Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

PENGANTAR BISNIS
Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasional,
Pengendalian Produksi, Faktor Dan Proses Produksi
Penentuan Lokasi, Desain Dan Tata Letak Fasilitas
Produksi.

Tatap Muka Kode Mata Kuliah:


Fakultas: Bisnis dan Ilmu Sosial
Program Studi: Manajemen
07 Disusun Oleh: Nurlita Handayani, S.E., M.M.

ABSTRAK TUJUAN
Proses produksi dalam sebuah Diharapkan mahasiswa dapat
perusahaan akan menlihat menjelaskan mengenairuang
beberapa aspek dalam lingkup manajemen produksi
kegiatanoperasional maupun danoperasional, faktor dan
produksinya yaitu proses produksiserta tata letak
denganmengetahui ruang fasilitas produksi
lingkup dalam manajemen
produksi dan operasional
hingga bagaimana cara
mengendalikan kegiatan
tersebut
PEMBAHASAN
Tujuan Khusus Mata Kuliah
 Agar mahasiswa dapat menjelaskan mengenairuang lingkup Manajemen
produksi danoperasional, factor dan proses produksiserta tata letak fasilitas
produks

 Sub Pokok Bahasan


1. Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasional
2. Faktor Dan Proses Produksi Penentuan Lokasi
3. Desain Dan Tata Letak Fasilitas Produksi

1. LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASIONAL

Manajemen produksi mencakup kegiatan-kegiatan yang cukup luas, menyangkut


bermacam-macam keputusan manajemen, baik keputusan jangka pendek maupun
keputusan jangka panjang yang diterapkan dalam bidang produksi di suatu
perusahaan. Penerapan proses manajemen yang meliputi beberapa keputusan
dalam bidang-bidang persiapan produksi ini bertujuan agar proses produksi dalam
perusahaan itu dapat berjalan dengan sebaik-baiknya di antaranya adalah
perencanaan sistem produksi, sistem pengendalian produksi serta sistem informasi
produksi. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa ruang lingkup manajemen
produksi terdiri dari tiga hal, yaitu perencanaan sistem produksi, sistem
pengendalian produksi, dan sistem informasi produksi.

A. Perencanaan Sistem Produksi

Ruang lingkup Manajemen Produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang


menyangkut keputusan mengenai perencanaan sistem produksi meliputi:

1) Perencanaan Produk
Perencanaan produk adalah perencanaan tentang produk apa, berapa
jumlahnya dan bagaimana yang akan dapat diproduksi oleh perusahaan
yang bersangkutan. Di samping itu, beberapa pertimbangan teknis perlu
pula diperhatikan seperti misalnya mengenai desain dan bentuk produk,
kegunaan produk, fungsi teknis produk, standar bahan yang dipergunakan,
baik dalam kualitas maupun kuantitasnya, dan lain sebagainya.

2) Perencanaan Lokasi Pabrik

2022 Pengantar Bisnis


2 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Oleh karena pabrik merupakan tempat di mana fungsi teknis dari suatu
perusahaan tersebut berada maka lokasi pabrik seharusnya dilakukan
perencanaan yang baik, karena dengan pemilihan lokasi pabrik yang tidak
tepat dapat menimbulkan berbagai macam kerugian bagi perusahaan yang
bersangkutan. Sebaliknya, apabila pemilihan lokasi pabrik bisa tepat, maka
akan menunjang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan
yang bersangkutan sehingga untuk mendapatkan keuntungan dari
perusahaan yang bersangkutan menjadi semakin besar.

3) Perencanaan Letak Fasilitas Produksi


Letak fasilitas produksi atau layout pabrik merupakan suatu hal yang perlu
diperhatikan, karena mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat
produktivitas dalam perusahaan. Penyusunan letak fasilitas produksi yang
teratur serta memenuhi persyaratan teknis yang telah ditentukan, akan
dapat menunjang adanya efisiensi kerja serta efektivitas pelaksanaan
kegiatan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

4) Perencanaan Lingkungan Kerja


Mengenai lingkungan kerja ini tidak boleh diabaikan pula, karena dengan
lingkungan kerja yang baik akan dapat mendukung adanya tingkat
produktivitas kerja yang tinggi sehingga akan dapat pula meningkatkan
produktivitas dari perusahaan yang bersangkutan. Di samping itu, dengan
adanya kecocokan dari lingkungan kerja dalam perusahaan tersebut, maka
karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut akan dapat bekerja
dengan baik serta dalam tingkat produktivitas yang tinggi.

5) Perencanaan Standar Produksi


Standar produksi ini akan merupakan hal yang sangat penting di dalam
perusahaan. Karena dengan adanya standar produksi, dalam perusahaan,
maka karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut akan mempunyai
pegangan untuk pelaksanaan proses produksinya, sedangkan bagi
manajemen perusahaan juga akan mempunyai beberapa kemudahan untuk
mengadakan pengendalian dari kegiatan produksi dalam perusahaannya,
baik itu merupakan pengendalian terhadap bahan baku dan biaya produksi
maupun pengendalian tenaga kerja dan lain sebagainya.

B. Sistem Pengendalian Produk

Ruang lingkup manajemen produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang


menyangkut keputusan mengenai sistem pengendalian produksi, meliputi
berikut ini.

1) Pengendalian Proses Produksi


Pengendalian proses produksi ini menyangkut beberapa masalah tentang
perencanaan dan pengawasan dari proses produksi dalam suatu

2022 Pengantar Bisnis


3 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
perusahaan. Sebagai contoh misalnya mengenai produk apa dan berapa
jumlahnya yang akan diproduksi pada suatu periode yang akan datang,
bagaimana penyelesaian proses produksinya dan kapan proses tersebut
seharusnya sudah selesai, dan lain sebagainya.

2) Pengendalian Bahan Baku


Di dalam sebuah perusahaan tersedianya persediaan bahan baku untuk
keperluan proses produksi merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan,
karena bahan baku dalam suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat
penting dalam perusahaan yang bersangkutan. Ketiadaan bahan baku
dalam suatu perusahaan akan berarti terhentinya proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan. Sehubungan dengan persediaan bahan
baku ini, yang perlu diperhatikan bagi suatu perusahaan adalah supaya
dapat menentukan suatu jumlah persediaan dengan tepat di samping
perusahaan tersebut tidak mengalami gangguan dalam proses produksinya
karena terlalu sedikitnya jumlah persediaan bahan baku, juga dapat
melakukan penghematan- penghematan dalam penyediaan bahan baku
yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut dengan penyediaan yang
tidak terlalu kelebihan.

3) Pengendalian Tenaga Kerja


Dengan dilaksanakannya pengendalian tenaga kerja yang baik dalam
perusahaan tersebut, diharapkan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan dapat berjalan dengan baik, produk perusahaan dapat
dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah disusun baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini mengingat bahwa tenaga kerja
langsung yang benar-benar menangani pelaksanaan produksi dalam suatu
perusahaan tersebut, sehingga akan mempunyai peranan yang cukup
penting dalam penentuan baik dan buruknya kualitas produk perusahaan
yang bersangkutan.

4) Pengendalian Biaya Produksi


Biaya produksi yang dipergunakan dalam pelaksanaan proses produksi
suatu perusahaan haruslah direncanakan dan dikendalikan dengan
sebaikbaiknya, karena besar-kecilnya harga produksi ini akan menentukan
besarkecilnya harga pokok produksi. Apabila biaya produksinya terlalu tinggi
sebagai akibatnya harga pokok produksi akan tinggi pula, dan selanjutnya
akan mengakibatkan pula tingginya harga pokok penjualan. Apabila harga
pokok penjualan sudah terlalu tinggi, maka akan menimbulkan
kesulitankesulitan di dalam kegiatan pemasarannya.

5) Pengendalian Kualitas
Untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam, maka mengenai
kualitas produk mempunyai peranan yang cukup penting di dalam rangka
usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan yang

2022 Pengantar Bisnis


4 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
bersangkutan. Apabila berproduksi tanpa memperhatikan kualitas hasil
produksinya, akan berakibat terancamnya kehidupan perusahaan tersebut
pada masa yang akan datang.
6) Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan operasi produksi, pemeliharaan peralatan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan operasi produksi
tersebut. Apabila peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan operasi
produksi tidak didukung dengan usaha pemeliharaan peralatan dengan baik,
maka apabila terjadi kerusakan dari peralatan sebagai akibatnya akan
mempengaruhi pelaksanaan operasi produksi bahkan mungkin dapat
menurunkan kualitas produksi yang dihasilkannya.

C. Sistem Informasi Produk

Ruang lingkup manajemen produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang


menyangkut keputusan mengenai sistem informasi produksi yang meliputi:

1) Struktur Organisasi
Di dalam penyusunan sistem informasi produksi dalam suatu perusahaan,
terlebih dahulu perlu diketahui mengenai struktur organisasi yang
dipergunakan oleh perusahaan. Apabila struktur organisasi dalam
perusahaan tersebut sudah diketahui, maka sistem informasi produksi
dalam perusahaan tersebut akan dapat disusun dengan memperhatikan
apakah perusahaan tersebut merupakan suatu perusahaan yang
berproduksi untuk pasar ataukah perusahaan yang berproduksi untuk
kebutuhan pesanan/pemesan.

2) Berproduksi Atas Dasar Pesanan


Pada perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, maka kegiatan
produksinya baru akan dilaksanakan apabila terdapat pesanan yang masuk.
Dengan demikian informasi dari pesan yang masuk sampai dengan
pelaksanaan produksi dalam perusahaan tersebut perlu diatur sedemikian
rupa, sehingga semua bagian yang terlibat dengan pesanan tersebut dapat
mengetahuinya dengan pasti serta dalam waktu yang cepat.

3) Produksi Untuk Pasar


Berproduksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar akan mempunyai sifat yang
berbeda apabila dibandingkan dengan berproduksi untuk pesanan.
Penentuan pelaksanaan kegiatan produksi pada perusahaan yang
berproduksi untuk pasar ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan
dalam perusahaan yang bersangkutan, yaitu berdasarkan pengalaman
penjualan dan hasil analisis data lain yang dipergunakan untuk penyusunan
ramalan penjualan perusahaan. Jadi penentuan kegiatan produksinya
didasarkan atas perencanaan produksi yang disusun berdasarkan ramalan
penjualan perusahaan.

2022 Pengantar Bisnis


5 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2. FAKTOR DAN PROSES PRODUKSI PENENTUAN LOKASI

Setiap usaha memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menentukan lokasi usaha.
Penentuan lokasi usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan pendapat
para ahli, maka faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
Render, (2015) berpendapat bahwa keputusan pemilihan lokasi dipengaruhi oleh
faktor produktivitas tenaga kerja, biaya, kedekatan dengan pangsa pasar
kedekatan dengan para pemasok, dan kedekatan dengan para pesaing. Faktor
faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Produktivitas Tenaga Kerja. Ketika memutuskan suatu lokasi, manajemen juga


harus mempertimbangkan upah yang rendah serta mempertimbangkan
produktivitas.

b. Biaya
1) Biaya berwujud. Biaya yang mudah diidentifikasi dan diukur secara tepat
yang meliputi utilitas, tenaga kerja, bahan material, pajak, depresiasi, dan
biaya lainnya yang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan
manajemen.
2) Biaya tak berwujud. Biaya yang kurang dapat dihitung kuantitasnya dengan
mudah yang meliputi mutu Pendidikan, fasilitas, transportasi umum,
perilaku komunitas mengenai industry dan perusahaan, dan kualitas serta
perilaku karyawan yang prospektif.
c. Kedekatan dengan Pangsa pasar. Penempatan lokasi dekat dengan
konsumen bagi perusahaan sangat penting. Terutama pada perusahaan jasa,
bahwa kedekatan dengan pangsa pasar merupakan faktor penentuan lokasi
yang sangat penting. Sedangkan bagi perusahaan manufaktur, kedekatan
dengan pangsa pasar bermanfaat untuk dekat dengan konsumen Ketika
transportasi produk jadi sangat mahal atau sulit.

d. Kedekatan dengan Para Pemasok. Lokasi perusahaan dekat dengan bahan


mentah dan para masok karena cepat rusaknya atau ketahanan suatu produk,
biaya transportasi, atau dalam ukuran besar. Perusahaan yang bergantung
pada masukan bahan mentah dalam jumlah besar menghadapi biaya
transportasi yang mahal sehingga menjadi salah satu faktor utama.

e. Kedekatan dengan Para Pesaing. Perusahaan manufaktur maupun jasa


keduanya juga ingin lokasi yang sesuai dengan kebutuhnnya.
Kecendenrungan ini dinamakan dengan pengelompokan (clustering), sering
terjadi Ketika sumber daya utama ditemukan dalam Kawasan tersebut.

2022 Pengantar Bisnis


6 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sedangkan menurut Wiliam dan Chuong (2014) faktor yang mempengaruhi
keputusan lokasi lokasi adalah lokasi bahan baku, lokasi pasar, faktor buruh,
serta iklim dan pajak. Penjelasan faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

a. Lokasi Bahan Baku. Perusahaan berlokasi dekat atau berada di sumber


bahan baku untuk tiga alas an utama yaitu, kebutuhan, kecepatan, untuk
habis, dan biaya transportasi. Kebutuhan penting diperolah konsumen yang
bertujuan untuk mempertahankan hidup, memeperoleh kesejahteraan, dan
kenyamanan.

b. Lokasi Pasar. Perusahaan yang berorientasi pada profit sering kali berlokasi
dekat dengan pasar yang ingin mereka tuju sebagai bagian dari strategi
kompetitif mereka. Penjualan dan jasa ritel biasanya dekat dengan pusat
pasar yang mereka layani.

c. Faktor Buruh. Pertimbangan utama mengenai buruh adalah biaya dan


ketersediaan dari buruh, upah buruh di sebuah area, produktivitas dan sikap
buruh terhadap pekerjaan, dan apakah perserikatan merupakan masalah
yang serius. Biaya buruh sangat penting bagi organisasi yang menggunakan
buruh secara intensif. Kemampuan dari karyawan potensial bisa menjadi
faktor walaupun beberapa perusahaan lebih memilih untuk melatih karyawan
baru daripada benar-benar bergantung pada pengalaman sebelumnya.

d. Iklim dan Pajak. Iklim dan pajak terkadang memainkan peran dalam
keputusan mengenai lokasi. Banyak perusahaan tertarik dengan lokasi yang
memiliki sumber daya energi atau buruh yang murah dan banyak, iklim yang
sedang, dan pajak yang rendah.

e. Faktor lokasi bahan baku, lokasi pasar, faktor buruh, iklim dan pajak
merupakan faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi. Namun, faktor
iklim dan pajak terkadang mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi jasa.
Oleh karena itu, faktor iklim dan pajak bukan faktor yang utama dalam
pertimbangan pemilihan lokasi.

Menurut Fandy Tjiptono (2002:92), pemilihan lokasi fisik memerlukan


pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu:
1) Banyak orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi
spontan atau tanpa perencanaan.
2022 Pengantar Bisnis
7 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi hambatan.
d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.
e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di
kemudian hari.

3. DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI

A. Definisi Tata Letak Fasilitas

Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisikyang


diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas
merupakanbagian perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan
unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja,
bangunan, dan sebagainya. Aturan atau logika pengaturan dapat berupa
ketetapan fungsi tujuan misalnya total jarak atau total biaya perpindahan
bahan. Dalam merancang tata letak fasilitas manufaktur atau tata letak pabrik,
unsur-unsur fisik yang perlu diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator,
danmaterial. Umumnya fungsi tujuannya adalah total biaya perpindahan yang
minimum. Hal demikian dicapai melalui pengaturan mesin-mesin dan peralatan
sedemikianrupa sehingga jaraknya tidak jauh tanpa melanggar kaidah-kaidah
ergonomis. (Hadiguna dan Setiawan 2008:7)

Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2009:67) mengemukakan bahwa


tataletak fasilitas merupakan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik
gunamenunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan
memanfaatkanluas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang
produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan
material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan
sebagainya.

2022 Pengantar Bisnis


8 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sistematika Perencanaan Fasilitas Pabrik (Wignjosoebroto,2000:16)

B. Tujuan Tata Letak Fasilitas

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak fasilitas adalah mengatur
segalafasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi aman
dannyamansehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance dari
operator. Suatutata letak pabrik yang baik akan memberikan keuntungan
dalamsystemproduksiantara lain disebutkan oleh (Wignjosoebroto) sebagai
berikut :

1) Menaikkan Output Produksi


Suatu tata letak pabrik akan memberikan keluaran (output) yang
lebihbesardengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang
lebih kecil, danmengurangi jam kerja mesin.

2) Mengurangi Waktu Tunggu (Delay)


Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari
masing-masing department atau mesin adalah bagian kerja dari mereka
yang bertanggungjawab atas tata letak pabrik. Pengaturan tata letak yang
terkoordinir danterencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu
(delay) yang berlebihan.

3) Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling)


Untuk merubah bahan menjadi produksi jadi, maka hal ini akan
memerlukanaktivitas pemindahan (Movement) sekurang-kurangnya satu
dari tiga elemendasar sistem produksi yaitu bahan baku, pekerja, mesin
atau peralatan produksi.

4) Penghematan Penggunaan Area Untuk Produksi, Gudang Dan


Service.
Jalan lintas, material yang mneumpuk, jarak antara mesin-mesin yang
berlebihandan lain-lain, semuanya akan menambah area yang dibutuhkan
oleh pabrik.

5) Pendaya Guna Yang Lebih Besar Dari Pemakaian Mesin, Tenaga


Kerja, Danataufasilitas Produksi Lainnya.
Faktor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerjadanlain-lain adalah erat
kaitannya dengan biaya produksi.

2022 Pengantar Bisnis


9 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
6) Mengurangi Inventori In-Process
Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan
bakuuntukberpindah dari suatu operasi langsung ke operasi berikutnya
secepat-cepatnyadan berusaha mengurangi bertumpuknya bahan
setengah jadi (material in-process).

7) Proses Manufacturing Yang Lebih Singkat


Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi
berikutnyadanmengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak
diperlukan, makawaktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah
dari satu tempat ketempat lainnya dalam pabrik akan bisa diperpendek
sehingga secara total waktuproduksi dapat pula diperpendek.

8) Mengurangi Resiko Bagi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dari


Operator
Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditunjukkan untuk membuat
suasanakerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja di
dalamnya.

9) Memperbaiki Moral Dan Kepuasan Kerja


Penerangan yang cukup, sirkulasi yang enak dan lain-lain akan
menciptakansuasana lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga
moral kepuasan kerjaakan dapat lebih ditingkatkan.

10)Mempermudah Aktivitas Supervise


Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah aktivitas
supervise. Dengan meletakkan kantor/ruangan di atas, maka seorang
supervisor akan dapat dengan mudah mengamati segala aktivitas yang
sedang berlangsungdi area kerja yang dibawah pengawasan dan tanggung
jawabnya.

11)Mengurangi Kemacetan Dan Kesimpang-Siuran


Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak perlu,
sertabanyaknya perpotongan dari lintasan yang ada akan menyebabkan
kesimpang- siuran yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan.

12)Mengurangi Faktor Yang Bisa Merugikan Dan Mempengaruhi Kualitas


Dari Bahanbaku Ataupun Produk Jadi.
Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi
kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada bahan baku ataupunproduk
jadi. Susunan mesin yang tepat dan susunan departmen yang tepat dapat
membantu menurunkan jumlah peralatan yang dibutuhkan. Hal ini seperti
penerangan, kebisingan, pergantian udara, debu, kotoran, harus menjadi
perhatianperencana. Susunan mesin yang tepat juga dapat mencegah
terjadinya kecelakaankerja. (Wignjosoebroto,S.,2009:68)

2022 Pengantar Bisnis


10 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
C. Macam/Tipe Tata Letak Dan Dasar-Dasar Pemilihannya

Langkah berikutnya setelah spesifikasi, jumlah maupun area mesin


yangdiperlukan selesai ditentukan adalah menetapkan prosedur atau metode
pengaturantata letak dari fasilitas-fasilitas produksi tersebut. Disini ada empat
macam/tipe tataletak yang secara klasik umum diaplikasikan dalam desain
layout yaitu :
1) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi (production line product
atau product lay-out), didefinisikan sebagai metode atau cara
pengaturandanpenempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan
kedalam suatu departementertentu atau khusus.

2) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap (fixed material


location lay-out atau fixed position lay-out), digunakan untuk memproses
barangyang relatif besar dan berat sedangkan peralatan yang digunakan
mudah untukdilakukan pemindahan.
3) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk (product family,
productlay-out atau group technology lay-out), komponen yang
tidaksamadikelompokkan kedalam satu kelompok berdasarkan kesamaan
bentukkomponen, mesin, atau peralatan yang dipakai.
4) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi Atau MacamProses
(functionalatau process lay-out), semua operasi dengan sifat yang sama
dikelompokkandalam departemen yang sama pada suatu pabrik/industri.
Sebagian besar pabrik-pabrik belakangan ini mengatur tata
letaknyaberdasarkan kombinasi-kombinasi dari keempat macam layout
tersebut diatas. Dalam bentuk aslinya jarang sekali orang menetapkan
bentuk layout tersebut secarasendiri-sendiri. (Wignjosoebroto,S.,2009:148)

2022 Pengantar Bisnis


11 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

 Madura, Jeff. 2012. Introduction to Business. 5th edition. USA: South-Western


College Publishing.
 Ebert, Ronald J. dan Ricky W. Griffin. 2013. Essential Business. 9th edition.
Essex: Edinburgh Gate Harlow.
 Griffin, R.W. dan Ronald J. Ebert (2007), Bisnis, Edisi Kedelapan, Jilid 2, Alih
bahasa: Sita Wardhani, Jakarta: Erlangga

2022 Pengantar Bisnis


12 Nurlita Handayani, S.E., M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai