Anda di halaman 1dari 18

Kebutuhan Seksual

Pengertian Kebutuhan Seksual

Kebutuhan seksual adalah kebutuhan


dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang indivudu secara pribadi yang
saling menghargai, memperhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi hubungan
timbal balik (feed back) antara kedua
individu tersebut.
Paling umum seks digunakan untuk mengacu
pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu
aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain
pihak adalah istilah yang lebih luas.
Seksualitas diekspresikan melalui interaksi
dan hubungan dengan individu dari jenis
kelamin yang berbeda atau sama dan
mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran,
ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
Tinjauan Seksual dari Beberapa Aspek

Aspek biologis Aspek psikologis Aspek sosial budaya


Aspek ini Aspek ini merupakan Aspek ini merupakan
mengandung dari pandangan terhdap pandangan budaya
segi biologi seperti indentitas jenis atau keyakinan
pandangan anatomi kelamin sebuah yang berlaku di
dan fisikologis dari perasaan dari diri masyarakat terhadap
sistem reproduksi terhadap kesadaran keutuhan seksual
(seksual) kemampuan identitasnya serta serta prilakunya di
organ seks, dan memandang masyarakat.
adanya hormonal gambaran seksual
serta sistem sarap atau bentuk konsep
yang berfungsi atau diri yang lain.
berhubungan dengan
kebutuhan seksual.
Perkembangan Seksual

Masa pranatal Fase Masa pubertas Masa dewasa muda


dan pertengahan
dan bayi kanak-kanak umur

Genital
(12 th) Puncak
Oral Anal Oedipal Laten (18-30 th)
(0-1 th) (1-3 th) (3-5 th) (5-13 th)
Continue…
Masa ini komponen fisik atau biologis sudah
mulai berkembang. berkembangnya organ seksual
Masa pranatal
maupun merespon rangsangan, seperti adanya
dan bayi ereksi penis pada laki-laki dan adanya peluamas
vagian pada wanita.

Kepuasan, kesenagan,
atau kenikmantan dapat
Thp Oral dicapi dengan menghisab,
(0-1 th)
menggit mengunyah, atau
bersuara.

Kepuasan pada saat ini


terjadi pada saat
pengeluaran feses. Anak
mulai menujukan
Thp Anal keakuanya, sikapnya
(1-3 th) sangat narsistik (cinta
terhadap diri sendiri),
dan egois, anak juga mulai
mempelajari struktur
tubuhnya.
Continue…
Fase
kanak-kanak
rangsangan terjadi pada
otoerotis yaitu meraba-
Oedipal raba bagian erogenya,
(3-5 th) mulai menyukai lawan
jenis. Anak laki-laki
cenderung menyukai
ibunya sedangkan anak
perempuan sebaliknya.

pada masa ini mulai


Laten memasuki masa puberitas
(5-13 th) dan berhadapan langsung
pada tuntutan sosial
Masa ini sudah mencapi kematangan fisik dan aspek
Continue… sosial, dan akan terjadi kematangan psikologis.
Tejadi perubahan ditandai denga adanya citra
Masa tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap
perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang
pubertas prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada
umur 12 tahun tahap ini merpakan tahap suka pada
lawan jenis sudah matang.

• Tumbuh rambut pada


sekitar alat kelamin dan di
ketiak.
• Pinggul semakin lebar.
• Terjadi menstruasi.
Perempuan • Payudara akan
mengembang.
• Kulit semakin halus.
• Suara semakin nyaring.

• Tumbuh kumis dan janggut,


rambut pada dada, rambut
pada sekitar alat kelamin ,
rambut pada ketiak dan
Laki-laki sebagainya.
• Nada suara akan semakin
rendah.
• Pundak akan semakin lebar.
• Kebanyakan akan tumbuh
jakun.
• pori tampak membesar
Continue…
Masa dewasa muda Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup
dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya yaitu
dan pertengahan
pada usia 18-30 tahun. Dari perkembangan
umur psikososial sudah mulai terjadi hubungan intim
antara lawan jenis dan proses pernikahan.

pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada


wanita ditandai dengan penurunan estrogen,
Wanita
pengecilan payudara dan penurunan cairan
vagina

terjadi penurunan reaksi ereksi,


Pria pada pria ditandai dengan penurunan ukuran
penis dan jumlah semen.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Seksual

• Tidak adanya panutan (role mode)

• Ganguan sturktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat,


kehamilan atau obnormalitas anatomi genetalia

• Kurang pengetahuan atau iformasi yang salah mengenai masalah


seksual

• Penganiayaan secara fisik

• Adanya penyimpangan psikiseksual

• Konflik terhadap nilai

• Kehilangan pasangan karana perpisahan atau kematian.


Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan seksual dapat dicapai pada objek anak-
Pedopilia
anak disebabkan kelainan mental

dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin


Eksibisionisme didepan umum

kepuasan dapat dicapai dengan menguanakan


benda seks seperti sepatu hak tinggi pakaian
Fetisisme
dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena
eksperimen seksual dan bedah pergantian
kelamin.

dicapai dengan menguanakan pakaian lawan jenis


Transvestisme
dan melakuakan peran seks yang berlawaan
kepuasan
misalnya pria yang senang menggunakan pakaian
seksual
dalam wanita.

Voyerisme kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat


atau kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang
skopofilia dilakukan orang lain
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti
Sadisme
obejeknya, baik secara fisik ataupun fsikologis

gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus


Pornografi untuk memberikan rangsangan seksual

bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan


Transeksualis
perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya,
me
adanya keinginan untuk bergainti kelamin.

kepuasan seksual dicapai dengan menggosokan


Fotorisme
penis pada pantat wanita atau badan yang
atau
berpakaian ditempat yang penuh manusia atau
priksionisme
tempat-tempat keramaian

Homoseksual penyimpangan seksual ditandai dengan


dan ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama
lesbianisme jenis

Continue…
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa

Zofilia kepuasan dicapai dengan objek binatang

Sodomo dicapi melalui anus

Nekropilia kepuasan dengan mengunakan objek mayat

Koprofilai kepuasan dengan menguanakan objek fesec

Urolagnia kepuasan dicapai dengan urine yang diminum

Oral seks atau kepuasan seks dicapai dengan mengguanakan


kuniligus mulut pada alat kelamin wanita

kepuasan seks dicapai dengan menggunakan


Felaksio mulut pada alat kelamin laki-laki

Continue…
Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
Postitusi penyimpangan dengan pola dorong seks yang
tidak wajar dalam kepribadianya seks bersifat
impersonal

Perzinahan bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita


yang bukan suami istri

Frigiditas yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat


seksual atau orgasme pada saat bersenggama

Impotensi yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks

Ejakulasi Permatur terjadinya pembuangan sperma yang terlalu dini

Vaginismus terjadinya kejang yang berupa penegangan atau


pengerasan sehingga penis terjepit dan tidak
biasa keluar.
Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
Dispareunia yaitu kesulitan dalam melakuakan senggama atau
sakit pada koitus

Anorgasme yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama


bersenggama

Kesukaran koitus keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus


pertama pertama disebabkan kerena kurangnya
pengetahuan seks.

Continue…
Siklus Respon Seksual

Tahap sukacita Tahap kestabilan


• Tahap awal dalam respon • Pada wanita mengalami retaksi
seksual pada wanita ditandai dibawah klitoris adanya lendir
dengan banyaknya lendir pada yang banyak pada vagina dan
vagina, dinding vagina mengalami labia mayora, elevasi di serviks
ekspansi (menebal), dan uterus, serta meningkatnya
meningkatnya sensitvasi otot pernapasan.
kliotoris, puting susu meregang
dan ukuran buah dada • Pada pria ditandai dengan
meningkat. meningkatnya ukuran gland penis
dan tekanan otot pernapasan
• Pada pria ditandai dengan
ketegangan ereksi pada penis
dan penebalan atau elevasi pada
skrotum.
Continue…

Siklus Respon Seksual

Tahap orgasme (puncak) Tahap resolusi (peredaman)


• siklus seksual pada wanita • tahap terakhir dalam siklus
ditandai dengan adanya kontraks respon seksual pada wanita
yang tidak disengaja dari uterus, ditandai dengan adaya relaksasi
retak dan spinchter, uretera dan dari dinding vagina secara
otot lainya, terjadi hiperventilasi berangsur-angsur, perubahan
dan meningkatnya denyut nadi warna dari labia mayora,
pernapasan, nadi, tekanan darah
• pada pria ditandai relaksasi pada
dan otot-otot berangsur normal.
spinchter kantung kencing,
hiperventilasi dan meningkatnya • Pada pria ditangai dengan
denyut nadi menurunya denyut pernapasan,
nadi dan melemasnya penis.

Anda mungkin juga menyukai