Anda di halaman 1dari 10

PUBLIC SPEAKING

ANALISIS KHALAYAK/AUDIENCE

Dosen Pembimbing : Peppy Anggraini, MA

Disusun oleh :
Fahd Abdul Aziz (20.1308.11.003)

SEKOLAH TINNGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-FALAH


RIMBO BUJANG KAB.TEBO
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makaalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan
dalam profesi keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan – kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah
Amiin Yaa Robbal `Alamiin.

Rimbo bujang, september 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG..............................................................1
2. RUMUSAN MASALAH..........................................................1
3. TUJUAN PENELITIAN...........................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. ANALISIS KHALAYAK.........................................................2
2. BAHASA...................................................................................2
3. CONTEN/ISI.............................................................................2
4. SITUASI DAN KONDISI.........................................................2
5. FRAME OF REFERENCE........................................................3
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN..........................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Secara harfiah audiens (audience) disebut juga dengan khalayak. Khalayak adalah
sekumpulan individu yang memiliki perhubungan dengan media massa. Baik media massa
cetak (majalah, harian umum, jurnal, bulletin dsb), elektronik (televisi, radio, film, dsb).
Khalayak yang memanfaatkan bulletin, harian umum, majalah, Pendidikan dan hiburan,
disebut sebagai pembaca. Khalayak yang memanfaatkan radio sebagai media untuk
memperoleh informasi, Pendidikan dan hiburan disebut pendengar. Khalayak yang
memanfaaatkan film/televisi sebagai media untuk memperoleh informasi, Pendidikan dan
hiburan disebut penonton. Khalayak yang memanfaatkan jaringan internet untuk mendapat
informasi, Pendidikan, dan hiburan disebut pengguna (user). Dalam konteks ini yang disebut
khalayak adalah sekumpulan penerima pesan (receiver) dari media massa yang secara khusus
dapat disebut pembaca, pendengar, penonton, dan pengguna yang memiliki sifat anonimitas.
Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar,
pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu unsur dari proses
komunikasi. Oleh karena itu, khalayak tidak boleh diabaikan sebab berhasil tidaknya suatu
proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Bagi komunikator, komunikasi
dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran atau media dapat
diterima, dipahami, dan ditanggapi secara positif oleh khalayak sasaran, dalam arti sesuai
dengan harapan yang diinginkan komunikator. Menurut pengertian yang dipakai secara
umum dalam komunikasi, pihak yang menjadi tujuan disampaikannya suatu pesan disebut
sebagai penerima (receiver), khalayak (audience), atau komunikan. Walaupun demikian,
khalayak sebenarnya hanyalah suatu peran yang bersifat sementara. Pada giliran berikutnya,
penerima pesan akan memprakarsai penyampaian suatu pesan berikutnya dan pada saat itu
khalayak telah berubah peran menjadi komunikator. Pengertian yang sama berlaku pula
dalam komunikasi politik. Pihak yang tadinya dikenal sebagai komunikator atau saluran,
pada saat yang lain dapat pula diidentifikasi sebagai Khalayak adalah salah satu unsur dari
proses komunikasi. Oleh karena itu, khalayak tidak boleh diabaikan sebab berhasil tidaknya
suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak penerima pesan. Untuk itu,
pembahasan khalayak pada bab ini akan ditekankan pada khalayak (audience) dalam arti
masyarakat luas atau yang sering disebut publik sebagai salah satu komponen dalam proses
komunikasi. Khalayak adalah penerima (reciever) pesan yang dikirimkan oleh sumber atau
komunikator dengan menggunakan media. Dalam studi komunikasi, khalayak bisa berupa
individu, kelompok, atau masyarakat. Khalayak media massa modern memiliki beberapa ciri
yang sama, tetapi sangat berbeda dalam beberapa hal. Khalayak media massa tertarik pada
pasokan konten untuk memenuhi kepuasan alih-alih terbentuk dalam respons terhadap
pertunjukan atau ketertarikan berkala.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menganalisis khalayak/audience
1.3. TUJUAN PENELITIAN
2. Mengetahui bagaimana menganalisis khalayak / audience

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendapat khalayak ( audience )
Secara harfiah audiens (audience) disebut juga dengan khalayak. Khalayak adalah
sekumpulan individu yang memiliki perhubungan dengan media massa. Baik media massa
cetak (majalah, harian umum, jurnal, bulletin dsb), elektronik (televisi, radio, film, dsb).
Khalayak yang memanfaatkan bulletin, harian umum, majalah, Pendidikan dan hiburan,
disebut sebagai pembaca. Khalayak yang memanfaatkan radio sebagai media untuk
memperoleh informasi, Pendidikan dan hiburan disebut pendengar. Khalayak yang
memanfaaatkan film/televisi sebagai media untuk memperoleh informasi, Pendidikan dan
hiburan disebut penonton. Khalayak yang memanfaatkan jaringan internet untuk mendapat
informasi, Pendidikan, dan hiburan disebut pengguna (user). Dalam konteks ini yang disebut
khalayak adalah sekumpulan penerima pesan (receiver) dari media massa yang secara khusus
dapat disebut pembaca, pendengar, penonton, dan pengguna yang memiliki sifat anonimitas
Khalayak memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan
strategi dalam penyampaian pesan agar pesan dapat diterima oleh target sasaran. Mengenali
khalayak merupakan prinsip dasar agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. (McQuail,
2011:145) Nightingle (2003) mencirikan jenis-jenis khalayak sebagai berikut: 1. Khalayak
sebagai kumpulan orang-orang. Kumpulan ini diukur ketika menaruh perhatian pada tampilan
media atau produk tertentu pada waktu yang ditentukan. 2. Khalayak sebagai orang yang
ditujukan. Hal ini merujuk kepada untuk siapa konten dibuat. 3. Khalayak sebagai yang
berlangsung. Khalayak memiliki pengalaman penerimaan sendiri atau dengan orang lain
sebagai peristiwa interaktif dalam kehidupan sehari-hari. 4. Khalayak sebagai pendengar. Hal
ini merujuk pada pengalaman khalayak yang berpartisipasi dalam media dan memberikan
respon di saat yang bersamaan.
2.2 Konsep audience
Awal mula dari khalayak media masa kini terletak pada teatrikal publik dan
pertunjukan musikal sebagaimana pula dalam permainan dan pertunjukan di masa lalu.
Gagasan paling awal mengenai khalayak adalah kumpulaan secara fisik dalam tempat
tertentuu.
Maka hasilnya, kata audiens atau khalayak mejadi mengemuka ketika diidentikan
dengan “receivers” dalam model urutan sederhana dari proses komunikasi massa (source,
channel, message. Receiver, effect) yang dibuat oleh para pelopor media dibidang penelitian
media (McQuail, 2011). Jadi dapat dikatakan bahwa audiens adalah sekumpulan orang yang
menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya.
Seperti pendengar radio atau penonton televisi. McQuail menyebutkan beberapa konsep
alternative tentang audiens sebagai berikut:
1. Auidens sebagai sekumpulan penonton,pembaca, pendengar, pemirsa. Konsep audiens
diartikan sebagai penerima pesan-pesan dalam komunikasi massa, yang keberadannya
tersebar, heterogren dan berjumlah banyak. Pendekat sosial budaya sangat menonjol untuk
mengkaji konsep ini.
2. Audiens sebagai massa. Konsep auudiens diartikan sebagai suatu kumpulan orang yang
berukuran besar, heterogen, penyebaran, dan anomitasnya serta lemahnya organisasi sosial
dan komposisinya yang 13 berubah dengan cepat dan tidak konsisten. Massa tidak memiliki
keberadaan (eksistensi) yang berlanjut kecuali dalam pemikiran mereka yang ingin

2
memperoleh perhatian dari dan memanipulasi orang-orang sebanyak mungkin. McQuail
menyatakan bahawa konsep ini tidak layak lagi.
3. Audiens sebagai kelompok sosial atau publik. Konsep audiens diartikan sebagai suatu
kumpulan orang yang terbentuk atas dasar suatu isu, minat atau bidang keahlian. Audiens ini
aktif untuk memperoleh informasi dan mendiskusikannya dengan sesama anggota audiens.
Pendekatan sosial politik sangat menonjol untuk mengkaji konsep ini.
4. Audiens sebagai pasar. Konsep audiens diartikan sebagai konsumen media dan sebagai
audiens (penonton, pembaca. Pendengar, atau pemirsa) iklan tertentu. Pendekatan sosial
ekonomi sangat menonjol untuk mengkaji konsep ini.
2.3 Karakteristik audience
Menurut Hiebert (Nurudin,2007:105-106) audience dalam komunikasi massa
memiliki 5 karakteristik, diantaranya
1. Khalayak cenderung berisi, individu- individu yang memiliki ketertarikan untuk
berbagi pengalaman dan dipengaruhi bagaimana hubungansosial antara mereka.
2. Khalayak cenderung besar, yaitu khalayak teresebar dalam berbagai jangkauan
sasaran media massa. Namun, ukuran besar tersebut menjadi relatif. Karena disetiap
media pasti memiliki jumlah khalayak yang berbeda, dan itu masih bisa disebut
dengan khalayak atau audiens tanpa mengurangi makna.
3. Khalayak cenderung heterogen, yaitu khalayak berasal dari berbagai lapisan
masyarakat dan berbagai kategori sosial.
4. Khalayak cenderung anonim, yaitu antar individunya tidak saling mengenal. Yang
berrati pada sebuah kelompok komunikasi khalayak tidak dapat mengenal antar
individu secara keseluruhan karena jangkauan yang besar tersebut.
5. Khalayak secara fisik dipisahkan dengan komunikator, misal ketika kita tengah
mengikuti acara pengajian dengan penceramah berada dimimbar, maka itu adalah
sebuah pemisahan jarak agar komunikasi dapat lebih fokus dengan komunikator.
2.4 jenis audience

 The sheep
- Tipe audiens ini akan fokus dalam mendengar apa yang anda katakan dan sangat
menanti jawaban dari anda.
-Tipe audiens ini akan mendenar dan berharap untuk mengerti pembahsan dari materi
yang disampaikan dan juga berdiskusi denan anda.
-mereka harus diberikan arahan yang jelas, karena mereka tidak suka menunujukan
kemandirian dari kreatifitas.
Jadi, pada saat berhadapan dengan audiens tipe sheep, harus memberikan arahan yang
sangat jelas kepada mereka. 
 The Hotshot
-Tipe audiens ini adalah audiens yang percaya diri dan nyaman dalam mengikuti
seminar.
-mereka suka mendatangi seminar untuk beljar dan berdiskusi.
-mereka belajar dengan cepat dan akan menanyakan pertanyaan yang menantang agar
mereka bisa mengerti lebih dalam.
-jika anda tidak memnuhi harapan mereka sebagai peserta, mereka akan memberikan
masukan dan complaint kepada anda.

3
Untuk menangani tipe hotshot tidak jauh berbeda dengan tipe-tipe audiens yang
lainnya, yaitu siapkan topik dengan baik.
Pembicara juga harus memahami bagaimana mandirinya tipe ini dalam belajar dan
ada baiknya Anda memanfaatkan pertanyaan untuk memancing ide serta pendapat
mereka. Lalu kalau memang Anda tidak tahu apa jawaban atas pertanyaan mereka,
katakan sejujurnya dengan bahasa yang halus.

 The clown
-Tipe audiens ini suka berinteraksi sosial, mereka akan banyak bertanya dan
memberikan komentar.
-Tipe audiens ini mudah di motivasi hanya dengan memberikan mereka sedikit
perhatian.
Sedangkan cara untuk menangani tipe clown ialah sebagai berikut:
- Manfaatkan kemampuan mereka dalam bersosialisasi. Mereka lebih cocok untuk
tugas yang memerlukan diskusi serta interaksi di dalam kelompok. Hanya saja
perhatikan agar tipe clown tetap ada di jalurnya. Caranya ialah ajukan pertanyaan
dengan jelas pada mereka dan hindari menanggapi pertanyaan yang tidak ada
kaitannya dengan topik. 
- Untuk tipe ini, sebaiknya jangan menunjukkan sikap yang terlalu serius atau arogan.
Jika mereka melancarkan gurauan, ikutlah tertawa dan ajak peserta lain untuk
menikmatinya. Namun segera ajak mereka untuk fokus kembali pada topik.
- Hindari membatasi partisipasi mereka apalagi sampai menimbulkan permusuhan
karena ini hanya akan membuat tipe clown menjadi frustasi. Apabila sudah frustasi,
tipe ini akan berubah menjadi peserta yang menakutkan. Namun pastikan juga agar
peserta lain tidak terganggu dengan tipe clown ini.

 The sniper
-Tipe audiens ini sering disebut “egois”, merka akan mencari kesempatan yang tepat
untuk mengkritik atau hanya sekedar untuk menunjukan keahlian mereka diacara
tersebut.
Untuk menghadapi tipe ini, diperlukan persiapan yang matang serta rasa percaya diri
yang tinggi.Tunjukkan bahwa Anda mampu menjadi pembicara di hadapan mereka.
Sniper memang akan menyerang dengan pertanyaan, akan tetapi sebenarnya mereka
menginginkan jawaban. 
Supaya sniper ini tidak menjadi masalah, lakukan diskusi. Jadi nanti jawaban yang
ada bukan hanya berasal dari sudut pandang Anda sebagai pembicara.

 The unwanted panelist


-Tipe audien sini seringkali mencoba untuk memperpanjang pembahasan dengan
menceritakan audiens tentang pengalaman mereka, hal ini terkadang disengaja untuk
memperoleh respect.
-Mereka seringkali menjadi yang pertama menjawab pertanyaan dengna penjelasan
yang terlalu panjang.
-Audiens lain menganggap peserta ini sangat menganggu.
Untuk menangani tipe unwanted panelist, bisa dilakukan dengan membuat
kesepakatan di awal supaya Anda sebagai pembicara tidak diatur oleh mereka. 
 Snowman - Dari tipe-tipe audiens yang ada, snowman ini adalah yang cenderung
tidak memberikan respon. Bisa dikatakan bahwa mereka mengidap penyakit dalam
bersosialisasi serta cenderung tidak berbicara di sepanjang interaksi pembicara

4
dengan audiens. Mereka meyakini bahwa saat mengajukan suatu pertanyaan, maka
akan muncul pikiran buruk dalam diri orang lain terhadap mereka.
Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk diam. Secara pribadi sebenarnya tipe ini
ingin dekat dengan pembicara.
Sedangkan cara menanganinya ialah ciptakan suasana yang hangat serta akrab untuk
mereka agar ketakutan mereka sirna.
 Black cloud
- Bahasa tubuh yang negatif seperti melipat tangan, menatap dengan tidak fokus serta
mengerutkan kening sudah menjadi karakter audiens tipe balck cloud.
Akan tetapi jangan langsung mengatakan bahwa mereka negatif ya karena ada
sebagian orang mengerutkan kening ketika sedang berpikir keras. Mereka
menunjukkan sikap tersebut karena mungkin merasa bahwa topik itu terlalu
membosankan dan rumit.
Tipe black cloud perlu ditangani dengan cara menerangkan bahwa metode yang Anda
pakai itu berbeda. Ajaklah mereka berdiskusi atau bergerak.
Akan tetapi, jelaskan dulu kenapa mereka perlu melakukannya dan jangan biarkan
energi Anda turun karena ini akan membuat audiens tidak tertarik.

5
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar,
pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu unsur dari proses
komunikasi. Oleh karena itu, khalayak tidak boleh diabaikan sebab berhasil tidaknya suatu
proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Bagi komunikator, komunikasi
dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran atau media dapat
diterima, dipahami, dan ditanggapi secara positif oleh khalayak sasaran, dalam arti sesuai
dengan harapan yang diinginkan komunikator.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/262596538/Analisis-Khalayak
https://www.linguistikid.com/2017/01/pengertian-analisis-bahasa.html
https://www.kompasiana.com/agungwebe/586567f8f87e61280a3c562c/frame-of-reference
https://www.dqlab.id/mengenal-analisis-konten-dalam-analisis-data-kualitatif

Anda mungkin juga menyukai