Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI


Di susun untuk memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Eli Amaliah, S.Kep. M.Mkes

DI SUSUN OLEH

1. Bulan Rantie Anugrah (8801220016)


2. Muhamad Andi Rachman (8801220031)
3. Masfatmawati (8801220071)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, Tugas Makalah Mata
Kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang membahas tentang “Keperawatan Sebagai Profesi”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Konsep Dasar Keperawatan, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
Konsep Dasar Keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk Pembaca.

Serang, 31 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... ii


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 2
A. Pengertian Profesi ……………………………….………………………………... 2
B. Kriteria Profesi ….….………………………………………….…………………... 2
C. Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi ……………………………………………. 4
D. Standar Profesi Keperawatan ……………………………………………………… 6
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….... 13
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 13
B. Penutup ……………………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan profesional. Menurut Webster, profesi adalah pekerjaan yang
memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Dunia
profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan
paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah
dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha
menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan
ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Pembenahan
internal yang meliputi empat dimensi domain yaitu; Keperawatan, pelayanan keperawatan,
asuhan keperawatan, dan praktik keperawatan. Belum lagi tantangan eksternal berupa
tuntutan akan adanya registrasi, lisensi, sertifikasi, kompetensi dan perubahan pola
penyakit, peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban, perubahan sistem
pendidikan nasional, serta perubahan-perubahan pada supra sistem dan pranata lain yang
terkait.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Profesi?
2. Apa Kriteria Profesi?
3. Apa Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi?
4. Bagaimana Standar Profesi Keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Profesi
2. Untuk Mengetahui Kriteria Profesi
3. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi
4. Untuk Mengetahui Standar Profesi Keperawatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di
bidang tertentu.

Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi, di mana umumnya
mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.

Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonom dalam
kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya
kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan
keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat.

Ciri-ciri profesi ialah:

1. Ada kaidah atau standar moral yang harus diterapkan oleh pekerja profesi
2. Harus mengutamakan kepentingan masyarakat
3. Biasanya ada izin khusus yang dimiliki seseorang supaya bisa menjalankan pekerjaan
sesuai profesinya
5. Umumnya jabatan atau pekerjaan terkait profesi itu mendapat pengakuan dari masy
arakat.

B.Kriteria Profesi

1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia
memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu
berhasil atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang
menguasai pekerjaannya atau tidak, yaitu:
• Bagaimana ia bekerja,
• Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
• Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah
persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.

2
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban,
tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan
sungguh-sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya
untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas,
seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha
antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
ntegritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan,
nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan
berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur
dan memiliki karakter kuat.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa
pun, di mana pun, dan kapan pun. Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau
turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara
status lebih rendah darinya.
6. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan
yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi
yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar
karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah
mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya. Dengan adanya visi yang jelas,
seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia
pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
7. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya terhadap profesi yang dia jalani. Komitmen yang didasari oleh
munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang
profesional untuk mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa memberikan kontribusi
yang besar terhadap apa yang ia lakukan.

3
8. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh
bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan
komitmen yang dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai
profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
9. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu
menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya,
ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang
maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi
untuk dirinya sendiri. Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan
tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak
mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis.
Motivasi membantu seorang profesional mempunyai harapan terhadap setiap waktu
yang ia lalui sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk
melangkahkan kakinya.

C. Ciri-ciri Keperawatan Sebagai Profesi


Profesi keperawatan telah memenuhi sebagai suatu profesi, salah satunya cirinya
bahwa profesi keperawatan telah menyelenggarakan program pendidikan keprofesian
bertujuan menghasilakan “perawat” yang bertanggung jawab, mempunyai kemampuan dan
kewenangan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam segala aspek dengan selalu
berpedoman pada “Kode Etik Keperawatan“ dalam memberikan setiap layanan
keperawatan kepada pasien.Keperawatan suatu bentuk pelayanan profesional yang
sepenuhnya terintegrasi ke dalam pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang komprenhensif didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga dan komunitas baik sakit maupun sehat mencakup seluruh aspek
kehidupan.
Berdasarkan pengertian di atas, jelas keperawatan merupakan suatu bentuk profesi, karena
keperawatan mempunyai ciri-ciri sebagai profesi. Berdasarkan definisi oleh para ahli
menganai profesi, maka keperawatan layak dianggap sebagai profesi, karena te
lah memenuhi syarat-syarat sebagai profesi, yaitu :
4
1. Mempunyai Body Of Knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan (nursing
science) yang mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu
kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu
keperawatan komunitas.
2. Pendidikan Berbasis Keahlian pada Jenjang Pendidikan Tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai
standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan
dikembangkan.
3. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik dalam Bidang
Profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari
sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap
tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan/askep yang dikembangkan bersifat
humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada standar
asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
4. Memiliki Perhimpunan/Organisasi Profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi
serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan
berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia
memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan
anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama
International Council Of Nurse (ICN).
5. Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap
dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan
standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan,
5
riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan
(KepMenKes No. 1239 Tahun 2001).
7. Motivasi Bersifat Altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan
sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

D. Standar Profesi Keperawatan


Standar Profesi Perawat terdiri atas standar kompetensi dan kode etik profesi.
Komponen kompetensi terdiri dari area praktik keperawatan (berdasarkan etik, legal dan
peka budaya), praktik keperawatan profesional (manajemen asuhan keperawatan dan
kualitas praktik keperawatan), kepemimpinan dan manajemen, pendidikan dan penelitian
dan area pengembangan kualitas personal dan profesional. Profesi perawat dapat bekerja
pada pelayanan di Puskesmas, Rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya, oleh karena
profesi perawat harus memiliki standar yang baku yang dikeluarkan oleh pengambil
kebijakan dalam hal ini adalah Pemerintah (Kementerian Kesehatan). Standar Profesi
Perawat telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/425/2020. Aturan ini disesuaikan dengan amanah UU No. 38/2014
tentang keperawatan dan aturan lainnya yang terkait. Dalam aturan tersebut dijelaskan
bahwa Kompetensi perawat mencakup pengetahuan, sikan dan keterampilan (soft dan hard
skill). Kompetensi perawat terdiri dari 5 area kompetensi, yakni:
1. Praktik berdasarkan etik, legal, dan peka budaya
2. Praktik keperawatan professional
3. Kepemimpinan dan manajemen
4. Pendidikan dan penelitian
5. Pengembangan kualitas personal dan professional
Kelima area ini sebaiknya harus dipelajari oleh perawat dalam menjalankan praktiknya
sehari-hari dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien/pasien.

KOMPETENSI PERAWAT
1. Area Praktik Berdasarkan Etik, Legal, Dan Peka Budaya

Lulusan perawat mampu:

6
• Memahami konsep etik, norma, agama, budaya, hak asasi manusia dalam Pelayanan
Keperawatan.
• Menghargai perbedaan latar belakang agama, budaya, dan sosial antara Klien dengan
Perawat..
• Memprioritaskan kepentingan Klien dalam pemberian Pelayanan Keperawatan
• Menjaga hak privasi Klien
• Menjaga rahasia Klien yang diperoleh karena hubungan terapeutik.
• Menjaga kesehatan diri Perawat sehingga tidak berdampak kepada Klien.
• Menghindari konflik kepentingan dengan Klien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
• Menunjukkan sikap empati dan kepedulian (caring) dalam pemberian Pelayanan
Keperawatan.
• Menjaga dan membangun hubungan profesional sesama Perawat dan dengan profesi lain
untuk Pelayanan Keperawatan bermutu.
• Melindungi Klien dari pelayanan kesehatan yang tidak bermutu.
• Berpartisipasi aktif dalam pengembangan keprofesian untuk menjaga kualitas Pelayanan
Keperawatan.
• Memahami ketentuan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan dan Keperawatan.
• Melakukan Praktik Keperawatan profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
• Menunjukkan sikap sadar hukum dalam pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
• Menggunakan pendekatan budaya untuk meningkatkan mutu pemberian Pelayanan
Keperawatan.
• Mendorong kemandirian masyarakat dengan basis budaya setempat untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat.

PRINSIP KODE ETIK


• Autonomy atau Kemandirian
• Beneficence atau Berbuat Baik
• Justice atau Keadilan
• Non-Maleficence atau Tidak Merugikan
• Veracity atau Kejujuran
• Fidelity atau Menepati Janji
• Confidentiality atau Kerahasiaan
• Accountability atau Tanggung Jawab
1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi dalam keperawatan adalah prinsip yang didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Autonomy

7
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri, dan
perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.
Contoh Prinsip Etik Autonomy adalah memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip beneficene dalam keperawatan adalah prinsip yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan
pelayanan keperawatan.
Contoh Prinsip Etik Beneficence adalah perawat menasehati klien dengan penyakit jantung
tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat
menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan secara
umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas
kebaikan yang haruslah dilakukan.
3. Justice (Keadilan)
Prinsip justice dalam keperawatan adalah prinsip yang direfleksikan ketika perawat bekerja
sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik
dan hukum yang berlaku.
Contoh Prinsip Etik Justice adalah ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien
baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat
harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai
dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Prinsip non-maleficence adalah prinsip yang berarti seorang perawat dalam melakukan
pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh Prinsip Etik Non-Maleficence adalah ketika ada klien yang menyatakan kepada
dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan
(melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus menginstrusikan
pemberian transfusi darah. Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip
beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity dalam keperawatan adalah prinsip untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
8
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan
dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
Contoh Prinsip Etik Veracity : Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur
karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal
dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan
kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat
dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Prinsip fidelity dalam keperawatan adalah tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
menghargai komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Prinsip confidentiality adalah prinsip kerahasiaan dimana segala informasi tentang klien
harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca
guna keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan
pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Tanggung Jawab)
Prinsip Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat
dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Contoh Prinsip Etik Accountability : perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi,
klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis
obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang
memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.

2. Area Praktik Keperawatan Profesional

Lulusan perawat mampu:

Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu Keperawatan, dan ilmu kesehatan
masyarakat yang terkini untuk mengelola masalah Keperawatan secara holistik, terpadu,
dan kontinum meliputi :

• Pelayanan promosi kesehatan untuk individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan


masyarakat.

9
• Pencegahan masalah kesehatan umum dan khusus untuk individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
• Perumusan Diagnosis Keperawatan dan analisis masalah Keperawatan sesuai dengan
standar Praktik Keperawatan
• Sebagai landasan untuk penyusunan rencana intervensi dan evaluasi hasil Asuhan
Keperawatan.
• Intervensi Keperawatan sesuai masalah dan Diagnosis Keperawatan pada seluruh tatanan
pelayanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer, sekunder, tersier, dan khusus.
• Pelayanan pemulihan kesehatan individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat
untuk tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.

3. Kompetensi Kepemimpinan dan Manajemen

Kepemimpinan
• Komunikasi interpersonal dan secara efektif.
• Emotional Intelligence.
• Mampu menanamkan rasa percaya.
• Kemampuan mengembangkan orang lain.
• Kemampuan membangun dan menjaga hubungan.
• Mengelola orang lain (tim atau kelompok kerja) dengan efektif.
Manajemen
merupakan metode pengkategorian dan pelacakan kualifikasi para karyawan sehingga
mereka dapat lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya. Kualifikasi kompetensi
tersebut bisa dalam bentuk berbagai hal misalnya kemahiran berbahasa Inggris atau
keahlian dalam menjalankan berbagai macam software.

Kompetensi Kepemimpinan dan Manajemen


Lulusan perawat mampu:
Menerapkan konsep kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan:
• Asuhan Keperawatan individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
• Program kesehatan komunitas untuk tujuan promosi dan pencegahan masalah kesehatan.
• Fasilitas kesehatan untuk menunjang Pelayanan Keperawatan.
• Sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan finansial untuk Pelayanan Keperawatan
bermutu.
• Penyelenggaran Pelayanan Keperawatan personal, kolaborasi, institusional yang efektif,
efisien, akuntabel dan terjangkau.
• Masalah-masalah kesehatan dan kebijakan Pemerintah dalam bidang kesehatan dan
Keperawatan dengan perumusan masalah dan pemilihan prioritas intervensi yang efektif
dan efisien

10
4. Pendidikan dan penelitian
Pendidikan
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan sebagaimana halnya
pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-
lain.Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau
universitas. Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran
dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan.
Disampingg itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.
Penelitian
1. Memberikan fakta yang berasal dari pelayanan keperawatan.
2. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
3. Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
4. Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan.

Pendidikan dan penelitian


Lulusan perawat mampu:
• Memahami peran dan fungsi pendidik klinik (Preceptor) dalam pendidikan Keperawatan.
• Memahami kebutuhan pendidikan dan keterampilan klinik dalam pendidikan Keperawatan.
• Merancang dan melaksanakan penelitian sederhana dalam bidang Keperawatan.
• Menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu Asuhan Keperawatan.

5. Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional


Profesional
Perawat dalam mengembangkan kualitas personal dan professional harus melaksanakan
beberapa hal. Hal pertama yang harus dilakukan perawat adalah melaksanakan kegiatan
praktik professional yaitu dengan memberikan pelayanan keperawatan baikitu dalam
institusi kesehatan maupun di luar institusi kesehatan atau praktik mandiri. Selain
memberikan pelayanan keperawatan perawat juga melaksanakan bimbingan terhadap
mahasiswa baik di dalam institusi maupun di masyarakat.
Bentuk pengembangan keprofesian berkelanjutan yang lain adalah dengan mengikuti
pendidikan dan pelatihan. Kegiatan ini dapat berupa mengikuti pendidikan formal, menjadi
narasumber atau dosen, mengikuti temu ilmiah (workshop dan seminar) yang bertaraf local,
nasional maupun internasional, serta pelatihan-pelatihan yang mendukung pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
Personal
Perawat berkomitmen untuk memberikan asuhan keperawatan yang maksimal kepada
semua pasiennya untuk menunjang proses kesembuhan pasien. Perawat yang profesional
akan menerapkan nilai-nilai profesionalisme keperawatan secara optimal.

11
Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
Lulusan perawat mampu:
• Menyadari kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi Keperawatan
melalui program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
• Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang Keperawatan
untuk menunjang mutu Pelayanan Keperawatan

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis
bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki
ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai
sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran bermasyarakat, dan kode
etik.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim
kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga,
maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk
tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan
yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya.
B. Saran
Pokok bahasan tentang Keperawatan Sebagai Profesi sudah dipaparkan dengan jelas.
Besar harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini
dapat disusun lebih baik dan sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://poltek.ubaya.ac.id/syarat-syarat-menjadi-profesional/
https://id.scribd.com/doc/243790384/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI
https://gustinerz.com/buku-standar-profesi-perawatindonesia/docx
https://gustinerz.com/standar-kompetensi-perawat-kemenkes-2020
https://abyadi.com/profesi-keperawatan/
https://id.scribd.com/doc/243790384/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI-docx

14

Anda mungkin juga menyukai