kota Kota Sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ±14.265,96 km² yang terbentang pada lokasi
1,3° - 4° LS, 103° - 105° BT. Bupati Kabupaten Musi Banyuasin saat ini adalah Dodi Reza Alex yang
dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 menggantikan Beni Hernedi.[2
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Musi Banyuasin, adalah sebagai berikut:
Bayung 23
Lencir, Musi
Banyuasin
Sungai Lilin, 15
Musi
Banyuasin
TOTAL 240
Suku Musi atau dikenal pula dengan Suku Sekayu merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia.
Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang
berasal dan bermukim di sepanjang tepian Sungai Musi. Suku Musi menuturkan Bahasa Musi atau
disebut juga dengan Bahasa Sekayu yang merupakan salah satu rumpun bahasa Melayu dengan ragam
dialek "e" (seperti dalam ucapan "ember").[1] Populasi Suku Musi terkonsentrasi di Kabupaten Musi
Banyuasin, tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai Musi di Kabupaten Musi Rawas, sebagian
daerah Kabupaten Banyuasin, di sebagian wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,
perantauan di Kota Palembang (terutama di wilayah km.5 - km.12 Palembang), dan juga menyebar ke
seluruh wilayah Indonesiaterutama Pulau Jawa. Orang Musi memiliki peran yang cukup dominan
dalam sosial dan politik di Provinsi Sumatra Selatan.
Sebagai ibukota Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sekayu ternyata menyimpan beragam
potensi kuliner yang luar biasa.
Beberapa makanan khas yang kerap dicicipi penduduk asli maupun para pendatang, terkenal memiliki
cita rasa yang khas dan berbeda dengan masakan lainnya.
Salah satunya pindang salai ikan baung atau pindang baung sungai yang hanya bisa ditemui di Rumah
Makan (RM) Serasan Sekate Sekayu (S3).
RM S3 ini terletak di pinggir jalan utama Kol Wahid Udin tidak jauh dari kawasan perkantoran
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba.
Meski baru berdiri pertengahan tahun lalu, S3 ini sangat ramai dikunjungi pelanggan karena beragam
pilihan menu yang tersedia dengan rasa yang khas.
Pindang baung salai atau pindang baung segar menjadi dua menu masakan yang diandalkan di antara
beberapa menu lainnya.
Sebab selain harganya relatif terjangkau atau Rp 25 ribu per porsinya, cita rasanya pun khas. Gurih dan
lembut daging baung dengan resapan bumbu yang diracik khusus pemiliknya, membuat mulut tak mau
berhenti mengunyah.
Begitulah gambaran kecil dari sensasi rasa dua masakan bahan olahan yang sama namun dengaan
tampilan dan rasa berbeda ini.
Nikmatnya rasa gurih ikan baung salai yang direndam dengan kuah pindang ini semakin terasa jika
dikombinasikan dengan pemandangan indah hamparan sawah yang terdapat di sekitar.
Rasa gurih bercampur pedas dari kuah ikan salai serta daging ikan yang empuk mampu menimbulkan
sensasi tersendiri di lidah.
Harum kembang kemangi yang dipadukan dengan aroma campuran berbagai bahan tambahan lainnya
seperti lengkuas, tomat, dan mentimun sangat kentara hingga memaksa lidah untuk segera mencicipinya.
Sumber:mubakab.go.id
PUNDANG
Pundang muba adalah makanan khas yang ada di tempat ini, berbahan dasar ikan seluang, ikan kecil yang
hidup di perairan Sungai Musi dan memang kerap dijadikan penganan oleh masyarakat Musi Banyuasin.
Ikan ini berukuran sangat kecil, mirip ikan teri namun lebih besar dan bedanya tidak asin. Ikan seluang
hanya hidup di perairan Indonesia, Malaysia, dan negara Asia lainnya.
“Biasanya ikan ini digoreng kering atau diberi tepung kemudian disantap sebagai lauk bersama nasi dan
sambal kemang. Kemang adalah buah sejenis mangga, biasanya oleh warga dijadikan bahan pembuat
sambal, jadi sambal tersebut tidak hanya pedas namun juga sedikit asam atau manis.
Sumber:lifestyle.okezone.com
Brengkes Ikan Patin Tempoyak
Ini adalah salah satu makanan khas Sumatera Selatan. Brengkes patin ini bisa dicoba di salah satu rumah
makan di Sekayu, ibukota kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Bahan utama yang digunakan
adalah ikan patin. Sekilas mirip-mirip dengan pepes ikan. Hanya saja dalam brengkes ini ditambahkan
tempoyak. Yaitu durian yang sudah difermentasi.
Rasa duriannya dominan banget. Berbeda dengan durian segar, durian tempoyak ini rasanya sedikit
asam. Mungkin karena sudah difermentasi. Seperti halnya pepes, patin ini juga dibumbui dengan aneka
rempah. Seperti cabe, bawang merah, bawang putih dan lain-lain. Semua bumbu dihaluskan dan
dicampur dengan tempoyak.Brengkes patin ini sangat berminyak.Tapi tentu saja minyak yang
menyehatkan. Minyak ini berasal dari ikan patin sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung kita.
Sumber: m.log.viva.co.id
Pedeh semacam rusip or bekasam
Pedeh adalah makanan yang bahan utamanya yakni ikan. Cara membuatnya pun terkesan unik. Ikan yang
menjadi bahan utamanya akan diolah dengan cara dibusukan. Setelah itu adonan ikan yang telah
dibusukan lalu dicampur dengan bumbu-bumbu yang lainnya. Dan terakhir siap dimakan bersama
dengan nasi kering yang dicampurkan ke dalamnya. Memang, cara yang digunakan terkesan menjijikan
tetapi seandainya dipikir-pikir justru inilah yang disebut dengan kebudayaan. Bisa dibilang masyarakat
kota Sekayu telah terbiasa untuk mengkonsumsi makanan yang dirasa telah mendarah daging dengan
lidahnya. Namun, walaupun begitu mereka harus memperhatikan nutrisi yang masih terkandung
didalamnya. Kebanyakan pedeh disukai oleh masyarakat Sekayu asli dibandingkan oleh masyarakat
Sekayu pendatang.
KecamatanDi musi banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin memiliki 14 kecamatan, 13 kelurahan dan 227 desa (dari total
236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh Sumatra Selatan). Pada tahun 2017,
jumlah penduduknya sebesar 608.125 jiwa dengan luas wilayahnya 14.266,26 km² dan
sebaran penduduk 43 jiwa/km².[3]
Tari setabik atau Tari Setabek adalah tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Musi
Banyuasin. Tari Setabik biasanya ditampilkan kepada tamu-tamu kehormatan yang
berkunjung ke wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik merupakan suatu bentuk
penyambutan terhadap tamu.[
Senjang salah satu tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin, pada awalnya disampaikan secara
lisan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sejarah tradisi lisan masyarakat
Musi Banyuasin?. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif,
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian senjang merupakan tradisi lisan masyarakat Musi Banyuasin muncul pertama kali
didaerah sungai Keruh dan juga sebagai salah satu kebudayaan asli masyarakat Musi Banyuasin
awalnya musik pengiring senjang menggunakan kenong, sebagai salah satu musik pengiring dari
senjang, ketika Belanda masuk ke Sumatera Selatan maka musik pengiringnya pun mengalami
perubahan pada saat ini musiknya pun mengalami modernisasi dan memakai musik orgen tunggal
sebagai pengiringnya dan juga senjang disampaikan secara tunggal ataupun berpasangan.
WISATA MUBA
2. Danau Konger
Salah satu destinasi wisata keluarga terbaik yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin, adalah Danau Konger. Tempat wisata di Sumatera Selatan ini
memang dijadikan sebagai pusat wisata air yang ada di MUBA. Berbagai
fasilitas wahana air, seperti sepeda air, perahu, dan berbagai fasilitas
lainnya memang disediakan di Danau Konger. Nantinya di pinggiran
danau akan dibangun jogging track, yang akan memanjakan wisatawan
untuk melihat pemandangan sekitar Danau Konger. Panorama seperti
hutan lindung, perkebunan kelapa sawit menjadi sajian utama di Danau
Konger. Lokasinya terletak di Desa Sungai Dua yang masih di dalam
wilayah Kecamatan Sungai Keruh.
mungkin juga anda ingin mendatangi wisata ogan komering ulu.
3. Danau Ulak Lia
Keindahan danau ini memang masih sangat terlihat alami, berbagai
rumput ilalang yang tinggi seakan memnuhi pinggiran danau. Tetapi inilah
eksotisme natural dari Danau Ulak Lia, ibarat belum tersentuh tangan
manusia. Loktempat wisata di Sumatera Selatan ini memang sangat
cocok untuk tempat bersantai dan menikmati keheningan. Mungkin kamu
juga bisa membawa joran untuk mencoba sensasi tarikan ikan tawar yang
cukup besar-besar yang hidup di Danau Ulak Lia. Cara lain untuk
menikmati danau ini adalah dengan mengarunginya menggunakan rakit
atau perahu. Ada spot-spot terbaik yang memang bisa menjadi
background cukup keren untuk fotografi. Lokasi Danau Ulak Lia ini berada
di Kelurahan Soak Baru, yang masih di Kecamatan Sekayu.
4. Hutan Mangrove
Kebanyakan hutan mangrove itu berada di tepi pantai, tapi tidak di
Kabupaten Musi Banyuasin yang memiliki Hutan Mangrove yang berada
di Kecamatan Lalan dan termasuk di Kawasan Taman Nasional
Sembilang. Hutan Mangrove ini termasuk hutan mangrove terbesar yang
ada di Indonesia bagian barat dan tidak mengheran jika berbagai fauna
terutama burung dari berbagai jenis hidup di kawasan Hutan Mangrove
ini. Sangat menarik ketika kamu mengunjungi tempat wisata di Sumatera
Selatan ini, banyak aktifitas yang bisa kamu lakukan. Mulai dari selfie,
keliling hutan mangrove menggunakan perahu motor, atau memancing
ikan air tawar yang begitu banyak menghuni di kawasan Hutan Mangrove
Kecamata Lalan.
5.Pantai bongen
Jangan salah, kalau Kabupaten Musi Banyuasin juga punya pantai, tapi
hanya terjadi pas musim kemarau, yakni surutnya Sungai Musi.
Hamparan pasirnya yang begitu luas, dimanfaatkan oleh wisatawan
sebagai tempat untuk berolahraga seperti sepak bola, bola voley, dan
berbagai macam kegiatan. Layaknya seperti pantai dengan pasirnya yang
berwarna kecoklatan menjadi tempat wisata alternatif di Sekayu. Cukup
banyak wisatawan yang datang di tempat wisata di Sumatera Selatan ini
keitka musim kemaru. Dan memang kebanyakan dari mereka bermaian
air yang cukup dangkal yang membuat para wisatawan leluasa berenang
karena luasnya Sungai Musi.
6. Sekayu Waterfront
Inilah destinasi andalan Kabupaten Musi Banyuasin yang lokasinya
berada di tengah Kota Sekayu. Tergolong masih baru, karena memang
dulu dibangun pada tahun 2015 sebagai persiapan event Musi Triboatton
2015 yang diikuti oleh 5 negara ASEAN. Dan kini justru menjadi tempat
wisata di Sumatera Selatan yang sangat wajib untuk dikunjungi. Sebagai
taman ruang terbuka hijau ini kamu bisa menikmati panorama yang cantik
keitka senja di pinggiran Sungai Musi. Berbagai spot yang ada di Sekayu
Waterfront benar-benar selfieable dan cukup ikonik.
8. Sungai Musi
Memang menjadi salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan ketika
hari libur dengan menyusuri Sungai Musi. Cukup banyak perahu yang
disewakan di Sekayu yang cukup membayar uang sewa, dan perahu
tradisionalpun akan menganatarkan keliling sepanjang Sungai Musi. Bagi
yang hobi memancing, ini akan menjadi kesempatan yang cukup menarik,
karena kamu bisa memancing di berbagai spot yang ada di Sungai Musi.
Panorama sekitar Sungai Musi yang cukup menarik memang layak untuk
dinikmati dengan menggunakan perahu. Tempat wisata di Sumatera
Selatan ini memang tergolong trend baru berwisata dengan menyusuri
Sungai Musi.
9. Taman Kirab
Spot terbaik untuk menikmati keindahan Sungai Musi dan juga sebagai
tempat bersantai bareng teman ataupun keluarga. Selain Sekayu
Waterfront, kamu juga bisa mencoba Taman Kirab yang juyga memiliki
spot-spot untuk bersantai atau spot terbaik untuk selfie. Karena Taman
Kirab ini juga sangat ikonik dan sangat melekat dengan Kabupaten Musi
Banyuasin. Momen paling pas di tempat wisata di Sumatera Selatan ini
memang ketika hari sudah mulai senja, temaram matahari yang akan
tenggalam semakin terlihat eksotis di Taman Kirab.
Berlokasi di Desa Air batu Kecamatan Talang Kelapa, danau ini sebenarnya merupakan
tanah bekas galian tambang yang digenangi oleh air. Namun karena keindahannya yang
luar biasa, membuat salah satu dari 7 Danau Terindah yang Ada di Indonesia ini
selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sehingga tanah bekas galian yang semula
terbengkalai tersebut, pada akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai
tempat wisata dengan memungut tarif sebesar Rp.5.000 kepada setiap pengunjung yang
datang.
Indahnya danau ini berkat perpaduan antara hamparan airnya yang jernih berwarna
kebiru-biruan dengan tanah dan bebatuan di tepian danau bekas kerukan alat-alat berat
yang membentuk relief-relief yang indah. Karena begitu indah, membuat tempat ini
kerap digunakan sebagai lokasi pengambilan foto pre-wedding.
Karena mengusung konsep agrowisata, pengunjung yang datang ke sini tidak hanya
dapat menikmati pemandangan sekeliling yang menentramkan, tapi juga dapat memetik
buah-buahan langsung dari pohonnya untuk dimakan langsung di tempat atau dibawa
pulang. Tentu saja jika ingin membawa pulang buah-buahan yang dipetik di taman ini,
pengunjung harus mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan berat dan harga buah
yang dipetik.
Selain wisata alam dan wisata buatan, Kabupaten Musi Banyuasin juga memiliki wisata
budaya yang tidak kalah menariknya, yaitu perkampungan Suku Kubu Kandang.
Keberadaan suku ini terdapat di beberapa tempat, diantaranya di Desa Muara Bahar dan
Teluk Beringin yang sudah mengenakan pakaian modern, serta di Bungkai dan Telapan
yang masih mengenakan pakaian adat mereka.
Pengunjung yang datang ke sini akan disambut dengan ramah dan tidak jarang akan
diajak ikut serta dalam aktifitas mereka serta disuguhi dengan Tari Besalek yang
merupakan tarian tradisional Suku Kubu Kandang.
Dibuka pada awal bulan Desember 2016, ChaCha Water Fun ikut melengkapi objek
pariwisata di kabupaten Musi Banyuasin. Pemandian buatan yang beralamat di Jalan
Kolonel Wahid Udin, Sekayu ini memiliki berbagai jenis kolam, mulai dari kolam bayi,
kolam anak, kolam dewasa, water boom dan kolam arus.
Pengunjung yang ingin menikmati segarnya air kolam, dikenakan tarif sebesar
Rp.20.000 pada hari-hari biasa dan Rp.30.000 pada hari Sabtu dan Minggu. Selain
berbagai jenis kolam, sejumlah fasilitas juga tersedia di sini, mulai dari area parkir,
kamar mandi hingga kantin yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman
KEARIFAN LOKAL
Salah satunya pindang salai ikan baung atau pindang baung sungai
yang hanya bisa ditemui di Rumah Makan (RM) Serasan Sekate
Sekayu (S3).
RM S3 ini terletak di pinggir jalan utama Kol Wahid Udin tidak jauh dari
kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba.
Pindang baung salai atau pindang baung segar menjadi dua menu
masakan yang diandalkan di antara beberapa menu lainnya.
Begitulah gambaran kecil dari sensasi rasa dua masakan bahan olahan
yang sama namun dengaan tampilan dan rasa berbeda ini.
Nikmatnya rasa gurih ikan baung salai yang direndam dengan kuah
pindang ini semakin terasa jika dikombinasikan dengan pemandangan
indah hamparan sawah yang terdapat di sekitar.
Rasa gurih bercampur pedas dari kuah ikan salai serta daging ikan
yang empuk mampu menimbulkan sensasi tersendiri di lidah.
KEHUTANAN
Tutupan lahan hutan di Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari hutan primer,
hutan sejenis, hutan lebat dan hutan konversi. Hasil perhitungan untuk
tutupan belukar seluas 535.421,57 Ha atau 37,53 % dari luas wilayah
kabupaten, sedangkan untuk hutan sejenis teridentifikasi seluas 114,710,03
atau 8,04 % dari luas wilayah kabupaten dan untuk hutan lebat seluas
53.792,41 Ha atau 3,77 % dari luas wilayah kabupaten, sedangkan untuk
Hutan Konversi seluas 124.549 Ha atau 8,73 % dari luas total kabupaten
Berdasarkan data penataan batas kawasan hutan, di Kabupaten Musi
Banyuasin terdapat empat jenis fungsi hutan yaitu Hutan Suaka alam, Hutan
Lindung, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi. Dari data tersebut,
kawasan hutan di Kabupaten Musi Banyuasin tercatat seluas 714.440 Ha atau
50,43 % dari luas seluruh wilayah kabupaten.
Fungsi hutan yang paling luas adalah hutan produksi dengan area seluas
423.515 Ha atau 29,69 % dari luas wilayah kabupaten. Luas hutan produksi
terbatas dengan area seluas 93.569 Ha atau 6,56 % dari luas wilayah
kabupaten. Sedangkan hutan lindung dengan luas 19.229 Ha atau 1,35 % dari
luas Kabupaten Musi Banyuasin, merupakan fungsi hutan dengan luas paling
kecil. Kemudian fungsi Hutan Suaka Alam yang terdapat di Kecamatan Bayung
Lencir dan Keluang penyebarannya meliputi area seluas 58.578 Ha atau 4,11
% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Selain itu fungsi Hutan
Konversi seluas 124.549 Ha atau 8,73 % dari luas wilayah kabupaten.
PERTAMBANGAN
Memperkaya pengalaman