Anda di halaman 1dari 27

Pengelolaaan Pohon

Induk/Plasma Nutfah
Kelas XI ATPH Semester Gasal
Daftar
Pohon Induk 01
Pengertian pohon induk, Pemeliharaan dan Kriteria pohon induk
yang baik

Pengelolaan Pohon Induk 02


Identifikasi Pohon Induk 03
Pemeliharaan Pohon Induk 04
Pohon Induk
Pengertian , Pemeliharaan dan Kriteria Pohon
Induk yang unggul
Pengertian Plasma Nutfah
Plasma nutfah adalah substansi sebagai sumber sifat
keturunan yang terdapat didalam setiap kelompok
organisme yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
atau dirakit agar tercipta suatu jenis unggul atau kultivar
baru.

Plasma nutfah juga merupakan substansi yang


mengatur prilaku kehidupan secara turun-temurun,
sehingga populasi mempunyai sifat yang membedakan
dari populasi yang lain.
Pohon
Pemeliharaan Rutin pada pohon induk
Induk
Kegiatan dalam
penyiapan pohon induk Pemangkasan 1
Pemeriksaan terhadap
kebenaran dan atau kesehatan
pohon induk/ materi induknya. 2
Pemupukan
Identifikasi secara morfologi
untuk menentukan apakah
pohon induk tersebut sesuai Penyiraman 3
kriteria sesuai dengan teknik
yang dikehendaki.
Pengendalian OPT
Pemeliharaan rutin pada 4
pohon induk.
Perbanyakan
Vegetatif
Dalam perbanyakan vegetatif tanaman buah,
pohon induk digunakan sebagi sumber batang
atas (entres).
Batang atas ini dapat berupa mata tunas
tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi
ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu
mata tunas atau ranting dengan tunas pucuk
yang digunakan dalam sambungan (grafting).
Salah satu kelebihan perbanyakan tanaman
secara vegetatif adalah bibit yang dihasilkan
memiliki sifat yang sama dengan pohon
induknya.
Sehingga pohon induk yang akan
dipergunakan sebagai sumber perbanyakan
harus memiliki kriteria tertentu agar
menghasilkan bibit yang unggul.
Persyaratan Pohon Induk
Memiliki ama dan asal Memiliki fenotip yang
usuk yang jelas baik

Memiliki sifat unggul Tanaman telah cukup


dalam produktifitas umur, tidak terlalu
maupun kualitas muda atau terlalu tua

Tanaman yang berasal dari biji Sehat, tidak terserang OPT


harus sudah berproduksi Ditanam dalam kebun yang
minimal lima musim, terpisah dari tanaman lain yang
untuk mengetahui kemantapan dapat menjadi sumber penularan
sifat yang dibawanya penyakit atau penyerbukan
silang.
Pengelolaan
Pohon
Induk
Kebun Induk
• Yang dimaksud dengan kebun pohon induk adalah
kebun yang ditanami dengan beberapa varietas
unggul untuk sumber penghasil batang atas (mata
tunas atau cabang entres) untuk perbanyakan
dalam jumlah besar.
• Umumnya yang ditanam adalah tanaman hasil
Pohon induk sebaiknya perbanyakan vegetatif (okulasi, sambung,
ditanam atau ditempatkan di susuan, cangkok, stek) dan memenuhi
lahan terpisah yaitu di persyaratan sebagai pohon induk.
kebun pohon induk.
Terdapat dua
sistem 1. Kebun pohon
induk sekaligus
penanaman sebagai kebun
kebun pohon produksi,
induk
2. Kebun pohon
30 induk dengan
jarak tanam lebih
rapat
Pada kebun produksi jarak tanam pohon
durian adalah 10x10 m, sedangkan untuk
kebun pohon induk dapat berjarak tanam 3x3
m sehingga dapat diperoleh lebih banyak
pohon induk untuk areal yang relatif tidak
luas..
Relatif Datar

Persyaratan lahan yang


dapat digunakan sebagai Dekat dengan
kebun pohon induk sumber air
Dekat
dengan
Kebun
Produksi
Transportasi
Mudah
Relatif bebas dari
serangan/gangguan
hama/penyakit
Cara Memperoleh Pohon Induk

Persilangan Introduksi

Eksplorasi Promosi

Menangkarkan sendiri

Portfolio Presentation
Eksplorasi
Eksplorasi adalah Tempat tersebut mempunyai
kegiatan pencarian pohon ribuan pohon durian yang tumbuh
induk dengan cara secara alami dan di antaranya
melacak suatu tanaman terdapat beberapa varietas yang
ke daerah sentra mempunyai sifat-sifat unggul
budidayanya sampai yang walaupun merupakan tanaman
tumbuh liar di dari biji serta tumbuh setengah
hutan. liar di alam.
Introduksi dan Promosi
Introduksi Hal yang harus diperhatikan
adalah kegiatan pencarian Promosi
adalah kesesuaian keadaan
pohon induk dengan cara iklim, tanah dan cara budidaya adalah kegiatan pencarian
mendatangkan atau pada tempat tumbuh asalnya pohon induk dengan cara
mengenalkan jenis buah yang dengan keadaan tempat tanam mengadakan
terbukti unggul dari yang baru, agar kualitasnya kejuaraan buah unggul, dari
daerah atau negara lain. tetap baik. lomba tersebut muncul durian
unggul baru
yang berpotensi sebagai
pemenang lomba.

Contoh yang paling terkenal


adalah durian Petruk.
Durian ini adalah juara lomba buah
di Jepara dan sekarang sudah
ditetapkan pemerintah sebagi
durian unggul nasional.
Tujuan

Pemeriksaan Pohon
Induk
Tujuan :
 untuk mengetahui kebenaran sumber
benih, dan benih sumber atau pohon induk,

 ada atau tidak terjadinya persilangan liar,

 mengetahui tercampurnya pertanaman


dengan tanaman varietas lain atau
pertanaman blok lain.
Pemeriksaan Lapangan
Kriteria kesehatan
Perbanyakan dengan Biji pohon
Pemeriksaan morfologi
tanaman.  Adakah tanda – tanda
serangan hama pada daun
Adakah serangan rayap
Perbanyakan secara pada akar atau batang
Vegetatif Adakah serangan jamur,
bercak daun, dll
Pemeriksaan kebenaran dan
atau kesehatan pohon
induk/materi induknya pada
tahapan pertumbuhan
tertentu.
Registrasi Pohon Induk
Pohon induk untuk sumber mata tunas
(entres) harus diregistrasi terlebih
dahulu oleh petugas Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih (BPSB)..

1. menjamin kebenaran bibit 2. menjamin kebenaran


Tujuan Registrasi yang dihasilkan dari pohon induk yang suatu varietas
bersangkutan secara hukum (yuridis) sehingga
konsumen tidak dirugikan.
Untuk menentukan teknik
perbanyakan tanaman
secara vegetatif yang
tepat pada suatu jenis
tanaman, dapat dilihat dari
struktur morfologi dari
pohon induknya..

Identifikasi
Pohon Induk
Struktur Morfologi Tanaman Dikotil
Bagian Ujung
Semakin ke arah ujung ranting, Pengambilan entres dari
semakin muda menurut umurnya, pucuk tajuk pohon akan
tetapi sel-sel yang terbentuk paling tetap membawa sifat dewasa
akhir ini justru bersifat lebih atau generatif.
kompleks, dewasa (mature) dan
siap untuk memasuki masa Penyambungan entres
berbunga dan berbuah (generatif). dengan batang bawah akan
menghasilkan bibit yang
sudah membawa sifat
dewasa tersebut.

Bagian Pangkal Hal ini menyebabkan bibit


bagian yang tertua menurut umurnya, hasil penyambungan atau
tetapi karena terbentuk pada masa awal okulasi lebih cepat berbuah
pertumbuhan pohon tersebut maka sel- daripada tanaman yang
selnya bersifat sederhana, muda berasal dari biji.
(juvenile) dan sangat vegetatif.
Pemeliharaan Pohon Induk
Pemangkasan Pemupukan Penyiraman Pengendalian
OPT

Pemangkasan atau pruning adalah Salah satu kegiatan Ada beberapa cara pemberian Organisme pengganggu
tindakan pembuangan bagian-bagian pemeliharaan pohon air yang dapat dilakukan pada tanamanadalah semua
tanaman, seperti cabang/ranting induk yang perlu pohon induk, misalnya dengan makhluk hidup yang
dengan mendapatkan bentuk tertentu dilakukan adalah sistem tetes menggunakan merusak tanaman, baik
sehingga dicapai tingkat efisiensi pemupukan, sehingga selang atau sprinkler, dengan itu dari kelompok virus,
yang tinggi di dalam pemanfaatan kebutuhan tanaman penyiraman langsung bakteri, jamur,
Cahaya matahari, mempermudah akan unsur hara menggunakan serangga, burung dan
pengendalian hama/penyakit, serta dapat terpenuhi. gembor/ember/gayung, dll. mamalia.
mempermudah pemanenan.
Pemancungan
Pemangkasan
Dua dasar pemangkasan yaitu :
(heading
back)
pemancungan
(heading back).
penipisan (thinning
out).
Penipisan

(thinning
out)
Pemancungan (heading back)
Pemancungan merupakan pembuangan/pemotongan bagian ujung suatu cabang
sampai tinggal satu tunas.
Karena pemancungan dapat memecahkan dominansi apikal, maka setelah
pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif yang lebat sebagai akibat
dari tumbuhnya tunas-tunas lateral.
Oleh karena itu, pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman
dengan pola menyemak dan kompak.
Apabila pemancungan dilakukan terhadap tanaman yang tengah aktif tumbuh,
maka diistilahkan sebagai perompesan atau pinching.

Penipisan (thinning out)


Adalah pembuangan cabang” dengan meninggalkan hanya cabang lateral atau
batang utama. Penipisan memiliki pengaruh meningkatkan pemanjangan dari
cabang” terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasil akhirnya adalah pertumbuhan
cabang” lateral menjadi berkurang (tertekan).
Pohon” yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebih terbuka sehingga
menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi bukan
lebat).
Pemupukan
Jenis Pupuk
Kebersihan Dosis Pupuk
lingkungan Waktu
Pemupukan

Kerapihan
lingkungan
Pupuk
Pupuk merupakan bahan yang dapat menyediakan unsur
hara pada tanaman.
Pupuk dapat berbentuk pupuk organik (pupuk alam) ataupun
pupuk anorganik (buatan) Pupuk sangat dibutuhkan oleh C, H, O
tanaman, karena ketersediaan unsur hara di tanah tidak
selamanya cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

Unsur Hara Makro


Unsur Hara Makro karbon (C), hidrogen (H),
Unsur-unsur hara oksigen (O), nitrogen
yang dibutuhkan oleh (N),phosfor (P), kalium (K),
tanaman dalamjumlah kalsium (Ca), magnesium
besar. (Mg) dan belerang (S)
Unsur Hara Mikro
unsurunsur
penting lainnya yang Unsur Hara Mikro
dibutuhkan dalam boron (B), khlor (Cl),
jumlah sedikit, tetapi tembaga (Cu), besi (Fe),
menentukan mangan(Mn), molybdenum
perkembangan tanaman (Mo) dan seng (Zn).
Hal – Hal yang perlu diperhatikan
sebelum memupuk
Keadaan Tanah

Kebutuhan Tanaman akan pupuk dan unsur hara

Komoditas Tanaman

Cara Memupuk
Penyiraman

90% 30% 50% 70%

Sistem irigasi Diberikan sesuai Dua minggu sebelum Sebaiknya pemberian


semimanual dengan kebutuhan dan panen tunas pucuk air dilakukan pada sore
menggunakan pipa dihindari pemberian air pengairan dikurangi secara hari.
lateral atau selang yang berlebihan sejak perlahan-lahan;
plastik pemangkasan ranting Setelah panen tunas pucuk,
Sistem irigasi sampai pembentukan pohon perlu banyak air
permukaan dengan tunas pucuk,kebutuhan untuk memulihkan diri dari
sistem basin, border pengairan harus cukup keadaan stres supaya
dan Furrow/alur keadaan normal.
Sistem irigasi micro Pelaksanaannya diikuti
springkle, dengan pemupukan
berkadar N dan K tinggi.
Pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
Tetapkan alternatif
Lakukan Kenali dan Perkirakan OPT pengendalian untuk hama
pengamatan identifikasi gejala yang perlu dan penyakit
terhadap OPT serangan, jenis diwaspadai dan (pengendalian
secara berkala OPT dan musuh dikendalikan; hayati/biologis, perbaikan
(seminggu alami; teknik budidaya, mekanis
sekali); dan atau penggunaan
pestisida).
THANK YOU
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai