Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman jeruk berasal dari Asia Tenggara, India, Cina, Australia dan Kaledonia
Baru, tetapi perkebunan jeruk terluas berada di daerah subtropis yaitu: USA, Italia,
Spanyol, Israel, Mesir. Di Asia terdapat di Jepang, Cina, Taiwan, Korea,India, dan Irak,
sedangkan negara-negara tropis tercatat antara lain Venezuela, Ekuator, dan Peru
Pada mulanya, jeruk manis dimakan sebagai buah segar atau sebagai pencuci mulut
setelah makan. Akan tetapi karena kulitnya tebal dan susah dikupas sehingga seringkali
orang memerasnya untuk mengambil airnya. Rendahnya produksi dan pendeknya umur
jeruk di Indonesia yang disebabkan oleh serangan penyakit membuktikan bahwa teknik
budidayanya belum sepenuhnya diterapkan. Kendala lain yang menyebabkan produk
buah jeruk di Indonesia belum memenuhi harapan adalah adanya serangan penyakit
CVPD sehingga banyak tanaman jeruk yang manjadi musnah.
Pembiakan aseksual atau pembiakan secara tak kawin adalah dasar dari
pembiakan vegetatif, memungkinkan tanaman memulihkan dirinya dengan regenerasi
dari jaringan-jaringan dan bagian-bagian yang hilang. Pembiakan vegetatif tanaman
dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami perkembangan terjadi melalui
pembelahan sel, spora, tunas, rhizome, dan geragih sedangkan pembiakan vegetatif
buatan dimanfaatkan melalui cara stek, cangkok, okulasi, dan menyambung.
Pengandaan bibit secara okulasi ini sudah banyak dikembangkan, terutama dalam usaha
menciptakan bibit-bibit jeruk unggul yang cepat meghasilkan dan tahan terhadap
kemugkinan serangan hama serta penyakit. Secara umum bibit okulasi dapat dikatakan
paling diminati karena merupakan perpaduan dua sifat yang unggul. Batang bawah bibit
okulasi tidak berasal dari sembarang jenis jeruk. Jeruk yang biasa dibuat sebagai batang
bawah adalah rough lemon, Japanese citroen, keprok kleopatra mandarin, keprok ragi,
keprok uwik, jeruk nipis, dan jeruk poncirus.
Praktek kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia Industri, kegiatan tersebut
sebagai suatu upaya pendekatan untuk meningkatkan mutu siswa-siswi sekolah
menengah (SMK) dengan kompetensi keahlian yang telah dipilih serta sesuai dengan
bidangnya.

1
2

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini juga merupakan salah satu Kurikulum
yang harus ditempuh oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), agar
mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia industri dan menambah
wawasan sehingga ilmu yang belum siswa-siswi dapatkan di sekolah bisa didapatkan
di dunia industri. Hal ini juga bertujuan sebagai gambaran untuk siswa-siswi mengenai
industri yang sesungguhnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang memiliki suatu
kegiatan wajib yaitu kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Kegiatan ini juga
berfungsi sebagai sarana pelatihan bagi siswa-siswi untuk meningkatkan pengetahuan,
inovasi dan kreatifitas di masa mendatang.
Setelah melaksanakan prakerin, siswa diwajibkan melakukan pembahasan
tentang materi yaang dipelajari selama PRAKERIN dan dituangkan melalui laporn.
Laporan prakerin yang dibuat harus berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan di
tempat prakerin. Oleh karena itu penulis mengambil maeri tentang “Teknik Okulasi
Pada Tanaman Jeruk “. Alasan Penulis mengambil materi tentang Okulasi Tanaman
Jeruk karena ingin memperdalam tentang bagaimana Teknik Okulasi pada Tanaman
Jeruk yang benar.
1.2 Tujuan Pelaksanaan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN), Sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi
2. Untuk memperkenalkan seperti apa dunia industri atau dunia usaha itu sendiri
3. Memberikan pengetahuan baru kepada siswa-siswi tentang suatu hal atau
pengetahun yang baru yang belum diketahui atau materi yang belum diajarkan di
sekolah
4. Memberikan bekal yang berupa gambaran mengenai kegiatan di dunia industri
atau pekerjaan, agar nantinya siswa-siswi bisa mengaplikasikan dimasa
mendatang
5. Mengembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab pada saat mengerjakan tugas
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan prakerin sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kerja untuk siswa-siswi di lingkungan kerja
2. Mendapatkan motivasi atau dorongan agar menjadi lebih percaya diri dan
menunjukkan pribadi yang berkualitas
3. Sebagai persiapan dan pelatihan untuk mempersiapkan diri menjadi Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan dapat diandalkan
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Tanaman Jeruk

Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai beikut :

1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub divisi : Angiospermae
3. Kelas : Dicotyledonae
4. Ordo : Rutales
5. Keluarga : Rutaceae
6. Genus : Citrus
7. Spesies : Citrus sp

2.2 Morfologi Tanaman Jeruk

Morfologi tanaman jeruk secara umum sama dengan tanaman pohon lainnya
yaitu terdapat batang, buah, daun, akar, dan bunga. Setiap organ tersebut memiliki
bentuk dan fungsi yang berbeda.

a. Batang
Tanaman jeruk mempunyai batang yang dapat mencapai ketinggian 6-10m,
bercabang banyak, tajuk daun bundar,dan umumnya berbuah satu tahun sekali.
Ranting yang muda biasanya berduri, bercabang rendah dan berbentuk tajuk bulat
dengan kerimbunan sedang. Pada mulamya cabang mudah pipih, warna hijau tua,
sedangkan pada tanaman jeruk tua cabang berubah bentuk menjadi bulat (silinder)
dan kadang-kadang mempunyai duri Panjang.
b. Akar
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
tumbuh cukup dalam bisa mencapai kedalaman >4 meter sedangkan akar serabut
tumbuh agak dangkal. Akar serabut memiliki dua tipe, yaitu akar cabang yang
berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil.

3
4

c. Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran daun besar dan daun kecil. Ujung
dan pangkal daun berbentuk runcing, helai daun kaku dan tebal. Permukaan daun
bagian atas mengandung lilin, pectin, licin dan mengkilap berwarna hijau tua dan
memiliki tulang-tulang daun menyirip, sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda.
d. Buah
Jeruk mempunyai permukaan buah yang halus, bentuk nya bulat, dan bobot
rata-rata per buah 55-85%. Buah jeruk terdiri dari dua kulit yaitu kulit luar (albeno)
dan kulit dalam(flavedo) segmen buah (endocarp), yang terdiri dari gembung-
gelembung kecil berisi cairan yang terbungkus oleh segmen (endocarp), berwarna
orange, lunak,teksturnya halus, banyak mengandung air dan rasanya manis sampai
agak asam segar. Dalam satu buah jumblah segmen buah berkisar 8-15 tergantung
pada varietas.
Buah jeruk manis berbentuk bulat,berukuran agak besar, bertangkai bulat, kulit
buah berwarna hijau sampai kuning mengkilat. Kulit buah sulit dilepaskan. Bunga
jeruk manis berukuran agak besar yang mempunyai kelopak bunga membentuk
cawan bertangakai bunganya berwarna atau kuning dengan daun bunga sebanyak 5
helai. Bunga yang masih kuncup berwarna putih atau putih kekuningan dan
mempunyai 20-30 benang sari.
e. Bunga
Bunga tanaman jeruk tergolong bunga sempurna, yakni dalam satu bunga
terdapat kelamin jantan dan kelamin betina. Amanan jeruk berbunga tunggal, tetapi
kadang-kadang 2-4 (majemuk), bunga tanaman jeruk berbentuk bintang dan
memiliki tipe bunga radikal simetris. Bunga berbau harum dan banyak mengandung
nectar.

2.3 Perkembangan Jeruk Secara Vegetatif


Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual. Reproduksi
vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami
adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan
sendirinya. Jika perkembangbiakan vegetatif buatan ada campur tangan manusia,
sedangkan perkembangbiakan alami tanpa ada bantuan manusia. Adapun perbanyakan
5

tanaman jeruk menggunakan vegetatif buatan yakni dengan beberapa cara sebagai
berikut:
a. Cangkok
Mencangkok adalah salah satu cara perkembangbiakan tanaman dengan
menguliti bagian cabang tanaman dan membungkusnya dengan media yang
biasanya berupa tanah dengan bantuan pelastik maupun sabut kelapak.
b. Stek
Stek adalah metode perbanyak tanaman dengan menggunakan potongan atau
bagian tubuh tanaman itu sendiri. Potongan tubuh tanaman bisa berupa akar, batang
dan juga daun. Setiap bagian tubuh dari tanaman memiliki sifat totipotensi di mana
satu sel bisa membelah menjadi sel lainnya, sehingga streptocarpus bisa
ditumbuhkan dari potongan daun, sel akar dan batang bisa terbentuk juga.
c. Okulasi
Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara
menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu
irisan dari kulit pohon lain, bisa di ambil dari batang bawah, sehingga tumbuh
Bersatu menjadi tanaman baru.
d. Sambung
menyambung adalah teknik perkembangbikan vegetative buatan dengan
menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman sejenis.

2.4 Karakterisasi Sifat Tanaman Jeruk


Berdasarkan fungsinya jeruk jeruk dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
jeruk komsumsi segar, jeruk olahan, dan jeruk obat. Empat jenis jeruk untuk
dikomsumsi segar sudah dilepas sebagai varietas unggul, yaitu jeruk Siam Madu, Maga,
Keprok Sipirok, dan jeruk manis Laukawar (citrus sinensis) yang termaksuk jenis
Navel. Jeruk untuk obat tradisional ditanam dalam jumblah sedikit, satu atau dua batang
di perkarangan rumah. Jeruk ini tidak punah karena laku dijual ke pasar tradisional
tertentu. Dari segi pemulihan tanaman, plasma nutfah jeruk untuk obat belum digaji
potensinya sebagai batang bawah. Ketersediaan dan keragaman plasma nutfah jeruk
diperlukan dalam program pemulihaan. Keberhasilan suatu program pemulihan
tanaman atau bioteknologi tergantung kepada keragaman dalam populasi atau plasma
nutfah.
6

2.5 Okulasi Tanaman Jeruk


Penempelan atau okulasi adalah penggabungan dua bagian tanaman yang
berlainan menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah
terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautanya. Okulasi
merupakan penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke tanaman batang bawah
yang keduanya bersifat unggul. Dengan cara ini akan terjadi penggabungan sifat-sifat
baik dari dua tanaman dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan
pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama membuat bibit okulasi adalah agar produksi
bisa lebih tinggi. Okulasi dilakukan dengan menggunakan mata tunas yang diambil
dengan sedikit kulitnya dari cabang entres pohon induk, kemudian di tempelkan pada
batang bawah yang telah di sayat kulitnya.
Ada pun beberapa jenis teknik okulasi pada tanaman buah yaitu T-
buddung,Chip-budding
a. T-budding
Teknik T-budding adalah dengan batang bawah kita bentuk pola seperti huruf
T dan dikupas ke kanan dan ke kiri. Irisan batang atas diris manjadi lancip dirisan
atas. Kemudian irisan tersebut di masukan dari bawah ke atas dengan cara di
selipkan, lalu bagian tersebut di ikat dengan menggunakan tali pelastik.
b. Chip- budding
Metode Chip-Budding yaitu suatu cara okulasi di mana batang bawah disayat
sepanjang 1-2cm sehingga kayu dan kulitnya terambil atau sayatan batang bawah
bisa dikaikan membentuk takikan yang sama besar dengan irisan maata tempel,
sehingga pada waktu megokulasi entres beserta kulitnya ikut ditempelkan.

2.6 Kelebihan dan kekurangan okulasi


a. Kelebihan okulasi
1. Pertumbuhan tanaman lebih cepat
2. Produksifitas tanaman lebih cepat
3. Pertumbuhan jeruk lebih seragam
4. Buah yang dihasilkan lebih berkualitas
b. Kekurangan okulasi
1. Membutuhkan pengetahuan dan pengalaman mengedai okulasi
2. Hasil dari okulsi tidak semuanya berhasil
3. Umur tanaman lebih pendek
BAB III

GAMBARAN UMUM INSTANSI DAN PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Sejarah Instansi /DU/DI

Kebun Percobaan Simpang Monterado merupakan salah satu kebun percobaan


yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat yang
memiliki fungsi sebagai tempat kaji terap, diseminasi teknologi inovasi pertanian dan
perbanyakan benih tanaman. Fungsi kebun percobaan mendukung misi institusional
BPTP Kalimantan Barat diantaranya inovasi yang dihasilkan dapat berguna dan secara
luas berdampak besar bagi masyarakat tani di wilayah kerjanya. Dalam mewujudkan
fungsi dan peran Kebun Percobaan maka berbagai kegiatan telah dilakukan baik yang
bersifat pengkajian maupun yang bersifat diseminasi,sehingga peran kebun percobaan
dapat mendukung pencapaian misi institusional dari Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Kalimantan Barat.Perkembangan menunjukan adanya perubahan pada Kebun
Percobaan,hal ini dikarenakan adanya kegiatan yang bertujuan untuk pencapaian fungsi
kebun percobaan.

Perkembangan kegiatan Kebun Percobaan Simpang Monterado sebagai


informasi yang berkaitan dengan Kebun Percobaan Simpang Monterado selama kurun
waktu tahun 1984-2010. Waktu yang tidak singkat telah menghantarkan kebun
percobaan menjadi kebun yang di harapkan menjadi ujung tombak kegiatatan Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, sehingga memori Kebun Percobaan
Simpang Monterado periode 1984-2010 diharapkan dapat memberikan gambaran nyata
yang berkaitan dengan kegiatan percobaan Simpang Monterado. Kebun percoban
simpang monterado berlokasi di wilayah Pemerintah Kabupaten Bekayang Provinsi
Kalimantan Barat, tepatnya berada di Wilayah Admistratif Kecamatan Monterado.
Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke lokasi kebun percobaan simpang monterado
berjarak 61 km dapat ditempuh melalui jalur darat. Dari ibu kota Provinsi Kalimantan
Barat berjarak 141 km. Kondisi lahan kebun percobaan simpang monterado berada
pada lokasi daerah berikut dengan kondisi jalan beraspal.

Kebun Monterado tahun 1948 merupakan Kebun percobaan dibawah koordinasi


Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITRO). Kegiatan yang dilakukan
berkaitan dengan penelitian tanaman rempah dan obat seperti lada,vanili,dll.Tahun

7
8

1995 Kebun Monterado berubah nama menjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian (IPPTP) Simpang Monterado dibawah koordinasi Loka
Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Pontianak. Kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan agenda yang berkaitan dengan kegiatan di LPTP Pontianak. Tahun
2001 berubah nama menjadi Kebun Percobaan Simpang Monterado dibawah
koordinasi dan bertanggung jawab langsung kepada Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat namun sejak 2019 sampai sekarang nama Kebun
Percobaan berubah manjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian
(IPPTP) dibawah koordinasi BPTP Kalimantan Barat.

Berikut table pergantian kepemimpinan dan nama instansi Simpang Monterado.

Nama
Tahun Nama Instansi Pemimpin\Kepala Koordinasi Binaan
Kebun Monterado Balai penelitian
1984 Drs.Mahdar Ma’ ruf Tanaman Rempah
dan Obat
(BALITRO)
Insatalasi Penelitian Lokasi Pengkajian
1995 dan Pengkajian Ir.Khojin .S Teknologi Pertanian
Pertanian (IPPTP) (LPTP) Pontianak
Kebun Percobaan Balai Pengkajian
2001-2009 Simpang Monterado Sumarko Teknologi Pertanian
(BPTP) Kalimantan
Barat
Kebun Percobaan Deden Permana BPTP Kalimantan
2010 – 2018 Simpang Monterado Barat
Kebun Percobaan Balai Pengkajian
Simpang Monterado Abdullah Umar Teknologi Pertanian
2019 -2021 (BPTP) Kalimantan
Barat
2021- Sekarang Kebun Percobaan Muhamad Zuhran Balai Pengkajian
Simpang Monterado Teknologi Pertanian
9

(BPTP)Kalimantan
Barat

3.2 Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi yang ada di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian (IP2TP) Simpang Monterado sebagai berikut:

Visi

‘’ Menjadi Lembaga pengkajian inovasi pertanian spesifikasi lokasi yang dapat


meningkatkan profesionalisme petani dalam mewujudkan Kawasan pertanian industrial
di Kalimantan Barat’’

Misi

‘’ menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik likasi yang unggul


dan sesuai kebutuhan pengguna didukung kelembagaan pengkajian yang kuat serta
mengembangkan jejaring kerja sama ditingkat regional, nasional dan internasional’’

Susunan Struktur Organisasi di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian


(IP2TP) Simpang Monterado, Bengkayang Kalimantan Barat.

Penanggung Jawab Kegiatan/Lokasi


1. Lada produksi
Nurilham 2. Jeruk Siam Pontianak
3. BPMT, blok fondasi jeruk
1. Kebun induk lada
Domianus Pius 2. Rumah paranet pembibitan
3. Hubungan dengan masyarakat dan
innstansi lain
1. Jeruk Keprok Terigas
Effendi 2. Kopi
3. Taman dan lingkungan kantor
1. Sawit
Posoi 2. Karet
3. Rumah tangga perkantoran
10

1. Alat dan mesin pertanian


Dian 2. Genset
3. Kendaraan
Joko Keamanan kantor dan kebun

3.3 Struktur Organisasi

SUSUNAN ORGANISASI INSTALANSI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN


TEKNOLOGI PERTANIAN (IP2TP) SIMPANG MONTERADO

KETUA

MUHAMAD ZUHRAN

BENDAHARA PENDAMPING LAPANGAN

POSOI DOMIANUS PIUS

P.J BIBIT JERUK P.J BIBIT SAWIT

NURILHAM POSOI

KEAMANAN

JOKO
11

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP).

Melaksanakan pengkajian, peraktikan, pengembangan dan dseminasi teknologi


pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Fungsi Instalasi Penelitian Teknologi Pertanian (IPPTP):

1. Pelaksanaan penyusunan perogam,rencana kerja,anggaran, evaluasi, dan laporan


pengkajian, prakerin, pengembangan dan seminasi teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi
2. Pelaksaan penyusunan progam, rencana kerja,anggaran, evaluasi, dan laporan
pengkajian, perakitan, pengembamgan dan diseminasi teknologi pertanian tepat
guna sepesifik lokasi Pelaksaan invetarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi
tepat guna sepesifik lokaasi
3. Pelaksaan penelitian, pengkajian, dan perakitan teknologi pertanian tepat gunung
sepesifik lokasi.
4. Pelaksaan pengembanggan teknologi pertanian tepat gunung sepesifik lokasi
5. Perakitan materi penyuluhan dan diseminasi hasil pengkajian teknolgi pertanian
sepesifik lokai
6. Pelaksaan bimbingan teknis materi penyuluhan dan diseminsikan hasi pengkajian
teknologi pertanian sepesifik lokasi
7. Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayungan hasi pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi prtanian
tepat guna sepesifik lokasi
8. Pemberian playanan teknik pengkajian, perakitandan pengmbangan teknologi tepat
guna sepesifik lokasi
9. Pelaksaan unsur kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan IPPTP

3.5 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan prakerin di mulai dari tanggal 13 Desember 2022–10 April 2023

Berikut tabel jam kerja prakerin di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian, Simpang Monterado, Bengkayang.
12

Hari Jam Kerja


Masuk : 07.30 - 11.30 WIB
Senin Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB
Pulang : 13.00 - 16.00 WIB
Masuk : 07.30 - 11.30 WIB
Selasa Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB
Pulang : 13.00 - 16.00 WIB
Masuk : 07.30 - 11.30 WIB
Rabu Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB
Pulang : 13.00 - 16.00 WIB
Masuk : 07.30 - 11.30 WIB
Kamis Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB
Pulang : 13.00 - 16.00 WIB
Masuk : 07.30 - 11.00 WIB
Jum’at Istirahat : 11.00 - 13.00 WIB
Pulang : 13.00 - 16.30 WIB

3.6 Kegiatan yang Dilaksanakan


Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis secara langsung
dalam kegiatan Praktik Kerja Industri di Instalasi Penelitian dan pengkajian Teknologi
Pertanian sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat
2. Mencari mata tunas atau entres
3. Memilih batang bawah
4. Pengikatan
3.7 Masalah yang dihadapi selama prakerin dan penyelesaiannya.

Adapun hambatan yang dialami oleh penulis saat melaksanakan Praktek Kerja
Industri di IP2TP Simpang Monterado yaitu, penulis tidak mengtahui cara memilih
mata entres yang baik

Solusinya: Penulis bertanya pada pekerja kemudian pekerja menjelaskan bahwa mata
enters yang baik untuk okulasi iyalah
BAB IV

PEMBAHASAAN

4.1 Materi yang diamati

Adapun beberapa materi yang diamati penulis dalam Teknik Okulasi Tanaman
Jeruk di IP2TP Simpang Monterado sebagai berikut:

1. Batang Bawah

Umur batang bawah untuk dapat diokulasi sangat beragam tergantung kepada
jenis tanamannnya. Ada yang masih berumur 6-7 bulan sudah bisa diokulasi.Batang
bawah atau rootstock/understem adalah tanaman yang berfungasi sebagai batang
bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang berfunagsi
mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuk nya

2. Batang atas

Batang atas yang biasanya disebut entres (scion), adalah calon bagian atas atau
tajuk tanaman yang kemudian hari akan menghasilkan tanaman bekualitas unggul.
Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi
ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas. Enters inilah yang di
sambungkan pada batang bawah untuk menggabungkan sifat-sifat yang unggul dalam
satu bibit tanaman. Karna itu entres sebagai batang atas harus diambil dari pohon
induk yang sudah diketahui betul sifat unggulnya.

3. Tahapan pada okuasi

Okulasi pada tanaman jeruk pada intinya sama dengan okulasi pada tumbuhan
lainya dengan tahapan betikut:

1. Mempersiapkan alat
2. Mencari mata tunas atau entres
3. Memilih batang bawah
4. Pengikatan.

13
14

4. Langkah-langkah okulasi
1. Menggiris batang bawah.
2. Mengambil mata tunas atau mata tempel
3. Penempelan atau penyisipan mata tunas
4. Mengikat tempelan
5. Membuka ikatan
6. Memotong batang bawah

4.2 Pembahasan
a. Mempersiapkan alat
1. Cutter dalam melakukan okulasi harus steril dan tajam
2. Plastik yang digunakan iyalah pelastik polianil klorida
b. Mata entres
Mata entres yang di ambil oleh penulis di IP2TP simpang monterada dalam
kegiatan ada mata entres dari varietas jeruk madu yang di budidayakan di BPMT
(Bangunan Penganda Mata Tempel) dibudidayakan pada tahun (2018) pengambila
mata tunas harus memperhatiakn beberapa kriteria berikut untuk memperoleh hasil
okulasi yang sempurna yakni:
1. Entres atau mata tunas diambil dari tanaman yang tahan terhadap hama.
2. Entras atau mata tunas diambil dari tanaman yang sudah berbuah atau tanaman
unggul yaitu tanaman yang menghasilkan buah yang berkualitas.
3. Memilih entres yang muda menempel atau muda hidup jika dilakukan okulasi,
yaitu dapat dipilih dari entres tanaman kambium sedang aktif yang ditandai
dengan adanya tunas-tunas baru.
4. Enters dari tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca.
c. Pemilihan batang bawah.
Batang bawah yang menjadi media okulasi ialah jeruk siam Pontianak yang di
budidayakan di Shade House pada tahun 2018 oleh IP2TP Simpang Monterado
1. Memiliki akar yang kuat, untuk menopang pohon di atasnya dan mencari air dan
nutrisi dari dalam tanah.
2. Memiliki batang yang kuat.
3. Pohon yang akan di okulasi harus sehat.
4. Batang tanaman memiliki besar yang sesuai dengan umurnya
5. Tahan terhadap kekurang dan kelebihan air.
15

d. Mengikat Tempelan
Pengikatan tempelan bisa menggunakan pelastik polianil klorida dengan ukuran
tali pengikat dengan Panjang sekitar 20 sentimeter dan lebar tali 1,5 sentimeter.
Pengikatan tempelan ini biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang dikaitkan
dari bagian bawah ke atas. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan ini
yakni mata tunas jangan diikat terlalu erat. Sebab hal ini bisa mengakibatkan
kerusakan pada mata tunas.
e. Membuka ikatan
Setelah lebih dari satu bulan, ikatan tempelan bisa dibuka. Jika mata tunas
berwarna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah, maka proses okulasi
telah berhasil. Namun jika mata tunas berwarna hitam atau hijau kemerahan, maka
okulasi yang di lakukan gagal.
f. Potong batang bawah
Memotong batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut sudah berhasil.
Potongan ini dilakukan dengan memotong bagian atas mata tunas sekitar 1cm itu
dengan potongan menyerong kebelakang.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam rangka pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan
penulis selama 4 bulan di IP2TP Monterado Bengkayang. Penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Supaya okulasi berhasil dengan baik dicari tanaman yang kulitnya mudah dikupas
dari kayunya.
2. Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit batang
bawah maupun batang atas mudah dikelupas dari kulitnya.
3. Tanaman dapat diokulasi lebih kurang berumur 1 tahun atau cabangnya sudah
mencapai sebesar ibu jari.
4. Batang atas dari bibit okulasi sebenarnya hanya berupa mata dari tanaman yang kita
kehendaki.
5. Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah bahwa
kita dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif
singkat.
6. Kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya tanaman yang
berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak.
5.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan Peraktik Kerja Industri, saya
memberikan saran agar Praktik Kerja Industri (PRAKERINI) dapat dilaksanakan
dengan lancar dan baik kedepanya serta saya berharap:
1. Kepada para siswa-siswi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) agar mempersiapkan
diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri atau dunia
kerja, agar memudahkan dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
di lapangan kerja.
2. Saya juga ingin memeberikan saran kepada pihak Instalasi Penelitian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Simpang Monterado, Terutama kepada
pekerja agar selalu menjalankan pekerjaan di lapangan dengan baik agar hasil
menjadi efektif dan efisien, selain itu agar selalu mengikuti peraturan-peraturan
yang sudah di tetapkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian
(IP2TP) Simpang Monterado diikuti sebaik-baiknya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jeruk Kementrian Pertanian. Simlutan. KATAM


Terpadu Moderen https://cybex.pertanian.go.id Diakses pada tanggal 20 april 2023

Sejarah jeruk siam Pontianak https://p2k.ste.kom.ac.id Universitas Stekom Pusat. Di


akses pada tanggal 20 April 2023

Mengenal Teknik Okulasi: Pengertian, Jenis, dan contoh Aditya Mardiastut detikJabar
https://www.detik.com Diakses 22 april 2023

Perkembangbiakan Vegetatif pada Tanaman secara Alami dan Buatan Siti Nur Aeni
https://katadata.co.id Diakses 22 april 2023

17
LAMPIRAN

1. Mempersiapkan batang bawah 3. Mengambil mata entres

2. Mengiris batang bawah 4. Penyisipan mata entres


5.Pengikatan

Anda mungkin juga menyukai