Anda di halaman 1dari 17

Pre-K

PENINGKATAN PRODUKSI
TANAMAN SALAK
ALPIN JULIANDI : 213020401074
HALIMATUL SA’DIAH : 213020401080

Dosen Pengampu : Ir. SITI ZUBAIDAH, M.P


PENDAHULUAN
Salak merupakan tanaman buah asli Indonesia dan di berbagai daerah. salak
merupakan buah unggulan yang memiliki peluang pasar nasional serta
internasional sangat besar. Salak termasuk jenis tanaman yang mempunyai
umur cukup panjang. Pemetikan buah dilakukan dengan cara manual atau di
petik sendiri dengan tangan tanpa menggunakan alat. Hasil pemetikan buah ini
selain untuk di makan dapat dijual dipasar lokal untuk meningkatkan pendapatn
petani salak.
LANJUTAN
Tanaman salak berbeda dengan tanaman buah-buahan tropika lainnya yang
pada umumnya hanya sekali panen dalam setahun dengan waktu yang hampir
bersamaan. Panen buah salak dapat terjadi paling tidak dua kali dalam setahun,
yaitu sekali panen raya dan sekali panen gadu atau apitan. Musim panen raya
umumnya terjadi pada bula Desember sampai dengan Pebruari, sedang panen
gadu umumnya pada bulan Juni sampai Agustus.
Tujuan
Adapun tujuan pembuata makalah ini yaitu
untuk mengetahui bagaimana cara
Peningkatan Produksi Tanaman Salak.
Tinjauan
Pustaka
Klasifikasi Tanaman Salak
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Trachebionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Lilopsida
 Sub Kelas : Arecidae
 Ordo : Arecales
 Famili : Areceae
 Genus : Salacca
 Spesies : Salacca zalacca
Morfologi Tanaman Salak
Salak merupakan tanaman yang memiliki ciri-ciri akarnya merupakan akar
serabut yang menancap secara kuat untuk menopang tanaman serta untuk
mencari nutrisi dari tanah. Akar tanaman ini juga membentuk rimpang yang
mempunyai ukuran 15 cm. Pada bagian rimpang tumbuh daun yang memiliki
bentuk majemuk serta menyirip. Pada bagian tangkainya, terdapat banyak duri
yang berukuran berbeda-beda dan berwarna hijau ataupun kehitaman. Bunga
tanaman salak dapat ditemukan di ketiak daun. Terdapat dua rumah pada
tanaman salak yaitu jantan dan betina yang terletak di bagian tongkol
Syarat Tumbuh Tanaman Salak

Iklim Ketinggian Tempat


Tanah
Pembahasan
Cuaca yang terlalu panas atau terlalu hujan dapat menyebabkan tanaman salak
kurang subur dan mengurangi produktivitas panen. Selain itu, cuaca yang tidak
menentu juga dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti banjir atau
kekeringan. Tanaman salak memerlukan perawatan yang baik, seperti
pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan, untuk tumbuh dengan baik dan
menghasilkan buah yang sehat. Namun, banyak petani yang kurang
memperhatikan perawatan tanaman salak mereka, sehingga produktivitas
panen menurun.
Ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan
peningkatan produksi tanaman salak yaitu: a). Penggunaan bibit unggul dan
bermutu, tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan
dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun
diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang
diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena
adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu
dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan salak dapat berasal dari
biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif);
b). Pengelolaan lahan yang benar, Penetapan areal untuk perkebunan salak
harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air; c).
Penanaman (Pembuatan Lubang Tanam), Lubang tanam dibuat dengan ukuran
30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran
lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antar 2 x 4 m atau 3 x
4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 10 kg.
Untuk menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah
tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro dan sebagainya.
Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman
peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh
disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak
10 x 10 m, durian 12 x 12 m dan lamtoro 12 x 12 m; d). Pemeliharaan
Tanaman, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar dan teratur sehingga
diperoleh produksi kebin yang baik dan produktif. Pemeliharaan ini dilakukan
sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.
Kesimpulan
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga
sebagai sala. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara
nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena
kulitnya mirip dengan sisik ular. Tanaman salak merupakan tanaman yang
tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan
laut, dengan tipe iklim tropis maupun sub-tropis. Pada kondisi lingkungan yang
sesuai, pohon salak akan berbuah pada umur 3 tahun. Tanaman salak muda/
tunas muda salak lebih senang tumbuh di tempat yang teduh. Umumnya, salak
muda atau bibit salak ditanam di bawah tempat yang banyak pohon rindang di
atasnya. Tanaman salak merupakan buah unggulan yang memiliki peluang pasar
nasional serta internasional sangat besar. Salak termasuk jenis tanaman yang
mempunyai umur cukup panjang. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam mengusahakan peningkatan produksi tanaman salak yaitu: a).
Penggunaan bibit unggul dan bermutu; b). Pengelolaan lahan yang benar; c).
Penanaman (Pembuatan Lubang Tanam); d). Pemeliharaan Tanaman.
Daftar Pustaka
Anam, C., Darmasetiawan, N. K., & Nugroho, J. L. (2018). Budidaya Tanaman Salak: IbW Kecamatan Kapas
Kabupaten Bojonegoro.

Balai Informasi Pertanian (1994-1995). Pembibitan Tanaman Salak. LIPTAN. Lembar Informasi Pertanian.
Sumatera Barat.

Fatimah, S. (2013). Analisis morfologi dan hubungan kekerabatan sebelas jenis tanaman salak (Salacca zalacca
(Gertner) Voss Bangkalan. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 6(1), 1-15.

Pulakiang, A. R., Polii-Mandang, J. S., & Sompotan, S. (2017). Beberapa Karakter Morfologis Tanaman Salak
(Salacca zalacca (Gaert) Voss) Di Kampung Bawoleu, Kecamatan Tagulandang Utara, Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro. EUGENIA, 23(2).

Sinaga, D., Winoto, Y., & Perdana, F. (2016). Membangun komunikasi partisipatif masyarakat upaya melestarikan
tanaman salak lokal di Manonjaya Tasikmalaya. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 4(2), 191-202.

Sudaryono, T. (2017). Peningkatan produksi dan pendapatan usahatani salak Suwaru. Jurnal Ilmiah Hijau
Cendekia, 2(2), 78-82.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai