Anda di halaman 1dari 8

Aspek Sejarah dan Kebudayaan

Setelah kekuasaan Mekkah dan Madinah dapat dipatahkan, dan di taklukan oleh
Rasulullah. Maka pada saat itu Islam memegang kekuasaan Mekkah dan Madinah. Dengan
adanya kekuasaan di tangan beliau, islam dapat tersebar luas. Sehingga islam pernah
menguasai daerah-daerah dari timur ke barat, dan dari selatan ke utara.

Setelah berjalan selama empat belas abad lamanya, sejarah islam dapat dibagi
beberapa periode. Periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.

1. Masa kemajuan islam I

Pada masa ini merupakan masa keemasan, integrasi, dan ekspansi islam. Pada tahun
632 M seluruh semenanjung Arabia telah dikuasai oleh islam, dan ekspansi ke luar
semenanjung Arabia di mulai, di mulai dari khalifaa Al-Rasyidin.

A. Abu Bakr Ash-shidiq (632-634 M)

Menjadi khalifah dengan waktu yang singkat hanya dua tahun lamanya, beliau di
habiskan dengan menyelasaikan perang Riddah. Di bantu oleh seorang jendral Khalid
Bin Walid dalam mengatasi peperangan ini.

Setelah selesai mengatasi perang Riddah, barulah Abu Bakar mengutus Khalid bin
Walid ke Irak sehingga menguasai Al-Hirrah pada tahun 634 M. Untuk memperkuat
pasukan di Mesir, maka Khalid bin Walid diperintahkan oleh Abu Bakar untuk pergi ke
Mesir, yang dibawah pimpinan Amr bin 'Ash, Yazid bin Abi Sufyan, dan Syurahbil bin
Hasanah.

B. Umar bin Khattab (634-644 M)

Pada zaman Umar bin Khattab meneruskan masa perjuangan yang telah di lakukan
oleh Abbu Bakar, dan ekspansi pertama terjadi. Beliau berhasil menaklukan damaskus
pada tahun 635 M, mengalahkan pasukan Bizantium ketika perang yarmuk, daerah Suria
jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Kemudian dilanjutkan ke Mesir dan Irak, Mesir jatuh ke
kekuasaan islam pada tahun 641 M, dan Irak jatuh ke kekuasaan islam pada tahun 637
yang bertempat di Al-Qadisiyah kota dekat Al-Hirrah. Setelah itu di lanjut ke Madain
(Persia), Mosul, dapat dikuasai islam pada tahun 641 M.
Hasil ekspansi ini, selain semenanjung Arabia juga meliputi Palestina, Suria, Irak,
Mesir, Persia.

C. Utsman bin Affan (644-656 M)

Pada zaman khalifah Utsman Tripoli, Ceprus dan beberapa daerah lainya di kuasai.
Ekspansi pertama berakhir disini karena terjadinya perpecahan di kalangan umat islam
dalam soal pemerintahan, dan dalam kekacauan ini Ustman mati terbunuh.

D. Ali bin Abi Thalib (656-651 M)

Setelah wafatnya utsman khalifah di lanjutkan oleh Ali. Pada zaman ke khalifahannya
beliau terjadi tantangan dari pendukung Utsman terutama Mu'awiyah, kaum Khawarij.
Sehingga pada masa ke khalifahannya ini di habiskan dengan menyelesaikan
pertentangan yang terjadi pada masa itu. Pada akhirnya Ali wafat sebagaimana Utsman
wafat terbunuh.

E. Bani Umayyah (661-750 M)

Setelah wafatnya Ali, Mu'awiyah bin Abi Sufyan (661-680 M) menjadi khalifah
selanjutnya. Pada zaman ini ekspansi keluar kedua terjadi, dan berjalan cukup cepat. Pada
tahun 670M tunis dapat di kuasai, kemudian daerah timur, daerah Khurasan, Afganistan
sampai ke Kabal. Uqban bin Nafis menjadi peran dalam penundukan ini.

Kemudian ekspansi ke timur dilanjutkan oleh Abdul Malik bin Marwan (685-705 M),
pada masanya dapat menundukan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana, dan
samarkhand, sampai ke India Balukhistan, Sind, Punjab sampai ke Multan. Al-Hajj bin
Yusuf menjadi peran dalam penundukan ini.

Setelah itu ekspansi dilanjut ke barat, di zamann Walid bin Malik (705-715 M) Al-
Jazair dan maroko dapat di tundukan. Kemudian melebar ke selat antara Maroko dan
benua eropa, mengalahkan tentara spanyol. Pintu untuk memasuki spanyol terbuka luas,
dengan demikian Toledo (ibu kota), Seville, Malaga, Elvira. dan Cordova yang kemudian
menjadi ibu kota islam (Al-Andalus), sehingga spanyol menjadi daerah islam.

Pada zaman Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) serangan dilanjutkan ke perancis, di
bawah pimpinan Abdurrahman bin Abdullah menyerang Bordeau, Poiters, tour. Tapi
ditengah kedua kota ini gagal karena di hadang oleh Carles Martel, Abdurrahman mati
terbunuh dan tentaranya mundur ke spanyol. Setelah itu masih di adakan serangan-
serangan ke Avingon dan Lyon pada tahun 734 M, pulau-pulau yang berada di Laut
Tengah Majorca, Corsica, Sardinia, Cretes, Rhodes, Cyprus, dan sebagian dari sicilia
jatuh ke tangan Islam.

Daerah-daerah islam yang di kuasai islam pada zaman ini adalah, Spanyol, Afrika
Utara, Suria, Palestina, Irak, Persia, Afghanistan, Rukrmenia, Uzbek, dan Kirgis.

Pada saat itu islam menjadi negara besar, dengan bersatuya bangsa-bangsa di kalngan
umat islam. Maka muncul benih-benih kebudayaan dan peradaban baru, namun Bani
Umayyah lebih fokus terhadap kebudayaan Arab.

Pada masa ini Seperti Syai'r, mengajarkan bahasa Arab kepada orang selain Arab
yang telah masuk islam di kembangkan. Juga memperhatikan kepada tafsir, hadits, fiqh,
dan ilmu kalam, di zaman inilah muncul seperti Hasan Al-Basri, Ibnu Shihab Al-Zuhri,
dan Washi' Ibnu Ata'. Kufah dan Basrah dijadikan pusat kegiatan-kegitan tersebut. Selain
itu, mengubah mata uang yang dipakai di daerah-daerah yang di kuasai islam, hasil
cetakan mata uang sendiri oleh Abd Malik bin Marwan pada tahun 659 M. Di dirikannya
msjid-masjid pada zaman itu, seperti masjid Al-Aqsha, Katedral St Jhon dirubah menjadi
masjid, masjid cordova, dan juga membangun istana-istana.

Demikianlah merupakan kemajuan-kemajuan yang dicapai dan dibuat oleh Bani


Umayyah. Sesudah itu kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya dapat di ambil alih
oleh Bani Abbas.

Sebab-sebab terjadinya ekspansi Islam ke luar semenanjung Arab demikian cepat di


antara lain ada beberapa hal:

1) Islam mementingkan dalam membentuk mempersatukan masyarakat yang mandiri,


membentuk sistem pemerintahan, undang-undang dan lembaga, yang di dasari ajaran
islam.
2) Timbulnya iman semakin tebal para sahabat dalam menyebarkan ajaran islam sebagai
agama baru dan kegemaran mereka dalam berperang pada zaman jahiliah diarahkan
kepada perangnya itu untuk memerangi orang-orang yang menentang islam.
3) Terjadinya kelemahan pada kekuatan Bizantium dan Persia, dikarenakan faktor-faktor
dalam negeri seperti munculnya pemahaman-pemahaman agama yang bertentangan
yang terjadi di Bizantium, sedangkan Persia selain pertentangan agama terjadi juga
persaingan dalam annggota-anggota untuk merebut kekuasaan. Memaksakan aliran
yang dianutnya terhadap rakyat, membuat rakyat merasa kehilangan kemerdekaan
mereka dalam beragama. Di samping itu mereka juga dibebani pajak yang sangat
tinggi untuk kepentingan belanja perang kerajaan Bizantium dan Persia, hal ini yang
membuat rakyat daerah yang dikuasainya merasa tidak senang.
4) Islam datang dengan sebaliknya, tidak memaksa rakyat di daerah-daerah yang
dikuasainya untuk merubah agamanya. Lebih menekankan terhadap menyebarkan
ajaran islam tetapi tidak ada paksaan untuk masuk islam. Tetapi mereka diharuskan
membayar semacam pajak yang disebut jizyah. Oleh sebab itu islam tidak mendapat
tantangan melainkan dapat bantuan dari mereka, karena mereka merasa dekat dengan
bangsa Arab dari pada Eropa.
5) Daerah-daerah yang dikuasai islam mencapai hasil kekayaan, membuat ekspansi
seterusnya mudah untuk mendapatkan keperluan yang dibutuhkan.

Adapun sebab-sebab yang membawa kelamahan dan akhirnya kekuasaan jatuh ke


tangan Bani Abbas di antara lain:

1) Dari semenjak berdirinya Bani Umayyah telah mendapat tantangan dari kaum
Khawarij, Thalhah bin Zubeir beserta keturunannya, dan tantangan yang keras dari
golongan Syi'ah yang mengakibatkan jatuhnya Bani Umayyah.
2) Terjadinya pertentangan tradisional dan peperangan antara suku Arab Selatan dan
Utara yang mengacu ketentraman pemerintahan Bani Umayyah. Mereka saling iri
apabila pemerintahan lebih mengutamakan satu suku diantara keduanya.
3) Terjadinya persaingan di kalangan anggota-anggota Bani Umayyah dalam hal
pergantian Khalifah. Persaingan itu tumbul karena tidak adanya ketentuan yang tegas
mengenai garis dalam pemindahan kekuasaan.
4) Kehidupan yang mewah anak-anak Khalifah, membawa kepada lemahnya jiwa-jiwa
mereka. Sehingga mereka tidak sanggup dalam menanggung beban negara yang
semakin besar.
5) Terjadinya gerakan untuk menyerang kekuasaan Bani Umayyah, yang di pelopori
oleh Al-Abbas bekerjasama dengan kaum Syi'ah. Serangan yang dimulai dari
Khurasan, kemudian Kuffah dan Irak. Di Kuffah Abbas diangkat sebagai Khalifah,
tidak lama kemudian setelah itu Damaskus jatuh ditangan Bani Abbas, maka khalifah
Bani Umayyah digantikan oleh Bani Abbas.
F. Bani Abbas

Pendiri Bani Abbas adalah Abu Al-Abbas, tetapi Pembina sebenarnya adalah Al-
Mansur. Dalam menghancurkan lawan Al-Mansur tidak segan-segan untuk membunuh
siapapun saingannya untuk membawa kekuasaan, dan untuk pengawal tentaranya Al-
Mansur tidak mengambil dari orang Arab tetapi orang Persia dan mengangkat wazir dari
orang Persia yang bernama Khalid bin Barmak. Dia tidak merasa nyaman di tengah
orang-orang Arab, ia mendirikan ibu kota baru pengganti Damaskus yaitu Bagda.

Al-Mahdi menggantikan Al-Mansur sebagai khalifah, pada masa nya


perkenomian, pertanian, pertambangan berkembang dan meningkat membawa kekayaan.
Basrah menjadi pelabuhan yang penting untuk transit perdagangan.

Harun Al-Rasyid merasakan dan meneruskan yang telah di capai dari masa
sebelumnya. Dengan hidup mewah yang telah memasuki masyarakat. Namun
kekayaannya yang banyak, Harun Al-Rasyid digunakan juga untuk keperluan sosial,
mendirikan rumah sakit, pendidikan kedokteran, dan farmasi. Harun Al-Rasyid menjadi
Raja besar pada zaman itu.

Al-Ma'mun anaknya meningkatkan dalam ilmu pengetahuan dengan mendirikan


Bait Al-hikmah, diantara cabang-cabang yang di utamakan di dalamnya adalah, ilmu
kedokteran, matematika, fisika, geogarfi, optika, sejarah dan filsafat.

Al-Mu'tasim, pada masa ini mendatangkan orang Turki sebagai pasukan


tentaranya. Disinilah mualinya pengaruh Turki masuk ke pemerintahan Bani Abbas,
sehingga khalifah-khlifah hanya menjadi boneka mereka, karena Turki sudah berkuasa.

Al-Wathiq, pindah dari Bagdag mendirikan kota baru untuk melepaskan diri dari
pengaruh Turki, namun hasilnya sama saja dapat mudah di kusai kembali oleh orang-
orang Turki.

Al-Mutawakkil, pada masanya merupakan khalifah besar terakhir dari Bani


Abbas. Khalifah-khalifah sesudahnya pada umumnya lemah-lemah, sehingga tidak bisa
melawan pasukan-pasukan orang Turki sebagai peguasa. Namun pada masa khalifah
Mu'tadid Bagdad dapat dikuasai kembali oleh nya.

Koreksian terhadap bab ini :


"Tetapi mereka diharuskan membayar semacam pajak yang disebut
jizyah.''
 Menurut M.Rasyidi dalam bukunya yang berjudul koreksian terhadap buku
Harun Nasution "Islam ditinjau dari berbagai aspeknya". Beliau mengatakan
bahwa pembaca yang baru ingin mempelajari akan berpendapat bahwa islam
terkesan tidak adil. Menganggap warga negara yang bukan islam sebagai
orang asing. Tidak ada paksaan untuk memeluk agama islam tetapi disuruh
bayar pajak. Untuk mengilangkan kesan tersebut, perlu adanya penjelasan
bahwa jizyah itu merupakan sebagai pertahanan bagi mereka yang bukan
warga islam, karena mereka di bebaskan untuk tidak ikut berperang melawan
musuh. Demi keamanan mereka maka di haruskan membayar jizyah tersebut.
 Kata ekspansi dalam bahasa latin berkembang dan membesar. Akan tetapi
dalam bahasa Indonesia perkataan ekspansi ada hubungannya dengan
peluasaan daerah dengan merebut daerah lain atau menambah pengikut
dengan merongrong pengikut agam lain. Sedangkan yang terjadi dalam
perkembangan islam adalah penambahan pengikut dan pada waktu yang
tertentu dengan pembelaan diri dengan akibat kemenangan dan perluasan
daerah.
Dengan tidak adanya keterangan menggunakan kata ekspansi dalam bab ini
akan memberikan kesan kepada orang yang belum mengetahui ajaran islam
secara mendalam, bahwa tujuan islam adalah ekspansi yaitu menaklukan
negara-ngara lain.

2. Masa Disentegrasi

Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi pada akhir zaman
Bani Umayyah, tetapi memuncak di zaman Abbas. Terutama setelah Khalifah-khalifah
menjadi boneka dalam tentara pengawal. Daerah-daerah yang jauh letaknya dari pusat
pemerintahan di Damaskus dan kemudian di Baghdad, melepaskan diri dari kekuasaan
khilafah di pusat dan bertimbunlah dinasti-dinasti kecil.

Di marocco Idris Ibn Abdullah, salah satu dari keturunan Ali, dapat membentuk
kerajaan idrisi yang bertahan di tahun 788 M smpai tahun 974 M. Dan Faz sebagai ibu
kotanya. Di sebelah utara Mesir, dinasti Hamdani merampas Suria di tahun 944 M dan
mempertahankannya sampai tahun 1003 M. Kemudian pada masa itu golongan Syiah yang
pada mulanya menjdai teman sekutu Bani Abbas, mulai melancarkan aksi penentangan
mereka. Di tahun 869 M timbul pemberontakan Kaum Zanj dibawah pimpinan Ali inb
Muhammad. Kaum Zanj adalah budak-budak yang di datangkan dari Afrika untuk bekerja
dipertambangan di Irak. Ibn Muhammad mengakui pengikut Ali datang untuk melepaskan
mereka dari kesulitan hidup yang mereka hadapi. Dari tahun 870 M sampai 883 M kekuasaan
Bani Abbas dikacau oleh pemberontakan Zanj ini. Satu gerakan lain ialah Qaramitah yag
dimulai pada tahun 874 Moleh Hamdan Qarmat. Seorang penganut paham Syiah ismaliah di
Irak. Di tahun 899 M kaum Qaramatiah dapat membentuk negara merdeka di teluk Persia,
yang kemudian menjadi pusat kegiatan mereka dan menentang kekuasaan Bani Abbas. Di
tahun 930 M serangan-serangan mereka meluas sampai sejauh Mekkah. Ada pula gerakan
yang lain yaitu gerakan Hasysyasyin (Assassins) yang merupakan gerakan lanjutan dari
gerekan Qaratimah. Pimpinannya ialah Hasan Ibnu Sabban yang yang menyerang kekuasaan
Bagdad. Kaum Assassins ini tidak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap pembesar-
pembesar negara yang memusuhi mereka. di mesir terdapat dinasti Fatimiah, yang
mengambil bentuk khilafah Syiahdan menjadi saingan bagi Khilafah aliran sunnah di
Bagdad. Khilafah ini di bentuk oleh Ubaidillah di Tunis pada 909 M.

Yang mempunyai angkatan laut yang mengadakan serangan sampai ke pantai Eropa,
terutama Italia dan Francis . Di tahun 969 M, seorang jendral fatimi bernama Jawhar Al-
Siqilli dapat menguasai fustat di Mesir. Jawharlah yang mendirikan kota Cairo sekarang dan
Masjid Al-Azhar ditahun 972 M, yang kemudian dijadkan pusat perguruan tinggi Islam oleh
Khilafah Fatimiah Al-Aziz. Mereka berkuasa sampai tahun 1171 M. Di Spanyol Abd Al-
Rahman dari dinasti bani Umayyah ditahun 756 M dapat pula membentuk khilafah sendiri.
Abd Rahman mendirikan Masjid Cordova yang masyhur itu. Corodva merupakan pusat
kebudayaan Isalam yang penting di Barat. Stelah jatuhnya bani Umayyah, Andalusia terbagi
kedalam bebrapa negara kecil yang selalu berperang diantara mereka, sperti dinasti Abbadi,
dinasti Murabit, dinasti Muwahhid dan sebagainya. Dalam periode itu pulalah terjadiperang
Salib di Palestina. Dengan jatuhnya Asia kecil ketangan dinasti Saljuk. Perang salib pertama
diadakan pada tahun antara tahun 1096 M dan 1099 M, yang diserukan oleh Paus Urban II
kepada umat Kristen dieropa untuk mengadakan perang suci tersebut. Disintegrasi dalam
bidang politik membawa pada disintegrasi dalam lapangan kebudayaan, bahkan juga dalam
lapangan Agama. Perpecahan diantara umat Islam membesar dengan adana daerah-daerah
yang berdiri sendiri pada kala itu.
Bantahan mengenai yang disebutkan Hasysyasyin (Assassins) sebagai lanjutan dari
Qaramitah. Saya rasa perlu ada penjelasan bahwa yang disebut oleh orang Barat Assassins.
Dan nam yang sesungguhnya dalam bahasa Arab yaitu berasal dari kata Hasysyasy aritnya
penggemar ganja. Mereka dnamakan Hasysyasyn karena mereka mempergunakan ganja
untuk ditugaskan melakukan pembunuhan, sehingga orang tersebut yang jika dalam keadaan
sadarragu-ragu melakukan perbuatan itu.

Anda mungkin juga menyukai