Anda di halaman 1dari 3

BAB II (MANUSIA DAN PENDIDIKAN)

NO SOAL JAWABAN SKOR

1. Asal-usul manusia Kreasionisme sebagaimana dalam agama-agama


(kreasionisme) Abrahamik, yaitu keyakinan bahwa manusia,
kehidupan, bumi, dan seluruh jagad raya benar asal-usul
secara tidak dapat diterangkan oleh kelicikan yang
dihasilkan oleh campur tangan adikodrati suatu
keberadaan yang maha tinggi yang umumnya
disebut Tuhan. Campur tangan ini mampu diteliti entah
sebagai suatu gerakan penciptaan dari ketiadaan (ex
nihilo), atau dengan munculnya ketertiban
dari khaos (demiurgos) yang benar sebelumnya. Dalam
pengertian modern, istilah kreasionisme secara khusus
dihubungkan dengan suatu jenis fundamentalisme
Kristen konservatif yang bertabrakan dengan berbagai
proses dari ilmu ilmu. Di kalangan ilmuwan,
kreasionisme yaitu termasuk pseudosains, yang tidak
sesuai dengan kegiatan ilmu ilmu. Menurut penantang
kreasionisme, pendukung kreasionisme tidak mampu
mengusulkan suatu teori penciptaan yang dapat
difalsifikaikan atau dapat diteliti dengan memakai
instrumen ilmu ilmu.
2. Nama 4 jenis • Teori evolusi Aristoteles
argumen filosofis • Teori evolusi Anaximander
yang menolak • Teori evolusi Empedoclas
paham • Teori evolusi Erasmus Darwin
evolusionisme
mengenai asal-
usul manusia

3. Makna dimensi
Individualitas Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau
mensi (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau
homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu
berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau satu
kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati,
manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain
sebagai mahluk individu, manusia berperan juga
sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu,
manusia merupakan mahluk cipta’an Tuhan yang terdiri
atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak
dapat dipisah-pisahkan.
4. Kata hati atau Individualisme
rasio praktis
mengaplikasikan
manusia memiliki
dimensi

5. Eksistensi Sebagai acuan pembuktian diri bahwa kegiatan atau


manusia adalah pekerjaan yang diakukan seseorang dapat berguna dan
untuk menjadi mendapat nilai yang baik di mata orang lain dan selalu
manusia ideal, berkembang dengan karya-karyanya untuk memenuhi
artinya kebutuhan nya

6. Definisi Landasan Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan


Pendidikan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan
analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan
tentang kebijakan dan praktik pendidikan.

7. Jenis-jenis landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan


Landasan hukum, landasan kultural, landasan psilokogis, lndasan
Pendidikan ilmiah dan ternologi, landasan ekonomi, landasan
sejarah, dan landasan religius.

8. Contoh landasan landasan psikologi pendidikan, landasan sosiologi


Pendidikan Ilmiah pendidikan, landasan antropologis pendidikan,
landasan historis pendidikan, dsb. Landasan ilmiah
pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris,
teori, atau faktual pendidikan.

9. Contoh Landasan berbagai asumsi hingga teori yang bersumber dari


Pendidikan filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik
Filosofis pendidikan.
1. Perenialisme, merupakan aliran filsafat
pendidikan yang melihat ke belakang, percaya
bahwa kebijaksanaan abadi dari spiritualisme,
tradisi, dan agama berbagi satu satu kebenaran
metafisik yang universal di mana semua
pengetahuan, ajaran dan nilai yang baik telah
tumbuh.
2. Essensialisme, yakni aliran yang ingin kembali
pada kebudayaan-kebudayaan warisan sejarah
yang telah terbukti keunggulannya dan
kebaikannya bagi kehidupan manusia.
3. Progressivisme, aliran ini percaya bahwa
pengetahuan mengenai dunia ini hanyalah
sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh
manusia dan Itulah yang dapat dijangkau oleh
ilmu pengetahuan (sains) untuk kita semua.
4. Pedagogi Kritis, salah satu unsur pokok dari
aliran ini adalah keharusan untuk memandang
sekolah sebagai ruang publik yang demokratis.
Sekolah didedikasikan untuk membentuk
pemberdayaan diri dan sosial.
5. Eksistensialisme, merupakan salah satu ciri
pemikiran filsafat abad 20 yang sangat
mendambakan adanya otonomi dan kebebasan
manusia yang sangat besar untuk
mengaktualisasikan dirinya.

10. Manfaat Landasan • Memberikan metode Pendidikan dengan


Pendidikan sistematis
• Meningkatkan kualitas Pendidikan
• Menerapkan nilai-nilai Pendidikan dengan
maksimal

Anda mungkin juga menyukai