Anda di halaman 1dari 174

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Antropologi Sosial Skripsi Sarjana

2018

Eksistensi Fujoshi di Kalangan Pecinta


Kebudayaan Jepang (Studi Etnografi
Terhadap Wanita Penyuka Fiksi
Homoseksual di Kota Medan, Sumatera Utara)

Ammar, Izmi Wardah


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4603
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
EKSISTENSI FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN
JEPANG

(Studi Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota


Medan, Sumatera Utara)

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Sosial dalam Bidang Ilmu Antropologi

Oleh:

IZMI WARDAH AMMAR

NIM 130905011

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORISINALITAS

EKSISTENSI FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN


JEPANG
(Studi Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota
Medan, Sumatera Utara)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya
nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan
gelar kesarjanaan saya.

Medan, 07 Desember 2017


Penulis

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Izmi Wardah Ammar, 130905011 (2017). Skipsi ini berjudul EKSISTENSI


FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN JEPANG (Studi
Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota Medan,
Sumatera Utara). Skripsi ini terdiri dari lima bab, 145 halaman, 20 gambar,
dan dua tabel.
Penelitian ini membahas mengenai sekelompok wanita penggemar Yaoi
atau fiksi homoseksual yang lebih dikenal dengan fujoshi. Yaoi adalah sebuah
genre asal Jepang dan biasanya disebarkan dalam media anime dan manga.
Penelitian ini berlokasi di kota Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia
dan kota terbesar di pulau Sumatera. Dalam penelitian ini saya menggunakan
pendekatan etnografi sedangkan untuk teknik pengumpuan data saya
menggunakan teknik wawancara mendalam dan obserfasi.
Inti dari pembahasan ini adalah mengetahui bagaimana para Fujoshi di
kota Medan bisa mengenal dan menyukai genre Yaoi dan BL, dan bagaimana
genre Yaoi bisa berkembang dan digilai sampai saat ini. Para Fujoshi memiliki
latar belakang yang bermacam-macam, tetapi terdapat kesamaan yaitu mereka
awalnya seorang penggemar anime atau manga. Dari hobi tersebut mereka
mengenal fandom dan dari fandom mereka pertama kali mengenal karya Yaoi.
Kebanyakan fandom awal yang mereka ikuti adalah fandom anime atau manga
bukan Yaoi yang sudah terkenal seperti anime Naruto dan lainnya. Dari situ
mereka mulai mencari asupan lain. Penyebab kenapa genre Yaoi begitu digilai di
Medan saya jabarkan ke dalam dua factor besar, yaitu factor internal dan factor
eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri si Fujoshi,
factor internal seperti rasa penasaran, bosan dengan genre percintaan biasa, dan
tidak suka dengan karakter wanita yang lembek. Sedangkan untuk factor eksternal
antara lain banyaknya sumber asupan, ada forum internasional yang memudahkan
mendapatkan asupan, juga banyaknya pilihan cerita yang bisa dipilih sesuka hati
fujoshi.
Kata Kunci: Fujoshi, Yaoi, Eksistensi, Fandom, Budaya Populer Jepang.

Universitas Sumatera Utara


UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, karena berkat rakmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sebagai seorang manusia saya sangat paham bahwa penulisan skripsi

ini masih memiliki kekurangan dimana-mana. Skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana dalam pendidikan S1 yang saat ini

sedang saya jalani. Judul skripsi ini adalah Kehidupan Fujoshi di Kota Medan.

Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada kedua orang tua saya,

ayahanda saya almarhum Refdi, dan ibunda saya Sukatik atas didikan dan kasih

saying yang tidak pernah bosan mereka curahkan kepada saya. Selain itu berkan

doa dan dukungan baik moral maupun finansialnya lah saya bisa menyelesaikan

pendidikan sarjana saya ini.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada kedua saudara saya, kakak Ratih

Paramitha dan abang Teguh Iman Widodo yang senang tiasa membantu saya

dalam berbagai hal, seperti mengantar saya ke kampus dan selalu berada di sisi

saya ketika saya membutuhkan bantuan. Juga kasih saying mereka yang tidak

terhingga di tanah perantauan ini.

Ucapan terima kasih saya tujukan kepada dosen pembimbing saya, Ibu

Dra. Sabariah Bangun M.Soc. Sc. yang sudah membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana

saya. Selain itu saya juga sangat berterima kasih kepada ketua Departemen

Antropologi yang dengan bijaksana memberikan arahan bagi saya, Bapak Dr.

Fikarwin Zuska dan Bapak Agustrisno, M.SP selaku Sekretaris Departemen

Universitas Sumatera Utara


Antropologi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan.

Juga kepada segenap dosen-dosen yang mengajar di Departemen Antropologi

sosial atas ilmu yang sudah dibagi.

Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada informan-informan

saya, Vivi, Aoi, Hana, Ina, dan T, yang mau meluangkan waktunya untuk

diwawancarai sehingga saya bisa menyiapkan skripsi ini. Terima kasih banyak

untuk pengalaman hidup kalian yang luar biasa dan menarik yang dengan senang

hati kalian bagi dalam skripsi ini.

Terima kasih juga saya tujukan kepada teman-teman angkatan 2013

Antropologi sosial atas pengalaman dan kasih saying kalian selama perkuliahan.

Terima kasih banyak untuk teman-teman dekat saya selama kuliah, Fitri Haryani

Nasution, Veranisa Nasution, Kartince Sinaga, Tiurmaida Sinaga, dan Siti

Khairyani Nasution atas dukungan selama saya berkuliah. Terima kasih juga

untuk Ami Lestari atas dukungannya dan waktu yang dihabiskan mencari Wifi di

pelosok kampus FISIP.

Terima kasih kepada kakak-kakak senior dan adik-adik junior di

departemen Antropologi yang sudah membantu dan mendukung saya sejak saya

masih mahasiswa tahun pertama sampai saya menjadi mahasiswa akhir. Berkat

bimbingan dari kakak-kakak senior agaknya akan sulit bagi saya menjalankan

kehidupan kampus ini.

Terima kasih juga saya tujukan kepada teman-teman FISH CLUB atas

waktu dan diskusi-diskusi cerdas yang selalu menghiasi masa-masa saya

berkuliah sehingga saya memiliki waktu yang berharga dan bermanfaat untuk

Universitas Sumatera Utara


dihabiskan. Terima kasih juga untuk teman-teman English Club Berdikari, Romi

Atmaja, Gonada, Christoher, kak Rotua, dan teman-teman lainnya yang sudah

mendukung saya selama menyelesaikan skripsi ini.

Terakhir saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman sesame pecinta

kebudayaan Jepang yang senangtiasa menghibur disaat saya penat menjalani

kehidupan kampus ataupun disaat saya jenuh mengerjakan skripsi ini.

Medan, 07 Desember 2017

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Izmi Wardah Ammar adalah

anak ketiga dari tiga bersaudara. Putri

bungsu dari bapak Refdi (Alm) dan ibu

Sukatik. Lahir di kota Padang pada

tanggal 20 Mei 1995 yang juga

bertepatan dengan hari kebangkitan

nasional.

Menyelesaikan pendidikan

sekolah dasar (SD) di SD Negeri 48

Kuranji Padang pada tahun 2007, pendidikan sekolah menengah pertama (SMP)

di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang pada tahun 2010, pendidikan

menengah atas di Madrasah Awaliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan pada tahun

2013. Selanjutnya pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di

jurusan Antropologi Sosial di Universitas Sumatera Utara. Penulis bisa dihubungi

di e-mail, izmi.wardah@gmail.com.

Semasa di MAN 2 penulis aktif dalam organisasi Teater LKCST MAN 2

Medan. Selain itu penulis juga aktif dalam kegiatan bahasa Jepang dan Kegiatan

Debat bahasa Inggris yang diadakan oleh sekolah. Semasa kuliah beberapa

kegiatan yang diikuti oleh penulis antara lain;

 Peserta dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas

Sumatera Utara bulan Agustus 2013.

Universitas Sumatera Utara


 Mengikuti kegiatan INISIASI Antropologi Sosial pada bulan Oktober

2013 di Parapat.

 Juara 3 lomba debat politik dan pemilu yang diadakan oleh INSAN pada

tahun 2014.

 Peserta lomba debat bahasa Inggris yang diadakan oleh UKM USD pada

tahun 2014.

 Anggota UKM FISIP USU English Club (Fish Club).

 Peserta dalam Training of Facilitator (TOF) pada tahun 2015.

 Panitia pelaksanan Penyambutan Mahsiswa baru di Bumi Perkemahan

Sibolangit pada tahun 2015.

 Peserta Seminar hari HAM Internasional yang diselenggarakan di

Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

 Mengikuti Seminar Nasional “Islam dan Stigma Teroris” tahun 2015.

 Mengikuti PKL Tinggal Bersama Masyarakat (TBM) bulan Septermber-

Oktober tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan syukur sedalam-dalamnya kepada

Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini. Selain itu Skripsi ini membahas mengenai sekelompok wanita dewasa

penyuka fiksi homoseksual atau yang lebih sering disebut Yaoi. Skripsi ini adalah

hasil pengamatan penulis terhadap kehidupan sehari-hari para Fujoshi dan

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hobi mereka. Kenapa penulis

memilih judul ini untuk skripsi adalah karena tema mengenai budaya popular

terutama budaya popular yang berasal dari Jepang sangat jarang diteliti secara

antropologi di kota Medan. Selain itu tema mengenai kehidupan para wanita

penggemar fiksi homoseksual seperti Yaoi ini juga hal yang umum dalam

komunitas pecinta kebudayaan Jepang.

Pembahasan dalam skripsi ini diuraikan kedalam bab I sampai dengan bab

V. Bab I adalah pendahuluan dimana penulis menjabarkan mengenai latar

belakang kenapa pembahasan ini begitu menarik untuk dibahas dan juga apa-apa

saja yang ingin penulis ketahui. Selain itu bab ini juga menjabarkan pengertian

Yaoi dan fujoshi secara terperinci sebelum memasuki pembahasan fujoshi di kota

Medan.

Bab II adalah penjelasan mengenai lokasi penelitian yaitu kota Medan.

Berhubung para fujoshi di kota medan tidak memiliki komunitas yang menaungi

mereka, penulis memilih kota medan sebagai lokasi penelitian.

Bab III adalah latar belakang kenapa para informan penulis yang juga

seorang fujoshi kenapa mereka bisa menyukai Yaoi dan pengaruh hobi mereka

Universitas Sumatera Utara


terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu penulis juga memasukkan beberapa hal

seperti pandangan para informan terhadap isu LGBT dan hubungan antara hobi

mereka dengan urientasi seksual.

Bab IV adalah factor-faktor yang membuat genre Yaoi bisa disukai hingga

saat ini. Penulis menguraikan factor-faktor tersebut kedalam dua kelompok besar,

yaitu kelompok factor internal dan kelompok factor eksternal. Sedangkan untuk

bab V adalah penutup dan saran.

Dalam menulis skripsi ini penulis menyadari betul kekurangan-

kekurangan yang ada di dalamnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran bagi para pembaca untuk perbaikan menuju kesempurnaan skripsi ini.

Dengan demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, khusunya mahasiswa antropologi, yaitu sebagai penambah wawasan

selama masa perkuliahan, dan juga bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang diteliti.

Medan, Desember 2017


Penulis

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

PERNYATAAAN ORISINALITAS……………………………………… I
ABSTRAK………………………………………………………………….… ii
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………………… iii
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………..… viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….… x
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..… xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….… xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………….…………………… 1
1.2. Tinjauan Pustaka………………………..……………………. 7
1.2.1. Globalisasi……………………….……………………. 7
1.2.2. Budaya Populer…………………..………………….. 8
1.2.3. Yaoi dan Boys Love……………..…………………… 9
1.2.4. Fujoshi……….………………………………………. 17
1.3. Rumusan Masalah…………………….……………………… 19
1.4. Tujian Penelitian……………………..………………………. 19
1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………. 20
1.6. Metode Penelitian………………….………………………… 20
1.6.1. Data Primer……………..…………………………….. 21
1.6.2. Data Sekunder…………..…………………………….. 23
1.7. Analisis Data…………………….…………………………… 24
1.8. Pengalaman Penelitian……………..………………………… 24

BAB II LATAR BELAKANG KOTA MEDAN


2.1. Kota Medan Secara Geografis dan Demografis…………… 27
2.2. Sejarah Kota Medan…………………………………………. 29

BAB III ASAL MULA FUJOSHI MENYUKAI YAOI


3.1. Vivi………………………………………………………… 35
3.1.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………... 39
3.1.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 43
3.1.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual…………………… 44
3.1.4. Fujoshi dan Paham LGBT…………………………….. 44
3.2. Aoi Mizu…………………………………………………….. 45
3.2.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi………………………… 46
3.2.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 56
3.2.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual………………… 58
3.2.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………. 59

Universitas Sumatera Utara


3.3. Hana…………………………………………………………. 59
3.3.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi……………………………. 62
3.3.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 72
3.3.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……………………. 74
3.3.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………… 75
3.4. Ina……………………………………………………………. 75
3.4.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………… 76
3.4.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…….………… 80
3.4.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……..……….. 81
3.4.4. Fujoshi dan Paham LGBT…………………………… 82
3.5. T…………………………………………….…………….. 82
3.5.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………. 83
3.5.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari……………… 90
3.5.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……………………. 91
3.5.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………. 92

BAB IV PENYEBAB BOYS LOVE MASIH BERKEMBANG DAN


DIGILAI
4.1. Faktor Internal……………………………………………….. 94
4.1.1. Penasaran……………………………………………. 94
4.1.2. Bosan Dengan Genre Percintaan yang Monoton……… 95
4.1.3. Tidak Suka Dengan Karakter Wanita yang Lembek… 97
4.2. Faktor Eksternal……………………………………………. 98
4.2.1. Media Asupan yang Beragam……………………… 98
4.2.2. Terdapat Forum Internasional yang Memudahkan 131
Fujoshi Mendapatkan Asupan………………………
4.2.3. Banyaknya Pilihan Cerita…………………………….. 137

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan……………………………………………….. 142
5.2. Saran……………………………………………………….. 144

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 146

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR FOTO

Foto 3.1. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu
stand di Bunkasai USU………………………………………….. 38
Foto 3.2. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu
stand di Bunkasai USU………………………………………….. 38
Foto 3.3. Koleksi manga asli milik T……………………………………… 93
Foto 3.4. Koleksi BLCD asli milik T……………………………………… 94

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Kota Medan………………………………………….. 27


Gambar 4.1. Halaman Awal fanfiction.net……………………………… 107
Gambar 4.2. Halaman awal AO3…………………………………. 108
Gambar 4.3. Halaman awal Wattpad…………………………………. 108
Gambar 4.4. Penampang Halaman Awal HorribleSubs…………… 115
Gambar 4.5. Gambar Halaman depan KissAnime…………………… 116
Gambar 4.6. Halaman awal situs MangaHere…………………………. 118
Gambar 4.7. Halaman awal MangaPark……………………………. 119
Gambar 4.8. Halaman awal MangaGo……………………………… 120
Gambar 4.9. Halaman awal MangaFox…………………………….. 121
Gambar 4.10. Halaman awal Aplikasi MangaRock ………………. 122
Gambar 4.11. Halaman awal Lezhin yang dibuka melalui browser
Google chrome……………………………………………. 123
Gambar 4.12. Sampul salah satu novel Yaoi berjudul S………………… 125
Gambar 4.13. Salah satu cover BLCD berjudul Seven Days.………… 127
Gambar 4.14. Halaman awal situs AarinFantasy……………………….. 133
Gambar 4.15. Sampul Majalah AarinSecret edisi 2016………………… 137
Gambar 4.16. Halaman awal situs YaoiOtaku ……………………. 138

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar anime bergenre BL atau Shonen ai……………………….. 112

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Era globalisasi adalah era yang memungkinkan manusia di berbagai

belahan dunia untuk bertukar informasi, pandangan hidup, produk-produk, serta

kebudayaan. Setiap Negara di dunia ikut mengambil peran dalam proses

Globalisasi ini. Masyarakat dari berbagai golongan pasti mendapat dampaknya.

Perkembangan infrastuktur transportasi dan komunikasi, seperti diciptakannya

internet menjadi hal utama proses globalisasi berkembang. Proses globalisasi yang

semakin berkembang mendorong terjadinya saling ketergantungan pada sektor

ekonomi dan budaya1.

Jepang adalah salah satu negara Asia Timur yang terkenal akan industri

otomotif dan barang-barang elektroniknya. Produk-produk otomotif seperti mobil

maupun motor merek Toyota, Mitsumishi, Suzuki, Honda, dan Nisan adalah

merek yang sudah tidak asing lagi baik di Indonesia sendiri maupun di dunia

Internasional. Selain produk-produk otomotif, Jepang juga terkenal dengan

produk elektroniknya seperti Canon, Sharp, Panasonic, Sony, dan Toshiba. Selain

terkenal dengan industry berat seperti yang sudah dijelaskan diatas, budaya pop

atau budaya kontemporer dari Jepang juga sangat terkenal di dunia Internasional.

Budaya pop Jepang, terutama anime dan manga, menjadi sebuah budaya yang

cukup populer di kalangan anak muda saat ini. Istilah otaku atau pecinta anime

dan manga pun mulai banyak bermunculan dikalangan pria maupun wanita.

1
Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (akses pada 09-06-2017)

Universitas Sumatera Utara


Menurut Tsutomu Sugiura (dalam Dewi.) mengemukakan: "Japan is finding a

new place in the world, and new benefits, through the worldwide obsession with

its culture -- especially pop culture”. Pengaruh produk kultural populer Jepang

secara perlahan namun pasti sudah menyebar di seluruh dunia. Tanpa kita sadari,

banyak orang sekarang melihat, mendengar, memakai, membaca, dan memakan

produk-produk pop Jepang. Mulai dari anime, manga, alunan merdu bernuansa

R&B Utada Hikaru, instan ramen, dan Harajuku style yang sekarang ini sedang in

di kalangan anak muda Asia.

Khusus di kalangan para wanita otaku ada perbedaan kecil dengan para

otaku pria dalam genre anime atau manga yang disukai mereka. Di antara

perbedaan kecil itu adalah, beberapa otaku wanita ini ada yang menyukai satu

genre anime maupun manga bertema hubungan romantis maupun erotis antara dua

orang lelaki atau yang disebut Boys love (disingkat BL) atau Yaoi. Otaku wanita

ini disebut Fujoshi (腐女子) yang diartikan sebagai rotten girl atau gadis busuk.

Fujoshi berasal dari dua kata, yaitu Fu ( 腐 ) berarti busuk dan Joshi ( 女 子 )

diartikan wanita atau gadis. Fujoshi sendiri sebenarnya digunakan untuk

merendahkan gadis-gadis penggemar manga atau novel yang menampilkan

adegan percintaan atau hubungan romantis sesama laki-laki.

Fujoshi tidak hanya menikmati manga, novel maupun anime yang

bergenre yaoi dan BL yang dibuat oleh artis professional saja, para Fujoshi juga

suka membayangkan hubungan romantis antar tokoh laki-laki di dalam anime,

manga, maupun game yang bukan bergenre Yaoi, dan pada tokoh-tokoh nyata

seperti penyanyi favorid mereka maupun tokoh-tokoh terkenal lainnya. Beberapa

dari mereka bahkan menjadi artis amatir yang suka membuat cerita dari anime dan

Universitas Sumatera Utara


manga terkenal sesuai versi mereka sendiri, karya amatir ini lebih dikenal dengan

nama Doujinshi (Tanaka & Ishida. 2015).

Sebagai negara yang masih memegang norma-norma agama dan nilai-nilai

tradisional yang masih kental, BL dan Yaoi sudah pasti menjadi hal yang sangat

aneh dan melenceng bagi masyarakat Indonesia kebanyakan. Ditambah lagi

manga BL dan Yaoi menampilkan adegan pornografi homoseksual yang cukup

eksplisit. Hal ini membuat penerbit komik Jepang Mayor seperti Gramedia

enggan untuk melisensi komik bertema yaoi maupun BL. Kendati demikian masih

ada beberapa komik BL yang lolos dan diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar.

Beberapa komik bergenre Bl yang pernah terbit di Indonesia antara lain;

1. Descendants of Darknes (Yami no Matsue) karangan Yoko Matsushita,

diterbitkan oleh penerbit Level Comics di Indonesia pada tahun 2008.

2. Gosth! karangan Shuri Shiozu, diterbitkan di Indonesia oleh penerbit

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2003.

3. Golden Days karangan Shigeru Takao, diterbitkan di Indonesia oleh

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2009.

4. J-Boy (Jungle Boy) karangan Rie Nakamura, diterbitkan di Indonesia

oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2008.

5. No.6 karangan Atsuko Asano dan Hinoki Kino, diterbitkan di

Indonesia oleh penerbit m&c! pada tahun 2014.

Kelima komik tersebut dapat dilisensi karena memiliki cerita yang tidak

terlalu eksplisit, kendati demikian pihak penerbit melakukan sensor yang

berlebihan terhadap beberapa konten yang menurut mereka tidak baik seperti

adegan ciuman dan lainnya. Sensor yang berlebihan tersebut sering kali

Universitas Sumatera Utara


menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca yang kebanyakan Fujoshi. Untuk

itu kebanyakan Fujoshi akan mencari halaman asli komik yang disensor tersebut

di Internet. Internet menjadi media yang bisa dibilang satu-satunya pemuas hasrat

fujoshi terhadap konten-konten Yaoi dan BL. Karena BL dan Yaoi eksplisit tidak

akan mungkin diterbitkan di Indonesia melalui media legal, para Fujoshi

menggunakan internet untuk mencari manga, anime, atau hal-hal yang dapat

memuaskan hasrat mereka terhadap Yaoi.

Sangat berbeda dengan negara asal BL dan Yaoi itu sendiri, Jepang.

Walaupun Jepang bukan salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama

jenis, Homoseksual dan Gay bukanlah hal yang aneh bagi mereka. Ditinjau dari

sejarahnya diperkirakan Jepang sudah mengenal deskripsi tentang Homoseksual

dari legenda Kaisar Jengu (170-269?). digambarkan bahwa sang Kaisar yang

mengunjungi profinsi Ki merasa khawatir karena daerah tersebut selalu gelap.

Ada bisikan yang mengatakan bahwa hari menjadi gelap sejak dua orang pendeta

dari kuil Shinto dikubur bersama. Keduanya bernama Shino dan Ama dan

merupakan sahabat dekat. Ketika Shino meninggal Ama merasa hatinya hancur

dan meminta agar dirinya dimakamkan di samping Shino. Ama kemudian bunuh

diri dan Keinginannya dikabulkan. Sang kaisar kemudian memerintahan makam

itu dibongkar dan kedua jenazah itu dipisahkan. Pada saat itu juga matahari mulai

terbit(Spancer, 2004).

Menurut Reischauer dalam buku Sejarah Homoseksual karangan Colin

Spencer (2004), dirinya menjelaskan bahwa:

“Orang Jepang tidak sama pendapatnya dengan orang Barat tentang


sifat dasar hubungan seksual yang penuh dosa. Bagi mereka hubungan
seksual adalah fenomena alamiah sebagaimana kita makan, dan harus

Universitas Sumatera Utara


dilakukan di tempat yang semestinya. Kecabulan tidak lagi menjadi
masalah dibandingkan dengan Homoseksualitas.”

Sedangkan di kota Medan sendiri Homoseksual masihlah menjadi hal

yang tabu. Dilansir oleh Cangkang Queer, masyarakat kota Medan masih

melakukan diskriminasi yang sangat parah terhadap kaum LGBT dan segala

kegiatan mereka. Masyarakat medan juga masih menganggap kaum homoseksual

sebagai suatu hal yang sangat buruk dan berdosa. Perbedaan latar belakang

sejarah dan kebudayaan itu menimbulkan sebuah pertanyaan di benak kita semua,

apa yang membuat manga BL dan Yaoi dapat masuk dan diterima baik oleh para

perempuan otaku di Indonesia.

Penelitian mengenai budaya anime sudah sering dilakukan di Indonesia,

seperti jurnal milik Nalti Novianti (DAMPAK DRAMA, ANIME, DAN MUSIK

JEPANG TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA JEPANG, Jurnal LINGUA

CULTURA Vol.1 No.2 November 2007: 151-156), dalam artikel ini dibahas

mengenai kemajuan peradaban dan kebudayaan Jepang yang diperlihatkan dalam

media drama anime dan manga membuat banyak orang di Indonesia ingin

mempelajari bahasa Jepang. Hal ini juga berpengaruh besar terhadap minat remaja

Indonesia untuk memilih jurusan Sastra Jepang sebagai jurusan mereka di

perkuliahan. Dari hasil penelitiannya, Novianti mengemukakan jika dijumlahkan

keseluruhannya, sebanyak 58% mahasiswa sastra Jepang Universitas Pajajaran,

Universitas Brawijaya, Universitas Widyatama, dan Universitas Bina Nusantara

menyukai anime dan manga.

Sebuah artikel yang ditulis oleh Putri Andam Dewi yang berjudul

“Komunitas Fujoshi di kalangan Perempuan Indonesia” (Jurnal LINGUA

CULTURA Vol.6 No.2 November 2012: 173-182), membahas mengenai

Universitas Sumatera Utara


ketertarikan para remaja putri terhadap genre BL maupun yaoi. Dalam artikel

tersebut dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan mereka menyukai genre yaoi.

Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah karena genre ini dibuat oleh

perempuan dan ditujukan untuk perempuan pula. Artikel ini juga membahas

adanya konstruksi identitas gender dalam penerimaan remaja putri tersebut

terhadap genre yaoi.

Kota Medan sebagai kota terbesar di Sumatra dan Kota ketiga terbesar di

Indonesia. Sebagai kota yang cukup besar tentu sumber Informasi yang didapat

juga akan lebih mudah. Peneliti akan melakukan penelitian terhadap para Fujoshi

yang tinggal dan menetap di kota Medan dan di beberapa komunitas-komunitas

pecinta kebudayaan Jepang yang menjadi wadah para otaku saling menyalurkan

Hobi mereka, tidak ketinggalan para Fujoshi ini.

Penelitian ini akan mengacu kepada kehidupan para Fujoshi di tengah-

tengah masyarakat umum Indonesia yang masih memegang teguh norma agama

dan nilai-nilai tradisional. Di sini penulis berusaha menganalisa kehidupan dan

keseharian mereka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang masih

memeluk agama dan nilai-nilai tradisional dengan hobi mereka terhadap BL dan

Yaoi.

1.2. Tinjauan Pustaka.

1.2.1. Globalisasi.

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang

maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi

adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari

setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum

Universitas Sumatera Utara


memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),

sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya

sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan

membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,

mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan

menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi

lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh

negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau

curiga terhadapnya.2

Menurut Robertson (1992, dalam Sztomka, 1993), globalisasi adalah

sebuah proses yang menghasilkan dunia tunggal. Hal ini membuat Negara-negara

di seluruh dunia menjadi saling tergantung satu sama lain dalam hal politik,

ekonomi, dan kebudayaan3. Globalisasi membuat peran “pasar” menjadi kekuatan

dominan dalam pembentukan tatanan sosial juga nilai yang berdasarkan pada

prinsip-prinsip komunikasi. Hal ini juga telah mengaburkan batas-batas wilayah

maupun kebudayan dan berubahnya orientasi ruang dalam masyarakat (Appadurai,

1994, dalam Abdulla, 2006).

1.2.2. Budaya Populer.

Williams (dalam Storey, 2001) mengemukakan beberapa arti kata popular

yang bisa dipakai saat ini yaitu; ‘Disukai oleh banyak orang’ dan ‘Kebudayaan

yang diciptakan orang-orang untuk mereka sendiri’. Dapat dikatakan apapun

pengertian kebudayaan popular akan menghasilkan kombinasi yang kompleks

antara pengertian awal kebudayaan dan pengertian popular itu sendiri. Storey
2
http://blog.bersiap.com/informasi/apa-itu-globalisasi-berikut-penjelasan-lengkapnya
3
Sztompka piőtr,”Sosiologi Perubahan Sosial,”

Universitas Sumatera Utara


(2001) kemudian menyimpulkan pengertian kebudayaan dari arti kata popular

milik William menjadi dua pengertian, salah satunya adalah;

‘Popular culture is simply a culture which is widely favoured or well liked


by many people. And undoubtedly, such a quantitative index would meet
the approval of many people. We could examine sales of books, sales of
CDs and Videos. We could also examine attendance record at concerts,
sporting events, festivals. We could also scrutinize market research figures
on audience preference for different television programs.’
Dapat disimpulkan bahwa fenomena kepopuleran novel Harry Potter,

video musik milik Psy dengan lagu Gangnam Style miliknya, acara olah raga

seperti World Cup, kepopuleran boy band dan girl band asal Korea Selatan,

ataupun kepopuleran serial TV Game of Throne sebagai sebuah kebudayaan

popular. Dalam hal ini tentu saja Anime dan Manga merupakan sebuah

kebudayaan popular.

Budaya popular adalah salah satu pembangkit ekonomi Jepang pasca

perang dunia II. Sebagai Negara yang memiliki kekuatan militer yang sangat kuat

selama perang dunia kedua, Jepang menjelma menjadi Negara yang menakutkan

bagi banyak negara-negara di Asia. 4 Setelah kalah telak pada perang dunia II

Jepang mengalami masalah ekonomi yang begitu besar, selain itu citra Jepang

juga sangat buruk di mata Internasional. Invasi kebudayaan menjadi strategi

diplomasi Jepang kepada beberapa negara-negara tetangganya. Saat ini Jepang

dikenal di dunia Internasional sebagai negara cultural superpower, atau negara

dengan kekuatan budaya yang kuat. Tidak hanya budaya tradisional saja yang

mereka kembangkan, sejak tahun 1990 Jepang mulai mengenalkan budaya

4
Rina Sukmara dan Yusy Widarahesty, “PERKEMBANGAN DIPLOMASI LUAR NEGERI JEPANG DI
ASEAN PASCA PERANG DUNIA II (Studi Tentang Sejarah Diplomasi Jepang Dari 1970 sampai 1997)”
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011.

Universitas Sumatera Utara


postmodern pada dunia. Anime, Manga, Fashion, music pop, dan makanan

menjadi produk utama invasi tersebut.5

1.2.3. Yaoi dan Boys Love

Sebelum kita membahas mengenai Fujoshi ada baiknya kita memahas

pengertian yaoi terlebih dahulu. Yaoi adalah sebuah genre fiksi yang

menceritakan mengenai hubungan antara dua orang pria atau lebih yang bersifat

homoromantis maupun homoerotis. Menurut McLelland (2006), Yaoi juga dikenal

dengan sebutan boy’s love. Sebagian orang barat menganggap bahwa yaoi sama

seperti boy’s love, karena memiliki materi yang hampir sama namun, sebenarnya

keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Boy’s love lebih mengacu pada

cerita bergenre shonen-ai yaitu kisah percintaan yang berisikan tema-tema

percintaan antar lelaki yang memfokuskan pada kisah romantis dari pada

hubungan seksual sedangkan, yaoi adalah kisah percintaan antar lelaki yang

berisikan percintaan antar lelaki dengan materi hubungan seksual yang lebih

banyak dan lebih jelas. Pagliassotti (2008), menyatakan bahwa boy’s love

mengarah pada cerita homoerotis antar lelaki dan biasanya terdapat pada manga.

Cerita tersebut diciptakan oleh wanita dan untuk wanita. Menurut Pagliassotti,

boy’s love pertama kali berkembang di Jepang dan sekarang telah menjadi

fenomena global.6

Berdasarkan penelitian McLelland (2006) dalam Dewi (2013), tema

homoseksual dalam komik Jepang pertama kali muncul pada tahun1970, dimana

para penulis manga di Jepang mulai menulis dan menggambarkan tentang

“beautiful boys” (bishounen) sebagai pemeran utama dalam cerita buatan mereka.
5
http://the-dailyjapan.com/pop-culture-revitalisasi-pengaruh-internasional-jepang/
6
Dewi, Putri Andam, Komunitas Fujoshi di Kalangan Perempuan Indonesia, Vol. 6, No. 2, Halaman
173-182, November 2013

Universitas Sumatera Utara


Bishoomen adalah karakter lelaki yang digambarkan memiliki kecantikan seperti

perempuan. Pada masa ini cerita bishounen lebih berfokus pada pencarian cinta,

penerimaan diri dan identitas diri. Kemudian seiring berjalannya waktu bishounen

berlanjut pada cerita romantis antar lelaki yang disebut dengan shonen-ai.

Kemudian pada akhir tahun 1990 shonen-ai dan yaoi menjadi genre manga yang

cukup terkemuka.

Kisah bergenre yaoi melibatkan dua peran umum yaitu peran seme dan

uke.Peran seme biasanya identic dengan laki-laki maskulin yang berperan

dominan dalam cerita. Kisah bergenre yaoi melibatkan 2 peran yaitu lelaki yang

dominan (bergender maskulin) dan lelaki yang penurut atau bersikap tunduk

(bergender feminim). Sebutan uke ditujukan pada lelaki yang feminim,

membutuhkan perlindungan, sedangkan seme ditujukan pada lelaki yang kuat dan

tabah. Uke memiliki arti bottom atau bawah yang menunjukkan posisi ketika

hubungan seksual dilakukan sedangkan seme, berarti top atau atas (O’Brien,

2008). Menurut Willow (O’Brien, 2006), mendeskripsikan uke dan seme sebagai

stereotipe pada yaoi, uke hampir selalu bersifat ramah, emosional dan pasangan

yang suka berteman atau berkumpul sedangkan, seme digambargan sebagai sosok

yang protektif, tabah dan sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan uke.

Menurut Sakakibara dan Nishinora dalam buku mereka Yaoi

Genron(1998) dan Ani paro to yaoi(2002), kata yaoi pertama kali dipopulerkan

pada tahun 1980-an oleh para fans anime yang sekaligus penulis amatir dalam

sebuah ani-paro (parody dari beberapa anime terkenal). Kata Yaoi adalah akronim

dari Yama nashi (no climax), Ochi-nashi (no punch line), dan imi-nashi (no

meaning). Dapat diartikan bahwa Yaoi sebenarnya adalah cerita yang tidak

Universitas Sumatera Utara


memiliki klimaks, jalan cerita, dan makna. Yaoi memiliki jalan cerita yang buruk

karena hanya menampilkan sisi pornografi dalam bentuk parody dari karakter

anime yang sudah terkenal. Seiring berjalannya waktu kata Yaoi secara luas

digunakan untuk mendeskripsikan karya sastra homoseksual erotis yang dibuat

oleh wanita untuk wanita(Mizoguchi, 2003).

Menurut Hayami Tou (dalam Aoyama, 2009), beliau menjelaskan

pengertian Boys Love kepada pembaca majalah Eureka sebagai berikut;

Boys Love (BL) denotes mainly original fiction as fantasy dealing with
male homosexual love. JUNE, coming from the title of pioneering
magazine specialising in this genre, is now used for original fantasy about
male homosexuality with aesthetic (tanbiteki) tendency. […] やおい Yaoi
is used for various types of fantasy (including secondary fiction) on male
homosexuality, at times including BL. Some believe that when it is written
in katakana as ヤオイ , it specifically indicates homosexual fiction by
Kurimoto Kaoru. The term may also be paraphrased as yasai やさい
[homophone of vegetable]) or written '801' [pronounced yaoi]. Fujoshi 腐
女子 was at first used for women interested in BL, JUNE, and yaoi, but
recently it is also used for women who like heterosexual parodic fiction or
for otaku women generally. Some use fujoshi as a derogatory term for
women. It is wrong to assume that women who are yaoi fans are all otaku,
for there are certainly more less committed readers who, for example,
read only a few BL novels a month.

Tetapi, dijelaskan kembali oleh Aoyama bahwa penjelasan Hayami di atas

sangatlah Ambigu bahkan untuk mereka yang sudah paham. Aoyama manjelaskan

bahwa pengertian Hayami tentang Yaoi mengundang banyak perdebatan.

Penjelasan Hayami tidak menjelaskan pengertian yaoi atau fu 腐 (rusak,

membusuk). Terlebih di banyak kasus, terutama pada wawancara dan diskusi

meja bundar, tidak ada penjelasan dari istilah dan nama ini yang diberikan. Seperti

yang telah disebutkan, hal ini menciptakan kesusahan bagi pembaca yang tidak

familiar dengan topik diskusi.

Universitas Sumatera Utara


Sakakibara (1998, 8) dalam Mizoguchi (2003) menjelaskan bahwa alasan

kenapa istilah penghinaan (Yaoi)7 ini digunakan secara umum karena tidak ada

istilah lain yang dapat menjelaskan ketika terjadinya produksi besar-besaran

terhadap genre ini. Tentu saja istilah ini tidak dapat mengadopsi keseluruhan

fenomena. Fiksi Estetik (Tanbi), pelembutan makna dari kata sebenarnya yang

biasanya menjadi kekhasan dari karya Mishimo Yukio dan Tanizaki Jun’ichirou,

menjadi salah arah walaupun istilah itu cukup popular digunakan pada tahun

1990-an. Istilah ‘komik anak laki-laki cantik’ (bishonen manga) ýang popular

pada tahun 1970-an juga tidak dapat digunakan lagi berhubung karakter utama

manga zaman itu sudah tidak lagi bersifat androgyny. Dan fiksi “June”,

mengambil kata JUNE, majalah komersial pertama yang menerbitkan genre ini

tidak menggunakan istilah apapun. Demikian, beberapa publisher akhirnya

menggunakan istilah “Boys Love” (boizu rabu) untuk genre ini dalam produk

mereka, dan sekarang istilah ini menjadi popular untuk menyebutkan karya yang

dibuat wanita untuk wanita.

Akiko Mizoguchi dalam jurnalnya, Male to Male Romance by and for

Women in Japan: An History and the Subgenre of Yaoi Fictions, membagi

sejarah yaoi dalam tiga (3) periode waktu,

a. Tahun 1960 – 1978.

Mori Mari (1903-1987), putri dari sastrawan sekaligus dokter Mori Ōgai

(1862-1922), dianggap sebagai pioner pertama dari genre yaoi. Novel pertamanya

yang berjudul Koibitotachi no Mori (The Lovers’ Forest), diterbitkan pada tahun

1961, dapat dikatakan novel genre yaoi pertama. Novel ini bercerita mengenai

7
Istilah Yaoi awalnya digunakan untuk menyindir doujinshi yang tidak memiliki jalan cerita dan
hanya menampilkan pornografi eksplisit.

Universitas Sumatera Utara


kisah cinta tragis antara seorang pemuda Jepang berwajah cantik berusia 19 tahun

dengan seorang pria bangsawan tampan biracial (campuran Jepang-Prancis)

berusia 38 tahun. Sebagai novel bertema homoseksual pertama yang diciptakan

seorang wanita, novel ini juga mengandung unsur-unsur yang ada pada genre yaoi

sampai saat ini, unsur unsur tersebut adalah (1) pemeran utama tampan yang

popular di antara para wanita tetapi jatuh cinta pada seorang pria, (2) latar

belakang cerita biasanya ada pada kehidupan bangsawan atau kehidupan

masyarakat kelas atas Eropa, (3) menampilkan jalan cerita dengan karakter utama

yang memiliki sifat sempurna dan mustahil untuk ada di dunia nyata, biasanya

memiliki akhir cerita yang tragis dimana salah seorang karakter atau keduanya

mati.

Tahun 1970-an terjadi ledakan komik anak perempuan (shoujo manga)

dimana tema ceritanya mengenai cinta dan persahabatan intim antara anak laki-

kali cantik dan androgyny, yang berlatar belakang pada masyarakat kelas atas

Eropa. Beberapa contoh dari komik tersebut adalah, komik Po no chizoku (Tribe

of Po, 1972-1976) oleh Haigo Moto. Komik ini menceritakan Edgar (Edogā),

vampire abadi yang terjebak pada tubuh berusia 14 tahun mengambil anak berusia

14 tahun lain, Allan (Aran)–seorang anak hasil hubungan gelap dari seorang

bangsawan Inggris abad 18 dengan kekasih gelapnya, untuk menemaninya. Dalam

komik Kaze to Ki no Uta (The Song of the wind and Tree, 1976-1982) oleh

Takamiya Keiko, Serge dan Gilbert saling bertemu dan menjadi teman sekamar di

sekolah asrama khusus laki-laki pada akhir abad 19 di Prancis, dimana pada

akhirnya mereka saling jatuh cinta dan tergila-gila satu sama lain. Dalam komik

Mari to Shingo (Mari and Shingo, 1977-1984) oleh Kihara Toshie, walaupun

Universitas Sumatera Utara


protagonisnya masuk sekolah asrama pada awal abad 20 di Jepang, ada

disinggung bahwa Mari adalah seorang campuran dan Shingo menghabiskan

waktunya di Eropa setelah lulus sekolah.

Keberadaan konten seksual pada pada komik-komik tersebut cukup lunak,

sebagaimana jelas kita lihat pada Kaze to Ki to Uta, yang pada saat itu dianggap

cukup sensasional dan radikal. Meskipun demikian tidak menjadikan konten erotis

hal yang tidak penting pada komik “anak laki-laki cantik’ ini. Ueno (1998, 131,

dalam Mizoguchi, 2003), mengatakan bahwa para anak laki-laki cantik ini adalah

penggambaran bentuk ideal dari anak perempuan. Mereka bukan seorang laki-laki,

mereka juga bukan seorang perempuan. Mereka adalah bagian dari ‘gender

ketiga’.

b. Tahun 1978 – 1991.

Periode ini dikuasai oleh majalah June dan doujinshi. Pertama kali

diterbitkan pada tahun 1978 sebagai majalah komik, June gulung tikar sementara

pada tahun 1979, tetapi kembali pada tahun 1981. Pada tahun 1982 pihak penerbit

menambahkan majalah June sastra, yang sudah memuat sebagian besar dari

format aslinya, melayani penulis yaoi dalam satu rubric khusus. Sebelum tahun

1990-an para penulis yaoi memulai karya mereka dari majalah June melalui

Shōsetsu dōjō (Sekolah novel), kontes terbuka ini dipimpin oleh Nakajima Azusa

sejak tahun 1984. Pada saat itu hanya inilah satu-satunya medium yang dapat

menerima dan menerbitkan karya yaoi. Selain doujinshi dan majalah komersial

Allan (gulung tikar dalam waktu singkat), bersamaan dengan itu terbentuklah

istilah selera June. Cerita yang diatur oleh selera ini, cinta antara tokoh utama

Universitas Sumatera Utara


laki-laki mengambil peran terapi tertentu yang “mengobati” jiwa kesepian seorang

anak yang terbuang pada sang protagonist.

Pada akhir tahun 1980-an, istilah doujinshi diperluas besar-besaran.

Fanzine Confetion tertua dan terbesar, Tokyo Comic Market, dihadiri oleh 600

orang pada tahun pertamanya, 1975. Jumlah ini juga tidak terlalu bertambah

sampai tahun 1982, dimana jumlah pengunjung tidak sampai 10.000 orang. Tetapi

sejak perluasan istilah doujinshi, pengunjung Tokyo Comic Market bertambah

pesat sampai angka lebih dari 100.000 orang pada tahun 1989. Ledakan

pengunjung ini membuat para artis amatir yang sudah terkenal dapat menjual

ribuan kopi dari buku miliknya – terkadang sampai mencapai 10.000 kopi. Jumlah

penjualan yang fantassis tersebut tentu saja menghasilkan kepuasan bagi sang artis

karena kepopuleran mereka, selain itu mereka juga dapat menghasilkan uang yang

tidak sedikit walaupun masih amatir. (Kurihara, dalam Mizoguchi, 2003).

Beberapa karya amatir ini, termasuk ani-paro dan karya original. Majalah June

yang sebenarnya adalah tōkō zasshi (majalah yang mempubliskan karya-karya

kiriman penulis amatir dengan bayaran yang cukup besar), hanya memakai genre

selera june, yang mengandung konten seksual yang cukup lembut, membuat

banyak para amatir yang enggan mengirimkan karyanya ke penerbit ini.

c. Tahun 1991 – Sekarang.


8
Periode ketiga, dari tahun 1991 sampai sekarang , adalah tahun

kepopuleran dari yaoi. Ada banyak penerbit komersial yang berpartisipasi dalam

genre ini, pada tahun 1994, Sembilan majalah diluncurkan dan tujuh penerbit

mulai meluncurkan paperback yaoi. kesuksesan genre yaoi membuat banyak

8
Jurnal ini diterbitkan tahun 2003

Universitas Sumatera Utara


perusahaan penerbit tertarik untuk mengadopsi genre tersebut ke dalam produk

mereka. Pada era ini jugalah para penerbit mempopulerka istilah boy’s love (BL)

pada genre ini.

Tema popular pada genre yaoi antara lain, (1) pemerkosaan sebagai

ekspresi dari cinta, (2) salah satu atau kedua karakter menganggap diri mereka

sebagai heteroseksual walaupun mereka sudah pernah terlibat percintaan

homoseksual, (3) peran top/bottom dalam hubungan seks berpengaruh terhadap

sifat maskulin ataupun feminine si karakter (4) perannya tidak pernah berganti, (5)

hubungan seks selalu melalui anal seks, dan lainnya. Mizoguchi menjelaskan

bahwasannya pion-poin di atas sudah sangat melekat. Mizoguchi juga

menjelaskan bahwa yaoi adalah media para pembacanya, yang hampir

keseluruhannya adalah wanita heteroseksual dalam mengekspresika hubungan

“romantis heteroseksual” melalui tubuh para protagonist laku-laki untuk

penciptakan hal yang “tidak mungkin” tetapi tetap menjadi hal yang “berharga”.

Jika dibandingkan dengan komik “anak laki-laki cantik”, boy’s love

memiliki protagonist yang jauh lebih maskulin dan berotot. Beberapa karakter

juga dibuat menjadi lebih tua, walaupun usia paling tua dari karakter genre ini

biasanya berusai pertengahan usia 30-an. Mizoguchi menjelaskan perbedaan ini

mencerminkan pembacanya sendiri. Sebagai contoh pembaca komik “anak laki-

laki cantik”, yang terbit pada tahun 1970-an berusia kisaran 30 tahunan pada

tahun 1991. Perbedaan paling umum dari fiksi boy’s love setelah tahun 1991

terletak pada pemakaian situsasi Jepang pada saat itu. Tidak seperti pendahulunya

yang selalu memakai karakter orang kaukasia, fiksi boy’s love menampilkan

setidaknya satu karakter utama orang Jepang asli.

Universitas Sumatera Utara


1.2.4. Fujoshi.

Fujoshi merupakan sebutan penggemar perempuan di dalam yaoi fandom.

Yaoi merupakan genre yang memfokuskan hubungan antar lelaki sedangkan,

fandom (fans kingdom) menurut Bury (2005) fandom berkaitan dengan bagaimana

seseorang dan orang lain memiliki pandangan yang sama akan sesuatu. Bury juga

menjelaskan bahwa konsep dari sebuah fandom adalah komunitas yang diciptakan

oleh penggemar untuk melakukan aktifitas yaitu berdiskusi secara online yang

mengacu pada kumpulan penggemar dengan menggunakan bulletin boards,

mailing list dan forum.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yaoi fandom

adalah kumpulan para pembaca atau penggemar kisah percintaan dengan genre

antar lelaki. Menurut Youssef (2004), komunitas yaoi hampir berada pada setiap

fandom, dengan kata lain mereka dapat ditemukan hampir disetiap fandom.

Bahkan fandom biasa yang berfokus pada media film, buku, idola musik, olahraga

dan aktor dari film. Di dalam yaoi fandom sebutan untuk para fans dibagi menjadi

2 yaitu fujoshi dan fudanshi. Fujoshi merupakan sebutan penggemar perempuan,

sedangkan fudanshi adalah sebutan untuk penggemar lelaki.

Menurut Aoyama (2009), fujoshi (rotten girl) dapat diartikan sebagai gadis

busuk atau gadis yang rusak. Fujoshi sendiri sebenarnya merupakan istilah yang

dimaksudkan untuk merendahkan atau mengejek para penggemar perempuan

yang menyukai kisah atau hubungan romantis antar lelaki. Fujoshi menikmati

imajinasi yang berkaitan dengan hal-hal yang akan terjadi jika karakter pria dari

komik (manga) dan kartun (anime) atau bahkan terkadang sesuatu yang berasal

dari dunia nyata seperti idola lelaki saling mencintai

Universitas Sumatera Utara


Sedangkan Greenberg (2009), menyatakan bahwa fujoshi adalah female

yaoi fans yang berarti perempuan penggemar kisah bergenre yaoi (boy’s love).

Pagliassotti (2008), menyatakan bahwa boy’s love diciptakan dan di tujukan untuk

perempuan. Penggemar dan penulis boy’s love biasanya mempublikasikan

karyanya dan mendapati karya-karya penulis lain melalui media internet. Melalui

internet mereka bisa menemukan manga dan anime bergenre yaoi (McHarry dan

Pagliassotti, 2010). Terdapat banyak fan product (hasil karya) dari para

penggemar yaoi yang diciptakan dari yaoi pairing seperti doujinshi, fanfiction dan

fan art (O’Brien, 2008).

1.3. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah dalam suatu penelitian adalah hal sangat penting. Hal

ini menjadi sebuah pengarah oleh peneliti. Dari uraian di atas penulis

memaparkan beberapa rumusan masalah dari fenomena yang diteliti, yaitu;

1. Bagaimana asal mula para Fujoshi bisa menyukai Yaoi?

2. Bagaimana Boys Love dan Yaoi dapat berkembang di kota Medan?

1.4. Tujuan Penelitian.

Setiap penelitian harus memiliki tujuan. Penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui asal mula Fujoshi menyukai Yaoi.

2. Mengetahui Boys Love dan Yaoi dapat berkembang di kota Medan.

1.5. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pemahaman analisis etnografi

mengenai keberadaan Fujoshi dalam lingkungan masyarakat di kota Medan, cara

Universitas Sumatera Utara


mereka menjalani hidup dengan hobi mereka. Selain itu dapat bermanfaat untuk

menambah referensi teoritis di masa depan.

1.6. Metode Penelitian.

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian etnografi. Dapat

dikatakan bahwa etnografi secara harfiah adalah tulisan atau laporan mengenai

suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian

lapangan (Field work) selama sekian bulan atau sekian tahun (Spradley, 2007).

Sedangkan untuk pengumpulan data penulis akan menggunakan metode penelitian

kualitatif untuk mengumpulkan data. Menurut Stauss dan Corbin (dalam

Afrizal,2014), metode penelitian kualitatif mereka definisikan sebagai penelitian

yang temuan-temuannya tidak didapatkan dari metode statiskik ataupun bentuk

perhitungan. Metode penelitian kualitatif dapat didefinisikan sebagai metode

penelitian ilmu sosial dimana data yang dikumpulkan dan dianalisa berupa kata-

kata lisan maupun tulisan dan perbuatan manusia. Penelitian ini tidak berusaha

menghitung data yang sudah didapat, dengan demikian penelitian kualitatif jarang

sekali menggunakan perhitungan (Arifin, 2014, 13). Dalam metode penelitian

kualitatif, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Di sini penulis menggunakan cara-cara diantaranya;

1.6.1. Data Primer.

Untuk mengumpulkan data primer beberapa hal yang akan dilakukan

penilis adalah sebagai berikut:

a. Wawancara Mendalam.

Universitas Sumatera Utara


Wawancara mendalam adalah proses mendapatkan data ataupun

keterangan dengan cara melontarkan pertanyaan sambil bertatap muka dengan

seorang informan. Wawancara dalam penelitian kualitatif tidak terlalu

menggunakan pedoman wawancara. Kalaupun ada pedoman tersebut tidak

menjadi patokan utama penelitian.

Dalam penelitian kali ini peneliti akan mewawancarai beberapa orang

wanita yang mengaku fujoshi, mereka adalah:

 Aoi Mizu (27 Tahun. Pegawai Swasta)

Aoi adalah seorang fujoshi yang mengenal boys love sejak tahun 2008

tetapi mulai menyukainya setahun setelahnya yaitu pada tahun 2009. Aoi tidak

hanya menyukai boys love, dia juga suka membaca karya sastra Indonesia

maupun terjemahan yang bertema LGBT terutama novel dengan tokoh utama

seorang gay. Alasan saya memilih Aoi karena dia sudah menjadi seorang fujoshi

dalam waktu yang cukup lama. Selain itu Aoi juga suka mengoleksi barang-

barang yang berhubungan dengan hobinya, seperti doujin BL maupun poster BL

karya artis-artis amatir lokal.

 Hana (22 tahun. Mahasiswa)

Hana adalah seorang mahasiswa akhir di salah satu universitas di Medan.

Hana pertama kali mengenal BL ada tahun 2007 dan mulai menyukainya pada

tahun 2010. Hana juga seorang Seiyuu Ota atau orang yang menyukai Seiyuu

(pengisi suara anime Jepang), hal ini membuat Hana sangat suka mengoleksi

BLCD dari Seiyuu kesukaannya.

 T (22 tahun. Mahasiswa)

Universitas Sumatera Utara


T adalah seorang mahasiswa yang menganggap BL adalah alternative

hiburan dikala senggang. T mulai menyukai BL sejak tahun 2009 dan sejak

pertama kali menyukainya dia sadar dia tidak bisa meninggalkannya. T juga suka

mengoleksi doujin dan barang-barang BL. Tetapi T memiliki hobi untuk membeli

Manga BL asli yang sudah dilisensi penerbit Amerika, walaupun harganya cukup

mahal. Selain menyukai BL, T adalah seorang pro LGBT. Baginya percuma saja

menjadi fujoshi jika tidak mendukung hak-hak mereka yang terpinggirkan secara

seksual.

 Vivi (22 tahun. Pegawai Swasta)

Vinna mengklaim dirinya adalah seorang Fujoshi baru. Jika dilihat dari

pertama kali dia kenal BL, dibandingkan Informan saya yang lainnya, dialah yang

paling baru. Vinna mulai mengenal BL sejak tahun 2014 dan mulai menyukainya

pada tahun 2015. Selain itu Vinna juga kurang aktif membaca manga BL dan

lebih suka membaca fiksi penggemar maupun doujin BL dari anime maupun

manga bukan Bl yang dia sukai.

 Ina (21 tahun. Mahasiswa)

Ina adalah seorang fujoshi yang mulai menyukai BL sejak tahun 2007. Ina

adalah mahasiswa yang menyukai kebudayaan Jepang, baik kebudayaan popular

maupun kebudayaan tradisionalnya.

Selain informan Fujoshi sebagai informan utama, peneliti juga akan

mewawancarai beberapa orang biasa yang bukan fujoshi untuk menanyakan

pandangan mereka terhadap Fujoshi. Wawancara yang dilakukan bisa berupa

tatap muka ataupun menggunakan media seperti media sosial dan telepon.

b. Observasi.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Spradley (2006) observasi partisipasi adalah kegiatan

pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan melihat sesuatu apa

adanya tanpa adanya rekayasa. Tujuan dilakukannya observasi partisipan untuk

mengetahui fenomena yang terjadi dilapangan secara langsung. Inilah metode

sebagai ciri khas penelitian antropologi.

Dalam penelitian ini penulis akan mengobservasi kehidupan sehari-hari

para Fujoshi dan pengaruh hobi mereka. Metode observasi dapat dilakukan secara

langsung yaitu penelitia akan terlibat dalam kehidupan sehari-hari informan,

maupun mengobservasi media sosial informan.

1.6.2. Data Sekunder.

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang

bertujuan untuk melengkapi dan menunjang data primer yang didapatkan

dilapangan. Data sekunder diperoleh dari media literatur seperti buku, majalah

jurnal, dan surat kabar. Selain itu data sekunder dapat juga didapat melalui media

televise, internet dll. Teknik ini saya gunakan untuk membantu melengkapi data

primer sehingga data yang diperoleh menjadi lengkap.

1.7. Analisis Data.

Analisis data adalah cara peneliti untuk mengolah data yang didapatkan

dilapangan. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif. Data-data yang didapat di lapangan akan dipindahkan dalam bentuk

field note (catatan lapangan). Data lapangan adalah data yang didapatkan melalui

wawancara dan obsevasi. Data yang telah didapatkan diklasifikasi menurut

temanya. Peneliti juga melakukan pengecekan ulang terhadap data yang

Universitas Sumatera Utara


didapatkan. Selanjutnya data akan diperkuat dengan berbagai kajian literatur

mengenai kehidupan para Fujoshi di berbagai tempat. Pada tahap akhir data-data

tersebut akan disajikan dalam bentuk tulisan naratif.

1.8. Pengalaman Penelitian.

Penelitian ini saya lakukan terhadap lima wanita muda berusia 20 tahunan.

Alasan saya memilih informan dewasa karena Fujoshi dan Yaoi adalah hal yang

sangat erotis dan penuh dengan prnografi homoseksual. Saya tidak mau memilih

remaja karena bagi saya hal itu adalah sebuah kenakalan remaja, sedangkan

Skripsi ini saya buat sebagai sebuah fenomena masyarakat. Informan pertama

yang saya wawancarai adalah Vinna, Alasan saya memilihnya juga terbilang unik.

Saat itu saya sedang bingung dengan judul skipsi yang ditolak jurusan karena

belum memiliki informan yang meyakinkan. Dengan sedikit kenekatan saya

menulis status di akun Facebook milik saya menanyakan apakah ada diantara

teman-teman Facebook saya yang bersedia menjadi Informan untuk skipsi saya

dengan syarat tinggal di Medan. Saya memiliki banyak teman yang menyukai

kebudayaan Jepang di Facebook, baik yang tinggal di Medan maupun yang

berasal dari luar kota. Tidak sedikit diantara teman-teman saya ada banyak fujoshi

berhubung keberadaan fujoshi bukanlah hal aneh di kalangan pecinta Anime dan

Manga di Indonesia. Vinna adalah saah satu orang yang membalas status saya dan

mengatakan bahwa dia bersedia. Tanpa menunggu lama saya langsung

menghubunginya melalui Privat Message Facebook, memberitahu kalau saya

akan langsung mewawancarainya jika judul Skripsi saya sudah disetujui Jurusan.

Informan Berikutnya adalah Aoi. Aoi Mizu atau Aoi adalah seorang staff

pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Medan. Tahun ini dia

Universitas Sumatera Utara


berusia 27 tahun dan masih single. Aoi adalah informan kedua yang saya

wawancarai. Alasan saya memilih Aoi karena dia adalah orang yang cukup dekat

dengan saya. Dia jugalah yang merekomendasikan saya untuk menulis skripsi

tentang fujoshi ini. Terhadap Aoi hal yang sering saya lakukan adalah observasi

dibandingkan wawancara, berhubung Aoi tinggal di dekat rumah saya yang

membuat kami hampir setiap hari bertemu.

Setelah mendapatkan data dari Aoi, saya sedikit mengalami masalah

dalam penelitian karena susahnya menemukan informan. Sayapun sempat

berhenti menulis skripsi karena tidak tahu harus melanjutkannya lagi. Sampai

akhirnya salah seorang teman saya bersedia diwawancarai bernama Hana. Hana

(bukan nama asli) adalah seorang mahasiswa semester 8 yang berkuliah di salah

satu PTN di kota Medan. Hana adalah seorang Fujoshi yang saya temui pada

komunitas cosplay Medan pada tahun 2013. Sejak saat itu kamipun menjadi

teman dekat. Alasan saya memilih Hana menjadi informan karena dia adalah salah

satu orang yang mendorong saya untuk menulis kripsi mengenai Fujoshi.

Walaupun begitu Hana tidak mau menjadi informan saya. Dia mengatakan dia

akan menbantu saya mencari informan asalkan bukan dia. Tetapi semakin saya

tunggu dia tidak juga merekomendasikan saya barang satu nama pun. Akhirnya

saya membujuknya untuk menjadi informan saya. Awalnya Hana menolak

mentah-mentah permintaan saya. Dia mengatakan jika keluarganya sangat

Homophobic, jika sampai ada yang tahu dia menyukai fiksi homoseksual bisa-

bisa dirinya dibantai satu keluarga. Mendengar hal tersebut saya mulai menyerah,

karena ini menyangkut hubungan dengan keluarga. Saya juga sedikit banyak

Universitas Sumatera Utara


mengerti perasaan Hana yang memiliki rahasia yang dipandang sebagai hal yang

buruk bagi keluarganya.

Setelah mewawancarai Hana, Aoi yang tinggal dekat dengan saya

memperkenalkan saya dengan dua teman Fujoshinya yang bersedia saya

wawancarai, mereka adalah Desy dan T. Desy adalah informan keempat yang

saya wawancarai. Desy adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri

di Medan. Saat ini dia berada di tahun keempatnya. Desy adalah informan yang

direkomendasikan oleh Aoi. Walaupun begitu saya dan Desy sudah kenal dan

berteman sejak tahun 2012. Saya melakukan wawancara dengan Desy pada

tanggal 18 September 2017, bertepatan dengan acara Hinode, sebuah acara

kebudayaan Jepang yang diadakan oleh program D3 bahasa Jepang USU. Saya

dan Desy memulai wawancara pada pukul 15.00.

T adalah informan saya yang terakhir. T adalah seorang mahasiswa di kota

Medan yang sedang mengerjakan tugas akhirnya. T sebenarnya tidak mau disebut

Fujoshi karena dia tidak hanya menyukai BL saja. Saya memilihnya menjadi

Informan atas rekomendasi dari Aoi. T adalah teman fujoshi Aoi yang pertama

kali dia temui di dunia nyata.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
LATAR BELAKANG KOTA MEDAN

Penelitian ini saya lakukan di kota Medan, sebagai sebuah kota terbesar di

pulau Sumatera dan kota terbesar ketiga di Indonesia. Para Fujoshi yang saya

teliti ini tidak memiliki komunitas yang menaungi mereka. Mereka hanya sering

berkumpul di media sosial seperti Line, Facebook, dan lainnya. Itupun tidak

hanya dari kota medan saja, melainkan dari seluruh Indonesia. Untuk itu saya

menggunakan kota Medan secara keselurhan untuk lokasi penelitian.

2.1. Kota Medan Secara Geografis dan Demografis.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1. Peta Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota dari profinsi Sumatera Utara dan termasuk

kota terbesar ketiga di Indonesia setelah ibu kota negara, Jakarta dan kota

Surabaya. Awalnya disebut dengan Daerah Kotamadya Tingkat II Medan. Namun

setelah berlakunya Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, penyebutan nama daerah Tingkat II Kotamadya Medan berubah menjadi

daerah Kota Medan. Secara geografis kota Meda terletak antara 3º.27’ -

3º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ - 98º.44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 –

37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar kota Medan adalah dataran

rendah yang merupakan tempat pertemua dua sungai yaitu sungai Deli dan sungai

Babura.

Kota Medan berbatasan dengan langsung dengan selat Malaka di sebelah

Utara dan dengan kabupaten Deli Serdang di sebelah, Timur, Barat, dan Selatan.

Karena berbatas langsung dengan perairan internasionla membuat Medan

memiliki pelabuhan Internasional yaitu pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan

kargo tersibut di luar pulau Jawa9. Kota Medan juga merupakan pintu gerbang

wilayah Indonesia bagian barat sekaligus sebagai pintu gerbang untuk daerah

pariwisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di

Bukit Lawang, dan Danau Toba.

Luas wilayah kota Medan adalah 26.510 hektar (265,10 km2) dengan

jumlah penduduk 2.210.624 jiwa. Hal ini membuat kota Medan adalah wilayah

paling padat di provinsi Sumatera Utara. Kota Medan secara demografi didiami

oleh beberapa suku bangsa antara lain; Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing,

9
https://en.wikipedia.org/wiki/Port_of_Belawan

Universitas Sumatera Utara


Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh, dan Sunda. Sedangkan agama dan aliran

kepercayaan antara lain; Islam (67,83%), Katolik (2,89%), Protestan (18,13%),

Buddha (10,4%), Hindu (0,68%), lainnya (0,07%). Secara historis, pada

tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut,

409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa,

dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.

Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan

20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari

struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia

produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata

lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara

relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis

perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Laju

pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami

peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah

sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling

banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan

Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan

Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi

ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada

tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi

wanita adalah 71 tahun.

2.2. Sejarah Kota Medan

Universitas Sumatera Utara


Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan

keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai

melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-

sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei

Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. Pada mulanya yang

membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di

Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan

dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah

Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.

Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah

pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini

merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh

penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi

ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan

Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau

Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu

pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.

Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni :

Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-

bulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan

Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun

dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba

dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman

Universitas Sumatera Utara


penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863

orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat

menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang

sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera

Utara.

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun

untuk menguasai Tanah Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang

tidak sedikit. Mereka mengalami perang di Jawa dengan pangeran Diponegoro

sekitar tahun 1825-1830. Belanda sangat banyak mengalami kerugian sedangkan

untuk menguasai Sumatera, Belanda juga berperang melawan Aceh, Minangkabau,

dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli. Jadi untuk menguasai Tanah Deli

Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864 sampai 1942. Setelah

perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda J.Van den Bosch

mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai

Sumatera secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun. Penaklukan Belanda atas

Sumatera ini terhenti ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu

J.C.Baud menyuruh mundur pasukan Belanda di Sumatera walaupun mereka telah

mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan nama perang Paderi ( 1821-

1837 ).

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh

gerombolan Inggeris dengan pimpinannya bernama Adam Wilson. Berhubung

pada waktu itu kekuatannya terbatas maka Sultan Ismail meminta perlindungan

pada Belanda. Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi Belanda untuk

menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail. Pada

Universitas Sumatera Utara


tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani

perjanjian agar daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli,

Langkat dan Serdang di Sumatera Timur masuk kekuasaan Belanda. Karena

daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda otomatislah Kampung Medan

menjadi jajahan Belanda, tapi kehadiran Belanda belum secara fisik menguasai

Tanah Deli.

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah

Riau dan sejak itu pula dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail

yang berkuasa di kerajaan Siak. Tujuan Netscher itu adalah dengan duduknya dia

sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya akan mudah bagi Netscher

menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di dalamnya termasuk

Kampung Medan Putri.

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah

mendorongnya menjadi pusat pemerintahan. Tahun 1879, Ibukota Asisten

Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan, 1 Maret 1887,Ibukota Residen

Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan, Istana Kesultanan

Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891, dan dengan

demikian Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan.

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya

menjadi Gubernemen. Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente

(Kota Praja) dengan Walikota Baron Daniel Mac Kay. Berdasarkan "Acte van

Schenking" (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris J.M. de-Hondt Junior, tanggal 30

Nopember 1918, Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada Gemeente

Universitas Sumatera Utara


Medan, sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda. Pada masa awal Kotapraja ini, Medan masih terdiri dari 4 kampung,

yaitu Kampung Kesawan, Kampung Sungai Rengas, Kampung Petisah Hulu dan

Kampung Petisah Hilir. Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak

43.826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409 orang, Indonesia 35.009 orang, Cina

8.269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang.

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat. Berbagai fasilitas

dibangun. Beberapa diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di

Kampung Baru (1919), sekarang RISPA, hubungan Kereta Api Pangkalan

Brandan - Besitang (1919), Konsulat Amerika (1919), Sekolah Guru Indonesia di

Jl. H.M. Yamin sekarang (1923), Mingguan Soematra (1924), Perkumpulan

Renang Medan (1924), Pusat Pasar, R.S. Elizabeth, Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929). Secara historis perkembangan Kota

Medan, sejak awal telah memposisikan menjadi pusat perdagangan (ekspor-

impor) sejak masa lalu. sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli juga

telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah. sampai

saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus sebagai

ibukota Propinsi Sumatera Utara.

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu

Jepang mendarat dibeberapa wilayah seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan

khusus di Sumatera Jepang mendarat di Sumatera Timur. Tentara Jepang yang

mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang berpangkalan di Shonanto yang

lebih dikenal dengan nama Singapore, tepatnya mereka mendarat tanggal 11

malam 12 Maret 1942. Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

Universitas Sumatera Utara


ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend. Nishimura. Ada

empat tempat pendaratan mereka ini yakni Sabang, Ulele, Kuala Bugak (dekat

Peurlak Aceh Timur sekarang) dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang).

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah

yang masuk ke Kota Medan, mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat

disekitarnya secara barter. Mereka bersemboyan bahwa mereka membantu orang

Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-orang Asia sehingga mereka

dieluelukan menyambut kedatangannya.

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau

balau, orang pribumi mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap

orang Belanda. Keadaan ini segera ditertibkan oleh tentara Jepang dengan

mengerahkan pasukannya yang bernama “ Kempetai “ (Polisi Militer Jepang).

Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah terutama

pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut “Gemeente Bestuur “ oleh

Jepang dirobah menjadi “Medan Sico“ (Pemerintahan Kotapraja). Yang menjabat

pemerintahan sipil di tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya

kekuasaan Jepang bernama Hoyasakhi. Untuk tingkat keresidenan di Sumatera

Timur karena masyarakatnya heterogen disebut Syucokan yang ketika itu dijabat

oleh T.Nakashima, pembantu Residen disebut dengan Gunseibu.

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat

masyarakat semakin papa, karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka

semakin mudah menguasai seluruh Nusantara, semboyan saudara Tua hanyalah

semboyan saja. Disebelah Timur Kota Medan yakni Marindal sekarang dibangun

Kengrohositai sejenis pertanian kolektif. Dikawasan Titi Kuning Medan Johor

Universitas Sumatera Utara


sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang.

BAB III

ASAL MULA FUJOSHI MENYUKAI YAOI

3.1. Vivi.

Saya pertama kali mengenal Vivi (bukan nama asli) di sebuah event

Cosplay yang diadakan di Sun Plaza pada tahun 2013. Sejak saat itu kami sering

bertemu pada setiap event kebudayaan Jepang yang diselenggarakan di Medan.

Vivi dan saya sebetulnya sebaya, kami sama-sama anak kelahiran tahun 1995,

tetapi entah kenapa dia selalu memanggil saya kakak. Alasannya karena saya

terlihat lebih tua dibandingkan dia. Awalnya saya agak keberatan dipanggil kakak

dan menyuruhnya memanggil saya dengan nama saja seperti teman-teman saya

yang lain, tetapi dia selalu menolak. Akhirnya saya membiarkannya saja. Toh itu

bukan masalah besar. Vivi adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan

Universitas Sumatera Utara


swasta di Medan. Usianya saat ini 22 tahun. Vivi memiliki tubuh yang mungil

dengan tinggi kira-kira 150 cm. Kulitnya hitam manis tipikal kulit wanita

Indonesia.

Alasan saya memilihnya juga terbilang unik. Saat itu saya sedang bingung

dengan judul skipsi yang ditolak jurusan karena belum memiliki informan yang

meyakinkan. Dengan sedikit kenekatan saya menulis status di akun Facebook

milik saya menanyakan apakah ada diantara teman-teman Facebook saya yang

bersedia menjadi Informan untuk skipsi saya dengan syarat tinggal di Medan.

Saya memiliki banyak teman yang menyukai kebudayaan Jepang di Facebook,

baik yang tinggal di Medan maupun yang berasal dari luar kota. Tidak sedikit

diantara teman-teman saya ada banyak Fujoshi berhubung keberadaan Fujoshi

bukanlah hal aneh di kalangan pecinta Anime dan Manga di Indonesia. Vivi

adalah saah satu orang yang membalas status saya dan mengatakan bahwa dia

bersedia. Tanpa menunggu lama saya langsung menghubunginya melalui Privat

Message Facebook, memberitahu kalau saya akan langsung mewawancarainya

jika judul Skripsi saya sudah disetujui Jurusan.

Saya melakukan wawancara dengan Vivi pada hari Sabtu tanggal 29 April

2017. Lokasi yang kami pilih adalah Pendopo USU yang saat itu menjadi lokasi

acara Bunkasai USU, sebuah festival kebudayaan Jepang yang diadakan Jurusan

Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara. Kami membuat janji akan bertemu di

Bunkasai USU pada pukul 13.00. Untuk menghindari keterlambatan saya datang

satu jam lebih awal, yaitu pada pukul 12.00. alasan utamanya sebenarnya karena

saya tidak memiliki kegiatan apa-apa di kamar kost. Sesampainya di lokasi saya

sedikit bingung bagaimana caranya menemui Vivi. Karena belum waktunya

Universitas Sumatera Utara


wawancara, saya memutuskan untuk berjalan-jalan saja sambil menikmati acara

tahunan ini. Saat saya melihat-lihat stand saya menemukan hal menarik. Ada

sebuah stand yang menjual pernak-pernik Anime seperti pin, poster, kaus dan

lainnya. Tetapi hal yang menarik perhatian saya adalah stand ini mejual poster

yang mengandung tema Boys Love. Salah satu poster yang saya lihat adalah

sebuah poster dari anime Kuroko no Basuke 10 yang menampilkan karakter

utamanya, Kuroko Tetsuya yang sedang dipeluk mesrah oleh Akasi Seijuro,

karakter laki-laki lain dalam anime yang sama. Tidak hanya satu atau dua saja

yang saya temui, melainkan sangat banyak poster anime terkenal yang

menampilkan gambar kemesrahan karakter laki-laki dengan karakter laki-laki lain.

Saya iseng-iseng bertanya kepada penjaga stand sekaligus penjual barang-barang

tersebut tersebut kenapa dia, yang seorang laki-laki, mau menjual poster bertema

boys love. Si penjual membalas karena poster ini banyak yang suka terutama

perempuan.

10
Adalah anime adaptasi manga berjudul sama bercerita mengenai seorang siswa SMA bernama
Kuroko Tetsuya yang menyukai Basket dan berusaha menyadarkan teman-teman setimnya
selama SMP mengenai basket yang dapat dimainkan untuk bersenang-senang dan bukan untuk
bertarung.

Universitas Sumatera Utara


Foto 3.1 dan 3.2. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu
stand di Bunkasai USU.

“Banyak yang sukak kak. Coba aja kakak tanyak sama


cewek-cewek yang baru beli tadi. Aku juga jual barang homo
karena banyak yang mau beli. Kalau enggak ya mana mau aku kak.
Litanya aja aku geli. Masak iya Levi dibikin mesra-mesraan sama
Eren. Ini jualan juga bukan punyaku aja kak. Kau sama kawan-
kawanku yang bikin, dan ada pula kawanku yang fujo, yaudahlah,
kami juallah barang homo.”
Penjelasan penjaga toko tadi semakin membuat saya yakin keberadaan

Fujoshi di kalangan pecinta kebudayaan pop Jepang bukanlah hal yang

tersembunyi lagi. Mereka sudah berani menampilkan diri pada komunitas pecinta

kebudayaan Jepang di kota Medan. Contoh nyata saja ada beberapa perempuan

yang saya taksir berusia 18-19 tahun yang sedang memilih-milih poster boys love

dengan sangat heboh setiap mereka menemukan OTP 11 mereka. Di akhir

pengamatan saya pada stand tersebut, penjaga stand menawari saya untuk

membeli barang jualannya, tetapi saya menolak dengan halus, mengatakan tidak

ada karakter anime yang saya sukai yang tersedia. Sebenarnya hal itu tidaklah

benar karena ada beberapa poster maupun pin yang saya minati tetapi saya tidak

bisa membelinya karena saya tidak membawa uang yang cukup.

11
Singkatan dari One Top Pair, adalah istilah yang digunakan para fans anime, manga ataupun
game untuk menyebut pasangan (pair) yang paling mereka sukai, baik yang sudah resmi maupun
yang belum.

Universitas Sumatera Utara


Ketika waktu hampir menunjukkan pukul 13.00 saya langsung bergegas

mencari Vivi. Tetapi karena luasnya pendopo USU dan ramainya pengunjung

acara membuat saya agak panik karena sulit sekali menemukan Vivi. Saya

berusaha menghubungi Vivi melalui Facebook dan tidak ada balasan. Saya juga

menyesali kanapa tidak meminta kontak Vivi yang lain seberti Line ataupun

nomor hp miliknya. Ketika hampir putus asa, saya teringan bahwa saat janjian

Vivi mengatakan bahwa dia akan bercosplay menjadi Yuri Plisetski atau Yurio

dari anime Yuri On Ice. Sayapun memutuskan untuk mencari setiap orang yang

bercosplay menjadi Yurio diantara kerumunan manusia ini. Berhubung saya sudah

kenal Vivi sejak lama, tentu saja saya bisa menbedakan Yurio yang dicosplaykan

oleh Vivi dengan Yurio-Yurio lainnya. Tetapi masalah tidak semudah itu selesai.

Hampir setengah jam saya telusuri Pendopo USU dan tidak ada satupun cosplayer

Yurio yang dapat saya temui. Karena lelah mencari saya bermaksud ke kamar

mandi sebentar dan kemudian beristirahan. Dan disinilah sebuah keajaiban

muncul. Saya dapat menemukan Vivi di dekat kamar mandi. Saat saya temui Vivi

baru saja selesai berganti baju dengan kostum Yurio seperti yang dia katakana

pada janji kami kemarin. Setelah beberapa saat basa-basi karena kami sudah lama

tidak bertemu, kami langsung memulai wawancara.

3.1.1. Latar Belakang Vivi.

Vivi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Vivi memiliki seorang kakak

dan seorang adik. Saat ini Vivi bekerja di salah satu perusahaan swasta di Medan.

Tahun lalu dia baru saja menyelesaikan pendidikan D3 di salah satu perguruan

tinggi swasta di kota Medan. Sejak kecil Vivi sudah tinggal di Medan sehingga

dapat dikatakan dirinya adalah orang asli Medan.

Universitas Sumatera Utara


Vivi berasal dari keluarga Islam Moderat. Vivi memang menggunakan

jilbab dalam kehidupan sehari-hari kecuali saat dirinya bercosplay, tetapi itu

karena keinginannya sendiri untuk berjilbab, bukan karena paksaan orangtuanya.

Vivi juga tidak merasa keberatan jika harus membuka jilbab berhubung dia cukup

aktif dalam bercosplay yang membuat harus membuka jilbabnya.

Vivi menyukai BL sejak SMP saat anime Naruto sedang tayang di

Indonesia dan menjadi terkenal.Selain anime Naruto dia juga menyukai anime

One Piece, Bleach dan anime terkenal lainnya. Sejak saat itu Vivi mulai menyukai

anime lainnya. Saat ini anime yang sangat Vivi sukai adalah anime berjudul

Kuroko no Basuke.

3.1.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Vivi mulai mengenal boys love pada tahun 2014. Saat itu dia sedang

menghadiri sebuah event cosplay yang diadakan di Plaza Hermes Polonia. Pada

saat peserta kompetisi cosplay sedang bertanding ada sebuah tim yang

memerankan karakter Okumura Yukio dan Okumira Rin, dua bersaudara dari

anime Ao no Exorcist. Bagi Vivi yang pernah menonton anime Ao no Exorcist,

adegan yang ditampilkan oleh peserta tersebu bukanlah hal yang aneh, tetapi

ketika kedua peserta tersebut tampil seluruh penonton terutama perempuan

menjadi histeris terutama ketika mereka menampilkan adegan dimana cosplayer

Yukio memapah tubuh cosplayer Rin yang sedang terlentang.Vivi yang awalnya

tidak tahu kenapa banyak perempuan yang histeris melihat adegan itu mulai

mengetahuinya ketika juri kompetisi cosplay tersebut mengatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara


penampilan kedua tim tersebut memiliki fanservice yang sangat disukai pecinta

BL.

“Aku tuh penasaran, kok cewek-cewek ini pada girang. Aku


pingin tahu apa yang dirasakan mereka waktu nonton.”

Karena melihat para Fujoshi yang sangat antusias itu membuat Vivi ingin

masuk ke dalam lingkungan pertemanan mereka. Di Facebook Vivi memiliki

banyak teman-teman Fujoshi begitu juga dengan teman-teman Cosplaynya. Untuk

itu Vivi pun mulai mengikuti beberapa group BL di Facebook. Group BL yang

pertama kali dia ikuti adalah sebuah Fandom 12 dari anime favorite Vivi yaitu

Kuroko no Basuke yang lebih dikenal dengan KnB. Vivi mengatakan setiap

Fujoshi pasti masuk dalam fandom dan di setiap fandom tersebut mereka memiliki

ship atau kapal13.

Sejak masuk ke dalam fandom KnB Vivi mulain mencari OTP yang dia

kira dapat dia sukai. OTP bisa dibilang adalah kapal yang paling disukai seorang

Fujoshi. Kebalikan dari OTP adalah NOTP yang diartika sebagai kapal yang

paling tidak disukai. Alasan Vivi mencari OTP sebenarnya bukan karena dia suka.

Alasan utamanya karena dia ingin punya bahan pembicaraan dengan teman-teman

Fujoshinya saja. OTP pertama Vivi adalah KagamiXKuroko 14 atau KagaKuro.

Vivi mengenal kapal KagaKuro dari seeorang teman facebook yang sama-sama

menyukai Kuroko no Basuke tapi lama-kelamaan dia tidak menyukainya karena

12
Singkatan dari fans kingdom, adalah sebuah komunitas yang dibuat oleh para fans sebuah
budaya popular.
13
Istilah untuk menyebut pasangan dalam sebuah fandom. Ship lebih sering digunakan dalam
komunitas internasional sedangkan kapal digunakan oleh penggemar Indonesia
14
Cara menuliskan nama sebuah kapal yaitu (nama)X(nama). Biasanya untuk fandom BL nama
seme di depan sedangkan nama uke dibelakangnya.

Universitas Sumatera Utara


tidak ada feel dari kapal tersebut akhirnya Vivi mencari kapal lain untuk dijadikan

OTP. Setelah mencari beberapa hari Vivi jatuh cinta dengan kapal AkashiXKuroko

atau lebih dikenal dengan AkaKuro.

“Aku iyu awalnya cuma suka Kuroko aja. Jadi iseng aku
masukkan nama Kuroko Google untuk nyari gambarnya.
Ketemunya KagamiXKuroko. Tapi aku enggak suka, akhirnya aku
masukkan yang lain. Pertamanya KiseXKuroko aku ketik, tapi
hasilnya aku juga enggak suka. Lanjut lagi MidorimaXKuroko, tapi
rasanya Midorima cocoknya sama Takao aja. Karena enggak ada
yang aku suka akhirnya aku sempet nyerah. Waktu itu kan Akahi
belum keluar di Animenya, jadi aku enggak tahu. Tapi beberapa
hari berikutnya ada yang share gambar AkashiXKuroko dan aku
jadi suka. Mereka berdua imut dan aku kira mereka punya feel
yang manis. Sejak saat itu aku suka AkashiXKuroko.”

Vivi mengatakan saat ini Fandom utamanya masih KnB dan belum terlalu

menyukai fandom lainnya. Vivi mengatakan dia menyukai fandom seperti

Shingeki no Kyojin atau SnK, dengan kapal LeviXEren (Riren) tapi tidak terlalu

fanatic seperti AkaKuro dan fandom KnB. Vivi mengaku menonton anime-anime

yang memiliki karakter laki-laki tampan atau ikemen tapi tidak ada yang

mengalahkan kecintaannya pada KnB. Fandom Kuroko no Basuke adalah pintu

masuk Vivi ke dalam dunia Fujoshi. Sejak mengenal dan masuk ke fandom, Vivi

menjadi rajin mencari fanfiction maupun fanart BL dari kapal yang dia sukai

melalui situs fanfiction.net. Tanpa dia sadari dirinya sudah menjadi seorang

Fujoshi yang menyukai hal-hal berbau BL dan Yaoi.

Walaupun menyukai fandom KnB, Vivi juga menyukai manga BL. Vivi

menyukai semua manga BL kecuali manga bergenre Bara. Bara sendiri adalah

sebuah genre fiksi Homoseksual yang dibuat oleh laki-laki gay dan ditujukan

Universitas Sumatera Utara


untuk kalangan gay juga15. Untuk genre manga yang Vivi lebih menyukai manga

dengan karakter shota yang memiliki wajah imut dan manis. Walaupun menyukai

shota tidak membuat Vivi meningalkan manga BL lain yang tidak ada karakter

shota di dalamnya. Manga BL pertama yang Vivi baca adalah manga Ten Count

karangan Takarai Rihito. Saat ini Vivi mengaku lebih suka membaca Manhwa16

daripada manga. Bagi Vivi cerita dari Manhwa BL sangat bagus dan karakternya

juga imut dan manis. Manhwa yang Vivi baca saat ini adalah Killing Stalking,

What Lies at the End, I Got, A Man Like You, Royal Servant, dan lainnya. Vivi

mengaku tidak menyukai cerita manga yang PWP 17 . Vivi mengatakan dirinya

juga suka manga Yaoi dengan genre BDSM 18 seperti Manhwa berjudul Blood

Bank hanya saja dirinya tidak terlalu tega meliha karakter uke di manga bergenre

BDSM.

Anime pertama dan yang paling Vivi sukai adalah anime berjudul Love

Stage. Salah satu anime BL yang tayang pada tahun 2014 dan diproduksi oleh

studio anime J.C. Stuff. Anime ini adalah adaptasi dari manga BL berjudul sama

karangan Zao Taishi dan Eike-Eike. Alasan utama Vivi menyukai anime Love

Stage karena karakter di anime itu memiliki wajah yang manis dan cenderung

shota. Selain itu karakter utama anime Love Stage sering memakai baju

15
Mackintosh, Jonathan D. (January 2006). "Itō Bungaku and the Solidarity of the Rose Tribes
[Barazoku]: Stirrings of Homo Solidarity in Early 1970s Japan". Intersections: Gender, History and
Culture in the Asian Context (12): 1440-9151. http://intersections.anu.edu.au/issue12/aoki.html.
16
Secara Harfiat dapat diartikan sebagai ‘komik’ dalam bahasa Korea. Seperti halnya Manga
dalam bahasa Jepang, Manhwa di luar Korea digunakan untuk menunjuk komik yang berasal dari
Korea.
17
Singkatan dari “plot, what plot?”, sebuah karya fiksi yang tidak memiliki plot atau jalan cerita
yang baik. Karya seperti ini biasanya hanya menampilkan adegan seksual saja.
(http://www.urbandictionary.com/define.php?term=PWP)
18
Salah satu kinky dalam hubungan seksual dan juga menjadi genre cerita erotis yang cukup
terkenal.

Universitas Sumatera Utara


perempuan atau crossdresing. Vivi juga menyukai anime Yuri on Ice yang saat ini

sedang tayang, walaupun anime itu bukanlah anime BL.

Pengalaman berikutnya sejak penjadi Fujoshi yang tidak bisa Vivi lupakan

adalah saat dirinya mendengar BLCD. BLCD adalah drama CD yang bertema BL

atau yaoi. Drama CD sendiri adalah sebuah drama suara (audio drama) yang

biasanya dijual dalam bentuk CD. Drama CD adalah salah satu media yang cukup

popular di kalangan pecinta budaya pop Jepang. Seiyuu atau aktor suara yang

biasanya mengisi suara karakter anime juga bekerja utuk menyuarai karakter

dalam drama CD, salah satunya BLCD. BLCD pertama Vivi dengan dari sebuah

Video di Youtube, tetapi dia lupa judulnya apa. Vivi mengaku sangat kaget

pertama kali mendengarkannya. Dia mengatakan berbeda dengan manga atau

fanfiction yang hanya menyajika gambar, BLCD ada suaranya dan suara tersebut

sangat erotis baginya. Walaupun Vivi kaget saat pertama kali mendengarnya

lama-kelamaan dia mulai penasaran. Tetapi Vivi mengaku dia tidak terlalu

menyukai BLCD yang terlalu erotis. Dia menyukai BLCD yang tidak memiliki

adegan seksualnya. Vivi menyukai BLCD yang diangkat dari manga kesukaannya

saja.

Selain menyukai asupan19 BL dua dimensi (2D), Vivi juga menyukai BL

tiga dimensi (3D). Salah satu asupan 3D yang Vivi sukai adalah cosplayer Baozi

dan Hana. Sepasang cosplayer dari China yang sering bercosplay karakter dari

manga BL. Selain cosplayer, Vivi mengaku pernah menonton film bergenre BL

berjudul Seven Days hanya saja Vivi tidak terlalu suka dengan film tersebut. Vivi

mengaku dia tidak teralu suka karena dia tidak sanggup melihat karakter manusia

19
Istilah yang digunakan para Fujoshi untuk menyebut media pemuas atau eksprsi mereka.

Universitas Sumatera Utara


asli dalam BL. Walaupun Film Seven Days tidak memiliki adegan erotis sama

sekali kecuali adegan ciuman.

3.1.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Sebagai seseorang yang memiliki hobi yang masih dipandang negative

oleh orang orang sekitar, Vivi mengaku tidak terlalu silit untuk berinteraksi

dengan orang-orang di sekitarnya. Vivi mengaku keluarganya mengetahui jika

dirinya menyukai anime. Tapi Vivi tidak memberi tahu mereka mengenai hobi

Fujoshinya. Vivi juga mengatakan kalau bisa keluarganya jangan sampai tahu

dirinya menyukai BL dan Yaoi. Sedangkan untuk teman-teman kampusnya

mereka mengetahui Vivi menyukai kebudayaan Jepang, dan Vivi juga tidak ada

niat untuk menutupi jika dirinya menyukai Yaoi atau BL. Vivi sampai saat ini

tidak tahu apakah teman-temannya tahu dia itu Fujoshi apa tidak. Vivi juga tidak

terlalu peduli. Teman-teman yang Vivi beritahu bahwa dirinya Fujoshi hanyalah

teman-teman sesame cosplayer-nya yang juga sama-sama menyukai kebudayaan

Jepang seperti anime dan manga.

3.1.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ketika saya menanyakan pertanyaan mengenai orientasi seksualnya Vivi

hanya tertawa. Bagi Vivi tidak ada hubungannya antara hobinya yang suka

membaca Yaoi dengan apakah dia seorang homoseksual atau tidak. Fujoshi

adalah perempuan yang menyukai fiksi homoseksual, sehingga yang dia lihat

setiap hari adalah laki-laki ikemen. Jadi tidak mungkin dia bisa menjadi lesbian

hanya karena melihat para laki-laki saling jatuh cinta. Vivi menambahkan jika dia

suka Yuri –salah satu genre fiksi asal Jepang yang memuat percintaan antara

Universitas Sumatera Utara


wanita dengan wanita, bisa dibilang kebalikan dari genre Yaoi – mungkin lain

ceritanya. Ada kemungkinan baginya menjadi lesbian. Tetapi Baginya itupun

tidak terlalu berpengaruh karena Vivi punya banyak teman yang menyukai anime-

anime yang penuh karakter gadis-gadis manis atau moe seperti anime Love Live20.

3.1.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Sebagai orang yang suka membaca fiksi dengan tema percintaan

Homoseksual hal ini membuat saya penasaran dengan pandangan para Fujoshi

dengan LGBT. Saat ini isu LGBT sedang panas dibicarakan di masyarakat dan

masih dipandang sebagai suatu hal yang sangat tabu dan terlarang. Untuk itu saya

pun menanyakan hal ini kepada setiap informan saya guna mengetahui pandangan

mereka sebagai orang yang suka membaca fiksi bertema Homoseksual.

Vivi ada di pihak netral dengan pandangan ini. Bagi Vivi keberadaan

mereka tidaklah menjadi masalah yang perlu dibesar-besarkan asalkan mereka

tidak mengganggunya. Vivi memang tidak mendukung aktifitas kaum LGBT tapi

dia juga tidak suka jika ada orang yang menghalang-halangi kehidupan mereka

apalagi dengan kekerasan. Vivi mengganggap kaum LGBT juga manusia dan

berhak mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Vivi mengatakan dirikan

adalah munafik jika dia yang seorang Fujoshi yang suka membaca fiksi

homoseksual tapi malah merendah-rendahkan kaum LGBT. Selain itu baginya

pasangan gay bisa menjadi ‘asupan’ yang menyenangkan dan gratis. Apalagi jika

salah satu dari mereka memiliki wajah yang manis dan cute.

3.2. Aoi Mizu

20
Anime yang bercerita mengenai sekumpulan gadis-gadis SMA yang membentuk grub Idol agar
sekolah mereka tidak jadi ditutup.

Universitas Sumatera Utara


Aoi Mizu atau Aoi adalah seorang staff pengajar di salah satu perguruan

tinggi swasta di kota Medan. Aoi adalah informan kedua yang saya wawancarai.

Alasan saya memilih Aoi karena dia adalah orang yang cukup dekat dengan saya.

Aoi sebenarnya tetangga saya, karena itu daripada wawancara, saya lebih sering

melakukan observasi terhadap Aoi. Dia jugalah yang merekomendasikan saya

untuk menulis skripsi tentang Fujoshi ini. Aoi bukanlah nama aslinya. Saat saya

katakana ingin menjadikannya salah satu informan saya Aoi tampak keberatan

karena tidak ingin hobinya sebagai Fujoshi diketahui banyak orang. Cukup lama

bagi saya untuk meyakinkan Aoi agar mau diwawancarai. Akhirnya Aoi bersedia

jika identitasnya disamarkan.

Walaupun lebih banyak observasi dibandingkan wawancara, saya masih

melakukan wawancara terhadap Aoi. Walaupun dibilang wawancara, yang kami

lakukan lebih tepat disebut ngobrol santai. Terkadang saya merekam obrolan

tersebut tetapi lebih sering tidak. Setidaknya ada dua rekaman yang cukup

panjang yang saya rekam dalam obrolan saya dengan Aoi, rekaman pertama

dilakukan pada tanggal 23 Juli di sore hari saat saya iseng main ke rumah Aoi.

Sedangkan wawancara kedua kami lakukan di sebuah Café di Plaza Medan Fair

pada tanggal 26 Agustus.

3.2.1. Latar Belakang Aoi.

Aoi adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia memiliki adik laki-laki

yang 3 tahun lebih muda darinya. Baik Aoi dan adiknya saat ini sudah tamat

Universitas dan sedang bekerja di Medan. Mereka berdua tinggal di rumah

kakeknya di kawasan Tembung. Orangtua Aoi tidak tinggal di Medan, dapat

Universitas Sumatera Utara


dikatakan Aoi adalah seorang perantauan. Dia sudah tinggal di Medan sejak tahun

2007, saat dirinya diterima sebagai mahasiswa S1 di salah satu Universitas Negeri

di Medan. Aoi adalah informan saya yang paling tua sekaligus yang memiliki

pendidikan paling tinggi, Aoi adalah seorang Dosen sehingga dirinya pernah

menempuh pendidikan S2 di salah satu PTN di Medan.

Aoi berasal dari keluarga muslim Moderat dimana keluarganya tidak

terlalu memaksanya untuk mendalami ilmu agama. Aoi mengaku walaupun

orangtuanya lebih suka melihat dirinya menggunakan jilbab mereka tidak pernah

memaksa Aoi untuk mengenakannya jika dia tidak mau. Aoi juga seorang yang

tidak terlalu taat dengan agama. Selain untuk kegiatan kantor ataupun kegiatan

keagamaan lainnya, Aoi tidak pernah mengenakan jilbab. Hal yang cukup unik

dari Aoi adalah, walaupun sudah hampir kepala 3, Aoi tidak memiliki keinginan

untuk menikah. Aoi mengaku dirinya agak susah melepas masa lajangnya.

Daripada harus terikat dengan orang yang belum tentu cocok, Aoi lebih memilih

hidup melajang. Baginya hal itu jauh lebih menyenangkan. Karena masih lajang,

Aoi sering sekali menghabiskan gajinya untuk hobi atau untuk kosmetik daripada

untuk persiapan menikah.

Aoi sudah menyukai anime dan manga sejak SD. saat itu tahun 90-an

dimana stasiun TV Indonesia sering menayangkan anime. Saat itu anime yang

sangat disukai Aoi adalah Cardcaptor Sakura dan Detective Conan. Aoi juga

mengaku saat SMP orangtuanya selalu menghadiahinya komik Jepang jika dia

mendapat nilai yang baik di sekolah. Sejak saat itu Aoi tidak bisa berhenti

menyukai anime dan manga. Walaupun orangtua Aoi berhenti membelikannya

komik saat dirinya memasuki SMA, tidak membuat Aoi berhenti untuk

Universitas Sumatera Utara


menyukainya. Aoi tetap membeli komik dari uang sakunya yang dia tabung atau

dari uang THR yang dia dapatkan setiap lebaran.

3.2.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Aoi mengenal BL sejak tahun 2009. Saat itu pertama kalinya dia memiliki

kebebasan mengakses internet karena tinggal jauh dari orang tua untuk tujuan

kuliah. Saat itu Aoi yang sangat menyukai karakter dari anime Bleach, Hitsugaya

Toushiro iseng-iseng menuliskan nama karakter tersebut pada kolom pencarian di

Google. Dari hasil pencarian iseng tersebut Aoi mengenal situs bernama

fanfiction.net, sebuah situs yang menyajikan fanfiction hasil karya para fans dari

berbagai karya fiksi seluruh dunia. Aoi mengaku bahwa saat ini dia sangan

menyukai Toushiro Hitsugaya karena dia imut dan manis. Ditambah lagi

fanfiction yang tokoh utamanya Toushiro sangat banyak dan beragam yang

membuat Aoi semakin ketagihan membacanya. Sampai suatu hari dia menemukan

sebuah fanfiction dengan pairing Toushiro Hitsugaya dan Ichigo Kurasaki,

karakter laki-laki utama dalam anime Bleach. Aoi mengaku ketika pertama kali

mengenal BL, dirinya tidak pernah merasa jijik ataupun anti terhadap BL. Aoi

mengatakan mungkin hal itu karena BL pertama yang Aoi baca adalah sebuah

cerita komedi romantic yang menurutnya manis

“Pertamanya kakak liat di synopsis ceritanya karakter


utamanya Ichigo sama Toushiro tapi genrenya romantic. Awalnya
aku bingung dek, tapi karena penasaran aku baca juga. Rupanya
memang tentang Toushiro sama Ichigo ber lovy dovy. Awalnya sih
agak aneh aja tapi lama-lama suka juga sama pair IchiHitsu 21 .
Soalnya mereka itu unyu. Bisa dibilang itulah pertama kalinya
kakak kenal BL.”

21
Nama untuk menyebut pairing Ichigo Kurosaki dan Toushiro Hitsugaya

Universitas Sumatera Utara


Setelah bosan bermain di fandom Bleach Aoi mulai berpikir untuk mencari

fanfiction BL di fandom lain. Saat itu dia teringan dengan anime Naruto, salah

satu anime yang juga dia suka pada zaman itu. Di fandom Naruto Aoi juga

menemukan banyak sekali fanfiction BL. Yang paling Aoi sukai adalah pairing

Sasuke dan Naruto, atau dikenal dengan SasuNaru. Fandom Naruto bisa dibilang

pintu masuk Aoi untuk mengenal BL lebih dalam lagi. Aoi mengenal banyak

author fanfiction BL dan dari merekalah Aoi mengenal banyak manga BL. Author

yang pertama kali Aoi kenal adalah Honef (nama alias di media sosial). Dari

Honef Aoi mengenal author-author lain yang semuanya adalah Fujoshi. Aoi dan

teman-teman Fujoshinya pertama kali berhubungan melalui sebuah media sosial

bernama Plurk. Dari situ Aoi menemukan banyak sekali orang-orang yang

menyukai SasuNaru.

Aoi juga dahulu sempat menjadi seorang admin dalam sebuah forum

pecinta pairing SasuNaru bernama SasuNaru INA. Awal berdirinya forum

tersebut karena ada seorang Author bernama Nad (Nama alias di Media Sosial)

yang mengutarakan keinginannya untuk membentuk sebuah forum untuk berbagi

hal-hal yang berhubungan dengan pairing SasuNaru. Aoi dan beberapa Author

lain yang menganngap ide tersebut bagus, membantu Nad untuk membuat forum.

Setelah forum tersebut terbentuk Aoi mulai banyak bertemu dengan para Fujoshi

yang sama-sama menyukai pairing SasuNaru. Salah satunya adalah seorang

Fujoshi asal Medan bernama S. Awalnya S adalah anggota baru di Forum tersebut.

Aoi mengatakan kalau S adalah anak angkata 2010 yang mengenal fanfiction,

sedangkan dia dan beberapa admin di forum SasuNaru INA adalah angkatan 2007

kebawah. S sempat terkenal karena membuat sebuah fanfiction yang cukup

Universitas Sumatera Utara


kontraversi. S membuat fic SasuNaru berdasarkan manga BL terkenal, Finder,

dimana cerita utamanya melegalkan rape dalam sebuah pairing. Karena banyak

yang tidak suka tema tersebut terutama founder forum tersebut, Nad, banyak yang

tidak menyukai S. Awalnya Aoi tidak terlalu terpengaruh terhadap gossip yang

menimpa S, toh dia tidak membuat ulah yang serius. Aoi malah penasaran dengan

S karena dia adalah anak Medan. Karena peasaran, Aoi mengajak T, salah satu

admin di Forum SasuNaru INA yang juga tinggal di Medan untuk bertemu S

secara Offline. Ketika pertama kali jumpa ternyata S adalah anak yang asik dan

menyenangkan, Sejak saat itu Aoi, Tama dan S semakin dekat dan sering

berdiskusi mengenai hobi mereka dan komik BL.

Selain dari Forum, Aoi juga sering mendapat informasi tentang BL dari

media sosial seperti Plurk. Walaupun sudah memiliki forum untuk membahas

SasuNaru, Aoi masih aktif di Plurk dengan teman-temannya yang juga anggota

forum SasuNasu INA. Jika di SasuNaru INA Aoi dan teman-teman fujoshinya

membahas mengenai pairing SasuNaru, di Plurk mereka membahas BL secara

lebih umum. Aoi mengatakan kalau dari Plurk-lah dia mulai banyak mengetahui

mengenai manga dan anime BL. Teman-teman Fujoshi Aoi di Plurk sering sekali

berbagi Link manga BL maupun anime BL gratis yang bisa dibaca secara online

atau harus didownload dulu. Manga BL pertama yang Aoi baca adalah manga

karangan Minami Haruka berjudul I’ll tie you up, kiss you, and **** you. Manga

tersebut memiliki gambar yang cukup baik dan karakternya juga tampan. Tetapi

karakter uke dalam manga itu digambar terlalu feminine, ditambah lagi alat

kelamin karakter uke dalam manga itu tidak digambarkan. Bagian tubuh yang

seharusnya terletak alat kelamin pria dibuat seolah-olah ada cahaya yang

Universitas Sumatera Utara


menutupinya. Aoi menyebut cahaya tersebut adalah cahaya dari surga. Walaupun

manga tersebut menjadi manga pertama yang Aoi baca, sekarang dia mengaku

membencinya. Alasan utamanya karena cerita di manga tersebut sangat PWP.

Bahkan judulnya saja sudah terlalu eksplisit.

Sejak mengenal manga BL Aoi mulai rajin mengunjungi situs baca manga

online yang memiliki koleksi manga yaoi yang cukup banyak. Salah satu situs

yang sering Aoi kunjungi adalah mangafox.net. Situs Mangafox sebenarnya

adalah situs baca manga biasa hanya saja mereka memiliki banyak jenis manga

yang bisa dibaca secara gratis, salah satu genre manga yang mereka sediakan

adalah genre BL dan Yaoi. Sejak saat itu Aoi sering men-Bookmark beberapa

halaman situs manga yang menurut dia menarik. Sampai suatu hari, kira-kira

tahun 2011-2012-an, teman sesame Fujoshi Aoi, T, memperkenalnnya sebuah

situs mendownload manga bernama Domdomsoft. Sejak mengenal Domdomsoft

Aoi mengenal banyak situs baca manga online lain seperti MangaPark,

MangaHere, dan MangaGo. Aoi mengenal situs-situs tersebut dikarenakan dirinya

mau tidak mau harus bermigrasi dari MangaFox yang sudah diblokir pemerintah.

Manga kesukaan Aoi adalah manga-manga karangan Yamamoto

Kotetsuko dan Ogeretsu Tanaka yang bagi Aoi memiliki cerita yang sangat manis

dan gambar yang cute. Aoi juga mengaku menyukai cerita tragedy yang menguras

air mata atau lebih dikenal dengan Angs.

Anime BL pertama yang Aoi kenal adalah anime berjudul Junjou

Romantica. Anime tersebut Aoi dapatkan dari teman dari Plurk yang tinggal di

luar kota Medan. Saat itu salah satu saudara Aoi sedang berkunjung ke kota

Universitas Sumatera Utara


tempat tinggal si teman Plurk dan berhubung saudara Aoi juga mengenal si teman,

Aoi minta dititipi anime, manga, dan banyak sekali doujin dari si teman Plurk

tersebut. Seluruh asupan tersebut dikirim dalam beberapa keping DVD sehingga

Aoi dapat dengan mudah memindahkannya ke computer. Saat saya menanyakan

keberadaan DVD-DVD tersebut Aoi mengaku bahwa DVD-DVD tersebut sudah

hilang entah kemana, tetapi data di dalamnya sudah dipindahkan ke dalam laptop

miliknya. Setelah mengenal beberapa anime dari temannya tersebut Aoi mulai

rajin mendownload anime yang dia sukai baik itu anime biasa ataupun anime BL.

Beberapa situs yang biasa Aoi kunjungi untuk mendownload anime adalah

Darklegend dan Cyber12. Saat ini kedua situs tersebut sudah tutup. Beberapa

judul anime yang Aoi download saat itu seperti Togainu no Chi, Uragiri wa Boku

no Namae wa Shitteru (disingkat menjadi Uraboku), dan lainnya.

Setelah anime asupan lain yang Aoi miliki adalah BLCD. Aoi pertama kali

mengenal BLCD dari teman Plurk miliknya. Temannya tersebut memberitahu Aoi

link Drama CD bergenre BL berjudul Koto no Ha no Hana. Aoi pun

mendownloadnya karena penasaran. Koto no Ha no Hana adalah BLCD yang

diperankan oleh seiyuu yang sama dengan seiyuu OTP Aoi di salah satu Anime

berjudul Durarara. Selain mendapatkan data Drama CD link tersebut juga

memberikan terjemahannya dalam bentu file PDF. Aoi mengaku kesukaannya

terhadap BLCD tidak terlalu besar. Aoi mengaku masih sering mendengar BLCD

hanya saja BLCD yang Aoi dengar hanya BLCD yang diangkat dari manga saja

karena bagi Aoi mendengar hal yang dirinya tidak tahu maksudnya bukanlah hal

yang menyenangkan. Aoi sama sekali tidak bisa bahasa Jepang.

Universitas Sumatera Utara


“Sebenarnya kakak punya banyak BLCD yang kakak dapet
dari kawan kakak yang tinggal di luar kota itu.Tapi kakak gak
pernah denger aja. BLCD yang kakak denger pertama kali ya Koto
no Ha. Itupun karna seiyuu-nya OnoD sama HiroC, kan sama kaya
seiyuunya Shizuo sama Izaya di Durarara. Makanya kakak
penasaran. Selain Koto no Ha kakak Cuma mau denger BLCD
yang ada manga atau terjemahannya aja. Soalnya kakak gak suka
dengerin hal yang kakak aja gak ngerti.”

Selain Koto no Ha no Hana, Aoi mendengarkan beberapa BLCD seperti

Kirai Janai Kedo, Koi Janai Kedo, Hontou Yaju, dan Brothers. Semua judul tadi

adalah BLCD yang diadaptasi dari manga. Selain BLCD yang diatas Aoi juga

memiliki BLCD original seperti Yandere Heaven Black series dan juga memiliki

terjemahannya. Sayangnya Yandere Heaven Black series memiliki jalan cerita

yang tidak Aoi sukai.

Aoi juga mempunyai hobi membaca novel LGBT. Walaupun novel-novel

yang Aoi baca sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai asupan BL. Di

Indonesia akhir-akhir ini sudah banyak novel yang menampilkan karakter LGBT

terutama pasangan gay yang tentu saja sangat Aoi sukai. Novel bertema LGBT

pertama yang Aoi beli berjudul Lelaki Terindah karya Andrei Aksana.

Selanjutnya Aoi juga membaca novel serial Supernova karya Dewi Dee Lestari,

terutama buku pertamanya, Kesatria, Putrid dan Bintang Jatuh. Walaupun bukan

menjadi peran utama, karakter Reuben dan Dimas, pasangan gay dalam novel

tersebut adalah karakter yang cukup penting dan kemunculannya juga cukup

banyak, hal inilah yang membuat Aoi menyukainya. Kesukaan Aoi pada

Supernova yang awalnya hanya karena pasangan Reuben dan Dimas saja malah

membawa dirinya sangat menyukai novel karangan Dee tersebut. Aoi saat ini

adalah orang yang mengoleksi semua buku Supernova, selain karena berharap

Universitas Sumatera Utara


Reuben dan Dimas muncul lagi, dia mulai jatuh cinta dengan novel fiksi ilmiah

tersebut. Selanjutnya Aoi memiliki Nove berjudul Terpesona, sebuah novel

kembar yang diterbitkan oleh Gagas Media. Novel tersebut memiliki dua cerita

yang saling berhubungan. Cerita pertama dari novel Terpesona mengenai seorang

laki-laki yang bercerita tentang kehidupan asmaranya dengan seorang laki-laki

juga.

Akhir-akhir ini Aoi lebih suka bermain di fandom drama Thailand

dibandingkan fandom manga Yaoi, meskipun drama Thailand yang saat ini

ditonton Aoi adalah drama mengenai pasangan Gay. Walaupun bukan berasal dari

Jepang, Aoi menganggap bahwa drama Thailand yang dia tonton juga bisa

dikategorikan sebagai drama BL. Sebenarnya Aoi mengenal drama BL jauh

sebelum dia mengenal drama Thailant. Pada tahun 2012 Aoi mengenal sebuah

serial drama BL dari Jepang Berjudul Takumi-kun The Series. Hanya saja bagi

Aoi, Takumi-kun adalah serial drama yang aneh. Mungkin karena pertama kali

Aoi menonton drama bergenre BL. Aoi mengatakan Takumi-kun memiliki

karakter BL yang cukup stereotype 22 . Mungkin jika masih diangkat menjadi

anime saja tidak terlalu parah, tapi jika diangkat menjadi sebuah live action

dengan karakter manusia asli ternyata menjadi sesuatu yang aneh.

“Mungkin karena kakak emang enggak suka uke yang


kelewat menye kali ya. Si Takumi di Takumi-kun itu kan menye-
menye gimana gitu. Karakter menye kaya gitu aja kakak enggak
mau nonton animenya, lah ini malah dibikin drama live actionnya.
Kakak ngerasa Takumi-kun itu enggak realis banget jadinya.”

22
Dalam fandom BL terdapat sebuah karakter stereotype dimana karakter uke selalu memiliki
tubuh mungil seperti perempuan, memiliki sifat lugu atau polos dan sangat submisif. Sedangkan
untuk karakter seme memiliki tubuh yang sangat macho dan tinggi, dan biasanya memiliki sifat
yang agresif dan sangat dominan. Karakter yang stereotype ini sudah tidak banyak yang
menyukainya.

Universitas Sumatera Utara


Selain Takumi-ku the Series yang ternyata tidak bisa Aoi sukai. Aoi juga

banyak mengenal drama BL lain yang berasal dari Jepang. Kebanyakan drama ive

action BL yang Aoi kenal adalah sebuah film yang diadaptasi dari manga BL

antara lain Doushitemo Furetakunai dan Seven Days. Berbeda dengan Takumi-

kun, Aoi mengatakan dia menyukai dua film BL tersebut. Selain karena Aoi sudah

tamat membaca manga dari kedua film tadi, Aoi menganggap kedua film tersebut

cukup bisa membawa nuansa yang realis walaupun diangkat dari manga BL.

Selain drama BL dari Jepang Aoi juga sempat mengena film bertema LGBT

buatan anak bangsa berjudul Arisan. Film karya Nia Dinata ini sebenarnya tayang

di Bioskop pada tahun 2003, tetapi Aoi baru menontonnya pada tahun 2012. Bagi

Aoi film Arisan sangatlah menarik karena menyajikan sebuah cerita yang realis.

Aoi juga menonton sekuel film tersebut, Arisan 2, pada tahun yang sama.

Untuk drama asal Thailant pertama kali Aoi mengenal sebuah drama

berjudul Love of Siam yang pertama kali dia tonton pada tahun 2012. Film Love

of Siam adalah sebuah film keluarga yang memiliki banyak fokus cerita, salah

satunya adalah cerita mengenai sepasang anak SMA yang bersahabat sejak kecil

dan mulai jatuh cinta, pasangan tersebut tentu saja pasangan gay. Aoi menyukai

Love of Siam karena memiliki cerita yang sedih karena pasangan gay dalam film

tersebut, Tong dan Mew, tidak bisa bersatu. Aoi mengatakan jika dirinya sangat

menyukai cerita sedih atau cerita bergenre angs. Selain karena jalan ceritanya

yang Aoi sukai, film Love of Siam juga memiliki cerita yang realis.

Setelah mengenal Love of Siam Aoi tidak memiliki ketertarikan untuk

menonton drama Thailand lainnya karena dirinya masih menyukai manga dan

Universitas Sumatera Utara


terkadang anime BL. Ketertarikan Aoi pada drama BL kembali muncul sejak

Pertengahan tahun 2017 ini tepatnya pada bulan Juli. Awal ketertarikan Aoi

dengan drama asal Thailand tersebut karena seorang teman di Facebook Aoi

memposting sebuah screen shoot dari drama Thailand yang dia tonton di

Facebook. Karena penasaran Aoi menanyakan screen shoot tersebut. Si teman

mengatakan jika itu adalah sebuah drama BL dari Thailand berjudul 2Moons.

Berhubung karakter di 2Moons memiliki perawakan dan sifat yang Aoi suka, dia

pun menanyakan diamana dia bisa menonton drama tersebut. Aoi diberi sebuah

link channel Youtube official dari drama 2Moons. Dari situ Aoi menonton

2Moons yang sudah memiliki subtitle berbahasa Inggris. Selain dari Youtube

channel resminya, Aoi juga mendownload drama dari situs bernama KissAsian.

Saat pertama kali menontonnya, Aoi sudah langsung suka terhadap drama

Thailand tersebut. 2Moons sangat berbeda dengan Love of Siam yang benar-benar

menampilkan cerita drama sehari-hari yang realis. 2Moons adalah sebuah drama

Thailand yang benar-benar bergenre BL walaupun bukan berasal dari Jepang. Hal

ini dikarenakan selain memiliki jalan cerita yang sangat klise ala plot BL, drama

ini awalnya diangkat dari sebuah novel yang dikarang oleh seorang wanita yang

juga seorang Fujoshi. Hal itulah yang membuat Aoi yakin 2Moons adalah drama

BL. Selain 2Moons Aoi juga mengenal banyak drama BL Thailand lainnya seperti

SOTUS the series, Make It Right, Togather with Me, Love Sick, dan lainnya. Sejak

mengenal drma Thailand jugalah Aoi mulai rajin mengikuti akun instagram para

aktor-aktor Thailand yang berperan di drama-drama BL yang dia tonton. Sejak

itulah sampai sekarang Aoi mengaku menyukai fandom drama Thailand

Universitas Sumatera Utara


dibandingkan dengan anime atau mangaYaoi lain. Walaupu dirinya masih

membaca babarapa manga Yaoi.

“Sekarang sih kakak sukanya fandom Thailand dek. Lebih


nyata aja soalnya mereka kan orang asli. Kakak tuh suka banget
ngeliatin instagram aktor-aktor yang main di drama BL Thailand.
Mereka ganteng-ganteng, gak kalah sama artis-artis Korea lah.
Ditambah lagi mereka bisa dihomoin.”

3.2.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Aoi terlahir di lingkungan yang cukup homophobic. Untuk itu dia selalu

menyembunyikan identitasnya sebagai Fujoshi. Keluarga Aoi hanya tahu Aoi

menyukai anime dan manga biasa. Aoi juga tidak terlalu terbuka mengenai

kesukaannya terhadap anime dan manga pada keluarganya. Selain itu Aoi juga

orang yang sangat menjunjung tinggi privasi. Aoi memenci orang kelewat kepo.

Baginya orang kepo adalah sebuah gangguan terbesar dalam hidupnya. Sebagai

seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi membuat Aoi semakin menutup

kehidupan pribadinya agar tidak ada yang mengetahui hobinya sebagai seorang

Fujoshi, terutama oleh mahasiswa yang diajar olehnya. Di kantornya tidak ada

yang tahu Aoi menyukai fiksi homoseksual. Ada juga beberapa teman kantor Aoi

yang mengetahui dirinya menyukai Anime, tetapi mereka hanya mengetahui

sebatas hal tersebut, tidak pada kesukaan Aoi terhadap BL.

Keluarga Aoi tidak ada yang tahu hobi Aoi yang menyukai Yaoi dan BL.

Satu-satunya anggota keluarga Aoi yang mengetahui Aoi Fujoshi adalah adik laki-

lakinya yang juga menyukai anime. Adik Aoi juga tipe orang yang tidak peduli

dengan hobi Aoi yang menyukai BL tersebut. Baginya asalkan hobi si kakak tidak

mengganggunya dan orang lain, tidak ada hak baginya untuk melarang Aoi

Universitas Sumatera Utara


meneruskan hobinya tersebut. Adik Aoi juga mengatakan dirinya sangat kesal jika

Aoi sudah dalam mode fansgirl dan menjadi sangat ribut, tetapi dia hanya

menegur Aoi yang ribut dan mengganggu orang lain tanpa menjelek-jelekkan

hobinya tersebut. Si adik juga tidak punya niat untuk memberitahu orangtua

mereka mengenai hobi kakaknya walaupun si adik menganggap hobi Aoi

bukanlah hal yang posotif.

Untuk membatasi kehidupannya di lingkungan kantor, kampus dan

keluarga dan kehidupannya sebagai seorang Fujoshi, Aoi memiliki dua akun

facebook yang memiliki kegunaan yang berebepa pula, akun tersebut dia beri

nama akun Riajuu untuk kegiatan kantor dan sedangkan untuk urusan hobi dia

sebut sebagai akun Wibu. Daftar pertemanan di kedua akun tersebut juga

berlainan karena Aoi benar-benar ingin memisahkan kedua hal tersebut. Hanya

adik laki-lakinya yang berteman dengan dua akun milik Aoi sekaligus. Ini

dikarenakan adik Aoi adalah orang yang harus dia temui di dunia nyata sekaligus

sebagai orang yang sama-sama menyukai anime.

Aoi mengaku BL adalah sebuah media hiburan yang dapat

menenangkannya saat dirinya stress mendapatkan tekanan dari kantor. Dulu saat

dirinya masih menjadi mahasiswa S2, dia kuliah sambil bekerja. Terkadang

tekanan yang Aoi dapatkan sangatlah melelahkan. Aoi sedikit curhat bagaimana

dirinya harus mengerjakan kerjaan kantor dan di satu sisi harus belajar untuk ujian

yang diadakan kampus terkadang membuatnya frustasi. Biasanya jika keadaan

seperti ini Aoi akan lari ke BL untuk menenangkan diri.

“Bayangin aja lah dek, di kantor dituntuk ngerjain ini itu


tapi kakak harus belajar juga untuk ujian. Siapa juga yang enggak

Universitas Sumatera Utara


suntuk dek. Kalo kakak suntung banget biasanya kakak buka laptop
nonton drama homo Thailant. Ngeiatim cogan-cogan 23 Thailand
itu bisalah bikin pikiran tenang dikit. Abis itu kakak seringnya
emang ketiduran. Tapi biasanya abis itu ada semangat lagi.”

3.2.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual

Saat saya menanyakan hal tersebut, Aoi langsung membalas “ah enggak

bener itu.” sambil sedikit tertawa. Aoi mengatakan dulu salah satu teman

fujoshinya di Plurk pernah menanyakan pendapat seorang psikolog mengenai hobi

dia yang menyukai fiksi Homoseksual yang erotis. Sang psikolog mengatakan jika

hal itu tidaklah salah hanya saja si psikolog memperingati teman Aoi tersebut

karena bisa-bisa dirinya berubah haluan menjadi lesbian. Saat itu semua teman-

teman Aoi di Purk tidak ada yang setuju. Bagi mereka agak mustahil untuk

seorang Fujoshi yang sukanya melihat laki-laki ikemen bisa menyukai perempuan.

Aoi mengatakan dirinya tidak menutup kemungkinan ada Fujoshi yang lesbian,

tetapi Fujoshi yang lesbian tersebut bukan menjadi lesbian karena BL. Lebih tepat

jika dikatakan mereka dari awal memang menyukai sesame jenis baru menjadi

Fujoshi. Aoi juga mengaku tidak ada hubungannya antara menyukai BL dan

orientasi seseorang.

“Coba adek bayangin aja deh dek. Kakak ini hobinya


ngeliat cowok-cowok ganteng. Kadang kakak juga berkya-kya
ngeliat cowok-cowok ganteng dimanapun. Apa kakak bisa tiba-tiba
suka sama cewek?”

Aoi menambahkan jika dia memiliki banyak kenalan Fujoshi yang sudah

tunangan bahkan menikah dengan laki-laki. Walaupun para Fujoshi yang sudah

23
Singkatan dari ‘cowok ganteng’

Universitas Sumatera Utara


menikah ini masih tetap menyukai Yaoi ataupun BL. Bagi Aoi tidak ada masalah

untuk seorang wanita yang sudah berkeluarga tetapi masih menyukai BL.

Menyukai BL adalah sebuah hobi, sama seperti seorang ibu rumah tangga yang

memiliki hobi berbelanja.

3.2.5. Fujoshi dan Paham LGBT

Aoi mengatakan dirinya adalah pihak yang netral dalam memandang isu

LGBT. Bagi Aoi semua manusia memiliki privasi yang tidak boleh diganggu atau

dicampuri oleh orang lain. Untuk itu jika ada orang yang menyukai sesame jenis

bukan urusan dia atau urusan orang lain. Mereka punya hak untuk mencintai

siapapun tanpa ada campur tangan orang lain. Jika orang-orang bilang kaum

LGBT adalah dosa, maka dosa mereka bukanlah urusan orang lain. Untuk itu Aoi

sangat membenci orang-orang Homophobic yang sediki-sedikit bereaksi

berlebihan terhadap isu LGBT.

“Itu urusan selangkangan orang dek. Suka-suka merekalah


mau gimana. Kecuali udah nganggu orang baru itu enggak boleh.
Kalo kata orang LGBT itu dosa, yaudah biarin aja kali mereka
berdosa sendirian. Kan mereka pada enggak ngajak-ngajak orang
lain. Kita itu harusnya hormat juga sama hak mereka bukannya
ribut-ribut enggak jelas. Kalo kata orang mereka meresahkah,
kakak kira lebih meresahkan orang yang kepo banget sama urusan
selangkangan orang.”

3.3. Hana.

Hana (bukan nama asli) adalah seorang mahasiswa semester 8 yang

berkuliah di salah satu PTN di kota Medan. Hana adalah seorang Fujoshi yang

saya temui pada komunitas cosplay Medan pada tahun 2013. Sejak saat itu

kamipun menjadi teman dekat. Alasan saya memilih Hana menjadi informan

Universitas Sumatera Utara


karena dia adalah salah satu orang yang mendorong saya untuk menulis kripsi

mengenai Fujoshi. Walaupun begitu Hana tidak mau menjadi informan saya. Dia

mengatakan dia akan menbantu saya mencari informan asalkan bukan dia. Tetapi

semakin saya tunggu dia tidak juga merekomendasikan saya barang satu nama

pun. Akhirnya saya membujuknya untuk menjadi informan saya. Awalnya Hana

menolak mentah-mentah permintaan saya. Dia mengatakan jika keluarganya

sangat Homophobic, jika sampai ada yang tahu dia menyukai fiksi homoseksual

bisa-bisa dirinya dibantai satu keluarga. Mendengar hal tersebut saya mulai

menyerah, karena ini menyangkut hubungan dengan keluarga. Saya juga sedikit

banyak mengerti perasaan Hana yang memiliki rahasia yang dipandang sebagai

hal yang buruk bagi keluarganya.

Hana akhirnya mau menjadi Informan saya setelah saya curhat dengannya

melalui Line mengenai progress skripsi saya yang tidak ada kemajuan berarti

karena susah menghubungi informan. Dalam curhatan saya dengan Hana saya

mengatakan menargetkan empat orang informan tetapi hanya dua orang saja yang

bisa saya wawancarai untuk saat ini, sedangkan dua orang lagi memiliki

kesibukan yang tidak bisa diganggu. Salah satu dari mereka malah sedang PKL di

luar kota. Dalam curhatan itu saya juga bercanda mengatakan jika saya menyesal

menuruti nasehatnya untuk mengambil judul skripsi tentang Fujoshi. Walaupun

penyesalan saya hanya bercanda, sepertinya Hana sedikit merasa bersalah. Satu

minggu setelah curhatan tersebut, pada tanggal 1 Agustus, Hana menawarkan diri

menjadi informan saya dengan syarat identitasnya harus disamarkan. Bahkan

nama Perguruan Tinggi tempat dia kuliahpun tidak boleh dituliskan. Saya

menyanggupinya karena sudak sedikit frustasi mencari Informan. Sebenarnya

Universitas Sumatera Utara


saya sangat bersyukur saat itu, saat saya sedang mengalami masalah karena

informan yang tidak bisa diwawancarai, tiba -tiba ada yang menawarkan diri

dengan syarat yang tidak terlalu berat. Keesokan harinya, pada tanggal 2 Agustus

saya dan Hana melakukan pertemuan untuk memulai wawancara. Kami

melakukan wawancara di sebuah rumah makan di Jalan Djamin Ginting jam 17.00

wib. Karena tidak mau membuat informan menunggu, saya memutuskan pergi ke

rumah makan tempat janjian 30 menit lebih awal. Saat saya datang, suasana

rumah makan sangat sepi. Di lantai dua tempat saya memilih meja hanya ada dua

meja yang terisi, meja yang saya pilih dan satu lagi meja yang dipakai oleh dua

orang abang-abang. Posisi meja kami juga sangat berjauhan, cukup jauh sehingga

saya tidak bisa mendengar percakapan kedua pengunjung tersebut. Hal ini

membuat saya sedikit senang, dengan begitu Hana tidak akan merasa segan untuk

menjawab pertanyaan saya nantinya. Hana juga tidap perlu malu menceritakan

kehidupannya sebagai Fujoshi karena percakapan kami dalam volume wajar tidak

akan didengar orang lain. Sembari menunggu Hana yang akan datang 30 menit

lagi saya mengisi waktu sambil menonton anime yang baru saya download dari

Laptop yang saya bawa. Ketika waktu menunjukkan pukul 16.55, Hana mengirim

saya pesan lewat aplikasi Line, mengatakan mungkin dia akan terlambat. Saya

tidak terlalu memaksanya juga untuk cepat-cepat datang. Toh saya tinggal dekat

dari sini, sehingga pulang malam tidak masalah. Ditambah lagi saya saat itu

sedang tidak solat. Jam 17.09 Hana sampai di lokasi wawancara kami. Dia

meminta maaf karena terlambat dan mulai duduk di meja. Hana sempat memuji

pilihan meja saya yang lesehan dibandingkan meja dengan kursi yang ada di lantai

dasar rumah makan. Dia mengaku lebih santai jika duduk di meja lesehan

Universitas Sumatera Utara


dibandingkan dengan kursi. Sebelum memulai wawancara Hana sempat penasaran

dengan anime yang saya tonton di Laptop. Saya menunjukkan layar laptop saya

pada Hana yang sedang menampilkan anime Katsugeki Touken Ranbu yang

sedang tayang musim ini. Hana tampak kegirangan melihatnya, dia mengatakan

bahwa dia juga menonton anime tersebut. Dia bercerita bahwa anime Katsugeki

Touken Ranbu adalah anime yang sangat disukai oleh para Fujoshi karena semua

tokoh dalam anime tersebut adalah laki-laki.

3.3.1. Latar Belakang Keluarga Hana.

Hana adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang

kakak laki-laki yang sudah bekerja di luar kota. Saat ini Hana tinggal sendiri di

kost karena orangtuanya tinggal di luar kota. Walaupun dirinya bestatus sebagai

perantau, Hana sudah tinggal di Medan sejak tahun 2009, sejak dirinya duduk di

kelas tiga SMP. Sebelum menjadi mahasiswa Hana dan keluarganya tinggal

bersama di rumah kerabatnya di daerah Pancing. Hana berasal dari keluarga

muslim Moderat tetapi Hana sempat bersekolah di salah satu sekolah agama di

Kota Medan. Walaupun tamatan SMA agama, Hana tidak merasa dirinya sangat

religius. Hana juga mengaku walaupun keluarganya adalah keluarga Islam

Moderat, keluarganya juga Homophobic.

Hana dibesarkan di keluarga yang cukup demokratis. Hana mengatakan

keluarganya tidak pernah memaksa dirinya menggunakan jilbab walaupun dirinya

tamatan sekolah Agama. Alasan Hana menggunakan jilbab juga sebenarnya untuk

menghormati alamaternya saja, itupun hanya untuk kegiatan kampus ataupun

untuk kegiatan agama. Untuk sehari-hari atau untuk pergi bermain bersama

Universitas Sumatera Utara


teman-temannya, Hana tidak pernah mengenakan jilbab. Selain itu di keluarganya

Hana tidak pernah dipaksa untuk setuju dengan pendapat orangtuanya.

Hana mengaku menyukai anime dan manga sejak SD. Sejak kecil Hana

sudah menonton anime yang tayang di stasiun TV Indonesia seperti Doraemon,

Chrayon Shin-Chan, Naruto, dan lainnya. Orangtua Hana juga sering

membelikannya manga jika Hana mendapatkan nilai yang bagus di Sekolah.

Setelah duduk di bangku SMP Hana mulai berteman dengan teman-teman yang

sama-sama menyukai anime juga. Walaupun saat ini Orangtuanya tidak akan mau

memberikan Hana komik lagi, Hana masih membelinya sendiri dengan uang saku

atau mencari yang gratis di internet.

3.3.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Hana mengaku mengenal BL sejak lama. Kira-kira sejak tahun 2008. Saat

itu dia masih duduk di bangku kelas dua SMP. Hana yang sedah sejak kecil

menyukai anime dan manga mengatakan pertama kali mengetahui hal tersebut

dari teman-temannya yang juga menyukai anime. Saat itu Hana dan teman-

temannya mendiskusikan beberapa anime dan manga, salah satu manga yang

mereka bahas adalah manga Princess-Princess yang dianggap salah satu teman

Hana sebagai manga BL. Selanjutnya teman Hana tadi menjelaskan bahwa BL

adalah salah satu genre anime atau manga yang bercerita tentang hubungan

romantis antara laki-laki dengan laki-laki. Pertama mendengarnya tentu saja Hana

merasa aneh. Apa ada yang suka genre manga seperti itu. Bagi Hana saat itu

Universitas Sumatera Utara


segala hal yang berhubungan dengan homoseksual adalah hal yang sangat

menjijikkan dan sangat tidak bermoral, termasuk Yaoi dan BL.

“Udah aku bilang kan sebelumnya, Keluargaku itu


Homophobic parah. Enggak religious juga sih. Awalnya sih aku
jijik juga sama BL. Ya, kok bisa ada yang suka BL?”

Sejak mengenal Bl pada tahun 2008 Hana tidak terlalu mempedulikannya.

Walaupun baginya BL itu menjijikkan dan tidak bermoral, bagi Hana selagi dia

tidak membacanya tidak ada masalah. Hana tetap menyukai anime dan manga.

Anime dan manga kesukaan Hana saat itu adalah Naruto dan Bleach yang tayang

di Stasiun TV lokal Indonesia. Manganya juga sudah diterbitkan oleh penerbit

Indonesia. Kesukaan Hana dengan anime dan manga diatas memang menjauhkan

Hana dengan hal-hal yang berhubungan dengan BL. Selain karena memang tidak

ada orang yang menyukai BL disekitar Hana, dia juga tidak bebas mengakses

internet untuk mengetahui BL secara lebih luas. Hana mengaku walaupun sudah

kelas dua SMP dirinya tidak memiliki akun Facebook ataupun beberapa akun

sosial media lainnya. Satu-satunya alasan dia menggunakan internet hanya untuk

mencari tugas sekolah atau membaca manga online. Berhubung kata BL masih

asing bagi Hana, dia tidak pernah kepikiran untuk mengetahuinya lebih dalam.

Tetapi pada tahun 2009, saat orang tua Hana pindah ke Medan, Hana

mengenal seseorang yang menyukai BL. Orang tersebut adalah sepupu Hana

sendiri. Sepupu Hana yang juga sama-sama menyukai anime dan manga

mengenalkan Hana pada sebuah situs fanfiction.net. Awalnya Hana tidak terlalu

penasaran, berhubung dirinya juga tidak bisa leluasa mengakses internet. Tetapi

berhubung si sepupu selalu terlihat keasikan membaca cerita dari situs

Universitas Sumatera Utara


fanfiction.net yang dia akses melalui handhone-nya sedikit banyak membuat Hana

jadi penasaran. Hana lalu meminta sepupunya untuk mengizinkannya membaca

salah satu cerita yang sedang dia baca. Saat itu Hana baru sadar kalau cerita yang

sepupunya baca adalah sebuah fanfiction BL dengan karakter Sasuke dan Naruto

dari anime dan manga Naruto. Hana tentu saja merasa aneh dengan bacaan

sepupunya tersebut. Hana bahkan sempat menceramahi si sepupu dengan

mengatakan jika apa yang dia baca tidaklah baik dan bertentangan dengan moral,

tetapi sepupunya hanya tertawa saja. Sejak mengenal kembali BL, Hana mulai

merasakan ada ketertarikan untuk mengetahui BL lebih dalam. Saat itu dua baru

saja memiliki akun Facebook dan orang tuanya baru saja membeli sebuah

computer sekaligus sebuah modem. Hal ini membuat Hana memiliki peluang

yang lebih besar untuk mengakses internet. Dari rasa penasarannya inilah yang

membuat Hana rajin mencari informasi mengenai BL. Hana juga tahu bahwa ada

sebuah grub pecinta BL di Facebook, dari situlah Hana mengetahui Fujoshi.

Tetapi walaupun sering berkunjung ke grub tersebut, Hana masih tidak mau

mengaku sebagai Fujoshi. Baginya BL tetap saja hal yang menjijikkan dan

seharusnya dijauhi. Tetapi semakin dia menolak, rasa pensarannya semakin besar.

“waktu itu bener-bener perang batin deh, mi. di satu sisi


aku jijik tapi di sisi lain aku penasaran. Aku bahkan sampe enggak
mau ketemu sama sepupu aku itu, takut ketularan Fujo. Padahal
sejak aku baca fanfic di hp dia dia enggak pernah maksa aku jadi
fujo. Mungkin itu yang sering dibilang fujo denial kali ya? Padahal
udah jelas fujo tapi enggak mau ngaku fujo.”

Hana kemudia menjelaskan bahwa alasan utama dia tertarik dengan BL

adalah karena hormon remaja yang sedang mencari jati diri. Hana yang berasal

dari suku yang berbeda dari teman-temannya di kampung halamannya, sejak kecil

Universitas Sumatera Utara


sering dicap berbeda oleh teman-teman sekitarnya membuatnya selalu berusaha

untuk menjadi berbeda dari yang lain. Termasuk ketika dia menyukai anime dan

manga yang saat itu tidak terlalu disukai teman-temannya. Setelah lelah melawan

diri sendiri, akhirnya Hana pun mulai menyerah dengar dirinya dan mulai jujur

bahwa dirinya memang Fujoshi. Pengakuan Hana saat menjadi Fujoshi bahkan

dia proklamasikan pada akun Facebook miliknya sebagai tanda penemuan jati diri.

Hana mengumumkan jika dia resmi menjadi seorang Fujoshi pada tanggal 14 Mei

tahun 2010 jam 09.56.

“Izmi boleh ketawa lah. Aku aja geli kalau inget kenapa
harus diresmikan segala. Kaya wisuda aja. Tapi rasanya kalau
enggak diresmikan enggak afdol aja rasanya. ”

Setelah menjadi Fujoshi, Hana mulai lebih berani untuk berinteraksi

dengan Fujoshi-Fujoshi lain baik melalui internet maupun melalui dunia nyata.

Dan berkat bantuan sepupunya tersebut Hana mulai masuk fandom. Fandom

pertama yang Hana masuki adalah Fandom Naruto. Dalam fandom Naruto, Hana

memiliki banyak kapal, salah satunya adalah pairing SasuNaru. Hana mengatakan

bahwa SasuNaru diperkenalkan oleh sepupunya yang Fujoshi. Sejak mengenal

Fandom dan pairing atau kapal, Hana mulai sering mengakses Internet untuk

memuaskan hasratnya akan asupan BL. Karena saat itu Hana belum dibelikan

handphone oleh orang tuanya dan komputer di rumah Hana adalah komputer

bersama, Hana mulai rajin pergi ke warnet untuk mencari fanart maupun

fanfiction mengenai Fandom yang dia sukai.

Ketika baru masuk SMA, Hana dibelikan HP oleh orang tuanya. Hal ini

dimanfaatkan Hana untuk semakin sering mengakses hal-hal yang berhubungan

Universitas Sumatera Utara


dengan fandom dan BL. Di tahun itu juga salah seorang teman Fujoshi Hana di

dunia maya mengundang Hana ke sebuah grup Facebook khusus Fujoshi dan

Fudanshi 24 . Dari grup itu Hana semakin banyak mengenai para Fujoshi yang

berasal dari berbagai kota di Indonesia. Anggota grup tersebut ada yang berasal

dari Sumatera Barat, Jawa, bahkan ada yang berasal dari Sulawesi. Dari grub

itulah Hana mulai tahu perbedaan BL dan Yaoi. Hana menjelaskan bahwa BL

adalah sebuah genre fiksi yang berasal dari Jepang yang menceritakan mengenai

kisah romantis antara laki-laki dan laki-laki. Sedangkan Yaoi adalah genre fiksi

yang juga berasal dari Jepang, hanya saja Yaoi lebih menekankan pada hubungan

erotis yang terkadang tidak ada perasaan cinta dari para tokohnya. Yaoi dapat

dikatakan versi dewasa dari fiksi BL. Hana juga menambahkan saat pertama kali

dia menjadi Fujoshi dia tidak berani membaca manga ataupun doujin bergenre

Yaoi. Baginya Yaoi masihlah sesuai yang terlalu menjijikkan. Ditambah lagi

umurnya saat itu belum 18 tahun. Walaupun mengaku belum cukup umur untuk

membaca Yaoi. Hana mengaku pernah melihat sebuah doujin Yaoi yang sangat

erotis. Walaupun sempat melihatnya tanpa membacanya sampai selesai, Hana

tidak mau lagi melihatnya. Alasan utamanya adalah karena dia belum cukup umur.

Saat itu Hana masih berusia 15-16 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMA.

Walaupun Hana sangat penasaran dengan genre Yaoi, dia masih menahan diri,

setidaknya sampai usianya 17 tahun.

Selain menemukan perbedaan antara Yaoi dan BL, Hana juga

mendapatkan banyak informasi mengenai anime, manga bahkan film-film

bertema gay yang juga disukai oleh para Fujoshi. Manga BL pertama yang dibaca

24
Sebutan untuk laki-laki yang menyukai BL dan Yaoi.

Universitas Sumatera Utara


Hana berjudul seven days, sebuah karya duet antara Takarai Rihito dan Vinoi

Tachibana. Manga Seven Days adalah manga Bl yang tidak memiliki unsur erotis

sama sekali selain adegan ciuman.

Selain mengenal banyak anime BL dan Yaoi, Hana banyak masuk ke

dalam fandom yang diikuti oleh anggota grup tersebut. Beberapa fandom yang

Hana ikuti adalah fandom Hetalia, Vocaloid dan lainnya. Hana mengaku sejak

mengenal BL dan menyukainya sangat susah baginya untuk tidak menjodohkan

karakter laki-laki di sebuah anime atau manga dengan karakter laki-laki lain.

Tidak hanya dalam fandom anime dan manga saja, Hana yang memang sejak dulu

menyukai film Holywood juga mengikuti fandom dari film-film yang disukainya.

Salah satu film yang dia ikuti fandom-nya adalah Harry Potter.

Saat kuliah Hana mendapatkan laptop pribadi yang membuatnya dapat

mengakses internet jauh lebih baik dibandingkan handphone. Selain itu masa itu

adalah masa dimana Hana mulai hidup sendiri. Hana mengatakan kepindahan dia

dan keluarganya ke Medan dikarenakan ibunya yang melanjutkan kuliah. Ketika

Hana diterima di salah satu perguruan tinggi di Medan, ibunya baru saja

menyelesaikan masa studinya dan kembali ke kota asal mereka. Karena rumah

yang mereka tinggali memiliki jarak yang cukup jauh dari kampus tempat Hana

kuliah, dia meminta orang tuanya untuk menyewa kamar kost yang berada di

dekat kampus. Hana lalu dimasukkan ke sebuah kost-kosan khusus putri yang

memiliki akses internet 24 jam. Sejak memiliki laptop sendiri Hana mulai

meninggalkan doujin maupun fanfiction dari fandom-fandom anime mainstream

yang bukan BL dan beralih untuk membaca manga dan anime BL maupun Yaoi

saja. Walaupun dirinya masih menunton anime biasa yang keluar tiap musim di

Universitas Sumatera Utara


jepang, Hana tidak terlalu berhasrat untuk mencari doujin ataupun fanficnya.

Tetapi Hana masih tetap menjodohkan para karakter laki-lakinya.

Hana mengaku sejak memiliki laptop dirinya tidak pernah lagi membatasi

diri mengenai genre bacaan BL. Selain karena usianya sudah legal untuk

menikmati konten pornografi, Hana juga mulai merasa tidak puas jika hanya

menikmati manga BL tanpa ada unsur erotisnya lagi. Berbeda ketika dirinya

masih SMA dulu. Hana mengaku kebiasaannya yang mulai suka membaca fiksi

erotis, baik manga ataupun fanfic, mungkin dimulai sejak dia kelas tiga SMA.

Hana mengaku manga Yaoi menjadi obat penghilang stress baginya sejak kejadian

itu. Hana akan membaca manga Yaoi yang cukup erotis jika dia mulai kelelahan

karena beban pikiran atau ketika stress.

“Aku tahu sih baca hal-hal porno sebenarnya enggak baik


untuk otak. Aku pernah baca artikel yang bilang kalau orang yang
kecanduan porno lebih buruk daripada yang kecanduan narkoba.”

Walaupun Hana menjadikan manga Yaoi sebagai penghilang stress

baginya, Hana tidak mau dianggap kecanduan. Hana mengaku bisa meninggalkan

Yaoi selama satu minggu jika dia tidak punya beban pikiran.

“Kalau kecanduan itu kan yang satu hari aja enggak bisa
lepas dari porno. Lah aku emang baca porno, aku enggak nyangkal
kalau Yaoi itu porno loh, tapi kalau aku lagi happy aku bisa aja
enggak baca yaoi satu minggu. Tapi cuma satu minggu ya,
biasanya lewat dari satu minggu ada aja hal-hal yang bikin aku
balik pingin baca yaoi lagi. Biasanya sih dari anime yang aku
tonton. Kalau seiyuu di anime itu seiyuu yang main di BLCD yang
aku suka denger biasanya aku jadi pingin baca manga dari BLCD
itu. Abis itu kangen baca manga yang lain.”

Universitas Sumatera Utara


Hana pertama kali mengenal BLCD dari grub Fujoshi facebook yang dia

ikuti. BLCD pertama yang dia kenal adalah sebuah adaptasi dari manga

favoritnya, Seven Days. Hana awalnya tidak terlalu mengerti apa itu drama CD.

Dia tertarik pada drama CD seven days karena seiyuu favoritnya, Fukuyama Jun

berperan menjadi karakter utama. Karena penasaran Hana mendownloadnya dari

sebuah situs forum online bernama AarinFantasy. Saat pertama kali

mendengarnya Hana baru mengerti kalau Drama CD hanyalah sebuah drama

suara tanpa ada efek visual sama sekali. Tetapi Hana tetap menikmatinya karena

dia dapat mendengar suara seiyuu favorinya. BLCD Seven Days adalah sebuah

Drama CD bergenre BL yang tidak ada adegan seksualnya sama sekali. Walaupun

begitu Hana masih menyukainya, alasannya adalah karena jalan cerita yang

disajikan benar-benar manis, selain itu Hana sudah menamatkan manga Seven

Days sehingga dia sudah tahu kualitas dari BLCD-nya.

BLCD bergenre Yaoi pertama yang Hana dengar berjudul Koto no Ha no

Hana. Seiyuu yang berperan dalam Drama CD tersebut juga seiyuu favorit Hana,

Kamiya Hiroshi dan Ono Daisuke. Karena baru pertama kali mendengar sebuah

adegan yang cukup erotis Hana mengaku dia sangat kaget. Berhubung dirinya

selama ini menikmati Yaoi hanya dari sebuah gambar yang tidak memiliki suara.

Walaupun begitu Hana sedikit-sedikit mulai menikmatinya.

Sejak mengenal BLCD Hana mulai suka mengoleksi BLCD yang dapat

dia download di forum AarinFantasy. Walaupun dirinya sangat menyukai BLCD,

Hana tidak sembarangan dalam memilih BLCD yang akan dia dengar. Tidak

semua seiyuu yang bisa memerankan karakter uke yang sesuai dengan selera Hana.

BLCD yang Hana downlad biasanya BLCD yang peran uke-nya dipernakan oleh

Universitas Sumatera Utara


seiyuu-seiyuu yang sudah Hana anggap memiliki suara yang sexy dan manis.

Hana mengaku memiliki daftar seiyuu-seiyuu yang menurutnya cocok menjadi

karakter uke dan yang tidak cocok menjadi karakter uke. Bagi Hana seiyuu

merupakan hal vital dalam industry Anime di Jepang. Hana juga tipe fans anime

yang akan menonton anime jika seiyuu yang dia idolakan berperan di dalamnya

Untuk anime BL, Hana pertama kali mengenal satu anime berjudul Junjou

Romantica. Anime tersebut diberikan oleh sepupunya yang mengenalkannya

dengan situs fanfiction. Bagi Hana anime Yaoi hampir sama dengan BLCD,

perbedaannnya adalah anime memiliki visual berupa gambar animasi. Walaupun

bergenre Yaoi ataupun BL, banyak anime, terutama anime yang tayang di stasiun

TV tidak menampilkan adegan seksual baik implisit maupun explisit. Anime

bergenre yaoi atau BL memang tidak banyak dibandingkan anime-anime bergenre

umum lainnya. Hana bercerita sejak tahun 2010, tahun diamana dia menjadi

Fujoshi, sampai saat ini anime yang berupa serial TV bergenre Yaoi bisa dihitung

jari.

Selain Junjou Romantica Hana menonton cukup banyak anime bergenre

BL dan Yaoi. Hana cukup aktif dalam mengikuti anime yang tayang setiap musim.

Hal ini membuatnya mengetahui anime-anime BL yang akan tayang selanjutnya.

Jika dia menyukai anime tersebut Hana pasti akan mengunduhnya. Sampai saat ini

Hana sudah menonton beberapa anime antara lain, Junjou Romantica, Sekaiichi

Hatsukoi, Love Stage, No. 6, Super Lovers, dan yang sedang tayang ketika

wawancara ini berlangsung, Hitorijime my Hero. Selain anime bergenre Yaoi

maupun BL, Hana juga suka menonton anime-anime umum yang tidak bergenre

BL. Berhubung anime genre Yaoi atau BL tidak keluar tiap musim, anime-anime

Universitas Sumatera Utara


umum yang memiliki banyak karakter laki-laki biasanya menjadi kesukaan para

Fujoshi.

Hana menyukai hampir seluruh genre Yaoi, baik softcore ataupun

hardcore, hanya saja ada beberapa genre BL maupun Yaoi yang paling dia sukai,

yaitu cerita mengenai kehidupan Yakuza atau pekerja kantoran (Salary man).

Hana menyukai kedua cerita tersebut karena memiliki setting cerita orang dewasa

sehingga dia tidak merasa bersalah jika ada adegan seksual yang cukup hardcore.

Hana juga memiliki genre ceita yang paling tidak mau dia baca, yaitu genre cerita

yang melibatkan anak laki-laki dibawah umur. Bagi Hana genre itu adalah sebuah

bentuk kekerasan terhadap anak walaupun hanya sebuah fiksi yang tidak

melibatkan anak-anak asli.

Hana menyukai manly gay couple atau pasangan gay yang keduanya

terlihat laki-laki. Untuk karakter seme Hana menyukai yang manly, berwajah

tampan dan memiliki badan yang terlatih. Sedangkan untuk karakter uke Hana

menyukai karaketer uke yang berwajah cantik dan memiliki badan androgyny

tetapi harus terlihat maskulin pada karakter tersebut. Hana menyukai karakter

Androgyny karena baginya konsep peleburan antara maskulin dan feminine itu

menghasilkan karakter yang cantik dan indah. Hana menyukai karakter uke yang

terlihat feminine tapi secara bersamaan terlihat maskulin. Tapi Hana tidak

menyukai karakter uke yang kelewat girlly atau terlalu feminine.

“Yaoi itu harus laki-laki sama laki-laki, bukan laki-laki


sama trap25kaya Boku no Pico atau Okane ga Nai. Itu namanya
bukan Yaoi, tapi Hentai berbatang. Aku yakin yang suka Boku no

25
Istilah dalam dunia otaku untuk menunjukkan karakter yang sangat feminine, manis, dan cute
seperti perempuan tapi sebenarnya laki-laki.

Universitas Sumatera Utara


Pico atau Okane ga Nai kebanyakan cowok dari pada cewek. By
the way, yang bikin Okane ga Nai itu aja cowok”

3.3.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Harinya

Hana berasal dari keluarga yang Homophobic. Hal in membuat dirinya

merahasiakan hobi Fujoshinya pada kaluarganya. Keluarga Hana hanya tahu

sebatas kesukaan Hana terhadap anime dan manga. Hal itu hanya dipandang

sebagai sesuatu hal yang biasa bagi mereka. Untuk hobi Fujoshinya, Hana benar-

benar menutupnya. Hana selalu mengunci layar Handphone miliknya yang

memiliki konten BL didalamnya. Hanya juga memberi password di laptop

miliknya agar tidak sembarangan dibuka oleh orang lain. Bagi Hana laptop

miliknya adalah barang yang fital karena semua koleksi BL yang dimilikinya ada

di dalam laptop tersebut, jika sampai laptop itu dibuka orang yang bukan Fujoshi,

terlebih lagi seorang homophobic, maka akan menjadi mimpi buruk bagi Hana.

Apalagi jika yang membukanya adalah keluarga atau teman-teman kuliah Hana.

Untuk mengamankan identitasnya sebagai Fujoshi tetapi tetap membuat

Hana bebas mengekspresikan hobinya, Hana memiliki dua akun Facebook. Satu

akun adalah akun untuk kehidupan sosialnya dengan keluarga dan teman-teman

kuliah, dan satu lagi akun untuk kehidupannya sebagai seorang anime dan manga

Lover dan juga seorang Fujoshi. Sejauh ini Hana tidak memiliki kendala dalam

menggunakan kedua akut tersebut. Dia mengaku tidak bisa aktif sekaligus di dua

akut tersebut, tapi setidaknya teman-teman kampus dan keluarganya tidak tahu dia

menyukai BL dan Yaoi.

Universitas Sumatera Utara


Pengaruh Hobi Fujoshi Hana yang paling berpengaruh dengan

kehidupannya adalah perubahan pandangan terhadap sosok laki-laki, baik laki-laki

asli maupun laki-laki tokoh fiksi di anime. Hana mengaku sejak mengenal BL dia

memiliki hobi menjodohkan setiap laki-laki dalam anime yang dia tonton atau

manga yang dia baca. Ternyata kebiasaan itu lama-lama berdampak juga ke

kehidupan nyatanya. Bagi Hana melihat dua orang laki-laki sedang jalan berdua

atau melihat mereka melakukan kontak fisik bisa menjadi bahan delusi baginya.

Walaupun sering berfantasi mengenai laki-laki nyata, Hana lebih suka berfantasi

dengan tokoh dua dimensi atau tokoh fiksi dari anime dan manga. Bagi Hana

tokoh dua dimensi lebih indah dibandingkan tokoh tiga dimensi. Sebagai orang

yang menyukai anime dan manga, Hana memiliki seorang Hasbando, istilah yang

digunakan para otaku untuk menyebut karakter laki-laki yang mereka sukai. Dan

bagi Hana Hasbando pasti harus dijodohkan ke karakter laki-laki lainnya. Saat ini

Hasbando Hana adalah Tsukishima Kei dari anime Haikyuu!!. Hana mengatakan

saat ini karena hasbando bisa beganti-ganti setiap pergantian musim anime.

Kehidupan sehari-hari Hana memang sudah tidak bisa dipisahkan dari BL

dan Yaoi karena baginya Yaoi dan BL adalah hal yang paling ampuh untuk

mengatasi stress yang dia alami. Hana mengaku akan mencari manga Yaoi

hardcore jika dia sedang stress. Baginya membaca manga Yaoi hardcore bisa

membuatnya tenang, hal ini sudah seperti bahan adiktif saja baginya.

3.3.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi seksual.

Sebagai seorang yang menyukai cerita bertema homoseksual, tidak jarang

Hana ditanya mengenai orientasi seksualnya, apakah dia manyukai lawan jenis

Universitas Sumatera Utara


atau sesame jenis. Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu saja membuat Hana

tertawa geli. Bagi Hana dirinya tidak mungkin bisa menyukai perempuan secara

seksual kalau apa yang dia lihat setiap hari adalah laki-laki dan laki-laki saling

bercinta. Selain itu Hana adalah penganut paham bahwa orientasi seksual adalah

hal biologis yang tidak bisa berubah karena pengarus sosial atau budaya, dan sejak

memasuki masa puber Hana sudah tahu kalau dia adalah seorang heteroseksual

yang menyukai lawan jenisnya. Sama seperti remaja-remaja putri hetero lainnya,

Hana juga mengalami masa jatuh cinta kepada remaja laki-laki dan bermimpi

memiliki kekasih yang tampan. Jika sejak kecil dia sudah memiliki ketertarikan

secara seksual terhadap laki-laki, tidak akan mungkin orientasi seksualnya bisa

berubah hanya karena dia menyukai Yaoi atau BL.

Hana mengaku pada awal masa dia menjadi Fujoshi, dia jatuh cinta

dengan teman sekelasnya yang laki-laki dan mereka berdua sempat menjalani

hubungan. Hana mengaku dia sangat mencintai pacarnya saat itu. Bagi Hana

seorang wanita hetero yang menyukai BL dan Yaoi tidak akan mungkin bisa

punya pikiran untuk untuk jatuh cinta pada perempuan. BL dan Yaoi tidak

memiliki karakter utama perempuan sehingga tidak ada tempat untuk mereka

berfantasi mengenai perempuan melalui manga Yaoi. Hana bahkan meyakini

seorang perempuan yang membaca Yaoi akan memiliki fantasi seksual yang gila-

gilaan terhadap laki-laki.

3.3.5. Fujoshi dan Paham LGBTQ.

Hana mengaku jika dirinya adalah seorang LGBT supporter. Bagi Hana

mendukung hak azazi mereka yang dipinggirkan secara seksual adalah suatu

Universitas Sumatera Utara


bentuk kemanusiaan. Hana mengaku dulu dia adalah seorang Homophobic karena

terpengaruh oleh keluarganya tapi sejak mengenal BL dan Yaoi, pandangan Hana

tentang LGBT mulai berubah dari menentangnya menjadi mulai mendukung

mereka. Hana mengatakan sebenarnya Yaoi tidak bisa disamakan dengan LGBT

karena memiliki nilai-nilai yang banyak ditentang oleh paham LGBT dan

Feminisme. Dalam Yaoi terdapat cerita yang melegalkan pemerkosaan padahal

segala hal mengenai pemerkosaan adalah hal yang ingin kaum LGBT perangi.

Walaupun mengakui perbendaan Yaoi dan paham LGBT Hana tetap

mendukungnya tanpa meninggalkan Yaoi. Bagi Hana Yaoi tidak lebih dari

preferensi fiksi yang dia sukai.

3.4. Ina

Ina adalah informan keempat yang saya wawancarai. Ina (bukan nama

asli) adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri di Medan. Saat ini

dia berada di tahun keempatnya. Ina adalah informan yang direkomendasikan oleh

Aoi. Walaupun begitu saya dan Ina sudah kenal dan berteman sejak tahun 2012.

Saya melakukan wawancara dengan Ina pada tanggal 18 September 2017,

bertepatan dengan acara Hinode, sebuah acara kebudayaan Jepang yang diadakan

oleh program D3 bahasa Jepang USU. Saya dan Ina memulai wawancara pada

pukul 15.00.

3.4.1. Latar Belakang Ina.

Ina adalah anak tunggal dari seorang ibu orangtua tunggal. Karena ibunya

bekerja dan sering meninggalkan Ina seorang diri, Ina tumbuh menjadi sosok yang

sangat mandiri. Ina dan Ibunya tinggal di kawasan Sei Sikambing kota Medan. Ina

Universitas Sumatera Utara


adalah orang asli Medan karena sejak lahir sudah tinggal di Medan. Ina dan

keluarganya termasuk keluarga islam Moderat. Sejak SD sampai SMA Ina tidak

pernah mengenakan jilbab kecuali pada kegiatan keagamaan saja. Sejak menjadi

Mahasiswa Ina memutuskan mengenakan jilbab hanya untuk ke kampus saja.

Alasannya untuk mengenakan jilbab adalah untuk menghindari omongan orang

lain saja, bukan karena ingin menutup auran.

Ina menyukai anime sejak SD. Anime pertama yang dia sukai adalah anime

Hunter X Hunter yang saat itu sedang tayang di stasiun TV Indonesia. Sedangkan

untuk manga, Ina menyukai manga berjudul Hikaru no GO yang juga diterbitkan

di Indonesia. Sejak kecil Ina memang menyukai anime untuk anak laki-laki yang

tidak banyak memiliki karakter perempuannya.

3.4.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Ina mengaku menyukai BL sejak SD kelas 6, saat itu kira-kira tahun 2008.

Awalnya dari manga berjudul Hikaru no Go. Ina mengatakan sangat menyukai

manga Hikaru no Go sampai-sampai memasukkan judul manga tersebut di situs

pencari Google. Dan iseng Ina menemukan sebuah fanfiction dari manga tersebut.

Awalnya Ina merasa geli dan aneh, tetapi dirinya tetap membacanya sampai dia

mulai menyukai cerita boyxboy tersebut. Berhubung Ina juga menyukai Naruto,

dari fanfiction Ina juga mengenal fanfic Naruto dan mulai menyukai pairing

SasuNaru. Dan sejak mengenal SasuNaru Ina mulai masuk fandom.

Doujin pertama kali Ina kenal tidak jauh setelah mengenal fanfic, kira-kira

saat dirinya sudah kelas 1 SMP. Ina mengenal doujin secara tidak sengaja. Saat itu

dirinya yang cukup sering menggunakan Internet iseng-sieng mencari gambar dari

Universitas Sumatera Utara


fandom yang dia sukai dan secara tidak sengaja menemukan sebuab situs yang

menyediakan doujin. Doujin pertama yang Ina baca adalah doujin dewasa yang

memiliki banyak adegan seksual. Ina mengaku tidak sanggup membacanya

berhubung dirinya saat itu masih dibawah umur. Setelah menbaca doujin tersebut

Ina mengaku dirinya sampai demam selama seminggu. Sejak saat itu Ina tidak

mau lagi membaca hal-hal yang sangat porno. Tetapi saat ini Ina mengaku sudah

tidak masalah membaca hal-hal R-18 karena baginya usianya sudah legal dan

secara emosional dia sudah sanggup.

Saat ini Ina sudah tidak terlalu masuk ke fandom kecuali fandom lamanya,

yaitu fandom Naruto. Untuk fanfiction sendiri Ina mengaku sudah jarang

membacanya karena situs fanfiction sudah susah dibuka melalui HP. Sedangkan

untuk doujin Ina mulai jarang membacanya karena saat ini sudah susah baginya

mencari pairing yang bisa dia ship. Ina mengaku walaupun masih suka melihat

interaksi antara karakter laki-laki dari anime atau manga yang dia suka dan

menjodohkannya, dirinya tidak terlalu masuk ke dalam fandom. Jika bagi Ina

sebuah pairing dia rasa manis dan menarik maka dia menyukainya saja. Ina juga

membenci konsep NOTP. Baginya NOTP itu tidak menyenangkan dan sumber

masalah.

“Kadang ada yang bilang ‘Ina kok banyakan OTP?’ Aku


enggak banyakan OTP. Ina bodo’ sih pairing yang mana. Yang
penting yang aku suka cuma yang itu, udah. Enggak enak punya
NOTP. Sedih rasanya.”

Universitas Sumatera Utara


Ina menceritakan jika dia kenal dengan seseorag yang mengatakan NOTP-

nya dalam sebuah fandom adalah pairing mainstream 26 dan Ina merasa hal

tersebut adalah hal yang sangat bodoh. Yang dipermasalahkan Ina disini bukanlah

masalah selera si orang tersebut. Ina mempermasalahkan kenapa ada orang yang

bisa-bisanya membenci sebuah pairing sampai segitunya.

Untuk manga BL pertama Ina membaca manga berjudul Koisuru Omocha.

Sebuah manga yang cukup erotis. Dan saat pertama kali membacanya Ina sangat

kaget dan merasa jijik. Ina juga awalnya tidak mau membacanya. Bagi Ina saat itu

BL dan Yaoi adalah hal sang sangat menjijikkan karena baginya hubungan asmara

antara laki-laki dan laki-laki tidak bisa dibilang indah. Ina menganggap hal

tersebut tidak normal dan harusnya tidak dibaca saja. Tetapi karena semakin

penasaran Ina malah semakin sering mencarinya untuk dibaca. Lama-kelamaan

Ina malah menyukainya.

Situs pertama Ina untuk mencari manga adalah situs bernama MangaGo.

Dari situ Ina rajin membaca banyak manga karena MangaGo memiliki koleksi

manga yang cukup banyak termasuk manga BL dan Yaoi. Selain MangaGo Ina

juga mengenal situs bernama MRM. Dia mengenal sius tersebut dari temna-teman

Fujoshinya yang sering membicarakan situs tersebut. Karena penasaran Ina

mencarinya di Google dan menemukannya. Sayangnya saat ini situs tersebut

sudah diblokir pemerintah sehingga kita membutuhkan VPN untuk membukanya.

Sejak mengenal MRM Ina lebih sering membuka MRM dibandingkan MangaGO,

26
Pairing yang bisa dibilang hampir semua orang yang menyukai fandom tersebut menyukainya.
Bisa dibilang pairing yang paling banyak memiliki penggemar.

Universitas Sumatera Utara


karena baginya lebih praktis. Selain MangaGo dan MRM Ina juga membaca

manga dari situs lain seperti MangaPark dan lainnya.

Berbeda dengan informan saya yang lainnya, Ina tidak menyukai anime

BL ataupun Yaoi walaupun dirinya mengenal beberapa anime BL terkenal seperti

Junjou Romantica, Sekaiichi Hatsukoi, dan Tigh Rope. Alasan utamanya karena

anime BL sering sekali tidak sesuai dengan espetasinya. Anime BL baginya sering

menampilkan visual yang tanggung dan kadang dengan dialog yang membuatnya

geli karena terlalu menjijikkan.

“Aku enggak suka yang dijadikan Anime atau OVA gitu,


karena gak sesuai pikiran Ina kan. Suaranya cemana, gerakannya
cemana. Gak sesuai semua. Jadi sekarang Cuma suka manga atau
Doujin.”

Sedangkan untuk BLCD Ina sebenarnya menyukainya hanya saja saat ini

Ina memilik masalah telinga yang membuat dia dianjurkan oleh dokter untuk tidak

menggunkan earphone atau headset yang akan memperparah keadaan telinganya.

Mendengar BLCD tentu saja tidak diwajibkan menggunakan headset atau

earphone, hanya saja karena BLCD memiliki konten seksual yang erotis,

mendengarnya tanpa perangkat earphone tidakah dianjurkan kecuali jika si

pendengar tidak malu hobinya diketahui oleh orang lain.

“Waktu itu katanya ada cairan yang masuk ke gendang


telinga. Jadi kalau bisa jangan pakai headset dulu. Bikin rusak
telinga katanya. Udah setengah tahun juga Ina gak pake heatset.”

Ina menyukai cerita yang Angs yang baginya menguras air mata, membuat

hati hancur atau cerita yang sedih-sedih. Baginya cerita yang seding sangat nikmat

Universitas Sumatera Utara


untuk dibaca. Saya iseng menanyakan apakah Ina membenci cerita bahagia atau

cerita yang manis, Ina menjawab dia sebenarnya juga menyukainya, hanya saja

cerita yang bagi Ina fluffy tersebut dia baca jika mood Ina sedang menyukainya.

Jika cerita angs, Ina tidak mengenal mood. Setiap dia menemukan cerita angs

yang sesuai seleranya maka akan langsung Ina baca.

Sedangkan untuk selera dari gambar manganya, Ina menyukai manga

dengan karakter yang benar-benar laki-laki. Ina tidak suka karakter BL yang

seperti perempuan tetapi Ina juga tidak suka cerita Bara. Ina menyukai karakter

yang ikemen. Baginya jika manga BL tidak memiliki karakter yang ikemen tidak

akan dia baca walaupun jalan ceritanya dia sukai. Ina memberikan contoh dua

orang mangaka BL yang dia suka yaitu Yamane Ayano dan Nekota Yonezou.

Kedua mangaka yang Ina sukai tersebut adalah mangaka yang sudah terkenal

dengan karya mereka masing-masing yaitu Viewfinder dan Hidoku Shinaide.

Yamane dan Nekota bahkan pernah berkunjung ke Indonesia dalam sebuah acara

kebudayaan Jepang di Surabaya, event bernama Anicult, pada tahun 2015 dan

2016 lalu. Sayang Ina tidak sempat menemui mangaka favoritenya tersebut.

“Untuk manga yang paling faforite itu ya Yamane-sensei,


yang ngarang Viewfinder. Baru Nekota-sensei, yang buat Hidoku
Shinaide.”

3.4.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Bagi Ina, Yaoi dan BL adalah sebuah hobi yang sudah susah untuk

dipisahkan dalam kehidupannya. Membaca manga BL ataupun Yaoi sudah

menjadi kebiasaan baginya. Sampai saat ini juga Ina belum menemukan sisi

Universitas Sumatera Utara


negatif dari hobinya tersebut selain, mungkin, membuang-buang waktu. Tetapi

baginya, membuang-buang waktu juga dilakukan oleh orang lain yang memiliki

hobi berbeda. Untuk itu, selain dampak negatif ‘umum’ tersebut baginya menjadi

Fujoshi adalah hak semua wanita jika keberadaan mereka tidak mengganggu

orang lain di sekitarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari seperti kuliah, tidak ada yang tahu Ina adalah

seorang Fujoshi. Dalam keluarganya juga tidak ada yang tahu jika Ina adalah

seorang Fujoshi. Orang-orang yang mengetahui Ina adalah seorang Fujoshi adalah

pacarnya yang juga seorang pecinta kebudayaan Jepang dan teman-teman Ina

yang menyukai kebudayaan Jepang. Berbeda seperti informan saya yang lainnya,

Ina hanya memiliki satu akun Facebook aktif. Ina mengaku mengatakan memiliki

empat akun Facebook tetapi hanya satu saja yang aktif, sedangkan tiga akun lain

lebih sering digunakan untuk main game. Karena hanya memiliki satu akun inilah

membuat Ina, yang lagi-lagi berbeda dengan informan saya yang lain, sangat

jarang membagikan hal-hal yang berhubungan dengan BL dan Yaoi.

3.4.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ina adalah satu-satunya Informan saya yang memiliki pacar dan tentu saja

pacar Ina adalah laki-laki. Ina juga orang yang tidak percaya BL atau Yaoi

mempengaruhi orientasi seseorang. Toh buktinya dirinya yang menyukai BL sejak

SMP tidak pernah menaruh ketertarikan secara romantic kepada perempuan. Ina

mengenal banyak Fujoshi dan hampir semua teman-teman Fujoshinya mengaku

menyukai laki-laki. Dan Ina tidak membutuhkan bukti untuk membuktikan teman-

temannya itu menyukai laki-laki. Baginya melihat teman-temannya yang langsung

Universitas Sumatera Utara


antusias ataupun berteriak-teriak ketika melihat karakter anime atau cosplayer

yang mengkosplaykan karakter anime yang mereka sukai sudah menjadi bukti

bagi Ina kalau perempuan penyuka Yaoi dan BL itu menyukai lawan jenis.

3.4.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Untuk masalah LGBT Ina adalah pihak yang netral. Dirinya tidak masalah

jika ada orang yang menyukai sesame jenis di sekitarnya jika mereka tidak

mengganggu orang lain termasuk dirinya sendiri. Ina mengatakan jika dirinya

benci orang yang kepo dengan kehidupan pribadinya. Maka dari itu dia tidak

menyukai orang suka ikut campur dengan kehidupan orang lain. Sebelum

menyelesaikan wawancara ini Ina mengatakan bahwa kaum LGBT adalah

manusia juga dan mereka juga berhak memiliki privasi yang tidak boleh

dicampuri orang lain, termasuk urusan kehidupan seksual mereka. Pandangan Ina

mengenai LGBT dapa saya simpulkan seperti ‘jika kamu hormati saya, maka saya

akan hormati kamu.’

3.5. T.

T adalah informan saya yang terakhir. T adalah seorang mahasiswa di kota

Medan yang sedang mengerjakan tugas akhirnya. T sebenarnya tidak mau disebut

Fujoshi karena dia tidak hanya menyukai BL saja. Saya memilihnya menjadi

Informan atas rekomendasi dari Aoi. T adalah teman Fujoshi Aoi yang pertama

kali dia temui di dunia nyata. Saya melakukan wawancara dengan T melalui

telepon berhubung saat itu T berada di luar kota karena urusan kuliah. Kami

melakukan wawancara pada tanggal 31 Oktober dini hari. Walaupun wawancara

dilakukan lewat tengah malam, T terdengan sangat bersemangat ketika berbicara.

Universitas Sumatera Utara


3.5.1. Latar Belakang Keluarga T.

T adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Dia memiliki seorang adik laki-

laki dan seorang adik perempuan. T dan keluarganya tinggal di kawasan Setia

Budi Medan. Sama seperti Vivid an Ina, T sudah sejak lahir tinggal di Medan. T

dan keluarganya adalah seorang muslim Moderat. T mengatakan jika dia, Ibunya,

dan adik perempuannya tidak menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. T

sendiri hanya menggunakan jilbab saat kuliah saja. Hal ini dia lakukan untuk

menghindari omongan orang lain.

T menyukai anime sejak SD. Saat anime masih banyak disadur di stasiun

TV Indonesia. Beberapa anime kesukaan T anatara lain Naruto, The Law of Ueki

dan lainnya. T juga menyukai manga yang diterbitkan di Indonesia seperti manga

Alice Academi dan lainnya.

3.5.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

T memgaku menyukai BL pada tahun 2009-2010 karena kecintaannya

pada pada manga Naruto. T menyukai manga Naruto sejak dia masih SMP. T

mengaku jika dia sangat menyukai karakter Sasuke dan Naruto saling bersama

dan ingin membuat sebuah fanfiction, hanya saja fanfic pertama yang T buat

adalah salah satu dari mereka menjadi perempuan. Tapi lama-lama T mulai

merasa tidak perlu mengubah salah satu gender Sasuke atau Naruto lagi, karena

sejak awal mereka sudah laki-laki. T mengatakan jika fanfiction Sasuke dan

Naruto yang tidak berubah gendernya jauh lebih bisa diterima. T mengenal BL

awalnya dari fanwork atau bisa dibilang doujin, baginya doujin jauh lebih baik

daripada manga BL asli karena kita sudah tahu karakter-karakter yang kita sukai.

Universitas Sumatera Utara


T pertama kali mengenal fanfic dari Yahoo Answer. Saat itu dia iseng-

iseng bertanya mengenai cerita mengenai Sasuke dan Naruto dan salah seorang

dari anggota di mailist T memnunjukkan situs fanfiction.net. Sejak mengenal

fanfiction T mulai suka mengarang fanfic mengenai manga yang dia sukai seperti

Gakuen Alice, Law of Ueki, dan lainnya. Tapi fandom Naruto adalah yang pertama

kali membuat dia suka cerita boyxboy. T juga menulis faficion di Fandom Naruto

dengan kapal SasuNaru hanya saja salah satu dari mereka dia buat menjadi

perempuan. Karena aktif dalam fanfiction T mulai bergabung dalam sebuah forum

fanfictin Indonesia bernama Infantrum (Indonesia Fanfiction Forum). Dari

Infatrum tersebut T mengenal beberapa teman-teman yang suka SasuNaru yang

mengajaknya berdiskusi mengenai BL lebih jauh dalam sosial media bernama

Plurk, salah satu teman T tesebut adalah Aoi. Dan dari teman-teman T di Plurk

dirinya mengenal forum SasuNaru Shrien, forum pecinta kapal SasuNaru.

Walaupun kedua wadah tersebut berisi para Fujoshi, bahan diskusi kedua

kelompok tersebut sangat berbeda. Furum SasuNaru Shrien adalah tempat diskusi

mengenai kapal Sasuke dan Naruto, sedangkan teman-teman T di Plurk lebih suka

berdiskusi masalah BL lebih umum, Walaupun kedua kelompok tersebut berisi

orang-orang yang sama.

T adalah penulis fanfic yang cukup aktif. Dia memiliki dua akun di dua

situs fanfiction yang cukup besar. Fanfic-fanfic yang T tulis berasal dari banyak

fandom dan semuanya bukan hanya fanfic BL saja. Beberapa fanfic T juga ada

yang bergenre romantis yang karakternya adalah pasangan heteroseksial.

Beberapa fandom yang T tulis fanfic-nya adalah Naruto, Durarara, Gakuen Alice,

The Law of Ueki, Tsubasa chronicle, Kuroko no Basuke, Katekyo Hitman Reborn,

Universitas Sumatera Utara


Barakamon, Samurai Flamenco, Haikyuu, Boku no Hero Academy, dan Death

Note. Selain menulis fanfiction T juga suka membaca doujin SasuNaru. T

mendapatkan doujin tersebut di beberapa blog seperti Sasunaru in Love dan

Arigatominna. Untuk berburu doujin T bahkan membuat akun di LiveJournal

hanya untuk mendownload beberapa doujin

“Awalnya aku ngee-mail beberapa orang yang punya akun


LiveJournal cuma untuk dapetin password doujin-doujin mereka.
Dikasih memang, tapi mereka nyaranin aku untuk buat akun
LiveJournal aja karena ada post yang ngeupdate password doujin
di situ. Jadinya aku bikin akun LiveJournal supaya bisa download
semuanya.”

T mengetahui anime BL pertama kali pada tahun 2011. T mengatakan

berbagi anime dan manga BL itu seperti transaksi barang illegal. Awalnya manga

yang T baca hanyalah Naruto, dia membaca manga Naruto dari Internet dan dari

komik yang diterbitkan oleh penerbit lokal. Tapi suatu hari seorang teman fojoshi

T, yang dia anggap sebagai gembong dari asupan BL, di Plurk membagikan

sebuah link video dari sebuah anime Yaoi berjudul S*ns*t*v* P*r****ph. Anime

tersebut adalah anime Yaoi yang sangat eksplisit. T sangat syok ketika pertama

kali menontonnya. Selain anime yang diatas, si teman juga membagikan sebuah

link anime BL lain, yang kali ini tidak terlalu eksplisit. Anime tersebut adalah

Junjou Romantica. Berhubung T memang sejak awal tidak terlalu suka dengan

anime, T menanyakan apakah anime Junjou Romantica diadaptasi dari manga

atau tidak, dan ternyata iya. T mulai mencari manga tersebut dan mulai

membacanya. Tetapi sebenarnya T kurang menyukainya karena baginya karakter

uke di manga tersebut, Misaki, dia anggap lenje, bisa dibilang terlalu submissive

dan terlalu pasrah. T tetap membaca manga tersebut karena dia menyukai salah

Universitas Sumatera Utara


satu pairing lain. Manga Junjou Romantica adalah sebuah manga yang memiliki

tiga cerita yang masing-masing cerita memiliki satu pairing.

“Aku ngerasa dulu itu kaya ‘apaan sih Misaki, Lenje.’ Tapi
ada satu pairing yang aku suka kan, jadinya aku Cuma baca
pairing itu, yang Junjou Terorist, aku suka yang itu. Padahal
ceritanya kayaknya konyol sekali, tapi enggak tahu, bagiku ukenya
unyu jadi kaya, Okay. Padahal kalau disuruh baca lagi sekarang
mungkin aku masih suka, tapi ada beberapa hal yang mungkin
bikin aku rada gimana, gitu loh. Yah namanya juga jaman dulu.”

Sejak membaca Junjou Romantica, T mulai rajin mencari banyak manga.

Alasan T mulai rajin mencari banyak manga bisa dibilang cukup unik. T

mengatakan banyak hal dari manga Junjou Romantica yang tidak dia sukai, selain

itu dia juga sudah membaca manga yang diadaptasi menjadi anime eksplisit yang

sudah saya sebutkan diatas dan ternyata sama saja, terlalu eksplisit. Akhirnya T

mulai beralih dari doujin dan rajin mendownload manga.

Situs tempat T memdowload manga bernama MangaTreder. Sayangnya

saat ini situs tersebut sudah mati sehingga tidak bisa dibuka lagi. MangaTrader

adalah situs manga biasa dimana pengguna bisa mendownload manga secara

direct link. Manga yang bisa didownload biasanya dalam satu volume dan

didownload dalam format RAR27. T menghindari situs baca manga online karena

situs tersebut tidak privat. Walaupun di rumah T memiliki laptop sendiri, hanya

satu computer di rumanya yang terpasang internet yaitu computer bersama, karena

system internet Speedy saat itu masih menggunakan kabel plug in. Jadinya T lebih

suka menggunakan situs MangaTrade karena tidak menampilkan gambar dari

27
Roshal Archive, adalah file ekspensi yang mampu mengkompres (memapatkan) data sehinggal
jauh lebih kecil, memulihkan data yang rusak, dan memecah-mecahkan dokumen menjadi
banyak dokumen dengan ukuran yang lebih kecil. (www.gameandrooid.com/2016/08/apa-itu-
rar.html?m=1)

Universitas Sumatera Utara


manga yang ingin didownload. Setelah didownload T membaca manganya di

Laptop pribadinya.

Tetapi lama-kelamaan T mulai merasa tidak nyaman menggunakan

MangaTrade. Mendownload dari MangaTrade dengan bantuan perangkat Internet

Download Management tidak sesalu berjalan mulus. Kapasitas manga per volume

yang T download terbilang cukup besar, selain itu jika dowloadan gagal di tengah

jalan, T harus mengulangnya dari awal. Selain itu MangaTrader memberi batasan

mendownload, hanya bisa lima kali per sesi. Hal itu membuat T mencari cara lain

untuk memdownload manga. Dan saat itulah T menemukan sebuah software

mendownload manga bernama domdomsotft yang dia dapatkan dari iseng

mencarinya di google. Selain mendapatkan cara mendownload manga, T juga

mendapatkan situs mendownload fanfiction dari situs fanfiction.net, yaitu sebuah

situs bernama flat. Sekarang situs itu tidak adal lagi.

“Aku kan juga suka fanfic, mi. Jadi dulu aku itu juga sering
ngedownload fanfic. Dulu fanfic itu bisa didownload. Sekarang kan
fanfiction udah bikin koding yang enggak bisa didownload
makanya aku pindah ke AO3 gara-gara fanfiction udah mulai
nyebelin gitu menurut aku. Dulu fanfic bisa didownload, nanti jadi
format PDF.”

Tama tidak terlalu suka menonton, termasuk menonton anime. Dia mengaku

sangat sedikit menonton anime. Walaupun dia memiliki anime BL seperti

Togainu no Chi dan Junjou Romantica yang dia dapat dari temannya, Aoi, dia

tidak pernah menontonnya. Dia hanya menyimpan anime-anime tersebut di hard

disk Laptop miliknya. Tetapi T suka menonton anime di Bioskop. Dapat

dikatakan T tidak suka anime karena kebanyakan anime adalah karya adaptasi.

Anime pertama yang T tonton dan dia sukai adalah anime olah raga berjudul Free.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini juga karena Free, bagi T, adalah karya orisinil. Sejak menonton Free dia

merasa mulai terbuka mengenai Anime. Setelah anime Free, T juga menonton

anime berjudul Samurai Flamenco karena salah seorang teman di Facebooknya

memposting gambar screen shot anime tersebut yang membuat T tertarik. Sampai

saat ini hanya ada lima anime yang T tonton sampai tamat, yaitu Free, Samurai

Flamenco, Free second season, Haikyuu dan yang terakhir Yuri on Ice. Bahkan

anime dari fandom yang saat ini T ikuti, Boku no Hero Academi, T tidak

menontonnya, dia hanya membaca manganya saja. Hal ini saya angap unik

berhubung anime-anime yang T tonton adalah anime yang dianggap sebagai

anime yang cukup menjurus BL.

Tidak hanya menikmati asupan BL saja, T juga aktif dalam kegiatan

scanlation, kegiatan penerjemahan manga atau doujin amatir. Berhubung dirinya

tidak bisa bahasa Jepang, T bekerja sama dengan seorang teman Facebook yang

bisa bahasa jepang untuk kegiatan scanlation. Mereka bekerja sama dimana teman

T tadi yang menerjemahkan manga atau doujin yang mereka suka, dan T yang

menangani masalah typing dan cleaning28. T sebenarnya sudah mulai melakukan

proyek scanlation sejak dirinya aktif di di Plurk. Salah seorang teman Fujoshi T

mengajak dia dan teman-teman yang lain untuk mengerjakan sebuah manga yang

terjemahannya didapatkan dari teman-teman mereka juga. Judul manga yang T

dan teman-temannya kerjakan berjudul Hana no Mizushiru. Hanya saja proyek

scanlation manga tersebut tidak selesai karena ada masalah internal. Saat ini

sudah ada dua doujinshi yang sudah T dan temannya kerjakan dan sudah mereka

28
Bagian dari kegiatan scanlation yang bertugas untuk mengetik kembali dan membersihkan sisa-
sisa data yang dipindai.

Universitas Sumatera Utara


post di situs MRM. Kedua doujin tersebut adalah doujin dari fandom Boku no

Hero Academy.

BLCD adalah salah satu asupan yang cukup T sukai. BLCD pertama yang T

dengar berjudul Koto no Ha no Hana. T mengetahuinya dari seorang teman di

Plurk. Dia mengaku menyukai BLCD tersebut karena pemain BLCD tersebut

adalah Seiyuu yang cukup terkenal. Koto no Ha no Hana adalah sebuah BLCD

original yang pertama T dengar, sedangkan untuk BLCD adaptasi dari manga, T

pertama kali mendengar BLCD Seven Days. Sejak saat itu T mulai suka

mendengar BLCD terutama adaptasi dari manga kesukaannya. T menyukai BLCD

sayangnya dia mengaku sedikit kesusahan mencarinya. T juga mengatakan dia

memiliki sebuah BLCD dalam bentuk fisik yang dia beli patungan bersama

teman-teman Fujoshinya di sosial media.

T mengatakan pernah menonton film (Live Action) bertema BL. T

mengatakan dirinya bukannya tidak menyukai live action hanya saja live action

kebanyakan tidak memuaskan untuk ditonton. Satu-satunya live action BL yang T

sukai adalah Doushitemo Furetakunai, sebuah film bertema BL yang diangkat

dari manga berjudul sama. T juga mengaku pernah menonton fiil BL berjudul

Seven Days sayangnya dia tidak bisa menyukainya karena adegan ciuman dalam

film tersebut sangat tidak memuaskan bagi T. Padahal T sangat memuji

kemampuan acting para actor dalam film Seven Days hanya saja adegan ciuman

film tersebut, menurut T, menghancurkan segalanya.

Untuk genre T menyukai genre school live atau kehidupan sekolah. T

mengatakan sangat menyukai genre yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan

Universitas Sumatera Utara


nyata. T menyukai cerita yang manis dan fuwa-fuwa (dapat diartikan sebagai

lembut atau fluffy). Saat ini T menyukai manga Sasaki to Miyano, Blue Sky

Complext, Kimi wa Natsu no Naka, Houkagou Edge dan Mizu no Haru. Untuk

karakter uke T menyukai karakter yang ‘tidak menye’. ‘Tidak menye’ di sini

dimaksudkan karakter yang benar-benar seperti cowok dan karakter yang bukan

tidak bisa melakukan apapun. T menyukai karakter uke yang mandiri dan tahu apa

yang dia mau. Sedangkan untuk karakter seme T menyukai karakter yang agak

tidak berguna atau sedikit bodoh.

Selain mencari asupan dari internet, T juga memiliki hobi membeli beberapa

barang yang berhubungan dengan BL seperti manga asli dari Jepang ataupun

BLCD asli. T mengaku memiliki kepuasan tersendiri setiap dia menyentuh barang

asli yang menjadi miliknya, tidak hanya data digital yang bisa dengan mudah

diperbanyak sesuka hati. Walaupun barang-barang tersebut memiliki harga yang

cukup mahal T tetap puas memilikinya.

Foto 3.3. Koleksi manga asli milik T

Universitas Sumatera Utara


Foto 3.4. Koleksi BLCD asli milik T

3.5.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Bagi T BL adalah suatu alternatif hiburan. Kenapa dia memilih BL

dibandingkan manga lainnya, karena manga BL memiliki karakter laki-laki yang

dia sukai. T mengaku dirinya awalnya suka membaca shoujou manga hanya saja

dia mengaku kurang menyukai karakter laki-laki di manga tersebut. Sejak

mengenal BL dia menyadari banyak sekali manga BL yang memiliki karakter

laki-laki yang dia sukai. Karena dianggap sebuah hiburan T membaca BL hampir

setiap hari.

Dalam kehidupan sehari-harinya, tidak banyak yang mengetahui T adalah

Fujoshi, selain teman-teman T yang juga Fujoshi seperti Aoi, hanya ada delapan

orang yang mengetahui T adalah Fujoshi. Dari kedelapan teman T yang

mengetahui dirinya Fujoshi, ada empat orang teman yang sejak awal sudah

menyukai anime dan manga sedangkan empat orang lainnya adalah seorang riajuu.

Keluarga T tidak ada yang tahu dirinya Fujoshi dan T juga tidak mau mereka

mengetahuinya. Satu-satunya anggota keluarga T yang cukup tahu hobi miliknya

Universitas Sumatera Utara


hanya adik laku-lakinya, itupun adiknya hanya mengetahui T suka menonton

anime yang banyak laki-lakinya saja. Adiknya T juga tidak tahu T menyukai BL.

T juga memiliki dua akun Facebook yang masing-masing memiliki

kegunaan yang berbeda, satu untuk kegiatan sehari-hari seperti berhubungan

dengan keluarga atau teman-teman kampus, sedangkan satu lagi untuk berteman

dengan teman-teman pecinta Anime dan Fujoshi. T merasa perlu memisahkan

kedua hal tersebut berhubung saat ini T tinggal di kawasan yang cukup

Homophobic. Ditambah lagi T mengaku reaksi perlebihan pengguna sosial media

di Indonesia saat ini bisa berbahaya untuk beberapa kelomok. T menganggap hobi

orang lain yang sebenarnya tidak mengganggu masyarakat luas bisa saja dianggap

ancaman bagi orang yang kelewat kepo. Untuk itu T benar-benar merahasiakan

kegiatannya sebagai seorang Fujoshi di antara orang-orang yang kurang paham

akan hobinya.

3.5.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ketika saya menanyakan hal ini T sedikit bingung menjawabnya. Dia

menegaskan dirinya tidak menganggap kedua hal ini berhubungan. T juga

memberi analogi yang lebih mudah, dia mengatakan “lebih mudah

menghubungkan orang yang Homophobic jelas tidak akan menyukai BL,” tetapi

dirinya agak susah mengatakan sebaliknya. T mengatakan Fujoshi dan orientasi

seksual tidak berhubungan, hanya saja dia mengatakan jika beberapa Fujoshi yang

dia kenal adalah seorang wanita yang menyukai wanita.

Walaupun mengenal beberapa Fujoshi yang menyukai sesame jenis, T

tidak percaya jika mereka menjadi seperti itu karena BL. Bagi T seorang yang dari

Universitas Sumatera Utara


awal sudah menyukai lawan jenis tidak akan berubah menjadi menyukai sesame

jenis hanya karena BL. Akan lebih mudah jika mengatakan jika wanita yang

menyukai sesame jenis yang juga Fujoshi sejak awal memang sudah menyukai

sesame jenis sebelum mengenal BL. T hanya mengatakan jika semua itu hanya

kebetulan belaka, walaupun dia sedikit ragu dan menanyakan apakah sudah ada

penelitian tentang keraguannya tersebut. Alasan kenapa T mengatakan perempuan

biseksual yang Fujoshi adalah sebuah kebetulan karena dirinya tidak bisa

membayangkan bagaimana seseorang yang menyukai wanita secara seksual malah

menyukai laki-laki dan laki-laki saling berhubungan seksual.

3.5.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Tanggapan pertama T saat saya menanyakan pertanyaan ini adalah

pertanyaan lagi, “Bagaimana kalau tiba-tiba aku bilang ‘aku menentang’?” sambil

tertawa cukup keras. T mengatakan hal tersebut akan menjadi sebuah kebohongan

yang hakiki. Menurut T Fujoshi yang menentang keberadaan LGBT adalah

seorang yang sangat munafik. Bagaimana mungkin orang yang menikmati fiksi

‘homo’ malah membenci LGBT? Hal itulah yang membuatnya memiliki

keyakinan tersebut.

T mengatakan jika dirinya agak susah mengatakan mendukung atau netral.

Dirinya mengatakan jika tidak terlalu mempermasalahkan keberadaan LGBT di

lingkungannya. Bagi T mereka adalah manusia yang harus diperlakukan seperti

manusia juga. T mengatakan jika dirinya juga benci orang-orang mendukung

LGBT tetapi malah kelewat bangga hanya karena mereka berbeda mereka berbeda.

“Jadikan, bukan karena ada satu orang suka sama cewek


trus kita kaya ‘Ye, Go! Loe suka sama cewek. Lanjutkan’ Kan kalo

Universitas Sumatera Utara


kaya gitu itu kan enggak normal. Jadi biarin aja mereka suka sama
siapa aja.”

Pandanga T terhadap LGBT lebih kepada ’Mind your own business’

daripada mendukung. T sangat membenci orang-orang yang Homophobic tetapi

dia juga membenci kaum LGBT yang merasa dirinya lebih baik dari yang lain

hanya karena mereka berbeda. Bagi T semua manusia harusnya punya hak untuk

menyukai orang yang dia sukai, mau itu lawan jenis ataupun sesame jenis. Dan

yang paling penting bagi T adalah tidak ada orang yang boleh mengurusi urusan

orientasi seksual orang lain.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PENYEBAB BOYS LOVE DAN YAOI BISA BERKEMBANG DAN MASIH
DIGILAI.

Sebagai sesuatu yang berhubungan dengan homoseksual yang masih

dianggap tabu oleh kebanyakan masyarakat baik di Indonesia maupun di kota

Medan, mejadi Fujoshi dan menyukai Yaoi adalah hal yang cukup berani dan luar

biasa. Tentu saja menjadi Fujoshi dan menyukai Yaoi adalah hal yang memiliki

faktor baik secara internal maupun eksternal. Di penelitian ini saya menemukan

ada beberapa faktor yang melatar belakangi para Fujoshi bisa menyukai Yaoi

maupun BL. Faktor-faktor tersebut saya bagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor

internal atau faktor yang berasal dari dalam diri para Fujoshi dan faktor eksternal

atau faktor yang berasal dari luar diri mereka.

4.1. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Dalam hal

menyukai Yaoi atau BL para Fujoshi memiliki berbagai faktor yang mendorong

dirinya untuk bisa menyukai genre yang tidak biasa ini. Beberapa faktor tersebut

antara lain;

4.1.1. Penasaran.

Dapat dikatakan ini adalah awa mula para perempuan penggemar anime

atau manga memasuki gerbang Yaoi. Awalnya kebanyakan dari mereka

mengetahui istilah Yaoi dari internet atau teman-teman sesama pecinta budaya

Universitas Sumatera Utara


Jepang yang Fujoshi, lama-kelamaan mereka mulai penasaran untuk mencari tahu.

Hal utama kenapa mereka penasaran karena Yaoi adalah hal yang tidak biasa.

Sama seperti bagaimana para remaja laki-laki yang penasaran dengan genre anime

hentai, para wanita, dalam hal ini remaja putri juga mengalami masa penasaran

akan hal-hal yang berbau pornografi, walaupun pornografi yang membuat mereka

penasaran adalah pornografi homoseksual. Walaupun Informan saya semuanya

sudah berumur lebih dari 20 tahun, tiga diantara mereka, Desy, Hana, dan T,

pertama kali mengenal Yaoi pada masa remaja mereka. Ketiga informan saya ini

mengatakan awalnya mengenal Yaoi mereka cukup kaget, bahkan ada juga dari

mereka yang sampai demam karena mereka anggap menjijikkan. Tetapi lama-

kelamaan mereka merasa ada hal yang malah membuat mereka ingin melihatnya

lagi. Hal ini dapat dikatakan karena jiwa remaja yang sedang puber membuat

mereka penasaran dengan hal-hal pornografi karena saat itu alat-alat reproduksi

mereka sedang berkembang.

4.1.2. Bosan Dengan Genre Romance yang Monoton.

Genre Romance atau genre percintaan adalah sebuah genre yang cukup

banyak ditemukan dalam Anime dan Manga. Cerita percintaan yang biasanya

disebut genre Shoujou ini biasanya memiliki cerita yang klise dimana seorang

gadis jatuh cinta pada pemuda tampan dan sempurna. Terkadang hal ini membuat

orang menjadi bosan, termasuk Informan saya. Bagi para Fujoshi yang saya

wawancarai mereka bukannya tidak suka genre manga atau anime percintaan atau

Shoujou, hanya saja sangat sedikit, atau bahkan tidak ada yang benar-benar

membuat mereka jatuh cinta. Berbeda dengan genre Yaoi yang memiliki banyak

Universitas Sumatera Utara


pilihan, walaupun manga Yaoi memiliki tema cerita yang tidak jauh berbeda

dengan Shoujou manga versi pasangan Gay, tidak jarang genre Yaoi memiliki

cerita berat dan kelam yang malah banyak disukai oleh para Fujoshi.

Beberapa informan saya mengaku tidak begitu menyukai manga Shoujou

bahkan sebelum mereka menyukai Yaoi dan BL, dan mereka bahkan mengatakan

genre percintaan pertama yang benar-benar mereka sukai itu adalah BL.

Walaupun ada dari mereka yang menyukai manga bergenre Shoujou, tetap saja

genre BL dan Yaoi jauh lebih menarik dan menantang. Dapat saya simpulkan

kenapa tidak banyak dari mereka saat ini yang menyukai genre Shoujou

sepertinya karena genre ini menyajikan cerita ala anak remaja. Tentu saja cerita

remaja tidak lagi mejadi hal yang menarik bagi wanita berusia 20 tahun lebih

seperti para informan saya. Berbeda dengan genre Shoujou, genre Yaoi

menampilkan cerita ala orang dewasa seperti cerita dalam lingkungan kerja.

Selain itu keberadaan adegan seksual juga menjadi point penting dalam

kecenderungan mereka memilih genre Yaoi.

Informan saya, Hana mengaku saat SMA dulu dia menyukai tema cerita

anak sekolah yang menyajikan cerita ringan dan fluffy. Tetapi saat ini dia kurang

menyukainya lagi karena cerita seperti itu terkadang membosankan. Saat ini

dirinya menyukai cerita dengan setting dewasa dimana karakternya sudah bekerja

atau cerita Yakuza yang menampilkan cerita yang kelam. Selain itu Aoi juga

mengatakan ketidaksukaannya dengan genre percintaan seperti genre Shoujou

yang dia anggap tidak berbeda dengan sinetron yang sedang tayang di Indonesia.

Baginya konsep cerita dimana seorang gadis biasa dan polos jatuh cinta dengan

Universitas Sumatera Utara


pemuda tampan dan sempurna tidak ada tantanggannya sama sekali. Aoi malah

mengatakan dirinya membenci karakter pemuda kelewat sempurna. Karakter

tersebut dipandang sebagai sesuatu yang membosankan bagi Aoi.

4.1.3. Tidak Suka dengan Karakter Wanita dalam Anime/Manga yang

Lembek.

Alasan ini sedikit banyak sejalan dengan alasan di atas. Genre Shoujou

yang bagi para Fujoshi membosankan kebanyakan memiliki karakter wanita

lembek dan kadang tidak bisa apa-apa tanpa pangerannya. Wanita adalah

makhluk yang halus dan lembut, untuk itu mereka harusnya berperiaku manis,

sopan, dan tentu saja harus patuh. Walaupun kata-kata itu bisa dibilang adalah

sugesti yang hampir ada di negara-negara Asia, tidak semua orang suka dengan

pernyataan tersebut. Para Fujoshi awalnya adalah seorang wanita yang menyukai

anime dan manga biasa yang memiliki karakter wanita. Tidak jarang beberapa

dari mereka menyukai manga atau anime bergenre Shoujou yang sangat kental

dengan tema percintaan remaja. Hanya saja karakter wanita utama dalam genre

Shoujou sering sekali memiliki karakter terlalu naif dan polos. Hal ini terkadang

membuat banyak orang membencinya termasuk para Fujoshi.

Informan saya Aoi mengatakan dulu saat pertama kali menjadi Fujoshi dia

mengaku menyukai pairing Slash karena dirinya lebih suka melihat karakter laki-

laki kesukaannya dalam sebuah anime atau manga bersama dengan karakter laki-

laki lain dibandingkan dengan karakter perempuan. Hal ini dia anggap sebagai

sebuah ketidaksukaan dengan konsep romance dalam serial anime dan manga

yang dia sukai. Aoi juga mengatakan sangat mudah baginya menyukai karakter

Universitas Sumatera Utara


laki-laki dibandingkan karakter perempuan. Bukannya dia tidak menyukai

karakter perempuan sama sekali, baginya susah menemukan karakter perempuan

yang dapat dia sukai. Aoi mengatakan sifat-sifat dari karakter-karakter uke yang

dia sukai tidak bisa diterapkan untuk menyukai karakter wanita.

“Simple aja dek, kalau Akira dari game Togainu no Chi itu
cewek kakak enggak akan suka sama dia, bahkan bisa dibilang
benci banget. Tapi karena Akira itu cowok dan cantik juga
makanya kakak suka. Enggak tahu ya dek kenapa. Mungkin karena
kakak enggak suka karakter perempuan slutty kali ya. Akira kan
dalam salah satu ending itu slutty banget kan. Kalau ngeliat cewek
slutty kayaknya ngerendahin diri aja. Kakak sebagai perempuan
enggak terima ngeliat cewek kaya gitu. Tapi kalo cowok enggak
masalah sih.”

4.2. Faktor Eksternal.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Dalam hal ini faktor

eksternal kenapa para Fujoshi bisa menyukai Yaoi dan BL yang membuat hal

tersebut bertahan sampai sekarang tidak bisa lepas dari keberadaan internet yang

sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Dibawah ini adalah beberapa

hal yang membuat para Fujoshi bisa menyukai Yaoi dan penyebab kenama genre

ini bisa begitu digilai.

4.2.1. Media Asupan Yang Beragam.

Asupan adalah istilah yang digunakan para Fujoshi untuk menyebut media

berekspresi mereka. Kenapa disebut asupan sebenarnya tidak ada yang tahu pasti

kenapa. Istilah ini sudah popular di internet sejak pertama kali informan saya

mengenal BL. Tetapi dari beberapa teori yang dibuat oleh informan saya

mengatakan bahwa BL dan Yaoi sudah seperti Vitamin bagi mereka, untuk itu

Universitas Sumatera Utara


diberi nama asupan, supaya terdengar seperti suatu kebutuhan untuk menjalani

aktivitas sehari-hari. Walaupun BL adalah sebuah genre yang cukup aneh,

ternyata media yang memuat genre ini cukup beragam, mulai dari Anime sampai

film layar lebar. Bahkan beberapa serial popular yang bukan BL seperti film

Harry Potter ataupun serial anime popular dapat menjadi asupan mereka dalam

bentuk Doujin. Beberapa asupan Fujoshi yang dapat saya rangkum adalah sebagai

berikut;

1. Doujin.

Salah satu asupan pertama yang didapatkan seorang Fujoshi ketika masih

menjadi fujosi newbe tidak salah lagi adalah doujin. Doujin adalah karya para fans

amatir yang meminjam karakter dari serial yang sudah terkenal. Doujin memiliki

banyak bentuk, ada yang berupa komik amatir, fanfiction, fanart, merchendice

buatan sendiri, dan lain sebagainya. Doujin bisa dibilang pintu pertama para

perempuan penggemar anime untuk menjadi Fujoshi. Biasanya para penggemar

anime ini menonton anime yang mereka rasa menarik dan saat mereka ingin

berbagi cerita dengan teman-teman sesame penggemar tidak jarang ada yang

memberi ‘racun’ BL berupa fanfiction atau fanart mengenai anime tersebut pada

mereka. Tidak jarang ada yang termakan racun tersebut dan mulai menyukai BL.

Doujin adalah salah satu produk dari Fandom. Di dalam fandom sendiri

para penggemar biasanya saling berbagi asupan. Di dalam Fandom para

penggemar memiliki ship atau untuk penggemar Indonesia diberi nama kapal.

Ship atau kapal adalah sebutan untuk pasangan yang disukai, baik pasanga lawan

jenis, sesame jenis ataupun pasangan dengan hubungan romantic maupun

Universitas Sumatera Utara


pasangan lainnya. Istilah kapal atau ship sendiri berasal dari kata relationship

(hubungan). Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh para penggemar serial The

X-Files 29 . Informan saya mengatakan kata kapal ataupun ship sudah menjadi

instilah umum yang hampir semua Fujoshi tahu jika mereka adalah bagian dari

sebuah fandom. Istilah lain selain kapal adalah armada. Istilah ini adalah untuk

menyebut Fujoshi yang memiliki banyak kapal pada setiap Fandom

(multishipping).

Fandom yang diikuti seorang Fujoshi bisa dari mana saja. Paling umum

memang fandom anime, manga, atau game tapi fandom barat seperti film-film

Hollywood atau serial TV dari Amerika Serikat ataupun serial TV milik Inggris.

Tokoh-tokoh nyata juga tidak ketinggalan memiliki fandom yang disukai Fujoshi

juga seperti fandom artis-artis Korea. Dari Anime dan Manga fandom yang paling

terkenal adalah fandom Naruto. Biasanya para Fujoshi akan menyukai anime

yang memiliki karakter laki-laki ikemen yang dominan. Selain Naruto anime olah

raga menjadi sasaran utama para Fujoshi karena anime bergenre ini yang memiliki

karakter laki-laki paling dominan. Untuk anime olah raga yang paling diminati

para Fujoshi adalah anime Kuroko no Basuke, Haikyu!!, Free!!, dan lainnya.

Untuk Game saat ini yang cukup terkenal adalah game Touken Ranbu,

sebuah browser game milik Nitroplus dan DMM yang mepersonifikasi pedang-

pedang Jepang menjadi para ikemen yang lebih dikenal dengan nama Touken

Danshi. Dalam game ini tidak ada karakter wanita sama sekali. Selain itu

hubungan antar karakter yang terkadang ambigu karena terlalu intim membuat

para Fujoshi suka berfantasi mereka saling jatuh cinta. Game Touken Ranbu
29
http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Shipping

Universitas Sumatera Utara


sudah diadaptasi menjadi dua serial anime, adaptasi pertama berjudul Touken

Ranbu Hanamaru, bercerita mengenai kehidupan sehari-hari para Touken Danshi

di Honmaru atau markas mereka. Adaptasi kedua berjudul Katsugeki Touken

Ranbu yang memiliki cerita lebih serius dan lebih historical. Katsugeki Touken

Ranbu bercerita mengenai para Touken Danshi saat menjalankan misi mereka

pada zaman Edo 30 . Sama seperti gamenya, anime Touken Ranbu juga sangat

minim akan keberadaan tokoh perempuan. Selain game Touken Ranbu, game-

game lain seperti Final Fantasy, Pokemon, Legend of Zelda, dan game-game

ainnya juga tidak ketinggalan menjadi media asupan para Fujoshi.

Untuk fandom Hollywood dan serial TV barat yang terkenal adalah

fandom Harry Potter, Sherlock, semua film Marvel, dan lainnya. Sebenarnya

semua budaya pop bisa dijadikan bahan asupan bagi seorang Fujoshi, bahkan

tokoh Politik saja tidak ketinggalan mereka buat doujin-nya. Hal ini dikarenakan

Motto para Fujoshi yaitu ‘Dimana ada dua orang laki-laki, disitu ada asupan.’

Motto itu membuat para Fujoshi tidak pernah kehabisan asupan dimanapun

mereka berada. Hal ini jugalah yang menjadikan mereka tidak bisa berhenti

menjadi seorang Fujoshi karena setiap melihat film atau anime yang memiliki

tokoh laki-laki, sudah menjadi insting bagi mereka untuk langsung

menjodohkannya. Para Fujoshi menganggap hal ini sebagai Exitless Hole –

lubang tanpa jalan keluar. Sekali seorang fans anime menyukai BL maka dia

sudah masuk ke lubang tanpa jalan keluar.

30
adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang dimulai pada tahun 1603 dan
berakhir pada tahun 1867.

Universitas Sumatera Utara


Mendapatkan Doujin adalah hal yang paling mudah diantara asupan-

asupan lainnya. Banyak group di Facebook yang menyediakan asupan berupa

doujin ataupun fanart dari berbagai kapal tergantung Fandom apa yang diikuti.

Selain di Facebook doujin juga bisa ditemukan di forum-forum seperti Tumbrl31

atau LiveJourna 32 dimana para Fujoshi seluruh dunia saling berbagi ‘Asupan’.

Kepopuleran fiksi Yaoi di Indonesia juga membuat banyak para artis di Indonesia

yang juga seorang Fujoshi tidak mau kalah untuk menciptakan Doujin-doujin

karangan mereka sendiri yang akan dibagikan pada akun sosial media milik

mereka atau malah mereka jual secara online atau dalam event-event kebudayaan

Jepang seperti Comic Frontier, AFA id, dan Anicult.

Selain dari sosial media Doujin dalam bentuk komik amatir (lebih sering

disebut doujin saja) bisa didapatkan dari situs baca manga online hanya saja tidak

terlalu banyak. Terdapat situs baca manga online, MRM yang menyediakan

banyak Doujin bahkan sudah dikelompokkan sesuai dengan fandom-nya. Dan

yang lebih membahagiakan adalah Doujin-doujin di situs tersebut sudah

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Untuk fanfiction terdapat sebuah situs yang khusus menyediakannya.

Fanfiction di dalamnya juga dibuat oleh berbagai fans dari seluruh dunia sehingga

memiliki banyak pilihan bahasa dan genre yang dapat dipilih sesuka hati.

Beberapa situs berbagi fanfiction tersebut antara lain;

a) Fanfiction.net

31
Adalah sebuah miniblog dan sosial media yng dicinpakan oleh David Karp dan dimiliki oleh Oat
Inc. Tumblr memungkinkan penggunanya memposting berbagai macam media dalam bentu
miniblog.
32
Adalah sosial media asal Rusia dimana penggunanya dapat menyimpat jurnal atau diari.

Universitas Sumatera Utara


Adalah sebuah situs berbagi fanfiction yang paling terkenal. Situs ini

memungkinkan penggunanya untuk mempublikasikan fanfiction dalam

berbagai fandom yang disediakan. Karena banyaknya fandom yang bisa

dipilih, fanfiction.net mengelompokkannya ke dalam Sembilan kelompok

fandom yaitu fandom Anime dan Manga, buku, kartun, komik Amerika,

Game, Film/Movie, serial TV, drama panggung, dan kelompok terakhir

adalah kelompok fandom yang tidak bisa dikategorikan dalam kedelapan

fandom sebelumnya. Kelemahan situs ini adalah dilarang membuat

fanfiction mengenai tokoh nyata.

Gambar 4.1. Halaman Awal fanfiction.net

b) Archive of Our Own (AO3).

Sama seperti Fanfiction.net, Archive of Our Own atau lebih dikenal

dengan nama AO3 adalah sebuah situs berbagi fanfiction dimana para fans

di seluruh dunia bisa mempubliskan fanfiction karangan mereka. Yang

membedakan AO3 dengan fanfiction.net adalah situs ini jauh lebih baik

dalam pengelompokkan fanfiction mereka. Selain mengelompokkan

fanfiction berdasarkan fandom dan genre, AO3 juga mengelompokkan

Universitas Sumatera Utara


fanfiction berdasarkan kapal sehingga para shipper atau penyuka suatu

kapal akan lebih mudah menemukan fanfiction dari kapal mereka.

Gambar 4.2. Halaman awal AO3

c) Wattpad.

Wattpad adalah sebuah aplikasi Smartphone yang memungkinkan

penggunanya mempublis karya fiksi mereka, baik fiksi orisinil maupun

fanfiction. Wattpad juga bisa diakses melalui browser seperti Google

Chrome atau Mozila Firefox.

Gambar 4.3. Halaman awal Wattpad

2. Anime.

Universitas Sumatera Utara


Anime (アニメ) adalah kata dalam bahasa Jepang untuk menyebutkan

animasi buatan tangan atau animasi komputer. Di Jepang kata ‘anime’

ditunjukkan untuk seluruh animasi, baik yang dibuat di Jepang maupun di luar

negeri. Di luar Jepang anime biasanya ditunjukkan untuk animasi dari Jepang atau

animasi yang memiliki ciri khas dari animasi Jepang. Kata anime sendiri berasal

dari kata bahasa Inggris “Animation” yang disingkan menjadi Anime. Beberapa

sumber mengatakan anime berasal dari bahasa Prancis, dessin animé, tetapi hal ini

tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Anime sendiri memiliki banyak bentu atau format dalam

pendistribusiannya. Anime paling umum adalah anime dalam bentuk TV series

atau serial TV, adalah anime yang ditayangkan di stasiun TV, biasanya

ditayangkan seminggu sekali. Selanjutnya ada anime berbentu Movie Teater,

lebih umum disebut movie saja, adalah anime dalam bentuk film yang

ditayangkan di Bioskop. Selanjutnya adalah anime berbentuk OVA (Original

Video Animation) adalah anime yang didistribusikan langsung tanpa melalui

tayangan TV atau bioskop. Anime jenis OVA biasanya dijual di pasaran dalam

bentuk kepingan DVD. Format berikutnya adalah ONA (Original Net Anime)

adalah anime yang didistribusikan melalui internet33.

Anime memiliki jadwan tersendiri dalam pendistribusiannya, yaitu setiap

pergantian musim di Jepang. Setiap tahun anime dikelompokan dalam 4

kelompok berdasarkan jadwal pendistribusiannya, yaitu anime musim semi

(Spring Anime), anime musim panas (Summer Anime), anime musim gugur (Fall

33
https://en.wikipedia.org/wiki/Anime (diakses 04 Oktober 2017)

Universitas Sumatera Utara


Anime), dan anime musim dingin (Winter Anime). Sesuai dengan namanya,

kelompok-kelompok anime ini ditayangkan pertama kali pada setiap awal musim

atau dalam waktu musim tersebut untuk anime berformat Movie dan OVA.

Karena jadwalnya yang berganti tiap musim, biasanya berlangsung selama tiga

bulan, anime dalam format serial TV memiliki paling sedikit 10 sampai 13

episode. Jika anime itu masih tayang walaupun sudah habis musim, biasanya

anime tersebut memiliki episode kelipatan dari 12 atau 13.

Anime bergenre BL adalah salah satu anime yang cukup terkenal di

Jepang maupun di manca negara. Menurut situs MyAnimeList.net sebuah situs

yang menyajikan informasi mengenai anime, sampai saat tulisan ini dibuat

terdapat 71 judul anime bergenre BL, sedangkan anime Yaoi berjumlah 40 judul.

Walaupun judul anime BL tidak sebanyak anime-anime lainnya, Anime bergenre

ini masih sering diproduksi dalam segala bentuk, baik serial TV, Movie, dan OVA.

Untuk Genre Yaoi jarang sekali bahkan tidak pernah ada dalam bentuk serial TV

maupun Movienya. Kebanyakan anime genre Yaoi yang memiliki adegan seksual

baik yang implisit maupun eksplisit dibuat dalam bentuk OVA maupun ONA.

Dibawah ini adalah tabel judul-judul anime BL baik serial TV Movie Theater,

maupun OVA dan ONA;

Tahun Judul Studio Pembuat Format


1981 Natsu e no Tobira Madhouse Movie
1983 Patalliro! Stardust Keikaku Toei Animation Movie
1987 Kaze to Ki no Uta Sanctus: Sei Naru Kana - OVA
1989 Earthian J.C.Staff OVA
1989 Be-Boy Kidnapp'n Idol AIC OVA
1990 Ryokunohara Meikyuu AIC OVA
1994 Boku wa Konomama Kaeranai J.C.Staff OVA
1994 Osakana wa Ami no Naka J.C.Staff OVA

Universitas Sumatera Utara


1994 Bronze: Kouji Nanjo Cathexis Madhouse OVA
1994 Kusatta Kyoushi no Houteishiki J.C.Staff OVA
1995 Lesson XX - OVA
1996 Seikimatsu★Darling - OVA
1998 Fake - OVA
1999 Gravitation: Lyrics of Love Plum OVA
2000 Yami no Matsue J.C.Staff TV Series
2000 Gravitation Studio Deen TV Series
2002 Honoo no Mirage Madhouse TV Series
Shiritsu Araiso Koutougakkou Seitokai Nippon
2002 OVA
Shikkoubu Animation
2004 Honno no Mirage: Minagawa no
Madhouse OVA
Hangyakusha
2005 Suki na Mono wa Suki Dakara Shou ga Zexcs TV Series
Nai!!
2005 Loveless J.C.Staff TV Series
Marine
2005 Legend of Duo TV Series
Entertainment
2005 Patalliro Saiyuuki! - TV Series
2006 Gakuen Heaven Tokyo Kid TV Series
2006 Angel's Feather - OVA
2006 Marginal Prince: Gekkeiju no Ouji-tachi - TV Series
2006 Nakedyouth - ONA
2008 Junjou Romantica Studio Deen TV Series
2008 Junjou Romantica 2nd Season Studio Deen TV Series
2008 Monochrome Factor A.C.G.T. TV Series
Nippon
2008 Seiyou Kottou Yougashiten: Antique TV Series
Animation
2010 Uragiri wa Boku no Namae wo Shitteiru J.C.Staff TV Series
2010 Togainu ni Chi A-1 Pictures TV Series
2010 Robotica*Robotics - OVA
2011 Sekaiichi Hatsukoi Studio Deen TV Series
2011 Sekaiichi Hatsukoi 2nd Season Studio Deen TV Series
CoMix Wave
2011 Kono Danshi, Uchuujin to Tatakaemasu. OVA
Films
2012 Tight-rope PrimeTime OVA
2012 Kono Danshi, Ningyo Hiroimashita - OVA
2013 Vassalord. Production I.G OVA
2014 Hybrid Child Studio Deen OVA
2014 Love Stage!! J.C.Staff TV Series
2014 Sekaiichi Hatsukoi Movie: Yokozawa Studio Deen Movie

Universitas Sumatera Utara


Takafumi no Baai
DRAMAtical Murder OVA:
2014 NAZ OVA
Data_xx_Transitory
CoMix Wave
2014 Kono Danshi, Sekika ni Nayandemasu. OVA
Films
rd
2015 Junjou Romantica 3 Season Studio Deen TV Series
2015 Gakuen Handsome The Animation - OVA
2016 Doukyuusei A-1 Pictures Movie
2016 Super Lovers Studio Deen TV Series
nd
2017 Super Lovers 2 Season Studio Deen TV Series
2017 Hitorijime My Hero Encourage Films TV Series
2017 Koisuru Shirokuma Gathering Movie
Tabel 4.1. Daftar anime bergenre BL atau Shonen ai.

Judul-judul diatas adalah judul anime yang sudah jelas mencantumkan BL

sebagai genre animenya. Tetapi selain anime-anime diatas ada beberapa anime

yang saya temui bukan bergenre BL hanya saja memiliki karakter pasangan gay

sebagai peran utama. Anime pertama berjudul Yuri on Ice. Yuri On Ice

sebenarnya hanyalah anime bergenre oah raga yang berfokus pada olah raga ice

skating. Anime ini bercerita mengenai seorang atlet ice skating perwakilan Jepang,

Katsuki Yuuri dalam kejuaraan skating dunia dan bagaimana perjuangannya

dalam mendapatkan medali emas yang dibantu oleh pelatih barunya, Victor

Nichyfold, seorang legenda skater dunia asal Rusia yang baru saja pensiun.

Walaupun anime ini sering memperlihatkan hubungan Victor dan Yuuri yang

mulai jatuh cinta, cerita utama anime ini tetap saja mengenai olah raga dan

perjuangan seorang atlet. Dua orang informan saya, Mitha dan Hana menolak

untuk menyebut anime Yuri on Ice sebagai anime BL. Hana mengatakan anime

ini tidak ada bedanya seperti anime bertema olah raga biasa yang diberi bumbu

percintaan. Yang membedakan anime Yuri on Ice dengan anime olah raga laiinya

Universitas Sumatera Utara


hanyalah anime ini mengangkat percintaan homoseksual yang tidak ada dalam

anime olah raga lainnya.

Anime berikutnya adalah anime yang berjudul No. 6. Anime ini adalah

sebuah anime fiksi ilmiah yang berkisah tentang seorang pemuda bernama Shion

yang berusaha mengungkapkan kejahatan yang disembunyikan pemerintah kota

bernama No.6. Hubungan kedua pemeran utama dalam anime ini, Shion dan

Nezumi, tidak bisa dibilang pertemanan biasa. Sangat banyak adegan-adegan

yang membuktikan jika mereka memiliki perasaan saling cinta secara romantic

dalam anime ini, seperti ketika Nezumi mengajak Shion berdansa di malam hari

ataupun ketika Shion mencium bibir Nezumi saat dirinya ingin pergi

meninggalkan Nezumi.

Sebagai sebuah tren yang saat ini sedang digilai banyak orang dari

berbagai kalangan, mendapatkan anime bukan lagi hal yang sulit bagi para fans-

nya. Saat ini sudah banyak anime Jepang yang Tayang di Stasiun TV Tanah air.

Walaupun jumlahnya tidak sebanyak dulu, jumlahnya saat ini tergolong banyak.

Selain itu stasiun Tv satelit atau TV langganan juga memiliki banyak chanel yang

khusus menayangkan anime, seperti channel bernama Aniplus dan Animax yang

menyediakan tontonan anime paling baru yang masih tayang di negara asalnya,

Jepang.

Kendati banyaknya stasiun TV baik lokal maupun Internasional yang

menyediakan anime, banyak fans anime terutama di Indonesia yang lebih memilih

mencari Anime di Internet. Saat ini sudah banyak sekali situs menonton anime

Universitas Sumatera Utara


secara streaming34 ataupun situs yang menyediakan anime untuk diunduh secara

gratis. Mendapatkan anime melalui internet memiliki dua cara, yaitu cara resmi

yang sudah mendapatkan lisensi dari pemegang hak paten dan biasanya berbayar,

dan cara satunya secara gratis hanya saja hal ini dianggap illegal karena tidak ada

izin edar dari pemegang hak paten.

Saat ini sudah ada situs menonton anime secara streaming yang resmi

seperti situs www.crunchyroll.com dan www.funimation.com yang memberikan

jasa berbayar. Hanya saja koleksi anime yang mereka sediakan tidak terlalu

lengkap. Terutama untuk anime bergenre BL. Sejauh observasi saya pada kedua

situs tersebut, anime bergenre BL yang disediakan hanyalah anime BL popular

seperti Junjou Romantica dan Sekaiichi Hatsukoi. Selain itu situs funimation tidak

bisa diakses menggunakan server Indonesia sehingga pemakai dari Indonesia

harus menggunakan VPN35 untuk mengaksesnya.

Untuk mensiasati hal tersebut informan saya lebih menyukai situs

penyedia anime gratis atau yang lebih dikenal sebagai fansub 36 . Walaupun

mengunduh anime dari situs fansub adalah hal yang illegal karena penyebarannya

tidak memiliki izin dari pemegang lisensi, para Fujoshi tidak memiliki pilihan lain

untuk mendapatkan anime yang ingin mereka tonton. Beberapa situs fansub yang

informan saya tahu antara lain;

34
sebuah teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video
agar mudah ditransfer melalui jaringan Internet. Pentransferan file audio dan video tersebut
dilakukan secara “stream”, alias terus menerus. Contoh dari teknologi Streaming adalah situs
Youtube. (http://www.kpmi.or.id/tulisan/1537/Pengertian+Streaming)
35
Virtual Privat Network, adalah teknologi yang memungkinkan Anda mengakses internet jika
Anda tersambung dari lokasi-lokasi berbeda. (https://zenvpn.net/id/what-is-vpn/)
36
Singkatan dari fan Subtitled, adalah sebuah acara TV asing yang sudah dialihbahasakan oleh
penggemar (fan). (https://en.wikipedia.org/wiki/Fansub)

Universitas Sumatera Utara


a) Horriblesubs.

Sebuah situs mendownload anime yang menggunakan aplikasi torrent

untuk mendownloadnya. Fansub ini menyediakan subtitle berbahasa

Inggris dan memiliki koleksi anime yang dapat dibilang lengkap untuk

anime format serial TV. Situs ini juga terbilang cepat dalam pemperbarui

setiap episode anime yang baru tayang, kurang dari 12 jam anime yang

baru tayang di Jepang sudah bisa didownload di situs ini. Situs ini

menyediakan anime dalam tiga kualitas, 480 pixel, 720 pixel, dan 1080

pixel. Sayangnya untuk anime BL ataupun Yaoi dalam format OVA tidak

dapat ditemukan di situs ini.

Gambar 4.4. Penampang Halaman Awal HorribleSubs

b) KissAnime.

KissAnime.ru adalah senuah situs streaming anime gratis yang

memiliki banyak koleksi anime. Walaupun situs ini adalah situs Streaming,

para pengguna juga bisa mendownload anime-anime yang disediakan

menggunakan software Internet Download Manager. KissAnime selain

menyajikan anime serial TV juga menyediakan anime Movie dan anime

OVA. Koleksi anime BL dan Yaoi di Situs ini bisa dibilang cukup banyak,

Universitas Sumatera Utara


mereka bahkan mengelompokkan anime BL dalan satu genre tertentu yaitu

genre Shonen Ai, Boys love dalam bahasa Jepang.

Gambar 4.5. Gambar Halaman depan KissAnime

3. Manga.

Manga atau komik Jepang adalah salah satu hasil budaya pop Jepang yang

cukup terkenal di Indonesia. Di Negaranya, kata Manga (kanji: 漫画、Katakan:

マ ン ガ 、 Hiragam: ま ん が ) digunakan untuk menunjuk komik dan cerita

bergambar lainnya. Hanya saja di luar Jepang, kata manga digunakan untuk

menunjuk komik yang berasal dari Jepang. Di Jepang manga adalah bacaan yang

dibaca oleh orang dari segala umur. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang-

orang dewasa membaca manga. Hal ini membuat adegan sadis bahkan adegan

seksual menjadi hal yang sering muncul di manga. Salah satu manga yang

ditujukan untuk pembaca dewasa adalah manga BL dan Yaoi. Banyaknya adegan

seksual dalam manga BL dan Yaoi sudah semestinya manga ini dikategorikan

sebagai manga untuk pembaca dewasa.

Sebagai negara yang memegang teguh norma agama, manga BL adalah

hal yang bisa dibilang mustahil untuk bisa masuk ke Indonesia. Kendati demikian

terdapat beberapa manga BL yang bisa masuk ke Indonesia, walaupun jumlahnya

Universitas Sumatera Utara


sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah di negara asalnya. Manga BL

yang dapat berhasil lolos dan diterbitkan di Indonesia antara lain;

6. Descendants of Darknes (Yami no Matsue) karangan Yoko Matsushita,

diterbitkan oleh penerbit Level Comics di Indonesia pada tahun 2008.

7. Gosth! karangan Shuri Shiozu, diterbitkan di Indonesia oleh penerbit PT

Elex Media Komputindo pada tahun 2003.

8. Golden Days karangan Shigeru Takao, diterbitkan di Indonesia oleh PT

Elex Media Komputindo pada tahun 2009.

9. J-Boy (Jungle Boy) karangan Rie Nakamura, diterbitkan di Indonesia oleh

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2008.

10. No.6 karangan Atsuko Asano dan Hinoki Kino, diterbitkan di Indonesia

oleh penerbit m&c! pada tahun 2014.

Manga bl terbitan Jepang atau yang sudah dilisensi oleh penerbit Amerika

Serikat sebenarnya dapat dibeli melalui agen buku impor, hanya saja harga manga

tersebut bisa melambung tinggi karena pajak dan biaya pengiriman. Selain

harganya yang mahal, proses pengiriman manga tersebut juga sulit karena sering

terkendala saat berurusan dengan bea cukai. Hal ini diperparah jika manga yang

dikirim memiliki gambar yang cukup panas. Beberapa kasus barang tersebut akan

ditolak masuk ke Indonesia. Kebanyakan Fujoshi yang membeli manga fisik

bukanlah untuk dibaca melainkan untuk benda koleksi. Sama halnya dengan

anime, para Fujoshi yang tidak puas dengan terbatasnya manga fisik bl memilih

mencari manga di internet. Saat ini sudah banyak situs yang menyediakan manga

BL dan Yaoi yang dapat dibaca secara gratis. Manga online ini lebih dikenal

Universitas Sumatera Utara


dengan nama Manga Scanlation37. Manga Scanlation, seperti halnya anime fansub,

adalah sesuatu yang illegal. Sayangnya tidak seperti anime, tidak ada cara legal

untuk membaca manga secara online. Satu satunya cara legal membaca manga

adalah dengan membelinya dalam bentuk buku fisik. Hal ini tentu saja menjadi

mustahil untuk Fujoshi di kota Medan. Akhirnya mau tidak mau mereka mencari

manga scanlation walaupun itu illegal. Situs-situs yang biasa dikunjungi Informan

saya antara lain;

a) MangaHere.

Adalah Sebuah situs baca manga online yang menyediakan manga

dalam bahasa Inggris. Situs ini bukanlah situs khusus yang menyediakan

manga BL dan Yaoi, hanya saja koleksi manga BL dan Yaoi mereka

tergolong banyak. Manga BL dan Yaoi yang mereka sediakan adalah

judul. MangaHere terkadang sulit diakses jika kita menggunakan Internet

profider milik pemerintah seperti IndieHome atau kartu Perdana milik

Telkomsel. Tetapi situs ini bisa dengan mudah diakses jika kita

menggunakan Internet Profider milik perusahaan swasta.

37
adalah kegiatan menerjemahkan dan mengedit sebuah komik yang dilakukan oleh para
penggemar. Disebut scanlation karena sebelum proses pengeditan dimulai, komik-komik akan
dipindai (scan) terlebih dahulu dan dikerjakan dalam bentuk data lunak. Hasil scanation juga
biasanya berupa data digital. Karena scanlation dilakukan oleh orang-orang amatir, proses
penerjemahan ini tidak memiliki izin dari pemilik hak cipta.
(https://en.m.wikipedia.org/wiki/scanlation)

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.6. Halaman awal situs MangaHere

b) MangaPark.

Sama halnya dengan MangaHere, MangaPark adalah situs baca manga

berbahasa Inggris yang menyediakan segala genre manga tanpa ada

pengukhusan. Koleksi manga BL di Situs ini tidak jauh berbeda dengan

yang dimiliki MangaHere. Kelebihan MangaPark dibandingkan

MangaHere adalah situs ini tidak diblokir pemerintah, sehingga semua

orang bisa membukanya tanpa bantuan apapun. Sayangnya manga ini

tidak terlalu nyaman dibuka melalui Smartphone.

Gambar 4.7. Haaman awal MangaPark

c) MangaGo.

Universitas Sumatera Utara


Mangago tidak berbeda dengan MangaPark dan MangaHere.

Kelebihan dari situs ini adalah lebih banyaknya koleksi manga yang

dimilikinya. Mangago adalah situs baca manga online berbahasa Inggris

yang memiliki manga untuk pembaca dewasa jauh lebih banyak

dibandingkan dengan MangaHere dan MangaPark. Tidak hanya manga

Yaoi dengan adegan seksual yang cukup intens tetapi juga manga Hentai38

yang sama sama memiliki adegan seksual. Koleksi manga BL dan Yaoi

yang dimiliki MangaGo juga jauh lebih banyak dibandingkan dengan

MangaHere dan MangaPark. Selain manga, situs ini juga menyediakan

beberapa komik Korea atau lebih dikenal dengan Manhwa,39 yang dapat

dibaca gratis.

Gambar 4.8. Halaman awal MangaGo

d) MangaFox.

MangaFox bisa dibilang situs manga yang sudah kehilangan

pamornya di Indonesia. Situs ini adalah situs pertama yang diblokir

pemerintah dibandingkan situs lainnya. Walaupun masih bisa dibuka jika

38
Sebuah genre manga atau anime yang bertema seksual.
39
Secara Harfiat dapat diartikan sebagai ‘komik’ dalam bahasa Korea. Seperti halnya Manga
dalam bahasa Jepang, Manhwa di luar Korea digunakan untuk menunjuk komik yang berasal dari
Korea.

Universitas Sumatera Utara


menggunakan VPN ataupun Google Translate, situs ini juga tidak lagi up

to date seperti sebelumnya. Walaupun demikian, situs Mangafox adalah

situs pertama yang mengenalkan para Fujoshi dengan manga BL dan Yaoi.

Informan saya, Aoi dan Hana mengaku pertama kali mendapatkan manga

BL salah satunya dari situs ini.

Gambar 4.9. Halaman awal MangaFox

e) MRM

Berbeda dengan situs-situs di atas, MRM adalah situs baca manga

online yang khusus menyediakan konten BL dan Yaoi dalam segala bentuk

baik Anime, manga, doujin, sampai majalah Gay. Walaupun memiliki

koleksi anime, MRM agaknya lebih memfokuskan diri pada konten berupa

gambar. Untuk itu di situs ini Manga dan Doujin jauh lebih dominan

ketimbang anime. Selain manga dan doujin MRM juga menyediakan

konten CG art dan art Collection. Selain menyediakan konten BL dan Yaoi,

MRM juga memiliki koleksi manga Bara 40 . Saat ini membuka MRM

cukup sulit karena situs ini sudah diblokir pemerintah. Tetapi ada beberapa

cara untuk membukanya dengan mudah. Situs MRM dapat dibuka

40
Genre manga bertema homoseksual. Hanya saja bara dibuat oleh pria gay dan ditunjukkan
untuk pria gay juga.

Universitas Sumatera Utara


menggunakan VPN yang dapat didownload secara gratis ataupun

menggunakan Google traslate. Sedangkan untuk membukanya melalui

Smartphone jauh lebih mudah dibandingkan dengan PC. Aplikasi browser

Opera Mini untuk Smartphone dapat membuka situs ini tanpa bantuan

VPN apapun. Hal ini membuat Informan saya lebih suka membukanya

melalui Smartphone mereka dibandingkan membukanya melalui PC.

Selain itu membuka MRM dengan Smartphone jauh lebih praktis dan

dapat dilakukan dimana saja.

f) MangaRock

MangaRock adalah sebuah aplikasi untuk Smartphone yang

memungkinkan penggunanya membaca manga dari situs-situs manga

online dalam satu aplikasi. Manga dari situs seperti MangaHere,

MangaPark, Mangago, dan lainnya dapat dibaca di aplikasi ini berhubung

ketiga situs tersebut dan kebanyakan situs baca manga online sulit dibuka

melalui browser Smartphone. Membaca manga di Mangarock adalah hal

yang illegal, hal ini membuat aplikasi MangaRock tidak bisa didownload

melalui Playstore karena bertentangan dengan kebijakan lisensi yang

dimiliki Google. Aplikasi Mangarock dapat didownload melalui situs

resminya, Mangarock.com. Setelah medownload aplikasi Mangarock

pengguna bisa langsung menginstalnya.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.10. Halaman awal Aplikasi MangaRock

g) Lezhin

Lezhin bisa dibilang satu-satunya situs komik BL legal yang tersedia.

Kendati demikian Lezhin tidak menyediakan manga BL dari Jepang.

Lezhin adalah sebuah aplikasi Smartphone penyedia webcomic 41 khusus

dewasa asal Korea yang juga menyediakan komik bergenre BL. Aplikasi

ini juga bisa dibuka melalui browser biasa seperti Google Chrome atau

Mozila Firefox. Sama seperti negara asalnya, Lezhin menyediakan

Manhwa. Walaupun aplikasi Lezhin dapat dapat didownload secara gratis

melalui Playstore ataupun Applestore, manhwa-manhwa yang disediakan

Lezin tidaklah gratis. Pembaca yang ingin membaca Manhwa di aplikasi

ini harus membayar dengan koin, dan cara mendapatkan koin dalam

aplikasi Lezhin adalah membelinya dengan uang tunai atau pulsa.

41
Komik yang diterbitkan secara online.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.11. Halaman awal Lezhin yang dibuka melalui browser Google chrome.

4. Novel.

Perlu digarisbawahi bahawa novel Yaoi tidak sama dengan Novel

bertemakan pasanga gay yang saudah banyak terbit di Indonesia. Novel Yaoi

adalah suatu genre tersendiri, sama seperti manga dan anime Yaoi. Mendapatkan

novel Yaoi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah hal yang

sulit. Sama seperti manga, novel Yaoi juga sudah ada yang dilisensi oleh penerbit

Amerika Serikat yang artinya bisa dibeli di situs jual beli online seperti Amazon

atau Ebuy, hanya saja membeli novel dari luar negeri memiliki kesulitan yang

sama dengan membeli manga fisik.

Novel Yaoi dapat didownload secara gratis di forum seperti AarinFantasy

atau YaoiOtaku hanya saja mereka lebih banyak menyediakan novel yang

berbahasa Jepang. Biasanya masalah ini dapat diselesaikan oleh Scanlation yang

bersedia menerjemahkan novel tersebut. Hanya saja beberapa scanlation memiliki

kebijakan dimana mereka tidak mau menerjemahkan novel yang sudah dilisensi

penerbit Amerika. Hal ini tentu saja menyusahkan para fans yang tidak tingga di

Amerika. Beberapa contoh novel bergenre BL antara lain, S series, Sekaiichi

Universitas Sumatera Utara


Hatsukoi; Yokozawa Takafumi no Baai, Sekaiichi Hatsukoi; Yoshino Chiaki no

Baai, Rakuen no Uta, Shinayakana no Netsujou, dan lainnya.

Gambar 4.12 Sampul salah satu novel Yaoi berjudul S.

5. BLCD.

Drama CD atau Audio drama adalah sebuah drama yang berupa suara

tanpa adanya visualisasi dari ceritanya. Awalnya Audio Drama di Jepang

dipopulerkan melalui siaran radio yang lebih dikenal sebagai Radio Drama.

Kepopuleran Radio Drama pada tahun 1950-an membuat lahirnya banyak aktor

suara atau lebih dikenal dengan Seiyuu. Hal ini adalah cikal bakal dari

kepopuleran profesi Seiyuu yang bertahan sampai sekarang. Walaupun saat ini

Radio drama sudah tidak sepopopuler dulu karena sudah digantikan oleh

keberadaan televise, Audio Drama masih eksis hanya saja dalam format yang

berbeda. Saat ini Audio drama lebih dikenal dengan nama Drama CD, yaitu Audio

Drama yang didistribusikan dalam bentuk kepingan CD. Di Jepang adalah hal

yang biasa untuk serial drama, novel, manga, anime, bahkan game untuk memiliki

Universitas Sumatera Utara


versi Drama CD sendiri. Cerita di Drama CD ini bisa saja sebuah adaptasi dari

plot utama atau sebuah plot lanjutan dari cerita utama.42 Karena Drama CD adalah

media yang masih popular dan membutuhkan biaya yang relative murah

dibandingkan Anime, saat ini manga atau novel BL dan Yaoi banyak yang

diadaptasi menjadi Drama CD. Drama CD bergenre BL lebih dikenal dengan

nama BLCD.

Walaupun BLCD tidak memiliki visual yang bisa dinikmati selain cover

dari CD-nya yang sama saja dengan sampul manga atau novel aslinya, BLCD

tetap menjadi media ‘Asupan’ yang diminati oleh Fujoshi. Hal ini karena BLCD

tidak jarang menyuguhkan cerita yang cukup erotis walaupun hanya dengan

media suara. Karena BLCD hanya menyuguhkan sebuah audio drama yang

diperankan oleh seiyuu, kebanyakan para penggemarnya adalah seorang Seiyuu

Ota 43 . Informan saya, Hana adalah salah satu Fujoshi yang sangat menggilai

BLCD. Hana mengaku menyukai BLCD karena dapat mendengar seiyuu

favoritenya bermain walaupun hanya suara saja. Para penggemar BLCD biasanya

memiliki bias44 dalam memilih BLCD yang ingin mereka dengar. Mereka juga

memiliki bias mengenai siapa saja Seiyuu yang menjadi Seme dan Uke. Hana

memiliki dua nama Seiyuu yang baginya pantas menjadi uke, yaitu Kamiya

Hiroshi dan Toriumi Kousuke. Bagi Hana kedua Seiyuu tersebut memiliki suara

yang manis dan seksi dan juga sangat sempurna dalam memerankan adegan erotis,

42
Animanga.wikia.com/wiki/audio_drama
43
Adalah otaku yang menggemari para Seiyuu atau pengisi suara dalam Anime. Otaku ini dapat
dengan mudah mengenali suara para seiyuu dalam sekali dengar. (Surya Sianipar,
Indra.2016.Fanatisme Wota Terhadap Idola. Medan. Universitas Sumatera Utara. Halaman 165.)
44
Dalam komunitas Kpop digunakan untuk menyebut kelompok atau anggota band yang paling
disukai. Walaupun lebih popular digunakan dalam komunitas Kpop beberapa otaku juga suka
menggunakan istilah ini. (https://www.urbandictionary.com/define.php?term=bias)

Universitas Sumatera Utara


walaupun hanya suara mereka saja yang berperan. Setiap BLCD yang diperankan

oleh kedua seiyuu tersebut pasti akan Hana cari di situs manapun jika mereka

mendapatkan peran uke, tetapi jika Mereka mendapatkan peran Seme Hana tidak

mau mendengarnya karena baginya tidak cocok.

Gambar 4.13. Salah satu cover BLCD berjudul Seven Days

BLCD cukup sulit untuk didapatkan karena sampai sekarang tidak ada

situs khusus yang menyediakannya. Membelinya langsung dari Jepang juga hal

yang mustahil karena harganya bisa melunjak dengan adanya pajak masuk dan

ongkos kirim, selain itu tidak ada agen yang mau menjadi perantara. Biasanya

penggemar BLCD mendapatkan BLCD dari blog-blog pribadi atau dari video

editan yang diunggah di youtube. BLCD dalam bentuk video biasanya sudah

menyertakan terjemahan dalam bahasa Inggris sehingga penikmatnya tidak perlu

mencari terjemahannya di tempat lain. Selain dari blog-blog pribadi dan video

youtube, terdapat forum Fujoshi internasional, AarinFantasy dan YaoiOtaku, yang

menyediakan ‘Asupan’ Yaoi dalam berbagai bentuk, salah satunya BLCD.

Kesulitan lain yang dihadapi Fujoshi penggemar BLCD adalah kendala

bahasa. BLCD adalah media ‘Asupan’ yang berbahasa Jepang, hal ini menjadi

kendala utama untuk para Fujoshi yang tidak mengerti bahasa Jepang. Tetapi

Universitas Sumatera Utara


kendala itu saat ini sudah bisa ditangani dengan banyak cara. Seperti yang sudah

dijelaskan di atas, saat ini sudah banyak video BLCD yang diunggah oleh para

Fujoshi dari berbagai negara di dunia ke dalam situs berbagi video seperti

Youtube, walaupun isi videonya tidah lebih dari gambar cover kotak CD dari

BLCD tersebut. Biasanya video BLCD itu sudah dilengkapi dengan subtitle dalam

bahasa Inggris sehingga para pendengar dapat mengerti isinya. Selain itu banyak

juga situs yang menyediakan terjemahan BLCD dalam bentuk teks bahasa Inggris,

biasanya terjemahan itu diunggah ke sosial media Tumbrl atau LiveJournal. Cara

lainnya adalah dari manga atau novel BL yang sudah diterjemahkan. BLCD

biasanya diangkat dari manga atau novel dan tidak ada perubahan sama sekali

setelah dijadikan BLCD, kalaupun ada biasanya hanya penambahan atau

penguranga dialog yang tidak berpengaruh pada jalan cerita aslinya. Hal ini

membuat Fujoshi mendengar BLCD sambil membaca manga atau novel aslinya.

6. Game/Visual Novel.

Game adalah salah satu media ‘Asupan’ Fujoshi yang cukup memiliki

penggemar. Game bergenre BL atau Yaoi bukanlah game seperti game RPG (role

playing game) dimana kita mengontrol penuh gerakan si karakter utama. Game

bergenre Yaoi dan BL adalah game dengan format Visual Novel (lebih dikenal

dengan VN). Visual novel adalah sebuah game interaktif yang diperkenalkan di

Jepang pada tahun 1990-an. Game visual novel biasanya menampilkan visual

grafis yang statis dan menggunakan gambar model anime dan terkadang memiliki

beberapa video. Sesuai dengan namanya, visual novel lebih menonjolkan plot dan

sangat minim aksi. Interaksi yang bisa dilakukan pemain dengan visual novel

Universitas Sumatera Utara


hanyalah dengan mengklik konsol untuk melanjutkan teks, suara, dan visualnya.

Visual novel memiliki banyak jalan cerita atau lebih dikenal dengan rute yang

membuatnya memiliki banyak ending (akhir cerita). Untuk mendapatkan suatu

ending pemain diberi beberapa pilihan selama permainan berlangsung dan

masing-masing pilihan akan mengantar para pemain pada sebuah rute dan ending.

Saat ini visual novel sudah banyak menggunakan para Seiyuu untuk menyuarakan

dialog yang dibawakan para karakter didalamnya.45

Visual novel memiliki genre yang beragam tapi genre yang dominan

dalam visual novel adalah genre drama, terutama yang menyangkut masalah

percintaan dan keluarga. Genre lain yang cukup popular selain drama adalah

genre fiksi ilmiah, genre fantasi dan genre horror. Banyak juga visual novel yang

mengandung unsur erotis dan dapat dikategorikan sebagai eroge (erotic game).

Game ini biasanya mengandung adegan seksual eksplisit dimana tokoh utama

game berhubungan seksual dengan salah satu karakter dalam game tersebut.

Visual novel bergebre Yaoi jelas sekali masuk kategori eroge karena

menampilkan adegan seksual yang eksplisit. Selain itu banyak Visual novel BL

atau Yaoi yang memiliki plot PWP tanpa jalan cerita yang jelas.

Visual novel BL yang paling terkenal adalah game ciptaan perusahaan

Nitro+Chiral atau yang lebih dikenal dengan Chiral saja. Chiral memiliki empat

game yang dianggap game BL terbaik karena memiliki plot cerita yang baik dan

tidak memiliki karakter yang stereotype. Game-game ciptaan Chiral terkenal

dengan jalan cerita yang berat dan kelam. Tidak jarang juga menampilkan visual-

visual horror seperti mutilasi tubuh manusia atau adegan kekerasan dengan darah
45
https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_novel

Universitas Sumatera Utara


dimana-mana. Game-game tersebut antara lain; Togainu no Chi, Lamento Beyond

the Void, Sweet Pool dan Dramatical Murder Kepopuleran game miliki Chiral

membuat masing-masing game tadi memiliki adaptasi manga dan Drama CD

sendiri. Selain itu game Togainu no Chi dan Dramatical Murder sudah diadaptasi

menjadi anime pada tahun 2010 dan 2014. Sayangnya anime Togainu no Chi dan

Dramatical Murder tidak menjadi anime BL walaupun diadaptasi dari game BL.

Selain keempat game milik perusahaa Nitro+Chiral tadi, banyak lagi game

BL yang terkenal, diantaranya adalah; Gakuen Heaven, Enzai, Hadaka Shitsuji,

Hanamachi Monogatari, Kichiku Megane, Zettai Fukujuu Meirei, dan lainnya.

Game Zettai Fukujuu Meirei dan Enzai adalah dua dari sekian banyaknya game

BL yang perah dirilis di Amerika oleh JAST USA pada tahun 2006. Setelah dirilis

dan diterjemahkan, Zettai Fukujuu Meirei berganti judul menjadi Absolute

Obedience, sedangkan untuk Enzai berubah menjadi Enzai: Falsely Accused 46 .

Visual novel BL biasanya dirilis dalam bentuk PC game. Tapi ada juga beberapa

visual novel yang dirilis untuk konsol game seperti Play Station (PS), PSP (Play

Station Portable), dan PS Vita. Contoh visual novel yang dirilis untuk konsol

game adalah Togainu no Chi: True Blood yang dirilis untuk PSP.

Sejak Smartphone menjadi barang yang umum di masyarakat, para

pengembang game BL mulai melirik pasar game smartphone dan mulai

mengeluarkan game BL untuk Smartphone yang dapat diunduh secara gratis dari

Playstore. Walaupun dibilang gratis Visual novel di Smartphone menawarkan

pembelian dalam aplikasi yang memungkinkan pemain membeli fitur tambahan

seperti rute khusus atau beberapa item yang memudahkan pengguna untuk
46
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_BL_games

Universitas Sumatera Utara


menyelesaikan suatu rute tertentu. Selain inu pembelian dalam aplikasi ini

membuat pemain mendapatkan ending lebih mudah. Beberapa contoh game BL di

Smartphone antara lain Guardian Deity, Love Pandemonium, Vampire Boyfriend,

Cerulean Heart, A Wizardry, dan lainnya.

7. TV Drama dan Film.

TV drama atau serial drama tidak berbeda dengan serial drama lainnya

yang dapat dikategorikan sebagi sebuah opera sabun (shoap opera). Berbeda

dengan media ‘Asupan’ lainnya seperti anime, manga ataupun novel BL. Agak

susah membedakan antara serial drama BL dengan serial drama biasa yang

bertemakan LGBT. Drama BL tidak hanya berasal dari Jepang. Banyak negara-

negara seperti Korea, China, bahkan Tahiland yang memproduksi drama dengan

tema mirip seperti BL yang disukai para Fujoshi di Asia. Drama BL yang berasal

dari Jepang agaknya jauh lebih mudah diidentifikasi karena tidak sedikit dari

mereka adalah adapatasi dari manga BL. Sama seperti TV drama, Film bergenre

BL juga sedikit sulit diidentifikasi dengan film bertema LGBT lain. Tetapi mau

film tersebut bertema LGBT ataupun bergenre BL, para Fujoshi tetap

menyukainya karena sama-sama menampilkan percintaan antar laki-laki.

Berbeda dengan media ‘Asupan’ lainnya, drama dan film BL menyajikan

visual berupa manusia asli dan bukan karakter 2D. walaupun banyak yang

menyukainya, tidak sedikit Fujoshi yang kurang nyaman dengan ‘Asupan’ berupa

manusia asli. Alasan utamanya adalah karena manusia asli terkadang tidak bisa

memenuhi ekspetasi para penggemar yang sudah terlanjur menyukai tokoh 2D.

Universitas Sumatera Utara


Mendapatkan serial drama tidaklah semudah mendapatkan anime.

Sebenarnya jika beruntung beberapa rumah produksi menayangkan drama mereka

di situs Youtube yang dapat didownload secara gratis dan sudah memiliki subtitle.

Hanya saja tidak semua drama ditayangkan di Youtube. Kebanyakan drama yang

ditayangkan di Youtube adalah drama yang berasal dari Thailan. Pilihan lainnya

adalah mencarinya di situs menyedia drama yang bisa didownoad. Tidak banyak

situs penyedia drama BL yang tersedia. Sejauh penelitian saya, hanya ada tiga

situs mendownload drama yaitu KissAsian dan dua forum Fujoshi Internasional,

AarinFantasy dan YaoiOtaku. KissAsian adalah sebuah situs yang masih bisa

dibilang ‘saudara’ dari KissAnime. Bedanya jika KissAnime menyajikan anime

maka KissAsian menyajikan drama baik berupa Film atau serial TV.

Beberapa judul drama BL antara lain Doushitemo Furetakunai, Seven

Days, Ai no Kotodama, Takumi-kun Series yang berasal dari Jepang. 2Moons,

SOTUS the series, Make It Right, Togather with Me, Love Sick, berasal dari

Thailand. Frozen Flower, The Perfect Man’s Man, Two Wedding and a Funeral,

Just Friends, Hyena, yang berasal dari Korea.

4.2.2. Terdapat Forum Internasional yang Memudahkan Fujoshi Mendapat

‘Asupan’.

Sebagai sebuah fenomena yang mendunia, tidak heran saat ini ada banyak

forum yang menjadi wadah para Fujoshi untuk saling bertegur sapa ataupun

saling berbagi ‘Asupan’ yang mereka miliki. Forum menjadi hal yang sangat

penting bagi Fujoshi karena dari forumlah mereka sering mendapatkan informasi

ataupun ‘Asupan’ yang ingin mereka nikmati. Saat ini ada dua forum

Universitas Sumatera Utara


Internasional yang bisa dibilang cukup besar yang dijadikan tempat saling berbagi

dan tempat para Informan saya mendapatkan ‘Asupan’ mereka. Kedua forum

tersebut antara lain;

1. Aarinfantasy

AarinFantasy adalah sebuah forum penggemar Yaoi berbahasa Inggris

terbesar yang didirikan pada bulan November 2004 oleh Aarin, sorang Fujoshi

asal Malaysia. Nama AarinFantasy adalah gabungan dari nama sang pendiri,

Aarin dan kata ‘Fantasy’ yang dia ambil dari game kesukaannya, Final Fantasy.

Forum ini bertujuan untuk menyediakan konten Yaoi seperti anime dan manga

untuk seluruh Fujoshi di pelosok dunia karena mendapatkan konten Yaoi adalah

hal yang sulit. Koleksi dalam Aaarin kebanyakan adalah koleksi pribadi si pendiri

yang diakuinya diunduh dalam waktu berbulan-bulan. Sebagai sebuah forum yang

menyediakan konten Yaoi yang syarat akan hal-hal erotis, setiap anggota dalam

forum AarinFantasy harus berusia minimal 16 tahun, tetapi ada beberapa bagian

dalam forum yang hanya bisa dilihat oleh anggota yang berusia 18 tahun keatas.

Setiap anggota yang ketahuan menipu umur saat mendaftar akan diblokir

selamanya dari forum (Turner, 2016, Hal 8-9).

Gambra 4.14. Halaman awal situs AarinFantasy

Universitas Sumatera Utara


Forum AarinFantasy terbagi atas 8 bagian yang mereka sebut forum.

Masing-masing forum memiliki bahasan diskusi yang berbeda-beda. Forum-forum

tersebut tersebut antara lain;

a. Important Update and New.

Berisi pengumuman-pengumuman atau pemberitahuan mengenai hal-hal

yang terjadi dalam forum tersebut, info-info mengenai event kebudayaan

Jepang yang ada di Asia Tenggara atau negara-negara lain, forum

rekomendasi berbagai hal seperti review beberapa artis atau manga. Selai itu

di forum ini jugalah terdapat peraturan-perauran bagi para anggota forum.

Peraturan-peraturan ini antara lain apa-apa saja hal yang boleh dan tidak boleh

dilakukan oleh member forum. Selain itu ada juga peraturan untuk melarang

anggota membagikan anime atau manga tertentu karena berbagai alasan.

b. AF File and Forum Suport Center.

Berisi hal-hal yang berhubungan dengan forum AarinFantasy, seperti

tempat untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti anggota forum

mengenai forum AariFantasy. Forum ini jugalah yang dijadikan tempat untuk

memberikan saran-saran untuk perkembangan forum.

c. General.

Adalah forum umum atau forum yang memungkinkan anggota untuk

berdiskusi apa saja yang menurut mereka bisa didiskusikan. Pada forum ini

para anggota bisa bebas membicarakan apapun yang mereka suka dan tidak

hanya mengenai BL saja. Dalam forum ini para anggota bisa saling berkenalan

Universitas Sumatera Utara


dan membuka diskusi yang menurut mereka menarik. Beberapa diskusi yang

mereka bicarakan antara lain anime atau manga umum yang bukan BL, game,

Film, dan lainnya yang bisa dibicarakan. Di forum ini sudah ada beberapa post

yang hanya bisa dibuka oleh anggota yang berusia 18 tahun keatas (18+).

d. AF Miscellaneous

Forum yang berisi poetikan yang tidak bisa dikategorikan ke dalam forum-

forum lainnya seperti kontes-kontes yang mereka adakan, informasi mengenai

toko online yang menjual barang-barang hasil karya anggota, dan mengenai

pemberitahuan majalah Aarin Secret, sebuah majalah mengenai Yaoi dan BL

yang mereka terbitkan sendiri.

e. Yaoi Mania.

Sesuai namanya forum ini adalah wadah bagi anggotanya untuk berdiskusi

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Yaoi maupun BL. Hal-hal yang

mereka bahas antara lain anime, manga, novel, dan game Yaoi atau BL.

f. Exibition Hall

Adalah forum dimana anggotanya bisa memamerkan karya mereka berupa

fanart, original artwork, maupun foto-foto cosplay masing-masing anggotanya.

g. Download Center (Yaoi/BL)

Adalah forum dimana para membernya bisa mendownload atau berbagi

‘Asupan’ yang mereka inginkan seperti anime, manga, game, drama, BLCD,

dan lain-lainnya yang bergenre Yaoi dan BL. ‘Asupan’ di AarinFantasy bisa

Universitas Sumatera Utara


dibilang yang baik. Walaupun tidak lengkap karena mereka tidak bisa

memberika beberapa manga yang dilarang, dalam forum ini terkadang kita

bisa menemukan anime atau manga yang tidak bisa ditemukan di situs-situs

lain. Selain ini BLCD, game, dan nove BL di forum ini adalah yang paling

lengkap.

h. Download Center (General Download)

Kebalikan dari forum sebelumnya, forum ini menyediakan file-file yang

bukan BL maupun Yaoi yang bisa didownload. File-file yang disediakan dan

dibagi di forum ini antara lain anime, manga, drama, game, drama CD, dan

lainnya.

Saat ini AarinFantasy sudah menerbitkan sebuah majalah yang diberi

nama AarinSecret. AarinSecret adalah sebuah majalah tahunan online yang dapat

didownoad secara gratis di forum AarinFantasy atau di situs AarinSecret yang

terpisah dengan forumnya. Majalah ini adalah majalah oleh penggemar untuk

penggemar, sehingga pihak pembuat, pengurus forum AarinFantasy, tidak

mendapatkan keuntungan sama sekali. Mereka bahkan mengklaim tidak

mendapatkan uang dari iklan-iklan yang terdapat di majalah tersebut. Saat ini

majalah AarinSecret sudah menerbitkan enam majalah sejak tahun 2006 yaitu

edisi tahun 2006, edisi tahun 2007, edisi tahun 2013, edisi tahun 2014, edisi tahun

2015, dan yang terakhir edisi tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.15 Sampul Majalah AarinSecret edisi 2016

Keberadaan AarinFantasy dalam fandom Yaoi memiliki pengaruh yang

sangat besar. Ketenaran AarinFantasy bahkan membuat forum ini menjadi lokasi

penelitian sebuah tesis milik Simon Turner berjudul Yaoi Online: The Queer and

Affective Practices of a Yaoi Manga Fan Community. Dalam tesis tersebut penulis

menggambarkan bagaimana Aarin menjadi situs yang paling sering dikunjungi

jika seseorang ingin mencari hal-hal yang berbau BL ataupun Yaoi.

2. YaoiOtaku.

Menurut Turnet (2016, 10) YaoiOtaku adalah situs yang masuk ke dalam

sepuluh besar situs yang didedikasikan untuk Yaoi. Kesepuluh situs tersebut

antara lain AnimeA, Mangago, JuneManga, Yaoi Haven, YaoiOtaku, MangaEden,

MangaHere, Yaoi Club, TenManga dan Batoto. YaoiOtaku adalah sebuah forum

yang hampir sama dengan AarinFantasy. Yang membedakannya hanyalah di

YaoiOtaku terdapat beberapa forum yang memungkinkan para anggotanya untuk

bermain RP (Role Playing), sebuah permainan dimana para peserta dapat

memainkan sebuah karakter buatan mereka dalam sebuah plot cerita. Cara

memainkan permainan ini adalah dengan membuat sepenggal jalan cerita yang

Universitas Sumatera Utara


dialami oleh si karakter yang pemain mainkan. Selain itu para karakter tersebut

juga bisa berinteraksi dengan karakter lain yang dimainkan oleh pemain lain juga.

Selain memiliki forum RP YaoiOtaku juga memiliki forum yang

memungkinkan anggotanya untuk menonton anime atau film secara steaming,

forum tersebut dinamaka Watch Yaoi Online. YaoiOtaku juga memiliki tim

scanlation milik sendiri yang saat ini sudah banyak menerjemahkan beberapa

manga dan novel secara mandiri dan amatir. Hal ini tentu berbeda dengan

AarinFantasy yang tidak memiliki tim scanlation sendiri. Dalam YaoiOtaku para

anggota juga disediakan banyak ‘Asupan’ yang dapat didownload secara gratis

seperti anime, manga, BLCD, Film/Drama, dan lainnya, hanya saja koleksi Yaoi

di YaoiOtaku tidak sebanyak yang dimiliki oleh AarinFantasy.

Gambar 4.16. Halaman awal situs YaoiOtaku

4.2.3. Banyaknya Pilihan Cerita.

Walaupun Yaoi dan BL adalah sebuah genre, di dalamnya terdapat juga

beberapa subgenre yang beragam dan tentu saja membuat penggemarnya bisa

memilih sesuka hati. Karena Yaoi banyak menampilkan adegan seksual yang

eksplisit terkadang berbagai macam kinky juga tersedia da;am genre Yaoi.

Universitas Sumatera Utara


Beberapa macam tema cerita atau setting cerita yang paling popular dalam genre

Yaoi dan BL antara lain;

a. School Life/Campus Life, adalah cerita yang melibatkan siswa SMA atau

mahasiswa di Universitas. Biasanya cerita bertema ini melibatkan pasanga

teman sekelas, teman satu klub ataupun hubungan antara siswa dengan

guru mereka. Untuk tema cerita Campus Life biasanya melibatkan

hubungan antara teman sejurusan ataupun beda jurusan. Beberapa judul

manga dengan tema School Life dan Campus Life antara lain Blue Sky

Complex, Sasaki to Miyano, Sevent Days, Hitorijime My Hero, Escape

Journey, dan lainnya.

b. Office Worker (Salary man), adalah cerita yang bersetting di lingkungan

kantor atau tempat kerja. Di Jepang pekerjaan sebagai Salary Man atau

pekerja kantoran adalah hal yang umum ditekuni masyarakatnya, untuk itu

banyak sekali manga BL bersetting dalam kehidupan pekerja kantoran.

Tema cerita pekerja kantoran biasanya melibatkan hubungan antara rekan

kerja atau hubungan antara atasan dan bawahan. Karena melibatkan

karakter-karakter lelaki dewasa kebanyakan cerita bersetting ini memiliki

adegan seksual yang lebih eksplisit dibandingkan tema School Life.

Beberapa contoh manga dengan tema Office Worker antara lain Hadakeru

Kaibutsu, Ten Count, Doushitemo Furetakunai, Sekaiichi Hatsukoi, dan

lainnya.

Universitas Sumatera Utara


c. Yakuza Life, adalah tema cerita berlatar belakang pada kehidupan Yakuza

atau organisasi kriminal asal Jepang. Cerita bertema Yakuza biasanya

memiliki cerita yang berat. Selain itu karena bersetting di kehidupan

organisasi kriminal, cerita ini sering sekali mengandung bentuk kekerasan

seperti perkelahian, pembunuhan, penyiksaan, bahkan kekerasan seksual

seperti pemerkosaan. Hal ini jugalah yang membuat tema Yakuza

memiliki adegan seksual yang terbilang eksplisit sekaligus mengandung

kekerasan. Beberapa contoh manga Yaoi dengan tema Yakuza antara lain

Kobi no Kyojin, Saezuru Tori wa Habatakunai, Honto Yajuu, Jealousy,

Hakidame to Tsuru, Acid Town, dan lainnya.

d. Shota, adalah sebuah genre yang melibatkan anak laki-laki dibawah umur

sebagai karakternya, bisa keduanya ataupun hanya salah satu saja. Tema

Shota saat ini tidak diminati para Fujoshi karena dianggap sebagai sebuah

bentuk pornografi anak-anak. Selain itu tema Shota sering sekali

menampilkan karakter uke yang terlalu feminine yang juga tidak disukai

para Fujoshi. Beberapa contoh manga atau anime bertema Shota antara

lain Boku no Piko, Shounen Maid Kuro-kun, dan lainnya.

e. Bara, adalah genre yang sebenarnya terpisah dari genre BL dan Yaoi. Bara

adalah sebuah genre pornografi asal Jepang yang dibuat oleh para pria gay

dan diperuntukkan untuk pria gay juga. Hanya saja saat ini banyak para

Fujoshi yang menyukainya. Para Fujoshi menyukai bara karena genre ini

menampilkan visual tubuh laki-laki yang berotot dan sangat maskulin. Hal

ini dipandang para Fujoshi sebagai sesuatu yang indah, untuk itu mereka

Universitas Sumatera Utara


menyukainya. Contoh manga bara yang disukai Fujoshi salah satunya

adalah Void karangan Zaria Ranmaru.

f. Historical, adalah tema manga BL ataupun Yaoi yang berlatar belakang

pada sejarah masa lalu. Tema yang diangkat biasanay abad pertengahan di

Eropa, masa revolusi industry, zaman feodal Jepang, zaman Meiji (1868-

1912), Zaman Taisho (1912-1926), atau pada masa perang dunia pertama

maupun perang dunia kedua. Cerita bersetting sejarah biasanya memiliki

cerita yang disesuaikan pada zaman apa yang mereka pakai. Cerita yang

bersetting pada zaman Meiji misalnya, sering bercerita mengenai para

bangsawan Jepang atau intrik keluarga bangsawan. Sedangkan cerita yang

bersetting pada masa perang dunia biasanya bercerita mengenai hubungan

antara tentara baik yang berasal dari satu negara ataupun berlainnan

kewarganegaraan. Beberapa contoh manga BL atau Yaoi bertema

Historical antara lain Yuuutsu na Asa, Close Your Eyes, Hyakujitsu no

Bara, Hybrid Child, Kodoku no Kane ga Naru, dan lainnya.

g. Fantasy/Supernatural, adalah tema cerita yang berpusat pada karakter-

karakter fantasy dan supranatural seperti siluman, dewa, hantu, vampire,

ataupun manusia-manusia setengah hewan. Tema fantasy/Supernatural

biasanya bersetting pada zaman dahulu atau bisa saja pada masa sekarang.

Tema ini biasanya berfokus pada hubungan antara makhluk bukan

manusia dengan manusia atau malah sesame makhluk bukan manusia.

Beberapa contoh manga BL dan Yaoi berteman Fantasy/Supernatural

antara lain Kuroneko Kareshi, Blood Bank, Akuma no Himitsu, Ze,

Kamisama no Iutoori, dan lainnya.

Universitas Sumatera Utara


h. Omegaverse, adalah genre yang melibatkan sebuah dunia dimana manusia

selain memiliki gender laki-laki atau perempuan juga memiliki gender lain

yang disebut sub gender. Sub gender tersebut antara lain Apha, Beta, dan

Omega. Masing-masing subgender ini biasanya memiliki peran masing-

masing dalam masyarakat. Alpha biasanya berada di posisi penting karena

mereka dianggap sosok yang kuat dan dominan. Beta adalah orang-orang

biasa yang umum, biasanya Beta bekerja sebagai pekerja kantoran, guru

dan pekerjaan umum lainnya. Omega adalah kelompok yang paling lemah

karena mereka memiliki masa heat yang dapat diartikan sebagai masa

kawin. Saat masa heat para Omega biasanya akan mengeluarkan

pheromone yang akan mengundang orang lain, biasanya Alpha, untuk

berhubungan seksual dengan si Omega. Omega juga adalah kelompok

yang baik laki-laki maupun perempuannya bisa dihamili oleh Alpha

maupun Beta laki-laki. Beberapa contoh manga bertema Omegaverse

antara lain Kashikomarimashita Destiny, Pendelum Kemonohito

Omegaverse, Sayonara Koibito Mata Kite Tomodachi, Aberenbou Honey,

Sayonara Alpha, dan lainnya.

i. Kinky, menurut Cambridge Dictionary kinky diartikan sebagai “unusual,

strange, and possibly exciting, especially

in ways involvingunusual sexual acts,” sesuatu yang tidak biasa, aneh,

dan mungkin menggairahkan dan biasanya berhubungan dengan perilaku

seksual. Kinky adalah sebuah kecenderungan perilaku seksual yang tidak

biasa dan disukai oleh beberapa orang. Sebagai sebuah genre fiksi yang

Universitas Sumatera Utara


juga menjual adegan erotis, kinky banyak dijumpai dalam manga maupun

bentuk ‘Asupan’ lain dalam genre Yaoi. Beberapa kinky yang cukup

popular dalam genre Yaoi adalah BDSM, Threesome, Incest, Uniform

Fetishism (fetis seragam), dan lainnya.

4.2.4. Yaoi Tidak Menjadikan Wanita Sebagai Objek Seksual.

Sejauh ini pornografi yang banyak diproduksi oleh pembuat konten

pornografi ditujukan untuk laki-laki. Hal ini tentu saja membuat wanita yang

bermain di dalamnya adalah sebuah objek yang dapat digunakan sesuka hati.

Dapat dikatakan hal itulah yang membuat wanita tidak menyukai konten

pornografi saat ini. Tetapi konten pornografi yang menjadikan wanita sebagai

sebuah objek seksual belaka tidak ditemukan dalam manga atau anime Yaoi.

Kazumi Nagaika dalam artikelnya, Perverse Sexuality, Perversive Desire:

Representations of Female Fantasies and Yaoi Manga as Pornography Directed

at Woman (2003), mengatakan bahwa kesukaan wanita terhadap genre Yaoi

adalah sebuah refleksi dari hasrat seksual para pembacanya. Selain itu Nagaika

juga membagi pernyataannya kedalam tiga analisis. Analisis pertama dia

menggunakan pandangan Freud dalam artikel “A Child is Being Beaten”. Dalam

analisis ini Nagaika mengatakan bahwa para pembaca memandang Yaoi sebagai

sebuah “pertunjukan Boneka” dan bagaimana para pembaca menjadi

scoptophilia 47 terhadap Yaoi. Sedangkan analisis kedua berdasarkan pada teori

Helene Cixous tentang biseksual. Dalam analisis kedua Nagaika menemukakan

47
Sebuah kecenderungan dimana seseorang memenuhi kebutuhan seksualnya dengan melihat
konten pornografi.

Universitas Sumatera Utara


pendapat bahwa hasrat seksual wanita dalam Yaoi adalah sebuah masalah dari

konstruksi Seksual heteroseksual yang dikostitusikan dalam mitos patriarki

terhadap seksualitas wanita. Nagaika mengatakan bahwa karakter uke dalam

setiap karya Yaoi adalah resepretasi dari para wanita pembacanya.

Selain karena Yaoi tidak menampilkan karakter wanita dalam setiap

karyanya, jika kita melihat analisis kedua Nagaika, dapat kita lihat ada kesamaan

dengan yang dialami informan saya. Seperti Aoi yang mengatakan jika dirinya

menyukai Yaoi tetapi sangat membenci Hentai. Aoi mengatakan pornografi dalam

yaoi ditampilkan dengan sangat rapi, selain itu para uke dalam karya Yaoi selalu

ditampilkan sangat menikmati hubungan seksual yang sedang dia dan karakter

seme lakukan.

Selain itu para seme dalam manga Yaoi sering diperlihatkan sangat

memperhatikan kepuasan seksual si uke. Hal ini dipandang para Fujoshi sebagai

sebuah perhatian seorang dominan terhadap perasaan submisif dalam kegiatan

seksual. Berbeda dengan manga atau anime Hentai atau konten pornografi lainnya

dimana hanya menganggap karakter submisif (wanita) sebagai objek dan tidak

mempedulikan kenikmatan yang dirasakannya.

4.3. Fenomena-Fenomena yang Dialami Fujoshi.

Selama penelitian ada beberapa hal yang saya temui yang cukup penting

terhadap hal-hal yang bisa dibilang dialami oleh para Fujoshi di kota medan.

Fenomena-fenomena yang saya temui tersebut antara lain:

4.3.1. Kepribadian Ganda.

Universitas Sumatera Utara


Semua informnan saya mengaku tidak mau memberitahu identitas mereka

sebagai Fujoshi pada keluarga atau orang-orang di luar lingkungan pecinta

kebudayaan Jepang. Hal ini dikarenakan pandangan masyarakat yang masih

menganggap Homoseksual sebagai hal yang tabu dan menjijikkan. Untuk

menangani hal tersebut tidak jarang para Fujoshi memiliki akun ganda di media

sosial seperti Facebook. Tiga informan saya, Aoi, Hana dan T, memiliki dua akun

facebook yang keduanya sama-sama aktif. Akun facebook itu memiliki kegunaan

yang berbeda. Bahkan teman pada akun-akun tersebut juga berlainan. Hal ini

untuk memisahkan orang-orang yang bagi mereka tidak boleh mengetahui

keberadaan mereka sebagai Fujoshi. Para Fujoshi ini juga memiliki istilah untuk

menyebut akun-akun tersebut, akun Riaju dan akun Wibu. Kedua istilah tersebut

adalah istilah yang berasal dari jepang. Riajuu adalah istilah untuk orang-orang

yang memiliki kehidupan yang baik, popular, dan memiliki pacar 48 . Istilah ini

biasanya dipakai oleh para otaku di Jepang untuk mengidentifikasi orang-orang

biasa atau mereka yang tidak menyukai anime dan manga. Akun Riajuu biasanya

dipakai untuk berinteraksi dengan keluarga, teman-teman kampus atau kerja, dan

orang lain yang tidak memiliki minat terhadap budaya pop Jepang.

Wibu bisa dibilang adalah kebalikan dari Riajuu. Hanya saja Wibu

ditunjukkan untuk orang diluar Jepang. Wibu, berasal dari kata Weaboo yang

disederhanakan, adalah istilah untuk warga negara di luar Jepang yang terobsesi

dengan kebudayaan Jepang, baik kebudayaan pop maupun kebudayaan klasik.

Istilah Weaboo adalah istilah yang negative. Mereka biasanya menganggap

48
http://www.urbandictionary.com/define.php?term=riajuu

Universitas Sumatera Utara


menguasai kebudayaan Jepang dan bahasa Jepang hanya dari Anime dan manga

saja.49

Walaupun memiliki makna yang negatif, informan saya lebih suka

memakai istilah tersebut dibandingkan dengan istilah Otaku. Sesuai dengan

maknanya, akun Wibu digunakan untuk berinteraksi dengan teman-teman sesame

Fujoshi atau yang menyukai kebudayaan Jepang. Selain itu akun ini jugalah yang

mereka gunakan untuk membagi konten-konten BL dan Yaoi. Para Fujoshi

menggunakan nama asli mereka untuk akun riajuu, sedangkan untuk akun Wibu

mereka menggunakan nama Jepang yang menjadi nama alias mereka. Kedua akun

ini juga menggunakan foto profil yang berbeda. Akun Riajuu biasanya

menggunakan foto selfie diri sendiri atau bersama teman-teman riajuu yang

lainnya. Sedangkan akun Wibu menggunakan foto karakter anime atau foto

mereka yang sedang bercosplay jika si pemilik adalah seorang Fujoshi yang

sekaligus Cosplayer.

Pada akun wibu para Fujoshi terlihat lebih berani dalam menunjukkan

identitasnya. Mereka sering membagi gambar BL atau yaoi bahkan yang berating

18+. Selain itu dalam akun ini para Fujoshi juga terkadang terang-terangan

mengatakan jika mereka Fujoshi, hal ini untuk mengurangi orang-orang

homophobic atau mereka yang tidak suka BL untuk berteman dengan mereka.

Bukannya mereka ingin mempersempit pergaulan, orang-orang yang diatas itu

biasanya adalah mereka yang sering sekali menyerang akun mereka dengan kata-

kata sok alim yang terkadang mengganggu. Informan saya mengatakan bahwa

dirinya tidak masalah berteman dengan sesame pecinta budaya Jepang yang
49
http://www.urbandictionary.com/define.php?term=weaboo

Universitas Sumatera Utara


homophobic, toh itu hak mereka untuk berpendapat, hanya saja jangan sampai

mereka berkomentar negatif di setiap kiriman mereka yang berbau BL. Mereka

juga ingin pendapat mereka dihargai seperti orang lain. Deklarasi Fujoshi pada

akun mereka adalah sebuah peringatan untuk mereka yang ingin berteman. Dalam

kata ‘Fujoshi’ tersebut terdapat sebuah pesan yang mengatakan ‘tidak suka BL

silahkan unfriend atau unfollow’.

Saya menyebut fenomena akun ganda ini sebagai kepribadian ganda

karena mereka memang memiliki kepribadian yang bertolak belakang saat

menggunakan kedua akun tersebut. Saat menggunakan akun Riajuu para Fujoshi

bertingkah laku seperti gadis-gadis pada umumnya, yaitu berlaku manis dan selalu

mempots hal-hal yang normal seperti foto ketika jalan dengan teman-teman riaju

mereka. Sedangkat saat mereka menggunakan akun Wibu, sifat mereka berubah

dari gadis manis yang sopan menjadi seorang fans agresif. Mereka tidak akan

malu-malu membagi semua hal yang berhubungan dengan BL dan Yaoi walaupun

kiriman mereka terkadang mengandung unsur pornografi yang tidak pantas dilihat

oleh anak dibawah 18 tahun.

Fenomena kepribadian ganda tidak hanya ditemui pada akun sosial media

seperti facebook saja. Fenomena ini juga didapati di kehidupan nyata ketika para

Fujoshi sedang berkumpul sesamanya. Mereka akan bercerita panjang mengenai

asupan mereka, baik dari anime dan mangan BL ataupun dari doujin yang berasal

dari anime-anime terkenal yang saat itu sedang tayang. Tidak jarang mereka juga

berteriak-teriak kecil jika menemukan asupan yang mereka suka. Informan saya,

Aoi mengatakan jika dia dan teman-teman fujoshinya sedang berkumpul di

Universitas Sumatera Utara


sebuah café terkadang keberadaan mereka suka mengganggu pengunjung lain

karena terlalu ribut. Fenomena ini juga bisa ditemukan pada event jejepangan

yang sering diadakan di kota medan. Jika mereka berada di luar teman-teman

Fujoshi mereka atau teman-teman yang mengerti mereka Fujoshi, mereka akan

menjadi orang biasa yang tidak fanatic.

Walaupun terlihat seperti memiliki dua wajah, mereka bukannya ingin

menyembunyikan sifat mereka. Fenomena kepribadian ganda ini terjadi karena

mereka tidak merasa nyaman menunjukkan sifat asli mereka pada orang yang

tidak mengerti akan hobi mereka. Para Fujoshi ini sadar jika mereka memiliki

kehidupan yang menuntut mereka menjadi orang biasa, seperti di tempat kerja, di

kampus, atau bersama keluarga. Hal ini yang membuat mereka harus memakai

topeng di setiap kegiatan dalam hidup mereka. Selain itu mereka juga harus

pandai memilih topeng seperti apa yang harus mereka pakai. Para Fujoshi

memiliki satu peraturan penting yang tidak boleh dilanggar agar kehidupan

mereka sebagai orang biasa dan sebagai fujoshi tidak terganggu, peraturan

tersebut adalah jika mereka berada di lingkungan teman-teman Riajuu, mereka

harus memisahkan antara kehidupan nyata dengan fantasia atau delusi mereka

akan Yaoi. Peraturan tersebut seolah-olah sudah menjadi Golden Rule bagi

mereka, yang artinya jika mereka langgar hanya akan menghancurkan kehidupan

mereka sendiri.

4.3.2. Laki-Laki Sebagai Objek Seksual.

Pornografi adalah hal yang biasa bagi para fujoshi. Hanya saja pornografi

yang mereka nikmati bukanlah pornografi yang melibatkan pasangan

Universitas Sumatera Utara


heteroseksual, melainkan pornografi homoseksual. Karena keberadaan tokoh

perempuan dalam asupan mereka sangatlah minim bahkan tidak ada, membuat

para fujoshi selalu berfantasi terhadap tubuh laki-laki. Media Yaoi, seperti Doujin

dan Manga, yang menampilkan adegan seksual homoseksual yang cukup

ekslplisit tanpa kehadiran tokoh wanita ini menjadi poin utama. Sama halnya

dengan para laki-laki yang punya pikiran nakal mengenai wanita yang menurut

mereka menarik, para Fujoshi juga memilikinya jika mereka melihat laki-laki

yang menurut mereka menarik. Yang membedakannya mungkin hanya cara

mereka berfantasi. Jika para laki-laki membayangkan wanita cantik menjadi

teman kencan mereka, maka para Fujoshi ini malah membayangkan laki-laki yang

mereka sukai berkencan dengan laki-laki lain. Dalam mengamatan saya terhadap

Informan saya, mereka lebih menyukai laki-laki dalam karakter anime

dibandingkan laki-laki asli. Kendati demikian bukan berarti mereka membenci

manusia asli. Mereka hanya lebih menyukai karakter dua dimensi (2D). Dalam

melihat laki-laki, para fujoshi memiliki pembagian-pembagian persendiri.

Pembagia-pembagian tersebut antara lain;

a. Boyfriend Material, adalah kelompok laki-laki baik nyata ataupun 2D

yang mereka anggap bisa menjadi pacar mereka. Boyfreind material

biasanya para laki-laki yang memiliki wajah tampan sifat yang baik atau

sifat yang mereka sukai dan sangat peduli.

b. Hasbando Material, adalah kelompok laki-laki yang menurut mereka akan

sangat sempurna untuk menjadi suami. Hasbando berasal dari kata

Husband (suami) yang jika diucapkan oleh orang Jepang menjadi ha-su-

ba-n-do (ハスバンド) atau Hasbando. Kelompok ini sebenarnya tidak

Universitas Sumatera Utara


berbeda dengan Boyfriend Material, yang membedakannya hanya jika

Boyfrien Material hanya dilihat dari wajah dan sifat, Hasbando Material

biasanya mereka yang dinilai dapat memperlakukan pasangannya dengan

sangat baik dan bertanggung jawab. Sama seperti tipe suami idela para

wanita.

c. Brother Material, adalah kelompok laki-laki yang menurut mereka cocok

dijadikan kakak laki-laki atau adik laki-laki. Untuk kakak laki-laki

biasanya karakter tersebut memiliki sifat yang melindungi atau

bertanggung jawab seperti seorang kakak, sedangkan untuk adik laki-laki

biasanya karakter yang memiliki sifat kekanak-kanakan yang membuat

dirinya terlihat manis.

Hal yang paling mencolok selain dari pembagian-pembagian karakter laki-

laki kesukaan tersebut adalah para Fujoshi, walaupun menganggap seorang

karakter laki-laki sebagai pacar atau suaminya, pasti menjodohkannya dengan

karakter laki-laki lain. Bagi mereka akan mubazir jika ada laki-laki tampan dalam

sebuah anime tidak dijodohkan oleh laki-laki lain yang juga tampan, kecuali jika

laki-laki tersebut sudah memiliki pasangan resmi.

4.3.3. Ship War (Perang Antar Kapal).

Ship War atau perang antar Kapal adalah sebuah fenomena dimana fans

antara kedua kapal saling berkelahi untuk mempertahankan Kapal yang mereka

sukai. Sebenarnya Ship War adalah sebuah bentuk sifat kekanak-kanakan dari

fans yang tidak bisa menerima Kapal lain selain kapal yang mereka sukai. Selain

itu Ship War biasanya terjadi dalam fandom non BL dimana tidak ada Kapal BL

Universitas Sumatera Utara


canon atau official. Ship War bisa dibilang kegiatan yang tidak berguna karena

kegiatan ini adalah kegiatan saling menjelek-jelekkan Kapal yang mereka tidak

sukai dengan tujuan memperlihatkan kepada orang lain bahwa Kapal yang mereka

jelek-jelekkan itu buruk.

Kebanyakan yang memulai Ship War adalah mereka yang terlalu memuja

Kapal mereka sehingga menganggap kapal orang lain adalah hal yang yang tidak

menarik dan pantas untuk dijelek-jelekkan. Selain itu pelaku Ship War juga sering

sekali menganggap bahwa Kapal mereka yang paling Canon atau Official,

padahal Kapal-Kapal BL dari fandom non BL tidak ada yang canon. Selain

menyerang Kapal BL lain yang mereka tidak suka, pelaku Ship War juga sering

sekali menyerang Kapal straight yang sudah canon. Mereka selalu menjelek-

jelekkan karakter laki-laki ataupun karakter perempuan yang menurut mereka

mengganggu Kapal yang mereka sukai.

Informan saya menggap Ship War adalah kegiatan yang sia-sia dan hanya

membuang waktu dan tenaga saja. Vivi yang menyukai Kapal dimana para

penggemarnya sering sekali terlibat dalam Ship War, mengatakan bahwa kegiatan

Ship War adalah hal yang paling dia sayangkan dalam fandom. Walaupun Kapal

AkaKuro yang dia sukai cukup tidak damai karena sering cari rebut dengan Kapal

lain, tidak membuat Vivi juga ikut-ikutan dalam Ship War. Ina juga memiliki

pikiran yang sama. Sebagai seorang yang tidak terlalu mengikuti Kapal dalam

fandom non BL, dirinya mengaku Ship War adalah hal yang membuat dirinya

meninggalkan Kapal dari fandom non BL.

Universitas Sumatera Utara


Aoi dan Hana menganggap fandom adalah tempat untuk bersenang-senang,

begitu juga dengan T. Bagi mereka Ship War yang malah menambah stress

seharusnya harus dijauhi karena tujuan utama mengikuti sebuah fandom adalah

untuk menenangkan diri dari kegiatan sehari-hari yang berat. Hana yang mengaku

menyukai Kapal-Kapal kecil dan kurang terkenal selalu mengalah jika ada orang

yang menjelek-jelekkan Kapalnya. Baginya untuk apa bertengkar dengan orang

yang tidak mengerti Kapal yang dia sukai, toh Kapal mereka juga sama-sama

tidak canon. Aoi lain cerita, dirinya memang selalu menghindari Ship War, hanya

saja dia tidak bisa tenang jika ada yang menjelek-jelekkan Kapal yang dia sukai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.

Perkembangan budaya pop Jepang yang pesat di Indonesia membuat

banyak sekali bermunculan hobi-hobi yang berhubungan dengan anime dan

manga sebagai produk utama budaya pop Jepang. Salah satu genre anime manga

yang disukai di Indonesia adalah Yaoi dan para penggemarnya dinamakan Fujoshi.

Yaoi adalah sebuah genre manga mengenai percintaan homoseksual yang dibuat

oleh wanita dan ditujukan untuk wanita. Genre Yaoi sudah jelas tidak bisa

diterima di tengah tengah manyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi

nilai keagamaan. Walaupun begitu para Fujoshi tetap eksis di tengah masyarakat.

Karena genre ini tidak bisa masuk ke Indonesia para Fujoshi memilih

media internet sebagai media untuk mencari asupan Yaoi mereka. Internet sudh

Universitas Sumatera Utara


menjadi bagian dari kehidupan para fujoshi karena dari situlah mereka

mendapatkan asupan seperti anime, manga, doujin, novel, game, TV drama, dan

BLCD.

Para Fujoshi awalnya hanyalah perempuan yang menyukai anime atau

manga biasa, tetapi mereka mulai menyukai Yaoi karena beberapa hal, ada yang

karena penasaran, diberitahu teman, atau karena iseng mencarinya di Internet.

Para Fujoshi yang saya jadikan Informan mengaku mulai menyukai Yaoi dari

doujin anime dan manga kesukaan mereka, setelah setelah itu baru mereka mulai

mengenal manga dan anime Yaoi. Setelah manga atau anime mereka mulai

mengenal media lain seperti game, novel, BLDC, dan TV drama.

Kesukaan mereka terhadap genre Yaoi juga karena mudahnya

mendapatkan asupan karena saat ini sudah banyak tersedia situs-situs yang

menyedia asupan mereka. Selain itu terdapat juga forum Internasional yang sangat

membantu mereka dalam menemukan asupan yang mereka sukai. Selain itu genre

Yaoi juga memiliki banyak tema cerita atau subgenre yang beragam yang bisa

dipilih para Fujoshi sesukai hati sesuai dengan kesukaan mereka. Tema atau

setting crita yang beragam muali dari kehidupan sekolah sampai kehidupan

Yakuza. Bahkan ada juga tema sejarah dan Fantasy yang disuguhkan membuat

para fujoshi tidak pernah bosan dengan bacaan atau asupan mereka.

Sebagai seseorang yang menyukai hal-hal yang berbau homoseksual

ternyata tidak serta-merta mengubah orientasi seksual mereka. Para Fujoshi

informan saya mengaku sebagai seorang Heteroseksual. Bahkan mereka juga

dengan sangat tegas mengatakan bahwa menyukai Yaoi tidak akan mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara


orientasi seksual mereka menjadi Homoseksual. Hal ini kera katakana karena

Yaoi adalah genre percintaan antara laki-laki dan laki-laki , jadi yang mereka lihat

adalah laki-laki, mereka juga akan menyukai karakter laki-laki. Untuk itu bagi

mereka tidak ada tempat untuk mengagu mi bahkan bisa jatuh cinta terhadap

perempuan jika mereka menyukai Yaoi.

Kendati tidak mempengaruhi orientasi seksual mereka, pandangan para

Fujoshi terhadap LGBT mengalami perubahan sebelum dan setelah mereka

menyukai Yaoi. Informan saya mengaku sebelum menyukai Yaoi mereka adalah

orang-orang yang menganggap Homoseksual adalah hal yang menjijikan dan

tidak pantas. Tetapi setelah menyukai Yaoi pandangan mereka terhadap LGBT

mulai berubah menjadi menerimanya. Walaupun mereka selalu mengatakan

mereka ada di pihak yang netral atau tidak mendukung juga tidak menolah,

setidaknya mereka menganggap bahwa kaum LGBT berhal hidup dan berhak

untuk mengekspresikan seksualitas mereka selama itu tidak mengganggu orang

lain. Mereka juga mengatakan jika mereka membenci orang-orang Homophobic.

Ada juga yang mengatakan bahwa jika seorang Fujoshi malah menentang LGBT

atau Homophobic, berarti mereka adalah Fujoshi yang munafik.

5.2. Saran.

Fujoshi adalah sebuah hasil dari budaya popular asal Jepang yang saat ini

sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama anak mudanya. Keberadaap

budaya popular dari negara asing dan bagaimana pengaruhnya terhadap anak

muda Indonesia memberi gambaran betapa kuatnya kekuatan yang dimiliknya

sehingga dapat menjadi suatu kebutuhan bagi penggemarnya. Untuk itu kita

Universitas Sumatera Utara


sebagai generasi muda tidak boleh meremehkan kekuatan dari sebuah budaya

popular.

Saran saya berdasarkan kesimpulan penelitian ini adalah; besarnya

kekuatan budaya popular sehingga dapat mempengaruhi kehidupan

penggemarnya dapat dijadikan senjata negara baik dalam bidang diplomasi

maupun dalam bidang ekonomi. Sebagai negara yang tidak kalah kaya akan

budaya seperti Jepang, Indonesia harusnya bisa menggunakan budaya popular

sebagai senjata di dunia Internasional. Hal ini tentu saja akan menjadikan

Indonesia negara yang berkembang pesat dalam bidang budayanya.

Sedangkan saran saya untuk kawula muda sebagai objek informan saya

adalah; walaupun saat ini Indonesia sedang diserang dengan banyaknya budaya

popular dari berbagai negara di dunia, kita sebagai generasi bangsa sudah

seharusnya mencintai budaya Indonesia daripada mencintai budaya asing.

Bukannya kita tidak boleh mencintai produk luar negeri seperti anime dan manga,

hanya saja kita harus ingat bahwasannya kita adalah warga negara Indonesia

untuk itu kita harus mencintai budaya Indonesia jauh lebih baik daripada budaya

asing. Selain itu kita juga harus mengembangkan budaya kita sendiri agar dapat

diminati seluruh orang di dunia.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Spradley, James.P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT.Tiara Wacana.

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif; Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disliplin Ilmu. Depok: Pt.

Rajagrafindo Persada.

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Spence, Colin. 2004. Sejarah Homoseksual.

Dewi, Putri Andam, Komunitas Fujoshi di Kalangan Perempuan Indonesia, Vol.


6, No. 2, Halaman 173-182, November 2013

Andam Dewi, Putri. Budaya Manga di Kalangan Remaja Indonesia.


http://www.academia.edu/download/35459079/Budaya_Manga_Pengaruh_Manga
_di_Kalangan_Anak_Muda_Indonesia-signed.pdf

Graffeo, Clarissa. THE GREAT MIRROR OF FANDOM: REFLECTIONS OF


(AND ON) OTAKU AND FUJOSHI IN ANIME AND MANGA. Thesis no
publish. 2006. Florida; University of Centra Florida.

Galbraith. Patrick W. (2017). Fujoshi: Fantasy Play and Transgressive Intimacy


among “Rotten Girls” in Contemporary Japan.
http://www.journals.uchicago.edu/t-and-c

Aoyama, T. E. (2009). Discovers Culture Girls, Fujoshi, and BL: Essay Reviews
of Th ree Issues of the Japanese Literary Magazine, Yuriika (Eureka). Essay.
Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific, no. 20, (2009).

Mizoguchi, Akiko. Male-Male Romance by and for Woman in Japan; A History


and the SubGenres of Yaoi Fiction. U.S-Japan Woman Journal. No. 25. 2003.

Universitas Sumatera Utara


Rina Sukmara dan Yusy Widarahesty, “PERKEMBANGAN DIPLOMASI LUAR
NEGERI JEPANG DI ASEAN PASCA PERANG DUNIA II (Studi Tentang
Sejarah Diplomasi Jepang Dari 1970 sampai 1997)” Prosiding Penelitian Bidang
Ilmu Sosial dan Humaniora 2011.

Mackintosh, Jonathan D. (January 2006). "Itō Bungaku and the Solidarity of the
Rose Tribes [Barazoku]: Stirrings of Homo Solidarity in Early 1970s
Japan". Intersections: Gender, History and Culture in the Asian Context (12):
1440-9151. http://intersections.anu.edu.au/issue12/aoki.html.

Nagaike, Kazumi. Perverse Sexuality, Perversive Desire: Representations of


Female Fantasies and Yaoi Manga as Pornography Directed at Woman. U.S-
Japan Woman Journal. No. 25. 2003.

Tuner, Simon. 2016. Yaoi online : the queer and affective practices of a yaoi
manga fan community. London. Birkbeck, University of London.

Surya Sianipar, Indra.2016.Fanatisme Wota Terhadap Idola. Medan. Universitas


Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Sumber Internet

http://the-dailyjapan.com/pop-culture-revitalisasi-pengaruh-internasional-jepang/
(Akses 06 Juni 2017)

Yaoi Fandom-Wikipedia, the Free ensiklopedia. (Akses 05/04/2016, pukul 23.00)

http://blog.bersiap.com/informasi/apa-itu-globalisasi-berikut-penjelasan-
lengkapnya (Akses 06 Juni 2017)

http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Shipping (diakses 04 Oktober 2017)

http://www.urbandictionary.com/define.php?term=PWP (diakses 15 September


2017)

www.gameandrooid.com/2016/08/apa-itu-rar.html?m=1 (diakses 05 Oktober


2016)

https://id.wikipedia.org/wiki/LiveJournal (Diakses 07 Oktober 2016)

https://en.wikipedia.org/wiki/Anime (diakses 04 Oktober 2017)

http://www.kpmi.or.id/tulisan/1537/Pengertian+Streaming (Diakses 07 Oktober


2017)

https://zenvpn.net/id/what-is-vpn/ (diakses 08 Oktober 2017)

https://en.wikipedia.org/wiki/Fansub (diakses 10 Oktober 2017)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/scanlation (diakses 11 Oktober 2017)

Animanga.wikia.com/wiki/audio_drama (Akses 13 Oktober 2017)

https://www.urbandictionary.com/define.php?term=bias (Akses 13 Oktber 2017)

https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_novel (Akses 20 Oktober 2017)

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_BL_games (akses 21 Oktober 2017)

Universitas Sumatera Utara


http://www.urbandictionary.com/define.php?term=riajuu (akses 22 Oktober 2017)

http://www.urbandictionary.com/define.php?term=weaboo (akses 23 oktober


2017)

https://en.wikipedia.org/wiki/Port_of_Belawan (Akses 01 November 2017)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai