PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puring (Codiaeum Variegatum) merupakan tanaman asli Indonesia, tepatnya berasal dari
Kepulauan Maluku. Tanaman ini diminati sebagai tanaman hias karena keindahan daunnya.
Daun Puring terkenal dengan bentuk yang bermacam-macam pula. Kadang kala dalam satu
pohon warna yang timbul di daunnya bisa mencapai 4 (empat) warna bahkan lebih.
Dari Indonesia, Puring menyebar ke berbagai Negara diantaranya Thailand yang banyak
menghasilkan Puring Varian baru atau Puring hibrida yang mempunyai bentuk yang Indah,
selain itu di Florida banyak sekali dibiakkan Puring varian baru yang dengan nama – nama yang
berbau Amerika.
Di Indonesia demam Puring terjadi pada antara tahun 2009-2010 dimana pada saat itu
sampai ada varian Puring yang berharga sampai 100 Jutaan. Saat ini harga Puring dipasaran tapi
sekarang mulai normal kecuali puring yang Langkah atau puring-puring mutasi.
Puring biasanya akan menghasilkan warna – warna yang cerah apabila mendapat paparan
sinar matahari yang penuh. Sedangkan apabila ditanam di daerah yang teduh biasanya warnanya
cenderung akan gelap.
B. TUJUAN PSG
Penyelenggaraan Pendidikan Sistim Ganda (PSG) pada SMK bertujuan untuk :
1. Agar siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
didapatkan di Sekolah dan diterapkan dilapangan (Dunia usaha).
2. Memantapkan, meningkatkan dan memperluas ketrampilan yang dimiliki siswa dalam
dunia kerja.
3. Sebagai sarana komunikasi siswa SMK dengan Instansi atau Kantor pelaksanaan Praktik
Kerja
4. Memberikan kesempatan kepada Siswa untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai pekerja mandiri maupun terutama yang
berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Memberikan masukan dan umpan balik guna yang berkaitan dengan pengembangan
Pendidikan sebagaimana yang telah di jelaskan diatas bahwa Pendidikan Sistim Ganda
(PSG) mempunyai tujuan tertentu yaitu meningkatkan dan memperluas pengetahuan bagi
siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.
1
C. MANFAAT PSG
1. Bagi Siswa
a. Dapat mengetahui lebih lanjut ilmu yang diperoleh dibangku SMK melalui kegiatan
Pendidikan Sistim Ganda (PSG).
b. Memberikan kesempatan bagi siswa – siswi untuk menerapkan ketrampilan dan
pengetahuan secara langsung tentang ilmu yang di dapat dibangku sekolah.
2. Bagi Sekolah
a. Membantu sekolah untuk berkembang karena dengan adanya peningkatan /kemajuan
pada diri siswa-siswi sebagai bukti meningkatnya mutu Pendidikan di Sekolah
tersebut.
b. Tujuan Pendidikan Kejuruan untuk mendapatkan keahlian yang profesional lebih
mudah.
c. Dapat menyesuaikan program Pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
2
BAB II
A. MATERI
Pengenalan Tanaman
1. Pengertian
Tanaman Puring atau yang nama lainnya Codiaeum Variegatum adalah tanaman
hias perkarangan popular berbentuk perdu dengan bentuk dan warnadaun yang sangat
bervariasi.
2. Klasifikasi Tanaman Puring adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae atau Tumbuh – tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiacea
Genus : Codiaeum
Spesies : Codiaeum Variegatum Bi.
3. Morfologi Tanaman Puring.
a. Morfologi Akar
Tanaman Puring tidak sama dengan tanaman lain. Hampir semua akar
berjenis tunggang bukan serabut. Sedangkan warnanya baik akar yang masih
mudah maupun yang tua adalah kuning kecoklatan.
b. Morfologi Batang
Tanaman Puring adalah tanaman berpohon pendek kategori semak. Maka
dari itu ukuran batangnya tidak pernah lebih dari 4-5 meter. Kadang jika ingin
lebih cantik, batang harus dipotong lebih pendek.
Ciri-ciri batang tanaman puring adalah memiliki bentuk bulat tebal dan
tekstur berkayu. Karena hal itu bobot batang cukup berat sehingga tidak mudah
patah dan meranggas.
Batang tanaman puring tidak bersifat tunggal artinya masih banyak
cabang-cabang baru yang semakin keatas, jumlahnya semakin banyak. Nah semua
batang biasanya berwarna coklat kehijauan.
c. Morfologi Daun
Tanaman Puring memiliki daun dengan bentuk berlainan tergantung
spesiesnya. Tidak hanya berbentuk bulat dan lonjong, ternyata ada varian yang
daunnya berbentuk pita. Yang unik tekstur tepian daun tanaman puring juga
berbeda – beda. Tidak semuanya mengerucut tetapi ada juga yang rata dan
bergelombang bahkan pernah ditemukan tepian daun yang terpilin.
3
3
B. METODE PSG
Dalam kegiatan Pendidikan Sistim Ganda (PSG), menggunakan metode-metode
sebagai berikut :
1. Sanitasi
2. Pembuatan tanam atau tempat tanam tanaman
3. Persemaian tanaman hias
4. Penanaman
5. Penyiraman
6. Pemupukan
7. Pemasaran
C. WAKTU DAN TEMPAT
a. Waktu pelaksanaan
Pendidikan Sistim Ganda (PSG) dilaksanakan selama 2 bulan. Mulai Tanggal 14
Juni 2022 sampai dengan 10 Agustus 2022
b. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistim Ganda (PSG) yaitu :
“ UD. AZIZ FLAMBOYAN “ yang beralamat di Kelurahan Sadia Kota Bima.
4
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
A. Hasil Praktek
1. Syarat Tumbuh Tanaman Hias Puring
Dalam proses pertumbuhan tanaman puring faktor lingkungan sangat
membutuhkan pencahayaan, serta temperatur udara yang cukup dan puring juga
menyusun bagian tubuhnya sebagai media reaksi untuk menyediakan unsur hara
yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Hampir semua vital suatu organisme
terlarut dalam air, demikia juga dengan proses vital tanaman puring.
Di habitat aslinya, tanaman puring tumbuh ditempat terbuka dengan sinar
matahari penuh. Namun demikian, ditempat teduh pun puring dapat tumbuh
dengan subur. Sebagaimana tanaman lainya, puring membutuhkan sinar matahari
dalam proses metabolismenya, terutama dalam proses fotosintesis.
a. Cahaya
Tanpa sinar matahari, proses pertumbuhan dan berkembang tanaman akan
terhambat. Kebutuhan intensitas cahaya untuk tanaman puring berkisar antara 90-
100 % dengan lama penyinaran 10-12 jam / Hari. Pada umumnya tanaman puring
tidak membutuhkan naungan. Jika cahaya terlalu sedikit, warna daun tidak
cemerlang, rata-rata warna yang muncul hanya hijau. Jadi akan terlihat tajam/jelas
warna daunnya apabila terkena sinar matahari sehingga sangat baik dijadikan
tanaman outdoor
b. Temperatur
Tanaman puring dan kerabatnya tumbuh paling ideal pada temperatur
sekitar 18-20 oc. Namun beberapa jenis puring yang menyukai suhu sekitar 30 oc.
Suhu tersebut merupakan suhu rata-rata di Indonesia.
Jadi puring sangat cocok untu ditanam di Indonesia pada umumnya lebih
khusus lagi di Bima. Pada suhu rendah daun akan lebih sempit tetapi tebal,
sedangkan pada suhu tinggi, daun akan lebih lebar tetapi lebih tipis.
c. Kelembaban
Tanaman puring meyukai kelembaban sendang. Kelembaban optimal
untuk tanaman puring berkisar 30-60 % yang didukung oleh sirkulasi udara yang
lancar atau tidak terhambat. Dengan demikian tanaman ini mampu tumbuh di
daerah kering. Kelembaban yang terlalu tinggi akan merangsang munculnya
serangan hama dan penyakit.
2. Syarat Iklim
Tanaman Puring hidup didaerah tropis dengan intensitas pencahayaan penuh dengan
sirkulasi udara yang lancara tanpa ada hambatan dengan temperature sekitar 18-20 oc
dengan kelembaban berkisar 30-60%
5
5
6
6
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Saat cuaca normal, penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali sementara Ketika
musim kemarau, puring sebaiknya di siram sehari sekali.
b. Pemupukan
Berikan pemupukan dengan menggunakan pupuk zpt 2 minggu sekali
sebagai perangsang pertumbuhan daun dan kemunculan warnanya. Dosis
yang digunakan 1 sendok pupuk zpt dilarutkan dengan 1 liter air
c. Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman
tersebut terutama dari hama dan penyakit sebagai berikut :
Kutu putih
Laba-laba kecil
Ulat
Kutu sisik
d. Cara pengendalian tanaman puring dari hama dan penyakit
Pengendaliannya dengan menggunakan bahan kimia pertisida sepeerti
insektisida, fungsida dan herbisida.
7
7
BAB IV
A. Kesimpulan
Budidaya tanaman hias puring sangat simpel dan sangat cocok dan ideal sekali
dengan keadaan cuacan atau iklim di daerah yang berada pada lembah dataran rendah
seperti di Bima khusunya dan Indonesia pada umumnya. Daerah tropis dengan intensitas
pencahayaan penuh sangat menguntungkan bagi tanaman hias puring apalagi didukung
lagi dengan temperatur udara penuh yang dapat membantu keindahan warna daun
tanaman puring.
B. Saran
Pada akhir laporan ini, saya menyampaikan saran dan pendapat baik untuk pihak sekolah
SMKN 1 Wera maupun pihak industry tempat pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda
(PSG) ;
1. Diharapkan agar kerja sama pihak sekolah dengan perusahaan itu lebih di tingkatkan
lagi sehingga tidak menimbulkan kecangguan kedua belah pihak dalam membina dan
membimbing siswa – siswi yang melaksanakan PSG
2. Diharapkan kepada para Karyawan perusahaan agar lebih disiplin dan terjaga
keharmonisanya dengan siswa yang melakukan PSG agar tercipta kerja sama yang
baik., sehingga dalam memberikan materi atau tutorial yang disampaikan oleh
karyawan atau pembimbing lapangan dapat diserap dengan baik oleh siswa yang
melaksanakan PSG ditempat tersebut.
3. Sebelum pihak sekolah melepaskan siswanya untuk melakukan Kegiatan PSG perlu
dilakukan pembinaan dan pembekalan baik materi intelektualitas maupun mentalitas
sehingga siswa sangat matang dalam melaksanakan tugasnya pada kegitaan
Pendidikan Sistim Ganda (PSG) berlangsung.
4. Diharapkan kepada guru-guru lebih khusus kepada guru pembimbing agar lebih aktif
lagi dalam memberikan motivasi dan bimbingan serta memantau keadaan siswanya
dilapangan dengan selalu berkoodinasi dengan pihak perusahaan tentang kegiatan dan
aktivitas siswa-siswinya dilapangan.
8
8
DAFTAR PUSTAKA
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Tanaman hias, budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit
Swadaya, Jakarta
http://arl.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/07/puring-codiaeum-variegatum/
9
9
10
bromella
- Transplanting pohon durian
10
11
24 16-07-2022 - Menanam bawang
11
Bima, 2022
Pimpinan Perusahan
H. Muhammad
12
12
13