BATAM
DISUSUN OLEH:
1. Definisi
dimasukkan kedalam jaringan tubuh yaitu pembuluh darah vena. (SPO PPNI, 2021)
2. Anatomi Fisiologi
yang terdapat pada lengan; (vena basilica dan vena sefalica), pada tungkai; (vena
saphenous), pada leher; (vena jugularis) pada kepala (vena frontalis atau vena
temporalis) dan pada pembuluh darah vena area metacarpal untuk melalui bolus.
(Hidayat, 2008)
Vena Mediana Cubiti; vena yang berasal dari vena lengan bawah dan
terbagi dalam dua pembuluh darah, satu berhubungan dengan vena basilika
Vena Sefalika; terletak di lengan bagian bawah pada posisi radial lengan
sejajar dengan ibu jari. Ukuran nya lebih kecil dan lebih melengkung dari
vena basilika.
Vena Basilika; terdapat pada sisi ulnaris lengan bawah. Vena ini berjalan
melengkung ke arah anterior. Vena ini kemudian berjalan lurus ke atas dan
Leher
Vena Jugularis; vena yang membawa aliran darah dari organ-organ di area
Vena Saphenous; vena mulai dari kaki sampai ke fossa ovalis dan
mengalirkan darah dari bagian medial kaki serta kulit sisi medial tungkai.
Mata Kaki
3. Indikasi
b. Pasien yang tidak dapat minum karena muntah atau memang tidak dapat menelan
obat
c. Pasien kejang
f. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga pemberian obat
diberikan melalui injeksi bolus. Misalnya pada pasien hipoglikemi berat dan pada
pasien dengan terapi antibiotik. Perlu di ingat bahwa banyak antibiotik memiliki
bioavailabilitas oral yang baik dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah.
(A Aziz, 2009)
4. Kontraindikasi
a. Reaksi Alergi
b. Infeksi
c. Flebitis
d. Ekstravasasi
e. Pirogen
5. Diagnosa Keperawatan
merasa mual
a. Memberikan terapi pengobatan pada pasien yang mendapatkan obat dengan rute
intravena
c. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diserap atau diabsorpsi oleh tubuh
1. Definisi
farmakologis atau terapi berupa obat melalui jarum steril yang dimasukkan kedalam
jaringan kulit (intra cutan). (SPO PPNI, 2021). Pemberian obat rute intra cutan yang
mana di injeksikan langsung kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis.
Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan sekitar 0,1 ml dan
metode pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan tes uji mantoux.
Secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral. (Musrifatul, 2008)
a. Dilengan atas; tiga jari dibawah sendi bahu tepat di tengah daerah muskulus
deltoideus.
b. Dilengan bawah; bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari
pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
2. Anatomi dan Fisiologi
Kulit adalah pembungkus yang melindungi tubuh. Kulit juga merupakan organ
tubuh terberat dan terluas dengan ukuran nya 15% dari berat tubuh manusia. Rata-rata
tebal kulit 1-2mm, kulit terbagi atas 3 lapisan pokok yaitu, epidermis, drmis dan
subkutan. Kulit berfungsi untuk menjaga jaringan internal dari trauma, bahaya radiasi,
Stratum Korneum; memiliki sel yang sudah mati, tidak mempunyai inti sel
Stratum Granulosum; terdiri dari sel-sel pipih dan hanya terdapat 2-3 lapis
b. Dermis; lapisan dalam yang berupa jaringan ikat dan berasal dari mesoderm.
c. Subkutan; terdiri dari kumpulan sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut jaringan ikat dermis. Sel- sel lemak ini berbentuk bulat dengan inti yng
terdesak ke pinggir, sehingga membentuk cincin. Lapisan lemak ini disebut
penikulus adiposus.
3. Indikasi
4. Kontraindikasi
5. Diagnosa Keperawatan
tes)
obat
PEMBERIAN OBAT
1. Definisi
hormonal atau vaksin, menggunakan jarum suntik steril ke dalam otot. Lokasi otot
yang dipilih yakni otot yang memiliki vaskularisasi yang baik dan memungkinkan
obat diserap lebih cepat dan efisien daripada yang diberikan dengan rute lain. Otot
yang sering di gunakan adalah otot deltoid, otot ventrogluteal, dorsogluteal dan otot
Daerah Paha (Vastus Lateralis); merupakan otot bagian luar paha, yang
untuk imunisasi pada anak-anak dari bayi hingga balita. Jumlah maksimum obat
untuk injeksi adalah 3 ml. Sebelum dilakukan penyuntikan minta ke pasien untuk
berbaring terlentang dengan lutut fleksi/ditekuk. Gunakan 1/3 tengah otot untuk
injeksi.
Ventrogluteal; bebas dari pembuluh darah dan saraf, memiliki ketebalan otot
terbesar bila dibandingkan dengan tempat lain. Minta pasien untuk menekuk lutut,
sehingga lutut dan paha keadaan fleksi dan membantu pasien agar rileks. Posisi
segitiga.
Pada Dorsogluteal: dengan meminta pasien untuk telungkup dengan lutut diputar
kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan
diletakkan didepan tungkai bawah. Terdapat saraf skiatik, jika jarum mengenai
saraf skiatik pasien dapat mengalami kelumpuhan kaki parsial atau permanen.
Deltoid; gunakan area ini hanya untuk menyuntikkan obat dengan volume
saraf dan arteri aksilaris, radialis, brakialis, dan ulnaris terletak dibagian atas
lengan. Minta pasien untuk merelaksasikan lengan atas samping, dan tekuk siku
pasien. Pasien bisa daam posisi duduk, berdiri atau terlentang. Terlebih dulu
palpasi bagian bawah tonjolan akromiom yang membentuk dasar segitiga dengan
titik tengah aspek lateral lengan atas. Area injeksi adalah titik tengah segitiga kira-
3. Indikasi
b. Administrasi obat yang tidak dapat diberikan melalui rute lain, misalnya
d. Pasien yang membutuhkan jumlah obat yang besar, sehingga tidak memungkinkan
e. Pasien yang tidak patuh, tidak kooperatif, enggan menerima obat , misalnya pada
c. Area kulit ada trauma, lesi, cedera otot, dan atrofi otot
f. Selulitis
g. Abses
h. Cidera saraf
5. Diagnosa Keperawatan
a. Agar obat cepat diabsorbsi karena didalam otot terdapat banyak suplai darah
b. Karena kaya akan suplai darah rute IM dapat menyerap volume obat dalam jumlah
besar
1. Definisi
bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis. Teknik ini
digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorbsi oleh tubuh dengan
pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Volume obat yang
disuntikkan terbatas 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan dilakukan dengan
Dari studi yang didapatkan bahwa teknik subkutan tidak lagi memerlukan
aspirasi. Apabila penyuntikan dengan teknik subkutan diawali dengan aspirasi, akan
2019)
dalam. Lapisan ini berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan
kulit dan struktur internalseperti otot dan tulang. Banyak mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dari folikel
rambut.
pusat, di sisi depan atau luar paha, area atas bokong, area luar atas lengan. Tidak
boleh disuntikkan pada kulit cekung atau tebal. Suntikan subkutan biasanya
digunakan untuk insulin, vaksin tertentu dan obat lainyeng membutuhkan penyerapan
bertahap. Tingginya akumulasi sel lemak pada area hipodermis dapat menghambat
pergerakan molekul obat dari tempat suntikan ke dalam aliran darah. Obat yang
3. Fisiologi Kulit
Paparan mekanis seperti gesekan dan tekanan memicu respons seluler pada
di area telapak tangan dan telapak kaki karena sering mengalami tekanan mekanis
berulang.
Peptida antimikroba atau AMP adalah molekul alami yang memainkan peran
penting dalam kekebalan bawaan. Ada berbagai jenis AMP yang terdapat
ditemukan di berbagai jaringan, cairan tubuh dan kulit. Peptida ini membantu
c. Sintesis Vitamin D
oksidatif, dan disfungsi seluler. Mekanisme kulit untuk paparan radiasi sinar uva,
uvb dan uvc dengan menghasilkan melanin dan menebalkan kulit yang terancam.
e. Pencegahan evaporasi
yang berlebihan.
f. Termoregulator
Termoregulasi adalah proses fisiologis dalam memelihara suhu tubuh internal agar
selalu stabil. Mekanisme nya yaitu melalui produksi keringat. Cairan keringat
menyerap panas dari tubuh sehingga mendinginkan kulit. Mekanisme lain adalah
dengan bantuan pembuluh darah. Kulit mengatur aliran darah melalui proses
pipa pembuluh darah). Saat suhu tubuh panas, pembuluh darah di kulit melebar
sehingga volume darah menjadi lebih besar mengalir ke arah permukaan tubuh
g. Reseptor sensasi
h. Alat identifikasi
Alur kulit (friction ridge skin) seperti pada telapak tangan dan kaki, pola setiap
individu berbeda-beda.
4. Indikasi
a. Pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak
b. Tidak alergi
5. Kontraindikasi
a. Di area penyuntikan adanya tanda tanda inflamasi seperti edema, lesi kulit, atau
adanya luka
c. Tidak pada pasien syok atau hipoperfusi perifer karena dapat menurunkan
6. Diagnosa Keperawatan
glukosa darah yang dibuktikan dengan kadar glukosa dalam darah tinggi
berat badan
Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan lahan dan bertahap, hal
ini membuat obat-obat yang diberikan secara subkutan masuk ke dalam sirkulasi
RUTE ORAL
1. Defenisi
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dan cara pemberian obat
melalui oral adalah cara yang paling umum digunakan tetapi memerlukan jalan yang
Apabila obat masuk dengan cara oral atau diminum, obat tersebut akan masuk
dulu ke dalam sistem pencernaan, sebelum diserap di usus halus untuk di alirkan
Mulut
menjadi potongan-potongan kecil. Lalu dibasahi oleh air lir sebelum lidah dan
Kerongkongan
Lambung
Berukuran sekitar dua kepalan tangan. Terletak diantara esofagus dan usus
halus.lambung akan mencampur obat dari kerongkongan dengan enzim dan asam.
Usus halus
Saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Terdiri atas 3
bagian; duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), ileum (usus
penyerapan)
Usus besar
Panjang ususu besar sekitar 5-6 meter dan terdiri dari 3 bagian, yaitu sekum,
kolon dan rektum. Fungsi utama dari usus besar yaitu membuang air dan mineral
elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat
Anus
Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke bagian akhir
dikeluarkan dari tubuh. Saat rektum sudah mulai penuh, otot- otot di sekelilingnya
Proses ini memiliki 4 tahapan yang disebut dengan ADME, yaitu absorption,
obat yang masuk dengan cara oral atau diminum akan masuk dulu ke dalam
pembuluh darah.
Distribusi Obat
Sesaat obat di konsumsi dan diserap oleh tubuh, obat tersebut akan disalurkan
lewat sirkulasi darah. Selama di sirkulasi darah obat akan masuk ke dalam
jaringan-jaringan tubuh.
Metabolisme Obat
Proses kinetika selanjutnya adalah proses metabolisme obat yang akan mengubah
struktur kimia obat agar lebih mudah diserap tubuh. Hati akan mengubah zat sisa
obat menjadi larut air agar mudah dikeluarkan lewat urine. Menurut buku Drug
Metabolism (2022), metabolisme setiap obat dapat berbeda-beda karena
dipengaruhi oleh: kerja enzim, interaksi obat, dosis, dan jenis obat.
Excretion
Ekresi adalah tahap kinetika obat yang terakhir, yaitu proses pembuangan sisa
metabolisme secara alami. Proses pengeluaran zat kimia ini dilakukan oleh dua
cara utama, yaitu oleh ginjal melalui urine dan kelenjar empedu melalui usus
halus. Proses ekresi obat bisa terganggu apabila fungsi ginjal menurun. Selain itu
zat kimia yang dihasilkan oleh obat tersebut akan dikeluarkan juga dalam jumlah
kecil melalui air liur, keringat udara yang dihembuskan serta asi.
3. Indikasi
4. Kontraindikasi
oral
5. Diagnosa Keperawatan
b. Proses absorpsi yang lambat sehingga apabila terjadi efek samping dapat segera
teratasi
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Digestive System. NIH. Diakses pada 2022. Your
Hidayat, A. Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan dasar Praktik Klinik.
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta: EGC
Polania Guterrez JJ, Munakomi S. Intramuscular Injection. [Update 2022 Feb9], In:
Jan-.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556121/
PPNI (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Usach I, Martinez R, Festini T, Peris JE. Subcutaneous Injection of Drugs: Literature Review
of Factors Influencing Pain Sensation at the Injection Site. Adv Ther. 2019;36(11):2986-
2996. doi:10.1007/s12325-019-01101-6
https://id.wikibooks.org/wiki/Farmakologi/Rute_Pemberian_Obat