DI SUSUN OLEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, Tugas Makalah Mata
Kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang membahas tentang “Keperawatan Sebagai Profesi”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Konsep Dasar Keperawatan, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
Konsep Dasar Keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk Pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan profesional. Menurut Webster, profesi adalah pekerjaan yang
memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Dunia
profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan
paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah
dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha
menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan
ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Pembenahan
internal yang meliputi empat dimensi domain yaitu; Keperawatan, pelayanan keperawatan,
asuhan keperawatan, dan praktik keperawatan. Belum lagi tantangan eksternal berupa
tuntutan akan adanya registrasi, lisensi, sertifikasi, kompetensi dan perubahan pola
penyakit, peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban, perubahan sistem
pendidikan nasional, serta perubahan-perubahan pada supra sistem dan pranata lain yang
terkait.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Profesi?
2. Apa Kriteria Profesi?
3. Apa Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi?
4. Bagaimana Standar Profesi Keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Profesi
2. Untuk Mengetahui Kriteria Profesi
3. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi
4. Untuk Mengetahui Standar Profesi Keperawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di
bidang tertentu.
Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi, di mana umumnya
mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonom dalam
kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya
kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan
keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat.
1. Ada kaidah atau standar moral yang harus diterapkan oleh pekerja profesi
2. Harus mengutamakan kepentingan masyarakat
3. Biasanya ada izin khusus yang dimiliki seseorang supaya bisa menjalankan pekerjaan
sesuai profesinya
5. Umumnya jabatan atau pekerjaan terkait profesi itu mendapat pengakuan dari masy
arakat.
B.Kriteria Profesi
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia
memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu
berhasil atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang
menguasai pekerjaannya atau tidak, yaitu:
• Bagaimana ia bekerja,
• Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
• Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah
persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban,
tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan
sungguh-sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya
untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas,
seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha
antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
ntegritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan,
nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan
berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur
dan memiliki karakter kuat.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa
pun, di mana pun, dan kapan pun. Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau
turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara
status lebih rendah darinya.
6. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan
yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi
yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar
karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah
mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya. Dengan adanya visi yang jelas,
seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia
pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
7. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya terhadap profesi yang dia jalani. Komitmen yang didasari oleh
munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang
profesional untuk mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa memberikan kontribusi
yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
3
8. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh
bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan
komitmen yang dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai
profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
9. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu
menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya,
ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang
maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi
untuk dirinya sendiri. Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan
tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak
mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis.
Motivasi membantu seorang profesional mempunyai harapan terhadap setiap waktu
yang ia lalui sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk
melangkahkan kakinya.
KOMPETENSI PERAWAT
1. Area Praktik Berdasarkan Etik, Legal, Dan Peka Budaya
6
• Memahami konsep etik, norma, agama, budaya, hak asasi manusia dalam Pelayanan
Keperawatan.
• Menghargai perbedaan latar belakang agama, budaya, dan sosial antara Klien dengan
Perawat..
• Memprioritaskan kepentingan Klien dalam pemberian Pelayanan Keperawatan
• Menjaga hak privasi Klien
• Menjaga rahasia Klien yang diperoleh karena hubungan terapeutik.
• Menjaga kesehatan diri Perawat sehingga tidak berdampak kepada Klien.
• Menghindari konflik kepentingan dengan Klien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
• Menunjukkan sikap empati dan kepedulian (caring) dalam pemberian Pelayanan
Keperawatan.
• Menjaga dan membangun hubungan profesional sesama Perawat dan dengan profesi lain
untuk Pelayanan Keperawatan bermutu.
• Melindungi Klien dari pelayanan kesehatan yang tidak bermutu.
• Berpartisipasi aktif dalam pengembangan keprofesian untuk menjaga kualitas Pelayanan
Keperawatan.
• Memahami ketentuan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan dan Keperawatan.
• Melakukan Praktik Keperawatan profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
• Menunjukkan sikap sadar hukum dalam pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
• Menggunakan pendekatan budaya untuk meningkatkan mutu pemberian Pelayanan
Keperawatan.
• Mendorong kemandirian masyarakat dengan basis budaya setempat untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat.
7
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri, dan
perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.
Contoh Prinsip Etik Autonomy adalah memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip beneficene dalam keperawatan adalah prinsip yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan
pelayanan keperawatan.
Contoh Prinsip Etik Beneficence adalah perawat menasehati klien dengan penyakit jantung
tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat
menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan secara
umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas
kebaikan yang haruslah dilakukan.
3. Justice (Keadilan)
Prinsip justice dalam keperawatan adalah prinsip yang direfleksikan ketika perawat bekerja
sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik
dan hukum yang berlaku.
Contoh Prinsip Etik Justice adalah ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien
baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat
harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai
dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Prinsip non-maleficence adalah prinsip yang berarti seorang perawat dalam melakukan
pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh Prinsip Etik Non-Maleficence adalah ketika ada klien yang menyatakan kepada
dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan
(melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus menginstrusikan
pemberian transfusi darah. Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip
beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity dalam keperawatan adalah prinsip untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
8
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan
dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
Contoh Prinsip Etik Veracity : Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur
karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal
dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan
kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat
dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Prinsip fidelity dalam keperawatan adalah tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
menghargai komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Prinsip confidentiality adalah prinsip kerahasiaan dimana segala informasi tentang klien
harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca
guna keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan
pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Tanggung Jawab)
Prinsip Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat
dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Contoh Prinsip Etik Accountability : perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi,
klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis
obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang
memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu Keperawatan, dan ilmu kesehatan
masyarakat yang terkini untuk mengelola masalah Keperawatan secara holistik, terpadu,
dan kontinum meliputi :
9
• Pencegahan masalah kesehatan umum dan khusus untuk individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
• Perumusan Diagnosis Keperawatan dan analisis masalah Keperawatan sesuai dengan
standar Praktik Keperawatan
• Sebagai landasan untuk penyusunan rencana intervensi dan evaluasi hasil Asuhan
Keperawatan.
• Intervensi Keperawatan sesuai masalah dan Diagnosis Keperawatan pada seluruh tatanan
pelayanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer, sekunder, tersier, dan khusus.
• Pelayanan pemulihan kesehatan individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat
untuk tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
Kepemimpinan
• Komunikasi interpersonal dan secara efektif.
• Emotional Intelligence.
• Mampu menanamkan rasa percaya.
• Kemampuan mengembangkan orang lain.
• Kemampuan membangun dan menjaga hubungan.
• Mengelola orang lain (tim atau kelompok kerja) dengan efektif.
Manajemen
merupakan metode pengkategorian dan pelacakan kualifikasi para karyawan sehingga
mereka dapat lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya. Kualifikasi kompetensi
tersebut bisa dalam bentuk berbagai hal misalnya kemahiran berbahasa Inggris atau
keahlian dalam menjalankan berbagai macam software.
10
4. Pendidikan dan penelitian
Pendidikan
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan sebagaimana halnya
pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-
lain.Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau
universitas. Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran
dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan.
Disampingg itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.
Penelitian
1. Memberikan fakta yang berasal dari pelayanan keperawatan.
2. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
3. Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
4. Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan.
11
Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
Lulusan perawat mampu:
• Menyadari kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi Keperawatan
melalui program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
• Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang Keperawatan
untuk menunjang mutu Pelayanan Keperawatan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis
bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki
ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai
sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran bermasyarakat, dan kode
etik.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim
kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga,
maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk
tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan
yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya.
B. Saran
Pokok bahasan tentang Keperawatan Sebagai Profesi sudah dipaparkan dengan jelas.
Besar harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini
dapat disusun lebih baik dan sempurna.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://poltek.ubaya.ac.id/syarat-syarat-menjadi-profesional/
https://id.scribd.com/doc/243790384/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI
https://gustinerz.com/buku-standar-profesi-perawatindonesia/docx
https://gustinerz.com/standar-kompetensi-perawat-kemenkes-2020
https://abyadi.com/profesi-keperawatan/
https://id.scribd.com/doc/243790384/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI-docx
14