ANTROPOLOGI INDONESIA
OLEH:
NURSYIRWAN EFFENDI – UNIVERSITAS ANDALAS
Dalam bab ini riwayat hidup dari seorang Max Weber sosok ilmuan yang luar biasa
dan jenius (Genial; Jerman) lahir 1864 dan meninggal 1920, di usia masih muda dan
produkti,f 56 tahun.
Sosok Max Weber adalah pribadi yang lengkap, dinamis dan penuh tantangan hidup,
mulai dari lingkup keluarga, lingkup pergaulan, karir akademis yang luar biasa,
lingkup politik dan ekonomi negara.
Sosok yang telah menjadi sarjana yang brilian pada usia 27 tahun dan menjadi
profesor political economy, pada usia 30 tahun.
Karya-karyanya menunjukkan kompleksitas pemikiran yang Max Weber miliki (hlm
13).
Bab 3: Pertarungan Metode, Analisis Verstehen, dan Tipe Ideal
Max weber sedikit menghasilkan karya-karya substantif berdasarkan investigasi empiris
yang ekstensif, dan tidak pernah mendukung teori-teori yang bersifat total dan
menyeluruh (hlm 13).
Max Weber termasuk dalam Mahzab historis ekonomi politik Jerman yang menekankan
arti penting manusia sebagai makhluk sosial-budaya-politik, ketimbang melihat manusia
yang ditentukan oleh pasar atau kekayaan untuk memenuhi hasrat dan kenikmatan
pribadi.(hlm. 18).
Dalam bab ini dijelaskan tentang isu ‘pertarungan metode” (Methodestreiten) yang
dirumuskan dalam 4 persoalan utama (hlm 25-28).
Mengemukakan tentang kritik terhadap isu generalisasi empiris yang harus berhati-hati di
dalam merumuskannya, karena bila tidak akan mengalami kosong isi empiris. (hlm 34)
Analisis Interpretasi (Verstehen) dan Konstruksi Tipe Ideal
Bab 4: Agama, Rasionalitas , Tindakan dan Kapitalisme
Max weber adalah ilmuan yang memiliki basis kuat memahami agama melalui studi
perbandingan antar agama di dunia: Konfusionisme, Hinduisme, Budhisme, Islem,
Kristen dan Yudaisme. Asumsinya adalah agama ada kaitannya dengan kehidupan sosial.
Max Weber memusatkan perhatian kepada peranan yang dimainkan agama-agama
terhadap pembentukan etika ekonomi, dan inter-relasi antara etika ekonomi dengan
organisasi ekonomi (hlm 93).
Rasionalitas, yang membawa kepada tipe ideal tindakan sosial. Ada 4 tipe ideal
rasionalitas yakni rasional instrumental, rasional nilai, rasional afeksi, dan rasional
tradisional (hlm 98.)
Kapitalisme, yang dikorelasikan dengan analisis tindakan sosial dan etika Protestan.
Salah satu kaca kunci berlangsungnya kapitalisme karena munculnya reformasi
(hlm120).
Bab 5: Kesimpulan
Max Weber mengkritisi pertarungan metode yang dianggapnya masing-masing kubu
(Idealisme vs Positivisme) memiliki “penyakit” (hlm 156).
Manusia dan tindakannya sangat dipengaruhi oleh cita-cita ideal, namun tidak
menjadi penentu mutlak.
Manusia selalu memberi makna pada gejala yang menarik dan kemudian melakukan
kalkulasi untuk melakukan tindakan.