Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan ke 5

ALIRAN ATAU MAZHAB DALAM FILSAFAT


ALIRAN ATAU MAZHAB DALAM FILSAFAT
Menurut Juhaya S. Praja, ada beberapa aliran
filsafat yaitu:
1. Aliran Rasionalisme  mementingkan rasio dalam
menyelesaikan suatu masalah. Tokoh terkenal
alairan ini adalah Rene Descartes. Menurut nya
suatu kebenaran yg tidak dapat disangkal adalah
“Cogito ergo sum” yg artinya “Saya yang sedang
menyangsikan, ada”.
2. Aliran Empirisme  berasal dari kata Yunani
“Emperia” = pengalaman inderawi. Empirisme :
memberi penekanan pada pengalaman sebagai
sumber pengetahuan.

bersambung
3. Materialisme  materi itu ada sebelum jiwa (self).
Ada 2 aliran materialisme yaitu a) Materialisme
mekanik > semua bentuk dapat diterangkan
menurut hukum yg mengatur materi dan gerak., b)
materialisme dialektik > dunia misterius ini konstan.
Materi adalah yg primer sedangkan ide atau
kesadaran adalah sekunder.
4. Aliran Idealisme  menekankan pada akal (mind)
sbg hal yg lebih dahulu ( primer) dari pada materi.
Bahwa akal itulah yang riil dan materi hanyalah
merupakan produk sampingan.

bersambung
5. Aliran Positivisme  berasal dari kata “positif”
yang berarti faktual. Menurut positivisme
pengetahuan kita tidak pernah boleh melebihi
fakta-fakta. Positivisme seperti empirisme
mengutamakan pengalaman sebagai sumber
pengetahuan. Hanya saja positivisme tidak
menerima sumber pengetahuan melalui
pengalaman batiniah tetapi hanya mengandalkan
fakta-fakta belaka.
6. Aliran Pragmatisme  berpatokan pada manfaat
bagi hidup praktis.
Ada 3 patokan aliran ini yaitu: a. Menolak segala
intelektualisme, b. Absolutisme, c. Meremehkan
logika formal.
bersambung
7. Aliran Kritisme  diintrodusir oleh Imanuel Kant.
Menekankan pada rasio murni, dan
menghindarkan diri dari sifat sepihak
rasionalisme dan sifat sepihak empirisme.
8. Aliran Sekularisme  sistem etika yang
didasarkan atas prinsip2 moralitas alamiah dan
bebas dari agama, wahyu dan spiritual.
9. Filsafat islam  merupakan perkembangan
pemikiran umat Islam dalam masalah ketuhanan,
kenabian, manusia dllnya.
Aliran Filsafat Pendidikan Yang lainnya:
• Ada banyak aliran filsafat yang tumbuh seiring dengan
perkembangan zaman. Berikut adalah aliran-aliran
filsafat pendidikan yang telah dikenal luas oleh para
ahli pendidikan, antara lain:

1. Perenialisme
• Merupakan aliran filsafat pendidikan yang melihat ke
belakang, percaya bahwa kebijaksanaan abadi dari
spiritualisme, tradisi, dan agama berbagi satu satu
kebenaran metafisik yang universal di mana semua
pengetahuan, ajaran dan nilai yang baik telah tumbuh.
2. Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran yang ingin kembali
pada kebudayaan-kebudayaan warisan sejarah yang
telah terbukti keunggulannya dan kebaikannya bagi
kehidupan manusia. Essensialisme percaya bahwa
pendidikan yang baik dan benar terdiri dari
pembelajaran keterampilan dasar (membaca, menulis,
berhitung), seni, dan ilmu pengetahuan. Semua hal
tesebut telah terbukti berguna untuk manusia di masa
lalu, sehingga terdapat keyakinan bahwa hal inilah
akan berguna pula pada kehidupan di masa yang akan
datang. Esensialisme memandang bahwa pendidikan
harus berpijak pada nilai-nilai yang dapat memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan
dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas
3. Progressivisme
Bagi kaum progressif, tidak ada realitas yang absolut,
kenyataan adalah pengalaman transaksional yang
selalu berubah (progresif). Dunia selalu berubah dan
dinamis, sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum-
hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas dan tidak
absolut. Progressivisme percaya bahwa pengetahuan
mengenai dunia ini hanyalah sebatas sebagaimana
dunia ini dialami oleh manusia dan Itulah yang dapat
dijangkau oleh ilmu pengetahuan (sains) untuk kita
semua.
4. Rekonstruksionisme Sosial
Aliran ini menaruh perhatian yang besar pada hubungan antara
kurikulum sekolah dan perkembangan politik, sosial, dan ekonomi
suatu masyarakat. Rekonstruksionisme menganggap bahwa dunia
dan moral manusia mengalami degradasi di sana-sini sehingga
perlu adanya rekonstruksi tatanan sosial menuju kehidupan yang
demokratis, emansipatoris dan seimbang. Keadaan yang timpang
dan hanya menguntungkan salah satu belahan dunia harus diatasi
dengan merekonstruksi pendidikan untuk memajukan peradaban.
Untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia dan untuk
menciptakan peradaban yang lebih memuaskan, manusia harus
menjadi insinyur sosial, yaitu orang yang mampu merancang
jalannya perubahan dan mengarahkan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara dinamis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Pedagogi Kritis
Salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan
untuk memandang sekolah sebagai ruang publik yang
demokratis. Sekolah didedikasikan untuk membentuk
pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah
adalah tempat publik yang memberi kesempatan bagi
peserta didik agar dapat belajar pengetahuan dan
keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi
yang sesungguhnya. Sekolah bukan sekedar perluasan
tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam
persaingan pasar internasional dan kompetisi asing.
6. Anarkisme Utopis
Ivan Illich, tokoh utama aliran ini, mengatakan bahwa
tujuan utama pendidikan adalah perombakan/
pembaharuan berskala besar dan segera di dalam
masyarakat, dengan cara menghilangkan persekolahan
wajib. Sistem persekolahan formal yang ada harus
dihapuskan sepenuhnya dan diganti dengan sebuah
pola belajar sukarela dan mengarahkan diri sendiri;
akses yang bebas dan universal ke bahan-bahan
pendidikan serta kesempatan-kesempatan belajar mesti
disediakan, namun tanpa sistem pengajaran wajib
7. Eksistensialisme
Eksistensialisme menjadi salah satu ciri pemikiran
filsafat abad 20 yang sangat mendambakan adanya
otonomi dan kebebasan manusia yang sangat besar
untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari perspektif
eksistensialisme, pendidikan sejatinya adalah upaya
pembebasan manusia dari belenggu-belenggu yang
mengungkungnya sehingga terwujudlah eksistensi
manusia ke arah yang lebih humanis dan beradab.
Beberapa pemikiran eksistensialisme dapat menjadi
landasan atau semacam bahan renungan bagi para
pendidik agar proses pendidikan yang dilakukan
semakin mengarah pada keautentikan dan pembebasan
manusia yang sesungguhnya.
Pertemuan ke 6

LATAR BELAKANG MUNCULNYA


FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA
FILSAFAT PENDIDIKAN

A.Perkembangan Pemikiran Filsafat Spiritualisme


Kuno.
1.Timur Jauh:
Meliputi : India, Jepang dan Cina.

a) Filsafat spiritualisme Hindu


- Pemikiran spiritualisme Hindu adalah konsep karma.
- Setiap individu dilahirkan kembali secara ber ulang2
(reinkarnasi)
- Dunia (alam) ini penuh rahasia dan manusia yang
terdapat di
dalamnya merupakan sesuatu yang amat kecil.
- Manusia memiliki arti dan nilai yang sangat besar bagi
kehidupan, karenanya manusia didorong untuk menyelidikan
dan memahami alam semesta dan segala isinya.
b) Filsafat Spiritualisme Buddha
- Pencetus ajarannya Sidarta Gautama (kira-kira 563-483 SM).
- Dalam agama Buddha tidak ditemukan adanya ajaran tentang
Tuhan.
- Dalam Kitab Tripitaka banyak bercerita tentang kehidupan
Sidarta Gautama.
- Buddha menyebarkan 8 jalur yang mulia, yaitu:
• Pandangan yang benar
• Aspirasi yang benar
• Berbicara yang benar
• Berbuat yang benar
• Mata pencaharian yang benar
• Berusaha yang benar
• Kesadaran yang benar
• Renungan yang benar
c) Taoisme:
- Pendiri Taoisme adalah Lao Tse, lahir tahun 604 SM.
- Ajaran pokok Tao dimuat dalam buku Tao Te Ching.
- Tao ada di mana-mana, tetapi tidak berbentuk, dan tidak dapat
diraba, tidak dapat dilihat dan didengar.
- Tao merupakan kekuatan yang selalu berubah dan selalu
bekerja di seluruh jagad raya.
- Para pengikut Taoisme diajarkan untuk menerima dan
menyesuaikan diri secara pasti dengan hukum-hukum dan cara
bekerja alam.
- Taoisme mengangap bahwa alam semesta sebagai sistem yang
sempurna dan ideal berjalan menurut kekuatan bertuhan.
Surgapun mempunyai hukum alam sendiri. Tetapi hukum tentang
manusia dan dunia semacam itu di bawah kekuasaan dan kendali
Tao, yang memberi petunjuk dan merupakan hukum yang
memerintah alam semesta ini.
d) Shinto.
• Kepercayaan yang banyak dianut oleh masyarakat Jepang
• Agama Shinto menitik beratkan pemujaan alam dan leluhur.
• Agama shinto punya banyak upacara keagamaan seperti upacara
penghormatan kepada dewa matahari, sungai-sungai, desa-desa,
pohon-pohon, pahlawan dsb.
• Kitab suci agama Shinto adalah Kojiki.
• Kitab suci agama Shinto menerangkan proses penciptaan alam
semesta yang dilakukan oleh para dewa dan bahwa manusia itu
abadi. Setiap orang harus memiliki dirinya sendiri, melakukan hal-
hal yang mengandung nilai budi luhur dan mengajarkan mencuci
dengan air sebagai metode pencucian keagamaan.
• Agama Shinto sangat respek terhadap alam (nature), disebabkan
ajaran-ajarannya mengandung nilai antara lain kreasi (sozo),
generasi (sizi), dan pembangunan (hatten), sehingga agama shinto
menjadi jalan hidup dan kehidupan, serta mengandung nilai
optimis.
Agama Shinto memiliki ajaran-ajaran moral, sbb.:
1) Jangan melanggar keinginan (kecintaan) terhadap Tuhan
2) Jangan lupa kewajiban
3) Jangan melanggar pernyataan (peraturan) negara
4) Jangan lupa atas kebaikan yang mendalam dari Tuhan, dimana
kesalahan - dihindari dan menyakitkan - diakhiri.
5) Jangan lupa bahwa alam ini merupakan satu keluarga besar
6) Jangan lupa atas keterbatasan-keterbatasan diri
7) Meskipun orang lain marah, kamu jangan menjadi marah
8) Jangan malas dalam urusan bisnismu
9) Jangan menjadi seseorang yang melakukan kesalahan dalam
mengajar
10)Jangan terbuai dengan ajaran-ajaran luar negeri.
2. Timur Tengah (1000-150 SM).
a. Yahudi.
• Yahudi berasal dari nama seorang putra Ya’kub, Yahuda. Putra ke 4 dari 12
bersaudara.
• Bangsa Yahudi dinamakan bangsa Israel.
• Agama Yahudi pada prinsipnya sama dengan agama Nasrani dan agama
Islam. Karena itu disebut agama Kitab (Samawi), yang berarti agama yang
mempunyai kitab suci dan Nabi.
• Nabi Musa dan Nabi Elijah, mengembangkan doktrin-doktrin monoteisme,
dan pengajaran tentang etnis.
• Kaum Yahudi sangat mementingkan pendidikan bagi generasinya.
• Ajaran Yahudi mengalami penyesuaian dengan Filsafat Helenisme dari Philo
(30-50). Philo kelahiran Alexandria.
• Philo membedakan tafsiran lahiriah dan tafsiran batiniah.
• Philo berpendapat bahwa Allah Swt. Merupakan figur adikodrati yang
berbeda dengan kosmos atau dengan lainnya. Karena Allah adalah Roh
yang transenden, tidak tampak didunia ini. Allah tidak dijadikan oleh sesuatu,
tidak memenuhi sifat-sifat duniawi, tidak dibatasi ruang, waktu, dan tidak
berwujud sebagaimana makhluk dan benda lain.
• Philo berpandangan bahwa kaum Yahudi superior dari bangsa lain.
b. Kristen
• Pada awalnyanya pengikut agama kristen adalah golongan rakyat
jelata. Namun setelah berkembang (abad 1 s.d 8) pengikut pun
merambah ke kalangan atas, filsuf dan para pemikir.
• Jaman perkembangan ini dinamakan jaman Patristik, berasal dari
kata Pater berarti Bapa, yaitu para Bapa Gereja.
• Tokoh Aliran Patristika yaitu:
- Pertulianus (160-222) lahir di Katargo memeluk Kristen di Roma.
- Agustinus (354-430) mengajarkan ajaran totalitas.
• Agama Kristen tumbuh dari satu sekte Yahudi. Berkembang pesat
di dunia bagian sebelah barat.
• Kitab suci nya dikenal dengan Perjanjian Lama (Old Testament)
dan perjanjian Baru (New Testament)
• Kitab suci ini adalah Injil ditulis dalam bahasa Ibrani.
• Ajaran pokok agama Kristen adalah mengajarkan Tuhan dalam
monoteisme murni.
• Ajaran Kristen di sebarkan oleh Paulus.
• Sejak 4000 SM sudah ditemukan kebudayaan2 yang maju dan
ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
• Yesus Kristus dikenal sebagai guru, ajaran-ajaran yang
diberikannya sangat memengaruhi ilmu pengetahuan, dan cara-
cara mengajar di sekolah seluruh dunia sampai sekarang.
• Berrti Ilmu pengetahuan pada agama Kristen sudah sejak
lama/dulu dan sampai sekarang masih dipakai oleh masyarakat,
terutama yang beragama Kristen
• Tokoh2 Kristen a.l:
- Martin Luther (Jerman) sekolah di Universitas Erfurt (jadi
biarawan )
- John Calvin, (Prancis) mendirikan Universitas di Jenewa yang
menjadi pusat ajaran Kristen Protestan
- John Wesley (Inggris) lahir tahun 1707 anak ke 15 dari 19
bersaudara.
3. Romawi dan Yunani
• Antromorpisme merupakan suatu paham yang menyamakan
sifat-sifat Tuhan (pencipta) denga sifat-sifat yang ada pada
manusia (yang diciptakan). Misalnya tangan Tuhan disamakan
dengan tangan manusia.
• Paham ini muncul pada jaman Patristik dan Skolastik, pada akhir
jaman kuno atau jaman pertengahan, dan filsafat Barat yang
dikuasai oleh pemikiran Kristiani.
• Saat itu filsafat diajarkan di sekolah2, biara2, dan universitas.
• Jaman Patristik dibedakan jadi 2 yaitu:
- jaman Patristik Yunani, berpusat di Athena
- Jaman Patristik Latin, berpusat Roma.
• Setelah Roma jadi kerajaan, banyak pemuda sekolah di
Universitas2 Yunani, dan balik membawa pengaruh Hellenisme.
• Aliran Filsafat yang berpengaruh besar di Roma yaitu:
- Epistemologi -> dimotori oleh Epicurus (341-270).
** Dikatakan bahwa rasa suka akan dimiliki apabila hidup secara
relevan dengan alam manusia.
** Anggaplah rasa suka itu sebagai sifat yang hendaknya selalu
dimiliki. Sementara rasa duka merupakan yang buruk dan
hendaklah dihindari.
- Aliran Stoa -> oleh Zeni (336-246).
** Punya pendapat bahwa adanya kebajikan itu apabila manusia
hidup sesuai dengan alam
** Punya keyakinan bahwa semua manusia itu sama. Tidak mengenal
atau tidak menghendaki perbedaan antara bangsa Romawi
dengan bangsa Barbar atau antara orang merdeka dengan budak.
• Aliran filsafat Patristik yunani juga disebut Patristik Timur, tokohnya Clemns
(1504-2154), Prgeus (185-254), Basilius Nan Agung dll.
• Aliran Patristik latin (Patristik Barat), ada Terfulianus (160-222M), Aiurelius
Agustinus. Agustinus penentang keras filsafat Yunani. Ia berpendapat
bahwa Tuhan itu terdapat pada segala sesuatu. Namun Tuhan itu sangat
berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya karena Dia transenden.
• Dalam sejarah filsafat Yunani merupakan tolak pangkal filsafat
barat. Sebab dunia barat (Eropa Barat) dalam pemikiran mereka
berpangkal pada pikiran Yunani.
• Yunani dikenal dengan nama Polis (negara kota).
• Orang2 Yunani tidak mau terikat pada satu pemerintahan yang
bersifat sentralistik dan menentukan segala-galanya untuk setiap
orang Yunani. Hal ini menyebabkan sering ada kesalahpahaman
yang mengakibatkan perpecahan diantara mereka.
• Yang bisa menimbulkan persatuan di antara mereka adalah sastra
dan olehraga.
• Sastra dan olah raga merupakan faktor penting dalam pendidikan
Yunani kuno.
• Pusat Kebudayaan Yunani ada 2 yaitu:
- Sparta. Pendidikannya disebut Doria. Pembuat undang-undang
untuk sparta adalah Lycurgus.
- Athena. Pendidikan oleh bangsa Ionia. Pembuat undang-undang
negaranya Solon.

Anda mungkin juga menyukai