Anda di halaman 1dari 4

Denisse Aretha Lee

01012190082

UTS SEJARAH PEMIKIRAN

1a) Sejarah pemikiran merupakan suatu ilmu yang membahas dan mendalami segala
pemikiran dan idea yang dimiliki dan disampaikan oleh manusia/ para filsafat. Sejarah
pemikiran mempelajari juga perkembangan dari ide-ide ini mulai dari zaman dahulu ketika
awal disampaikan hingga sekarang. Tentunya berdasarkan dimana filsafat itu tinggal,
bagaimana budaya yang ada dan bagaimana peradabannya pada masa itu akan sangat
mempengaruhi pemikiran dan ide yang disampaikannya. Oleh karena itu, sejarah pemikiran
terbagi menjadi 2 kelompok umum pemikiran yaitu Pemikiran Timur (oriental) dan
Pemikiran Barat (occidental). Pemikiran Timur yang terdiri dari pemikiran India dan
Pemikiran Tiongkok mempunyai ciri substansial yaitu ajarannya lebih berpusat pada intuisi
dan spiritualitas, ajarannya juga seringkali mengaitkan manusia dengan alam sekitarnya,
manusia lain, maupun penciptanya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu harmoni dan
keterkaitan, kesinambungan antara seluruh elemen tersebut. Pemikiran Timur bersifat
subjektif dan dapat disebut Divende Zum Subjek. Lain halnya dengan Pemikiran Barat,
Pemikiran Barat berciri substansial lebih focus pada ilmu pengetahuan sehingga bersifat
objektif, lebih realistis dan cenderung materialism/ berpusat pada manusia sebagai pusatnya
dan juga segala sesuatu yang dapat diindera.

b) Pemikiran Timur lebih mengarah pada emosional, spiritualitas dan percaya pada kesatuan
yang harmonis antara manusia dengan alam semesta. Pemikiran Timur terdiri dari :
1) Pemikiran India : Pemikiran India dapat terinfluensi oleh ajaran yang bersifat
Hinduisme dan pemikiran Buddhisme. Dalam pemikiran Hinduisme sumber
filsafatnya yaitu filsafat Nyanya, Filsafat Vaisheshika, Samkhya, Yoga, Purva-
Mimamsa, dan Vedanta. Filsafat ini kebanyakan membahas seputar kepercayaan dan
tata cara serta system kehidupan di India pada masanya.
2) Pemikiran Tiongkok : Pemikiran Tiongkok yang utama terdiri dari filsafat Taoisme
dan Konfusianisme. Taoisme diajarkan pertama kali oleh Lao Tzu dan berpokok pada
hubungan manusia dengan alam. Sedangkan Konfusianisme berpokok pada hubungan
antar manusia dan masyarakat itu sendiri.

Pemikiran Barat lebih berpegang pada ilmu pengetahuan yang objektif sehingga lebih
cenderung focus pada benda-benda materialism maupun manusia sendiri, pemikiran barat
yang bersifat realistis ini dapat dibagi menjadi beberapa pemikiran yaitu :
1) Pemikiran Barat Kuno : ajarannya disebut Kosmosentrisme dimana segala ajaran
berpusat pada alam semesta.
2) Pemikiran Barat Pertengahan : ajarannya disebut Teosentrisme dan berpusat pada
hubungan antara nalar dan iman.
3) Pemikiran Barat Modern : ajarannya disebut Antroposentrisme dan berpusat pada
manusia sebagai porosnya.
4) Pemikiran Barat Kontemporer : ajarannya disebut Logosentrisme dan berpusat
pada linguistic.

2) Wawasan dunia Hindhu, Budha, dan Kristen mempunyai perspektif berbeda-beda


mengenai pertanyaan “Apakah hidup hanya sekali?”, hal ini wajar terjadi karena pastinya ada
perbedaan pengajaran dari masing-masing agama. Menurut ajaran Budha, hidup itu hidup itu
dianggap sebagai suatu yang penuh penderitaan dan tujuan utama manusia adalah untuk
bebas dari penderitaan tersebut dengan cara mencapai nirvana/ pencerahan abadi. Sebelum
manusia mencapainya maka siklus kehidupan itu akan terus berputar dan manusia akan terus
terlahir kembali, baik sebagai manusia maupun sebagai makhluk hidup lainnya sesuai dengan
perbuatan manusia di kehidupan sebelumnya. Oleh karena itu, menurut ajaran Budha
dipercayai bahwa hidup itu tidak hanya sekali saja, manusia akan terus hidup sampai ia
terbebas dari kehidupan. Menurut wawasan Hindhu, tubuh jasmani dan roh adalah 2 hal yang
berbeda, sehingga pada saat manusia meninggal maka hanya tubuh jasmaninya yang hilang
tetapi rohnya akan tetap hidup. Roh itu kemudian dapat terlahir kembali sesuai dengan karma
yang diterima manusia selama ia hidup. Oleh karena itu, ajaran Hindhu percaya oleh
reinkarnasi/ kehidupan kembali dan bahwa hidup itu tidak hanya sekali saja. Ajaran Budah
dan Hindhu keduanya juga percaya bahwa dunia itu akan selalu ada sampai selamanya, beda
halnya dengan wawasan Kristen, dalam wawasan Kristen diajarkan bahwa akan ada akhir
dunia yaitu ketika Allah datang kembali ke dunia, hidup itu sebuah anugerah tetapi hidup
yang kekal itu bukan didapat manusia di dunia, melainkan di sorga ketika manusia sudah
kembali berkumpul bersama Allah penciptanya. Ajaran Kristen juga tidak ada mengajarkan
tentang reinkarnasi/ kehidupan kembali jadi dapat dikatakan dalam wawasan Kristen
dipercayai bahwa hidup itu hanya sekali saja.

3a) Pemikiran Taoisme dan Konfusianisme keduanya merupakan cabang dari pemikiran
Timur Tiongkok, oleh karena itu keduanya punya beberapa kesamaan yaitu bahwa keduanya
mementingkan adanya keharmoninisan dalam hidup. Bedanya, dalam ajaran Taoisme, pokok
ajarannya yaitu mengenai keharmonisan hubungan manusia dengan alam semesta sekitarnya.
Dalam ajaran Taoisme, penting bahwa manusia harus selalu sejalan dan bekerja sama dengan
alam karena jika manusia hidup dengan mengikuti kehendak alam maka akan terbentuk suatu
hubungan yang baik dan harmonis antara keduanya. Jangan sampai manusia melawan apalagi
merusak alam karena keduanya dianggap saling membutuhkan dan menjadi satu kesatuan
dalam ajaran Taoisme. Sedangkan dalam ajaran Konfusianisme, pokok ajarannya lebih
kepada harmoni dalam hubungan manusia dengan manusia lain. Oleh karena itu, dalam
Konfusianisme banyak diajarkan mengenai tata karma, etika, hormat pada orang tua, hingga
sifat baik yang harus dimiliki agar dapat membangun suatu masyarakat yang harmonis.
Konfusianisme juga banyak mengajarkan mengenai kekeluargaan karena keluarga merupakan
bagian utama dari masyarakat.

b) Menurut saya, jika Taoisme adalah ajaran yang mengajarkan kesinambungan antara
manusia dengan alam dan Konfusianisme adalah ajaran yang mengajarkan harmoni antar
manusia, maka wawasan Kristen dapat dikatakan merupakan gabungan dari kedua ajaran
tersebut. Dalam wawasan Kristen diajarkan bahwa manusia itu diberi tanggung jawab oleh
Allah untuk menjaga dan mengelola Bumi beserta segala isinya, artinya bahwa manusia dapat
hidup dengan memanfaatkan alam tetapi juga harus selalu peduli dan memperhatikan alam.
Selain itu, dalam wawasan Kristen juga seringkali diajarkan bahwa manusia harus saling
mengasihi dan menjaga hubungan yang baik dengan sesamanya serta saling bekerja sama
untuk membangun sebuah masyarakat yang harmonis dan merupakan suatu kesatuan. Karena
dalam hidup, hubungan dan kesinambungan antara manusia dengan alam, manusia lain, dan
dengan penciptanya, merupakan hal yang sangat penting.

4a) Pemikiran Plato dan Aristoteles merupakan pemikiran yang cukup berbeda. Plato
berpendapat bahwa ide/ suatu gagasan yang tidak berwujud itu lebih bernilai dan merupakan
realitas tertinggi dibandingkan dengan benda material inderawi yang selalu berubah. Plato
menjelaskannya melalui alegori yang dinamakan Alegori Goa dimana ia menggambarkan
bahwa ada beberapa tawanan yang sejak lahir telah ditawan di dalam sebuah goa. Di dalam
goa tersebut mereka mempunyai api unggun yang dapat memantulkan bayangan hewan/
manusia yang lewat diluar goa ke dalam tembok goa. Para tawanan itu melihat pantulan yang
ada di tembok goa dan percaya bahwa itu adalah yang sesungguhnya, ketika suatu hari ada
tawanan yang berhasil keluar dari goa maka ia akhirnya baru mengetahui bahwa sebenarnya
apa yang ia lihat di dalam goa itu bukanlah realitas yang sebenarnya. Dengan ini Plato juga
ingin mengajarkan bahwa manusia harus keluar dari zona nyaman untuk menemukan
kebenaran yang sesungguhnya karena terkadang manusia terlalu terbelenggu pada opini dan
pikirannya sendiri yang belum tentu adalah kebenaran sesungguhnya.
Aristoteles memiliki ajaran yang berbeda, ia berpikiran bahwa yang merupakan realitas
sebenarnya adalah apa yang dapat kita lihat dan indera dalam bentuk material dan konkret.
Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada dunia ide tidak berwujud yang ada di luar kepala
kita, yang ada adalah dunia material. Gagasan ini kemudian disebut sebagai Hilemorfisme.

b) Agustinus mengajarkan bahwa ada yang namanya Kota Dunia dan juga Kota Allah. Kota
Dunia digambarkan sebagai suatu kota yang dipenuhi manusia yang hanya mementingkan hal
duniawi dan materialistis yang sifatnya fana. Karena cara hidup duniawi ini kota dunia
dipenuhi oleh kejahatan, keserakahan, nafsu, dan segala hal yang tidak baik. Sedangkan Kota
Allah adalah kota dimana hidup itu dituntun oleh Ketuhanan sebagai tumpuan utamanya
sehingga manusia sudah lepas dari nafsu duniawi dan telah dipenuhi dengan cinta kasih,
kebaikan, kerukunan, dan kedamaian.

c) Thomas Aquinas menggagaskan Panca Marga sebagai 5 argumen untuk memperkuat


pemikirannya bahwa Tuhan itu memang nyata adanya dan dapat dibuktikan. 5 argumen
tersebut yaitu :
1) Bukti melalui gerak (motus): semua makhluk hidup di dunia itu dapat bergerak,
tetapi agar sesuatu dapat bergerak pasti harus ada penyebab atau penggeraknya.
Penggerak utama dari seluruh makhluk hidup ini yaitu Allah karena makhluk hidup
tidak mungkin dapat bergerak secara sendiri pada mulanya.

2) Bukti dari penyebab (ex rationae causae efficiens); segala sesuatu di dunia pasti
ada penyebab dan akibatnya dan bahwa Allah adalah penyebab utama, tanpa adanya
Allah sebagai penyebab utama maka tidak mungkin ada dunia dan kehidupan seperti
yang kita ketahui sekarang ini sebagai akibatnya.

3) Argumen kemungkinan dan bukan keniscayaan (ex possibili et necessario); segala


sesuatu di dunia itu selalu berupa kemungkinan, dan pada akhirnya akan musnah
tetapi itu semua diawali dengan yang ada yaitu Allah yang selalu ada.

4) Argumen kesempurnaan atau pembuktian melalui derajat kualitas (ex gradibus qui
in rebus inveniuntur); segala sesuatu di dunia itu bisa lebih dan kurang, ada yang
sempurna ada yang tidak. Sehingga harus ada Allah yang merupakan ukuran
superlatif dan sempurna sebagai tolak ukur derajat.

5) Argumen mengenai desain alam semesta : bahwa di dunia ini ada segala sesuatu
mempunyai tujuan dan diciptakan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu
kesinambungan yang baik, yang mampu menciptakan hal seperti ini pastilah Allah.
Kemudian di dunia juga ada hal yang tidak masuk di akal oleh manusia, oleh karena
itu pasti ada sosok yang mempunyai akal sejati yang menciptakannya, yaitu Allah.
d) Dari ketiga pemahaman diatas, saya dapat memahami bahwa Allah itu memang benar
adanya. Pertama, karena oleh Panca Marga, kelima argument yang diutarakan Thomas
Aquinas merupakan argument yang realistis dan sangat kuat. Kemudian jika dikaitkan dengan
gagasan Plato dan Aristoteles, Allah menciptakan manusia dengan akal budi sehingga dapat
memiliki ide dan gagasan diluar kepala seperti yang diutarakan Plato, tetapi tidak hanya itu
saja, Allah juga menciptakan alam semesta beserta isinya jadi segala benda material yang
dapat kita indera seperti pemikiran Aristoteles juga memang benar adanya. Jadi kedua
pemikiran tersebut walaupun bertolak belakang tetapi keduanya dapat diterima sebagai
kebenaran. Selain itu ketika dikaitkan dengan pemikiran Agustinus mengenai Kota dunia dan
Kota Allah, manusia membutuhkan adanya Allah sebagai pedoman hidup dan tumpuan utama
dalam hidup karena tanpa adanya keberedaan Allah maka manusia dan alam semesta itu
sendiri tidak akan ada dan akan mengalami kehancuran seperti yang digambarkan Agustinus
terhadap kota dunia. Tanpa Allah maka kehidupan di dunia pastinya tidak dapat berjalan baik
seperti sekarang. Oleh karena itulah dalam wawasan Kristen manusia selalu diajarkan untuk
taat pada kehendak Allah dan selalu berpegang kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai