KELAS : A2
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa
elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Kenapa disebut diskrit? Karena motor
stepper berputar secara bertahap, tidak kontinyu seperti berputarnya motor AC
induksi.
Motor Stepper merupakan salah satu tipe motor yang sangat popular digunakan
sebagai peralatan penggerak/pemutar (movement unit/actuator) dalam sistem kontrol
otomatis di indu stri, instrumentasi, bahan printer yang sering kita pakai sehari-hari.
Motor stepper dikendalikan sepenuhnya oleh mikrokontroller, karena mikrokontroller
hanya mampu memberikan supplay tegangan 5 Volt dan dengan arus sekitar 20 mA,
jadi mikrokontroler tidak mampu untuk menggerakkan motor stepper. Maka
digunakan driver penggerak untuk mensupplay arus yang dibutuhkan motor stepper
tersebut.
SISTEM KENDALI MESIN
2 Konstruksi Motor Stepper
Rotor
Rotor merupakan bagian motor stepper yang berputar. Rotor terbuat dari besi
lunak atau dari batang magnet. Rotor akan merespon medan magnet pada belitan
stator dan bergerak sesuai sudut stepnya.
Stator
Stator merupakan bagian dari motor stepper yang bersifat statis / stasioner atau
tidak bergerak. Stator terdiri dari beberapa kutub. Setiap kutub memilki lilitan yang
menghasilkan medan magnet yang akan menggerakkan rotor. Pemberian arus yang
berurutan pada kutub – kutubnya menyebabkan medan magnet berputar yang akan
menarik rotor ikut berputar. Stator juga memiliki dua bagian plat yaitu plat inti dan
plat lilitan. Plat inti dari motor stepper ini biasanya menyatu dengan casing.
Casing
Casing motor stepper merupakan bagian dari motor stepper yang terbuat dari
aluminium yang berfungsi sebagai dudukan bearing dan stator. Pemegang casing ini
adalah baud sebanyak empat buah. Di dalam motor stapper memiliki dua buah bearing
yaitu bearing bagian atas dan bearing bagian bawah.
Shaft
Shaft merupakan pegangan dari rotor yang terletak pada bagian tengah dari rotor,
sehingga ketika rotor berputar shaft akan ikut berputar.
Pada dasarnya, sama dengan DC Motor, yaitu pembangkitan medan magnit untuk
memperoleh gaya tarik ataupun gaya lawan dengan menggunakan catu tegangan DC pada
lilitan/kumparannya. Perbedaanya terletak pada gaya yang digunakan. Bila DC Motor
menggunakan gaya lawan untuk melawan atau mendorong fisik kutub magnet yang
dihasilkan maka stepper motor menggunakan gaya tarik untuk menarik fisik kutub magnet
yang berlawanan sedekat mungkin ke posisi kutub magnet dihasilkan oleh kumparan. Oleh
karena itu, pada DC Motor, putaranya relatif tidak terkendali, jarak tolakannya sangat
relatif, tergantung pada besar medan magnet yang dihasilkan. Sebaliknya pada stepper
motor, gerakan motor terkendali karena begitu kutub yang berlawanan tadi sudah tarik-
menarik dalam posisi yang paling dekat, gerakan akan berhenti dan direm.
Apabila pada spesifikasi stepper tercantum sudut step 1.8° maka untuk satu putaran penuh
diperlukan 360/1.8=200 step. Untuk menggerakkan setiap step pada stepper ada beberapa prinsip
pengaturan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :
Full step
Pada metode full step, motor beroperasi hanya dengan satu fase berenergi pada satu waktu.
Namun, dapat pula mengaktifkan dua belitan untuk torsi yang lebih besar. Full step memberikan
putaran motor yang lebih kasar dibandingkan dengan half step, Metode ini membutuhkan daya
yang paling sedikit dari driver. Contoh sinyal input pada full step dapat dilihat pada gambar
dibawah:
Gambar di samping sebelah kiri adalah arah putaran
rotor motor stepper dan sebelah kanan adalah logic
phase pada setiap step. contoh bentuk pulsa yang
diberikan pada kumparan untuk menggerakkan
motor stepper pada arah sesuai dengan jarum jam
(clockwise). Jika diperhatikan, signal pulsa seolah –
olah berjalan dari phase A ke phase B dan seterusnya.
Sehingga bagian rotor yang diibaratkan seperti
magnet akan berputar karena tertarik oleh gaya
magnet yang dibangkitkan oleh setiap phase. Pemberian signal seperti di atas adalah metode full step,
sehingga untuk 1 putaran penuh dibutuhkan 4 kali step.
Half step
Metode Half step menggunakan belitan ganda untuk pengoprasiannya. Metode ini
adalah kombinasi dari satu fase dan dua fase pada metode full step. Sudut langkah yang
dihasilkan akan lebih kecil, sehingga menghasilkan putaran yang lebih halus. Contoh: sinyal
input pada half step padat dilihat pada gambar dibawah:
Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendali motor stepper, motor stepper dapat
dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut:.
Motor Stepper Jenis Unipolar
Rangkaian pengendali motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya
memerlukan satu switch / transistor setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan menghentikan
motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif
dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan (wound) motor sementara terminal lainnya
dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center tap) dari lilitan.