Anda di halaman 1dari 65

INSTRUMENT PENILAIAN

ASESMEN SMK BINAAN DAIHATSU

PT Astra Daihatsu Motor - CSR Department

2020

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


KATA PENGANTAR

Asesmen Pintar Bersama Daihatsu merupakan kegiatan evaluasi untuk SMK


Binaan Daihatsu sebagai tahapan penilaian implementasi program “Pintar
Bersama Daihatsu (PBD)” yang telah dilaksanakan SMK Binaan selama mengikuti
program ini.
Dalam proses asesmen ini, hal-hal yang akan dinilai meliputi 4 bagian, yaitu
“Umum, Budaya Industri, Hard Skill, dan Sarana Prasarana”. Asesmen Program
Pintar Bersama Daihatsu merupakan program evaluasi yang ditujukan tidak
hanya kepada jurusan khusus ( Teknik Kendaraan Ringan) namun juga menilai
implementasi program PBD di Sekolah.

Pembobotan nilai asesmen adalah sebagai berikut :

 Umum = Bobot Nilai 10 %


 Budaya Industri = Bobot Nilai 40 %
 Hardskill = Bobot Nilai 25 %
 Sarana Prasarana = Bobot Nilai 25 %

*Pengecekan melalui Dokumen [D] dan Lapangan [L]

Asesmen dilakukan oleh Asesor program pintar bersama Daihatsu yang ditunjuk
oleh PT Astra Daihatsu Motor, Tim Koordinator Wilayah dapat mengajukan SMK
yang dirasa sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan kegiatan asesmen
program PBD.
Intrumen ini digunakan sebagai panduan dalam kegiatan asesmen pintar
bersama Daihatsu, PT Astra Daihatsu Motor berhak untuk melakukan verifikasi
terhadap hasil asesmen yang telah di submit oleh SMK / Asesor sesuai
kebutuhan.

Kirana Belly
CSR Dept. Head

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


BAGIAN UMUM
(Bobot Nilai 10 %)

A. Status Sekolah

1. Hasil BAN [D]


A: Sekolah Terakreditas A (81-100 dari Jumlah Program Studi)
B: Sekolah Terakreditasi B (71-80 dari Jumlah Program Studi)
C: Sekolah Terakreditasi C (56 - 70 dari Jumlah Program Studi)
D: Belum di Akreditasi.

Juknis :

Dibuktikan dengan adanya dokumen hasil akreditasi sekolah, jumlahkan skor


akreditasi per program studi dan dirata-rata sesuai dengan jumlah program
studi di sekolah. (Contoh : Sekolah dengan 4 Program Studi dengan nilai
80,80,80,80 di rata-rata menjadi 80 sehingga mendapatkan skor B).

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Sertifikat Akreditasi BAN PT
 Agenda Akreditasi
 Daftar Hadir Assessor
 Foto Kegiatan & Notulen

2. Standar ISO [D]


A: ISO 9001:2015
B: ISO 9001:2008
C: Sudah Pernah mengikuti ISO namun Expired
D: Baru tahapan proses ISO

Juknis :
Dibuktikan dengan adanya lampiran scan sertifikat ISO Sekolah

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Sertifikat ISO
 Daftar Hadir Assessor & peserta
 Foto Kegiatan & Notulen

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


3. TUK Melakukan kegiatan LSP P1 4 Skema TKR [D]
A: Standar TUK LSP-P1/P3, 4 Skema TKR
B: 3 Skema TKR
C: 1-2 Skema TKR
D: Belum Pernah

Juknis :
Dibuktikan dengan adanya dokumen Lembaga Sertifikasi Propesi ( LSP ) di
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan berapa skema yang telah
diimplementasikan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Lisensi LSP
 Struktur TUK
 Paket Keahlian

4. Kerja Sama Sekolah dengan dunia industri [D]


A: 100% Kompetensi Keahlian yang ada kerja sama dengan Industri
B: 75% Kompetensi Keahlian yang ada kerja sama dengan Industri
C: 50% Kompetensi Keahlian yang ada kerja sama dengan Industri
D: < 50% Kompetensi Keahlian yang ada kerja sama dengan Industri

Juknis :
Cek doumen lampiran apabila ada kerja sama dari masing-masing program studi,
contoh ada 3 jurusan masing-masing jurusan ada kerja sama dibuktikan dengan
adanya lampiran MOU / Program Guru Tamu / magang dan PKL / yang
menunjang bukti kerja sama dengan DU/DI.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen kerjasama setiap kompetensi / MOU
 Dokumen PKL / Magang

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


B. Keterserapan Alumni

5. Keterserapan alumni (Kerja, Wirausaha, Vokasi sesuai bidang keahlian) [D]


A : keterserapan 80 % s/d 100.%
B : keterserapan 60 % s/d 79.%
C : keterserapan 40 % s/d 59.%
D : keterserapan < 40 %

Juknis
Dibuktikan dengan adanya dokumen BKK tentang keterserapan alumni secara
keseluruhan di SMK pada DUDI / Melanjutkan Studi / Wirausaha. Data yang
dicek adalah dokumen 1 tahun terakhir.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Data keterserapan alumni sekolah 1 tahun terakhir

6. Keterserapan lulusan TKR pada program keahlian teknik otomotif [D]


A : keterserapan lebih dari > 50%
B : keterserapan > 40%
C : keterserapan > 30%
D : keterserapan > 20%

Juknis
Dibuktikan dengan adanya dokumen BKK tentang keterserapan alumni Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) pada DUDI / Melanjutkan Studi / Wirausaha. Data yang
dicek adalah dokumen 1 tahun terakhir.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Data keterserapan alumni TKR 1 tahun terakhir

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


BUDAYA INDUSTRI
(Bobot Nilai 40 %)

A. 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)

1. Struktur pelaksana & Tupoksi 5S sekolah [D]


A: Ada Struktur Pelaksana & Tupoksi 5S di Level Sekolah dan sudah
ditandatangani kepala sekolah
B: Ada Struktur Pelaksana & Tupoksi 5S di Level Sekolah, tapi belum di
syahkan Kepala Sekolah
C: Ada Struktur Pelaksana & Tupoksi 5S di area TKR dan sudah di
tandatangani Kaprodi
D: Ada Struktur Pelaksana & Tupoksi 5S di area TKR, tapi belum di syahkan
Kaprodi.

Juknis
Dibuktikan dengan adanya lampiran dokumen pendukung, sesuaikan penilaian
dengan kelengkapan dokumen pendukung yang dilampirkan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Tupoksi struktur 5S
 Agenda kegiatan 5S
 Daftar guru yang sudah pelatihan 5S
 Sekretariat 5S

2. Sosialisasi 5S pada semua Warga sekolah [D/L]


A: Ada Kegiatan Sosialisasi kepada Seluruh Warga Sekolah yang terjadwal &
didokumentasikan
B: Ada kegiatan Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah , ada banner 5S di
seluruh sekolah
C: Ada kegiatan Sosialisasi 5S di TKR setiap kelas (terlihat banner atau tulisan
terkait 5S)
D: Ada kegiatan Sosialisasi 5S di TKR sesekali / tidak di semua kelas

Juknis
Dibuktikan dengan adanya lampiran dokumen pendukung kegiatan sosialisasi
yang disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pendukung yang dilampirkan
dan kondisi yang ada di lapngan.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
1. Pemateri/petugas sosialisasi 5S
2. Undangan sosialisasi 5S / Jadwal Sosialisasi
3. Daftar hadir pemateri dan peserta sosialisasi 5S
4. Dokumentasi / Foto sosialisasi 5S

3. Frekwensi Sosialisasi 5S pada semua Warga sekolah [D/L]


A: Ada di Setiap Kegiatan Sekolah
B: Ada Setiap Semester
C: Sosialisasi 1 Tahun Sekali
D: Tidak ada Sosialisasi

Juknis
Penilaian berdasarkan frekwensi sosialisasi 5S di kegiatan sekolah, dibuktikan
dengan dokumentasi / lampiran dokumen dan juga penilaian kondisi
dilapangan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Undangan / Jadwal Kegiatan Sosialisasi
 Dokumentasi / Foto Kegiatan

1. SEIRI ( Memilah sesuatu sesuai dengan kebutuhan atau tidak


dibutuhkan )

4. Memiliki penanggungjawab di setiap Area Kompetensi / Unit Kerja[D/L]


A: Terdapat PIC Ruangan di Setiap Area Kompetensi ( 100% )
B: Terdapat PIC Ruangan di 51-75 % Area Kompetensi
C: Terdapat PIC Ruangan di 26-50 % Area Kompetensi
D: Tidak ada PIC Ruangan

Juknis
Pengecekan PIC ruangan sebagai penanggung jawab di setiap ruangan yang ada
di Sekolah, dapat dibuktikan dengan adanya informasi PIC & Tanggung jawab
yang ditempel di area yang dimaksud.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto Penanggung Jawab di Area & Keterangan Job Description
 Tupoksi Penanggung Jawab

5. Memiliki area untuk barang tidak terpakai [D/L]


A: Ada area penyimpanan barang tidak terpakai, terpilah sesuai kelompoknya
dan mudah dijangkau.
B: Ada area untuk penempatan barang tidak terpakai, terpilah sesuai
kelompoknya.
C: Ada area untuk penempatan barang tidak terpakai , tapi bercampur / tidak
terpilah.
D: Tidak ada area untuk penempatan barang tidak terpakai.

Juknis
Area tidak terpakai tidak harus berupa ruangan, namun ada area khusus sebagai
penyimpanan barang tidak terpakai. dan juga standarisasi penempatan sesuai
dengan kaidah Seiri.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Area Barang Tidak Terpakai, Penjelasan penempatan sesuai
kelompok.

6. Daftar Inventaris barang tidak terpakai [D/L]


A: Ada Inventaris barang tidak terpakai, sesuai poin B dan secara periodik
dievaluasi kebutuhannya.
B: Ada Inventaris barang tidak terpakai dan sudah dikelompokan per item
barangnya.
C: Ada Inventaris barang tidak terpakai, tapi belum dikelompokan per item
barangnya.
D: Tidak ada Inventaris barang tidak terpakai.

Juknis
Daftar inventaris tidak terpakai merupakan rekap data barang yang ada di area
tidak terpakai dilengkapi dengan PIC barang serta due date penyimpanan dan
proses yang akan di lakukan, apakah di scrap atau di perbaiki atau disimpan.
Dibuktikan dengan adanya lampiran data inventaris barang tidak terpakai.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Dokumentasi Dokumen Inventaris, dan Foto Peletakan Daftar Inventaris
di Area Penyimpanan.

2. SEITON ( Meletakan barang sesuai dengan tempatnya ) Area


Kompetensi / Unit Kerja [D/L]

7. Identifikasi barang pada area penyimpanan


A: Ada Identitas Barang dalam semua tempat penyimpanan dan ada daftar
inventarisnya.
B: Ada Identitas Barang dalam tempat penyimpanan, dan sudah diterapkan
secara merata.
C: Ada Identitas Barang dalam tempat penyimpanan, tapi belum
menyeluruh.
D: Tidak ada identitas Barang dalam tempat penyimpanan.

Juknis
Dalam proses seiton standarisasi layout penyimpanan barang memerlukan
identifikasi di setiap penempatanya, pada poin ini, identifikasi dapat berupa
labeling nama barang.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi / Foto Identifikasi Labeling
 Data Inventaris barang

8. Penempatan Barang Sesuai dengan Standar layout 5S


A: Penempatan Barang Sesuai Standar Layout 5S di Setiap Kompetensi
B: Penempatan Barang Sesuai Standar Layout 5S di Area TKR & Area
Operasional
C: Penempatan Barang Sesuai Standar Layout 5S di Area TKR
D: tidak ada standar penempatan barang sesuai 5S.

Juknis
Penempatan barang disesuaikan dengan layout Seiton berupa identifikasi,
marking, labeling. Didukung dengan dokumen lampiran pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi / Foto Penempatan barang sesuai standar layout 5S
(Labeling, Marking, Layout Barang).

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


9. Implementasi Marking & Labeling di Sekolah [D/L]
A: Implementasi Label & Marking di Setiap Kompetensi
B: Implementasi Label & Marking di Jurusan TKR & Area Operasional
C: Implementasi Label & Marking di Jurusan TKR
D: tidak ada implementasi labeling & Marking.

Juknis
Implementasi Marking, labeling sebagai bentuk penerapan seiton di sekolah
untuk penempatan barang-barang baik berupa buku, alat praktik dan lainya.
Penilaian dilihat melalui cakupan implementasi marking dan labeling di area
sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi / Foto Penempatan Marking, Labeling, sesuai standar 5S di
area Sekolah.

10.Area parkir [D/L]


A: Terdapat Area parkir yang tertata rapi dengan ditunjang Layout Parkir ,
Marka, dan Peraturan Standar
B: Terdapat Area parkir yang tertata rapi
C: Ada Area Parkir namun belum ada standarisasi
D: Tidak ada area parkir.

Juknis
Penerapan seiton di area parkir berupa standarisasi layout dilengkapi dengan
Marka, Aturan kendaraan yang boleh masuk, slogan yang mencerminkan safety
serta implementasi sesuai dengan standar yang telah dibuat sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Area Parkir (Flow In / Out dan Marka)
 Dokumen Layout Area Parkir
 Foto pada saat tempat parkir digunakan
 Dokumen aturan standar kendaraan yang boleh parkir

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


11. Fasilitas Public (Taman/Kantin/Toilet) sudah mencerminkan Health &
Safety [L]
A: Terdapat fasilitas Publik yang mencerminkan Healthy & Safety
B: Terdapat fasilitas Publik yang mencerminkan Healthy / Safety
C: Terdapat fasilitas Publik di Sekolah
D: Fasilitas Publik tidak mencerminkan Health and Safety

Juknis
Fasilitas public di sekolah berupa Taman, Kantin, ataupun tempat istirahat
(toilet) mencerminkan kondisi yang sehat, bersih, dan rapi. Dibuktikan dengan
dokumentasi foto public area menyesuaikan dengan kaidah seiton baik marking,
labeling dan penempatan yang sesuai standar.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Healthy : Bersih,terdapat sirkulasi udara, Ada Tempat Sampah
 Safety : Pencahayaan cukup, Ada Rambu-Rambu Keselamatan, Rambu
Pendukung.

12.Memiliki Jalur Hijau untuk Pejalan kaki [L]


A: Ada Jalur hijau di seluruh area sekolah
B: Ada jalur hijau hanya di area TKR & Jurusan lain
C: Ada jalur hijau hanya di area TKR
D: Tidak ada Jalur Hijau.

Juknis
Jalur hijau merupakan jalur khusus untuk memisahkan antara pejalan kaki dan
kendaraan yang melintas di area sekolah, implementasi jalur hijau di sekolah
cakupanya menentukan penilaian.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Jalur Hijau di Sekolah dan Implementasi penggunaan jalur hijau oleh
warga sekolah.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


3. SEISO ( Melakukan dan memelihara kebersihan pada area kerja,
benda kerja dan peralatan kerja )

13.Area Tempat Belajar sudah bersih dan rapi [D/L]


A: Bersih dan tertata serta Terdapat ceklist kebersihan, Terdapat Petugas &
Jadwal Kebersihan Berkala
B: Bersih dan tertata serta Terdapat Petugas / Jadwal Kebersihan Berkala /
Ceklist kebersihan
C: Area tempat belajar sudah bersih dan rapi
D: Area tempat belajar tidak bersih & rapi.

Juknis
Tempat belajar berupa ruang kelas, laboratorium, ruang praktik, ataupun
bengkel yang telah tertata rapi dan bersih serta memenuhi dokumen
pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Ceklist Kebersihan
 Jadwal Kebersihan & Petugas
 Dokumentasi / Foto Area Tempat Belajar

14.Benda kerja dan peralatan kerja sudah bersih dan rapi [D/L]
A: Bersih dan tertata serta Terdapat ceklist kebersihan, Terdapat Petugas &
Jadwal Kebersihan Berkala
B: Bersih dan tertata serta Terdapat Petugas & Jadwal Kebersihan Berkala /
Ceklist kebersihan
C: Benda kerja bersih
D: Benda dan peralatan kerja tidak bersih.

Juknis
Penerapan Seiso / keberishan dalam benda kerja meliputi kondisi benda-benda
kerja di area kerja dan meliputi dokumen pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Kebersihan dan kerapian benda kerja
 dokumen ceklist kebersihan
 dokumen PIC Petugas
 Jadwal Kebersihan

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


15.Penyimpanan benda kerja, peralatan kerja dan sekitarnya bersih dan rapi
[D/L]
A: Bersih dan tertata serta Terdapat ceklist kebersihan, Terdapat Petugas &
Jadwal Kebersihan Berkala
B: Bersih dan tertata serta Terdapat Petugas & Jadwal Kebersihan Berkala /
Ceklist kebersihan
C: Tempat penyimpanan benda kerja / peralatan bersih
D: tempat penyimpanan benda kerja tidak bersih dan rapi.

Juknis
Penyimpanan benda kerja (alat tulis, alat praktik) pada area belajar baik di
bengkel, laboratorium. Selalu dijaga kebersihan dan kerapihanya sesuai dengan
adanya dokumen pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Kebersihan dan kerapian area penyimpanan
 dokumen ceklist kebersihan
 dokumen PIC Petugas
 Jadwal Kebersihan

16.Bangunan dan fasilitas lainnya bersih dan rapi [D/L]


A: Bersih dan tertata serta Terdapat ceklist kebersihan, Terdapat Petugas &
Jadwal Kebersihan Berkala
B: Bersih dan tertata serta Terdapat Petugas & Jadwal Kebersihan Berkala /
Ceklist kebersihan
C: Bangundan dan fasilitas umum bersih dan rapi
D: Bangunan dan fasilitas umum tidak bersih dan rapi

Juknis
Kebersihan fasilitas umum dan juga bangunan seperti Ruang Ibadah, Taman,
Kantin ataupun gedung serba guna di area sekolah tertata rapi serta bersih
sesuai dengan dokumen pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Kebersihan dan kerapian bangunan fasilitas umum di sekolah
 dokumen ceklist kebersihan
 dokumen PIC Petugas
 Jadwal Kebersihan

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


4. SEIKETSU ( Melakukan perawatan dengan adanya standarisasi )

17.Terdapat Standar Operasional Prosedure Pelaksanaan 5S [D/L]


A: Terdapat Standar Operasional Prosedur di Seluruh Area Sekolah
B: Terdapat Standar Operasional Prosedur 5S di TKR & di Area Operasional
C: Terdapat Standar Operasional Prosedur 5S di TKR
D: Tidak ada SOP 5S

Juknis
Dalam seiketsu pengelolan 5S untuk tetap menjaga implementasi maka
diperlukan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang mengatur keterlaksanaan
kegiatan 5S di sekolah yang disahkan oleh kepala sekolah / pejabat yang
berwernang.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Standar Operasional Prosedur 5S

18. Adanya Meiruka / Papan Informasi Mengenai 5S di Sekolah [D/L]


A: Adanya Meiruka / Papan Informasi di Seluruh Area Sekolah
B: Adanya Meiruka / Papan Informasi 5S di TKR & di Area Operasional
C: Adanya Meiruka / Papan Informasi 5S di TKR
D: Tidak ada papan 5S Meiruka,

Juknis
Meiruka merupakan papan informasi yang bertujuan untuk memberikan
gambaran mengenai suatu hal untuk dibaca oleh umum. Dengan papan meiruka
5S dapat berisi kegiatan before after 5S, kegiatan yang telah dilakukan sekolah
untuk mengimplementasi dan menjaga agar 5S selalu berjalan di sekolah,
dibuktikan dengan dokumen pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Terdapat papan informasi mengenai kegiatan 5S di Sekolah / Foto

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


19.Adanya program Maintenance dan Repair (MR) di setiap area [D/L]
A: Adanya Program Maintenance Repair di Seluruh Area Sekolah
B: Adanya Program Maintenance Repair di TKR & di Area Operasional
C: Adanya Program Maintenance Repair di TKR
D: Tidak ada program Maintenance Repair

Juknis
Program maintenance repair yang dilakukan di sekolah meliputi barang-barang
atau inventaris sekolah terdokumentasikan melalui dokumen maintenance
repair.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Data Maintenance Repair / Dokumen
 Foto program

5. SHITSUKE (Rajin mempertahankan dan meningkatkan SEIRI,


SEITON,SEISO, SEIKETSU di area kerja )

20.Adanya program Audit 5S secara berkala pada program kerja sekolah [D]
A: Terdapat Planning Audit, Implementasi Audit 5S, Evaluasi / Audit 5S di TKR
& Prodi. Lain
B: Terdapat Planning Audit dan Implementasi Audit 5S di area TKR
C: Terdapat Planning Audit 5S di TKR
D: Tidak ada Planning Audit

Juknis
Sebagai bentuk budaya 5S yang telah berjalan, maka perlu adanya audit kegiatan
5S untuk mengecek persiapan dari mulai perencanaan, pelaksanan, dan juga
evaluasi dari program 5S yang dilakukan di Sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Planning Audit 5S
 Foto kegiatan audit 5S
 Hasil / Dokumen Evaluasi 5S

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


21.Adanya anggaran penerapan 5S pada anggaran sekolah di RKAS [D]
Point penilaian YA/TIDAK (4/0)

Juknis
Anggaran 5S terdapat pada RKAS sekolah dibuktikan dengan lampiran dokumen
RKAS yang menunjukan kegiatan 5S.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen RKAS yang menunjukan adanya anggaran kegiatan 5S

22.Adanya tim audit 5S sekolah [D]


A: Ada Tim Audit 5S, Job Description, Planning Activity di seluruh area
sekolah
B: Ada Tim Audit 5S & Job Description di area TKR dan Prodi lain
C: Ada Tim Audit 5S, Di Area TKR
D: Tidak ada tim audit 5S

Juknis
Tim audit 5S merupakan tim khusus yang dibentuk dari pihak yang ditunjuk
sekolah untuk mengawasi kegiatan 5S di sekolah dari mulai perencanaan,
jadwal, dan juga implementasi 5S serta evaluasi program.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Struktur Tim Audit 5S & Job Description tim audit 5S Sekolah
 Dokumen Planning Activity Audit

23.Implementasi Audit 5S [D]


A: Ada Jadwal kegiatan, implementasi Audit, Evaluasi Program 5S di seluruh
area sekolah
B: Ada Jadwal kegiatan & implementasi Audit , di area TKR dan Prodi lain
C: Ada Jadwal kegiatan, belum implementasi, Di Area TKR
D: Tidak ada audit 5S

Juknis
Penilaian implementasi audit 5S, dibuktikan dengan adanya jadwal audit,
dokumentasi audit, evaluasi hasil audit secara menyeluruh di area sekolah.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Dokumentasi / Foto Implementasi kegiatan audit 5S, Dokumen jadwal
kegiatan audit, Evaluasi Hasil Audit 5S.

6. KETERLAKSANAAN 5S

24.Memiliki data sebelum dan setelah 5S [D/L]


A: Terdapat dokumentasi proses pelaksanaan dan hasil akhir 5S di level
sekolah
B: Terdapat Dokumentasi Before / After 5S di TKR dan Jurusan Lain
C: Terdapat Dokumentasi Before / After 5S hanya di TKR
D: Tidak ada Dokumentasi Before / After 5S

Juknis :
Dokumen Before dan after kegiatan Implementasi 5S, dokumen before after
merupakan dokumentasi aktivitas yang menunjukan sisi area baik sebelum dan
sesudah melakukan 5S, dan juga penjelasan aktivitas apa yang telah dilakukan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Before / After Pelaksanaan 5S

25.Pelaksanaan dan penerapan 5S di lingkungan sekolah [D/L]


A: Terlaksana pada semua lini kegiatan sekolah
B: Terlaksana hanya pada kompetensi TKR dan 50 % lini sekolah lainnya
C: Terlaksana hanya pada kompetensi TKR
D: Ada, hanya sebatas informasi

Juknis :
Implementasi dinilai dari keterlaksanaan program 5S di sekolah baik di Program
Teknik Kendaraan Ringan dan jurusan lain atau bahkan level implementasi sudah
dilakukan di lingkup sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Diisi oleh asesor setelah mengamati implementasi 5S di SMK yang diases.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


B. Work Habit ( SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN)

26.Daftar Hadir Siswa [D]


A : 95% -100% kehadiran
B : 90% - 94% kehadiran
C : 80% - 89% kehadiran
D : Kurang dari 80% kehadiran

Juknis :
Kehadiran siswa dilihat dari presentase kehadiran siswa 1 tahun terakhir

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Rekap kehadiran siswa dibuktikan dengan foto dokumen absensi

27. Daftar Hadir Guru [D]


A : 95% -100% kehadiran
B : 90% - 94% kehadiran
C : 80% - 89% kehadiran
D : Kurang dari 80% kehadiran

Juknis :
Kehadiran Guru dilihat dari presentase kehadiran siswa 1 tahun terakhir

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Rekap kehadiran Guru dibuktikan dengan foto dokumen absensi

28.Memiliki APD di tempat kerja sesuai pekerjaan (dibengkel) [D/L]


A : Ada sesuai pekerjaan dengan ratio 1 : 1
B : Ada sesuai pekerjaan dengan ratio 1 : 2
C : Ada sesuai pekerjaan dengan ratio 1 : 4
D : Tidak ada APD

Juknis :
Alat pelindung diri merupakan bagian penting pada saat proses produksi di
industry. Di sekolah untuk aspek safety juga penting sebagai cerminan
komitmen safety terhadap proses pembelajaran. Ratio 1:1 adalah setiap orang
yang praktik menggunakan APD. Apabila satu kali batch praktik berisi 10 orang
namun apd yang tersedia hanya 5 maka apd hanya terpenuhi 50% (1:2) dan
dinilai B.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto APD di Bengkel / Tempat Praktek / Laboratorium
 Informasi Jumlah penggunaan APD untuk praktik
 Data Inventaris APD

29.Memiliki jadwal tugas mengajar [D/L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Cek informasi jadwal tugas mengajar guru di sekolah dibuktikan melalui
dokumen / jadwal tugas mengajar

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Jadwal tugas mengajar Guru

30.Memiliki kontrol peralatan alat praktik [D/L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Penilaian control alat praktik yang berisi informasi pemiinjaman, PIC pengelola
ataupun jadwal perbaikan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen control peralatan alat praktik di bengkel

31.Memiliki tata tertib Bengkel [D/L]


Point penilaian YA/TIDAK (4/0)

Juknis :
Tata tertib bengkel di pasang di area yang mudah dilihat dan dapat dibaca oleh
murid / guru / tamu.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Tata Tertib Bengkel dan Foto peletakan tata tertib bengkel di
Bengkel.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


32.Keterlaksanaan Tata Tertib Sekolah [D/L]
A : Ada, 80 -100 % responden menjalankan tata tertib sekolah
B : Ada, 60 - 79 % responden menjalankan tata tertib sekolah
C : Ada, 40 - 59 % responden menjalankan tata tertib sekolah
D : Ada, < 40 responden menjalankan tata tertib sekolah

Juknis :
Keterlaksanaan tata tertib di lihat melalui dokumen tata tertib sekolah dan juga
pelaksanaan tata tertib di sekolah, atau murid / guru di Sekolah paham dan
mengetahui tata tertib yang ada di sekolah baik berupa safety, kerapian,
ketertiban danlainya. Asesor menanyakan pengetahuan warga sekolah
terhadap tata tertib di sekolah tersebut.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Data Tata Tertib Sekolah
 Foto / Jadwal / Informasi mengenai Kegiatan Sosialisasi Tata Tertib
Sekolah
 Asesor menanyakan kepada responden sekolah

33.Memiliki kotak saran sekolah [D/L]


(saran : jumlah kotak sesuai jumlah jurusan yang ada)
Point penilaian YA/TIDAK (4/0)

Juknis :
Kotak saran digunakan untuk mendapatkan feedback atau masukan serta saran
dari warga sekolah untuk kebaikan jurusan / sekolah. Maka dari itu setiap
program studi wajib memiliki kotak saran.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Kotak saran di sekolah beserta jumlah masing-masing jurusan.

34.Memiliki dokumen pemelirahaan sarana dan prasarana sekolah [D/L]


A : Ada data sarana dan prasarana Sekolah dan terupdate serta diketahui
Waka Sarpras.
B : Ada data sarana dan prasarana sekolah dan terupdate.
C : Ada data sarana dan prasarana sekolah tapi tidak terupdate.
D : tidak ada data sarana dan prasarana sekolah

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Juknis :
Dokumen pemeliharan dapat berupa data inventaris sarana prasarana sekolah
yang dimaintain atau dikontrol oleh bagian sarana prasarana serta disahkan oleh
pejabat berwernang.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Pemeliharaan Sarana prasarana yang diketahui Waka Sarpras /
Kepala Sekolah

C. Basic Mentality

35.Pemahaman Visi Misi Sekolah [D/L]


A : Ada, 80 -100 % responden memahami visi misi sekolah
B : Ada, 60 - 79 % responden memahami visi misi sekolah
C : Ada, 40 - 59 % responden memahami visi misi sekolah
D : Ada, 20 - 49 % responden memahami visi misi sekolah

Juknis :
Pemahaman visi misi sekolah adalah pengetahuan warga sekolah terhadap visi
dan misi yang ada di SMK tersebut, dapat dilakukan dengan cara mewawancara
warga sekolah baik siswa, guru, atau kepala sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Visi Misi Sekolah
 Warga sekolah memahami visi dan misi sekolah (wawancara)

36.Kelulusan sekolah [D]


A : kelulusan sekolah dengan nilai rata-rata UN di atas 70
B : kelulusan sekolah dengan nilai rata-rata UN di atas 65
C : kelulusan sekolah dengan nilai rata-rata UN di atas 60
D : kelulusan sekolah dengan nilai rata-rata UN kurang dari 60

Juknis :
Hasil rata-rata nilai ujian nasional secara keseluruhan di sekolah, sekolah
diharapkan merekap nilai sehingga sesuai dengan data yang dibutuhkan.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Nilai Ujian Nasional Sekolah yang telah di rata-rata

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


37.Jumlah PPDB per tahun [D]
A : 100% memenuhi kuota yang direncanakan (standar DAPODIK = 36/Kelas)
B : 90% memenuhi kuota yang direncanakan (standar DAPODIK = 36/Kelas)
C : 80% Memenuhi kuota yang direncanakan (standar DAPODIK = 36/Kelas)
D : <80 % kuota yang direncanakan (standar DAPODIK = 36/Kelas)

Juknis :
Jumlah PPDB Per tahun sesuai dengan perencanaan sekolah, diperlukan
informasi jumlah pendaftar di tahun smk diases dan juga apakah sesuai dengan
perencanaan sekolah sesuai dengan presentase ketercapaian. (Cek rencana/
kuota yang dibuka dan jumlah pendaftar)

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Data PPDB sekolah

38.Prestasi Sekolah [D]


A : Memiliki prestasi tingkat Nasional / Internasional
B : Memiliki prestasi tingkat Provinsi
C : Memiliki prestasi tingkat Kota
D : tidak memiliki prestasi Sekolah.

Juknis :
Prestasi sekolah dibuktikan dengan data rekap prestasi sesuai tingkat lomba
yang diikuti / sertifikat / dokumentasi.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Prestasi Sekolah

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


D. Penerapan Safety

39.Struktur pelaksanaan Safety [D]


A : Struktur Organisasi, Rencana Program, & Implementasi Program
B : ada Struktur Organisasi & Rencana Program Safety
C : ada Struktur Organisasi
D : belum ada

Juknis :
Struktur pelaksanaan safety adalah penanggung jawab tentang safety dalam
pembelajaran oleh pihak sekolah. Dibuktikan dengan adanya struktur organisasi
pelaksana safety dan juga memiliki rencana, program, implementasi untuk
memberikan pengertian terhadap pentingnya safety di sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumen Struktur Organisasi Penanggung jawab Safety di Sekolah
 Dokumen Rencana kegiatan Safety di sekolah
 Foto Kegiatan safety (program)

40.Sosialisasi Safety [D]


A: ada, setiap kali dalam tiap kegiatan/rutin
B: ada, satu kali dalam satu bulan
C: ada, satu kali dalam tiga bulan
D: ada, satu kali dalam satu semester

Juknis :
Sosialisasi safety merupakan kegiatan untuk mengingatkan pentingnya
kesadaran akan keselamatan kerja pada setiap orang, penilaian berdasarkan
frekuensi dalam pelaksanaan sosialisasi safety.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Kegiatan safety (Implementasi)
 jadwal kegiatan
 Evaluasi

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


41.Memiliki Flow / SOP pelaksanaan penanganan Kecelakaan [D]
Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
SOP pelaksanaan penanganan kecelakan berisi aturan Tindakan apabila terjadi
kecelakaan selama dalam kegiatan pembelajaran baik merupakan kondisi
darurat seperti kecelakaan saat praktik, kondisi bencana alam dan lainya.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Foto / lampiran SOP

42.Memiliki Penanganan Sampah B3 [D/L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Penanganan sampah B3 dapat berupa penanganan khusus material yang
bersifat bahan kimia contoh Oli, battery dll. Sekolah wajib memiliki dokumen
SOP untuk penanganan limbah B3 (pemilahan jenis sampah) yang ada di sekolah
baik di area tempat kerja/ bengkel atau secara umum di sekolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Foto / lampiran SOP

43.Memiliki MSDS (material safety data sheet) [D/L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
MSDS wajib dilampirkan di area tempat kerja / bengkel untuk memberikan
informasi kepada peserta yang menggunakan tempat kerja.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Foto / lampiran MSDS

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


44.Memiliki fasilitas K3 [D/L]
Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Fasilitas K3 merupakan alat pelengkap sebagai tindak prefentif apabila terdapat
keadaan darurat, contohnya : APAR, Tandu, Pertolongan Pertama dll.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Fasilitas K3

45.Memiliki Emergency Response dan area evakuasi [L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Emergency Response adalah Tindakan yang dilakukan dalam keadaan genting,
seperti flow arah exit ruangan apabila terjadi gempa/ kebakaran dan juga
adanya assembly point / titik kumpul pada saat keadaan darurat

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto emergency response / flow / assembly point

46. Rambu-Rambu safety di Sekolah [L]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Rambu-rambu safety dapat berupa marka sebagai penunjuk agar warga sekolah
sadar betapa pentingnya berperilaku safety untuk menjaga diri dan orang lain,
contoh : tanda hati-hati, area berbahaya, bahan mudah meledak , ketinggian,
licin, slogan-slogan safety

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Foto Rambu Safety

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


47.Memiliki dokumen peraturan perundangan K3 [D]
Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Peraturan perundangan K3 diperlukan bagi sekolah untuk mengetahui kebijakan
K3 yang berlaku, sekolah perlu memiliki copy/ cetak untuk dokumentasi di
skeolah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi perundangan K3

E. Peningkatan mutu sekolah


48.Sekolah Memiliki program peningkatan Kualitas kopetensi pada Guru [D]
Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Program peningkatan kualitas kompetensi dapat berupa training, workshop
atau seminar yang diprogramkan oleh sekolah untuk peningkatan kompetensi
guru.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Surat tugas training, workshop, seminar / dokumen pendukung

49.Sekolah Memiliki program guru tamu [D]


Point penilaian YA/TIDAK (2/0)

Juknis :
Program guru tamu adalah kegiatan yang melibatkan DU/DI untuk dapat mengisi
pembelajaran di sekolah baik untuk guru / siswa dan tidak hanya berupa
hardskill namun juga kompetensi lain seperti rekrutment atau kegiatan lain.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Undangan Kegiatai / Surat Tugas / Dokumentasi Foto

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


HARD SKILL
(Bobot Nilai 25 %)

A. Kurikulum Integrated

1. Sinkronisasi Kurikulum PBD [D]


A = Sudah membuat sinkronisasi kurikulum
B = Sudah sosialisasi sinkronisasi kurikulum dan dalam proses pembuatan.
C = Sudah mengikuti sinkronisasi kurikulum tapi belum sosialisasi di
internal Sekolah
D = Belum mengikuti sinkronisasi kurikulum

Juknis :
Sekolah binaan Daihatsu diharapkan menerapkan kurikukum integrated Pintar
Bersama Daihatsu, dalam poin ini dinilai dari keikutsertaan sekolah dalam
program sinkronisasi kurikulum Bersama tim kurikulum PBD / Koordinator
wilayah.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Undangan kegiatan sinkronisasi kurikulum PBD
 Dokumentasi / foto sinkronisasi kurikulum PBD

2. Legalitas Kurikulum Daihatsu [D]


A = Ada Kurikulum Daihatsu dan sudah disahkan oleh Kepala Sekolah & PBD
Pusat
B = Ada Kurikulum Daihatsu dan Belum disahkan oleh Kepala Sekolah & PBD
Pusat
C = Dalam proses penyusunan kurikulum daihatsu
D= Belum ada proses penyusunan kurikulum Daihatsu

Juknis :
Pada poin ini kurikulum integrated PBD telah disahkan oleh kepala sekolah / tim
Pintar Bersama Daihatsu pusat.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Lampiran Pengesahan Dokumen Kurikulum Integrated PBD

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


3. Implementasi RPP dan perangkat PBM Pintar Bersama Daihatsu [D]
A = Ada 80 % sesuai standar buku pemerintah
B = Ada 65 % sesuai standar
C = Ada 50 % sesuai standar
D = Kurang dari 50% sesuai standar

Juknis :
Penerapan softskill (5S, Safety,dll) dan hardskill (technician) di Pintar Bersama
Daihatsu telah dimasukan kedalam RPP dan perangkat pembelajaran dibuktikan
dengan RPP yang telah terintegrasi dengan program PBD.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Lampiran RPP Pembelajaran yang integrate dengan kurikulum Pintar
Bersama Daihatsu.

4. SOP Pembelajaran Pintar Bersama Daihatsu [D]


A = Ada di seluruh item pembelajaran dan sudah diterapkan
B = Ada 50 %
C = Belum ada

Juknis :
Penerapan kurikulum integrated PBD dapat dimanifestasikan menjadi sebuah
standar operasional prosedur baik dari soft skill maupun hard skill yang
mencerminkan implementasi. Contoh : SOP Safety, SOP 5S, SOP pelaksanaan
praktek bengkel sesuai teknisi.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 SOP yang mencerminkan implementasi pengaruh budaya & Kompetensi
Industri di sekolah

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


B. Pelatihan Daihatsu

5. Tenaga Pengajar telah Mengikuti Pelatihan Budaya Industri (5S) [D]


A = Pelatihan diikuti oleh perwakilan dari masing-masing jurusan di sekolah
B = Pelatihan hanya diikuti oleh jurusan TKR
C = Sudah melakukan benchmarking ke sekolah rujukan
D = Belum Benchmarking ke sekolah Rujukan

Juknis :
Pelatihan Budaya industry bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang
budaya industry yang ada di industry seperti 5S di sekolah dan juga diharapkan
dapat diimplementasikan ke sekolah. Dalam penilaian diisi berdasarkan training
yang telah dilakukan oleh tim Pintar Bersama Daihatsu untuk tenaga pengajar.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi Kegiatan workshop / training
 Undangan kegiatan workshop / training
 Jadwal Kegiatan
 Sertifikat training

6. Guru Mengikuti Pelatihan Daihatsu Technician [D]


A = 60 % dari jumlah guru produktif TKR
B = 45 % dari jumlah guru produktif TKR
C = 30 % dari jumlah guru produktif TKR
D = Kurang 30 % dari jumlah guru produktif TKR

Juknis :
Penilaian berdasarkan jumlah guru TKR, dan jumlah guru yang telah mengikuti
program training Daihatsu technician baik dari Daihatsu atau melalui
Koordinator Wilayah Program Pintar Bersama Daihatsu. (training online saat
pandemic juga termasuk)

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Undangan Training
 Surat Tugas Training
 Dokumentasi Training

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


7. Guru Telah Bersertifikat Daihatsu Technician [D]
A = 40 % dari jumlah guru produktif TKR
B = 30 % dari jumlah guru produktif TKR
C= 20 % dari jumlah guru produktif TKR
D = Kurang 20 % dari jumlah guru produktif TKR

Juknis :
Guru TKR telah bersertifikat Daihatsu technician atau telah mengikuti program
OJT yang dibuktikan dengan laporan kegiatan telah dikirimkan ke pihak
Daihatsu.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Laporan OJT
 Sertifikat Technician
 Dokumentasi saat OJT

8. Guru Mengikuti Pelatihan Daihatsu Pro Technician [D]


A = 20 % dari jumlah guru produktif TKR
B = 15 % dari jumlah guru produktif TKR
C = 10 % dari jumlah guru produktif TKR
D = Kurang 10 % dari jumlah guru produktif TKR

Juknis :
Penilaian berdasarkan jumlah guru TKR, dan jumlah guru yang telah mengikuti
program training Daihatsu Pro-technician baik dari Daihatsu atau melalui
Koordinator Wilayah Program Pintar Bersama Daihatsu. (training online saat
pandemic juga termasuk)

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Undangan Training
 Surat Tugas Training
 Dokumentasi Training

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


9. Guru Telah Bersertifikat Pro Technician [D]
A = 20 % dari jumlah guru produktif TKR
B = 15 % dari jumlah guru produktif TKR
C = 10 % dari jumlah guru produktif TKR
D = Kurang 10 % dari jumlah guru produktif TKR

Juknis :
Guru TKR telah bersertifikat Daihatsu pro-technician atau telah mengikuti
program OJT yang dibuktikan dengan laporan kegiatan telah dikirimkan ke pihak
Daihatsu.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Laporan OJT
 Sertifikat Pro-Technician
 Dokumentasi saat OJT

C. UJI KOMPETENSI

10.Uji Kompetensi Siswa TKR terstandar Technician (Ujian Praktek Internal)


[D]
A = Ada, pada setiap level ( tingkat I,II dan III )
B = Ada, pada 2 level/tingkat
C = Ada, hanya 1 kali dalam tiga tahun
D = Tidak ada/belum

Juknis :
Uji kompetensi siswa TKR adalah uji untuk mengevaluasi tingkat skill siswa
mengenai technician level pada setiap tingkat (kelas X,XI,dan XII) berupa ujian
yang dilakukan sekolah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap dunia
mekanik otomotif.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Dokumentasi kegiatan
 Jadwal ujian
 Lembar penilaian
 Daftar hadir

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


11.Uji Sertifikasi Kompetensi (USK) siswa TKR standar PBD (data 3 tahun
terakhir) [D]
A = Ada sesuai standar PBD, peserta lulus 100% dari jumlah peserta uji
B = Ada sesuai standar PBD, peserta lulus 75% dari jumlah peserta uji
C = Ada sesuai standar PBD, peserta lulus 50% dari jumlah peserta uji
D= Ada sesuai standar PBD, peserta lulus kurang dari 50% dari jumlah
peserta uji

Juknis :
USK adalah uji kompetensi yang diuji oleh penguji dari Industri yaitu PT Astra
Daihatsu Motor, penilaian dari kelulusan pada saat USK. Contoh terdapat USK 1
Batch dengan 20 Peserta, presentasi kelulusan 75% ( 15 Orang ) maka hasilnya
adalah B.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Jadwal USK
 Daftar Peserta
 Nilai Hasil kelulusan

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


SARANA PRASARANA WORKSHOP / BENGKEL
(Bobot Nilai 25 %)

A. STANDARISASI WORKSHOP

1. Struktur Organisasi Program / Kompetensi Keahlian TKR dan


kelengkapannya (Terkini) [D/L]
A = 8 ; Ada Struktur Organisasi, Dilengkapi Dokumen Pendukung 100 %
B = 6 ; Ada Struktur Organisasi, Dilengkapi Dokumen Pendukung 75 %
C = 4 ; Ada Struktur Organisasi, Dilengkapi Dokumen Pendukung 50 %
D = 2 ; Ada Struktur Organisasi, Dilengkapi Dokumen Pendukung < 50 %

Juknis :
Struktur Organisasi TKR merupakan susunan penanggung jawab dari program
kejuruan TKR yang dipasang di bengkel, penilaian disesuaikan dengan
presentase adanya dokumen pendukung.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Struktur organisasi kompetensi/pakat keahlian TKR
 Job diskripsi struktur organisasi
 Visi dan Misi Kompetensi/Paket Keahlian TKR
 Foto area Pustaka & Program kerja Tahunan TKR
 Tata Tertib Bengkel

2. Pustaka Program / Paket Keahlian TKR dan kelengkapannya [D/L]


A ; Ada, >75 % sesuai unit bahan ajar termasuk DSTEP
B ; Ada, 51%-75% % sesuai unit bahan ajar termasuk DSTEP
C ; Ada, 25%-50% sesuai unit bahan ajar termasuk DSTEP
D ; Ada, Kurang dari 25% sesuai unit bahan ajar termasuk DSTEP

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Juknis :
SMK diharapkan dapat memiliki area khusus di bengkel yang memiliki berbagai
macam sumber pengetahuan terkait dengan otomotif khususnya untuk bidang
TKR (Tersedia rak/etalase/almari penyimpanan) dan dilengkapi juga dengan
daftar peminjam buku, pada poin ini menilai kelengkapan sekolah dalam
memfasilitasi buku pedoman / pengetahuan yang sesuai dengan dokumen
pendukung. Penilaian berdasarkan presentase kelengkapan paket keahlian TKR.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar Inventaris Pustaka Program
 Buku-buku pengetahuan tentang : Buku/manual repair praktek/teori
engine/motor, chasis dan pemindah tenaga, teori electrical ,teori basic
service technical/general repair, teoridasar otomotif, Buku DSTEP.
 PIC Pustaka program
 Daftar Peminjam.

3. Stall Penerimaan [D/L]


A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Stall Penerimaan Servis adalah sarana servis atau tempat untuk menerima dan
menyerahkan kendaraan customer. Disinilah Service Advisor akan melakukan
“Walk-around check” bersama customer dan diagnosa untuk mengkonfirmasi
kondisi kendaraan customer. Cek nilai berdasarkan standar dan kondisi actual di
lapangan

Ketentuan Stall Penerimaan


 Stall penerimaan ini harus berada dekat ruang penerimaan/pencatatan
servis
 Ketentuan jumlah minimum stall penerimaan servis didasarkan atas target
unit entry/hari dengan ketentuan sebagai berikut :
Target unit entry / hari
Ukuran
75 60 45 35 30 25 20 10 5
Jumlah Stall 2.6m x
2 2 1 1 1 1 1 1 1
Penerimaan 5.0m
 Stall tersebut harus nyaman bagi customer dan Service Advisor

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


 Stall Penerimaan Servis harus mempunyai atap dan penerangan yang
cukup terang sehingga tidak terganggu oleh cuaca, seperti hujan dan
panas
 Stall penerimaan ini harus terlihat dengan jelas dari konter penerimaan
servis
 Stall penerimaan harus jelas terlihat oleh customer dengan adanya Simbol
penanda.

Lokasi Ideal Penempatan Stall Penerimaan (Reception Stall)

Stall Area
Reception Stall 5.0 m
Counter
Service

Sales Area
(Show Room) 2.6 m

Pintu Masuk

Spesifikasi Stall Penerimaan :


Item Spesifikasi
Ukuran 2.6m x 5.0m
Dinding -
Langit-langit Min. 4.5 m
Warna : Putih
Material sesuai dengan outlet standar
Lantai Warna stall : sesuai dengan Stall kerja
Garis : Kuning
Tipe Anti Slip
Penerangan Min. 350 lux
Sign & Peralatan 1. Tanda lokasi
2. Rak seat cover dan floor mats.
3. Welcome Board
4. Booking ticket board
5. Lampu kerja

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Layout Stall Penerimaan
 Foto Stall Penerimaan
 Papan / Identitas informasi tempat penerimaan

4. Stall General repair [D/L]


A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Stall Perbaikan Umum merupakan tempat/sarana bagi teknisi untuk
memperbaiki kendaraan. Nilai sesuai dengan standar dibawah ini :
 Stall kerja untuk teknisi harus cukup luas (standar ukuran 3.5m x 6.0m)
sehingga teknisi dapat bekerja dengan leluasa dan tidak terganggu serta
menghindari lecet, baret ataupun kerusakan lain pada kendaraan selama
proses perbaikan
 Stall untuk perbaikan umum ditempatkan didekat ruang tunggu, sedangkan
stall untuk pekerjaan yang berat ditempatkan di bagian belakang atau dekat
dengan ruang Overhaul.
 Stall kerja harus mempunyai lift, jumlah minimum lift adalah 1/3 dari jumlah
stall, atau 1: 3 antara lift dan stall
 Berikut adalah ketentuan minimum jumlah minimum stall perbaikan umum
berdasarkan target unit entry/hari :
Target unit entry / hari
Ukuran
75 60 45 35 30 25 20 10 5
Jumlah 3.5mx
24 20 14 12 10 8 6 4 2
Stall 6.0m
 Stall ini harus dilengkapi dengan Energy Box sebagai standar peralatan untuk
memudahkan teknisi dalam bekerja. Jumlah minimum energy box adalah ½
dari jumlah stall.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Min, A : 1.7 – 1.8 m
Min, 5.0 m B : 3750 mm
C : 1950 mm
4.5 m

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout General Repair
 Foto Stall General Repair
 Papan / Identitas informasi tempat General Repair

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


5. Stall Engine [D/L]
A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Standar ukuran mengacu pada stall general repair, untuk lift menyesuaikan.
Untuk area praktek non unit kendaraan idealnya minimal untuk praktek 36 anak
: 15 m x 8 m = 120 m2. Jika 1 kelas 36 siswa maka ruang standar termasuk stall
engine adalah 140 m2.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Stall Engine
 Foto Stall Engine
 Papan / Identitas informasi tempat Stall Engine

6. Stall Chasis & Power Train [D/L]


A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Mengacu pada stall general repair, untuk lift menyesuaikan/spesifik untuk
penyetelan geometri roda/oh/ganti kopling
 Untuk area praktek non unit kendaraan idealnya minimal untuk praktek 9
anak : 9 m x 7 m = 63 m2. Jika 1 kelas 36 siswa maka ruang standar termasuk
stall chasis & PT adalah 250 m2.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Stall Chasis
 Foto Stall Chasis
 Papan / Identitas informasi tempat Stall Chasis

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


7. Stall Electrical [D/L]
A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Mengacu pada stall general repair, untuk lift menyesuaikan
 Untuk area praktek non unit kendaraan idealnya minimal untuk praktek 18
anak : 9 m x 8 m = 72 m2. Jika 1 kelas 36 siswa maka ruang standar termasuk
stall electrical adalah 165 m2.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Stall Electrical
 Foto Stall Electrical
 Papan / Identitas informasi tempat Stall Electrical

8. Area praktek dasar otomotif, kerja bangku dan las [D/L]


A = 8 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 6 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 4 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 2 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Untuk area praktek kerja bangku dan dasar otomotif idealnya minimal untuk
praktek 9 anak : 9 m x 7 m = 63 m2. Jika 1 kelas 36 siswa maka ruang standar
termasuk stall perawatan /perbaikan umum adalah 250 m2.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Area prakter dasar otomotif / kerja bangku dan las
 Layout yang menunjukan area ini
 Papan / Identitas informasi Area prakterk dasar otomotif

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


9. Tempat Parkir Whorkshop [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Stall parkir ini berfungsi untuk parkir kendaraan customer dan customer yang
menunggu dan selesai waktu service dilakukan dan terpisah dengan tempat
parkir karyawan/guru dan siswa.
 Luas tempat parkir adalah 13 m2 per stall (2.6m x 5.0m), ditempatkan
berdekatan dengan stall penerimaan service dan area service
 Stall tempat parkir harus harus ditandai dengan garis pembatas hijauselebar 10
cm dan merah dan diberi tanda marka khusus berupa simbol ”P”
 Parkir customer harus diberi tanda ”C”
 Parkir kendaraan harus diberi nomor untuk memudahkan dalam pengambilan
kendaraan
 Untuk kenyamanan customer tambahkan penahan banpada stall parkir agar
mobil yang parkir tidak terbentur tembok ataupun tanaman
 Ada penanggung jawab area
 Modifikasi lay-out yang diperkenankan :

Lebar Jalan Sudut Ukuran


10 meter 900 2.6m x 5.0m
8,4 meter 600 3.3m x 5.2m
7,9 meter 450 4.2m x 4.9m

Penilaian dihitung melalui ketercapaian poin-poin juknis.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Area parkir bengkel / workshop
 Foto Area parkir bengkel / workshop
 Papan / Identitas informasi area parkir bengkel / workshop

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


10. Ruang / Area Fungsional [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Memiliki Ruang / Area funsional antar lain :
- Ruang Overhaul
- Ruang Alat / SST
- Ruang Bahan Praktik
- Ruang Kompresor

Berikut Ketentuan / standar ruang-ruang fungsional

- Ruang Overhaul
 Ruang perbaikan mesin / over houl
Ruang Perbaikan Mesin adalah ruangan atau tempat khusus untuk melakukan
aktifitas pekerjaan komponen kendaraan di luar stall perbaikan umum, seperti
perbaikan mesin, transmisi, differensial dan lain sebagainya.
 Ruang Perbaikan Mesin harus dapat dikunci dan selalu tertutup rapat untuk
menghindari debu atau kotoran dari luar dan ditempatkan berdekatan dengan
stall pekerjaan berat
 Ruang Perbaikan Mesin harus memiliki ventilasi dan penerangan yang cukup min.
350 lux. Penerangan ini sangat penting agar proses perbaikan komponen
kendaraan yang membutuhkan ketelitian ini dapat berjalan dengan baik
 Ruangan ini harus dilengkapi dengan parts washing pan atau tempat untuk
mencuci part atau komponen, meja kerja dan peralatan yang menunjang sperti
engine stand, hydraulic press, ragum dan sebagainya
 Selain itu ruangan ini harus selalu dijaga kerapihan dan kebersihannya
 Untuk dapat menjalankan fungsinya secara optimal maka ruang Perbaikan Mesin
harus memiliki luas minimum yang disesuaikan dengan maksimum target unit
entry/hari.
 Ada penanggung jawab area.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Spesifikasi Ruang Perbaikan Mesin / Overhaul :
Item Spesifikasi
Hydraul
Bak
Dinding - Dinding harus memiliki
ventilasi Ragu

- Warna : Putih
Lantai Warna : Putih
Material : Keramik
Tipe Anti slip
Sign & Peralatan -

- Ruang Alat / SST


Gudang peralatan dan SST adalah ruangan yang berfungsi untuk menyimpan
peralatan, alat-alat khusus (Special Service Tools) untuk perbaikan kendaraan
dan menyimpan teknisi tool stand (caddy), Jack stand, baterry charger dan lain-
lain.

Ketentuan
 Gudang ini harus mempunyai papan khusus yang digunakan untuk
menggantung SST yang sering digunakan dan dibuat shadow graph serta kartu
identitas peminjamsehingga mudah untuk di monitor penggunaannya
 Gudang dilengkapi dengan lemari atau rak untuk menyimpan SST yang jarang
digunakan
 Luas minimum untuk Gudang peralatan dan SST yang harus dipenuhi adalah
minimal 12 m2
 Letak Gudang SST ini diusahakan berdekatan dengan ruang Overhaul
 Gudang SST harus dilengkapi dengan pintu loket dengan ukuran 30cm x 90cm
 Lantai gudang ini harus ditandai oleh garis pembatas berwarna kuning dengan
lebar 5cm sejumlah teknisi tools stand dan tools yang lainnya yang ada, garis
ini diperuntukkan sebagai batasan untuk menempatkan peralatan-peralatan
tersebut.
 Ada penanggung jawab area

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Spesifikasi gudang SST :

Item Spesifikasi
Dinding - Dinding harus memiliki
ventilasi
- Warna : Putih
Lantai Warna : Putih
Material : Keramik
Tipe Anti slip
Pecahayaan Min. 200 lux
Sign & Peralatan - Shadowgraph
- Lemari penyimpanan untuk
SST yang jarang digunakan.

Gambar Area Alat Praktik / SST

- Ruang bahan praktek motor/engine, chasis dan pemindah tenaga,


elektrical, BST

Ketentuan
 Gudang bahan harus mempunyai desain sedemikian rupa sehingga oli dan
grease yang tercecer tidak mengalir keluar dari gudang
 Pada dinding bagian luar digunakan pintu dan lantai anti api (block beton dan
pintu baja) dan material yang tidak mudah terbakar dipakai untuk atap
 Sediakan kipas ventilasi, sehingga dapat mencegah oli-grase naik
temperaturnya sehingga menjadi tidak stabil. Lebih lanjut, sediakan APAR
 Instalasi lampu menggunakan tipe anti ledakan. Sebagai tambahan, switch
juga menggunakan tipe anti ledakan (termasuk kipas ventilasi)
 Luas minimum Gudang Bahan yang harus dipenuhi berdasarkan maksimum
target unit entry bulan
Note : * menyatu dengan gudang suku cadang dan dipisahkan dengan
partisi.
 Gudang ini harus selalu rapih dan bersih dari kotoran termasuk oli

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


 Apabila bengkel tidak mempunyai petugas khusus untuk ruangan ini,
sebaiknya penempatan ruang oli ini terletak disebelah gudang SST.
 Ada penanggung jawab area

Gambar Ruang penyimpanan Bahan Praktek

- Ruang Kompresor
Ruang Kompresor adalah ruangan atau tempat untuk meletakkan
kompresor untuk keperluan bengkel.
Ketentuan
 Luas minimum untuk sebuah ruangan kompresor adalah 6 m2dan
diletakan di bagian belakang bengkel
 Untuk menghindari getaran yang diakibatkan oleh kompresor, maka
kompresor tersebut harus dilengkapi dengan peredam atau ruang
kompresor tersebut diberi peredam agar tidak mengganggu lingkungan
sekitar bengkel. Selain itu juga harus diberi WaterTrap untuk membuang
air yang ikut terhisap bersama udara
 Direkomendasikan menggunakan kompresor tipe piston.
 Ada penanggung jawab area

Sub tank

Compresor Ventilation fan

Drain gutter

Gambar Ruang Kompresor

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Layout Area Fungsional
 Foto Area Fungsional
 Papan / Identitas informasi area Fungsional

11. Fasilitas Trainer / Siswa (per Area TKR) [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Ruangan Istirahat dan Loker Teknisi/siswa adalah sarana yang dapat digunakan
teknisi untuk beristirahat dan menaruh barang-barang teknisi. Penilaian
berdasarkan presentase jumlah ruang fasilitas yang ada.

Ketentuan
 Ruangan ini harus memiliki ukuran yang cukup luas, ventilasi dan penerangan
yang cukup sehingga membuat ruangan menjadi nyaman dan sejuk
 Sebaiknya menggunakan karpet sebagai alas lantai sehingga teknisi dapat
beristirahat dengan nyaman
 Ruangan ini harus selalu dijaga kerapihan dan kebersihannya
 Ruangan ini harus memiliki beberapa lemari (locker) yang berguna untuk
menyimpan barang-barang teknisi seperti baju, seragam, handuk, helm dan
barang lainnya
 Semua barang-barang teknisi harus tersimpan rapi di dalam lemari locker, tidak
diperkenankan untuk menaruh barang-barang teknisi di luar lemari locker
 Luas minimum untuk sebuah ruang loker dan istirahat teknisi dapat mengacu
pada ketentuan minimum berdasarkanjadwal penggunaan bengkel/hari : 1,5
m2/anak, jika 36 siswa 54m2

Spesifikasi ruang istirahat Teknisi :

Item Spesifikasi
Dinding / langit-langit Sesuai Outlet standar
Lantai Keramik dan berkarpet
Pecahayaan Min. 200 lux
Ventilasi Air conditioner atau kipas angin
Sign & Peralatan Tanda lokasi

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Gambar Loker Trainer / Siswa
- Mushola
Musholla adalah ruangan atau tempat yang disediakan untuk melakukan
kegiatan ibadah shalat.
Ketentuan
 Sebaiknya lantai Musholla harus menggunakan karpet serta dilengkapi
dengan peralatan sholat.
 Ruangan ini harus memiliki ventilasi yang baik, selalu dijaga kerapihan dan
kebersihannya.
 Musholla harus dilengkapi dengan rak untuk sandal atau sepatu.
 Letak musholla juga sebaiknya berdekatan dengan toilet.
Spesifikasi Musholla :
Item Spesifikasi
Dinding / langit- Sesuai Outlet standar
langit
Lantai Berkarpet
Pecahayaan Min. 200 lux
Sign & Peralatan - Rak sepatu
- Peralatan shalat.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


- Ruang training
Ruang training adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan aktifitas
training bagi staff bengkel.
Ketentuan
 Ruangan ini harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas training seperti meja,
kursi, papan tulis/white board, screen, OHP, rak atau lemari buku dan lain
sebagainya
 Mempunyai ventilasi dan penerangan yang cukup atau ditambahkan air
conditioner (AC) untuk menambah kenyamanan dalam kegiatan training.

Note: * = untuk bengkel yang tidak memiliki ruang training, maka aktifitas
training dilakukan di ruang meeting
Spesifikasi Ruang Training :
Item Spesifikasi
Dinding / langit- Sesuai Outlet standart
langit
Lantai Keramik sesuai outlet standart
Pecahayaan Min. 300 lux
Sign & Peralatan - Meja, kursi
- White board
- Projektor/OHP

- Toilet
Toilet teknisi adalah sarana yang disiapkan bagi teknisi untuk melakukan
aktifitas seperti mencuci tangan, mandi, berwudhu dan lain sebagainya.
Ketentuan
 Kamar mandi teknisi harus memiliki fasilitas seperti closet, urinoir, shower atau
bak air untuk mandi, serta tempat untuk berwudhu.
 Kamar mandi ini harus memiliki ventilasi dan penerangan yang baik serta harus
dijaga kebersihannya setiap hari.
 Luas minimum untuk ruang toilet teknisi adalah sebagai berikut : 4 x 3 m= 12 m2
kapasitas 6 orang.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Spesifikasi toilet teknisi :
Item Spesifikasi
Dinding &langit- Sesuai Outlet standar
langit & lantai
Pecahayaan Min. 200 lux
Signage / equipment - Urinoir
- Shower
- Hand washing
- Closet
- Tissue

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Area Fasilitas Trainer / Loker / Ruang Trainer
 Foto Area Fasilitas Trainer / Loker / Ruang Trainer
 Papan / Identitas Area Fasilitas Trainer / Loker / Ruang Trainer

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


12. Fasilitas Pendukung [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Diisi berdasarkan ada tidaknya fasilitas dan juga ketercapaian standar fasilitas
pendukung yang ada di bengkel.

- Ruang Kepala bengkel/ Kompetensi Keahlian TKR


Ruang Kepala Bengkel adalah ruangan yang disiapkan khusus untuk Kepala
Bengkel dalam melakukan tugasnya sehari-hari.

Ketentuan
 Seorang Kepala Bengkel harus dapat memonitor semua bawahannya,
sehingga penempatan ruangan Kepala Bengkel ini harus dapat berhubungan
langsung dengan area penerimaan dan juga area stall (jika memungkinkan)
 Untuk itu ruangan ini dilengkapi dengan kaca atau jendela yang berhubungan
dengan area stall dan area penerimaan
 Ruangan ini harus memiliki fasilitas-fasilitas seperti meja, kursi, kursi tamu,
AC, peralatan komputer, papan performance bengkel dan lain sebagainya
 Luas minimum untuk ruang Kepala Bengkel adalah 12 m2

Spesifikasi ruang Kepala Bengkel :


Item Spesifikasi
Dinding & langit- Sesuai Outlet standar
langit & lantai
Pecahayaan Min. 200 lux
Signage / equipment - Meja
- Kursi
- Komputer
- A/C
- Information board

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


- Ruang Guru TKR
Mengacu pada ruang kepala bengkel, idealnya ukuran 10 x 8 m = 80 m2
kapasitas minimal sesuai dengan jumlah guru TKR,maksimal 40 guru, untuk
kegiatan administrasi dan istirahat guru sesudah maupun sebelum mengajar.

- Ruang tamu/customer
Area Penerimaan Customer Servis adalah fasilitas bengkel yang digunakan
untuk aktifitas fasilitas bengkel seperti penerimaan customer servis,
pembelian suku cadang dan lain sebagainya.
Ketentuan
 Area penerimaan ini harus dapat berinteraksi langsung dengan area di luar
(stall penerimaan, area customer) maupun di dalam (stall, area teknisi)
sehingga ruangan ini sebagian besar harus terdiri dari kaca
 Ruangan ini harus ada petunjuk atau sign board untuk menunjukkan lokasi
secara jelas
 Ruangan ini harus memiliki fasilitas-fasilitas seperti :
- Meja , kursi untuk Service Advisor dan kursi untuk customer
- Kursi untuk customer selama menunggu sebelum diterima oleh Service
Advisor
-Control Board (Booking Capacity Board, Booking Control Board)
-Price menu board (papan menu)
- Peralatan komputer dengan LCD/monitor dan printer.
- Untuk penempatan komputer khususnya CPU harus ditempatkan di bawah
meja Service Advisor dan harus ditata sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu aktivitas komunikasi antara Service Advisor dengan customer
-Rak untuk material promotion.
 Selain fasilitas-fasilitas tersebut di atas, area penerimaan harus memiliki
penerangan yang baik (minimal 400 lux) dan dilengkapi dengan AC untuk
kenyamanan customer dan Service Advisor, serta harus dijaga kerapihan dan
kebersihannya setiap hari
 Ruangan ini juga digunakan untuk mempromosikan produk-produk
programu, harus tersedia pemasangan rak catalog/tempat leaflet atau
material promosi lainnya serta rak display untuk part dan aksesories
 Berikut adalah standar minimum luas dari Area Penerimaan Servis beserta
jumlah fasilitas yang harus tersedia dengan mengacu standar 36 m2 untuk
kapasitas 6 orang.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


- Tempat part bekas
Tempat pembuangan part bekas diperuntukan sebagai tempat
pengumpulan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi oleh
bengkel.
Ketentuan
 Tempat pembuangan part bekas ini berada di belakang bengkel dan harus
diberi area atau tanda dan dikelompokan sesuai dengan jenis barang
bekasnya, seperti :
a. Limbah yang bisa didaur ulang/dipakai lagi :
- Limbah B3 : oli, Aki
- Limbah Non-B3 : Plastik, karet, logam
b. Limbah yang tidak bisa dipakai lagi :
- Limbah B3 : Thinner, kain majun, minyak rem, air aki, coolant,
masking paper
- Limbah Non-B3 : sampah organik
 Tempat Pembuangan part bekas ini harus terlindungi dari air hujan, dan
diposisikan lebih tinggi dari lantai untuk menghindari genangan air / banjir
 Untuk limbah cair harus dibuatkan saluran menuju Oil trap
 Luas minimum tempat pembuangan part bekas yang harus disediakan
adalah 4,8 m2
 Tempat pembuangan part bekas ini harus mudah diakses oleh kendaraan
yang akan membawa semua sampah ke tempat pembuangan sampah akhir.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Layout Area Fasilitas Pendukung
 Foto Area Fasilitas Pendukung
 Papan / Identitas Area Fasilitas Pendukung

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


13. Oil Trap [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Oil trap harus terlindung dari air hujan dan direkomendasikan memakai 4
atau 5 layer tank. Idealnya spesifikasi harus dilengkapi dengan material/kain
penyaring oli dan lumpur
 Oil trap tidak boleh bocor/terserap langsung ke tanah
 Perawatan berkala diperlukan dan lumpur atau oli yang terkumpul harus
dibuang/diambil oleh perusahaan pengolah limbah yang bersertifikat
 Ada PIC dan jadwal pemeliharaannya dan harus secara berkala melakukan
pemantauan terhadap mutu dan debit air keluaran dari air trap.
 Apabila tidak terdapat oil trap, maka dapat menggunakan metode
konvensional untuk mengolah limbah oli.

Plat Bordes dengan pegangan

Cor Beton

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Oil Trap
 SOP Penanganan Oli / Limbah B3

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


14. Fasilitas suku cadang, alat & bahan (tidak tercampur / ada Sekat) [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Sebagai tempat untuk memajang Part & aksesoris dan bahan
 Menciptakan image positif terhadap pelayanan service/perbaikan
 Dapat juga sebagai tempat area penyimpanan alat dan bahan utama praktek
 Ukuran minimal yang butuhkan unutuk rak display part adalah : P x L x T =
80 x 40 x (40 s/d 170) Cm

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Area Penempatan Suku Cadang / Alat dan bahan
 Penempatan sesuai standar layout dan memperhatikan kaidah 5s

15. Penerapan Standar : Label, Marking, warna, jalur IN - Out dan Jalur
Evakuasi [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Penerapan seiton dalam bengkel seperti label, marking, warna, jalur in-out dan
evakuasi akan menambahkan kesan bengkel yang tertata rapi dan bersih.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto implementasi Label, Marking, Jalur In Out di Area Bengkel

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


16. Penerapan Standar : Informasi ( SOP ) dan inventarisasi alat dan bahan
praktek [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 SOP Terpampang di Area Kerja ( Benda Kerja )
 SOP Tidak sama dengan Instruksi Kerja
 Inventaris bahan praktik memiliki sistem pengeluaran (ex : FIFO) dibuktikan
dengan data penggunaan bahan
 Terdapat data inventaris alat yang menginformasikan jumlah dan kondisi
alat tersebut.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Lampiran SOP Penyimpanan alat di bengkel sesuai 5S
 Foto SOP yang dipasang di bengkel

17. Penerapan Standar : Penerangan, Ventilasi dan sirkulasi udara, serta


PIC ruangan [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Standar Penerangan sesuai dengan ketentuan ( cahaya terang, dari matahari
/ lampu )
 Ventilasi dan sirkulasi udara dinilai dari besarnya ruangan dan jumlah
sirkulasi yang tersedia
 (Misal ruangan kecil / sempit dan tidak ada ventilasi maka standart
sirkulasinya buruk)
 Setiap ruangan yang ada memiliki penanggung jawab dan check sheet
pengecekan ruangan.

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto ventilasi bengkel
 Foto Penerangan di bengkel
 Dokumen PIC Ruangan yang di tempel di bengkel

18. Penerapan Standar : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3 ) [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
 Memiliki Alur tanggap darurat
 Memiliki Meeting point darurat
 Memiliki perlengkapan K3 (Apar,Tandu,Standar P3K)
 Daftar Inventaris peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3 ) pada
bengkel TKR
 Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K-3 ) pada semua lingkungan bengkel TKR
 Penempatan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3 ) pada semua
lingkungan bengkel TKR
 Petugas ( PIC ) K3 di bengkel

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Alur Tanggap darurat Bengkel
 Foto Meeting point sekolah
 Daftar alat inventaris K3 di Bengkel (APAR dll)
 Dokumen PIC Safety di bengkel

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


19. Unit Kendaraan praktek general repair [D/L]
A = 6 : kendaraan sesuai 100% standar PBD
B = 4.5 : kendaraan sesuai 75% standar PBD
C = 3 : kendaraan sesuai 50% standar PBD
D = 1,5 : kendaraan sesuai kurang dari 50% standar PBD

Juknis :
Unit Kendaraan praktek unit merk daihatsu (ada merk Daihatsu diantara General
Repair, Engine, Chasis & PT dan Elektrical tahun produksi setidaknya 10 tahun).

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto unit praktik general repair

20. Unit Kendaraan praktek Motor/Engine [D/L]


A = 6 : kendaraan sesuai 100% standar PBD
B = 4.5 : kendaraan sesuai 75% standar PBD
C = 3 : kendaraan sesuai 50% standar PBD
D = 1,5 : kendaraan sesuai kurang dari 50% standar PBD

Juknis :
Unit Kendaraan praktek unit merk daihatsu (ada merk Daihatsu diantara General
Repair, Engine, Chasis & PT dan Elektrical tahun produksi setidaknya 10 tahun).

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto unit praktik Motor / Engine

21. Unit Kendaraan praktek Kelistrikan [D/L]


A = 6 : kendaraan sesuai 100% standar PBD
B = 4.5 : kendaraan sesuai 75% standar PBD
C = 3 : kendaraan sesuai 50% standar PBD
D = 1,5 : kendaraan sesuai kurang dari 50% standar PBD

Juknis :
Unit Kendaraan praktek unit merk daihatsu (ada merk Daihatsu diantara General
Repair, Engine, Chasis & PT dan Elektrical tahun produksi setidaknya 10 tahun).

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto unit praktik Motor Kelistrikan

22. Unit Kendaraan praktek Chasis & Pemindah Tenaga [D/L]


A = 6 : kendaraan sesuai 100% standar PBD
B = 4.5 : kendaraan sesuai 75% standar PBD
C = 3 : kendaraan sesuai 50% standar PBD
D = 1,5 : kendaraan sesuai kurang dari 50% standar PBD

Juknis :
Unit Kendaraan praktek unit merk daihatsu (ada merk Daihatsu diantara General
Repair, Engine, Chasis & PT dan Elektrical tahun produksi setidaknya 10 tahun).

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto unit praktik Chasis & Pemindah Tenaga

23. Alat ukur BST/General Repair [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Alat khusus untuk BST dan GR serta alat ukur umum untuk penunjang yang
lainnya :
a. General Equipment’s
b. Miscellaneus Tools
c. Measuring Tools
d. Other Equipment

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris
 Foto Alat Ukur BST / General Repair
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


24. Alat ukur khusus Engine [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Alat khusus untuk pekerjaan engine, dan untuk penunjang yang lainnya.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris
 Foto Alat Ukur Engine
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
engine.(lampiran )

25. Alat Ukur khusus Chasis dan Pemindah Tenaga [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Alat khusus untuk pekerjaan chasis & Pemindah tenaga, dan untuk penunjang
yang lainnya.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris
 Foto Alat ukur Chasis dan pemindah tenaga
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
engine.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


26. Alat ukur khusus Electrical [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Alat khusus untuk pekerjaan elektrical, dan untuk penunjang yang lainnya.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris
 Foto Alat ukur Electrical
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
engine.(lampiran )

27. Wheel alignment dan Tire service equipments [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Alat untuk Wheel aligment dan Tire service eqipments, Balancing machine, tyre
changer

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris
 Foto Alat Wheel aligment
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
engine.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


28. SST [D/L]
A = 4 ; 80% SST General Repair, Chasis, Engine, Electrical sesuai unit yang ada
B = 3 ; 65% SST General Repair, Chasis, Engine, Electrical sesuai unit yang ada
C = 2 ; 50% SST General Repair, Chasis, Engine, Electrical sesuai unit yang ada
D = 1 ; Kurang dari 50% SST General Repair, Chasis, Engine, Electrical sesuai unit
yang ada

Juknis :
SST untuk pekerjaan Dasar Otomotif, perawatan berkala, Engine, Chasis &
Pemindah Tenaga, Elektrical. Special Service Tools atau SST adalah tool wajib
yang harus dimiliki oleh bengkel, karena alat ini membantu memudahkan teknisi
dalam perbaikan kendaraan.

Ketentuan
•Peralatan SST ini tidak harus dimiliki oleh setiap teknisi, oleh karena itu alat-alat
ini disimpan di ruang SST.
•Setiap model kendaraan memerlukan SST yang berbeda.
•Jumlah SST yang harus dimiliki oleh bengkel tergantung dari model kendaraan
yang ada dalam Unit in Operation (UIO) dari bengkel tersebut.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris SST
 Foto SST
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
eq/equipment.(lampiran )
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian
engine.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


29. Materials Training BST/General Repair [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Materials Training Basic Technical, dasar otomotif, kerja bangku, kerja las dasar
Lihat lampiran

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris Materials Training Basic Otomotif
 Foto Material Training BST
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian kerja bangku
dan las.(lampiran )

30. Materials Training Engine [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Materials Training engine : Sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem bahan
bakar bensin, sistem bahan bakar diesel, sistem kerja utama mesin, unit OH
engine, sistem pembuangan, sistem pengapian engine.

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris Materials Training Engine
 Foto Material Training Engine
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian kerja bangku
dan las.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


31. Materials Training Electrical [D/L]
A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Materials Training electrical : Sistem pengisian, sistem

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris Materials Training Electrical
 Foto Material Training Electrical
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian kerja bangku
dan las.(lampiran )

32. Materials Training Chasis & Power Train [D/L]


A = 4 ; Ada, 80 % sesuai standar Juknis
B = 3 ; Ada, 65 % sesuai standar Juknis
C = 2 ; Ada, 50 % sesuai standar Juknis
D = 1 ; Ada, kurang dari 50% sesuai standar Juknis

Juknis :
Materials Training chasis & power train : suspensi, rem, kemudi, alignment roda,
roda & ban, rangka, kopling, transmisi, propeler, diferensial, poros roda, poros
penggerak

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Daftar inventaris Materials Training Chasis & Power Train
 Foto Material Training Training Chasis & Power Train
 Catatan lihat referensi daftar fasilitas standar DSSC bagian kerja bangku
dan las.(lampiran )

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


33. Cady tools set BST/General Repair [D/L]
A = 4 : Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 8 siswa
B = 3 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 12 siswa
C = 2 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 16 siswa
D = 1 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : lebih 16
siswa

Juknis :
Cady tools set perawatan berkala ( mengacu pada caddy engine) Peralatan/tools
Traning Basic otomotif dengan STANDARD TOOLS & EQUIPMENTyang di
khususkan untuk mata pelajaran TDO, PDO juga mengacu pada kerja bangku,
pekerjaan las dasar.
 Layout Caddy Tools mengikuti kaidah 5S
 Terdapat Daftar Inventaris Caddy Tools untuk general repair
 Jumlah Caddy dibandingkan dengan jumlah siswa pada saat praktik ( Misal
saat praktik ada 36 Siswa dan caddy tools berjumlah 3 maka mendapatkan
poin B

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Caddy Tools ( Isi dan penempatan sesuai layout )
 Daftar Alat / Inventaris di Caddy Tools untuk general repair / BST

34. Cady tools set engine [D/L]


A = 4 : Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 8 siswa
B = 3 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 12 siswa
C = 2 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 16 siswa
D = 1 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : lebih 16
siswa

Juknis :
 Layout Caddy Tools mengikuti kaidah 5S
 Terdapat Daftar Inventaris Caddy Tools untuk general repair
 Jumlah Caddy dibandingkan dengan jumlah siswa pada saat praktik ( Misal
saat praktik ada 36 Siswa dan caddy tools berjumlah 3 maka mendapatkan
poin B

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto Caddy Tools ( Isi dan penempatan sesuai layout )
 Daftar Alat / Inventaris di Caddy Tools untuk Technician Hand Tools

35. Cady tools set electrical [D/L]


A = 4 : Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 8 siswa
B = 3 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 12 siswa
C = 2 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 16 siswa
D = 1 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : lebih 16
siswa

Juknis :
 Layout Caddy Tools mengikuti kaidah 5S
 Terdapat Daftar Inventaris Caddy Tools untuk Set Electrical
 Jumlah Caddy dibandingkan dengan jumlah siswa pada saat praktik ( Misal
saat praktik ada 36 Siswa dan caddy tools berjumlah 3 maka mendapatkan
poin B

Dokumen Pendukung (Lampiran)


 Foto Caddy Tools ( Isi dan penempatan sesuai layout )
 Daftar Alat / Inventaris di Caddy Tools untuk Set Electrical.

36. Cady tools set chasis & Power Train [D/L]


A = 4 : Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 8 siswa
B = 3 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 12 siswa
C = 2 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : 16 siswa
D = 1 ; Perbandingan caddy standart PBD dg perbandingan 1 caddy : lebih 16
siswa

Juknis :
 Layout Caddy Tools mengikuti kaidah 5S
 Terdapat Daftar Inventaris Caddy Tools untuk Set Chasis & Power Train
 Jumlah Caddy dibandingkan dengan jumlah siswa pada saat praktik ( Misal
saat praktik ada 36 Siswa dan caddy tools berjumlah 3 maka mendapatkan
poin B

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia


Dokumen Pendukung (Lampiran)
 Foto Caddy Tools ( Isi dan penempatan sesuai layout )
 Daftar Alat / Inventaris di Caddy Tools untuk Set Chasis & Power Train

Pintar Bersama Daihatsu – Bersama Membangun Vokasi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai