Pendahuluan
Islam hadir di tengah kerasnya peradaban jahiliyah, melalui Rasulullah
Muhammad saw banyak sekali mengalami pergejolakan. Akan tetapi untuk
selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa menyebar hampir ke seluruh penjuru
jagad. Setelah masa Rasulullah saw, yang kemudian dilanjutkan oleh
masa khulafaurrasyidin dan dinasti-dinasti Islam yang muncul sesudahnya, telah
berhasil membangun peradaban dan kekuatan politik yang menandingi dinasti
besar lainnya pada masa itu, yakni Bizantium dan Persia.
Dalam perkembangan peradaban dunia memang Islam tidak bisa dilepaskan
dari perkembangannya sejak dari zaman rasulluah sampai sekarangpun, Islam
banyak memberi kontribusi terhadap dunia. Dari masa zaman rasulluah Islam
merubah peradaban yang ada di jazirah arab dan sampai sekarang kita masih dapat
merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang dibawa Islam.
Perkembangan agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah
peradaban dunia. Bahkan pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur
membuat peradaban Islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar
pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti kemajuan peradaban Islam kala itu dapat
dilihat dari beberapa indikator :
1. Keberadaan perpustakaan Islam dan lembaga-lembaga keilmuannya
seperti Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid Qarawiyyin dan
sebagainya, yang merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul
untuk melakukan proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan sains.
2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Haytam,
Imam Syafii, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dan lain
sebagainya.
3. Penemuan-penemuan Intelektual yang dapat mengubah budaya dan
tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, kalender islam,
penyebutan hari-hari, seni arsitektur, dan tata perkotaan.
4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari
konsep Islam, iman, ihsan, dan taqwa. Islam mendorong budaya yang dibangun atas dasar silm
(lketenangan dan kondusifitas), salam
(kedamaian), salaamah (keselamatan). Sedangkan Iman melahirkan
budaya yang dilandasi amn (aman), dan amaanah (tanggung jawab
terhadap amanah). Akhirnya Ihsan mendorong budaya hasanah
(keindahan) dan husn (kebaikan).
Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat
manusia. Dan sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil alamin,
sehingga Islam mampu berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas
spiritual dan metahistorikal yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari
beragam manusia di dalam situasi temporal maupun ruang yang berbeda. Dan
secara historis, sosiologis, fisolosofis dan teologis Islam telah memainkan peran
yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia
BAB II
Pembahasan
Masa selanjutnya pada masa Harun al-Rasyid, kehidupan sosial pun menjadi
lebih mapan dengan dibangunnya rumah sakit, pendidikan dokter, dan farmasi.
Hingga Baghdad pada masa itu mempunyai 800 orang dokter. Dilanjutkan pada
masa al-Makmun yang lebih berkonsenrasi pada pengembangan ilmu
pengetahuan, dengan menerjemahkan buku-buku kebudayaan Yunani dan
Sansekerta, dan berdirinya Baitu-l-hikmah sebagai pusat kegiatan ilmiahnya. Yang
disusul kemudian dengan berdirinya Universitas Al-Azhar di Mesir. Juga
dibangunnya sekolah-sekolah, hingga Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan
ilmu pengetahuan. Maka, tak dapat dipungkiri lagi bahwa masa-masa ini
dikatakan sebagai the golden age.
Kemajuan keilmuan dan teknologi Islam mengalami masa kejayaan di masa
ini. Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan Muslim telah mewarnai
penorehan tinta sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan
dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku Yunani, akan tetapi
menambahkan ke dalam hasil penyelidikan yang mereka lakukan sendiri dalam
lapangan sains dan filsafat. Tokoh cendekiawan Muslim yang terkenal adalah
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi sebagai metematikawan yang telah
menelurkan aljabar dan algoritma, al-Fazari dan al-Farghani sebagai ahli
astronomi (abad ke VIII), Abu Ali al-Hasan ibnu al-Haytam dengan teori optika
(abad X), Jabir ibnu Hayyan dan Abu Bakar Zakaria ar-Razi sebagai tokoh kimia
yang disegani (abad IX), Abu Raihan Muhammad al-Baituni sebagai ahli fisika
(abad IX), Abu al-Hasan Ali Masud sebagai tokoh geografi (abad X), Ibnu Sina
sebagai seorang dokter sekaligus seorang filsuf yang sangat berpengaruh (akhir
abad IX), Ibnu Rusyd sebagai seorang filsuf ternama dan terkenal di dunia filsafat
Barat dengan Averroisme, dan juga al-Farabi yang juga seorang filsuf Muslim.
Selain sains dan filsafat pada masa ini juga bermunculan ulama besar
tentang keagamaan dalam Islam, seperti Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam
Malik, Imam Syafii, Abu Hanifah, Ahmad bin Hambal, serta mufassir terkenal
ath-Thabari, sejarawan Ibnu Hisyam dan Ibnu Saad. Masih adalagi yang bergerak
dalam ilmu kalam dan teologi, seperti Washil bin Atha, Ibnu al-Huzail, al-Allaf,
Abu al-Hasan al-Asyari, al-Maturidi, bahkan tokoh tasawuf dan mistisisme
seperti, Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami, Husain bin Mansur al-Hallaj, dan sebagainya. Di
dunia sastra pun mengenalkan Abu al-Farraj al-Asfahani, dan al-
Jasyiari yang terkenal melalui karyanya 1001 malam, yang telah diterjemahkan ke
berbagai bahasa di dunia.
Periode pertengahan, pada periode ini, terdapat periode kemunduran Islam
pada sekitar 1250-1500 M. Yang mana satu demi satu kerajaan Islam jatuh ke
tangan Mongol, dan kerajaan Islam Spanyol pun mampu ditaklukkan oleh raja-
raja Kristen yang bersatu, hingga orang-orang Islam Spanyol berpindah ke kota-
kota di pantai utara Afrika.
Namun dengan demikian, terdapat kebangkitan kembali kedinastian Islam
pada masa 1500-1800 M. Di sana terdapat 3 kerajaan besar, yang menjadi tonggak
berjayanya peradaban Islam yang ke-2. Kerajaan besar tersebut adalah Kerajaan
Turki Usmani, Kerajaan Safawi Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Karajaan Turki Usmani berhasil mengambil alih Bizantium dan menduduki
Konstantinopel (Istambul). Hingga akhirnya kekuasaan Turki Usmani mampu
menguasai Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria, Hijaz, Yaman, Mesir, Libya, Tunis,
Aljazair, Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania.
Sedangkan di tempat lain, Persia Islam bangkit dengan dengan Kerajaan
Safawi (1252 M), dengan dinasti yang berasal dari Azerbaijan Syaikh Saifuddin
yang beraliran Syiah. Kekuasaannya menyeluruh hingga seluruh Persia. Dan
berbatasan dengan kekuasaan Usmani di barat dan kerajaan Mughal di kawasan
timur.
Kerajaan Mughal di India, yang berdiri pada tahun 1482 M dengan
pendirinya Zahirudin Babur. Kekuasaannya mencakup Afganistan, Lahore, India
Tengah, Malwa dan Gujarat. Di India, bahasa Urdu akhirnya menjadi bahasa
kerajaan menggantikan bahasa Persia. Dan kemajuannya telah membuat beberapa
bukti peninggalan sejarah antara lain, Taj Mahal, Benteng Merah, masjid-masjid,
istana-istana, dan gedung-gedung pemerintahan di Delhi.
Akan tetapi pada masa kemajuan ini, ilmu pengetahuan tidak banyak
diberikan perhatian, namun perhatiannya terhadap seni dalam berbagai bentuk adalah sangat
besar, sehingga kerajaan Usmani mendapatkan julukan the patron
of art. Ketiga kerajaan besar tersebut lebih banyak memperhatikan bidang politik
dan ekonomi. Sedangkan di Barat, mulai menuai kebangkitan dengan melihat
jalur yang terbuka ke pusat rempah-rempah dan bahan-bahan mentah dari daerah
Timur Jauh melaui Afrika Selatan.
Hingga pada Abad ke-17, di Eropa mulai muncul negara-negara kuat,
bahkan Rusia mulai maju di bawah kepemimpinan Peter Yang Agung. Dan
melalui peperangan, Usmani mengalami kekalahan. Dan Safawi Persia pun
ditaklukkan oleh Raja Afghan yang mempunyai perbedaan paham. Dan kerajaan
Mughal India pecah dikarenakan terjadi pemberontakan dari kaum Hindu, bahkan
Inggris pun berperan menguasainya pada tahun 1857 M.
Periode modern, periode ini dikatakan sebagai periode kebangkitan Islam,
yang mana dengan berakhirnya ekspedisi Napoleon di Mesir, telah membuka mata
umat Islam akan kemunduruan dan kelemahannya di samping kemajuan dan
kekuasaan Barat. Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berpikir mencari jalan
keluar untuk mengembalikan keseimbangan kekuatan, yang telah pincang dan
membahayakan umat Islam. Sebab Islam yang pernah berjaya pada masa klasik,
kini berbalik menjadi gelap. Bangsa Barat menjadi lebih maju dengan ilmu
pengetahuan, teknologi dan peradabannya.
Dengan demikian, timbullah pemikiran dan pembaharuan dalam Islam yang
disebut dengan modernisasi dalam Islam. Sekian tokoh pembaharu Islam telah
mengeluarkan buah pikirannya guna membuat umat Islam kembali maju
sebagaimana pada periode klasik. Para tokoh tersebut antara lain, Muhammad bin
Abdul Wahab di Arab, Muhammad Abduh, Jamaludin al-Afghani, Muhammad
Rasyid Ridha di Mesir, Sayyid Ahmad Khan, Syah Waliyullah, dan Muhammad
Iqbal di India, Sultan Mahmud II dan Musthafa Kamal di Turki, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
2. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Filosofis dan Teologis Kontribusi Islam
bagi Peradaban Dunia.
1. Menggali Sumber Historis.
Banyak peradaban yang hancur (mati) karena bunuh diri bukan
karena benturan dengan kekuatan luar. Peradaban hancur karena
peradaban di atas nilai-nilai spiritualitas yang kokoh.