Industri
Pertemuan 1.
Manajemen Industri
Pengertian • Pengertian manajemen industri secara
umum adalah suatu upaya pengaturan ulang
Manajemen yang dilakukan oleh sebuah industri dalam
mencapai tujuan usahanya secara lebih
Industri efektif dan juga lebih efisien.
Tingkatan Manajemen Industri
Tingkat Manajemen Vertikal
• Manajemen Puncak
• Manajemen Menengah
• Manajemen Bawah
Tingkat Manajemen Secara Horizontal
• Administrasi
• Akuntan
• Keuangan
• Personalia
• Produksi
• Litbang
Fungsi Manajemen Industri
Planning Organizing
Leading Control
Pertemuan 2.
Autoconz
AUTOCONZ
Autoconz berkomitmen untuk mengembangkan 3D printing untuk mesin konstruksi yang dapat
dimanfaatkan secara luas di tingkat nasional dan internasional. Tujuan kami adalah
memberikan solusi konstruksi yang efektif dan efisien kepada masyarakat dengan
menerapkan pencetakan 3D untuk konstruksi dan digitalisasi.
Visi
Misi
Mengembangkan mesin cetak 3D untuk konstruksi dan merevitalisasi konstruksi melalui digitalisasi
Didirikan : 2018
Alamat : Jalan Imogiri Barat Wojo Bangunharjo Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188, ID
Autoconz merupakan perusahaan teknologi konstruksi yang saat ini mengembangkan teknologi 3D printing untuk konstruksi
yang dipimpin oleh Raja Rizqi selaku CEO Autoconz yang saat ini berlokasi di Yogyakarta. Sebagai perusahaan teknologi
konstruksi, Autoconz telah mengembangkan sendiri teknologi 3D printing construction berupa mesin, material, dan software
secara in house yang juga dibantu oleh sister company dari UMG Idealab. Autoconz memiliki tujuan untuk menyediakan
produk dan jasa konstruksi yang dapat diakses oleh orang banyak, sehingga semua orang berkesempatan memiliki tempat
tinggal dengan infrastruktur yang layak.
PROJECT AUTOCONZ
PROSES BISNIS
1. Menyiapkan material dan file design
2. Memastikan mesin 3DCP siap digunakan untuk proses
pengeprintan.
3. Rumah 3D Printing yang sudah siap digunakan.
KEUNIKAN AUTOCONZ
Berbasis 3D Printing
Perusahaan yang bergerak pada konstruksi yang menggunakan teknologi berbasisi 3D printing. Pencetakan 3D untuk konstruksi dapat memberikan
solusi dengan memberikan konstruksi yang efektif dan efisien dengan mengurangi jumlah pekerja, jumlah material, dan waktu yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah bangunan.
Terintegrasi dengan IoT
untuk menunjang proses mesin dan material pun Autoconz juga membutuhkan software dengan menggunakan pendekatan IoT atau Internet of Things,
dimana pemantauan tahap-tahap dalam konstruksi dapat dilakukan secara jauh atau remote dan dapat diakses melalui website.
End to End Service
Autoconz memiliki layanan berupa “End to End Service” dimana mereka merencanakan, membangun, hingga finishing dari bangunan tersebut. Hal ini
cocok untuk pengguna yang sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk melakukan perencanaan dan juga pengawasan dalam proses pembangunan.
“Dalam layanan End to End Service itu kita memberikan layanan berupa penentuan Material pendukung, pengoperasian mesin, dan dari segi
perencanaan di lapangan itu semua dikelola oleh Autoconz. ” ungkap Raja.
Pertamuan 3.
Manajemen Operasi
Pengertian Manajemen Operasi
Manajer 7. Manajemen
Rantai Pasokan. 8. Manajemen
9. Penjadwalan.
Operasi (Supply Chain
Management).
Persediaan.
10.Pemeliharaan.
Ely Whitney (1800)
konsep standardisasi dan pengendalian mutu
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
• 𝑆𝑖𝑛𝑔𝑙𝑒 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑝𝑟𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 =
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
• 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑒 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 =
𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟+𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙+𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡
Operasi sebagai suatu sistem produktif
INPUT OUTPUT
• Enerji
• Barang
• Tenaga kerja PROSES
• Modal
• atau
• Material
TRANSFORMASI • Jasa
• Informasi
• Manajemen
• Tenaga Kerja (Labor)
kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dipekerjakan di
organisasi tersebut. Peningkatan kemampuan tenaga
kerja dapat dilakukan dengan melalui pendidikan,
Variabel perbaikan fasilitas kerja (transportasi, sanitasi),
ketersediaan tenaga kerja yang memadai.
Produktifitas • Modal (Capital)
Digunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya,
yang sangat dipengaruhi oleh inflasi dan pajak yang
berlaku.
• Manajemen (Management)
Bertanggung jawab untuk memastikan pengelolaan
semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara
efektif dan efisien
Pertamuan 4.
Desain Produk
Product design selalu akan berhubungan dengan bentuk dan
fungsi, sedangkan bentuk/wujud akan berhubungan pula
dengan bentuk dari penampilan produk itu sendiri disaat
Pengertian fungsi desain produk bisa bekerja, sehingga dari serangkaian
proses tersebut akan menjadi suatu unit produk/jasa yang
bisa dihargai dengan suatu nilai tertentu.
Maksud dan Tujuan Desain Produk
Untuk melakukan uji coba pasar apakah produk yang akan dibuat
tersebut sudahmemenuhi persyaratan atau masih harus diadakan
perbaikan-perbaikan
Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk
2. Design specification
1. Fungsi Produk 3. Product Liability. 4. Prices Volume.
& standard.
• Kegunaan produk. • Spesifikasi/ciri khas • Semacam tanggung • Harga dihubungkan
Untuk suatu produk suatu desain produk jawab dari produsen dengan jumlah
yang sama misalnya terlihat dari akan keselamatan produk yang akan
kursi, jika fungsinya sambungan- dan kenyamanan dibuat.
berbeda (kursi sambungan, bagian- pemakai produk
makan dan kursi bagian, bentuk, tersebut. Oleh
malas) maka desain ukuran, karena itu factor ini
untuk kedua kursi mutu/kekuatan, perlu
tersebut akan bahan, warna dan dipertimbangkan
berbeda pula. sebagainya. pada waktu
mendesain produk.
Product Life Cycle (PLC)
Strategi
Desain
Produk Pada
Siklus Hidup Kedewasaan Pertumbuhan
Produk • produksi inovatif,
memperbaiki kontrol
produk, menambah lini
• menambah kapasitas
untuk mengantisipasi
peningkatan permintaan
produk
• Membuat daftar produk menurut kontribusi Rupiah pada
perusahaan
• Meningkatkan cashflow (menaikkan harga atau mengurangi
biaya), meningkatkan penetrasi pasar (memperbaiki
kualitas/menurunkan harga), mengurangi biaya
Analisis (memperbaiki proses produksi)
Involvement of Process
People Approach
System
Continual
Approach to
Prinsip Management
Improvement
Manajemen Factual
Mutu Approach to
Decision Making
Manajemen Ada 6 (enam) lingkup dari
Kualitas pekerjaan proyek yang mana
kualitas harus diuji dan diperiksa
Kualitas yaitu:
Proyek • Kualitas dari penerangan dan
keputusan dari klien
• Kualitas dari proses disain
• Kualitas Material dan komponen
• Kualitas dari kumpulan proyek
• Kualitas dari kegiatan
management proyek
• Management proyek sebagai rata
dari peningkatan kualitas proyek
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management
kualitas. Dalam konteks konstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses
konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi sudah di
capai.
2. Quality control
Pengendalian Mutu(Quality Control) adalah teknik dan aktivitas
operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat
dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir problem
yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak
perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
• 5 Pilar Total Quality Management (Tqm
1. Fokus kepada pelanggan (Costumer Focus)
2. Peningkatanberkesinambungandenganber
basisfaktadansiklusPDCA (Plan Do Check
Total Quality Act)
Management 3.
4.
Tolakukur(Standards)
DukunganSistematis(Systematic Support)
(TQM) 5. Partisipasimenyeluruhdarisemuasumberd
ayamanusia(Total Participation)
PERTEMUAN 6
PERAMALAN
• Peramalan adalah proses
perkiraan jumlah sesuatu pada
Peramalan waktu yang akan datang
berdasarkan data di masa lampau
Peramalan yang dianalisis secara ilmiah
khususnya dengan menggunakan
metode statistika.
Langkah-Langkah Peramalan
Menentukan rentang waktu
peramalan (Semakin panjang
Menentukan tujuan Memilih metode/ teknik
rentang waktunya maka
peramalan peramalan
semakin berkurang akurasi
dari peramalan
•Fungsi SCM:
SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke
pemakai akhir.
SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply
mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut.
Physical Market Mediation
Warehousing
Inventory Controll
Bagian
•1. Upstream Supply Chain
•Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan
manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang di dalamnya telah terbina suatu
hubungan / relasi.
•2. Internal Supply Chain
•Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam mengubah
input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk
pada perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, di luar perusahaan
tersebut.
•3. Downstream Supply Chain
•Bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada
customer akhir
Gambar Rantai Persediaan Sederhana (Simple Supply
Chain)
Masalah / Tantangan
•Kompleksitas Struktur Supply Chain
•Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
•Perbedaan bahasa, zona waktu, dan budaya antar perusahaan
•Ketidakpastian
•Ketidakpastian permintaan
•Ketidakpastian pasokan : waktu pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll.
•Ketidakpastian internal : kerusakan mesin, kinerja yang tidak sempurna, ketidakpastian
kualitas produk, dll.
Solusi Masalah
• Melakukan outsourcing (dengan menggunakan sumber dari pihak luar) daripada
dilakukan sendiri selama ada permintaan yang meningkat.
• Membeli input secara langsung daripada harus memproduksi terlebih dahulu.
• Menciptakan “strategic partnership” dengan supplier.
• Menggunakan pendekatan “just in time”dalam melakukan pembelian, yang mana supplier
mengirimkan material yang dibutuhkan dalam jumlah kecil.
• Menggunakan supplier seminimum mungkin.
• Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer.
• Melakukan proses produksi setelah ada order.
Kolaborasi Tradisional
Contract Logistic
Manufacturing Services
CPFR
CPFR
VMI
◼ Mempengaruhi pembelian
Kerugian
Biaya Penyimpanan
Biaya Pemindahan
Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
Fokus dan Tujuan Pengelolaan persediaan
• Fokus
Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu tertentu ?
Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan ?
Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
• Tujuan
Menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi
dengan biaya minimum
Biaya Persediaan
Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan
yang ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ
EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya
•persediaan mencapai titik terendah
Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.
Dua Dasar Keputusan Dalam Model
EOQ
Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali –
Replenishment cycle
Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder point
• Model EOQ
• EOQ = 2. F.S
C.P
•Keterangan :
•P = Harga beli per unit
•S = Penjualan tahunan
•F = Biaya tetap
•C = Biaya penyimpanan
Asumsi Model EOQ
Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk
penggunaan selama satu tahun atau satu periode
Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas safety stock
Harga konstan selama periode tersebut
Reorder Point dan Safety Stock
• Pemesanan ulang
Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk mengisi persediaan
Titik pemesan ulang = Waktu tunggu x tingkat penggunaan
• Persediaan pengaman
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat
penjualan atau kelambatan produksi – pengiriman
Maka
◼ Persediaan awal = EOQ + Safety stock
◼ Persediaan rata – rata
•= ( EOQ / 2 ) + safety stock
Menentukan Besarnya safety stock
Faktor pengalaman
Faktor dugaan
Biaya
Keterlambatan
PERTEMUAN 12
MAINTENANCE
Maintenance
Maintenance / perawatan, adalah kombinasi aktivitas teknis, administrasi dan pengawasan
yang dilakukan untuk menjaga sedekat mungkin dan selama mungkin suatu alat/mesin ke kondisi
aslinya dengan cara memeriksa secara rutin kondisinya baik itu priodik atau fix dated.
Tujuan maintenance :
1. Untuk meningkatkan keandalan fungsional fasilitas.
2. Untuk memaksimalkan masa pakai peralatan.
3. Untuk memaksimalkan kapasitas produksi dari peralatan yang diberikan.
4. Untuk meminimalkan total biaya produksi dan perawatan.
5. Untuk memperkecil frekuensi gangguan proses produksi oleh kerusakan.
6. Untuk meningkatkan keamanan tenaga kerja.
7. Konsistensi proses maintenance tercermin oleh lancarnya proses produksi.
Jenis – jenis maintenance
Planned maintenance
Six Sigma adalah metode yang berfokus pada peningkatan kualitas (yaitu, mengurangi
pemborosan) dengan membantu organisasi menghasilkan produk dan layanan yang
lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.
Six Sigma sendiri merupakan metode dalam manajemen produksi yang berfokus pada
peningkatan kualitas produksi. Peningkatan kualitas yang dimaksud adalah dengan
memperbaiki proses serta mengidentifikasi dan meminimalisasi cacat produk.
Proses pencegahan cacat produk ini dilakukan dengan
beberapa cara yang juga merupakan tujuan dari penerapan
metode six sigma ini, yaitu:
• Mengurangi variasi yang ada dalam proses dengan
menggunakan teknik-teknik statistik yang sudah dikenal
umum.
Improve
• tahap improve adalah dengan menentukan usulan perbaikan. Pada tahap
ini bisa dilakukan usulan perbaikan dengan melakukan pelatihan atau
brainstorming bersama manajer, supervisor, dan pemimpin tim. Melalui
kolaborasi ini, diharapkan bisa memberi usulan perbaikan yang tepat untuk
perusahaan.
Control
• Tahap ini berupa pengawasan kinerja, khususnya setelah
dilakukan perbaikan agar tidak terjadi rejection atau
penolakan barang karena kecacatan produksi. Pada tahap
ini juga dibuat laporan kualitas yang disebarluaskan ke
setiap unit perusahaan agar setiap pihak yang
berkepentingan bisa menindaklanjuti hasil yang dicapai.
Merupakan metode yang mengatur suatu
proses bertujuan untuk merampingkan
alur proses dan mencegah terjadinya waste
atau pemborosan serta proses yang tidak
ada nilai tambahnya sehingga bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan,
mengurangi biaya dan meningkatkan
Lean kepuasan pelanggan serta lebih efisien dan
berkualitas. Untuk mencegah adanya
management pemborosan pada proses yang tidak ada
nilai tambahnya, maka perlu adanya
efisiensi yang sudah terbukti memberikan
dampak yang cukup besar agar perusahaan
mampu bertahan sekaligus bersaing untuk
menjadi pemenang di dunia bisnis.
1. Meningkatkan Kualitas Produk. metode ini mampu membuat
perusahaan untuk meluangkan waktunya dalam meningkatkan
kualitas produk dari waktu ke waktu.
management
Menciptakan
Menggunakan
Flow Tanpa
Sistem “Pull”
Hambatan
Pertemuan 14
Management resiko
Resiko adalah Terjadinya sesuatu yang tak
diharapkan, Suatu ketidakpastian, Suatu
Gambaran peluang yang hilang.
Peningkatan kapasitas
Transparansi
Kerangka manajemen risiko
yang dibangun dalam suatu
organisasi dimaksudkan
untuk mencapai tujuan yang
dibagi dalam 4 kategori,
yaitu:
resiko
• Operations; pemanfaatan • Reporting; dapat
yang efektif dan efisien dari diandalkan atau
sumber-sumber yang dipercayanya laporan baik
tersedia. internal maupun eksternal.
• Komponen manajemen risiko terdiri dari 8
komponen yang saling berhubungan.
Komponen ini diambil dari cara bagaimana
manajemen melaksanakan organisasinya
dan diintegrasikan dengan proses
manajemen.
• Kedelapan komponen manajemen risiko ini
adalah: - Internal environment - Objective
setting - Event identfication - Risk
assessment - Risk response - Control
activities - Information and communication -
Monitoring
Lingkungan internal
• Filosofi manajemen risiko; seperangkat keyakinan dan
perilaku yang dirasakan bersama, yang mencirikan
bagaimana organisasi ini mempertimbangkan risiko
dalam segala aspek di organisasi
Manajemen • Risk appetite; risiko dalam wawasan dan tingkatan
yang luas di mana organisasi masih dapat
resiko yang menerimanya