Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS ARTIKEL PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK

MEMBANGUN

Oleh Kelompok V:

Sonny Erikson (210104002)

Bella Engel Simanjuntak (210104018)

Tanica Simatupang (210104015)

Sebuah Makalah

Untuk Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Masniar Hernawaty Sitorus, M.Hum

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus.Atas


berkatnya anugrah dan pertolongan-Nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktu. Selain itu, penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu
Masniar Hernawaty Sitorus, M. Hum. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
makalah ini dapat lebih baik. Selanjutnya, kami juga menyampaikan
terimakasih kepada seluruh teman satu kelas Program Studi Manajemen
Pendidikan Kristen yang telah mendiskusikan karya ilmiah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia. Dengan adanya pembahasan tentang Analisis Artikel
Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa, kami berharap
semoga makalah ini memberikan kontrinusi untuk kebijakan dalam penulisan
arikel di Indonesia. Secara khusus di Tapanuli Utara dan Prodi Manajemen
Pendidikan Kristen.

Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kami dengan senang hati apabila ada saran dan kritikan dari
pembaca guna untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.

Tarutung, 21 Maret 2022

Kelompok V

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................5
C. Tujuan..................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................6

A. Analisis Kesalahan Penggunaan EYD.................................6


B. Analisis Kesalahan Penggunaan tanda baca........................8
C. Analisis Kesalahan Penggunaan tanda hubung..................9

BAB III PENUTUP.........................................................................12

A. Kesimpulan........................................................................12
B. Saran..................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
ditunjukkan dengan keberadaannya sebagai alat komunikasi. Tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia di perguruan tinngi ialah agar mahasiswa dapat terampil dalam
menggunakan bahasa Indonesiayang baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulisan. Selain itu, melalui pembelajaran bahasa Indonesia mahasiswa dilatih
untuk menghasilkan makalah, laporan pratikum, dan skripsi dengan dasar-dasar
penulisan yang baik dan juga bener. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari
dan memahami arti pentingnya tata bahasa sesuai dengan pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia baik dalam pembuatan karya ilmiah maupun jenis tulisan
lainnya. Sebagai yang dikatan oleh taringan (1994:1) bahwa keterampilan dalam
berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu (a) keterampilan menyimak, (b)
keterampilan berbicara, (c) keterampilan membaca, dan (d) keterampilan menulis.
Kenyataan membuktikan bahwa kompetensi kebahasaan (bahasa Indonesia)
yang dimiliki oleh mahasiswa masih relative renda, terutama pada keterampilan
menulis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kesalahan dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa dalam karya ilmiah yang mereka
hasilkan. Kesalahan berbahasa ini merupakan kesalahan baik secara lisan maupun
tulisan yang menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia serta kesalahan dalam
aturan penulisan perihal ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf. Padahal, pembelajaran
bahasa Indonesia sudah diberikan dan di pelajari dari sejak Sekolah Dasar (SD)
sampai dengan Perguruan Tinggi. Fenomena ini juga terjadi pada artikel
Pendidikan Karakter Untuk Membangun. Mereka seharusnya lebih
memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
penulisan Artikel yang mereka hasilkan karena berbagai ide atapun sebuah
gagasan yang disampaikan secara tertulis akan dibaca oleh siapa saja.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesalahan penggunaan EYD.
2. Bagaimana kesalahan penggunaan tanda baca.
3. Bagaimana kesalahan penggunaan tanda hubung.

C. Tujuan Analisis
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan EYD.
2. Untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda baca.
3. Untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda hubung.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Kesalahan Penggunaan EYD

1. Kesalahan Penulisan Huruf Kapital

Dalam artikel pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa


memiliki beberapa hal yang harus di analisis. Kesalahan dalam penulisan huruf
kapital tidak ada karena semua nya sudah benar dalam peletakan penulisan huruf
kapital.

2. Kesalahan Penulisan kata depan

1. Tapi tak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang ornag
di jamai sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gerlar yang
sudah dia raih, tapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata "Tapi" dibuat dengan kata
tetapi, kata "tak" dibuat dengan kata tidak, kata "ornag" dibuat dengan kata orang,
kata "jamai" di buat dengan jaman, kata "gerlar" di buat menjadi kata gelar,
seharusnya kata "Tapi" di buat menjadi kata tetapi, kata "tak" di buat menjadi kata
tidak, kata "ornag" di buat menjadi kata orang, kata "jamai" di buat menjadi kata
jaman, kata "gerlar" di buat menjadi kata gelar.

Hasil Analisis:

Tetapi tidak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang orang
di jaman sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gelar yang
sudah dia raih, tetapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.

2. Proses pendidikan di sekolah bisa dibilang masih banyak yang


mementingkan aspek kognitifnya ketimbang dari pada psikomotoriknya, tak sedikit

6
guru guru di setiap sekolah yang hanya sekedar mengejar saja supay a terlihat
formalitasnya, tanpa menajarkan gimana etika etika yang baik yang harus dilakkan.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata "tak" dibuat menjadi kata tidak,
kata "supay a" di buat menjadi kata supaya, kata "menajarkan" dibuat menjadi kata
mengajarkan, kata "dilakkan" dibuat menjadi dilakukan.

Hasil Analisis:

Proses pendidikan di sekolah bisa dibilang masih banyak yang mementingkan


aspek kognitifnya ketimbang dari pada psikomotoriknya, tidak sedikit guru guru di
setiap sekolah yang hanya sekedar mengejar saja supaya terlihat formalitasnya, tanpa
mengajarkan gimana etika etika yang baik yang harus dilakukan.

3. Tak sedikit pilarkarakter yang harus ditanamkan kepada anak anak penerus
bangsa, yaitu seperti kejujuran, memang kejujuran merupakan hal yang sangat utama
dan harus ditanamkan ke diri sendiri mau pun ke anak anak penerus bangsa karena
kejujuran merupakan banteng dari semua hal, tak hanya itu saja tapi jug ada
pilarkarkater mengenai keadilan, karan seperti yang bisa dilihat begitu banyak
ketidakadilan terutama di negara Indonesia ini. Tak hanya itu juga harus ditanamkan
juga pilarkarakter seperti rasa hormat ke kakak kelasnya, dan kakak kelas juga akan
menyayangi adik adik kelasnya, dan juga dengan teman seangkatan rasa saling
menghargai harus ada di dalam diri setiap para murid murid supaya tercipta dunia
pendidikan yang tidak rama dengan tawuran.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “Tak” di buat dengan kata
tidak, kata "karan" di buat dengan kata karena, kata “yan” di buat dengan kata yang,
kata "pilarkarakter"di buat dengan kata pilar karakter, kata "rama" dibuat dengan kata
ramai.

Hasil Analisis:

Tidak sedikit pilar karakter yang harus ditanamkan kepada anak anak penerus
bangsa, yaitu seperti kejujuran, memang kejujuran merupakan hal yang sangat utama
dan harus ditanamkan ke diri sendiri mau pun ke anak anak penerus bangsa karena
kejujuran merupakan banteng dari semua hal, tak hanya itu saja tapi juga ada pilar
karkater mengenai keadilan, karena seperti yang bisa dilihat begitu banyak
ketidakadilan terutama di negara Indonesia ini. Tidak hanya itu juga harus ditanamkan

7
juga pilar karakter seperti rasa hormat ke kakak kelasnya, dan kakak kelas juga akan
menyayangi adik adik kelasnya, dan juga dengan teman seangkatan rasa saling
menghargai harus ada di dalam diri setiap para murid murid supaya tercipta dunia
pendidikan yang tidak ramai dengan tawuran.

4. Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi


kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa membawa
mereka menjadi orang orang yang telah diharapkan untuk menjadi penerus bangsa.
Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidak adilan, dan masalah masalah yang
lainnya.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata "ketidak adilan" di buat dengan
kata ketidakadilan,

Hasil Analisis:

Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi


kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa membawa
mereka menjadi orang orang yang telah diharapkan untuk menjadi penerus bangsa.
Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidakadilan, dan masalah masalah yang
lainnya.

5. Takhanya itu tapi juga menjadi bangsa yang berpeng teguh kepada karakter
yang kuat dan beradab. Meskipun mendidik karakter tidak semudah itu seperti
membalikan telapak tangan, maka dari itu ajarkan kepada anak bangsa pendidikan
karakter sejak sedini mungkin.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata "Tak" dibuat dengan kata
tidak, kata "berpeng" dibuat dengan kata berpengaruh.

Hasil Analisis:

Tidak hanya itu tapi juga menjadi bangsa yang berpegang teguh kepada
karakter yang kuat dan beradab. Meskipun mendidik karakter tidak semudah itu
seperti membalikan telapak tangan, maka dari itu ajarkan kepada anak bangsa
pendidikan karakter sejak sedini mungkin.

8
B. Kesalahan pemakaian tanda baca

a. Tanda titik
1. Tak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang ornag di jamai
sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gerlar yang sudah dia
raih , tapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.
Analisis: Tanda baca dalam kalimat di atas belum sesuai dengan kaidah EYD
seharusnya setelah kata dia raih itu dibuat tanda titik (.).
Hasil analisis:
Tidak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang orang di jamai
sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gelar yang sudah dia
raih. Tetapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.

C.Tanda Hubung

1. Tapi tak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang ornag di jamai
sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gerlar sudah dia raih,
tapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.
Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “orang ornag” dibuat menjadi
orang-orang.
Hasil Analisis:
Tetapi tidak hanya itu karakter itu juga begitu diutamakan karena orang-orang di
jaman sekarang ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan atau gelar yang
sudah dia raih, tapi untuk karakter dari peribadi dari setiap orang.

2. Proses pendidikan di sekolah bisa dibilang masih banyak yang mementingkan


aspek kognitifnya ketimbang dari pada psikomotoriknya, tak sedikit guru guru di
setiap sekolah yang hanya sekedar mengejar saja supay a terlihat formalitasnya, tanpa
menajarkan gimana etika etika yang baik yang harus dilakkan.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “guru guru” di buat menjadi
guru-guru.

9
Hasil Analisis:

Proses pendidikan di sekolah bisa dibilang masih banyak yang mementingkan


aspek kognitifnya ketimbang dari pada psikomotoriknya, tidak sedikit guru-guru di
setiap sekolah yang hanya sekedar mengejar saja supaya terlihat formalitasnya, tanpa
mengajarkan gimana etika etika yang baik yang harus dilakukan.

3. Tak sedikit pilar karakter yang harus ditanamkan kepada anak anak penerus bangsa,
yaitu seperti kejujuran, memang kejujuran merupakan hal yang sangat utama dan
harus ditanamkan ke diri sendiri mau pun ke anak anak penerus bangsa karena
kejujuran merupakan banteng dari semua hal, tak hanya itu saja tapi jug ada pilar
karkater mengenai keadilan, karan seperti yang bisa dilihat begitu banyak
ketidakadilan terutama di negara Indonesia ini. Tak hanya itu juga harus ditanamkan
juga pilar karakter seperti rasa hormat ke kakak kelasnya, dan kakak kelas juga
akan menyayangi adik adik kelasnya, dan juga dengan teman seangkatan rasa saling
menghargai harus ada di dalam diri setiap para murid murid supaya tercipta dunia
pendidikan yang tidak rama dengan tawuran.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “karan” di buat dengan kata
karena, kata “Tak” di buat dengan kata tidak, kata “pilarkarakter”di buat dengan kata
pilar karakter, kata “adik adik” di buat dengan kata adik, kata “rama” di buat dengan
kata ramai.

Hasil Analisis:

Tak sedikit pilar karakter yang harus ditanamkan kepada anak anak penerus
bangsa, yaitu seperti kejujuran, memang kejujuran merupakan hal yang sangat utama
dan harus ditanamkan ke diri sendiri mau pun ke anak anak penerus bangsa karena
kejujuran merupakan banteng dari semua hal, tak hanya itu saja tapi jug ada pilar
karkater mengenai keadilan, karena seperti yang bisa dilihat begitu banyak
ketidakadilan terutama di negara Indonesia ini. Tidak hanya itu juga harus ditanamkan
juga pilar karakter seperti rasa hormat ke kakak kelasnya, dan kakak kelas juga akan
menyayangi adik kelasnya, dan juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai
harus ada di dalam diri setiap para murid murid supaya tercipta dunia pendidikan
yang tidak ramai dengan tawuran.

10
4. Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi
kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa
membawa mereka menjadi orang orang yang telah diharapkan untuk
menjadi penerus bangsa. Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidak
adilan, dan masalah masalah yang lainnya.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “orang orang” di buat


menjadi orang-orang,

Hasil Analisis:

Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi


kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa
membawa mereka menjadi orang-orang yang telah diharapkan untuk menjadi
penerus bangsa. Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidakadilan, dan
masalah masalah yang lainnya.

5. Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi


kecerdasan anak anak akan berdasarkan oleh karakter karakter yang bisa
membawa mereka menjadi “orang orang” yang telah diharapkan untuk
menjadi penerus bangsa. Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidak
adilan, dan masalah masalah yang lainnya.

Analisis: Dalam kalimat tersebut terdapat kata “anak anak” di buat


menjadi anak-anak, kata “karakter karakter” di buat menjadi karakter, kata
“orang orang” buat menjadi orang-orang, kata pilar karakter, kata “ketidak
adilan” di buat menjadi ketidakadilan, kata “masalah masalah” dibuat menjadi
masalah-masalah.

Hasil Analisis:

Semoga dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah semua potensi


kecerdasan anak-anak akan berdasarkan oleh karakter yang bisa membawa
mereka menjadi orang-orang yang telah diharapkan untuk menjadi penerus
bangsa. Seperti negara yang bebas akan korupsi, ketidakadilan, dan masalah-
masalah yang lainnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan , maka dapat disimpulkan bahwa
setiap artikel tidak pernah lepas dari kesalahan penulisan kata dalam setiap
kalimat.
Kesimpulan ini berdasarkan kesalahan berdasarkan artikel yang telah di analisis
mencakup kesalahan dalam ejaan, penggunaan tanda baca dan juga penggunaan
kalimat penghubung.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisis , maka hal yang perlu dilakukan atau diamati dalam
menganalisis ialah sebagai berikut :
 Mahasiswa harus mampu meningkatkan kemampuan nya dalam penulisan
kaliamat yang benar
 Mahasiswa diharapkan melalui analisis sejenis, agar mampu melakukan
analisis dengan pemahaman yang benar sudah di kuasai
 Harus lebih teliti dalam pemahaman arti setiap kata yang ada
 Tidak menjadikan bahan kajian ini dalam penambahan ilmu seseorang
 Mahasiswa mampu melakukan yang kegiatan yang lebih spesifik

12
Daftar Pustaka

https://ilfiwomen.org/contoh-artikel-pendidikan/

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai