Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN DASAR

MASYARAKAT SEJARAWAN INDONESIA


(MSI)

Pembukaan
Pasal I
Nama, Waktu, dan Kedudukan

1. Nama oganisasi Masyarakat Sejarawan Indonesia, disingkat MSI


2. MSI dibentuk di Yogyakarta pada 29 Agustus 1970
3. Kedudukan MSI di Jakarta Ibukota Republik Indonesia

Pasal 2
Azas

1. MSI berazaskan Pancasila

Pasal 3
Tujuan

1. Memajukan ilmu dan pengetahuan sejarah


2. Memajukan pengkajian Sejarah Indonesia dari segala aspek
3. Menghimpun para sejarawan Indonesia dalam suatu wadah profesi
4. Menjadi forum komunikasi para sejarawan pendidik dan peminat sejarah

Pasal 4
Usaha

1. Menyelenggarakan pertemuan ilmiah dalam bidang ilmu dan pengetahuan sejarah


2. Mengusahakan apresiasi masyarakat terhadap sejarah
3. Menerbitkan majalah dan monografi yang memuat hasil penelitian para ilmuwan dalam dan
luar negeri mengenai sejarah Indonesia
4. Mengadakan kerjasama dengan lembaga keilmuan khususnya bergerak dalam penelitian
dan pengembangan ilmu dan pengetahuan sejarah
5. Mengusahakan bantuan untuk kegiatan penelitian sejarah Indonesia dan sejarah umum
6. Mengusahakan dan mendorong sejarawan untuk berperan dalam pembangunan.

Pasal 5
Struktur Organisasi

1. Organisasi MSI terdiri atas MSI tingkat Pusat. MSI Tingkat Cabang, dan MSI Komisariat.
2. Di setiap propinsi atau Daerah Tingkat I dapat dibentuk Cabang MSI jika di tempat tersebut
terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) komisariat
3. Di setiap daerah Tingkat II, kabupaten atau kotamadya dapat dibentuk komisariat MSI jika di
tempat tersebut komisariat MSI jika di tempat tersebut terdapat sekurang-kurangnya 10
anggota.
4. Ketua umum MSI Tingkat pusat dipilih dan disahkan oleh kongrres
5. Ketua MSI tingkat Cabang dipilih dalam musyawarah Cabang dan disahkan oleh MSI pusat.
6. Ketua MSI komisariat dipilh dalam Musyawarah Paripurna Komisariat dan disahkan oleh MSI
cabang.

Pasal 6
Keanggotaan

1. Keanggotaan MSI terdiri dari


2. Yang dapat menjadi anggota biasa ialah
3. Anggota kehormatan ialah mereka yang diangkat oleh pengurus Pusat berdasarkan jasa
mereka bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan sejarah
4. Anggota Peminat terdiri atas
5. Anggota Donatur ialah mereka yang memberikan sumbangan secara tetap kepada MSI
tanpa mengikat.
6. Keanggotaan berakhir karena
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan oleh pengurus pusat berdasarkan usul pengurus komisariat dan
pengurus cabang

1. Anggota Biasa
2. Anggota Kehormatan
3. Anggota Peminat
4. Anggota Donatur

1. sekurang-kurangnya lulusan sarjana Jurusan Sejarah, Jurusan Arkeologi, Pendidikan


Sejarah dari suatu perguruan tinggi
2. Lulusan pergurruan tinggi dalam bidang lain, tetapi telah mengadakan penelitian bidang
sejarah
3. Mereka yang telah menghasilkan tulisan yang mempunyai arti bagi pengembangan ilmu dan
pengetahuan sejarah

1. Para pengajar sejarah di tingkat pendidikan dasar dan menengah


2. Para peminat sejarah yang menggunakan ilmu sejarah untuk menunjang karya atau
profesinya
3. Anggota Donator ialah mereka yang memberikan sumbangan secara tetap kepada
MSI tanpa mengikat
Pasal 7
Hak dan Kewajiban Anggota

1. Anggota MSI berkewajiban menaati AD & ART, serta ketentuan MSI lainnya.
2. Anggota MSI berhak megikuti kegiatan organisasi dan memanfaatkan hasil kegiatan MSI
3. Anggota MSI mempunyai hak suara dalam rapat paripurna anggota sesuai dengan
tingkatannya.

Pasal 8
Rapat Paripurna Anggota

1. Rapat Paripurna Anggota di Tingkat Pusat disebut MSI


2. Rapat Paripurna Anggota di Tingkat Cabang disebut Musyawarah Cabang atau Muscab
3. Rapat Paripurna Anggota di Tingkat Komisi disebut Musyawarah Komisariat atau Muskom
4. Rapat Paripurna Anggota baik dalam bentuk Kongres, Muscab, dan Muskom adalah
kekuasaan tertinggi dalam MSI sesuai dengan tingkat masing-masing.
5. Kongres, Muscab, dan Muskom diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun
bersamaan dengan penyelenggaraan kegiatan keilmuan sejarah.
6. Kongres bersifat terbuka dan dihadiri oleh utusan-utusan MSI Tingkat Cabang dan Tingkat
Komisariat.
7. Dalam Kongres dibahas, dan ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan keuangan dan pertanggungan jawab Pengurus Pusat
2. Masalah kebijakan organisasi
3. Masalah yang berhubungan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan sejarah
4. Menetapkan program kerja lima tahun
5. Memilih dan menetapkan Pengurus Pusat
6. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan berdasarkan permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 jumlah cabang, dalam keadaan:
1. Akan membubarkan MSI, atau
2. Pengurus Pusat MSI menyimpang dari ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga

Pasal 9
Pengurus

1. Pengurus terdiri sekurang-kurangnya seorang ketua, dua orang wakil ketua, dua orang
sekretaris, dan dua orang bendahara. Merupakan pengurus harian dengan dibantu
2. Pengurus Harian dilengkapi oleh sejumlah komisi yang membantu merumuskan kebijakan
pengembangan dalam bidang-bidang:
3. Penelitian, Pengembangan, dan Penulisan
4. Pendidikan, dan Pertemuan Ilmiah
5. Organisasi
6. Dana
7. Publikasi dan Dokumentasi
8. Masing-masing komisi pada ayat (2) dipimpin oleh sejumlah komisi yang membantu
merumuskan kebijakan pengembangan dalam bidang-bidang:
9. Rapat gabungan antara pengurus harian, para ketua komisi, dan para anggota pengurus
yang diperbantukan kepda semua komisi merupakan Dewan Pengurus Paripurna yang
bertugas merumuskan kebijakan untuk melaksanakan keputusan Kongres, Muscab,, dan
Muskom.
10. Pengurus MSI Cabang dipilih oleh Muscab, dan diangkat oleh Pengurus MSI Pusat
berdasarkan usulan Muscab.
11. Pengurus MSI Komisariat dipilih oleh Muskom, dan diangkat oleh Pengurus MSI Cabang
berdasarkan usulan Muskom
12. Untuk menyelenggarakan kegiatan ilmu dan pengetahuan sejarah yang bersamaan
waktunya dengan kongres, muscab, dan muskom pengurus dapat membentuk suatu panitia
penyelenggara
13. Pengurus berhak bertindak sebagai Panitia Pengarah kegiatan sejarah yang
diselenggarakan bersamaan dengan kongres, muscab, dan muskom.
14. Masa bakti kepengurusan berlaku 5 tahun.

Pasal 10
Hak dan Kewajiban

1. Pengurus Harian dan ketua-ketua komisi berhak mewakili dan berwenang untuk bertindak
atas nama MSI baik ke luar maupun ke dalan dengan sepengetahuan ketua umum.
2. Segala kewenangan dan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pengurus harian
dipertanggungjawabkan kepada Kongres untuk Pengurus Pusat, Muscab, untuk Pengurus
Komisariat.
3. Kewenangan dan kebijakan yang dilakukan oleh ketua komisi dipertanggungjawabkan
kepada Rapat Pengurus Paripurna.
4. Pengurus berkewajiban memenuhi dan melaksanakan ketentuan AD, ART, dan Keputusan
Rapat Paripurna atau Kongres Muscab, dan Muskom sesuai dengan tingkatanya.
5. Pengurus berkewajiban melaksanakan program kerja untuk mewujudkan tujuan MSI
6. Pengurus berkewajiban membela dan memajukan kepentingan para anggota serta
mempertahankan integritas profesi.
7. Pengurus berwenang menetapkan peraturan dan kebijaksanaan utuk menjalankan tugasnya
sepanjang tidak bertentangan dengan AD, ART, dan keputusan kongres, muscab dan
muskom

Pasal 11
Kekayaan

1. Sumber keuangan unuk membiayai usaha MSI sesuai dengan tujuan yang tersebut pada
pasal 3 adalah:
2. Dalam usahanya mengembangkan ilmu dan pengetahuan sejarah MSI dapat mengelola
milik-milik:

1. Uang pangkal dan iuaran tahunan para anggota biasa dan anggota peminat.
2. Sumbangan sukarela dari anggota penderma.
3. Bantuan Pemerintah RI dn lembaga swasta.
4. Sumbangan dari masyarakat berupa hibah, hibah wasiat, warisan dan pemberian lain yang
sah dan tidak mengikat.

1. Hasil publikasi
2. Perpustakaan
3. Lain-lain yang didapat dengan dengan usaha yang sah dan tidak mengikat.
Pasal 12
Pengesahan dan Perubahan Anggaran Dasar

1. Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan oleh sekurang-


kurangnya 2/3 peserta kongres.
2. Pemungutan suara dilakukan dalam Kongres bila sesuai keputusan tidak berhasil
berdasarkan musyawarah dan mufakat (aklamasi), jika perlu juga dapat melalui referendum

Pasal 13
Pembubaran MSI

1. Pembubaran MSI hanya dapat dilakukan apabila dikehendaki oleh 2/3 (dua pertiga) dari
seluruh peserta Kongres.
2. Apabila MSI dibubarkan, maka kekayaan yang dimiliki setelah semua hutang-hutang dibayar
lunas dapat diserahkan kepada lembaga pengantinya yang mempunyai tujuan sama dengan
MSI

Pasal 14
Penutup

1. Hal-hal yang tidak dan belum diatur dalam Anggaran Dasar diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga disahkan oleh kongres berdasarkan usulan Pengurus Pusat.
3. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar MSI.

Ditetapkan dan disahkan oleh Kongres MSI ke : IV


di : Jakarta
Pada tanggal : 13 November 1996

Anda mungkin juga menyukai