Tanaman Apel
Kelompok 7
Nida Toyyibah - 11416025
Mohammad Darren P L - 11417034
Titin Susanti - 11418016
Hariza Fazai - 11418036
Latar Belakang
Indonesia telah menanam buah apel sejak tahun 1934 dan sejak tahun 1960 buah apel
berkembang pesat dan sangat digemari di Indonesia disamping jeruk dan mangga. Manfaat dari
buah apel diantaranya adalah mengurangi resiko kanker, mencegah penyakit jantung, mengontrol
berat badan dan kadar kolesterol. Tiga daerah penghasil apel di Indonesia diantaranya adalah
Pasuruan, Kota Batu, Malang.
Namun saat ini budidaya buah apel sedang menghadapi beberapa masalah, seperti rendahnya
produktivitas, tingginya biaya produksi, dan menurunnya kesuburan lahan. Sehingga produk apel
import pun saat ini sudah menguasai pasar. Dampaknya adalah apel lokal tidak dapat melakukan
pemasaran secara bebas di dalam negeri. Padahal tingkat konsumsi penduduk Indonesia terhadap
apel cukup tinggi, namun produksi buah apel lokal yang rendah menjadikan produk buah apel
import lebih mendominasi pasar. Sehingga diperlukan usaha yang intensif untuk membudidayakan
apel serta produksi buah apel dapat meningkat dan memiliki kualitas yang semakin baik.
Syarat Tumbuh
Apel tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 700-1200 m dpl, dengan suhu udara
sekitar 16-17 derajat celcius. Selain bersuhu dingin daerah tempat penanaman apel juga harus
beriklim kering dan memiliki curah hujan tahunan berkisar 100-2.500 mm dengan penyinaran
matahari sebanyak 50-60%, dan kelembapan udara 75-85%. . Jenis tanah yang cocok untuk
menanam apel adalah jenis tanah regisol (entisol), andosol (andisol), dan latosol (inceptisol),
dengan tekstur sedang, gembur, memiliki drainase yang baik, pH 5,5-7.
(Balitjestro, 2015)
Jenis
Generatif Vegetatif
Vegetatif
Syarat dari perbanyakan secara vegetatif adalah
membutuhkan batang bawah dengan karakteristik daya
adaptasi tinggi, perakaran kuat dan luas, bentuk pohon
kokoh, dan pertumbuhan bagus / sehat. Perbanyakan
vegetatif pada apel merupakan hal yang umum dilakukan
dibandingkan dengan perbanyakan generatif.
Perbanyakan vegetatif dapat menggunakan teknik okulasi
(penempelan) atau grafting (penyambungan) (CYBEXT,
2019)
Generatif
Fahriyah, F., & Sabita, S. (2011). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi Dan Pendapatan
Usahatani Apel (Malus Sylvestris L.). Agricultural Socio-Economics Journal, 11(3): 189.
Tia Anggara, D. S., Suryanto, A., & Ainurrasjid, A. (2017). Kendala Produksi Apel (Malus Sylvestris
Mill) Var. Manalagi Di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 5(2).
Yulianti, S., Irlansyah, Edi J., Mufatis W. 2007. Khasiat & Manfaat Apel. Jakarta : AgroMedia
Pustaka
Thank You!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon,
CREDITS: and infographics
This presentation & images
template by Freepik.
was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.