Anda di halaman 1dari 3

Penggolongan Obat TBC

Lini I
1. Isoniazid
Isoniazid, atau isonikotinilhidrazida, merupakan antibiotik yang digunakan dalam pengobatan
tuberkulosis. Obat ini digunakan dalam bentuk kombinasi dosis tetap dengan beberapa obat lain
antara lain rifampisin, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Ekskresi: urin (utama), feses

2. Etambutol
Etambutol atau Ethambutol adalah antibiotik yang mencegah pertumbuhan bakteri tuberculous di
dalam tubuh. Ethambutol biasanya digunakan untuk mengobati tuberkulosis. Penggunaan
ethambutol secara berlebihan atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping

3. Pirazinamid
Obat ini digunakan secara bersamaan dalam bentuk kombinasi dosis tetap dengan rifampisin,
isoniazid, etambutol, dan streptomisin. Pirazinamid tidak disarankan untuk pengobatan
tuberkulosis yang bersifat laten.

4. Rifampisin

Rifampisin, yang dikenal juga sebagai rimapin, adalah suatu antibiotik yang digunakan untuk
mengobati beberapa jenis Bakteri patogen, termasuk di antaranya tuberkulosis, Mycobacterium
avium complex, lepra, dan legionelosis. Ekskresi: urin (~30%), tinja (60–65%)

5. Streptomisin
Streptomisin adalah antibiotik yang dihasilkan oleh jamur tanah streptomyces griseus. Antibiotik
tersebut diperdagangkan sebagai garam trihidroklorida, fosfat atau sekuisulfat, maupun garam
rangkap dengan kalsium klorida.
Rute : Intramuscular, intravenous

Lini II

1. Ofloxacin
Ofloxacin adalah antibiotik kuinolon yang berguna untuk pengobatan sejumlah infeksi bakteri.
Ketika diminum atau disuntikkan ke pembuluh darah, ini termasuk pneumonia, selulitis, infeksi
saluran kemih, prostatitis, wabah, dan jenis diare menular tertentu.

2. Levofloxacin
Levofloxacin, yang dijual dengan nama dagang Levaquin, antara lain, adalah antibiotik. Ini
digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri termasuk sinusitis bakteri akut, pneumonia,
H. pylori, infeksi saluran kemih, prostatitis kronis, dan beberapa jenis gastroenteritis. Ekskresi:
Renal, kebanyakan tidak berubah (83%)

3. Ciprofloxacin

Siproloksasin adalah antibiotik untuk pengobatan beberapa infeksi bakteri. Antibiotik ini
termasuk fluorokuinolon generasi kedua. Ekskresi: Ginjal

REFERENSI

DOTS adalah singkatan dari Directly Observed Treatment Shortcourse yang merupakan suatu
strategi yang dilaksanakan di pelayanan kesehatan dasar di dunia untuk mendeteksi dan
menyembuhkan penyakit tuberculosis.

DOTS mengandung lima komponen penting, yaitu :


1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional.
2. Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopis, utamanya dilakukan pada mereka
yang datang ke fasilitas kesehatan karena keluhan paru dan pernapasan.
3. Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung, dikenal dengan istilah DOT
Directly Observed Therapy. Pasien diawasi secara langsung ketika menelan obatnya, obat
yang diberikan harus sesuai dengan standar. Seperti diketahui, pengobatan TB memakan
waktu 6 bulan. Setelah makan obat 2 atau 3 bulan tidak jarang keluhan pasien telah
menghilang, ia merasa dirinya telah sehat, dan menghentikan pengobatannya. Karena itu,
harus ada suatu sistem yang menjamin pasien mau menyelesaikan seluruh masa
pengobatannya sampai selesai. Orang yang melakukan pengawasan dapat dilakukan oleh
petugas kesehatan, keluarga, ataupun kader disebut PMO.
4. Pengadaan OAT secara berkesinambungan tersedia. Masalah uatama dalam hal ini adalah
perencanaan dan pemeliharaan stok obat pada berbagai tingkat daerah.
5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang baku stándar. Setiap pasien TB yang diobati
harus mempunyai satu kartu identitas pasien yang kemudian tercatat di catatan TB yang ada
di fasilitas kesehatan tersebut.

2RHZE + 4 RH. Maksud dari 2 RHZE adalah selama 2 bulan pasien mendapat terpai 4 jenis obat
antibiotik yang terdiri dari Rifampisin, INH, Pyrazinamid dan Ethambutol. Sementara 4 RH
artinya adalah setelah 2 bulan RHZE selesai langsung dilanjutkan dengan pengobatan 4 bulan
Antibiotik Rifapisin dan INH saja. Pencegahan bisa dilakukan dengan imunisasi BCG, yang
merupakan salah satu imunisasi wajib di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai