PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang bermanfaat langsung bagi siswa di
sekolah adalah menulis surat dinas. Kegiatan yang bersifat resmi atau kedinasan membutuhkan
surat dinas sebagai pengantarnya, begitu juga dengan berbagai jenis kegiatan siswa di sekolah.
Jenis surat dinas yang dipelajari untuk instansi sekolah berbeda dengan jenis surat dinas untuk
instansi perusahaan. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki keterampilan tentang menulis surat
dinas yang berbasis dengan kegiatan siswa di sekolah. Salah satu tujuan keterampilan menulis
adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
Kegiatan menulis surat dinas juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang
lain tentang suatu hal yang berhubungan dengan kedinasan. Ada berbagai jenis surat yang
dapat dipakai untuk menyampaikan informasi, di antaranya surat pribadi, surat dinas, surat
dagang, surat kuasa, surat perjanjian, dan lain-lain. Akan tetapi, untuk menyampaikan
informasi pada instansi sekolah dipilih jenis surat dinas, yaitu surat yang dibuat oleh suatu
instansi yang ditujukan kepada instansi lain atau pribadi.
B. Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang kta ketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
bagaimana tata cara penulisan surat yang baik dan benar, untuk itulah makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk mengetahui sistematika cara penulisan surat yang baik dan benar serta
kita dapat membedakan format dan jenis-jenis surat yang kita temui.
C. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa sebagai
panduan dalam penentuan dan penulisan surat resmi maupun tidak resmi.
memudahkan dalam menulis surat dinas dan sebagai bekal untuk berkomunikasi dengan surat dalam
berbagai kegiatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Surat Dinas
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) surat dinas adalah surat yang
dikirimkan oleh pemerintah (bebas dari biaya). Surat dinas adalah surat resmi yang
ditulis/dikirim oleh sebuah instansi/kantor untuk keperluan dinas. Surat dinas harus ditulis
dengan bahasa yang baku serta memperhatikan kaidah kebahasaan yang benar.
1. Silmi berpendapat, surat dinas merupakan surat-surat resmi yang didalamnya menyangkut
berbagai hal tentang kedinasan, misalnya: pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat,
kenaikan gaji, perpindahan pegawai, keputusan pemberhentian karyawan, dan lain-lain”.
2. Menurut Subyantoro (2008) surat dinas/resmi adalah surat yang dikirimkan oleh
perseorangan atau kantor pemerintah/swasta kepada perseorangan atau kantor
pemerintah/swasta yang isinya menyangkut masalah kedinasan. Ciri kedinasan suatu surat
tidak hanya ditandai oleh isi dan penulisannya, tetapi juga ditandai oleh bentuk dan segala
formalitasnya (kebakuan bahasa, ketepatan ejaan, dan aturan penulisannya).
3. Subyantoro menyebutkan pengertian surat dinas dengan lebih terperinci. Surat dinas
dibuat oleh perseorangan atau kantor pemerintah/swasta yang menyangkut masalah
kedinasan dengan bahasa baku, ejaan dan aturan penulisan yang tepat.
1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan
seenaknya, isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-
tele,
2. Bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah
dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima, harus bersih dan
menggambarkan citra pengirimnya.
3. Menggunakan bahasa yang baku sesuai EYD
1) Kepala Surat
Kepala surat biasanya diketik di tengah atas. Kepala surat sebaiknya mengungkapkan
identitas instansi secara jelas dan lengkap, yakni meliputi: (1) nama instansi, (2) lambang atau logo
instansi, (3) alamat, (4) kode pos, (5) nomor telepon, (6) nomor faksimile atau e-mail.
Contoh :
Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan waktu
penulisan surat. Apabila lokasi penulisan surat tersebut sudah dinyatakan dalam kepala surat, maka
tidak perlu disebutkan lagi. Penulis perlu memperhatikan penulisan tanggal surat sesuai dengan
aturan yang ada agar pembaca dapat memahami secara baik surat dinas yang dibuat. Selain itu,
tanggal surat dinas terdiri atas tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.
3) Nomor Surat
Nomor surat meliputi hal-hal berikut: (1) nomor urut penulisan surat, (2) kode surat, (3)
angka tahun, namun adapula nomor surat yang disertai dengan pencantuman angka bulan . Jadi,
setiap instansi memiliki aturan sendiri untuk mencantumkan hal-hal dalam surat dinas. Arti angka
dan kode pada nomor adalah sebagai berikut :
Nomor : 15/H.32.1/DT/2008
1 2 3 4 5
Lampiran merupakan penjelas atas jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut
menurut Sodjito menyebutkan lampiran (tidak disingkat Lamp.) adalah lembar tambahan yang
dilampirkan bersama dengan surat yang dikirimkan.
5) Hal/Perihal
Hal surat sama dengan judul karangan. Oleh karena itu, cara menuliskannya pun harus
selayaknya menuliskan judul untuk sebuah karangan, yakni (1) singkat, jelas, dan menarik; (2)
berupa kata atau frasa dan bukan kalimat , hal yang berisikan inti keseluruhan isi surat yang
dituliskan secara ringkas dan jelas dalam bentik frasa (bukan kalimat). Hal surat merupakan gagasan
utama yang akan dituliskan dalam sebuah surat. Jadi, hal atau masalah surat adalah bagian yang
harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum menulis surat dinas.
Contoh: Hal : Permohonan izin mengikuti lomba baca puisi (tanpa titik).
6) Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu (1) alamat luar dan (2) alamat dalam (Darma dan Kosasih
sedangkan Soedjito menyebutkan alamat pada lembar surat dan alamat pada sampul surat.
7) Salam Pembuka
Frasa yang lazim digunakan sebagai salam pembuka ialah Dengan hormat, (tidak disingkat Dh,).
8) Isi Surat
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu: (1) pembukaan, berguna untuk mengantar
dan menarik perhatian pembaca terhadap pokok surat. Untuk itu, digunakan kalimat-kalimat
pembuka yang sesuai dengan maksud/tujuan surat; (2) isi surat yang sesungguhnya, berisi
sesuatu yang diberitahukan, dikemukakan, ditanyakan, diminta, dan sebagainya yang
disampaikan kepada penerima surat; (3) penutup surat, merupakan kesimpulan yang berfungsi
sebagai kunci isi surat. Umumnya berisi ucapan terima kasih terhadap semua hal yang
dikemukakan dalam isi surat. Ditulis secara singkat dan jelas.
9) Salam Penutup
Darma dan Kosasih menyebutkan salam penutup yang lazim dalam surat dinas adalah
hormat saya hormat kami, salam kami, atau wassalam.
Sedangkan Soedjito, berpendapat bahwa salam penutup surat dinas/formal pemerintahan
menyebutkan: (1) nama jabatan, (2) tanda tangan, (3) nama terang, (4) NIP (Nomor Induk
Pegawai), cap dinas/cap jabatan.
10) Tembusan
Tembusan surat dibuat jika isi surat yang dikirimkan kepada pihak yang dituju itu
perlu diketahui oleh pihak-pihak lain yang ada hubungannya dengan surat tersebut.
Contoh: Tembusan:
Surat Permohonan
Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain.
Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar,
permohonan kepada pejabat untuk meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan
suatu informasi, Permohonan izin, Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan
peminjaman sesuatu.
Surat permohonan lazimnya dikirimkan kepada instansi yang secara structural organisasi
lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai
surat permintaan atau penugasan Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok
sebagai berikut.
a) Identitas pemohon.
b) Isi permohonan.
c) Tujuan dan alasan memohon.
d) Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e) Pernyataan kesungguhan dalam memohon.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIKINDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan. Kurnia Makmur No. 64 Samarinda 75123 – Kalimantan timur 12120
Telp.(0541)738153E-mail : poltekkes_kaltim@yahoo.com Laman : http://poltekkes-
kaltim.ac.id
Yang terhormat,
Bapak/ibu/wali Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim
Di –
Tempat
Dengan hormat,
sehubungan dengan adanya Organisasi Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Kaltim
yang bertujuan untuk menghidupkan kegiatan kemahasiswaan dan menjalankan operasional
BEM sehingga dapat membawa nama Poltekkes kearah yang lebih maju melalui kegiatan dan
program kerjanya selama satu periode diperlukan adanya dukungan, sarana, prasarana, dan
sumber dana yang nantinya diharapkan dapat mendorong terciptanya sumber daya manusia
kesehatan yang mandiri, professional, dan berakhlak mulia.
maka dengan hal ini mohon kiranya kebijakan Bapak/ibu/wali untuk dapat memberikan
partisipasi dana yang disebut dengan IPK2 (Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan
dengan Rincian kegiatan terlampir.
Pembayaran dilaksanakan mulai tanggal 1 September 2016 sampai Tanggal 14
September 2016 melalui Bank yang slipnya akan dibagikan ke mahasiswa.
Demikian permohonan ini kami buat. Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu kami
ucapkan terima kasih.
Presiden BEM
Ichsan Ramadhan
NIM. P07234014054
Tembusan :
1. Direktur poltekkes Kemenkes Kaltim
2. Pembantu Direktur III
3. Kepala Urusan Kemahasiswaan
4. Ketua Jurusan Keperawatan
5. Ketua Jurusan Kebidanan
Surat Undangan
Pengertian Surat undangan
Undangan adalah suatu pernyataan yang mengharapkan kehadiran seseorang atau
sekelompok dalam suatu acara atau kegiatan tertentu. Dengan kata lain surat undangan
ialah pemberitahuan yang bertujuan mengharap kehadiran seseorang untuk
berpastisipasi dalam suatu yang dicantumkan dalam surat undangan.
Kepada.
Yth. Bapak/Ibu karyawan
Di tempat
Dengan hormat,
Melalui surat ini kami mengharapkan Bapak/Ibu menghadiri Rapat Tahunan yang akan
diselenggarakan pada :
Mengingat pentingnya rapat tersebut, kami mengharapkan Bapak/Ibu datang tepat waktu.
Demikian undangan kami atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan terima kasih.
Hormat Kami,
Dep.Perikanan Kota Mataram
Drs.Mulyo Budiawan
SURAT KETERANGAN
Surat keterangan dari segi isi derajat dan kepentinganna dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Surat keterangan biasa adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang dalam
kedudukannya sebagai warga masyarakat ditengah-tengah kesibukan atau aktivitasnya sehari-
hari.
2. Surat Referensi adalah surat keterangan yang bersifat rahasia dari pihak ketiga tentang pihak
kesatu yang berisi penilaian mengenai bonafiditas, perilaku, dan krealifikasi pihak kesatuan
untuk kepentingan pihak kedua (yang meminta referensi tersebut).
3. Surat rekomendasi adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang atau perubahaan
berdasarkan data-data ontentik yang ada.
4. Surat pernyataan adalah surat yang isinya menyatakan kebenaran suatu data/ fakta mengenai
sesuatu hal atau seseorang.
SURAT KETERANGAN
Nomor: 25/1.04/H/15
Betul-betul menjadi guru negeri DPK pada SMK NEGERI 1 BALIKPAPAN terhitung mulai
tanggal 1 September 2016.
Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Kepala Sekolah
Dra.Hj. Nurhasanah. MM
Nip.19590904 1985032010
Tembusan :
1. Arsip
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam
organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan
ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya
surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu
bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).
DAFTAR PUSTAKA
Sabariyanto, Dirgo. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
www.scribd.com
http://saidsite.blogspot.co.id/2011/03/makalah-surat-dinas.html
http://ameliaxap2.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-surat-dinas.html
www.blogger.com/http://raehun.blogspot.com/2014/04/macam-macam-surat-dan-
pengertiannya.html
http://www.berpendidikan.com/2015/11/pengertian-surat-dinas-sistematika-unsur-unsur-dan-cara-
membuat-serta-contoh-surat-dinas-sekolah.html
Soedjito. 2010. Terampil Menulis Surat Resmi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Sabariyanto, Dirgo. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Rahadi, Kunjana. 2008. Surat Menyurat Dinas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.