PENDAHULUAN
Kegiatan Wajib Jurusan
Untuk mendapat nilai tugas 20% dari mata
kuliah Manj. Produksi dan Operasi,
mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti
kegiatan jurusan melalui kunjungan Studi ke
Beberapa Perusahaan (PT. Sinar Sosro, PT.
Cocacola, PT. Battary ABC, PT. Indofood
Sukses Makmur) Informasi dapat dilihat di
mading mahasiswa.
A. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI
Secara tradisional organisasi sebuah perusahaan baik
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa
umumnya dibagi atas beberapa fungsi yaitu fungsi
pemasaran, fungsi produksi fungsi keuangan, dan
fungsi adaministrasi umum.
Umpan balik
3. Tujuan
Didalam suatu organisasi atau perusahaan
menjalankan misi pokoknya maka organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan harus pula
merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
4. Target
Target adalah sasaran yang telah ditentukan untuk
dicapai, sejalan dengan itu target merupakan
pendefinisian secara spesifik dari tujan yang akan
dicapai.
2. PENGERTIAN
Manajemen operasional dapat diartikan sebagai
kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,
pengkoordinasian, penggerakan dan pengendalian
aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau
jasa yang berhubungan dengan proses
pengolahan masukan menjadi keluaran dengan
nilai tambah yang lebih besar.
Tujuan manajemen operasional yaitu
1. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk
menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan oleh
pasar.
2. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk
menghasilkan keluaran secara efisien.
3. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk
mampu menghasilkan nilai tambah atau manfaat
yang semakin besar
4. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk
dapat menjadi pemenang dalam setiap kegiatan
persaingan.
5. Mengarahkan organisasi atau perusahaan agar
keluaran yang dihasilkan atau disediakan semakin
disukai oleh pelanggan
MANAJEMEN OPERASI DALAM E-BUSINESS
Definisi E-Business
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja
meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan
pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual
maupun instansi).
Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing,
produksi, accounting, finance, dan human resource management.
Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada
e-business. Yang termasuk proses transaksi online adalah :
•1. Data entry
•2. Transaction processing
•3. Database maintenance (organization’s databases)
•4. Document and report generation
•5. Inquiry processing (Proses pemerikasan)
PENDUKUNG KEPUTUSAN e-BUSINESS
Pendukung Keputusan Dalam e-Business
Untuk dapat sukses dalam E-Business dan E-Commerce,
perusahaan memerlukan system informasi yang dapat
mendukung bermacam-macam informasi dan membuat
keputusan yang diperlukan oleh manajer dan seorang
profesional bisnis. Level of managerial decision making
yang harus ddidukung oleh teknologi informasi adalah :
Strategic Management
Dewan direksi,komite eksekutif yang mengembangkan
sasaran keseluruhan, strategi, kebijakan, dan tujuan
sebagai bagian dari proses perencanaan stratejik. Mereka
juga melakukan monitor terhadap kinerja stratejik
perusahaan dan keseluruhan arah politik, ekonomi, dan
lingkungan persaingan.
Tactical Management
Para menajer yang mengembangkan
rencana jangka pendek dan menengah,
penjadwalan, anggaran,merinci kebijakan,
prosedur, dan tujuan bisnis bagi subunitnya.
Mengalokasikan sumber daya dan
memonitor kinerja subunitnya.
Operational Management
Mengembangkan rencana jangka pendek
seperti jadwal produksi mingguan. Mengatur
penggunaan sumber daya dan kinerja tugas
sesuai dengan prosedur dan anggaran.
Sasaran Manajemen Operasi
Menghasilkan produk dengan:
- Tepat jumlah
- Tepat kualitas
- Tepat waktu
- Tepat biaya (hemat biaya)
- Fleksibilitas
19
PERTEMUAN 2
STRATEGI OPERASI
A. Perumusan Strategi
Strategi pada dasarnya merupakan penerjemahan visi
perusahaan kedalam rumusan kebijakkan jangka panjang
untuk dijadikan pedoman dalam menggerakan perusahaan
ketujuan yang telah direncanakan dengan konsisten serta
untuk membuat keputusan yang relevan mengenai
pemberdayaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Untuk mendukung pelaksanaan strategi operasi perlu
memberdayakan 5 P manajemen operasional yaitu
1. People (Sumber Daya Manusia)
2. Plant (Pabrik dan peralatan produktif)
3. Parts (Bahan baku, Bahan penolong& komponen produk)
4. Processes (Metode pengolahan atau teknologi industri)
5. Planning and Control System (perencanaan &
pengendalian)
Strategi perusahaan
Pengadaan infrastruktur
LINGKUNGAN
SUMBER DAYA BUDAYA
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
KEKUATAN KELEMAHAN
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
STRATEG
I BISNIS
PESAING PELANGGAN
Operations Strategy
Internal
Mission Functional strategies in
analysis
marketing, finance,
Distinctive engineering, human
Competence resources, and
information systems
External Objectives
analysis (cost, quality, flexibility, delivery)
Policies
(process, quality systems, capacity,
and inventory)
Results
B. Dimensi Daya Saing
Dimensi daya saing perusahaan meliputi :
1. Dimensi Kualitas (Quality Orientation )
2. Dimensi Biaya (Cost Minimization Orientation )
3. Dimensi Kecepatan Menyerahkan (Speed of Delivery)
4. Dimensi keandalan penyerahan (Reliability of Delivery)
Rencana
Pabrik
Aggregate Pengecer
Konsumen
Akhir
3
Tabel Hubungan level manajemen dengan fungsi utama
serta kewenangan dan tugas
5
A. PERAMALAN DAN KEGUNAANNYA
Peramalan pada dasarnya merupakan proses
pengestimasian permintaan dimasa mendatang dikaitkan
dengan aspek kuantitas, kualitas, waktu terjadinya, dan
lokasi yang membutuhkan produk barang dan jasa yang
bersangkutan.
Dilihat dari waktunya peramalan dibedakan atas tiga
macam yaitu:
1. Peramalan jangka panjang (Long-term Forecasting )
2. Peramalan jangka menengah (Intermediate Forecasting)
3. Peramalan jangka pendek (Short-term Forecasting )
Perbedaan menurut jangka waktu ini berpengaruh pada
jenis metode atau alat peramalan yang sesuai serta
manfaat atau kegunaan dapat dipenuhi.
B. TIPE METODE PERAMALAN
1. Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penaksiran permintaan
berdasarkan prakiraan secara subjektif atau opini pembuat
ramalan.
Metode kualitatif terdiri dari beberapa jenis aplikasi yaitu:
a. Metode akar rumput
Metode peramalan yang memanfaatkan data taksiran
penjualan dari para aparatur penjualan dan wiraniaga dari
seluruh wilayah pemasaran perusahaan dalam perhitungan
dan penetapan ramalan permintaan dimasa yang akan
datang.
b. Metode Riset Pasar
Pengamatan yang dilakukan dipasar untuk
mengumpulkan data prospek permintaan data dimasa yang
akan datang, baik dengan menggunakan metode survei
wawancara maupun cara lain.
c. Kesepakatan Panel
Metode pembuatan ramalan yang dilakukan melalui
diskusi panel yang bebas untuk melakukan tukar pikiran di
antara berbagai partisipan misalnya para eksekutif
perusahaan , wiraniagawan atau pelanggan perusahaan.
d. Analogi Historis
Cara penaksiran jumlah permintaan terhadap produk
tertentu, khususnya terhadap produk baru, dengan
mempertimbangkan pengalaman dan kondisi yang sama
dari produk lainnya di masa yang lalu.
e. Metode Delphi
Metode penaksiran jumlah permintaan dimasa yang
akan datang dengan memanfaatkan opini dari beberapa
pakar dengan latar belakang keahlian yang berbeda.
2. Metode Analisis Deret berkala
Metode analisis deret berkala (time series analysis)
Merupakan metode pembuatan ramalan yang berangkat
dari asumsi, bahwa data historis yang lalu dapat dipakai
untuk meramalkan volume kegiatan dimasa yang akan
datang.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki volume penjualan dalam
beberapa minggu ,maka berapakah ramalan pada minggu
Ke 7 dengan menggunakan rata rata bergerak pada n = 3
Tabel : Volume penjualan Produk Tabel : peramalan permintaan
dengan rata rata bergerak
Minggu Permintaan
1 125 Actual N=3
Minggu demand
2 120
3 130 Jumlah Ft
4 115 1 125
5 120 2 120
6 125 3 130
7 120 4 115 375 125.00
5 120 365 121.67
6 125 365 121.67
7 120 360 120.00
Maka Untuk N=3 pada minggu ke 7 ramalan permintaannya
sebagai berikut :
Contoh Diketahui
n=3 dan Wt-1 = 0.5 Wt-2 = 0.3 Wt-3 = 0.2
Maka ramalan permintaan pada minggu ke 7 untuk n=3
PEMILIHAN LOKASI
A. PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI
Dervitsiotis berpandangan bahwa bahwa pemilihan lokasi
berada ditangan top management sebuah perusahaan
baik pada usaha pabrik maupun usaha jasa, dalam
pemilihan lokasi itu, manajemen puncak perlu
memperhitungkan pertimbangan berikut ini:
1. Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang
yang sangat besar jumlah yang berhadapan dengan
kondisi kondisi yang penuh ketidakpastian.
2. Lokasi itu menentukan kerangka pembatas atau kendala
operasi yang permanen (mencangkup undang undang,
tenaga kerja, masyarakat dan lain lain) dan kendala itu
mungkin sulit dan mahal untuk dirubah .
3. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi
kompetitif perusahaan.
PENENTUAN LOKASI
Faktor Lokasi Contoh bisnis yang Terpengaruh
TRANPORTASI
Kedekatan dengan pasar Perusahaan roti, binatu, hotel, jasa lainnya
Kedekatan dengan bahan baku Perusahaan pertambangan
Tersedianya alternatif transportasi Perusahaan batu bara, toko pengecer
FAKTOR MANUSIA
Pasokan tenaga kerja Perusahaan mobil, hotel
Nilai Faktor 25 28 24
Maka tabel diatas menunjukkan bahwa untuk
pertimbangan faktor kualitatif, maka urutan
pertimbangan adalah kota B, kota A, dan Kota C, maka
lebih baik memilih kota B sebagai pilihan dengan urutan
tertinggi, kemudian kota A, dan kota C.
4. Transportation Method
Metode transportasi adalah bentuk khusus dari
program linear yang dirancang untuk mendistribusikan
produk dari beberapa sumber (pabrik atau gudang
wilayah) kebeberapa daerah tujuan (daerah Pemasaran)
dengan biaya distribusi yang minimum atau kontribusi
yang maksimum.
Kapasitas pabrik / thn 100.000 unit, dgn estimasi
jam kerja /thn =48 minggu diserhanakan kapasitas
aktual/minggu 2.083 unit.
TOTAL BIAYA =
BIAYA TETAP + (BIAYA BERUBAH X VOLUME)
a. Lokasi Bandung.
Total biaya = Rp.40.000.000,- + (Rp. 100.000,- x 2.083) =
= Rp 248.333,000,-
b. Lokasi Padang.
Total biaya = Rp.80.000.000,- + (Rp. 60.000,- x 2.083) =
= Rp 204.980.000,-
a. Lokasi Jakarta.
Total biaya = Rp.100.000.000,- + (Rp. 50.000,- x 2.083) =
= Rp 204.150.000,-
Lokasi yg dipilih adalah Jakarta karena paling ekonomis.
Contoh:
Membangun pabrik transformator ditetapkan dengan
pendekatan titik impas (BEP). Kriteria yang dipilih
meliputi harga tanah, upah pegawai, yg ditentukan
dengan biaya tetap dan biaya berubah.
Kapasitas pabrik direncanakan 100.000 unit trafo
daya / tahun. Harga jual trafo Rp. 180.000,- /unit.
Desain Produk
Pengantar
• Kunci sukses : pengembangan dan desain produk yang baik mutunya
• Peluang maksimum jika fokus pada spesialisasi dan pertahankan mutu
– Contoh: Honda fokus pada mesin, Intel fokus pada chip komputer
• Siklus produk cenderung makin pendek, perlu inovasi
• Agar produk baru sukses di pasar, Manajer operasi hrs menjalin
komunikasi dengan baik kepada :
– Konsumen
– Pengelola produk
– Proses
– Pemasok
• Strategi produk yg efektif menghubungkan keputusan yang berkaitan
dengan produknya dengan investasi, pangsa pasar, siklus hidup
produk dan lini produk
• Tujuan keputusan produk : mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi produk yg sesuai dengan permintaan
pasar dengan keuntungan yang kompetitif
• Tujuan dari materi ini : memahami cara membuat keputusan produk
yang efektif
Seleksi Barang dan Jasa
Munculnya Produk Baru
• Lima faktor yang mempengaruhi peluang pasar :
– Perubahan ekonomi : jangka pj kekayaan masyarakat; jk pndk : merubah
siklus dan harga
– Perubahan sosiologi dan demografi : merubah ukuran rumah, apartemen
dan mobil
– Perubahan teknologi : memungkinkan segala sesuatu berubah
– Perubahan politik : perubahan persetujuan perdagangan, tarif dan kontrak
pemerintah
– Perubahan lain-lain : muncul dari dinamika pasar, standar profesi, pemasok
dan penyalur
• Manajer operasi harus menyadari faktor-faktor tersebut dan
mengantisipasi perubahan terhadap adanya peluang untuk
: produk baru, volume produk dan bauran produk
Seleksi Barang dan Jasa
Kehidupan Suatu Produk
Siklus hidup produk (product life-cycle) terdiri atas 4 fase :
– Perkenalan
– Pertumbuhan
– Kedewasaan
– Penurunan
Siklus hidup berbeda-beda antar produk :
– Beberapa jam saja : Koran
– Satu minggu : Tabloid
– Beberapa bulan : mode
– Beberapa tahun : (silahkan beri contoh)
– Beberapa dekade : (silahkan bericontoh)
• Tugas Manajer Operasi : mendesain sistem yg dapat membantu
mengenalkan produk baru dengan sukses.
• Organisasi perlu terus-menerus memperkenalkan produk baru agar
dapat bertahan hidup.
Tahapan dalam Pengembangan Produk
sumber : perubahan lingkungan
Ide
teknologi, demografi, ekonomi,
Pendekatan
politik, dsb untuk pemuasan
Syarat pasar
kebutuhan
Kelompok Desain Manufaktur & Rekayasa
Spesifikasi
fungsional Cara kerja produk
Kelompok Pengembangan Produk
• Membutuhkan teknologi
• Memiliki kualitas, produktivitas, &
response issues
• Memerlukan forecast demand
• Memerlukan kapasitas, layout, & lokasi
• Memiliki customers, suppliers,
scheduling and staffing issues
• Manufacturing memberikan services
• Services memberikan
© Wiley 2010 tangible goods 16
Kombinasi produk barang dan jasa
Barang Jasa
Mobil
Komputer
Restoran
Reparasi Mobil
Perawatan rumah
sakit
Pendidikan
Jasa Konseling
17
Computer Aided Design/CAD dan
Computer Aided Manufacture
• Mutu produksi.
• Waktu desain yang lebih pendek.
• Penurunan Biaya Produksi.
• Ketersediaan database.
• Kisaran baru kemampuan.
PERTEMUAN 6
TUGAS
Pertemuan 9
PENENTUAN DAN
PERENCANAAN KAPASITAS
PENGERTIAN KAPASITAS
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau
volume pemrosesan (throughput) atau jumlah
unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan,
atau diproduksi oleh sebuah fasili-tas dalam
suatu periode waktu ter-tentu.
Output
Efisiensi (%)
Kapasitas efektif
CONTOH
• Perusahaan Sari Roti memiliki pabrik yang
memproduksi roti “Deluxe” untuk sarapan dan
ingin memahami kapasitasnya dgn lebih baik.
Tentukan kapasitas desain (utilitas) dan kapasitas
efktif (efisiensi), jika
• fasilitas memproduksi = 148.000 roti,
• kapasitas efektif pabrik = 175.000 roti.
• beroperasi 7 hari/ minggu dgn 3 giliran kerja
masing-masing 8 jam/hari.
• dirancang utk mem-produksi roti isi kacang hijau
dan keju dgn tingkat output = 1.200 roti/jam.
Penyelesaian
Kapasitas desain =(7hari x 3giliran kerja x 8)x
(1.200 roti/jam) =201.600 roti.
Output 148.000
Utilitas 73,4%
Kapasitas desain 201.600
Output 148.000
Efisiensi 84,6%
Kapasitas Efektif 175.000
CONTOH-2
• Manajer produksi menetapkan output yg
diperkirakan dari lini produksi kedua bagi
departemen penjualan. Kapasitas efektif lini
kedua = 175.000 roti. Lini pertama berope-rasi
dgn tingkat efisiensi 84,6% (spt contoh-1),
sedangkan output lini kedua akan lebih sedikit
drpd lini pertama karena pekerja yg tersedia
baru direkrut shg efisiensi yg diperkirakan tdk
lebih dari 75%. Berapa output yg diper-kirakan
• Penyelesaian :
Output =(kapasitas efektif)(efisiensi)
=(175.000)(0,75)=131.250 roti.
B.Perencanaan Kapasitas
adalah keputusan perencanaan strategis jangka panjang yang
ditujukan untuk mengadakan seluruh sumber daya produktif
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat dipakai
menghasilkan level produksi tertentu.
Rumus :
Capacity Utilization Rate = Kapasitas terpakai x 100 %
Kapasitas pada best operating level
PERSEDIAAN:
BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN
TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL
KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN / MESIN
BENTUK PERSEDIAAN:
a) BAHAN MENTAH
b) BAHAN PEMBANTU
c) BARANG DALAM PROSES
d) BARANG JADI
e) SUKU CADANG
d) KERUSAKAN
e) KECURIAN
= 2 x 15.000 x 500
60
= 250.000
= 500 Unit
TIC = D (S) + D (H) + DC
Q 2
= (15.000 / 500) x Rp 500 + ( 500/2)x Rp60.00 = Rp30.000,00
TC = D (S) + D (H)
Q 2
= Rp 15.000 +Rp15.000+15.000(Rp100.00) = Rp1.530.000,00
Biaya Rata rata sediaan =Rp 1.530.000,00/15.000 unit = Rp102,00
D. PENGENDALIAN PERSEDIAAN TIPE DEPENDEN
Persediaan tipe dependen ini lazim disebut Material
Requirements Planing (MRP).
E. PENYUSUNAN MRP
Russel dan Taylor (2000) Heizer dan Render (2004)
serta Krajewski dan Ritzman (2005) menyebutkan ada
tiga macam metode penetapan jumlah unit yang harus
dipesan, ketiga metode itu adalah:
1. Fixed Order Quantity (FOQ)
Metode yang dimaksudkan untuk memelihara
jumlah unit yang dipesan tetap sama. Dapat pula
menggunakan metode empiris yaitu metode EOQ
(Economic Order Quantity).
D. PENGEMBANGAN MRP
Pengaitan aspek aspek seperti kapasitas produksi,
harga masukan, giliran kerja (shift), dan keuangan
perusahaan, telah mendorong terjadinya
pengembangan MRP.
Pengembangan yang dimaksud adalah
MANAJEMEN MUTU
A. PENDAHULUAN
Berbagai macam definisi mutu dari berbagai sumber:
1. Mutu adalah suatu atribut penting dan merupakan
pembeda suatu produk atau seseorang terhadap
produk atau orang lainnya.
2.Mutu adalah suatu derajat atau kelas dari
keunggulan atau kekayaan kebendaan.
3. Mutu adalah karakteristik dari suatu produk yang
menggambarkan hakikat individual yang nyata dari
produk yang bersangkutan.
4. Mutu adalah status sosial yang tinggi.
MUTU ?
Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(full customer satisfaction). Suatu produk
bermutu apabila dapat memberi kepuasan
sepenuhnya kepada konsumen (Feigenbaum)
Harga yg
Memperbaiki Lebih tinggi
P Posisi
E persaingan
R
B
Meningkatkan
A
Pangsa pasar
I
K
A
N Meningkatkan
penghasilan
M
U
T Meningkatkan
U Keluaran yg Mengurangi Meningkatkan
Bebas dari Biaya operasi laba
kerusakan
Biaya mutu dapat digolongkan menjadi
empat golongan, yaitu:
1. Biaya pencegahan (prevention cost)
• Biaya untuk meninjau produk baru
• Biaya perencanaan mutu
• Biaya pelatihan untuk memelihara performa mutu
• Biaya audit mutu
• Biaya pengendalian proses
• Biaya untuk mengoperasikan sistem data mutu
• Biaya rancangan proses atau produk
2. Biaya kegagalan internal
• Rework
• Pengujian kembali
• Penghentian operasi
• Bahan sisa
• Penghasilan yang hilang
• Lembur akibat kerusakan produk
Departemen riset
pengembangan
B. DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan berhubungan dengan penentuan
spesifikasi tugas tugas yang terkandung dalam
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh seorang
tenaga kerja , baik untuk pekerjaan fisik penuh
ataupun dengan mempergunakan mesin atau
peralatan lainnya.
Maka tugas pertama yang harus diselesaikan oleh
manajer departemen SDM atau manajer bagian SDM
pabrik ialah melaksanakan analisis pekerjaaan (Job
analysis) dan uraian Pekerjaan (Job description).
Perencanaan Stratejik
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
EKSTERNAL INTERNAL
INDIVIDU/PROFESIONAL LAINNYA
2008/2009 15
Manajemen sumber daya manusia strategis – MSDM
(strategic human resource management – SHRM)
Dapat dianggap sebagai “suatu pola penyebaran SDM yang
direncanakan serta aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk
memungkinkan suatu organisasi agar dapat mencapai sasaran-
sasarannya.”
Selama pelaksanaan strategi (strategy implementation),
organisasi mengikuti strategi yang dipilihnya. Dalam hal, ini terdiri
atas struktur organisasi, mengalokasikan berbagai sumber daya,
memastikan bahwa perusahan memiliki para karyawan yang
terampil untuk ditempatkan, serta mengembangkan sistem-sistem
pengargaan yang menyelaraskan perilaku dengan sasaran-sasaran
strategis organisasi. Kedua tahap manajemen organisasi tersebut
harus dijalankan secara efektif. Proses tersebut melibatkan proses
peredaran informasi dan pengambilan keputusan yang tetap.
PELAKSANAAN STRATEGI
Ada lima variable penting yang menetukan keberhasilan pelaksanaan
strategi:
• Struktur organisasi
• Perancanagan tugas: seleksi, pelatihan, dan pengembangan orang
• Sistem-sistem penghargaan
• Jenis-jenis informasi dan
• Sistem informasi
Dalam hal MSDM memiliki tanggung jawab tiga dari lima variable
pelaksanaan yaitu: tugas, orang dan system penghargaan. Disamping pula
dapat mempengaruhi dua variable yang tersisa yakni: strutur dan informasi
serta proses-proses keputusan. Agar tugas dapat dilaksanakan secara sukses
maka harus dirancang dan dikelompokkan dalam pekerjaan dengan cara
yang efisient dan efektif
Variabel-variabel yang harus dipertimbangkan
pada pelaksanaan strategi
Struktur
organisas
i
Jenis- Peranca
jenis ngan
informa tugas
si
Strategi
pasar Kiner
produk ja
System Seleksi,
-sistem pelatihan,
pengha dan
rgaan pengemba
ngan
orang
Model Proses Manajemen Strategis
Pelaksanaan Strategi
Perumusan Strategi
Praktik-praktik SDM
Analisis Rekrutmen Analisis
ekstern pekerjaan
al Pelatihan Perancangan
Peluang Manajemen pekerjaan
Ancaman kinerja Seleksi
Hubungan
Pengembangan Kinerja
tenaga kerja Struktur perusahaa
Misi Sasara Pilihan Kebutuha Hubungan pembayaran n
n strateg n sumber antar karyawan Insetif Produktivita
i daya Tunjangan s
manusia Kualitas
Keterampil Profitabilitas
an Perilaku
Budaya Kemampuan Tindakan
sumber daya sumber daya
manusia manusia
Analisis Keterampilan Perilaku
internal Kemampuan Evaluasi
Hasil
Kekuatan pengetahuan (Produktivita Strategi
kelemaha
s,
n
kemangkira
n, dan
tingkat
perputaran
Strategi-strategi Dadakan
Pelaksanaan Strategi
Praktik-praktik SDM
Rekrutmen Analisis
pekerjaan
Pelatihan Perancangan
Manajemen pekerjaan
kinerja Seleksi
Hubungan Pengembangan
tenaga kerja Struktur
Hubungan pembayaran
antar karyawan Insetif
Tunjangan
Pilihan Kebutuhan Kinerja
strategi sumber perusahaa
daya n
manusia Produktivita
Keterampilan s
Perilaku Kemampuan Tindakan Kualitas
Budaya sumber sumber daya profitabilitas
daya manusia
manusia Perilaku
Keterampilan Hasil
Kemampuan (produktivitas,
Pengetahuan kemangkiran,
dan tingkat
perputaran)
Strategi-strategi dadakan
PERTEMUAN 13
MANAJEMEN RANTAI
PASOKAN
Manajemen rantai pasokan (Supply
Chain Management / SCM)
A. PENDAHULUAN
Konsep produksi modern dewasa ini menganut
prinsip orientasi pasar. Karena itu, kegiatan produksi
antara lain bertujuan memenuhi dan atau melampaui
pengharapan konsumen.
1. Infrastruktur
2. Manajemen SDM
3. Pengembangan Teknologi
4. Pengadaan Sumber Daya
B. MEMAHAMI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Manajemen Rantai Pasokan (SCM) adalah proses
perencanaan, penerapan, dan pengendalian operasi
dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan pelanggan seefisien mungkin.
a.Transportasi
3.Kriteria evaluasi
a.Transportasi a.Transportasi
b.Persediaan b.Persediaan
b.Persediaan
c.Administrasi c.Administrasi
c.Administrasi
d.Bea/cukai d.Bea/cukai
d.Bea/cukai
e.Resiko dll e.Resiko dll
e.Resiko dll
4. Penggolongan
Berbasisis nilai-berbasis berat-berbasisfrekuensi
kembali
5. Perhitungan Buat matriks biaya, presentasi biaya logistik dll
E. RANTAI PASOKAN DAN PERTIMBANGAN EKONOMI
Pertimbangan dari sisi ekonomi dalam rantai pasokan
banyak berkaitan dengan kapasitas produksi,
berhubungan dengan kapasitas maka perusahaan
menghadapi alternatif pilihan yaitu :
1 5 11
10
2 6 11
9
3 7 11
10
4 8 11
Lingkup SCM
Bagian Lingkup kegiatan antara lain
Pemeliharaan Mesin
dan Fasilitas produksi
PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)
KEGIATAN UNTUK MEMELIHARA ATAU MENJAGA FASILITAS/
PERALATAN PABRIK DAN MENGADAKAN PERBAIKAN ATAU
PENYESUAIAN/ PENGGANTIAN YANG DIPERLUKAN AGAT TERDAPAT
SUATU KEADAANA OPERASI PRODUKSI YANG MEMUASKAN SESUAI
DENGAN APA YANG DIRENCANAKAN.
JENIS MAINTENANCE:
- PREVENTIVE
- CORRECTIVE
• Pengertian perawatan ( maintenance ) diartikan kegiatan
untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan
pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan
penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan
yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang
diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Asalkata: to maintain
• Arti: (1) memelihara
• Arti: (2) merawat
• Arti: (3) menjaga
Apa yang di maintain?
– mesin/peralatan: supaya tidak rusak
– performance (kualitas, kuantitas, efisiensi): supayamemenuhi
kriteria
– aspek keselamatan: supaya tidak membahayakan personil
– aspek lingkungan: supaya tidak mencemari lingkungan
Tujuan Perawatan.
1. Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini
terutama penting di negara berkembang karena
kurangnya sumber daya modal untuk
penggantian.
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan
yang dipasang untuk produksi, antara lain :
– Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan
rencana
– Tidak rusak selama produksi berjalan.
– Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas
yang diinginkan.
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh
peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat
setiap waktu, misalnya unit cadangan , unit
pemadam kebakaran dan sebagainya.
4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan
sarana tersebut. Menghemat waktu, biaya dan
material karena peralatan terhindar dari kerusakan
besar.
5. Kerugian baik material maupun personel akibat
kerusakan dapat dihindari sedini mungkin, karena
terjadinya kerusakan da atau timbulnya kerusakan
tambahan akibat kerusakan awal dapat segera
dicegah.
Keuntungan – keuntungan dari
perawatan yang baik
1. Berkurangnya kemungkinan terjadinya
perbaikan darurat.
2. Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat
lebih efisien.
3. Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien.
4. Memberikan informasi kapan peralatan perlu
diperbaiki atau diganti.
5. Anggaran perawatan dapat dikendalikan.
Kategori Mesin/Peralatan
Produksi
Ditinjau dari tingkat kerumitan, harga, peranan dan
resiko dalam suatu mata rantai produksi, mesin
digolongkan atas :
1. Critical
2. Essential (Potentially critical)
3. General Purpose (Non critical)
• Kategori ini untuk menentukan strategi
perawatan yang cocok.
1. Mesin “Critical”
• Kalau rusak dapat membahayakan
• Kalau rusak proses produksi terganggu
• Investasi mahal
• Biaya perbaikannya mahal (misal: high
speed turbine)
• Waktu untuk perbaikan lama
2. Mesin “General Purpose”
• Kalau rusak tidak membahayakan
• Kalau rusak tidak mengganggu proses
produksi
• Investasi tidak mahal
• Biaya perbaikan tidak mahal
• Mempunyai unit cadangan
• Tidak mengakibatkan kerusakan sekunder
Mesin Essential (Potentially Critical)
• Di antara mesin critical dan general purpose.
PROSES INDUSTRI
PROSES INDUSTRI:
ADALAH METODE DAN TEKNIK UNTUK MENCIPTAKAN ATAU MENAMBAH
KEGUNAAN SUATU BARANG ATAU JASA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER-
SUMBER (MESIN, TENAGA KERJA, BAHAN-BAHAN DAN DANA) YANG ADA.
TERUS
PROSES MENERUS KEBAIKAN ><
INDUSTRI
KEBURUKAN
TERPUTUS-
PUTUS
CIRI-CIRI
TERUS MENERUS LETAK MESIN VOOLGROUPE MESIN BERSIFAT KHUSUS ARBEID AAN
DE LOPEN DE BAND
TERPUTUS-PUTUS LETAK MESIN DEPARTMENTAL MESIN BERSIFAT UMUM
PENGARUH OTOMATISASI TERHADAP MANAJEMEN:
PEMIKIRAN MANAJEMEN:
1. TERSEDIANYA PASAR YANG LUAS MANAJEMEN PEMASARAN
2. DIPERLUKAN TENAGA AHLI TRAINING
3. TIDAK FLEKSIBEL PERUBAHAN OTOMATISASI AKAN
MENDATANGKAN PERUBAHAN
ALASAN PENGGANTIAN MESIN
1. UMUR TEKNIS
2. UMUR EKONOMIS
OBSOLESENCE
IN ADEQUASY
>< KEUSANGAN MESIN
KETIDAKMAMPUAN
KARENA ADANYA
MESIN MELAYANI
TEMUAN-TEMUAN
PENINGKATAN PERMINTAAN
TEKNOLOGI BARU
METODE PENGGANTIAN MESIN
Pengklasifikasian Perawatan
Preventive Maintenance
• Preventive Maintenance adalah salah satu
komponen penting dalam aktivitas perawatan
(maintenance).
• Preventive maintenance adalah aktivitas
perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya
kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem
atau komponen, dimana sebelumnya sudah
dilakukan perencanaan dengan pengawasan
yang sistematik, deteksi, dan koreksi, agar
sistem atau komponen tersebut dapat
mempertahankan kapabilitas fungsionalnya.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada
Perawatan Preventif
a. Inspeksi.
• Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian
luar dan inspeksi bagian dalam.
• Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk
mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan
yang terjadi pada mesin yang sedang
beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak
normal, getaran, panas, asap dan lain-lain.
• Inspeksi bagian dalam ditujukan untuk
pemeriksaan elemen-elemen mesin yang
dipasang pada bagian dalam seperti: roda gigi,
ring, paking, bantalan dan lain-lain.
b. Perencanaan dan Penjadwalan.
• Suatu jadwal program perawatan perlu
disiapkan dan harus ditaati dengan baik.
Program perawatan harus dibuat secara
lengkap dan teperinci menurut spesifikasi
yang diperlukan, seperti adanya jadwal
harian, mingguan, bulanan, tiap tiga bulan,
tiap setengah tahun, setiap tahun dan
sebagainya.
c. Pencatatan dan Analisis.
Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk
membantu kelancaran pekerjaan
perawatan ini adalah:
1. Buku manual operasi.
2. Manual instruksi perawatan.
3. Kartu riwayat mesin.
4. Daftar permintaan suku cadang.
5. Kartu inspeksi.
6. Catatan kegiatan harian.
7. Catatan kerusakan, dan lain-lain.
• Catatan-catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan
perencanaan dan keputusan-keputusan yang akan diambil.
Analisis yang dibuat berdasarkan catatan-
catatan tersebut akan membantu dalam hal:
– Melakukan pencegahan kerusakan daripada
memperbaiki kerusakan yang terjadi.
– Mengetahui tingkat kehandalan mesin.
– Menentukan umur mesin.
– Memperkirakan kerusakan mesin dan
merencanakan untuk memperbaikinya
sebelum terjadi kerusakan.
– Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
– Menentukan untuk pembelian mesin yang
lebih baik dan cocok berdasarkan
pengalaman masa lalu.
Keuntungan-keuntungan dari Perawatan
Preventif
• Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
• Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga
perawatan.
• Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang
dibutuhkan.
• Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
• Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat
dihemat kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu
tersedia di gudang setiap waktu.
• Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena
berkurangnya kerusakan.
Perawatan Korektif
• Perawatan korektif adalah tindakan perawatan
yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-
kerusakan atau kemacetan yang terjadi
berulang kali.
• Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau
mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak.
• Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-
penyebabnya, perbaikan apa yang dapat
dilakukan, dan bagaimanakah tindakan
selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan
tidak terulang lagi.
usaha untuk mengatasi kerusakan
1.Merubah proses
2.Merancang kembali komponen yang gagal
3.Mengganti dengan komponen baru atau yang
lebih baik
4.Meningkatkan prosedur perawatan preventif.
Sebagai contoh, melakukan pelumasan sesuai
ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi
dan isi daripada pekerjaan inspeksi
5.Meninjau kembali dan merubah sistem
pengoperasian mesin. Misalnya dengan merubah
beban unit, atau melatih operator dengan sistem
operasi yang lebih baik, terutama pada unit-unit
khusus.
• Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika
fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
• Perawatan Prediktif
• Perawatan prediktif ini dilakukan untuk
mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau
alat-alat monitor yang canggih.
tiga cara untuk mengantisipasi kerusakan
1. Perbaikan (repair),
2. Perbaikan secara menyeluruh (overhaul)
3. Penggantian peralatan tersebut (replacement).
Permasalahan yang paling utama dalam
pengambilan keputusan overhaul dan repair
ditentukan dalam hal berikut :
– Interval waktu antara setiap overhaul.
– Tingkatan ketika suatu peralatan/ mesin
harus memperoleh perlakuan repair atau
overhaul.
WHAT IS MAINTENANCE?
• Kita punya armada motor (untuk
• ojek).
• Tujuan komersial: untung rugi
• merupakan pertimbangan penting.
• Motor harus dijaga supaya tetap
• produktif dan tidak rewel.
• Melibatkan banyak orang: perlu
• digaji, perlu koordinasi.
• Inventarisasi: merek motor, tahun
• pembuatan, jadwal
• pengoperasian, jadwal perawatan
WHAT IS MAINTENANCE?
Yang kita lakukan (elemen aktifitas perawatan)
– Membersihkan (lap, cuci)
– Memeriksa (dapat dilakukan sambil membersihkan)
– Mengencangkan (mur/baut, jari2 yang kendor, rantai, memompa
ban, menyetel arah kaca spion, menyetel rem)
– Melumasi (rantai, kabel rem, pedal rem)
– Menyediakan suku cadang (bohlam, busi)
– Perbaikan ringan (dilakukan sendiri)
– Perbaikan berat (dilakukan oleh bengkel)
Tujuan
– Supaya performancenya tetap baik (performance mesin, tampilan)
– Aman dikendarai
– Tidak mencemari lingkungan
WHAT IS MAINTENANCE?
• Untuk suatu pabrik apa yang dilakukan dan tujuannya serupa dgn
untuk motor.
• Jumlah orang yang terlibat lebih banyak
• Jumlah dana lebih banyak
• Aspek komersial memerlukan pengorganisasian semua kegiatan:
– Strategi perawatan
– Penugasan & koordinasi
– Inventarisasi aset dan SDM
– Penyediaan suku cadang
– Pembelian barang dan jasa
– Sistem informasi
– Perencanaan perawatan/perbaikan
– Penjadwalan perawatan/perbaikan
PERTEMUAN 15
TUGAS