Anda di halaman 1dari 8

Wadzifah 2

Ringkasan Materi
“Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan”

Untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam (PAI)

Oleh :

Nama : Zahrina Firdausi N.


Kelas : XI – MIA 1
Absen : 39

Guru Pembimbing : Bapak Abdullah S.Pd

SMA NEGERI 1 PANDAAN


2017/2018
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun”, artinya pohon. Apabila digambarkan
secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting, bermula
dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang.
Berkaitan dengan sejarah peradaban islam. Nouruzzaman Shiddiqie yang dikutip Samsul
Munir Amin dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, membagi periodisasi sejarah islam
menjadi 3 periode, yaitu sebagai berikut.
a. Periode Klasik (±600 – 1258 M). masa ini disebut dengan masa kejayaan islam dengan
ekspansinya yang begitu luas dan karya serta peradabannya yang begitu luhur
b. Periode Pertengahan (±1258 – 1800 M). masa ini adalah masa kemunduran islam sejak
jatuhnya Bagdad oleh Hulagu Khan sampai pada penghujung abad ke-17.
c. Periode Modern (±1800 – sekarang). Masa ini adalah awal kebangkitan islam setelah
kemundurannya dijajah Barat yang kemudian menyadarkan umat Islam di timur untuk
kembali bangkit seperti sedia kala.
Pada bab ini, kita akan mempelajari sejarah peradaban Islam pada masa
Kejayaan yakni masa klasik seperti yang disebutkan diatas.

A. Sejarah Peradaban Islam pada Masa Kejayaan (Periode Klasik).


1. Masa Rasulullah saw.
Sejarah masa Rasulullah saw. Ini dimulai dari tahun 52 sebelum Hijriyah
hingga tahun 11 Hijriyah (570 M – 632 M). pada masa ini, Rasululah saw. Berhasil
mendirikan Negara Islam (darul islam) yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw.
Dengan menjadi Madinah al-Munawwarah sebagai pusat awal dari semua aktivitas
Negara atau biasa kita sebut ibu kota Negara. Sebelum Rasulullah saw. Wafat di
tahun 632 M, seluruh Semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan Islam.
Adapun ekspansi ke daerah-daerah di luar Arab dimulai di zaman khalifah pertama,
Abu Bakar as-Siddiq.
2. Masa Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin merupakan julukan prestasi atau Khalifah sepeninggal
Rasulullah saw. Yakni Abu bakar as-Siddiq, Umar bin Khatttab, Usman bin Affan, dan
Ali bin Abi Thalib.

a) Khalifah Abu Bakar as-Siddiq (Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi)


Beliau memiliki nama asli Abdul Ka’bah (sebelum memeluk islam). Gelar as-
Siddiq diperolehnya karena beliau dengan segera membenarkan Nabi dalam
peristiwa Isra’ Mi’raj. Umat Islam memilih beliau menjadi khalifah pertama
setelah wafatnya Rasulullah pada tahun 632 M.
Masa pemerintahannya hanya dalam kurun waktu 2 tahun 3 bulan dan 11
hari. Ada 3 masalah penting yang menjadi salah satu konsentrasi beliau saat
menjadi khalifah, yakni
I. Banyaknya warga masyarakat yang murtad.
II. Banyaknya orang yang mengakui dirinya sebagai nabi (palsu).
III. Banyaknya masyarakat yang enggan membayar zakat.
Setelah menyelesaikan persoalan persoalan diatas, Abu Bakar mulai
mengirim kekuatan ke luar Arab. Khalid bin Walid dikirim ke Irak dan dapat
menguasai kota al-Hirah di tahun 634 M. selain itu, beliau juga mengirim tentara
ke Syuriah di bawah pimpinan 3 jenderal, yaitu Amr bin Ash, Yazid bin Abi Sufyan,
dan Syurahbil bin Hasanah.
Kalifah Abu Bakar meninggal dunia di umur 63 tahun pada hari senin 23
Agustus 644 M setelah kurang lebih selama 15 hari terbaring sakit.
b) Khalifah Umar bin Khattab (Umar bin Khattab bin Nufall)
Umar lahir di Mekkah 4 tahun sebelum nabi Muhammad lahir dan
merupakan keturunan dari Abdul Uzza al-Quraisy dari suku ‘Adl. Umar bin
Khattab memeluk islam pada tahun kelima setelah kenabian. Beliau memerintah
dari tahun 634-644 M. pada masa inilah gelombang ekspansi pertama terjadi,
kota Damaskus jatuh di tahun 635 M, dan tahun 636 M setelah tentara bizantium
kalah di perrtempuran yarmuk daerah Syuriah jatuh ke bawah kekuaaan islam.
Selain itu, Mesir juga jatuh ke tangan islam.
Dengan adanya gelombang ekspansi gelombang pertama ini, kekuasaan
islam telah meliputi semenanjung Arabia, seperti Palestina, Syuriah, Irak, Persia
dan Mesir.

c) Khalifah Usman bin Affan (Usman bin Affan bin Abil Azh bin Umayyah)
ia mendapat julukan Zun Nurain yang artinya pemilik dua cahaya, karena
menikahi dua putri Nabi Muhammad saw. secara berurutan setelah yang satu
meninggal. Usman dianggkat atas penunjukantidak langsung, yaitu melewati
badan Syura yang dibentuk Umar menjelang wafatnya.
Pada zaman Usman bin Affan (644-656 M) Tripoli, Ciprus dan beberapa
daerah lain dapat dikuasai, akan tetapi gelombang ekspansi pertama berhenti.
Khalifah Usman terbunuh ketika umat islam mulai terjadi perpecahan karena
masalah pemerintahan.

d) Khalifah Ali bin Abi Thalib


Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah keponakan sekaligus menantu
Rasulullah. Beliau telah masuk islam pada usia 13 tahun.
3. Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb yang
pada saat itu beliau juga menjadi khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota
kekuasaan islam dari khufah ke Damaskus. Masa kekuasaan Bani Umayyah hampir 1
abad atau lebih tepatnya 90 tahun, dengan 14 orang khalifah. Adapun urutan
khalifah Bani Umayyah adalah sebagai berikut.
a. Muawiyah bin Abi Sufyan i. Yazid bin Abdul Malik
b. Yazid bin Muawiyyah j. Hisyam bin Abdul Malik
c. Muawiyah bin Yazid k. Al-Walid II bin Yazid II
d. Marwan bin Hakam l. Yazid bin Walid bin Malik
e. Abdul Malik bin Marwan m. Ibrahim bin al-Wahid II
f. Al-Walid bin Abdul Malik n. Marwan II bin Muhammad
g. Sulaiman bin Abdul Malik
h. Umar bin Abdul Aziz
Di antara 14 khalifah Bani Umayyah terdapat beberapa khalifah yang memiliki
jasa besar di berbagai bidang sesuai dengan kehendak zamannya. Beberapa
diantaranya adalah :
1) Mendirikan kota Kairawan pada tahun 670 M
2) Memperoleh daerah Khurasan sampai di sunga Oxus dan Afganistan sampai ke
Kabul di sebelah timur Muawiyah
3) Melakukan ekspansi ke Barat untuk menyerang Aljazair dan Maroko, setelah
dapat menundukkannya mengangkat Tariq bin Ziyad sebagai wakil untuk
memerintah daerah tersebut
4) Berhasil menguasai Spanyol, Afrika Utara, Syuriah, Palestina, Semenanjung
Arabia, Irak, Persia, Afganistan, Pakistan, dll
5) Menyusun kitab yang menjadi pegangan dalam soal tata bahasa Arab
6) Mencetak uang sendiri di tahun 659 M dengan memaikai kata kata dan tulisan
Arab
7) Membangun beberapa masjid, salah satunya adalah masjid Al-Aqsa

Kekuasaan dan kejayaan Dinasti ini mencapai puncaknya di zaman al-Walid I.


sesudah itu, kekuasaan mereka menurun dan ditumbangkan oleh Bani Abbasiyah
di tahun 750 M.
4. Dinasti Bani Abbasiyah (132-656 H/750-1258 M) 5 abad
Dinasti Bani Abbasiyah didirikan oleh Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali
bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib atau beliau masyhur dengan nama
kuniyuh Abul Abbas as-Saffah dan sekaligus sebagai kalifah pertama. Selama Dinasti
Abbasiyah berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai
dengan perubahan social, politik, dan budaya. Berdasaarkan pada pemerintahannya,
pemerintahan Bani Abbasiyah dibagi dalam 4 periode yang memiliki 37 khalifah.
1) Masa Abbasiyah I, yaitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah pada tahun 132
H/750 M sampai meninggalnya khalifah al-Wsiq pada tahun 232 H/847 M.
2) Masa Abbasiyah II, yaitu mulai khalifah al-mutawakkil pada tahun 232 H/847 M
sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah pada tahun 334 H/946 M.
3) Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya Daulah Buwaihiyah pada tahun 334
H/946 M sampai masuknya kaum Saljuk ke Bagdad pada tahun 447 H/1055 M.
4) Masa Abbasiyah IV, yaitu masuknya orang – orang Saljuk ke Bagdad pada tahun
447 H/1055 M sampai jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Mongol di bawah
pimpina Hulagu Khan pada tahun 656 H/1258 M.
Pada saat bangsa Mongol dapat menaklukkan Bagdad ada seorang pangeran
keturunan Abbasiyah yang lolos dari pembunuhan dan meneruskan kekhalifahannya
dengan gelar khalifah ynag hanya berkuasa dalam bidang keagamaan di bawah
kekuasaan kaum Mamluk di Kairo, Mesir yang diberi gelar sultan. Jabatan khalifah
yang disandang berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh sultan Salim I dari Turki
Usmani ketika menguasai Mesir pada tahun 1517 M.

5. Dinasti Turki Usmani


Setelah hancurnya Bagdad di tangan bangsa Mongol, orang – orang Turki
semakin mempertegas kemandirian mereka dalam membangun kekuasaannya
sendiri, seperti yang dilakukan Turki Usmani (1281-1924 M). bahkan pengaruh dinsti
tersebut menjangkau wilayah yang sangat luas, termasuk Eropa Timur, Asia kecil,
Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir, dan Afrika Utara. Beberpa jasa dari kerajaan Turki
Usmani adalah sebagai berikut.
a. Memenangkan peperangan atas Bizantiun yang dipimpin oleh Sultan Alaudin.
b. Menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun
1317 M, kemudian tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Turki
Usmani.
c. Menaklukkan Azumia, Tasyasani, Uskandar, Ankara dan Gallipoli.
d. Menaklukkan pusat peradaban dan pusat Agama Nasrani di Bizantium, yaitu
Konstantinopel pada tahun 1453 M dibawah kepemimpinan Sultan Muhammad
II (Sultan Muhammad al-Ftih).
B. Bukti Sejarah Peradaban Islam pada Masa Kejayaan
1. Bukti peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin
a) Munculnya Gerakan Pemikiran Islam
 Menjaga keutuhan Al-Qur’an dan mengumpulkannya dalam bentuk
mushaf
 Memberlakukan mushaf standar pada masa Usman bin Affan
 Mengenal pemisahan antara dakwah dan Negara, antara da’I maupun
Panglima
 Pengiriman para sahabat dalam menyiarkan Islam ke berbagai pelosok
negeri
b) Terbentuknya Organisasi Negara dan Lembaga-Lembaga Pemerintahan
 Lembaga Politik
 Lembaga Tata Usaha Negara
 Lembaga Keuangan Negara
 Lembaga Kehakiman Negara

2. Bukti Peradaban Islam pada Masa Dinasti Bani Umayyah


a) Peradaban di Bidang Seni (arsitektur atau seni bangunan); Dome of the Rock
(Qubbah as-Sakhra’) di Yarussalem.
b) Peradaban di Bidang Sastra; al-Anthal, Farazdaq, Jurair, dll.
c) Peradaban di Bidang Ilmu Pengetahuan
 Pengembangan Bahasa Arab
 Marbad Kota Pusat Kegiatan Ilmu
 Ilmu Qiraat
 Ilmu Tafsir
 Ilmu Hadis
 Ilmu Fikih
 Ilmu Nahwu
 Ilmu Jugrafiyah dah Tarikh
 Usaha Penerjemahaan

3. Bukti Peradaban Islam pada Masa Dinasti Bani Abbasiyah


a) Peradaban di Bidang Ilmu Agama
 Ilmu Fikih; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin
Hamabal
 Ilmu Tafsir; Ibnu Jarir at-Thabari, Ibnu Athiyah al-Andalusi, Abu Musllim
Muhammad bin Bahar Isfahani
 Ilmu Hadis; Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud,
Imam an-Nasai, Imam Baihaqi
 Ilmu Kalam; Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansyur al-
Maturidi, Washl bin Atha, Abul Huzail al-Allaf, Al-Juba’i
 Ilmu Bahasa; Imam Sibawaih, Al-Kisa’I, Abu Zakaria al-Farra
b) Peradaban di Bidang Ilmu Umum
 Filsafat
 Ilmu Kedokteran; Abu Zakariya Yahya, Abu Bakar ar-Razi, Ibnu Sina
 Matematika; Al-Khawarizmi (pengarang kitab Aljabar wal muqabalah-ilmu
hitung, dan penemu angka nol), Abul Wafa Muhammad bin Muhammad
bin Ismail bin al-Abbas yang terkenal sebagai ahli ilmu matematika.
 Farmasi; Ibnu Baithar.
 Ilmu Astronomi; Abu Mansur al-Falaki, Jabir al-Batani, Raihan al-Bairuni.
 Geografi; Abul Hasan al-Mas’udi, Ibnu Khurdazabah, Ahmad al-Yakubi, dan
Abu Muhammad al-Hasan al-Hamadani.
 Sejarah; Ibnu Ishaq, Ibnu Hisyam, at-Thabari, al-Maqrizi, al-Baladzuri, dst.
 Sastra; Abu Nuwas (salah seorang penyair terkenal dengan karya cerita
humornya), an-Nasyasi (penulis buku Alfu Lailah wa Lailah-The Arabian
Night).

4. Bukti Peradaban Islam pada Masa Dinasti Turki Usmani


a) Bidang Pemerintahan dan Militer; adanya pembaruan militer Turki yang terdiri
dari anggota bangsa Turki sendiri dan non-Turki.
b) Bidang Ilmu Pengetahuan; tidak tampak menonjol, karena Turki Usmani lebih
banyak memfokuskan diri pada kegiatan kemiliteran.
c) Bidang Kebudayaan; Katib Celebi dan Evliya Celebi (sastra prosa), masjid al-
Muhammadi atau Masjid Sultan Muhammad al-Fatih (pengembangan seni
arsitektur islam) dst.

5. Bukti Peradaban Islam pada Masa Dinasti Safawiyah


a) Bidang Ilmu Pengetahuan; Bahauddin Syaerazi (generalis ilmu pengetahuan).
Muhammad Baqir bin Muhammad Damad (fisuf sejarah, teolog, dan seorang
yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah).
b) Bidang Ekonomi; dikuasainya kepulauan Harmz dan pelabuhan Gumrun yang
diubah menjadi Bandar Abbas (perdagangan), kemajuan di sector pertanian
terutama di daerah Sabit Subur-fertile crescent).
c) Bidang Arsitektur; terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 273
pemandian umum yang berada di kota Isfahan.
d) Bidang Kesenian; dalam bidang kesenian kemajuan tampak begitu jelas, antara
lain dalam bidang kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian, dst.
e) Bidang Tarekat; gerakan tarekat memiliki kemajuan yang cukup signifikan. Tidak
hanya dalam budang keagamaan, tetapi juga dalam bidang poitik dan
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai