Anda di halaman 1dari 5

Nama siswa :

Kelas / Semester : IV / I (satu)


Materi pembelajaran : Adab-adab dalam Bertamu
Tujuan pembelajaran :
Dengan mempelajari adab-adab dalam bertamu akan menjadikan
siswa memahami dan mengerti betapa pentingnya adab dalam bertamu
Langkah-langkah kegiatan

1 Bacalah teks berikut !

Silaturahim merupakan
salah satu sarana yang baik dalam
menjalin persaudaraan dan
kerukunan dengan orang lain.

Apalagi lebaran yang lazim menjadi momen perjumpaan atau


kumpul-kumpul dengan orang-orang terdekat, kerabat, tetangga,
teman, guru, ataupun orang lain.

Salah satu bentuk silaturahim adalah dengan cara bertamu


mengunjungi rumah orang yang akan kita silaturahimi. Dalam
salah satu hadits dijelaskan:

‫اخَر َج َخَر َج‬‫ذ‬


َ ِ
‫إ‬‫و‬ ِ ِ‫الضيف علَى الْ َقوِم دخل بِ ِرْزق‬
‫ه‬ َّ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ‫إ‬
َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ
‫ِِبَ ْغ ِفَرِة ذُنُ ْوِبِِ ْم‬
Artinya “Ketika tamu datang pada suatu kaum, maka ia datang
dengan membawa rezekinya. Ketika ia keluar dari kaum, maka ia
keluar dengan membawa pengampunan dosa bagi mereka,” (HR
Ad-Dailami).
Agar dalam bertamu tercapai hasil yang baik, maka
hendaknya seseorang selalu menjaga adab atau etika dalam
bertamu.
Berikut adab-adab dalam bertamu ke rumah orang lain
antara lain (1) menyantap makanan (yang dihidangkan), tak perlu
beralasan sudah kenyang, (2) tidak bertanya pada tuan rumah
tentang sesuatu di rumahnya kecuali arah kiblat dan toilet, (3)
tidak mengintip ke arah tempat wanita,(4) tidak menolak ketika
dipersilakan duduk di suatu tempat dan (tidak menolak) ketika
diberi penghormatan, (5) membasuh kedua tangan (ketika hendak
makan dengan tangan), (6) ketika melihat tuan rumah bergerak
untuk melakukan sesuatu, jangan mencegahnya”
Selain adab-adab dalam bertamu di atas, Syekh Sulaiman
al-Jamal juga menjelaskan adab-adab yang lain dalam bertamu
adalah tidak beranjak keluar kecuali atas seizin tuan rumah, tidak
duduk di hadapan ruangan perempuan, tidak banyak
memandangi ruangan tempat keluar makanan
Sebagian adab yang lain dalam bertamu adalah ketika
seseorang hendak menginap, hendaknya tidak melebihi dari tiga
hari, hal ini sesuai dengan anjuran dalam hadits:

‫ص َدقَةٌ َوََل ََِي ُّل لَهُ أَ ْن‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ف‬ ‫ك‬ِ‫الضيافَةُ ثَََلثَةُ أَََّّيٍم فَما ب ع َد َذل‬
ِ
َ َُ ََ َْ َ َ ‫َو‬
ِ ‫ي ثْ ِو‬
ُ‫ي عْن َدهُ َح ََّّت َُْي ِر َجه‬
َ َ
“Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu,
jamuan adalah sebuah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk
menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya,” (HR.
Bukhari Muslim).
Maka sebaiknya adab-adab di atas benar-benar dijaga dan
dilaksanakan pada saat bertamu ke rumah orang lain, agar
tercapai maksud dan tujuan dalam bertamu sehingga akan terjalin
hubungan yang baik.

2 Kerjakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1. Bagaimanakah bentuk silaturohmi


dalam agama islam ?
2. Jelaskan adab dalam bertamu
menurut Syekh Sulaiman al-Jamal !
3.
3. Berapakah batasan bagi seorang tamu menginap ?
4. Apabila ada tamu yang menginap dirumahmu dan melebihi
3 hari, apa yang akan kamu lakukan?
5. Temukanlah kata yang tepat dari kolom dibawah ini
kemudian lingkarilah
A B S R T H U I
G E I U X U R K
D R L M Z I O K
R T A A D A B M
T A T H S A O N
U M U C V G K A
J U R I Z K I X
K Q O Z X R T B
R A H A S I A V
P T M K L W Q E
D E I M A N T Y

.
KUNCI JAWABAN
1. dengan cara bertamu mengunjungi rumah orang yang akan kita
silaturahimi
2. Tidak beranjak keluar kecuali atas seizin tuan rumah, tidak duduk di
hadapan ruangan perempuan, tidak banyak memandangi ruangan
tempat keluar makanan
3. 3 hari
4. Kebijakan guru
5. Jawaban
B S R
E I U
R L M
T A A
A T H
M U
U R I Z K I
O
R A H A S I A
M
I M A N

Anda mungkin juga menyukai