Anda di halaman 1dari 6

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN


KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Nama : Muchammad Akbar Kurniawan


NIM : 210102110072
Matakuliah : Sejarah Peradaban Islam
Semester/kelas : 4 / E. ICP
Waktu :-
Nama Dosen Pengampu : Sharfina Nur Amalina, M.Pd
Sifat :-

ASAL USUL NASAB BANGSA ARAB DAN BAHASA ARAB

Dilihat dari asal muasalnya, penduduk Jazirah Arab dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar: Qathaniyun (keturunan Qahtan) dan Adnan (keturunan Ismail ibn Ibrahim).
Awalnya wilayah utara ditempati oleh kelompok “Adnaniyun” dan wilayah selatan oleh
kelompok “Qathaniyun”. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua kelompok ini melebur saat
mereka bergerak dari utara ke selatan melalui sejarah peradaban Islam (pra-Islam hingga Bani
Umayyah) atau sebaliknya. Kelompok dari banyak keluarga membentuk klan, dengan banyak
bentrokan klan yang dipimpin oleh seorang Syekh 1. Adapun ahli sejarah dari bangsa atau suku
bangsa Jazirah Arab yaitu;
1. Arab Ba'idah, yaitu bangsa Arab yang telah hilang jejaknya. Jejak mereka tidak dapat
dilacak kecuali hanya ditemukan dalam catatan Kitab Suci. Suku Baida Arab termasuk
suku Arab yang pernah mendiami Mesopotamia. Namun, karena serangan Raja Namrud
dan para penguasa di Babylonia. Pada tahun 2000 SM mereka mencapai Mesopotamia
selatan. Suku-suku ini menyebar dan terbagi ke dalam wilayah yang berbeda.

1
Musyarif, Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah) (Jakarta: CV. KAAFFAH LEARNING CENTER,
2019), hlm 5-6.
Allah mengutus nabi Hud kepada kaum Aad, tetapi mereka mendustakan-Nya, sehingga
Allah menyiksa mereka dengan meniup selama tujuh malam delapan hari.terus menerus.
Mereka mati dalam kelimpahan karena kedinginan, kelaparan dan berbagai penyakit,
sehingga mereka menghilang dan tidak ada dari peradaban 2. Di antara suku mereka
adalah Aad, Tsamud, Ghassan, Jad.
2. Arab Aribah merupakan cikal bakal kelompok Arab yang ada saat ini. Mereka adalah
keturunan dari keturunan Qathan yang menetap di tepi sungai Efrat kemudian pindah ke
Yaman. Suku Arab yang terkenal adalah Kahlan dan Himyar. Kerajaan yang terkenal
adalah kerajaan Sheba, didirikan pada SM. pada abad ke-8, dan kerajaan Himyar pada
SM. Di abad ke-2.
Negeri asli dinasti Qahtan adalah Arab Selatan, termasuk beberapa yang muncul sebagai
raja, seperti Raja Yaman, Raja Saba, dan Raja Himyar. Namun ketika bendungan Saba
jebol, sebagian dari mereka melakukan perjalanan ke utara bahkan berhasil mendirikan
kerajaan seperti Hira dan Gesina. Juga dari suku itu adalah suku Aus dan Khazraj yang
tinggal di Madinah3.
3. Menjadi Arab Musta'ribah, artinya Arab atau Persia, dinamakan demikian karena ketika
Jurium suku Qahtan tinggal di Makkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya
Siti Hajar. Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab menikah dengan wanita dari suku
Jurhum. Musta'ribah Arab juga sering disebut dengan Bani Ismail bin İbrahim İsmail
(Adnaniyun).
Adapun keturunan Adnan disebut juga dengan orang Arab Musta'ribah yang berarti
campuran darah Arab asli yang tinggal di Makkah dan darah para pendatang yaitu Nabi
Ismail AS. Salah satu anaknya adalah Adnan, yang merupakan keturunan Quraisy dan
kemudian keturunan Abdul-Muthalib, kakek Nabi Muhammad. lebih dikenal sebagai
keturunan Hashemites. Inilah mengapa silsilah Nabi Muhammad s.a.w. dapat ditelusuri
hingga Nabi Ismail AS4.

2
Hamka, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: (Jakarta Pustaka Panji Masyarakat, 2004).
3
Syamsudin Nasution, SEJARAH PERADABAN ISLAM, Ketiga (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2013).
4
Hasan Ibrahim, Sejarah Dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2006).
Bahasa pada hakikatnya adalah alat untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan
dengan orang lain, baik lisan maupun tulisan. Setiap bahasa memiliki ciri khas tersendiri yang
membedakannya dengan bahasa lain, baik dari segi tata bahasa maupun jumlah penuturnya.
Sebagai salah satu bahasa utama dunia, bahasa Arab memiliki banyak fitur dan karakteristik
yang membedakannya dari yang lain bahasa5.
Salah satu pembahasan terpenting dalam bahasa Arab adalah pembahasan tentang asal
usul bahasa ini. Dengan pembahasan seperti itu kita bisa mengetahui darimana asal muasal suatu
bahasa, tentunya kita perlu mengetahui sejarah perjalanannya hingga menjadi satu bahasa,
seperti halnya bahasa arab tidak serta merta. sebuah bahasa yang terpisah dari yang lain, namun
mengalami proses yang cukup panjang untuk untuk memulai dari bahasa tersebut6.
Bahasa Arab adalah kelompok bahasa Semit dan memiliki jumlah penutur terbanyak. Ras
Semit dan bahasanya dikaitkan dengan Sam bin Nuh, putra nabi Nuh. Garis keturunan Shm telah
melahirkan beberapa negara dan bahasa, termasuk Akkadia, Kanaan, Ethiopia, Arab, dan banyak
lagi.  Namun seiring dengan perjalanan umat manusia, dari rumpun bahasa Semit, hingga saat ini
hanya tinggal bahasa Arab, bahasa yang berpengaruh signifikan dalam sejarah peradaban
manusia, khususnya memasuki Masehi. abad VI7.
Nama bahasa yang berasal dari bahasa Semit sebenarnya berawal dari munculnya
bangsa-bangsa keturunan bangsa Semit itu sendiri, oleh karena itu "bahasa Akkadia (abad XX
SM), bahasa yang digunakan oleh bangsa Asyur adalah digunakan dan Babilonia, bahasa Aram
(IX SM) dan Abbasiyah (hingga abad XX SM) Phoenicia (abad XII SM)8.
Demikian pula, bahasa Arab, Yaman Kuno, dan Abyssinian muncul. Bahasa Arab lahir
dalam rumpun bahasa yang disebut Semit, sebelum masuknya agama Kristen, para peneliti tidak
dapat menemukan apapun karena tidak ada bukti tertulis yang terdokumentasi dalam bentuk teks.
Kurangnya teks bahasa Arab disebabkan oleh meluasnya buta huruf (umayyah) di kalangan
orang Arab sebelum kedatangan Islam. Namun, ini tidak berarti bahwa bahasa Arab tidak ada
sebelum masuknya agama Kristen. Juga tidak berarti bahwa bahasa Arab lebih mudah daripada
"bahasa Ibrani dan bahasa Semit lainnya". Bahasa Arab mewarisi dan mempertahankan unsur-
5
Azhar Arsyad, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, Beberapa Pokok Pikiran (Ujung Pandang: Fak. Tarbiyah
IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1997).
6
Husni Mubarak, “Asal Usul Bahasa Arab,” Jurnal Ilmiah Iqra’ 5, no. 1 (February 25, 2018),
https://doi.org/10.30984/jii.v5i1.565.
7
Umam Chatibul, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama (Jakarta: Proyek
Pengembangan Sistem Pendidikan Agama RI, 1975), hlm 47.
8
Ali Abd Al-Wafy, Ilmu Al-Lugah, 5th ed. (Misra: Lajnah al-Bayan al-Arabiy, 1962).
unsur linguistik dari bahasa asal Semit, tidak seperti "Ibrani", bahasa ini sangat mengoreksi diri
dan menghilangkan kesamaan dengan bahasa asal Semit9.
Bahasa Arab tertulis masih sangat sedikit dibandingkan dengan bahasa lain, sehingga
periodisasi bahasa Arab dan sastranya terbatas pada masa jahiliyah, masa munculnya Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad, masa Bani Umayyah, masa Bani Abbasiyah, masa kemunduran
dan zaman modern10. Dan yang diyakini para ahli tentang perkembangan bahasa Arab pada masa
pra-Islam (Jahiliyah) adalah nukilan-nukilan syair yang berkembang pada masa itu dan
diwariskan secara turun-temurun11. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pembagian bahasa
Arab terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Bahasa Arab Ba’idah
Arab Baida atau incrips adalah bahasa arab prasasti, disebut juga Arabiya al-Nukus,
karena informasi tentang bahasa ini hanya didapat melalui prasasti atau tulisan pada loh batu.
Dialek bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab Bayda yang tinggal di Hijaz utara atau
negara tetangga Aramis dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu, pertama, dialek Lituania, yang
dikaitkan dengan nama Liya- suku atau batang. yang tinggal di bagian utara daerah Hijaz pada
SM. beberapa abad. Ulama berbeda pendapat tentang asal usul suku tersebut dan tanggal
pembuatan prasasti tidak diketahui dengan pasti. Hanya diyakini bahwa prasasti tertua berasal
dari abad ke-2 atau SM. setelah satu, dan yang termuda sekitar abad ke-6 SM. Kedua, jahjah
Samudaya, berdasarkan suku Samad yang sebenarnya, disebutkan secara singkat dalam Al-
Qur'an dalam Perjanjian Lama, baik dalam bahasa Yunani maupun Romawi, dan terkenal dalam
sejarah jahiliyah. Suku ini diyakini tinggal di daerah antara Hijaz dan Najd dekat Damaskus.
Prasasti dalam bahasa Thamud berasal dari abad ke-3 dan ke-4 Masehi. Ketiga, Raja Safawi
yang prasastinya ditemukan di daerah Shafa, meski ada juga tempat lain di Arah antara
perbukitan dan Gunung Darius. Tulisannya diperkirakan Masehi. pada abad III dan VI. Ahli
orientalis Jerman En Littmann menunjukkan bahwa rumus hurufnya dekat dengan huruf Samad,
hurufnya kadang dibaca dari kiri ke kanan atau sebaliknya12.
2. Bahasa Arab Baqiyah

9
Chatibul, ibid., hlm. 31.
10
Broklaman Karl, Tarikh Al-Adab al-Arabiy, 1st ed., n.d, hlm. 30-38.
11
Suhaib M. Suyuti, Kajian Puisi Arab Pra Islam (Jakarta: Al-Qushwa, 1990), hlm. 1-2.
12
Al-Wafy, op. cit, hlm. 96-97.
Bahasa Arab Baqiyah adalah bahasa yang masih digunakan bangsa Arab dalam
kesusastraan, tulisan, dan karya mereka yang sampai kepada kita melalui puisi jahiliyah, Al-
Qur'an dan al-Sunnah al-Nabawiyyah. Bahasa ini berkembang di negara-negara Hijaz dan Najd
kemudian menyebar ke daerah-daerah yang menggunakan bahasa Semit dan Sami sehingga
memunculkan dialek-dialek yang digunakan saat ini di daerah Hijaz, Najd, Yaman dan
sekitarnya seperti Emirat. Arab, Palestina, Yordania, Syria, Lebanon, Iraq, Kuwait, Mesir,
Sudan, Libya, Al Jazair, Maroko, dan Malta.
Ini kemudian disebut salah dalam bahasa Arab. Bahasa Fushah bukan hanya dialek
Quraish tetapi kombinasi dari beberapa bahasa Arab Dialek 13. Fushah-Bahasa Arab juga
terkadang dikaitkan sebagai dialek dominan dari semua dialek yang ada karena empat faktor
yaitu: ekonomi, politik, sosial dan keagamaan. Setelah bahasa Arab Fusha semakin menipis
peminatnya, maka muncullah bahasa Amiyah sebagai penggantinya, namun ini pun tak bisa
bertahan dengan arus percampuran bangsa-bangsa asing yang tidak disadari sedikit demi sedikit
merasuk ke dalam bahasa Amiyah, dan dipakai dalam masyarakat hingga kini.

REFERENSI

Ahmad Abu, Al-Faraj. Muqaddimah Li Dirasah Fiqh Al-Lughah. Dar al-Nahdah al-Arabiyah,
n.d.
Al-Wafy, Ali Abd. Ilmu Al-Lugah. 5th ed. Misra: Lajnah al-Bayan al-Arabiy, 1962.
Arsyad, Azhar. Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, Beberapa Pokok Pikiran. Ujung
Pandang: Fak. Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1997.
Chatibul, Umam. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama. Jakarta:
Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama RI, 1975.
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: (Jakarta Pustaka Panji Masyarakat, 2004.
Ibrahim, Hasan. Sejarah Dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2006.
Karl, Broklaman. Tarikh Al-Adab al-Arabiy. 1st ed., n.d.
M. Suyuti, Suhaib. Kajian Puisi Arab Pra Islam. Jakarta: Al-Qushwa, 1990.
Mubarak, Husni. “Asal Usul Bahasa Arab.” Jurnal Ilmiah Iqra’ 5, no. 1 (February 25, 2018).
https://doi.org/10.30984/jii.v5i1.565.

13
Al-Faraj Ahmad Abu, Muqaddimah Li Dirasah Fiqh Al-Lughah (Dar al-Nahdah al-Arabiyah, n.d.), hlm. 91.
Musyarif. Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah). Jakarta: CV. Kaaffah
Learning Center, 2019.
Nasution, Syamsudin. Sejarah Peradaban Islam. Ketiga. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau,
2013.

Anda mungkin juga menyukai