OLEH :
GEDE WIDYASAPUTRA
019.01.0003
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
perakaran yang kuat dan menyebar merata, kompatibel dengan batang atas,
tahan terhadap organisme pengganggu tanaman, mempunyai daya adaptasi
yang luas, tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas dan kualitas buah.
Kebutuhan mata tempel dalam usaha pembibitan tanaman buah-
buahan dapat berasal dari kebun buah milik penangkar, namun seiring
dengan berjalannya waktu jumlah mata tempel yang tersedia semakin
menipis sehingga penangkar membeli dari luar kebunnya. Sedangkan
kebutuhan biji untuk batang bawah penangkar umumnya membeli biji dari
pedagang biji atau penangkar membeli langsung ke petani buah.
Sarana produksi yang digunakan adalah plastik,
keranjang/polybag/karung, pestisida, pupuk urea dan pupuk kandang.
Penangkar umumnya tidak memperoleh kesulitan dalam memperoleh
sarana produksi, karena ketersediaan sarana produksi di wilayah ini
melimpah
kerja manajerial berjumlah 8 orang dengan upah Rp 500.000 per orang per
bulan. Dari hasil survei, pemilik usaha pembibitan tanaman buah-buahan
sekaligus bertindak sebagai tenaga kerja manajerial yang gajinya sama
dengan tenaga kerja tetap.
5.1. Kesimpulan
14
15