Anda di halaman 1dari 16

HIKMAH MEMPELAJARI SEJARAH ISLAM ABAD

PERTENGAHAN
Anggota:

MAZAYA
M. ABYUDAYA W
NAYA ASHMA
REVANZA KASHFI
SITI NAYLA NURHASANAH

Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan


menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satusatunya
keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan
mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan
pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke
Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut.

Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di
bawah pimpinan thariq bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat
melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara perancis di
bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya,
pemerintahan Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang
dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan ibukotanya Cordoba.

Jalan tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung
Apenina. Islam dapat menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat
direbut kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11
Jalan timur, dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan
Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu
menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam sehingga
mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani
terus melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu,
tentara Turki Usmani mundur kembali ke Semenanjung Balkan dan
menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-
19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi,
kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah
menjadi Istanbul

Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam
pada abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.

Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan


wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan
Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat
kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan
persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal
tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu
menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan
menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan,
ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta,
maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak
dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani
Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan
lain dimanapun berada

Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu
berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh
pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada
dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah
mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah
bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah
mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu
negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk
menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya
penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan
Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya
disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai
perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu

Daulah Bani Umayah yang ibukota pemerintahannya di Damaskus berlangsung


selama 91 tahun diperintah oleh 14 orang khalifah. Kejayaan Bani Umayah
dimulai pada masa Abdul Malik dan berakhir pada masa pemerintahan Umar bin
Abdul Aziz. Sepeninggal Umar, kekhalifahan mulai melemah dan akhirnya
tumbang. Penyebabnya adalah para khalifah lebih mengutamakan kepentingan
pribadi dari pada kepentingan umum. Pun demikian kemajuan-kemajuan di
bidang arsitektur, kesenian dan perdagangan berhasil dicapai pada masa Bani
Umayah. Tentunya sangat menarik mengkaji dinamika khilafah Bani Umayah ini.
Sebab selain khilafah ini berada pada masa transisi, berbagai intrik menarik
terjadi di zaman ini. Mulai dari banyaknya khalifah yang tidak berpihak pada
rakyat sampai pembunuhan Husein bin Ali di Karbala. Semoga dengan mengkaji
perkembangan Islam pada kurun ini akan memperkaya wacana kita terutama
dalam hal politik Islam

Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut
Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali)
selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah, sementara
pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjanjian damai. Perjanjian itu
dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah
Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi
penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah
sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa
Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam
Deklarasi pengangkatan Yazid bin

Muawiyah sebagai putra mahkota menyebabkan


munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat. Akibatnya terjadi perang saudara
beberapa kali dan berkelanjutan. Dalam hal ini Abdurrahman bin Abu Bakar berpendapat
bahwa pengangkatan ini tak ubahnya sebuah heracliusisme, yaitu ketika seorang heraclius
meninggal akan digantikan oleh heraclius yang lain. Pelanggaran terhadap perjanjian yang
disepakati antara Hasan bin Ali dan Muawiyah telah terjadi dalam hal ini. Sebab dalam
perjanjian itu disebutkan bahwa persoalan penggantian pemimpin setelah Muawiyah
diserahkan kapada umat Islam. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di
Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazid kemudian mengirim surat kepada
Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia
kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein bin Ali dan
Abdullah bin Zubair. Bersamaan dengan itu, Syi’ah (pengikut Ali) melakukan konsolidasi
kekuatan kembali. Perlawanan pertama dimulai oleh Husein bin Ali. Pada tahun 680 M, ia
pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat
Islam di daerah ini tidak mengakui Yazid

Mereka mengangkat Husein sebagai khalifah. Dalam sebuah pertempuran tidak seimbang
di Karbala, sebuah daerah di dekat Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri
terbunuh. Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di
Karbala. Pemerintahan Yazid tak henti menuai pemberontakan. Puncaknya ketika
Abdullah bin Zubair dan gerakan oposisinya yang dibina di Makkah menyatakan menolak
sumpah setia terhadap Yazid. Tentara Yazid kemudian mengepung Makkah. Dua pasukan
bertemu dan pertempuran tak dapat dihindarkan. Namun, pertempuran itu terhenti
karena Yazid wafat.

Pada masa Bani Umayah beberapa kemajuan di bebagai sektor berhasil dicapai. Antara lain
dibidang arsitektur, perdagangan, organisasi militer dan seni.

1. Arsitektur Pada masa Bani Umayah bidang arsitektur maju pesat. Terlihat dari bangunan-
bangunan artistik serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi
kota modern. Mereka memadukan gaya Persia dengan nuansa Islam yang kental di setiap
bangunannya. Adapun pada masa Walid dibangun sebuah masjid agung yang terkenal dengan
sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Sedangkan kota baru
yang dibangun di zaman ini adalah Kota Kairawan. Didirikan oleh Uqbah bin Nafi ketika dia
menjabat sebagai gubernur.

2. Organisasi militer Di zaman ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan. Yaitu angkatan
darat (al-jund), angkatan laut (al-bahiriyah) dan angkatan kepolisian.

3. Perdagangan Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan
jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai
dan makmur, begitu pula kota Aden.
4. Kerajinan
Ketika khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras (semacam bordiran),
yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah dan para pembesar pemerintahan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bani Umayah dimulai dengan
pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah dengan cara yang tidak demokratis pada tahun 41H.
Selanjutnya sistem kepemimpinan dilangsungkan secara monarchiheridetis (kerajaan turun
temurun) selama 91 tahun. Peristiwa penting yang terjadi pada masa itu antara lain
terbunuhnya Husein bin Ali di Karbala pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Meski
demikian, Bani Umayah mencatatkan beberapa kamajuan, terutama di bidang arsitektur,
perdagangan, militer dan kesenian. Adapun masa keemasan terjadi ketika tampuk
kepemimpinan berada di tangan Abdul Malik bin Marwan sampai Umar bin Abdul Aziz.
Terimakasih!!
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai