Anda di halaman 1dari 32

AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI

PARADIGMA KEHIDUPAN BANGSA


INDONESIA DI LINGKUNGAN KAMPUS
Kelompok 9
A. Tri Dharma Perguruan Tinggi
TRIDHARMA

Tiga
Dharma
Tridharma Perguruan Tinggi

Pendidikan dan Penelitian dan Pengabdian


pengajaran pengembangan pada masyarakat
Pendidikan dan pengajaran

“Mencerdaskan kehidupan bangsa”


Perbedaan pendidikan dan pengajaran
Penelitian dan pengembangan
Pengabdian pada masyarakat
B. Penumbuhan Moral Etika Pancasila
• Akhir-akhir ini di berbagai tempat sering
timbul kerusuhan akibat kekecewaan antara
daerah dan pusat karena tidak diberikannya
otonomi daerah.
• Padahal bapak pendiri bangsa telah
menciptakan situasi demokratis.
• Persoalan demokrasi bukan hanya cita-cita
menyangkut pengaturan kekuasaan negara,
pemilu, dan pilpres.
C. Tradisi Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar, dan Otonomi
Keilmuan
Tradisi Kebebasan Akademik
• Sejak universitas pertama kali berdiri di Bologna (Italia)
paham kebebasan akademik yang selama itu dipegang oleh
gereja mulai digulirkan kepada universitas.
• Masa itu, dunia dianggap sebagai pusat alam semesta , hal
ini sesuai dengan ajaran agama atas manusia yang memiliki
kedudukan istimewa ,bumi tempat kehidupan manusia
menjadi pusat alam semesta.
• Pendapat tersebut ditentang oleh Copanicus dalam
bukunya yg berjudul Revolutionibus Oribium Colestium.
• Pendapat tersebut juga ditentang oleh Galileo, menurutnya
kebenaran ilmu hanya dapat di capai melalui beberapa
tahap, yaitu observasi, analisis, penelitian di lab, dan
pengujian asumsi atau hipotesis.
Dari apa yang telah dicapai oleh para
ilmuwan pada abad pertengahan dapat diamati
suatu fenomena empirik tentang kebebasan
untuk mencapai kebenaran, yaitu:
a. Masyarakat ilmiah perlu dikembangkan dalam
lingkungan perguruan tinggi.
b. Sikap averroisme semakin jelas di kalangan
perguruan tinggi, merekan semakin otonom
dalam mencapai kebenaran.
c. Otonomi perguruan tinggi berhubungan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
Kebebasan Mimbar Akademik
• mengandung pengertian proses pengembangan ilmu lewat
kegiatan perkuliahan (mimbar akademik).
• Kebebasan mimbar akademik dalam proses pendidikan
lebih ditekankan pada pengembangan kognitif, apresiasi,
dan keterampilan.
• Media untuk penembangan mimbar akademik ditekankan
pada diskusi, seminar, dan simposium.
• Dalam mimbar akademik, dosen dan mahasiswa berada
pada suatu pola interese , yaitu berada dalam suatu
tatanan bahasa yang bersifat setara ( VIS a VIS), namun
dosen tetap pada posisi pemegang mimbar, pemegang
mimbar utama adalah profesor atau guru besar yang
memiliki otoritas penuh sebagai pengembang ilmu.
Fungsi mahasiswa dalam kebebasan akademik dan
kebebasan mimbar:
• Mahasiswa adalah pribadi yang baru terlibat
dalam proses untuk menjadi ilmuwan.
• Mahasiswa adalah pribadi yang baru belajar
dalam proses untuk menjadi ilmuwan.
• Mahasiswa adalah pribadi yg baru terlihat dalam
“proses untuk menjadi ilmuwan”.
Suria Sumatri(1986:27) “mahasiswa sebagai
setengah ilmuan”, yang berarti belum memiliki
kewibawaan penuh pemegang otorita dalam
kegiatan ilmu, masih harus dibimbing oleh dosen yg
menunjukan akan tujuan yang ingin dicapai.
Fungsi mahasiswa dalam kegiatan keilmuan yg
berorientasi ke arah kemajuan peradaban
manusia:
• mahasiswa merupakan pelaku muda (colega
minor) yang sedang belajar dalam bimbingan
dosen (colega mayor).
• mahasiswa seringkali memerlukan media
tukar pendapat, dialog kritis untuk saling
memberi masukan. Forum semacam ini harus
dikendalikan oleh pakar ahli yang berwibawa
atas bidang
Otonomi Keilmuan
• Ilmu bukan saja merupakan kerangka logis
namun juga telsh teruji. Dengan adanya ilmu
gejala alam dan sosial dapa dijelaskan secara
jelas dan rinci.
• Pada hakekatnya ilmu memiliki: objek kajian
(ontologis), metode (epistemologis), dan
memiliki kemampuan terkait masyarakatnya
(eksiologis)
Kajian Ilmu Pengetahuan
• Kajian internal: digunakan manakala ilmu
hanya menggunakan metoden spesifik yg
dimiliki untuk di praktekan ilmuwan secara
otonomi
• Kajian eksternalistik: ilmu akan berkaitan
dengan bidang ideologi , politik, ekonomi,
sosial, budaya, rohani, pertahanan, dan
keamanan.
Peran Mahasiswa di Masyarakat
• Mahasiswa dapat berperan sbg perantara
pembaharuan (agent of modernisation).
Terutama membantu masyarakat miskin yg
masih tertinggal guna meningkatkan
pendapatanya.
• Mahasiswa perlu belajar mengomunikasikan
hasil hasil penelitian, kajian ilmiah, diskusi
ilmu pengetahuan kepada masyarakat dalam
tatanan bahasa Indonesia yang sederhana.
D. Memposisikan Kebebasan Akademik dan
Kebebasan Mimbar Akademik secara Proporsional
• Istilah mimbar akademik muncul pertama kali
pada abad pertengahan di Eropa. Era itu
seluruh ilmu pengetahuan, ketetapan, dan
peraturan yang berlaku haruslah bersumber
dari gereja. Hal ini bersifat mutlak dan tidak
dapat ditentang.
• Wewenang dan ketetapan tersebut didasarkan
pada apa yang diucapkan pemuka agama
melalui ”ex catedra” yang berarti dari mimbar.
Contoh Penemuan yang Betentangan dengan
Gereja pada Abad Pertengahan

“Bumi bergerak
mengelilingi matahari
sebagai pusat tata
surya.”

Nicolaus
Otonomi Ilmu
• Otonomi ilmu terkadang juga digunakan istilah yang
sama dengan arti yang sama yaitu otonomi ilmiah.
• kebebasan para akademis untuk melakukan studi,
penelitian dan pembahasan serta pengajaran ilmu
kepada sesama academica.
• Berkenaan dengan hak serta tanggungjawab seseorang
yang memiliki persyaratan dan atribut untuk diakui
wewenang dan wibawa ilmunya untuk mengutarakan
fikiran dan pendapatnya.
• otonomi ilmu memiliki ruang lingkup yang lebih luas
dibandingkan kebebasan mimbar akademik dan
kebebasan akademik
Kebebasan Akademik Kebebasan Mimbar Akademik
• Kebebasan akademik • Di Indonesia tradisi kebebasan
mimbar akademik pertama
perwujudannya diberlakukan di perguruan-
berlangsung dalam lingkup perguruan tinggi yang pertama
lingkungan akademik didirikan.
melalui berbagai wahana • Kebebasan akademik ini
tercantum dalam Undang-
yang jelas bentuk dan tata Undang tentang perguruan
tertibnya. tinggi 1961.
• Dijelaskan dalam Garis-Garis
• Kebebasan mimbar besar Haluan Negara (GBHN)
akademik terikat pada susila 1988.
akademik. • Tidak berlaku bagi semua
civitas academica.
• Setiap academicus seharusnya
menjaga agar kebebasan
mimbar akademik maupun
kebebasan akademik tidak
dicemari.
E. Kampus sebagai Kekuatan Moral
Pengembangan Hukum dan HAM
• Kampus adalah tempat orang-orang cendekia
mengembangkan ilmu. Wadah bagi
perkembangan nilai-nilai moral, dimana
seluruh warganya diharapkan menjunjung
tinggi sikap yang menjiwai moralitas dan
dijiwai oleh pancasila.
• Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal
1 ayat 3 UUD 1945), oleh karena itu dalam
rangka penataan negara untuk mewujudkan
masyarakat yang demokratis maka harus
menegakkan supremasi hukum.
• HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap
pribadi manusia sebagai anugrah dari Tuhan
Yang Maha Esa yang dibawa sejak lahir. Hak-
hak dasar yang dimaksud antara lain hak
hidup, hak kebebasan, persamaan, dan hak
milik.
• Demokrasi adalah bentuk pemerintahan
dimana semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka.
Nilai-Nilai Demokrasi
• Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
• Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
• Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
• Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimun.
• Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman.
• Menjamin tegaknya keadilan.
Aspek Demokrasi
• Aspek formal
• Aspek material
• Aspek normatif
• Aspek tujuan
• Aspek jiwa
Bagaimana pelaksanaan hukum,
HAM, dan demokrasi dalam
lingkungan kampus?
• Dalam lingkungan kampus, maka yang
pertama-tama dan utama dituntut oleh
kampus kepada para masyarakatnya yaitu
sivitas akademik.
• bentuk dari demokrasi kampus yang sering
terlihat yaitu advokasi banding UKT, demo
mahasiswa, mimbar akademik, kebebasan
akademik, dan otonomi keilmuan.
• Berperan tidaknya sebuah kekuatan moral
dalam pengembangan hukum dan HAM
sangat tergantung kepada terbina atau
tidaknya demokrasi.
F. Jalur Pendekatan Pendidikan Pancasila

• Pancasila sebagai Weltanschauung kehidupan


berbangsa harus diajarkan kepada generasi
muda Indonesia. Pancasila adalah buah
konsensus bangsa Indonesia yang telah
menegara,yakni sebagai konsensus politik dan
sebagai konsensus falsafah.
• Sebagai konsensus politik didekati secara
hukum kenegaraan,sedangkan sebagai
konsensus falsafah harus didekati secara
akademik.

Anda mungkin juga menyukai