Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN GANGGUAN NUTRISI P

ADA NY.N RUANG EMERALD RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILE


UNGSI

Dosen Pembimbing : Ns. Neli Husniawati S.kep M.kep

Di Susun oleh:

Indria Ningsi (1032211057)

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN JAKARTA

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


TAHUN PELAJARAN 2021- 2022
Laporan Pendahuluan

1. Definisi
Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi ke
butuhan metabolisme (SDKI DPP PPNI, 2016). Defisit nutrisi adala
h suatu keadaan ketika individu yang tidak puasa mengalami atau be
risiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan
asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrient yang tidak ade
kuat untuk kebutuhan metabolik (Carpenito, 2013).Nutrisi atau gizi a
dalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi nor
mal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.Penelit
ian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan min
uman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentuka
n diet yang optimal. Dahulu, penelitian mengenai nutrisi hanya terba
tas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuha
n dasar (standar) nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutri
si (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Re
commended Daily Allowance (RDA).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kes
ehatan dan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manu
sia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidu
pnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto & Wartonah,
2015)

2. Etiologi
Penurunan berat badan yang drastis berkaitan dengan kekurangan nu
trisi atau gizi. Penyebab kurang gizi bersifat multifaktoral, antara lai
n hilangnya nafsu makan, gangguan penyerapan sari makanan pada s
aluran pencernaan, hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan diare,
dan (Nursalam, Susilaningrum, & Utami, 2008)
a. Ketidakmampuan menelan makanan Masuknya nutrisi yang adek
uat atau sesuai kebutuhan dipengaruhi oleh kemampuan pemiliha
n bahan dan cara persiapan makanan, pengetahuan, gangguan me
nelan, kenyamanan saat makan, anoreksia, mual dan muntah atau
kelebihan intake kalori. Intake nutrisi yang kurang dari kebutuha
n tubuh menimbulkan kekurangan (Tarwoto & Wartonah, 2015)
b. Ketidakmampuan mencerna makanan dan mengabsorbsi nutrient
Kemampuan mencerna dan mengabsorpsi makanan dipengaruhi
oleh adekuatnya fungsi organ pencernaan. Adanya peradangan sa
luran cerna dapat juga menimbulkan tidak adekuatnya kebutuhan
nutrisi (Tarwoto & Wartonah, 2015) Pada pasien HIV/AIDS terj
adi perubahan mekanisme kerja traktus digestivus, interaksi obat
dengan zat gizi. Hal ini menyebabkan malabsorbsi karbohidrat d
an lemak sehingga mempengaruhi vitamin larut dalam lemak sep
erti vitamin A dan E, yang penting dalam system kekebalan tubu
h

3. Tanda dan Gejala


a. Tanda mayor
 Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
ideal
b. Tanda minor
 Cepat kenyang setelah makan
 Nafsu makan menurun
 Membram mukosa pucat
 Rambut rontok berlebihan
 Diare

4. Patosifiologi
Berawal dari kuman masuk melalui mulut sebagian kuman akan dim
usnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi mas
uk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyera
ng vili usus halus kemudian kuman masuk keperedaran darah (bakter
imia primer), dan mencapai sel-sel endoteleal, hati, limpa, dan orga
n-organ lainnya. Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakh
ir saat sel-sel retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dalam pereda
ran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanju
tnya kuman masuk kebeberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa
usus, dan kandung empedu. Pada minggu pertama sakit, terjadi hype
rplasia plaks player. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Min
ggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi pl
aks peyer. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang da
pat menimbulkan sikatrik. Ulkus dapat menyebabkan perdarahan, ba
hkan sampai 8 perforasi usus. Selain itu hepar, kelenjar mesentrial d
an limpa membesar. Gejala demam disebabkan oleh endotoksil, seda
ngkan kelainan pada saluran disebabkan oleh kelainan pada usus hal
us (Suriadi & Yuliani, 2010).

5. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses perawatan. Taha
p ini sangat penting dan menentukan dalam tahap-tahap selanjutnya.
Tujuan dari pengkajian adalah didapatkannya data yang komprehens
if yang mencakup data 19 biopsiko dan spiritual (Tarwoto & Warton
ah, 2015)
a. Anamnesa
Identitas Klien
Berupa nama,jenis kelamin,umur,pekerjaan,beserta identitas
penanggungjawab
b. Keluhan utama
Berupa demam tinggi,susah tidur,dan mual muntah atau susah
makan
c. Riwayat penyakit
Terdapat beberapa keluhan seperti demam tinggi,susah
makan,dan mual muntah
d. Pola aktivitas sehari-hari
 Nutrisi
 Makan dan minum
Porsi makan menurun dari sebelumnya dan
terjadinya berat badan menurun dan minum juga
menurun
 Eliminasi
Pada BAB dan BAK normal seperti biasanya
 Istirahat dan tidur
Mengalami gangguan karena suhu diatas normal
dan mengalami susah tidur
 Kebersihan diri
Adanya menjaga personal hygine di setiap
harinya

e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan berupa pengukuran tanda-tanda
vital seperti suhu,tekanan darah,Respirasi,dan nadi. Mulut, terda
pat nafas yang berbau tidak sedap serta bibir kering dan pecahpe
cah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue),
sementara ujung dan tepinya berwarna kemerahan, dan jarang dis
ertai tremor

f. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium lengkap seperti H2TL,Widal, photo
thorax. hasilnya sudah normal dari sebelumnya
6. Analisa Data
 Merupakan metode yang dilakukan perawat untuk mengkaitkan dat
a klien serta menghubungkan data tersebut dengan konsep teori dan
prinsip yang relevan keperawatan untuk membuat kesimpulan dala
m menentukan masalah kesehatan pasien dan keperawatan pasien
DS itu adalah data subyektif sedangkan DO itu adalah data obyektif

7. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang jelas mengenai s
tatus kesehatan atau masalah aktual atau risiko dalam rangka mengid
entifikasi dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi
menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada p
ada tanggung jawabanya ((Carpenito, 2009) : (Tarwoto & Wartonah,
2015)).
No Diagnosa Keperawatan(P&E) Nama Jelas
.

1. Nyeri aku b.d agen cidera biologi


Hipertermi b.d suhu tubuh pasien
2
Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan m
3.
akanan dan tidak nafsu makan
1.

8. Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah setiap tindakan, berdasarkan penilaian klinis dan p
engetahuan, yang perawat lakukan untuk meningkatkan hasil pada p
asien atau klien. Hasil fase perencanaan adalah rencana asuhan klien
((McCloskey & Bulechek, 2000) : (Barbara, 2010)).

Tanggal No Diagnosa Tujuan dan Intervensi


Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
01 Defisit Setalah 1. Kaji
Agustus nutrisi dilakukan status
2022 berhungan tindakan 1x24 nutrisi
dengan berat jam diharapakan pasien
badan dengan kriteria 2. Monitor
menurun hasil berat
1. Porsi badan
makan pasien
yang
dihabiska
n
meningka
t
2. Adanya
peningkat
an berat
badan
yang
meningka
t

9. Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi keperawatan merupakan tindakan ya
ng sudah direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan keperaw
atan mencakup tindakan mandiri (independen) dan tindakan kolabor
asi (Tarwoto & Wartonah, 2015).
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien anak demam
typhoid dengan defisit nutrisi adalah : No Diagnosa NOC NIC 1 Def
isit Nutrisi Nutritional Status : Nutrional Status : food and fluid Inta
ke Nutrional Status : Nutrient Intake Wieght Control Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan i
deal sesuai dengan tinggi badan ,Mampu mengidentifikasikan kebut
uhan nutrisi , Tidak ada tanda – tanda malnutrisi ,Tidak terjadi penu
runan berat badan yang berarti Nutrition Management 1. Kaji status
nutrisi pasien. 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan juml
ah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 3. Anjurkan pasien unt
uk meningkatkan intake Fe. 4. Monitor jumlah nutrisi dan kandunga
n kalori. 5. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi. Nutrition M
onitoring 1. Monitor adanya penurunan berat badan. 2. Monitor ling
kungan selama makan 3. Monitor interaksi anak dan orang tua selam
a makan. 4. Monitor turgor kulit. 5. Monitor mual dan muntah. a. M
engkaji status nutrisi pasien b. Melakukan kolaborasi dengan ahli giz
i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasie
n c. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe d. Memonit
or jumlah nutrisi dan kandungan kalori e. Memberikan informasi ten
tang kebutuhan nutrisi f. Memonitor adanya penurunan berat badan
g. Memonitor lingkungan selama makan h. Memonitor interaksi ana
k dan orang tua selama makan i. Memonitor turgor kulit j. Memonito
r mual dan muntah

10. Evaluasi Keperawatan


Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan un
tuk dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan. Eval
uasi pada dasarnya adalah membandingkan status keadaan kesehatan
pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah ditetapkan (Tarwo
to & Wartonah, 2015) Evaluasi keperawatan terhadap pasien defisit
nutrisi yang diharapkan ialah :
a. Pasien mengalami peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan.
b. Pasien maupun keluarga mampu mengidentifikasi kebutuhan nutr
isi.
c. Pasien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi.
d. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti.
DAFTAR PUSAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/465/3/BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi

Anda mungkin juga menyukai