Disusun Oleh :
MUSDALIFAH K (K.21.01.025)
1. Daftar Pemain
2. Watak/Karakter Tokoh
a) Darmin : Baik Hati, Pekerja Keras, Penyayang, Bertanggung Jawab, Setia, Ambisius,
Gengsi, Religius, Egois, dan Pemarah.
b) Salamah : Baik Hati, Penyayang, Setiah, Religius dan Pemarah.
c) Pak Joko : Baik Hati, Pekerja Keras, Penyayang, Setiah, Penyabar, Rendah Hati, dan
Ringan Tangan.
d) Bu Joko : Baik Hati, Penyayang, Penyabar Setiah dan Rendah Hati.
e) Shinta : Baik, Penyayang, Sopan dan Santun
f) Kasman : Baik dan Mudah Percaya
g) Mas Puri : Baik, Ceria, Ambisius dan Mudah Percaya.
h) Doni : Baik, Pekerja Keras, dan Kesatria
i) Pipit : Gengsi, Pemilih dan Egois.
j) Kusna : Baik dan Mudah Percaya
k) Bejo : Baik, dan Mudah Percaya
l) Ipung : Baik, Rajin, Religius, Sopan, Santun dan Sabar
m) Habib : Baik
n) Pembeli Gabah : Baik
o) Pembeli Ayam : Baik
3. Awal Mulah Permasalahan
Permasalahan di mulai ketika Darmin tidak mengindahkan perkataan istrinya untuk tidak
lagi menanam singkong, sebab pada saat itu harga singkong di prdiksi akan anjlok, pada saat
musim panen alhasil harga singkong pun anjlok dan itu membuat kerugian besar bagi para petani
singkong termasuk darmin, di samping itu pula pembayaran uang kuliah dan biaya hidup ipung
( anak Darmin) sudah segera akan di bayar dan total keseluruhannya adalah 15 juta rupiah dan itu
membuat darmin sangat berfikir keras untuk mencari uang sebanyak itu di mana.
4. Alur Cerita
Darmin dan Salamah adalah pasangan petani yang bercita-cita punya anak sarjana. Ipung
anak sekaligus harapan satu-satunya mewujudkan cita-cita tersebut. Demi Ipung yang saat ini
sedang menempuh kuliah di perguruan tinggi, Darmin dan Salamah pun rela melakukan apapun.
Bahkan mereka rela hanya makan nasi sambel setiap hari demi pendidikan anaknya.
Suatu hari di saat mendekati hari bayar kuliah, harga singkong yang dipanen Darmin justru
anjlok. Salamah terus-terusan marah karena dia sudah memperingatkan suaminya agar tidak
menanam singkong. Tapi Darmin tak pernah mengindahkan.
Ipung sendiri berniat meringankan beban orang tuanya dengan mengajukan beasiswa atas
dasar surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Namun ego Darmin sebagai orang tua yang
berdikari menolak itu semua. Begitu tegasnya Darmin pada anaknya. Tapi mencari uang sebanyak
lima belas juta untuk biaya kuliah pun mereka masih bingung. Darmin semakin tertekan.
Di tengah sulitnya mencari solusi untuk bayar kuliah Ipung, Mas Puri mengajak Darmin
merantau ke laut sebagai pembantu di kapal pesiar. Ia bilang gajinya lumayan, bisa mencapai lima
belas juta sebulan. Darmin tergiur, walau sejak dulu tidak pernah mau menjadi seorang bawahan
siapapun. Namun demi pendidikan anak, Darmin rela jadi budak, tetapi keinginan itu tidak di
setujui oleh salamah (istri Darmin) karena telah mengetahui bagaimana sifat dari suaminya
sendiri.
Di sisi lain, Pak Joko tetangga Darmin yang awalnya dikecewakan dengan anaknya sendiri
karena sudah setahun lebih tidak memberi kabar. Sebagai orang tua yang dulu pernah jungkir balik
membiayai sampai jadi tentara, Pak Joko pun merasa sangat kecewa, namun pada akhirnya tiba-
tiba anaknya datang dan menghilangkan rasa kekecewaan itu.
Dan disisi lain untuk mencari uang 15 juta Darmin berfikir keras bagaimana bisa
mendapatkan uang sebesar itu dalam sebulan, dan istrinya memberikan saran untuk meminjam
uang di Bank, namun Darmin enggan dengan hal itu, dan darmin pada saat itu juga berusaha
membujuk istrinya untuk mengisinkannya bekerja di kapal mamun salamah pun juga enggan akan
hal itu, dan pada saat itu pula darmin berencana menjual kambing, ayam dan gabahnya untuk
biaya kuliah ipung namun jika di total keseluruhan hanya mendapatkan 5 juta saja dan masi
membutuhkan 10 juta lagi, namun pada akhirnya keberuntungan pun berpihak pada darmin, pak
joko meminjam kan uangnya kepada darmin sebanyak 10 juta dan itu membuat darmin dan
istrinya sangat bahagia dan bersyukur.
Dan di sisi lain pula pada saat ingin pemberangkatan Mas Puri pada akhirnya di tipu oleh
temannya sendiri yang berjanji ingin merektut 5 seorang pekerja kapal sebagai tukang bersih-
bersih, dan akhirnya Kusna, Bejo dan Kasman (teman Mas Puri) kecewa dengan hal itu.
5. Solusi Permasalahan
a. Dalam memulai menanam akan lebih baiknya jika kita mencari informasi kedepanya harga
pasar dari tanaman yang akan kita tanam agar tidak mengalami kerugian seperti yang di
alami Pak Damir.
b. Ibu Salamah bisa memanfaatkan singkongnya yang tinggal sia-sia menjadi produk
makanan yang dapat bernilai jual seperti kripik singkong atau olahan makanan/kue.
c. Pak Damir juga bisa bekerja dilahan sawa milik orang lain agar menambah pemasukan
biaya hidupnya tetapi sebelum itu pak damir harus dulu menurunkan sedikit egonya.