Anda di halaman 1dari 4

Filosofi

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan dan

manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berpikir dan

bertindak (Chitty, 1997). Filosofi keperawatan dibangun di atas kepercayaan tentang

manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam

paradigma keperawatan. Dari pengertian filosofi tersebut, maka dalam manajemen

keperawatan juga ditekankan pada

melakukan pengelolaan terhadap pasien, ketenagaan, peralatan, administrasi. dan

lain-lain yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi di pelayanan, pendidikan,

dan atau intitusi pemerintah.

Total Quality Management (TQM) menurut W. Edwards Deming (2002) dalam

Nursalam (2007) adalah suatu dasar filosofi manajemen, karekteristik filosofi tersebut

unsur-unsur paradigma keperawatan dalam

meliputi:

1. institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan yang

hendak dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan

tentang tugas yang diemban

2. institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kualitas kerja

dan produktivitas kerja;

3. penekanan TQM adalah memonitor kualitas di mana secara terus-menerus

mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah ke arah peningkatan kualitas;

4. rencana strategis untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu komitmen

tentang kualitas dan produktivitas;

5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar), baik secara

kualitas dan produktivitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak

customer (internal dan eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit ditekankan

pada:

1. hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan kehidupannya;


2. setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku, warna

kulit, status, dan jenis kelamin;

3. asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan

individu;

4. asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dari pelayanan

kesehatan lainnya;

5. perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya yang ada

dalam mencapai tujuan organisasi;

6. perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap

semua pelayanan keperawatan

yang diberikan.

Misi

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu

kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien

dan staf keperawatan/nonkeperawatan.

3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional

keperawatan.

4. Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di

rumah sakit/tempat kerja.

Intikonsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan

antara visi, misi, dan motivasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Jika tidak, maka akan terjadi ketimpangan yang justru akan menambah

ketidakjelasan arah pengembangan manajemen keperawatan di masa

Visi yang dimaksud adalah perawat/manajer keperawatan harus mempunyai

suatu pandangan dan pengetahuan yang luas tentang manajemen dan proses

perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang, yaitu tentang penduduk, sosial,

ekonomi, dan politik yang akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan. Dalam

hal ini, peran manajer keperawatan adalah sebagai pengawal proses profesionalisasi

supaya tidak salah jalan dan arah.


Misi diartikan sebagai suatu langkah nyata dari profesi keperawatan dalam

melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses

profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan dan berkesinambungan

(tidak putus di tengah jalan). Visi dan misi ini berkaitan erat, karena bagaimanapun

baiknya suatu konsep, visi hanya akan menjadi sebuah slogan tanpa suatu tindakan

depan.

yang nyata (misi)

Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut

Gillies (1989) dalam Nursalam (2007) (dikutip dari filosofi pelayanan keperawatan di

RS Pedleton Memorial New Orleans Louisiana USA), adalah sebagai berikut.

1. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanakan asuhan

keperawatan.

2. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan.

3. Menerapkan strategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien

kepada semua konsumen.

eperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesonal Edisi 3

4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan.

5. Menilai kualitas layanan yang diberikan berdasarkan standar kriteria yang ada

6. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan

intervensi keperawatan kepada pasien.

7. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi

perawat dalam usaha meningkatkan kinerjanya.

8. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan

dan peningkatan kualitas layanan.

9. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap

pengambilan keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.

10. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.

11. Konsisten untuk selalu meningkatkan produksi/layanan yang terbaik.

12. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi


keperawatan.

13. Mendukung setiap rencana dalam usaha meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan.

Motivasi utama dalam konsep manajamen keperawatan saat ini dan yang akan

datang adalah keinginan kuat perawat Indonesia dan pantang mundur dalam mencapai

profesionalisme keperawatan Indonesia. Perawat harus mempunyai keyakinan yang

kuat dan besar untuk berhasil, sebagaimana disampaikan oleh Florence Nightingale,

"You are masters of your own destiny".

Care

believing in what you can achieve

believing in what you can achieve

believing in what you can achieve

believing in what you can achieve

Apply

Respond

Excell

Then YOU will achive your TRUE status as PROFESSIONAL

Anda mungkin juga menyukai