Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Menulis Abstrak
Dosen Pengajar : Hidayat, S.Pd.I., M.M

Disusun Oleh :

Nama Anggota Kelompok:

1. Edo Surya Ramadhan (61121050)


2. Eka Pramudi Astuti Aditya (61121048)
3. Gilang Adrian (61121091)
4. Annisa Keyla Safira (61121086)
5. Valda Andarini Julia Putri (61121052)
6. Fadhil Aulia Rahman (61121081)
7. Nurdillah Perwito Sari (61121079)
8. Mukjizat Khiduar Mukzi (61121031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas Makalah untuk mata
kuliah Bahasa Indonesia. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.

Batam, 24 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Definisi Abstrak.............................................................................2
2.2 Struktur Abstrak.............................................................................2
2.3 Jenis Abstrak..................................................................................4
2.4 Latihan Menyusun abstrak.............................................................5
BAB III
PENUTUP................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kewajiban mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah


seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau naskah ilmiah
untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam makalah
atau naskah ilmiah, abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah
dengan maksud untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi
naskah. Oleh karena itu, abstrak sering juga disebut ringkasan singkat
(short summary). Informasi di dalam abstrak diharapkan dapat
memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah secara utuh. Isi abstrak
memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca
untuk melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan


permasalahannya yaitu apa itu abstrak dan bagaimana struktur serta cara
menyusunnya.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apa


definisi abstrak dan cara menyusun abstrak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Abstrak

Abstrak merupakan pernyataan singkat yang memberikan


informasi penting tentang sesuatu baik itu karya ilmiah, artikel, laporan
penelitian, dan sebagainya. Banyak para pembaca yang bergantung pada
abstrak untuk memperoleh informasi tentang sebuah tulisan, laporan, atau
suatu kajian sehingga mereka dapat memutuskan apakah mereka akan
meneruskan membaca keseluruhan informasi yang ada di dalam tulisan
itu atau tidak.

Di dalam melakukan penelitian apapun, seorang peneliti pasti


mempunyai tujuan dari penelitian itu, menggunakan metode, mencapai
hasil, dan menarik kesimpulan. Di dalam menulis makalah yang
merupakan laporan penelitian, penulis harus memasukan latar belakang
informasi, kajian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian,
metodologi serta prosedur penelitian. Penulisan abstrak dari setiap jenis
bidang studi ditulis dalam cara yang sama. Jenis informasi yang tercakup
serta susunan penulisannya sudah merupakan aturan yang konvensional.
Secara konvensional format sebuah abstrak berisikan latar belakang
(Background information kegiatan yang prinsipil atau tujuan (Principal
activity or Purpose), metodologi (Methodology), hasil (Results), dan
kesimpulan atau saran (Conclusion or Recommendation) dari sebuah
penelitian. Cakupan unsur-unsur pembangun sebuah abstrak ini dikenal
dengan BPMRC. Semua unsur ini ditulis secara singkat dan langsung,
serta tidak berisikan kalimat yang berbelit-belit maupun pengulangan
kalimat.

2.2 Struktur Abstrak

STRUKTUR PENULISAN ABSTRAK (dalam bahasa Indonesia dan


Bahasa Inggris)
Fokus penelitian (yaitu pernyataan masalah/rumusan masalah
penelitian yang dibahas).
Metode penelitian yang digunakan (Penelitian eksperimental, Studi
kasus, kuesioner, dll) Hasil/temuan penelitian.
Kesimpulan dari rekomendasi utama. Maksimum 200 kata (kata
sambung dihitung 1 kata, kata ulang dihitung 2 kata, kata tidak boleh
disingkat). Mulai bagian atas judul penelitian sampai dengan kata
kunci buat maksimum ½ halaman (dengan cara mempersingkat isi

2
abstrak) untuk masing-masing Abstrak dalam bahasa Indonesia
maupun Abstrak dalam Bahasa Ingris.
1. Isi Abstrak :
 Latar Belakang: singkat dan jelas
 Tujuan Penelitian: singkat dan jelas
 Hasil Penelitian: singkat dan jelas; dan atau kesimpulan singkat
dan jelas searah dengan tujuan penelitian dan judul penelitian
2. Urutan Sajian Abstrak

Abstrak memiliki struktur penulisan menggunakan font times new


roman dengan spasi berjarak 1 dengan menggunakan bahasa
indonesia ataupun dengan bahasa inggris dan ketentuan urutannya
adalah sebagai berikut.

1. Judul penelitian diketik dengan menggunakan capital font dan


size 14, position center text dan dibuat dengan Bold
2. Jika ada sub judul maka sama dengan judul hanya saja size
diubah menjadi 12
3. Nama Peneliti ditulis tanpa menggunakan gelar hanya saja di beri
nomor urut dengan superscript posisi center dengan font size 12 dan
cetak Bold
4. Nama jurusan/ program studi peneliti dan alamat institusi posisi
center dengan font size 12 dan cetak Bold
5. Email ketua peneliti saja yang dicantumkan posisi center dengan
font size 12
6. judul bagian “ABSTRAK” ditulis dengan huruf besar posisi
center dengan cetak tebal atau bold

3
7. isi abstrak ditulis dengan posisi rata kanan kiri dengan jumlah
kata maksimal 250 kata dengan menggunakan font size 12
8. kata kunci dibuat dengan rata kanan-kiri.

Dalam penulisan abstrak, kita juga harus memahami sifat dan unsur
abstrak. Dalam membuat abstrak memiliki sifat informatif dan
deskriptif. Informatif dan deskriptif, maksudnya adalah data atau
informasi yang ada di dalam abstrak berdasarkan data dan fakta yang
ada. dan tidak disarankan untuk mencantumkan informasi yang tidak
ada data dan faktanya yang benar ke dalam abstrak secara singkat jika
diambil kesimpulan maka abstrak memiliki sifat (Santoso, 2009):

 Jelas
 Tepat
 Ringkas
 Objektif
 Berdiri Sendiri

Setelah mengetahui penjelasan umum tentang struktur penulisan


abstrak karya ilmiah, ada beberapa hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam pembuatan abstrak antara lain adalah sebagai
berikut :

 Tidak Terdapat Informasi Baru


 Kalimatnya Sederhana serta Tidak Bertele-tele
 Menghindari Singkatan dan Istilah
 Sekali Saja
 Panjang Abstrak

2.3 Jenis Abstrak

Ada beberapa jenis penulisan abstrak, yaitu (1) abstrak deskriptif,


(2) abstrak informatif, dan (3) abstrak gabungan deskriptif dengan
informatif. Apapun bentuk abstrak yang ditulis, yang penting adalah
memperhatikan poin-poin penting sehingga mewakili seluruh tulisan.
Hindari penggunaan singkatan, perhatikan panjang abstrak yang
disarankan, dan perhatikan unsur-unsur pembangun abstrak itu.
Abstrak deskripitif merupakan sebuah abstrak yang berisikan
tujuan, metode dan cakupan kajian. Tapi, tidak berisikan hasil,
kesimpulan, dan saran atau rekomendasi. Abstrak ini digunakan untuk
laporan suatu kegiatan, makalah, dan untuk buku. Penulisannya sangat
pendek, bisanya berkisar antara 50 - 100 kata; isinya menceritakan

4
tentang isi makalah atau isi presentasi; tidak berisikan acuan terhadap
karya yang sudah terbit. Isinya hanya menggambarkan isi presentasi dan
untuk menarik perhatian pembaca. Lain halnya dengan abstrak
informatif .
Abstrak informatif mencakupi tujuan, metode, cakupan kajian,
hasil, kesimpulan, dan rekomendasi. Abstrak ini digunakan untuk
memaparkan hasil peneltian. Penulisannya juga singkat bisa terdiri dari
satu atau 4 dua halaman; kira-kira 10 % dari laporan penelitian. Pada
umumnya abstrak informatif ini menjawab hal-hal:(1) Kenapa topik atau
subjek penelitian itu dipilih, (2) apa yang dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya, (3) apa hasil yang ditemukan, (4) apa kesimpulan
analisisnya, dan (5) apa rekomendasinya. Di dalam abstrak ini tecakup
unsur BPMRC.
4. Penutup
Dari uraian ringkas di atas maka dapat diambil simpulan bahwa
penulisan sebuah abstrak merupakan suatu usaha dimana seorang penulis
harus bisa meramu seluruh informasi yang ada di dalam sebuah karya
ilmiah maupun laporan penelitian menjadi sebuah paragraf atau beberapa
paragraf yang mewakili isi laporan itu, semoga paparan ringkas ini
bermanfaat.

2.4 Latihan Menyusun abstrak

1. Jelaskan latar belakang masalah penelitian


Penelitian dipilih karena memiliki urgensi dan tujuan tertentu, maka pada
bagian ini, perlu menjelaskannya secara singkat apa saja yang melatar
belakangi masalah tersebut, dan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
2.Jelaskan metode yang digunakan pada penelitian
Metode penelitian adalah sebuah alat untuk menyelesaikan permasalahan
pada suatu penelitian, maka metode adalah instrumen penting yang harus
dijelaskan pada abstrak.
2. Deskripsikan hasil penelitian
Bagian ini bertujuan menjelaskan secara singkat hasil penelitian, dapat
berupa apa saja yang didapat saat melakukan penelitian, jelaskan secara
umum saja.
3. Simpulkan hasil penelitian
Kesimpulan adalah suatu hal yang paling vital dalam suatu penelitian,
dimana peneliti harus menyimpulkan keseluruhan penelitiannya hanya
dengan beberapa kalimat saja.
4. Berikan kata kunci di akhir paragraf

5
Kata kunci pada penelitian berguna untuk memudahkan pencarian secara
online, kata kunci dapat dipilih dari kata-kata yang ada pada judul
penelitian.

Contoh abstrak 1;

Pengaruh pemberian buah naga merah, jambu biji merah, dan


kombinasinya terhadap kapasitas antioksidan total dan kadar
malondealdehid pada remaja perokok

Mohammad Zainul Ma’arif, Suradi, Sugiarto

ABSTRAK
Latar Belakang: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan radikal bebas
yang menyebabkan stres oksidatif sehingga berbahaya bagi kesehatan
manusia. Salah satu kelompok yang rentan terhadap kebiasaan merokok
adalah remaja karena pada masa inilah kebanyakan orang mulai mencoba
untuk merokok. Buah naga merah dan jambu biji merah memiliki potensi
sebagai makanan fungsional karena kandungan vitamin dan fitokimianya
memiliki sifat antioksidan. Hal tersebut menjadi peluang sebagai salah
satu upaya preventif pencegahan stres oksidatif pada remaja perokok.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian
buah naga merah, jambu biji merah, dan kombinasinya terhadap kapasitas
antioksidan total (KAT) dan kadar malondealdehid (MDA) pada remaja
perokok ringan.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan pre-post
test. Empat puluh delapan subjek remaja laki-laki berusia 16-17 tahun
dengan kebiasaan merokok derajat ringan dibagi menjadi empat
kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok intervensi dengan
pemberian 200 gram buah naga merah (P1), kelompok intervensi 200
gram jambu biji merah (P2), dan kelompok intervensi kombinasi
keduanya (100 gram buah naga merah + 100 gram jambu biji merah)
(P3), selama 14 hari. Pemeriksaan KAT menggunakan metode DPPH dan
kadar MDA menggunakan metode TBARS diukur pada awal dan akhir
intervensi.
Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan perubahan KAT sebesar -
0,10±0,76 pada kelompok K, 0,97±1,62 pada kelompok P1, 0,74±1,39
pada kelompok P2, dan 0,74±1,29 pada kelompok P3. Perubahan KAT
pada semua kelompok intervensi tidak berbeda signifikan dibandingkan
kelompok kontrol (p>0,05). Terjadi perubahan kadar MDA sebesar

6
0,229±0,371 pada kelompok K, -0,654±0,922 pada kelompok P1, -
0,592±0,818 pada kelompok P2, dan -1,166±0,670 pada kelompok P3.
Perubahan kadar MDA pada semua kelompok intervensi berbeda
signifikan dibandingkan pada kelompok kontrol (p <0,05).
Simpulan: konsumsi buah naga merah, jambu merah, atau kombinasi
keduanya dapat menghambat oksidan sehingga mengurangi kadar
malondealdehid pada remaja perokok ringan. Sedangkan perubahan
kapasitas antioksidan total tidak berbeda signifikan

Kata Kunci : buah naga merah; jambu biji merah; kapasitas antioksidan
total; malondealdehid; perokok ringan

ABSTRACT
Background: Smoking habits enhance free radical in the body, which
oxidize lipids to form malondialdehyde. One group that is vulnerable to
smoking is adolescents. Red dragon fruit and red guava have the
possibility as functional foods due to their vitamin and phytochemical
content, which have antioxidant effects. This is an opportunity to prevent
oxidative stress among adolescent smokers.
Objectives: This study aimed to analyze the effect of red dragon fruit,
red guava, and its combination to total antioxidant capacity (TAC) and
malondialdehyde (MDA) levels among adolescent mild smokers.
Methods: This research was an experimental study with a randomized
pre-test and post-test control group design. Forty-eight subjects of male
adolescent aged 16-17 years with mild smoking habits were divided into
four groups: the control group (K), the intervention group with 200 grams
of red dragon fruit (P1), 200 grams of red guava (P2), and the
combination of both (100 grams red dragon fruit + 100 grams red guava)
(P3), for 14 days. TAC examination used the DPPH method and MDA
levels using the TBARS method were measured before and after the
intervention.

Results: After 14 days of intervention, the mean TAC was changed by -


0,10±0,76 in the K group, 0,97±1,62 in the P1 group, 0,74±1,39 in the P2
group, and 0,74±1,29 in the P3 group. But the changes of TAC in all
intervention groups were not
significantly different from the control group (p>0,05). The mean MDA
level changed by 0,229±0,371 in the K group, decreased
by -0,654±0,922 in the P1 group, -0,592±0,818 in the P2 group, and -
1,166±0,670 in the P3 group. The mean difference of the
MDA level in all intervention groups was significantly different from the
control group (p<0,05).

7
Conclusion: Consumption of red dragon fruit, red guava, or a
combination of red dragon fruit and red guava can reduce
malondialdehyde levels significantly among male adolescent mild
smokers. Whereas the total antioxidant capacity was changed
but not significant.

Keywords : malondialdehyde; mild smokers; red dragon fruit; red guava;


total antioxidant capacity

(sumber : sugiarto, dkk. 2010. Pengaruh pemberian buah naga merah,


jambu biji merah, dan kombinasinya terhadap terhadap kapasitas
antioksidan total dan kadar malondealdehid pada remaja perokok. Jurnal
Gizi Indonesia vol. 9, No. 1, Desember 2020 (53-60))

Contoh abstrak 2;

Abstrak
Sel darah merah merupakan komponen esensial pada tubuh manusia yang
pada keadaan normal selalu berbentuk bikonkaf, tak berinti dan berfungsi
sebagai pembawa oksigen. Normal tidaknya sel darah merah dapat dilihat
dari morfologi sel dalam proses analisis darah untuk pendeteksian
penyakit. Salah satu Penyakit yang ditandai dengan perubahan morfologi
adalah anemia defisiensi besi yaitu anemia yang tergolong sebagai
anemia mikrositik. Proses deteksi manual anemia defisiensi besi dengan
memeriksa gambaran darah tepi menggunakan mikroskop di laboraturium
dapat memakan waktu yang cukup lama tanpa ukuran dan batasan yang
riil.
Penelitian ini melakukan segmentasi citra sel darah merah untuk
membantu proses diagnosa anemia defisiensi besi berdasarkan ciri
morfologi bentuk dan ukuran untuk mengatasi kendala tersebut.
Penelitian ini menerapkan metode segmentasi menggunakan
deteksi tepi canny dan operasi morfologi untuk memisahkan sel yang
dikategorikan makrositik untuk diekstraksi cirinya.Ekstraksi ciri
menghasilkan 3 klasifikasi sel darah merah sesuai dengan bentuk dan
ukuran aktual, yaitu sel normal, sel mikrositik dan sel pensil. Proses
deteksi untuk membantu proses diagnosa ditentukan dari perbandingan

8
jumlah sel hasil ekstraksi ciri dengan algoritma penentuan IF dan operator
AND.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmentasi berdasar
morfologi dapat diterapkan untuk melakukan deteksi anemia defisiensi
besi dengan ekstraksi ciri sel. Ciri sel yang diekstraksi yaitu sel normal,
sel mikrositik dan sel pensil. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan hasil
penelitian untuk penentuan penyakit yang mencapai 87,5% untuk nilai
sensitivity, 85,71% untuk nilai specificity dan sebesar 86,58% untuk nilai
accuracy.

Kata Kunci: Anemia, Defisiensi Besi, Deteksi, Morfologi, Segmentasi,


Sel darah merah

(sumber : Setiawan A. 2014. Segmentasi citra sel darah merah


berdasarkan morfologi sel untuk mendeteksi anemia defisiensi besi.
Fakultas Mipa Universitas Sebelas Maret)

Contoh abstrak 3;

ANTIOKSIDAN VITAMIN C DAN E MEMBERI


PERLINDUNGAN TERHADAP ELASTISITAS SEL DARAH
MERAH SELAMA PENYIMPANAN DARAH DONOR

Nurpuji Mumpuni, Francisca Romana Sri Supadmi, Siti Munifa


Tongkasi, Ahmad Fauzi

Program Studi Teknologi Bank Darah, Universitas Jenderal Achmad


Yani, Yogyakarta

ABSTRAK
Selama proses penyimpanan di bank darah, sel darah merah akan
berkurang elastisitasnya, sehingga akan menurunkan kualitas darah dalam
menjalankan fungsinya. Vitamin C dan vitamin E adalah antioksidan
yang dapat menekan stres oksidatif dan radikal bebas.Tujuan dari
penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian vitamin C dan
vitamin E dalam mempertahankan elastisitas sel darah dalam darah donor
yang disimpan di UTD (Unit Tranfusi Darah) dan BDRS (Bank Darah
Rumah Sakit). Penelitian dilakukan dengan membuat 4 perlakuan darah
donor sebagai berikut: (1) kontrol, (2) perlakuan dengan pemberian
vitamin C (10.8 mmol/L), (3) perlakuan dengan pemberian vitamin E
(21,34 mg/L), serta (4) perlakuan dengan pemberian kombinasi vitamin C

9
(10.8 mmol/L) dan E (21,34 mg/L). Pengamatan dilakukan pada hari
pertama minggu ke 1,2,3 dan 4, penyimpanan darah donor baik pada
kelompok perlakuan maupun kontrol. Masing-masing sampel diukur
jumlah sel darah merah serta kadar hemolisisnya sebelum dan sesudah
sampel dilewatkan pada alat filtrasi. Preparat apus darah dan pengamatan
mikroskop dibuat pada saat sebelum dan sesudah filtrasi pada minggu ke-
1 dan ke-4. Analisis data dilakukan secara deskriptif.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dan E sebagai antioksidan
memberikan perlindungan untuk mempertahankan elastisitas sel darah
merah selama penyimpanan darah donor. Pemberian kombinasi vitamin C
dan E menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada hanya pemberian
vitamin C atau E saja. Proteksi vitamin C terhadap elastisitas sel darah
merah lebih baik dibandingkan vitamin E.

Kata kunci: elastisitas, sel darah merah, antioksidan, vitamin C, vitamin


E

ABSTRACT
During the storage process in a blood bank, red blood cells will decrease
in elasticity, so that it will reduce the quality of the blood in carrying out
its function. The purpose of this study was to prove the effectiveness of
vitamin C and vitamin E in maintaining the elasticity of blood cells in
donor blood stored in the Blood Transfusion Unit and the Hospital Blood
Bank. The study was conducted by making 4 treatments of donor blood
as follows: (1) control, (2) treatment with vitamin C (10.8 mmol / L), (3)
treatment with vitamin E (21.34 mg / L), and (4) treatment with a
combination of vitamin C (10.8 mmol / L) and E (21.34 mg / L).
Observations were made on the first day of week 1,2,3 and 4. Storage of
donor blood in both the treatment and control groups. The number of red
blood cells and their hemolysis levels was measured in each sample
before and after the sample was passed through a filtration device. Blood
smear and microscopic appearance were made for each sample in week 1
and week 4, before and after filtration. Data analysis was carried out
descriptively. The results showed that vitamin C and vitamin E could
maintained the elasticity of red blood cells during the storage of donor
blood. The combination of vitamin C and E showed better results than
vitamin C or vitamin E alone. Vitamin C protection against the elasticity
of red blood cells was better than vitamin E.

Keywords: elasticity, red blood cells, antioxidants, vitamin C, vitamin E

(Sumber abstrak; Fauzi A, dkk. 2021. ANTIOKSIDAN VITAMIN C


DAN E MEMBERI PERLINDUNGAN TERHADAP ELASTISITAS

10
SEL DARAH MERAH SELAMA PENYIMPANAN DARAH DONOR.
Program studi Teknologi Bank Darah Universitas Jendral achmad Yani)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Abstrak merupakan pernyataan singkat yang memberikan


informasi penting tentang sesuatu baik itu karya ilmiah, artikel, laporan
penelitian, dan sebagainya serta ditulis secara singkat dan langsung.

Isi abstrak terdiri dari 3 bagian yaitu latar belakang, tujuan


penelitian, hasil penelitian. Sedangkan urutan sajian abstrak memiliki
ketentuan urutan sebagai berikut, judul penelitian, sub judul, nama
peneliti, program studi peneliti dan alamat institusi, email ketua
peneliti, judul bagian abstrak, isi abstrak, dan kata kunci.

Ada beberapa jenis penulisan abstrak, yaitu abstrak deskriptif,


abstrak informatif, dan abstrak gabungan deskriptif dengan informatif.
Apapun bentuk abstrak yang ditulis, yang penting adalah memperhatikan
poin-poin penting sehingga mewakili seluruh tulisan. Abstrak deskripitif
merupakan sebuah abstrak yang berisikan tujuan, metode dan cakupan
kajian. Abstrak informatif mencakupi tujuan, metode, cakupan kajian,
hasil, kesimpulan, dan rekomendasi.

Adapun cara menyusun abstrak dimulai dari menjelaskan latar


belakang masalah penelitian, menjelaskan metode yang digunakan pada
penelitian, deskripsikan hasil penelitian, menyimpulkan hasil penelitian,
dan berikan kata kunci di akhir paragraf.

3.2 Saran

Dalam pembuatan abstrak harus selalu memerhatikan hal-hal


penting. Seperti, menghindari penggunaan singkatan, memperhatikan
panjang abstrak yang disarankan, dan memperhatikan unsur-unsur
pembangun abstrak itu sendiri. Dalam penulisan abstrak juga harus
memiliki sifat yang informatif dan deskriptif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yanti Y. 2014. PENULISAN ABSTRAK DALAM KARYA ILMIAH.


Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas BUNG HATTA

FORMAT PENULISAN ABSTRAK DAN MAKALAH LENGKAP


SEMINAR NASIONAL HASIL PPM 2016

Baca selengkapnya di artikel "Cara Membuat Abstrak untuk Penulisan


Ilmiah" oleh balqis fallahnda- 1 oktober2021 https://tirto.id/ed2N

13

Anda mungkin juga menyukai