0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Sinar kosmik dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker. Studi baru menunjukkan bahwa paparan radiasi dari sinar kosmik pada perjalanan ke Mars dapat dua kali lebih berbahaya dari perkiraan, membuat misi berawak ke planet itu lebih mematikan.
Sinar kosmik dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker. Studi baru menunjukkan bahwa paparan radiasi dari sinar kosmik pada perjalanan ke Mars dapat dua kali lebih berbahaya dari perkiraan, membuat misi berawak ke planet itu lebih mematikan.
Sinar kosmik dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker. Studi baru menunjukkan bahwa paparan radiasi dari sinar kosmik pada perjalanan ke Mars dapat dua kali lebih berbahaya dari perkiraan, membuat misi berawak ke planet itu lebih mematikan.
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Ngerinya Peluncuran Manusia ke Planet Mars Lenih Mematikan dari Perkiraan Sebelumnya yang nyatanya marakdi negeri ini bahkan di seluruh dunia. Nevada – NASA ( National Aeronautics and Space Administration ) telah menghentikan pengiriman astronot ke planet Mars dalam kurun waktu 15 sampai 20 tahun ke depan. Sementara China telah mengatakan bahwa pihaknya dapat mengirim orang – orang ke sana antara 2020 dan 2030. Dilansir dari Sciencealert, senin ( 25/9/2017 ), sementara itu, pendiri Space X, Elon Musk berusaha mengurangi biaya Spaceflight dan memindahkan dana tersebut untuk membangun koloni Mars permanen bersama dengan 1 juta orang sesegera mungkin. Tetapi jika studi tentang paparan radiasi pada tikus memiliki pengaruh, pengiriman manusia ke Planet Mars mungkin akan jauh lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya. Masalah utama dari perjalanan berbahaya tersebut adalah sinar kosmik. Sinar kosmik merupakan particle atomic dan subatomic berenergi tinggi yang meledak dari ledakan binyang, libang hitam dan sumber kuat lainnya diluar angkasa. Sinar tersebut dapat merusak DNA, meningkatkan resiko kangker, menyebabkan katarak, mengakibatkan kerusakan system saraf dan dapat menumbulkan masalah sirkulasi darah. Peneliti tau bahwa astronot menerima paparan radiasi jauh lebih tinggi disbanding dengan orang yang tinggal di bumi, karena atmosfer bumi menyerap banyak energi dari sinar kosmik. Medan magnet bumi yang juga mengalihkan dan membelokkan banyak radiasi dari luar angkasa. Hal tersebut yang membantu melindungi astronot di ISS yang mengorbit hanya 402 km diatas bumi. Dalam perjalanan ke Planet Mars, masa tersebut merupakan musim terbuka untuk sinar kosmik memaparkan sinarnya. Ilmuwan kesehatan Frank Cucinotta dan Eliedonna Cacaoat dari University of .Nevada Las Vegas telah menyelidiki dan memeriksa kembali hasil dari 4 penelitian sebelumnya mengenai tumor pada tikus akibat sinar tersebut. Selain mencari efek pancaran langsung sinar kosmik pada sel, para peneliti juga melihat bagaimana efek sekunder yang terjadi. Efek sekunder yang muncul merupakan resiko kangker yang sekira 2 kali lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya. Demikianlah ceramah yang sudah saya sampaikan, mudah mudahan informasi tersebut dapat menambah wawasan anda teradap apa yang terjadi di dunia ini. Bila ada kesalahan kata mohon dimaafkan dan terimah kasih sudah mendengarkan ceramah saya dengan seksama.