Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami bagaimana transistor bekerja
2. Memahmi kegunaan transistor sebagai sumber arus dan cermin arus.
3. Memahami kegunaan cermin arus pada rangkaian
4. Merangkai rangkaian transistor sebagai sumber arus dan cermin arus
menggunakan transistor.

II. DASAR TEORI


A. TRANSISTOR SEBAGAI SUMBER ARUS
Transistor dapat bertindak sebagai sumber arus dalam suatu rangkaian dengan
mengendalikan arus yang mengalir melalui beban menggunakan tegangan
masukan. Hal ini dicapai dengan menggunakan transistor dalam konfigurasi
common-emitor dan dengan membiaskan transistor secara tepat.

Gambar 1 Rangkaian Transistor sebagai sumber arus

Dalam konfigurasi ini, arus kolektor pada dasarnya dikendalikan oleh


tegangan basis-emitor, yang pada gilirannya dikendalikan oleh tegangan masukan.
Hal ini memungkinkan rangkaian untuk mempertahankan arus konstan melalui
beban, terlepas dari perubahan tegangan input atau resistansi beban.

B. TRANSISTOR SEBAGAI CERMIN ARUS


Rangkaian cermin arus umumnya terdiri dari dua transistor utama, meskipun
perangkat lain seperti FET juga dapat digunakan. Beberapa rangkaian cermin saat ini
mungkin menggunakan lebih dari dua transistor untuk memungkinkan tingkat kinerja
ditingkatkan.
Rangkaian ini disebut cermin arus karena menyalin atau mencerminkan arus
yang mengalir dalam satu perangkat aktif ke perangkat lain, menjaga arus keluaran
tetap konstan terlepas dari pembebanan.
Arus yang dicerminkan dapat berupa arus konstan, atau dapat berupa sinyal
yang bervariasi tergantung pada kebutuhan dan rangkaian. Secara konseptual, cermin
arus ideal hanyalah penguat arus pembalik ideal yang membalikkan arah arus juga
atau merupakan sumber arus yang dikendalikan arus (CCCS). Cermin arus digunakan
untuk memberikan arus bias dan beban aktif ke rangkaian.
Rangkaian dasar cermin arus transistor ditunjukkan pada diagram di bawah
ini.

Gambar 2 Rangkaian Cermin Arus

Rangkaian ini terdiri dari dua transistor, salah satunya memiliki basis dan kolektor
terhubung dan yang lainnya tidak. Sambungan basis kedua transistor kemudian
dihubungkan, begitu pula emitor yang juga dihubungkan ke Ground.
Dalam hal pengoperasian rangkaian, sambungan basis emitor transistor
pertama bertindak seperti dioda karena kolektor dan basis dihubungkan bersama.
Arus yang masuk ke transistor pertama diatur secara eksternal oleh komponen
lain, dan sebagai hasilnya terdapat tegangan tertentu yang dibangun di persimpangan
basis emitor transistor pertama. Karena tegangan basis emitor pada kedua transistor
adalah sama, arus dalam satu transistor akan sama persis dengan arus transistor kedua,
dengan asumsi kedua transistor cocok secara akurat. Oleh karena itu arus yang
mengalir ke transistor pertama akan dipantulkan ke transistor kedua dan kemudian ke
beban R1.

Ada beberapa pemanfaatan cermin arus diantaranya:


1. Penguat Operasional (Op-Amp): Current mirror digunakan dalam desain
penguat operasional (op-amp) untuk menghasilkan referensi arus. Ini
memungkinkan op-amp untuk beroperasi dalam mode penguatan arus yang
konstan, yang sangat penting dalam aplikasi seperti penguat tegangan yang
presisi.
2. Pembangkit Arus (Current Source): Current mirror digunakan untuk membuat
sumber arus yang stabil dan terukur. Sumber arus ini digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk sensor suhu, pengatur LED, pengukuran arus, dan berbagai
aplikasi presisi lainnya.
3. Pengatur Tegangan (Voltage Regulator): Current mirror digunakan dalam
sirkuit pengatur tegangan untuk mempertahankan tegangan keluaran yang konstan
meskipun beban atau tegangan masukan berubah.
4. Pengontrol Biaya (Current Steering): Dalam sirkuit digital dan komunikasi
serat optik, cermin arus dapat digunakan untuk mengendalikan arus dalam
berbagai cabang sirkuit, sehingga mengarahkan arus dengan presisi.
5. Referensi Tegangan (Voltage Reference): Current mirror digunakan dalam
pembuatan referensi tegangan yang stabil dan terukur dalam sirkuit analog.
6. Pengukuran dan Instrumen Pengujian: Current mirror digunakan dalam alat
pengukuran dan instrumen pengujian untuk memastikan bahwa alat tersebut
memberikan hasil yang konsisten dan akurat.
7. Keamanan dan Deteksi Arus: Dalam sirkuit keamanan, seperti sistem deteksi
kebocoran arus, cermin arus digunakan untuk memantau arus dan mendeteksi
ketidaksesuaian yang dapat menunjukkan bahaya.
8. Pengatur Kecepatan dan Posisi Motor: Current mirror dapat digunakan dalam
sistem pengaturan kecepatan dan posisi motor untuk menghasilkan arus referensi
yang diperlukan untuk mengontrol motor dengan presisi.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Transistor BJT BC107 pnp dan npn
2. Resistor
3. Power Supply
4. Multimeter

IV. LANGKAH KERJA


A. TRANSISTOR SEBAGAI SUMBER ARUS
1. Atur Vcc = 10 volt, RC = 1 Kohm, RE = 330 ohm, VBB = 3 volt.
2. Ukur arus kolektor (IC), IE dan tegangan VCE
3. Ubah Rc = 2,2k ohm dan ukur arus kolektor (IC), IE dan tegangan VCE
4. Ulangi Langkah 1 dan 2 untuk VBB = 5 volt
5. Gambarkan Garis Beban DC dari Langkah 1 s/d 3

B. TRANSISTOR SEBAGAI CERMIN ARUS


1. Atur VCC = 10 volt, Rx = 1 Kohm, RL = 330 ohm, Vload = 3 volt.
2. Ukur arus kolektor (IX), IE2 dan tegangan VCE1 dan VCE2
3. Ubah RL = 820 ohm dan ukur arus kolektor (IX), IE2 dan tegangan VCE1 dan
VCE2
4. Ulangi Langkah 1 dan 2 untuk Vload = 5 volt
5. Gambarkan Garis Beban DC untuk Q1 dan Q2 dari Langkah 1 s/d 3
V. HASIL PENGAMATAN
A. TRANSISTOR SEBAGAI SUMBER ARUS

VCC (v) RC (Ω) RE (Ω) VBB (v) IC (mA) IE (mA) VCE (v)

10 1k 470 3

10 2,2k 470 3

10 1k 470 3

10 2,2k 470 3

B. TRANSISTOR SEBAGAI CERMIN ARUS

VCC (v) RX (Ω) RL (Ω) VLoad (v) IC (mA) IX (mA) IE (mA) VCE1 (v) VCE2 (v)

10 1k 470 3

10 2,2k 470 3

10 1k 470 3

10 2,2k 470 3

Anda mungkin juga menyukai