Patofisiologi peningkatan tekanan

intra kranial

Ira Rahmawati, S.Kep.,Ns.,

MNSc(EM)
2020
 Kemampuan akhir yang diharapkan

Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan patofisiologi dari peningkatan tekanan
intrakranial
2. Menggambarkan tanda dan gejala peningkatan Tekanan
intracranial.

2
 Tekanan Intrakranial

o Adalah tekanan didalam rongga kranial/tengkorak

o Nilainya harus selalu dalam batas normal : 5 – 15 mmHg

Tekanan intrakranial dibentuk oleh 3 unsur yaitu:

1. Jaringan otak
2. darah
3. Cairan cerebro spinalis

3
Hukum Monro-Kellie menyatakan bahwa: “Jumlah total volume dari
jaringan otak, CSF dan darah didalam otak adalah selalu tetap. Apabila
terjadi peningkatan volume salah satu komponen diatas, maka harus diringi
dengan pengurangan volume komponen yang lain”.

Mekanisme kompensasi yang terjadi untuk mempertahankan tekanan

intrakranial yang konstan adalah:
1. Vasokontriksi pembuluh darah otak
2. Penurunan produksi CSF (Cerebro Spinal Fluid)
3. Pengaliran cairan cerebrospinalis  ke rongga subarachoid medula
spinalis

4
Hukum Monro-Kellie menyatakan bahwa: “Jumlah total volume dari
jaringan otak, CSF dan darah didalam otak adalah selalu tetap. Apabila
terjadi peningkatan volume salah satu komponen diatas, maka harus diringi
dengan pengurangan volume komponen yang lain”.

Mekanisme kompensasi yang terjadi untuk mempertahankan tekanan

intrakranial yang konstan adalah:
1. Vasokontriksi pembuluh darah otak
2. Penurunan produksi CSF (Cerebro Spinal Fluid)
3. Pengaliran cairan cerebrospinalis  ke rongga subarachoid medula
spinalis

5
Subarachnoid Space

6
 Faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial

1. Temperature: peningkatan suhu dapat meningkatkan metabolisme rate

cerebral dan karena itu meningkatkan tekanan intrakranial
2. Posisi
3. Status oksigenasi: kadar PaCO2 dan PaO2 dalam darah: PaCo2 yng
tinggi dan PaO2 rendah menyebabkan vasodilitasi pembuluh darah
serebral dan menyebabkan kenaikan TIK
4. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan intra-thorax dan intra
abdomen seperti muntah, mengedan

7
Kondisi-kondisi lain yang dapat meningkatkan tekanan tinggi
intrakranial
1. Tumor
2. Stroke
3. TBI (traumatic brain injury)
4. Hidrosefalus
5. Meningitis

8
Tanda-tanda dini peningkatan tekanan intrakranial
o Mental status changes: gelisah, bingung, tidak dapat merespon
terhadap pertanyaan dengan baik
o Muntah
o Sakit kepala
o Unisokor
o Papiledema

Late signs of increased intracranial pressure:

“Cushing Triad”
1. Peningkatan SBP / widening pulse pressure
2. Bradikardia
3. Irregular breathing

9
 Hemodinamik Otak

o CBF : Cerebral blood flow : adalah jumlah aliran darah ke otak yang
dibutuhkan untuk aktivitas sel-sel otak
o CBF ditentukan oleh Cerebral perfusion Pressure (CPP) dan ICP
o Cerebal perfusion pressure  adalah tingginya tekanan darah yang
diperlukan untuk dapat mengalirkan darah ke seluruh bagian otak. CPP
yang tidak adequat akan menyebabkan iskemik sel-sel otak.
o Normal CPP adalah 60-100 mmHg
o CPP = MAP – ICP
o MAP = mean arterial pressure
o Cara menghitung MAP : {(2 x tekanan darah diastolik + tekanan darah
sistolik) / 3 }
o ICP normal = 5-15 mmHg
1
0
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah peningkatan tekanan intra kranial

1. Memposisikan kepala pasien lebih tinggi 30 – 35 derajat

o Posisi kepala midline/ lurus, leher tidak miring atau tertekuk
o Hindari fleksi leher dan panggul

2. Memfasilitasi hiperventilasi: pertahankan paCO2 30-35 mmHg

hyperventilasi menyebabkan PaCO2 dalam darah ↓↓ , PaCO2 di extravascular
↓↓ sehingga pH↑↑ dan menyebabkan Vasokontriksi pembuluh darah otak.
(note: paCO2 < 25 mmHg tidak dianjurkan)

3. Penatalaksanan medis untuk pasien dengan tekanan intracranial termasuk

terapi bedah, pemberian infus hipertonik dan diuresis osmotic seperti manitol

1
1
Daftar Pustaka
Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM & Gallo, BM. (2011). Keperawatan
Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Price, SA & Wilson,LM. (2012). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Jakarta: EGC

1
2