Anda di halaman 1dari 6

A. Pendahuluan Manggis (Garcinia mangostana L.

) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai ratu buah, sebagai pasangan durian, si raja buah. Klasifikasi ilmiah : Kerajaan: Plantae Famili : Clusiaceae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Genus : Garcinia Spesies: Garcinia mangostana L.

Ordo : Malpighiales (Anonim. 2009). Potensi dan peluang pasar manggis sangat besar; karena banyaknya permintaan pasar, sedangkan negara penghasil komoditas tersebut jumlahnya terbatas. Oleh karena itu Indonesia berpeluang merebut pangsa pasar tersebut, asalkan mampu bersaing dalam hal mutu produk dan kontinyuitas pasokan pasar dengan negara produsen lainnya (Anonim. 2009b). B. Ekologi Tanaman Tanaman manggis dapat hidup pada dataran rendah sampai di ketinggian dibawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian dibawah 500-600 m dpl dengan tipe iklim basah. Angin yang baik tidak terlalu kencang. Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah. Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500-3.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-320C dengan Suhu udara rata-rata 20-300C. Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur dan mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya manggis adalah 5-7, tetapi lebih toleran pada pH rendah (masam) di lahan gambut. Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50-200m (Sunarjono, 2008). C. Teknik Budidaya a. Persiapan Tanam Pembukaan lahan Persiapan Penetapan areal untuk perkebunan manggis harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air. Pembukaan lahan dilakukan dengan membongkar tanaman yang tidak diperlukan serta membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar. Jarak tanam Pengaturan Jarak Tanam pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m Pemupukan bibit; jumlah pupuk organik yang diberikan tergantung pada kesuburan tanah. b. Pembibitan

Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya mulai berbuah pada umur sekitar 8-15 tahun. Perbanyakan yang dianjurkan dengan cara enten (sambung pucuk) dan penyusuan (perbanyakan vegetatif). Sebagai batang bawah digunakan semai biji manggis yang telah berumur 1-2 tahun. Sementara batang atas menggunakan pucuk tunas samping (cabang sekunder atau tersier) yang daunnya mulai menua. Bibit vegetatif mulai berbuah pada umur 5-6 tahun. Perbanyakan dengan okulasi dan cangkok tidak dianjurkan karena tingkat keberhasilannya sangat rendah sekali (Anonim, 2007). c. Penanaman Saat tanam yang baik adalah awal musim hujan Penanaman hanya sampai leher akar. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm. Kering anginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dalam (galian kedua) dan masukkan kembali lapisan tanah atas yang telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang. Untuk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul dan saluran drainase untuk mencegah erosi. Cara penanaman dengan jarak tanam 10 x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit/hektar (Anonim,2007). d. Pemeliharaan Pembuatan naungan Tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung sehingga membutuhkan naungan. Tanaman manggis harus dinaungi selama berumur 2 tahun. Ukuran naungan adalah panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 75 cm. Tonggak dari kayu / bambu, atap dari daun alang-alang atau daun kelapa. Pemberian pupuk Agar pertumbuhan vegetatif berajalan dengan yang baik, satu bulan setelah tanam tanaman diberi 100-200 gram urea/pohon. Pemberian diulang setiap enam bulan sekali dan ditambah dengan pupuk kandang 20-30 kg/pohon. Apabila tanaman manggis sudah berbuah maka dilakukan pemberian pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon dan diulang setiap enam bulan sekali. Penyiangan Penyiangan pada lahan hanya dilakukan terhadap tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman saja. Hal ini disebabkan tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Penyisipan Apabila tanaman manggis yang ditanam ada yang mati atau pertumbuhan sangat kerdil sebaiknya segera dilakukan penyisipan/penggantian dengan bibit baru. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang sering muncul adalah ulat berbulu. Ulat ini menyerang daun yang masih muda. Penyakit yang biasa timbul adalah hawar daun (daun kering kecokelatan) yang disebabkan oleh cendawan. Semprotan insektisida dapat mencegah serangan ulat dan serangga penghisap. Namun, penyakit cendawan sulit diberantas. Hingga kini tanaman manggis tidak pernah disemprot dengan insektisida/fungisida karena sering ditemukan getah kuning atau putih pada daging dan di bawah kulit buah. Sehingga buah tidak enak dimakan karena mengeras. Pemberian pestisida sistemik melalui infuse lebih dianjurkan (Anonim,2007). e. Panen

Buah manggis dipetik setelah berwarna merah kehitaman, kira-kira berumur 120 hari setelah bunga mekar. Bunga akan mekar (anthesis) setelah 25 hari sejak muncul bunga (kuncup). Buah dipanen satu per satu dengan memotong tangkai karena matangnya buah tidak bersamaan. D. Pasca Panen Pada saat dilakukan pemanenan buah tidak boleh terjatuh, luka, lecet, memar dan lain-lain. Setelah panen dilakukan, buah dikumpulkan dalam wadah dan segera dilakukan tindakan pasca panen. Tindakan pasca penen tersebut antara lain sortasi dan grading. Sortasi dilakukan dengan memisahkan buah yang baik dengan yang rusak dan yang busuk dalam wadah yang berbeda. Sedangkan grading dilakukan dengan mengelompokkan buah berdasarkan ukuran (diameter) buah. Terdapat tiga penegelompokan buah yaitu buah mutu super yaitu buah dengan diameter buah 6,5 cm, mutu I yaitu diameter buah 5,5 - 6,5 cm, mutu II yaitu diameter buah 5,5 cm. Penyimpanan pada ruangan dengan temperatur 4-6 C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12C tahan sampai 33 hari. Berdasarkan karakteristik buahnya, manggis dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti Juice atau sari buah, sirop buah, Cocktail, Sebagai obat anti kanker, supplement untuk diet dan bahan pewarna. E. Kesimpulan 1. Kesimpulan a. Potensi dan peluang pasar manggis sangat besar; karena banyaknya permintaan pasar, sedangkan negara penghasil komoditas tersebut jumlahnya terbatas. b. Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki ketinggian dibawah 500-600 m dpl, curah hujan tahunan 1.500-3.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun, dan Suhu udara rata-rata 20-300C. c. Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur dan mengandung bahan organic, pH 5-7, drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50-200 m. d. Teknik budidaya tanaman manggis meliputi persiapan tanam, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen. e. Pengelolaan pasca panen buah manggis dapat diolah menjadi juice atau sari buah, sirop buah, kapsul atau tablet xanthone, sebagai obat anti kanker, supplement untuk diet, bahan pewarna, dan produk lain nya. 2. Saran a. Diperlukan pengembangan varietas baru yang memiliki karakter tanaman yang cepat berbuah. b. Diperlukan suatu upaya penyuluhan kepada petani manggis tentang teknik budidaya dan pasca panen tanaman manggis agar kualitas dan kuantitas produksi dari buah manggis dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim 2007a. Budidaya pertanian manggis. http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/manggis.pdf. Diakses pada tanggal 3 Maret 2009. Anonim. 2009a. Manggis. http://id.wikipedia.org/wiki/Manggis. Diakses tanggal 03 Maret 2009.

Anonim. 2009b. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian Opt Manggis http://ditlin. hortikultura.deptan. go.id/manggis /lampiran 01.htm. Diakses tanggal 03 Maret 2009. Sunarjono, H. 2008. 21 Jenis Tanaman Buah. Panebar Swadaya. Jakarta. Tantris, diah. 2007. Budidaya tanaman manggis. http://tantridiah.wordpress.com. Diakses pada tanggal 3 Maret 2009. MANGGIS Family Gutiferae Deskripsi Menurut asalnya, manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah asli daerah Asia Tenggara, tepatnya Semenanjung Malaya. Kini daerah tumbuhnya sudah tersebar sampai ke beberapa negara tropis, di antaranya Myanmar, Indocina, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia, buah yang dijuluki si hitam manis ini, keberadaannya tergolong langka. Di daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan pohon manggis didapati tumbuh di hutanhutan dan belum dimanfaatkan secara ekonomis. Padahal, masyarakat banyak menyukai buah eksotis yang mempunyai rasa enak, yaitu campuran antara rasa manis, asam, dan agak sepat. Rasa buahnya ini pulalah yang menjerat lidah warga asing sehingga menggemari buah tropis ini. Tinggi pohon manggis dapat mencapai 15 m dengan tajuk rimbun. Pertumbuhan pohon ini termasuk lamban. Batangnya berkulit cokelat dan bergetah. Daunnya berukuran relatif besar (antara 2510 cm), berbentuk oval, liat, dan berwarna hijau. Tanaman ini berumah dua, bunga jantan dan betinanya dihasilkan oleh tanaman yang berbeda. Akan tetapi, bunga jantannya tidak berfungsi sebab mengalami rudimenter, yaitu mengecil dan mengering. Oleh karenaitu, buah manggis selalu dihasilkan dari bunga betina yang berwarna merah muda secara apomiksis (tanpa proses penyerbukan). Hal ini pulalah yang menjadi salah satu kendala dalam usaha perbaikan varietas melalui penyilangan. Buah manggis berbentuk bulat dengan kulit tebal, lumk, dan bergetah kuning. Pada waktu masih muda kulit buahnya berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi merah tua sampai ungu kehitaman. Daging buahnya tersusun dalam beberapa segmen atau juring, berwarna putih bersih, Ian rasanya manis segar sedikit asam. Jumlah juringnya biasaqya dapat diperkirakan dari jumlah celah yang terdapat pnda ujung buah. Biasanya dalam sebutir buah terdiri dari 7 juring. Bijinya berukuran kecil, berwarna kecokelatan, dan biasanya berjumlah I-2 dalam setiap buah. Dibandingkan jenis tanaman buah lainnya, tanaman manggis relatif lebih membutuhkan kondisi yang spesifik. Manfaat Kayu pohon manggis tidak bisa digunakan sebagai bangunan. Namun, kulit kayunya dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional penyalut perut. Kulit buah mengandung zat kimia yang bersifat antibiotik (xanthonin) dan dapat pula digunakan sebagai bahan membuat cat antikarat (cat berwarna hitam yang tahan cuci). Tumbukan kulit buah manggis bila dioleskan pada tangkai manggar (seludang) yang akan disadap dapat merangsang keluarnya cairan nira lebih banyak pada penyadapan kelapa. Daging buah merupakan buah meja yang lezat dan segar. Syarat Tumbuh

tumbuh baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laat dan suhu antara 22-32 C. Daerah dengan curah hujan tinggi, antara 1.500-2.500 mm, dan merata sepanjang tahun merupakan tempat tumbuh yang disukainya. Tanaman buah ini tumbuh baik pada jenis tanah yang subur, gembur, aerasi dan drainasenya baik, serta mengandung pasir (misalnya tanah latosol). Selain itu, tanaman ini lebih menyukai tempat tempat yang teduh dan agak terlindung. Pedoman Budidaya Perbanyakan tanaman: Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya mulai berbuah pada umur sekitar 8-15 tahun. Perbanyakan yang dianjurkan dengan cara enten (sambung pucuk) dan penyusuan (perbanyakan vegetatif). Sebagai batang bawah digunakan semai biji manggis yang telah berumur 1-2 tahun. Sementara batang atas menggunakan pucuk tunas samping (cabang sekunder atau tersier) yang daunnya mulai menua. Bibit vegetatif mulai berbuah pada umur 5-6 tahun. Perbanyakan dengan okulasi dan cangkok tidak dianjurkan karena tingkat keberhasilannya sangat kecil dan hasilnya rendah sekali. Sementara perbanyakan dengan kultur j aringan dari potongan biji mempunyai harapan baik. Namun, kendala dalam pembuatan bibit kultur jaringan/kultur belahan biji adalah akarnya sulit tumbuh. Pertumbuhan akar dapat didorong dengan menanam tunas yang telah terbentuk dalam media pasir steril pada suhu 20-25 C. Bibit sambungan manggis yang menggunakan entres dari cabang tersier akan tumbuh rcondong dan tidak tegak sehingga tanaman yang terbentuk tampak tidak menarik. Selain itu, pertumbuhannya pun sangat lambat. Budi daya tanaman Bibit ditanam menjelang musim hujan pada lubang ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 20 kg/lubang. Bibit yang tumbuh condong perlu diberi tongkat penegak. Sementara bibit yang baru dipindahkan perlu daberi naungan dari daun kelapa atau jerami selama panas terik. Dosis pupuk buatan tiap aplikasi sebanyak 60 g urea + 50 g SP-36 + 25 g KCl per pohon. Pemeliharaan Pupuk diberikan empat kali dengan selang tiga bulan sekali pada tahun pertama hingga ke lima. Selanjutnya dosis pupuk buatan dapat ditingkatkan hingga empat kali lipat. Pemberian pupuk N, P, dan K untuk mendorong pertumbuhan tanaman manggis tidak berpengaruh. Penaungan tanaman muda lebih diutamakan. Penaungan dapat dilakukan dengan menanam orok-orok (Crotalaria sp.) di sekeliling lubang tanaman manggis atau dengan atap alang-alang hingga 50% selama tanaman manggis belum berbuah. Penggunaan pupuk zeolit perlu dipertimbangkan untuk merangsang tumbuhnya akar samping. Hama dan Penyakit Hama yang sering muncul adalah ulat berbulu. trlat ini menyerang daun yang masih muda. Serangga pengisap Helopelthis antonit sering menusuk buah yang masih muda sehingga menyebabkan getah kuning ke luar dari kulit buah dan bagian dalam buah. Penyakit yang biasa timbul adalah hawar daun (daun kering kecokelatan) yang disebabkan oleh cendawan Pellicularia koleroga. Selain itu, kanker batang yang disebabkan oleh cendawan Zignoela garcinae dapat menyebabkan batang pohon berbenjol-benjol. Semprotan insektisida Bayrusil 0,2% dapat mencegah serangan ulat dan serangga pengisap. Namun, penyakit cendawan sulit diberantas. Hingga kini tanaman manggis tidak pernah disemprot dengan insektisida/fungisida. Hal ini dikarenakan bila disemprot sering ditemukan di daging dan di bawah kulit buah ditemukan getah kuning atau putih. Buah seperti ini tidak enak dimakan karena mengeras.

Pemberian pestisida sistemik melalui infus lebih dianjurkan. Panen dan Pasca Panen Buah manggis dipetik setelah berwarna merah kehitaman, kira-kira berumur 12o hari setelah bunga mekar. Bunga akan mekar (anthesis) setelah 25 hari sejak muncul bunga (kuncup). Buah harus dipanen satu per satu dengan memotong tangkai karena matangnya buah tidak bersamaan. Manggis yang telah dipanen harus diangkut hati-hati, tidak boleh jatuh atau berbenturan karena dapat menimbulkan memar dan warna cokelat pada buah. Buah dipilah. Buah yang kotor oleh getah kuning atau buah berukuran kecil disingkirkan

Anda mungkin juga menyukai