Anda di halaman 1dari 22

Konsep

Seksualitas
Dalam
Keperawatan
Muhammad Irwansyah
Raihan Nurul M.S
Sofia Refwalu
Salmah
Konsep Seksualitas
Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat
reproduksi. (Stevens: 1999). Sedangkan menurut WHO dalam Mardiana (2012) seksualitas adalah suatu
aspek inti manusia sepanjang kehidupannya dan meliputi seks, identitas dan peran gender, orentasi seksual,
erotisme. kenikmatan, kemesraan dan reproduksi Salah satu kebutuhan mendasar yang kita ketahui adalah
kebutuhan seksual karena kebutuhan seksual merupakan yang harus benar-benar terpenuhi dan apabila
kebutuhan seksual ini tidak terpenuhi dengan semestinya maka akan terjadi sesuatu menyimpang seksual.
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Lingkupan seksualitas suatu yang lebih luas
daripada hanya sekedar kata seks yang merupakan kegiatan hubungan fisik seksual. Kondisi Seksualitas yang
sehat juga menunjukkan gambaran kualitas kehidupan manusia, terkait dengan perasaan paling dalam, akrab
dan intim yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam, dapat berupa pengalaman, penerimaan dan
ekspresi diri manusia. Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering
disebut jenis kelamin yaitu penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Nilai atau aturan sosial budaya
membantu dalam membentuk individu berhubungan dengan dunia dan bagaimana mereka memilih
berhubungan seksual dengan orang lain.
Pengertian Seksualitas

Seksualitas adalah komponen identitas


personal individu yang tidak terpisahkan dan
berkembang dan semakin matang sepanjang
kehidupan individu. Seksualitas tidak sama
dengan seks. Seksualitas iakah interaksi
faktorfaktor biologis, psikologi personal, dan
lingkungan. Fungsi biokogis mengacu pada
kemampuan individu untuk memberi dan
menerima kenikmatan dan untuk
bereproduksi. Identitas dan konsep diri
seksual psikologis mengacu pada pemahaman
dalam diri individu tentang seksualitas seperti
citra diri, identifikasi sebagai pria atau wanita,
dan pembelajaran peran-peran maskulin atau
feminin.
Askep Seksualitas

1. Seksualitas dalam arti sempit


Dalam arti sempit seks berarti kelamin. Yang termasuk dalam kelamin adalah
sebagai berikut:
a) Alat kelamin itu sendiri.
b) Kelenjar dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi bekerjanya
alat kelamin.
c) Anggota tubuh dan ciri-ciri badaniah lainnya yang membedakan laki-laki
dan perempuand. Hubungan kelamin.

2. Seksualitas dalam arti luasSegala hal yang terjadi akibat dari adanya
perbedaan jenis kelamin antara lain:
a) Perbedaan tingkah laku: kembut, kasar. genit, dll
b) Perbedaan atribut: pakaian, nama, dll
c) Perbedaan peran.
Fungsi
1. Kesuburan
2. Kenikmatan
Seksualitas
3. Mempererat ikatan dan meningkatkan keintiman
pasangan
4. Menegaskan maskulinitas atau feminitas
5. Meningkatkan harga diri
6. Mencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan
7. Mengungkapkan permusuhan
8. Mengurangi ansietas atau ketegangan
ents
9. Pengambilan resiko the
mom
er
10. Keuntungan materi e mem
b
R
SIKAP TERHADAP KESEHATAN
SEKSUALITAS

Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik,


mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas, hal ini tercemmin dari
ckspresi yang bebas namun bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan
sosialnya misalnya dalam menjaga hubungan dengan teman atau pacar dalam
batasan yang dperbokehkan oleh noma dalam mas yarakat atau agama. Bukan
hatnya tidak adanya kecacatan, penyakit afall gangguan lainnya Kondisi ini
hamsa bisa dcapai hils hak seksual individu perempuan dan laki laki dakui dan
dihormati.

in t age
V
h o to!
P
e s e are
Th
PERTUMBUHAN DAN the s
PERKEMBANGAN SEX b j e ctive
o
MANUSIA

Pertumbuhan dan perkembangan seks manusia disebut libido. Terdiri dari beberapa tahap
yaitu:
1. Tahap oral: Sampai mencapai umur sekitar 1-2 tahun, tingkat kepuasan seks dengan
menghisap puting susu ibu, dot botol, menghisap jari tangan.
2. Tahap anal: Kepuasan seks anak didapat melalui rangsangan anus saat buang air besar,
antara umur 3-4 tahun sering duduk lama ditoilet, sehingga kepuasannya tercapai.
3. Tahap falik: Terjadi sekitar umur 4.5 tahun, dengan jalan mempermainkan alat
kelaminnya.
4. Tahap laten: Terjadi sekitar umur 6-12 tahun. Tingkah laku seksual seolaholah terbenam,
karena nungkin lebih banyak berman, mulai masuk sekolah, dan adanya pekerjan rumah
dari sekolah.
5. Tahap genital: Umur anak sekaitar 12-15 tahun. Tanda seks sekunder mulai berkembang
dan keinginan seks dalam bentuk libido mulia tampak dan terus berlangsung sampai
mencapai usia lanjut. Suara mulai berubah, keinginan dipuja dan memuja mulai muncul,
keingian dicumbu dan mencumbu pun mulai tampak.
My
Berkembangnya seksualitas dan G oals
pertalian seksual
 Remaja
sebagian besar seksualitas berkaitan dengan penegasan identitas gender dan harga diri. Pada
saat awalan pubertas terjadi perubahan - perubahan di tubuh yang berlangsung tanpa dapat
diduga sementara perubahan hormon menimbulkan dampak pada reaktivitas emosi.
 Pasangan dan awal perkawinan
Setelah perkawinan dimulai, tantangannya adalah membangun rasa aman dalam pertalian
seksual. tahap inilah membangun komunikasi yang baik menjadi sangat penting untuk
kelanjutan perkembangan pertalian seksual.
 Awal menjadi orang tua
Kehamilan, dan beberapa bulan setelah kelahiran, menimbulkan kebutuhan lebih lanjut akan
penyesuaian seksual Wanita, besar kemungkinannya mengalami penurunan keingnan seksual
dan kapasitas untuk menikmati seks menjelang akhir kehamilnya karena terjadinya perubahan-
perubahan fisik dan mekanis.
 Usia paruh baya
Seksualitas pada hubungan yang sudah terjalin Lama biasanya menghadapi hambatan yang
berbeda-beda. Pada tahap ini dalam berhubungan seksual telah lama hilang.
Respon
seksualitas

Siklus respon seksual normal terdiri dari empat tahap


yang terjadi berturut-turut. "Normal' pada umumnya
mengacu pada panjang siklus masing - masing fase,
dan hasil bercinta yang memuaskan.
The
siclus tahapan siklus respon seksual

Fase
Fase orgasme
kegembiraan

tahap pertama, yang puncak dari siklus


dapat berlangsung respons seksual,
dari beberapa menit Fase plateau dan merupakan fase fase resolusi
sampai beberapa terpendek, hanya
jam. fase yang meluas ke berlangsung ketika tubuh secara
ambang orgasme. beberapa detik. perlhan kembah ke tingkat
fisiologis normal Fase
resolusi ditandai dengan
relaksasi, keintiman dan
seringkali kelelahan.
DIMENSI
Overvie
SEKSSUAL w

Seksualitas memiliki dimensi-dimensi.


Dimensi-dimensi Seksualitas seperti
sosiokultural, dimensi agama dan etik,
dimensi psikologis dan dimensi biologis
u r Best
O olog
h od Dimensi
Met y
Seksualitas
 Dimensi Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh noma dan
peraturan kultural yang menentukan apakah
perilaku yang diterima di dalam kultur.
 Dimensi Agama dan etik
Seksualitas juga berkaitan dengan standar
pelaksanaan agama dan etik.
 Dimensi Psikologis
Seksualitas bagaimana pun mengandung
perilaku yang dipelajari.
 Dimensi Biologis
Seksualitas berkaitan dengan pebedaan
biologis antara laki-laki dan perempuan yang
ditentukan pada masa konsepsi.
Chec Permasalahan yang
k! Berhubungan dengan
Seksual

1. Ketidaktahuan mengenai seks.


Lebih dari 70% wanita di Indonesia tidak mengetahui dimana letak klitorisnya sendiri. Sebuah hal
yang sebenarnya sangat penting tetapi tidah diketahui oleh banyak orang.
2. Kelelahan
Rasa lelah adalah momok yang paling menghantui pasangan pada jaman ini dalam melakukan
hubungan seks.
3. Konflik
Pasangan memainkan pola konflik merusak yang berwujud sebagai perang terbuka atau tidak mau
berbicara sama sekali satu sama laim Konflik menjadi kendah hubungan emosonal mereka.
4. Kebosanan
Seperti halnya menggosok gigi atau menyetel alanm jam, seks bisa dianggap seperti "kerja
malam".
Jenis-jenis Penyimpangan
Seksual
 Pedofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek anak-anak.
 Eksibisionisme
Kepuasan seksual dicapai dengan cara mempertontonkan alat kelamin di depan umum.
 Fetisisme
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan benda seks seperti sepatu tinggi, pakaian dalam, stocking,
atau lainnya.
 Transvestisme
Kepuasan seksual dicapai dengan memakai pakaian lawan jenis dan melakukan peran seks yang berlawanan,
misalnya pria yang senang menggunakan pakaian dalam wanita.
 Transeksualisme
Bentuk penyimpangan seksual ditandai dengan perasaan tidak senang terhadap alat kelaminnya, adanya
keinginan untuk berganti kelamin.
 Voyerisme/Skopofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat kelamin orang lain atau aktivitas seksual yang dilakukan orang
lain.
Lanjutan!!
 Masokisme
Kepuasan seksual dicapai melalui kekerasan atau disakiti terlebih dahulu secara fisik atau psikologis.
 Sadisme
Merupakan lawan dari masokisme. Kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti objeknya, baik secara fisik
maupun psikologis (dengan menyiksa pasangan).
 Homoseksual dan Lesbianisme
Penyimpangan seksual yang ditandai dengan ketertarikan secara fisik maupun emosi kepada sesama jenis.
 Zoofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek binatang.
 Sodomi
Kepuasan seksual dicapai dengan hubungan melalui anus.
 Nekropilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek mayat.
 Oral Seks/Kunilingus
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan mulut pada alat kelamin wanita.
 Frottage
Kepuasan seksual dicapai dengan cara meraba orang yang disenangi tanpa diketahui lawan jenis.
 Pornografi dan masih banyak lagi.
Kehamilan dan Seksual

Perubahan kehidupan seksual dapat terjadi karen perubahan-perubahan yang


terjadi secara fisik dan mental, khususnya pada istri dan pasangan itu umumnya.
Kondisi yang lemah dari istri seperti karena mual-mual atau muntah. nafsu makan
yang menurun akan membuatnya lemah dan keinginan seksualnya menurun.
Kadang-kadang walau suami mengajak, istri sering menolak. Pada wanita yang
tidak mengalami muntah atau mual yang serius, maka aktivitas seksual tidak akan
terganggu.
Pada bulan ketiga, beban kehamilan itu sudah memberati si Ibu, Banyak wanita
yang jadi susah makan, dan ada juga banyak berkeringat yang membuatnya tidak
bersih akan timbul peningkatan cairan tubuh. Selain itu pada kehamilan yang mulai
tua, akan timbul peningkatam cairan tubuh.
Seksualitas dalam Proses
Keperawatan

● 1. Pengkajian
● Kategori :
a. Klien menerima pelayanan kesehatan untuk kehamilan, dll, atau PMS
b. Klien yang sakit atau dalam mendapat terapi yang kemungkinan dapat mempengaruhi fungsi seksualnya
c. Klien yang secara jelas mempunyai masalah seksual.
Pengkajian seksual mencakup :
● Riwayat kesehatan
● Seksual pertanyaan masa lalu atau tidak mengetahui apakah klien mempunyai masalah kekhawatiran
seksual.
● Pengkajian fisik dan Inspeksi dan palpasi
● Identifikasi dan palpasi Misalnya:
- Adanya gangguan struktur atau fungsih tubuh akibat trauma, dll
- Riwayat penganiayaan seksual
- Kondisi yang tidak menyenangkan
- Terapi medikasi spesifik yang dapat menyenangkan masalah seksual.
- Gangguan aktivitas fisik sementara maupun permanen
- Konflik nilai-nilai antara kepercayaan pribadi dengan aturan religi
Lanjutan!
2. Diagnosa keperawatan
a. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan (b.d)
● Ketakutan kehamilan
● Efek antihipentensi
● Depresi perpisahan dengan peceraian
b. Disfungsi seksual b.d
● Edera medulla spinalis
● Penyakit kronis
● Nyeri ansietas mengenai penemuan di RSc.
c. Gangguan citra tubuh b.d
● Efek masektomi
● Disfungsiseksual
● Perubahan pasca persalinan
d. Gangguan harga diri b.d
● Kerentanan yang dirasakan setelah mengalami serangan infrak miokardium
● Pola penganiayan ketika masih kecil
Next!
3. Pencernaan
Tujuan yang dicapai mencakup :
a. Mempertahankan, memeperbaiki atau meningkatakan kesehatan seksual
b. Meningkatkan pengetahuan seksualitas dan kesehatan
c. Mencgah PMS
d. Mencegah kehamilan yang tidak diiginkan
e. Meningkatkan kepuasan terhadap tingkat fungsi seksual
f. Memprbaiki konsepsksual diri
4. Implementasi
a. Proses kesehatan seksual
b. Perawat : keterampilan komunikasi yang baik
c. Topik tentang penyuluhan tergantung
d. Karakteristik dan faktor yang berhubungan
e. Rujukan mungkin diperlukan
5. Evaluasi
a. Evaluasi tujuan yang telah ditentukan dalam perencanaan
b. Klien, pasangan perawat mungkin harus mengubah harapan atau menetapkan jangka waktu yang lebih
sesuai untuk mencapai tujuan yang ditetapan
c. Komunikasi terbuka dan harga diri yang positif dalam artian penting
Pertanyaan?
● M.Algifari Nim-22006057 kelompok7
tadi di jelaskan Transexsualisme bentuk penyimpangan sexsual di tandai dengan perasaan tidak senang
terhadap alat kelaminnya,
Nahh pertanyaan saya, apakah perempuan diluar sana yang memiliki prilaku menyimpang yaitu tertarik
sesama jenis atau suka sama perempuan itu termasuk transexsualisme atau apa?? nah apa yang tepat pada
hal itu. Trima kasih
● Bella merry Jannah kelompok 4.
Saya mau nanyak Bagaiamna cara kita memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang terkena korban
dari penyimpangan seks?
Terimakasih
● Elsiya samaliwu-22006061 kelompok 3
Bagaimana Pandangan Kalian Dengan Homoseksual dan Lesbianisme di Indonesia .Apa yang faktor yang
menyebabkan mereka menjadi Seorang homoseksual dan lesbianisme
● Narti _22006012 kelompok 4
Apakah ketika perempuan dan laki laki saat berhubungan seksual atau hubungan intim apakah prempuan
trsebut akan mengalami prubahan fisik?
● Nunung sadriati Kelompok 7.
Bagaimana identifikasi klien yg berisiko mengalami gangguan seksual, misalnya adanya gangguan struktur
atau fungsi tubuh akibat trauma. Selanjutnya tdi sempat dijelaskan mengenai menonton video apakah itu tdk
mengganggu sistem saraf?
Pertanyaan ?
● Nurma wati Kelompok 5
Apa yg di lakukan jika pasangan memiliki libido yg lebih rendah?
● Nurfadillah Kelompok 7
Sebutkan peran dan fungsi perawat komunitas di kesehatan reproduksi remaja?
● Azizah Kelompok 5
gmn cara perawat melakukan edukasi kepada perempuan yang telah menikah, dimana dia merasa harga
dirinya jatuh hingga membuatnya stres setelah melakukan hubungan seksualitas bersama suaminya, padahal
dia telah menikah?
● Melki Kelompok 4
Jika seseorang pria mengalami ejakulasi dini, apakah bisa disembuhkan dan mengapa terjadi ejakulasi dini
tersebut penyebab dan cara menyembuhkan bgmna??
● Annisa Said-22006004 kelompok 6
jelaskan mengapa konsep seksualisasi penting dalam keperawatan menurut anda dan bagaimna sih cara kita
sebagai mahasiswa atau sebagai perawat nantinya memberikan edukasi terkait konsep seksualitas ke
masyarakat karena materi terkait hal tersebut cukup sensitive artinya masyarakat kadang kurang nyaman
jika membahas mengenai hal" terkait seksualitas? Terima kasih
Terima
kasih
Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai