adalah dapat dilakukannya pengukuran, pengamatan dan dapat
dipelajarinya karakteristik dari penguat kelas A yang menggunakan bias pembagi
tegangan.
1.2 DASAR TEORI
Rangkaian penguat kelas A umum diterapkan dalam skala sinyal kecil karena
linieritasnya paling bagus, tetapi efisiensinya rendah. Operasi kelas A bekerja sepanjang
360° dari siklus sinyal AC sehingga memberikan linieritas yang bagus tetapi efisiensi yang
dihasilkan rendah, dan maksimum hanya sampai 25%. Mengingat arus bias penguat terus
mengalir sepanjang siklus, hamburan daya menjadi besar (A.D, Arianto, & Sriyanto, 2011).
Penguat kelas A dengan system bias pembagi tegangan, setiap penguat mempunyai dua
garis beban, yaitu garis beban DC dan garis beban AC. Garis beban DC diperoleh dari IC(sat)
dan VCE(cut-off) di rangkaian ekivalen DC, sedangkan garis beban AC diperoleh dari IC(sat)
dan VCE(cut-off) di rangkaian ekivalen AC. Sebuah penguat, jika penguatannya berlebih, maka
akan terjadi kemungkinan sinyal output dari penguat tersebut akan terpotong puncaknya.
Maka, pada penguat kelas A titik Q diatur agar tepat berada di tengah-tengah suatu garis
beban agar output dari penguatan sinyal kelas A tidak terpotong.
Rangkaian bias pembagi tegangan sering disebut dengan bias sendiri (self-bias).
Penguat transistor pada umumnya lebih banyak menggunakan rangkaian bias jenis ini,
karena stabilitasnya sangat baik. Rangkaian bias pembagi tegangan terdiri atas empat buah
resistor, yaitu: R1, R2, RC dan RE. Resistor R1 akan menjamin bahwa persambungan
kolektor-basis mendapatkan bias maju. Oleh karena itu, dengan adanya pembagi tegangan
R1 dan R2 akan menjamin bahwa transistor dapat bekerja pada daerah aktif. RC sebagai
resistansi beban kolektor, dan RE sebagai stabilisasi dc. Gambar 1.1 menunjukkan
rangkaian penguat dengan bias pembagi tegangan.
Gambar 1.1 Rangkaian penguat dengan bias pembagi tegangan
(Surjono, 2007).
Rangkaian bias pembagi tegangan adalah rangkaian dari transistor dengan konfigurasi
(CE). Pada konfigurasi ini, kaki Emitter di groundkan. Transistor yang digunakan dalam
rangkaian bias pembagi tegangan adalah transistor NPN. Digunakan transistor NPN karena
diperlukan arus yang mengalir dari kolektor ke emitter. Bentuk umum dari rangkaian bias
pembagi tegangan adalah 2 buah resistor yang disusun parallel. Resistor pertama terhubung
dengan VCC dan kaki basis transistor, dan resistor kedua terhubung dengan kaki basis
transistor dan dihubung singkat dengan ground.
(Surjono, 2007)
BAB II
METODOLOGI
2.2.2 Pengukuran Tegangan VCE, Arus Basis dan Arus Kolektor Transistor
Tegangan VCE transistor diukur dengan dihubungkannya kaki (+)
voltmeter ke titik C dan kaki (-) voltmeter ke titik E. Kemudian arus IB (=I2)
diukur dengan ditempatkannya amperemeter di posisi I2. Hasil pengukuran
dibaca melalui amperemeter DC. Arus IC (=I3) diukur dengan ditempatkannya
amperemeter di posisi I3. Hasil pengukuran dibaca melalui amperemeter DC.
2.2.3 Penerapan Sinyal ac pada Masukan Penguat dengan Amplitudo
0,01V(peak)
Keluaran signal generator dihubungkan ke masukan rangkaian penguat
dengan dihubungkannya saklar S1. Masukan oscilloscope channel 1 (CH1)
dihubungkan ke titik X rangkaian penguat. Coupling DC dipilih pada CH1 &
CH2 oscilloscope. Signal generator diatur agar menghasilkan sinyal ac
berbentuk gelombang sinus, dengan amplitude 0,01 V(peak) dan frekuensi 1 kHz.
2.2.4 Pengukuran Tegangan ac di Basis Transistor
3.2 PERHITUNGAN
3.4 PEMBAHASAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
A.D, N., Arianto, R., & Sriyanto, B. (2011). Model Sistem Penguat Daya Audio Ragam
Linier. Diponegoro University Institutional Repository.
Amos, S., & James, M. (2000). Principles of Transistor Circuits Ninth Edition. Woburn:
Newnes.
Surjono, H. D. (2007). Elektronika Teori dan Penerapan. Jember: Penerbit Cerdas Ulet
Kreatif.