B. Tujuan Belajar
Setelah melalui kegiatan penggalian informasi, diskusi, dan presentasi, peserta didik diharapkan
mampu:
1. Menganalisis kriteria pohon induk dalam produksi benih secara vegetatif;
2. Menunujukkan kriteria pohon induk dalam produksi benih secara vegetatif.
C. Uraian Materi
Dalam perbanyakan vegetatif tanaman buah, pohon induk digunakan sebagi sumber batang atas
(entres). Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi
ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting dengan tunas pucuk yang
digunakan dalam sambungan (grafting). Salah satu kelebihan perbanyakan tanaman secara
vegetatif adalah bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya.
Sehingga pohon induk yang akan dipergunakan sebagai sumber perbanyakan harus memiliki
kriteria tertentu agar menghasilkan bibit yang unggul. Pohon induk yang akan dipergunakan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Memiliki nama dan asal usul yang jelas
2) Memiliki sifat unggul dalam produktifitas maupun kualitas
3) Sehat , tidak terserang organisme pengganggu tanaman (OPT)
4) Memiliki fenotip yang baik
5) Tanaman telah cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua
6) Tanaman yang berasal dari biji harus sudah berproduksi minimallima musim, untuk
mengetahui kemantapan sifat yang dibawanya
7) Ditanam dalam kebun yang terpisah dari tanaman lain yang dapat menjadi sumber penularan
penyakit atau penyerbukan silang, terutama untuk pohon induk yang akan diperbanyak secara
generatif yaitu diambil bijinya.
Untuk memperolah pohon induk tersebut dapat dilakukan beberapa cara. Selain dengan cara
menangkarkan sendiri dengan melakukan persilangan, dapat juga dilakukan dengan cara
eksplorasi, promosi, atau dengan cara introduksi. Eksplorasi adalah kegiatan pencarian pohon
induk dengan cara melacak suatu tanaman ke daerah sentra budidayanya sampai yang tumbuh
liar di hutan. Semisal daerah sentra durian di perbukitan Desa Brongkol di Ambarawa (Jawa
Tengah), Desa Rancamaya dan Cimahpar (Bogor, Jawa Barat). Tempat tersebut mempunyai
ribuan pohon durian yang tumbuh secara alami dan di antara tanaman durian tersebut terdapat
beberapa varietas yang mempunyai sifat-sifat unggul walaupun merupakan tanaman dari biji
serta tumbuh setengah liar di alam. Sebagai contoh eksplorasi durian Matahari di Desa
Cimahpar, Kecamatan Kedunghalang, Bogor. Promosi adalah kegiatan pencarian pohon induk
dengan cara mengadakan kejuaraan buah unggul, dari lomba tersebut muncul durian unggul baru
yang berpotensi sebagai pemenang lomba. Contoh yang paling terkenal adalah durian Petruk.
Durian ini adalah juara lomba buah di Jepara dan sekarang sudah ditetapkan pemerintah sebagi
durian unggul nasional. Introduksi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara
mendatangkan atau mengenalkan jenis buah yang terbukti unggul dari daerah atau negara lain.
Cara ini merupakan jalan pintas untuk mempercepat perolehan bahan tanaman yang telah
diketahui sifat keunggulannya. Hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian keadaan iklim,
tanah dan cara budidaya pada tempat tumbuh asalnya dengan keadaan tempat tanam yang baru,
agar kualitasnya tetap baik. Masalah lain yang muncul adalah adanya hama dan penyakit yang
sebelumnya tidak diketahui di daerah asalnya, tetapi muncul setelah tanaman tersebut ditanam di
tempat yang baru.
D. Sumber Belajar
1. Internet
2. Buku paket keahlian Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Kelas XI