Swt). Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah Swt. menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranganNya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya. B. Kedudukan tauhid
Kedudukan tauhid dalam ajaran Islam, yaitu: (1)
tujuan penciptaan manusia untuk beribadah (bertauhid) hanya kepada Allah Swt, (2) tujuan diutusnya para rasul untuk mengajak umat manusia beribadah (bertauhid) kepada Allah Swt, dan (3) perilaku orang bertauhid adalah selalu mengesakan Allah Swt dan tidak bergantung kecuali kepada Allah Swt. C. Perusak Tauhid
Perilaku syirik merupakan perusak tauhid
dan perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah Swt kecuali dengan tobat secara sungguh-sungguh. Syirik berarti menyekutukan Allah secara zat, sifat, perbuatan, dan ibadah. Adapun syirik secara dzat adalah dengan meyakini bahwa zat Allah seperti zat makhluk-Nya. Syirik adalah lawan kata dari tauhid, yaitu sikap menyekutukan Allah secara zat, sifat, perbuatan, dan ibadah. Adapun syirik secara dzat adalah dengan meyakini bahwa zat Allah seperti zat makhluk-Nya. Perbuatan syirik dapat merendahkan harkat & martabat manusia. Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. syirik terbagi menjadi dua macam; yaitu syirik akbar (besar): memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam hal-hal yang merupakan hak khusus baginya. Syirik asghor (kecil: perbuatan yang disebutkan didalam Al Qur’an dan Hadis sebagai suatu kesyirikan tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar. D. Bahaya Syirik
(1) merendahkan eksistensi kemanusiaan,
(2) sarang khurafat dan kebatilan, (3) kedhaliman yang paling besar, (4) sumber dari segala ketakutan dan kecemasan, (5) membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat, dan (6) pelakunya kekal dalam Neraka (kecuali di dunia sudah tobat dengan sungguh- sungguh), dan (7) syirik dapat memecah belah umat.