Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Medan Magnet Bumi

1. Mempengaruhi arah jarum kompas


Dari hari ini timbul pertanyaan, apakah jarum kompas selalu
menunjuk ke arah utara-selatan? Jawabannya ternyata tidak
selalu. Kutub magnet bumi tidak sama dengan kutub geografis
bumi.
Medan magnet bumi yang digambarkan dengan gari putus-putus
itu ternyata arahnya berbeda-beda di tiap tempat di muka bumi
ini.
2. Menjadi Perisai Bumi
Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan
medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan
radiasi berbahaya yang mengancam planet kita.
Dr Hugh Ross telah meneliti peran penting Sabuk Van Allen bagi
kehidupan Manusia. Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar
di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang
terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan
keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini
membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang
melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa.
Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan
mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu
lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah
Merkurius tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih
kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki
medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan
sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.(Dr Hugh
Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Bahkan hal ini telah diungkapkan di dalam Al-Quran , Al-Anbiya
[21] ayat 32. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap
yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala

tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu (matahari, bulan, angin,


awan, dan lain-lain).
3. Menjadi Jalur Alternatif untuk Terapi Kesahatan
Magnet sudah lama diyakini memiliki kekuatan penyembuhan
untuk nyeri otot dan kekakuan pada bagian tubuh. Penggunaan
magnet untuk manfaat medis ini bisa dirunut kembali ke Mesir
kuno dan juga Yunani kuno ketika Hippocrates (bapak kedokteran)
yang menggunakan batu magnet untuk mengobati kemandulan.
Orang kuno di India menggunakan magnet untuk mengatasi
Insomnia.
Teks medis kuno Cina yang dikenal sebagai Prinsip Dasar Ilmu
Kedokteran Penyakit Dalam Kekaisaran Kuning menggambarkan
prosedur ini. Veda, atau tulisan suci Hindu kuno, juga
menyebutkan pengobatan penyakit dengan Batu Magnet. Kata
batu magnet atau batu terkemuka, berasal dari penggunaan
batu ini sebagai kompas.
Ada dua teori yang digunakan untuk menjelaskan terapi
magnetik. Satu teori menyatakan bahwa magnet menghasilkan
sedikit arus listrik. Saat magnet diterapkan pada daerah tubuh
yang sakit, syaraf-syaraf di daerah itu akan di rangsang, sehingga
melepaskan obat penghilang rasa sakit alami pada tubuh. Teori
lainnya menyatakan bahwa ketika magnet diterapkan pada
daerah tubuh yang sakit, semua sel di daerah itu akan bereaksi
untuk meningkatkan sirkulasi darah, pertukaran ion, dan aliran
oksigen ke daerah ini. Medan magnet menarik dan menolak
partikel-partikel bermuatan dalam aliran darah, meningkatkan
aliran darah dan menghasilkan panas. Peningkatan oksigen dalam
jaringan dan aliran darah dianggap punya kontribusi yang cukup
besar dalam kecepatan penyembuhan.
Sifat magnet memicu partikel positif dan negatif dalam darah kita
untuk menjadi aktif dan lebih hidup. Darah akan mengalir lebih
cepat di daerah tempat magnet ditempelkan. Karena darah
mengalir lebih cepat, lebih banyak oksigen akan diterapkan ke

area tubuh tertentu. Dengan lebih banyak oksigen, kemampuan


penyembuhan alami orang tersebut meningkat.
4. Membantu Burung Bermigrasi atau Memandu Arah Terbang
Mereka
Dalam bermigrasi, burung sedikit tergantung dengan medan
magnet. Burung menggerakkan kepalanya untuk mendeteksi arah
medan magnet, dan penelitian yang dilakukan di sistem saraf
burung menunjukkan bahwa burung dapat "melihat" medan
magnet. Mata kanan burung migran mengandung protein
fotorereseptiv yang disebut criptocrom. Cahaya merangsang
molekul-molekul yang ada di dalam criptocrom untuk
menghasilkan elektron bebas yang berinteraksi dengan medan
magnet bumi, sehingga memberikan informasi tentang arah.
Sejak zaman dahulu manusia telah menggunakan merpati untuk
mengirimkan berita kepada para penerimanya di tempat yang
jauh. Misalnya, di Baghdad pada tahun 1150 terdapat bukti
bahwa burung merpati telah dimanfaatkan untuk mengirimkan
berita.
Para peneliti sebelumnya telah menemukan butiran-butiran
magnetik pada paruh merpati. Untuk menguji benar tidaknya
bagian paruh merupakan pusat pengindra magnetik burung
tersebut, Mora menempelkan magnet kecil pada paruh tiap-tiap
burung yang akan melemahkan kemampuannya dalam mengenali
medan magnet. Hasilnya, terjadi penurunan yang nyata pada
kemampuan mengindra medan magnet. Tingkat keberhasilannya
menurun hingga di bawah 50%. Akan tetapi, sang burung mampu
mengatasi gangguan yang diakibatkan oleh magnet, dan seiring
dengan hal tersebut, teramati bahwa tingkat keberhasilan ini
meningkat kembali.
Namun, ketika bahan yang tidak memiliki daya magnetik (yang
terbuat dari kuningan, misalnya) ditempelkan pada paruh mereka,
tidak ada pengaruh terhadap kemampuan mengindra medan
magnet. Sama halnya, pembedahan yang dilakukan untuk
menghilangkan fungsi saraf penciuman pada paruh merpati juga
gagal melemahkan kemampuan ini.

Penemuan-penemuan ini memperkuat teori yang menyatakan


bahwa merpati memandu arah terbangnya menggunakan medan
magnet yang melingkupi bumi.
5. Sebagai Sarana Pendeteksi Terjadinya Gempa Bumi Bagi Hewan
Penelitian yang dilakukan di Cina telah mengindikasikan bahwa
pengakuan dari perilaku binatang yang tidak biasa dengan cara
yang sistematis dapat memimpin dan digunakan, bersama
dengan metode lain, sebagai sarana untuk memprediksi besar
dan gempa bumi yang berpotensi merusak. Berikut adalah
contoh-contoh mengamati perilaku binatang yang tidak biasa
sebelum gempa bumi besar terjadi.
Survei dilakukan di Cina menunjukkan bahwa jumlah terbesar
kasus perilaku binatang yang tidak biasa mendahului gempa
bumi, terutama dalam 24 jam sebelum membentur. Di bagian lain
Cina di mana gempa bumi besar telah didahului oleh foreshocks,
perilaku tidak biasa pada tikus, ikan, dan ular yang diamati sejak
tiga hari sebelum gempa, tapi terus beberapa jam, atau bahkan
beberapa menit sebelumnya.
Sebagai contoh, anjing mungkin dapat mendengar batu
microfacturing beberapa milidetik sebelum guncangan gempa
mencapai permukaan. Perubahan elektromagnetik di bumi
sebelum gempa bumi dapat dirasakan oleh hewan seperti ikan
hiu dan lele yang memiliki frekuensi rendah atau tinggi reseptor
dan rasa perubahan seperti itu secara aktif atau pasif.
Perubahan Electromechanic yang terjadi sebelum terjadinya
gempa bumi yang besar dapat dirasakan oleh hewan tertentu dan
disaring, lalu secara naluriah ditafsirkan. Jadi binatang mungkin
memiliki sarana dan kepekaan untuk memilah dan membedakan
yg menandakan sinyal mengancam datangnya dari sebuah
gempa bumi, sehingga mengaktifkan sebuah pola perilaku untuk
bertahan hidup.
Ini yg menandakan electromechanic elektromagnetik atau
perubahan yang mendahului gempa bumi, walaupun dicampur

dengan kebisingan latar belakang, dapat disaring oleh hewan dan


dikoordinasikan melalui indra mereka terhadap lingkungan total.
Dengan demikian, perilaku ditentukan oleh kepekaan yang
berbeda bagian-bagian komponen sistem yang hidup untuk
medium sekitarnya. Percobaan dengan instrumen baru dan
elektronik sensor solid state yang digunakan sekarang untuk
menentukan respons hewan kejadian bencana yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai