PENDAHULUAN
1
2
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini juga merupakan salah satu Kurikulum
yang harus ditempuh oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), agar
mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia industri dan menambah
wawasan sehingga ilmu yang belum siswa-siswi dapatkan di sekolah bisa didapatkan
di dunia industri. Hal ini juga bertujuan sebagai gambaran untuk siswa-siswi mengenai
industri yang sesungguhnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang memiliki suatu
kegiatan wajib yaitu kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Kegiatan ini juga
berfungsi sebagai sarana pelatihan bagi siswa-siswi untuk meningkatkan pengetahuan,
inovasi dan kreatifitas di masa mendatang.
Setelah melaksanakan prakerin, siswa diwajibkan melakukan pembahasan
tentang materi yaang dipelajari selama PRAKERIN dan dituangkan melalui laporn.
Laporan prakerin yang dibuat harus berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan di
tempat prakerin. Oleh karena itu penulis mengambil maeri tentang “Teknik Okulasi
Pada Tanaman Jeruk “. Alasan Penulis mengambil materi tentang Okulasi Tanaman
Jeruk karena ingin memperdalam tentang bagaimana Teknik Okulasi pada Tanaman
Jeruk yang benar.
1.2 Tujuan Pelaksanaan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN), Sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi
2. Untuk memperkenalkan seperti apa dunia industri atau dunia usaha itu sendiri
3. Memberikan pengetahuan baru kepada siswa-siswi tentang suatu hal atau
pengetahun yang baru yang belum diketahui atau materi yang belum diajarkan di
sekolah
4. Memberikan bekal yang berupa gambaran mengenai kegiatan di dunia industri
atau pekerjaan, agar nantinya siswa-siswi bisa mengaplikasikan dimasa
mendatang
5. Mengembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab pada saat mengerjakan tugas
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan prakerin sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kerja untuk siswa-siswi di lingkungan kerja
2. Mendapatkan motivasi atau dorongan agar menjadi lebih percaya diri dan
menunjukkan pribadi yang berkualitas
3. Sebagai persiapan dan pelatihan untuk mempersiapkan diri menjadi Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan dapat diandalkan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub divisi : Angiospermae
3. Kelas : Dicotyledonae
4. Ordo : Rutales
5. Keluarga : Rutaceae
6. Genus : Citrus
7. Spesies : Citrus sp
Morfologi tanaman jeruk secara umum sama dengan tanaman pohon lainnya
yaitu terdapat batang, buah, daun, akar, dan bunga. Setiap organ tersebut memiliki
bentuk dan fungsi yang berbeda.
a. Batang
Tanaman jeruk mempunyai batang yang dapat mencapai ketinggian 6-10m,
bercabang banyak, tajuk daun bundar,dan umumnya berbuah satu tahun sekali.
Ranting yang muda biasanya berduri, bercabang rendah dan berbentuk tajuk bulat
dengan kerimbunan sedang. Pada mulamya cabang mudah pipih, warna hijau tua,
sedangkan pada tanaman jeruk tua cabang berubah bentuk menjadi bulat (silinder)
dan kadang-kadang mempunyai duri Panjang.
b. Akar
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
tumbuh cukup dalam bisa mencapai kedalaman >4 meter sedangkan akar serabut
tumbuh agak dangkal. Akar serabut memiliki dua tipe, yaitu akar cabang yang
berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil.
3
4
c. Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran daun besar dan daun kecil. Ujung
dan pangkal daun berbentuk runcing, helai daun kaku dan tebal. Permukaan daun
bagian atas mengandung lilin, pectin, licin dan mengkilap berwarna hijau tua dan
memiliki tulang-tulang daun menyirip, sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda.
d. Buah
Jeruk mempunyai permukaan buah yang halus, bentuk nya bulat, dan bobot
rata-rata per buah 55-85%. Buah jeruk terdiri dari dua kulit yaitu kulit luar (albeno)
dan kulit dalam(flavedo) segmen buah (endocarp), yang terdiri dari gembung-
gelembung kecil berisi cairan yang terbungkus oleh segmen (endocarp), berwarna
orange, lunak,teksturnya halus, banyak mengandung air dan rasanya manis sampai
agak asam segar. Dalam satu buah jumblah segmen buah berkisar 8-15 tergantung
pada varietas.
Buah jeruk manis berbentuk bulat,berukuran agak besar, bertangkai bulat, kulit
buah berwarna hijau sampai kuning mengkilat. Kulit buah sulit dilepaskan. Bunga
jeruk manis berukuran agak besar yang mempunyai kelopak bunga membentuk
cawan bertangakai bunganya berwarna atau kuning dengan daun bunga sebanyak 5
helai. Bunga yang masih kuncup berwarna putih atau putih kekuningan dan
mempunyai 20-30 benang sari.
e. Bunga
Bunga tanaman jeruk tergolong bunga sempurna, yakni dalam satu bunga
terdapat kelamin jantan dan kelamin betina. Amanan jeruk berbunga tunggal, tetapi
kadang-kadang 2-4 (majemuk), bunga tanaman jeruk berbentuk bintang dan
memiliki tipe bunga radikal simetris. Bunga berbau harum dan banyak mengandung
nectar.
tanaman jeruk menggunakan vegetatif buatan yakni dengan beberapa cara sebagai
berikut:
a. Cangkok
Mencangkok adalah salah satu cara perkembangbiakan tanaman dengan
menguliti bagian cabang tanaman dan membungkusnya dengan media yang
biasanya berupa tanah dengan bantuan pelastik maupun sabut kelapak.
b. Stek
Stek adalah metode perbanyak tanaman dengan menggunakan potongan atau
bagian tubuh tanaman itu sendiri. Potongan tubuh tanaman bisa berupa akar, batang
dan juga daun. Setiap bagian tubuh dari tanaman memiliki sifat totipotensi di mana
satu sel bisa membelah menjadi sel lainnya, sehingga streptocarpus bisa
ditumbuhkan dari potongan daun, sel akar dan batang bisa terbentuk juga.
c. Okulasi
Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara
menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu
irisan dari kulit pohon lain, bisa di ambil dari batang bawah, sehingga tumbuh
Bersatu menjadi tanaman baru.
d. Sambung
menyambung adalah teknik perkembangbikan vegetative buatan dengan
menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman sejenis.
7
8
1995 Kebun Monterado berubah nama menjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian (IPPTP) Simpang Monterado dibawah koordinasi Loka
Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Pontianak. Kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan agenda yang berkaitan dengan kegiatan di LPTP Pontianak. Tahun
2001 berubah nama menjadi Kebun Percobaan Simpang Monterado dibawah
koordinasi dan bertanggung jawab langsung kepada Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat namun sejak 2019 sampai sekarang nama Kebun
Percobaan berubah manjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian
(IPPTP) dibawah koordinasi BPTP Kalimantan Barat.
Nama
Tahun Nama Instansi Pemimpin\Kepala Koordinasi Binaan
Kebun Monterado Balai penelitian
1984 Drs.Mahdar Ma’ ruf Tanaman Rempah
dan Obat
(BALITRO)
Insatalasi Penelitian Lokasi Pengkajian
1995 dan Pengkajian Ir.Khojin .S Teknologi Pertanian
Pertanian (IPPTP) (LPTP) Pontianak
Kebun Percobaan Balai Pengkajian
2001-2009 Simpang Monterado Sumarko Teknologi Pertanian
(BPTP) Kalimantan
Barat
Kebun Percobaan Deden Permana BPTP Kalimantan
2010 – 2018 Simpang Monterado Barat
Kebun Percobaan Balai Pengkajian
Simpang Monterado Abdullah Umar Teknologi Pertanian
2019 -2021 (BPTP) Kalimantan
Barat
2021- Sekarang Kebun Percobaan Muhamad Zuhran Balai Pengkajian
Simpang Monterado Teknologi Pertanian
9
(BPTP)Kalimantan
Barat
Adapun Visi dan Misi yang ada di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian (IP2TP) Simpang Monterado sebagai berikut:
Visi
Misi
KETUA
MUHAMAD ZUHRAN
NURILHAM POSOI
KEAMANAN
JOKO
11
Berikut tabel jam kerja prakerin di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian, Simpang Monterado, Bengkayang.
12
Adapun hambatan yang dialami oleh penulis saat melaksanakan Praktek Kerja
Industri di IP2TP Simpang Monterado yaitu, penulis tidak mengtahui cara memilih
mata entres yang baik
Solusinya: Penulis bertanya pada pekerja kemudian pekerja menjelaskan bahwa mata
enters yang baik untuk okulasi iyalah
BAB IV
PEMBAHASAAN
Adapun beberapa materi yang diamati penulis dalam Teknik Okulasi Tanaman
Jeruk di IP2TP Simpang Monterado sebagai berikut:
1. Batang Bawah
Umur batang bawah untuk dapat diokulasi sangat beragam tergantung kepada
jenis tanamannnya. Ada yang masih berumur 6-7 bulan sudah bisa diokulasi.Batang
bawah atau rootstock/understem adalah tanaman yang berfungasi sebagai batang
bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang berfunagsi
mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuk nya
2. Batang atas
Batang atas yang biasanya disebut entres (scion), adalah calon bagian atas atau
tajuk tanaman yang kemudian hari akan menghasilkan tanaman bekualitas unggul.
Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi
ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas. Enters inilah yang di
sambungkan pada batang bawah untuk menggabungkan sifat-sifat yang unggul dalam
satu bibit tanaman. Karna itu entres sebagai batang atas harus diambil dari pohon
induk yang sudah diketahui betul sifat unggulnya.
Okulasi pada tanaman jeruk pada intinya sama dengan okulasi pada tumbuhan
lainya dengan tahapan betikut:
1. Mempersiapkan alat
2. Mencari mata tunas atau entres
3. Memilih batang bawah
4. Pengikatan.
13
14
4. Langkah-langkah okulasi
1. Menggiris batang bawah.
2. Mengambil mata tunas atau mata tempel
3. Penempelan atau penyisipan mata tunas
4. Mengikat tempelan
5. Membuka ikatan
6. Memotong batang bawah
4.2 Pembahasan
a. Mempersiapkan alat
1. Cutter dalam melakukan okulasi harus steril dan tajam
2. Plastik yang digunakan iyalah pelastik polianil klorida
b. Mata entres
Mata entres yang di ambil oleh penulis di IP2TP simpang monterada dalam
kegiatan ada mata entres dari varietas jeruk madu yang di budidayakan di BPMT
(Bangunan Penganda Mata Tempel) dibudidayakan pada tahun (2018) pengambila
mata tunas harus memperhatiakn beberapa kriteria berikut untuk memperoleh hasil
okulasi yang sempurna yakni:
1. Entres atau mata tunas diambil dari tanaman yang tahan terhadap hama.
2. Entras atau mata tunas diambil dari tanaman yang sudah berbuah atau tanaman
unggul yaitu tanaman yang menghasilkan buah yang berkualitas.
3. Memilih entres yang muda menempel atau muda hidup jika dilakukan okulasi,
yaitu dapat dipilih dari entres tanaman kambium sedang aktif yang ditandai
dengan adanya tunas-tunas baru.
4. Enters dari tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca.
c. Pemilihan batang bawah.
Batang bawah yang menjadi media okulasi ialah jeruk siam Pontianak yang di
budidayakan di Shade House pada tahun 2018 oleh IP2TP Simpang Monterado
1. Memiliki akar yang kuat, untuk menopang pohon di atasnya dan mencari air dan
nutrisi dari dalam tanah.
2. Memiliki batang yang kuat.
3. Pohon yang akan di okulasi harus sehat.
4. Batang tanaman memiliki besar yang sesuai dengan umurnya
5. Tahan terhadap kekurang dan kelebihan air.
15
d. Mengikat Tempelan
Pengikatan tempelan bisa menggunakan pelastik polianil klorida dengan ukuran
tali pengikat dengan Panjang sekitar 20 sentimeter dan lebar tali 1,5 sentimeter.
Pengikatan tempelan ini biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang dikaitkan
dari bagian bawah ke atas. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan ini
yakni mata tunas jangan diikat terlalu erat. Sebab hal ini bisa mengakibatkan
kerusakan pada mata tunas.
e. Membuka ikatan
Setelah lebih dari satu bulan, ikatan tempelan bisa dibuka. Jika mata tunas
berwarna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah, maka proses okulasi
telah berhasil. Namun jika mata tunas berwarna hitam atau hijau kemerahan, maka
okulasi yang di lakukan gagal.
f. Potong batang bawah
Memotong batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut sudah berhasil.
Potongan ini dilakukan dengan memotong bagian atas mata tunas sekitar 1cm itu
dengan potongan menyerong kebelakang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam rangka pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan
penulis selama 4 bulan di IP2TP Monterado Bengkayang. Penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Supaya okulasi berhasil dengan baik dicari tanaman yang kulitnya mudah dikupas
dari kayunya.
2. Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit batang
bawah maupun batang atas mudah dikelupas dari kulitnya.
3. Tanaman dapat diokulasi lebih kurang berumur 1 tahun atau cabangnya sudah
mencapai sebesar ibu jari.
4. Batang atas dari bibit okulasi sebenarnya hanya berupa mata dari tanaman yang kita
kehendaki.
5. Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah bahwa
kita dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif
singkat.
6. Kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya tanaman yang
berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak.
5.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan Peraktik Kerja Industri, saya
memberikan saran agar Praktik Kerja Industri (PRAKERINI) dapat dilaksanakan
dengan lancar dan baik kedepanya serta saya berharap:
1. Kepada para siswa-siswi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) agar mempersiapkan
diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri atau dunia
kerja, agar memudahkan dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
di lapangan kerja.
2. Saya juga ingin memeberikan saran kepada pihak Instalasi Penelitian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Simpang Monterado, Terutama kepada
pekerja agar selalu menjalankan pekerjaan di lapangan dengan baik agar hasil
menjadi efektif dan efisien, selain itu agar selalu mengikuti peraturan-peraturan
yang sudah di tetapkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian
(IP2TP) Simpang Monterado diikuti sebaik-baiknya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mengenal Teknik Okulasi: Pengertian, Jenis, dan contoh Aditya Mardiastut detikJabar
https://www.detik.com Diakses 22 april 2023
Perkembangbiakan Vegetatif pada Tanaman secara Alami dan Buatan Siti Nur Aeni
https://katadata.co.id Diakses 22 april 2023
17
LAMPIRAN